Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang akan diukur yang meliputi

kuantitas serta memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari. Sampel merupakan sebagian kecil dari jumlah populasi yang digunakan

oleh peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan di negara Indonesia.

Penelitian ini menggunakan Teknik pengambilan sampel dengan metode

purposive sampling. Purposive Sampling merupakan teknik dimana peneliti dalam

menentukan sampel dengan menetapkan kriteria :

1. Perusahaan memiliki ESG Score yang di terbitkan oleh S&P Global.

2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018 – 2021.

3. Telah menerbitkan laporan annual report selama kurun waktu di tahun 2018 –

2021 yang dinyatakan dalam mata uang negara Indonesia melalui website

perusahaan ataupun website Bursa Efek Indonesia.

3.2. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor yang mempengaruhi Kinerja

Environment, Social, dan Govarnance. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui annual report periode

2018 – 2021. Pengambilan data menggunakan annual report dari www.idx.co.id.

27
Indonesia Banking School
28

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan ESG Scores yang di keluarkan

SPGlobal.com.

3.3. Variabel dan Operasional Variabel

3.3.1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi akibat dari adanya

variabel independen atau bisa diketaui dengan variabel yang dipengaruhi (terikat).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Environment, Social, dan

Govarnance. Kinerja Environment, Social, dan Govarnance dalam penelitian ini

menggunakan Environment Social Govarnance (ESG) Scores.

3.3.2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi (bebas) dengan

timbulnya variabel dependen atau bisa menjadi penyebabnya adanya perubahan

variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Profitabilitas, Leverage, dan Firm Size. Penjelasan dari masing – masing

penilaiannya sebagai berikut:

1. Profitabilitas

Profitabilitas adalah salah satu faktor yang menentukan pelaporan Kinerja

ESG. Profitabilitas dalam penelitian ini digambarkan dengan Return on Assset

sebagai salah satu aspek yang dipakai oleh stakeholder untuk memberikan

gambaran terkait kinerja keuangan perusahaan (Keown, J. Arthur, Jhon D.

Martin, J. William Petty, 2018) Return on Asset dirumuskan sebagai berikut:

Indonesia Banking School


29

2. Leverage

Leverage merupakan berapa banyak kegiatan perusahaan yang dibiayai oleh

pinjaman. leverage adalah rasio dengan membandingkan utang dengan aset

yang dimiliki perusahaan (Keown, J. Arthur, Jhon D. Martin, J. William Petty,

2018). Leverage diproksikan dengan menggunakan Debt to asset Ratio,

sebagai berikut:

3. Firm Size

Firm Size merupakan suatu ukuran besarnya perusahaan. Dalam penelitian

(Ismail et al., 2020), (Keown, J. Arthur, Jhon D. Martin, J. William Petty,

2018) Firm Size diukur dengan sebagai berikut:

Ln (Total Assets)

4. Covid-19

Covid-19 dalam penelitian ini diukur oleh variabel dummy dengan menguji 1

untuk tahun covid dan 0 untuk tahun tidak covid.

Berdasarkan penjelasan dapat disimpulkan terkait table operasional sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Tabel Operasional

No Variabel Pengukuran Skala


.
Independen
Rasio
1. Profitabilita

Indonesia Banking School


30

Sumber : (Keown, J. Arthur, Jhon D. Martin, J.


William Petty, 2018)
Rasio
2. Leverage

Sumber : (Keown, J. Arthur, Jhon D. Martin, J.


William Petty, 2018)
Rasio
3. Firm Size LN(Total Assets)

Sumber : (Keown, J. Arthur, Jhon D. Martin, J.


William Petty, 2018)
4. Covid-19 Dummy, 1 tahun Covid; 0 Tahun tidak Covid Nomina
l
Dependen
1. ESG ESG Score Rasio
Sumber : SP&Global
Sumber: Diolah Peneliti, 2023

3.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil faktor-faktor yang

mempengaruhi Kinerja ESG pada sampel penelitian sebelum dan saat pandemi.

Perhitungan Kinerja ESG dilakukan menggunakan uji statistik dengan program

Eviews 9.

3.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang menggambarkan serta

dapat mengdeskripsikan suatu data secara numerik. Deskripsi suatu data tersebut

dapat digunakan untuk menguji hasil data dari ukuran – ukuran numerik. Hasil

dari ukuran numerik dinilainya dengan rata - rata (mean), standar deviasi, varian,

Indonesia Banking School


31

maksmimum dan minimum dari penyajian variabel yang diteliti (Gujarati &

Porter, 2015).

3.4.2. Analisis Persamaan Regresi dan Koefisien Determinasi

Analisis persamaan regresi merupakan analisis yang dapat menguji

pengaruh hubungan antar lebih dari satu variabel bebas (independen) terhadap

variabel terikat (dependen). Analisis data persamaan regresi dengan metode

analisis linear berganda untuk menghubungkan antar variable (Gujarati & Porter,

2015) Rumus dari model analisis linear berganda penelitian ini sebagai berikut:

ESGit = β0it + β1ROAit + β2LEVit + β3SIZEit + β4DCOVit + eit

Keterangan:

β0 = Konstanta

β1- β4 = Koefisien Regresi

ESG = Environment, Social, and Govarnance Scores

ROA = Profitabilitas

LEV = Leverage

SIZE = Size of Company

DCOV = Dummy Pandemi Covid - 19

e = Error

3.4.3. Analisis Data Panel

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis data panel.

Model regresi data panel adalah regresi yang menggunakan data panel, dalam

bentuk penggunaan data panel time series dan data penampang. Ada beberapa

Indonesia Banking School


32

metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan model regresi data panel,

termasuk model efek umum, model efek tetap dan model efek acak. Untuk

memilih model estimasi terbaik, langkah pengujian digunakan seperti yang

dijelaskan di bawah ini (Gujarati & Porter, 2015).

1. Uji Chow

Chow Test adalah teknik yang bertujuan untuk memilih model terbaik antara

model Common Effect dan Model Efek Tetap, dengan hipotesis:

Ho: Model mengikuti Efek Umum

Ha: Model mengikuti Efek Tetap

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi (5%),

maka tolak Ho. Sebaliknya jika nilai probabilitas F- statistik lebih besar dari

tingkat signifikansi (5%), Kemudian menerima Ho. Dapat disimpulkan bahwa

model akan mengikuti pendekatan efek tetap jika nilai probabilitas statistik F

signifikan <5% (Gujarati & Porter, 2015)

2. Uji Hausman

Tes Hausman bertujuan untuk memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau

Random Effect Model (REM), atau tes yang bertujuan untuk melihat apakah

ada efek acak dalam panel data. Nilai yang harus dipertimbangkan dalam Tes

Hausman adalah nilai probabilitas dari penampang acak. Hipotesis dalam tes

adalah sebagai berikut:

Ho: Model mengikuti Random Effect

Ha: Model mengikuti Efek Tetap

Ketentuan tes F menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Indonesia Banking School


33

Hasil tes akan dilihat dengan memenuhi persyaratan berikut:

Statistik F < Tingkat signifikansi, Ho ditolak atau statistik F > tingkat

Signifikansi, Ho diterima (Gujarati & Porter, 2015)

3. Uji Lagrange Multiplier

Lagrange Multiplier Test (Breusch - Pagan Random Effect) dilakukan untuk

memilih model terbaik apakah efek umum atau efek acak. Tes ini dilakukan

jika hasil tes tetap dan acak tidak konsisten dalam tes chow dan Hausman Test.

Hipotesis dalam tes adalah sebagai berikut:

Ho: Model mengikuti Common Effect

Ha: Model mengikuti Efek Acak

Jika probabilitas Breusch - Pagan < 0,05 maka Ho ditolak, dengan kata lain

model yang cocok adalah Random Effect Model (Gujarati & Porter, 2015)

3.4.4. Uji Asumsi Klasik

Pada uji asumsi klasik dilakukan pengambaran korelasi dengan model

regresi untuk dilihat adanya hubungan signifikan dan representatif, secara asumsi

klasik regresinya yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas tujuannya untuk menguji data variabel dengan hasil distribusi

normal atau tidak. Diterapkan dari grafik variabel sumbu horizontal (X) dan

vertikal (Y), yaitu dapat menghasilkan distribusi normal dengan dilakukan

Indonesia Banking School


34

garis lurus tanpa adanya simpang kanan dan kiri (Gujarati & Porter, 2015)

Dengan uji Jarque – Bera melakukan uji tentang normalitas residual dengan

hipotesisnya sebagai berikut:

Ho: Data yang residualnya terdistribusi normal

Ha: Data yang residualnya tidak terdistribusi normal

Dengan hasil uji tersebut, dapat menguji hasil nilai probabilitas secara

signifikan sebesar 0,05. Data hasil dengan nilai probabilitas < 0,05 sehingga

hasil hipotesisnya Ho ditolak dan Ha diterima. Dan Sebaliknya, data hasil

dengan nilai probabilitas > 0,05 sehingga hasil hipotesisnya Ha ditolak dan Ho

diterima (Gujarati & Porter, 2015).

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini, bertujuan untuk menguji dan mengasumsi apakah

terjadinya kolerasi pada model regresi diantara varibel independen. Hasil

kolerasi yang tinggi artinya terjadi kolerasi antar variabel independen yang

terdapat multikolonieritas (Gujarati & Porter, 2015) Mengasumsi besarnya

nilai dalam uji multikolonieritas, penilaian nilai regresinya yaitu > 0,8 dan

sebaliknya < 0,8 tidak terdapat multikolonieritas (Gujarati & Porter, 2015)

3. Uji Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedasitas tujuannya untuk menguji penjelasan dalam model regresi

apakah adanya perbedaan pengamatan antara homoskedasitisitas dan

heterokedastisitas (Gujarati & Porter, 2015) Homokedasitas memiliki variansi

residual yang sama dan menghasilkan nilai model regresi yang baik.

Indonesia Banking School


35

Heterokedastisitas memiliki variansi yang berbeda dan menghasilkan nilai

model regresi yang tidak baik.

Pengujian ini menentukan terjadi atau tidaknya heterokedasitas dengan

dilakukan uji gletser untuk menurunkan nilai absolute dari variabel

independent, (Gujarati & Porter, 2015) kriteria penentuannya adalah

menggunakan hasil signifikansi koefisiennya sebesar 5%. Jika nilai hasilnya

signifikan > 0,05 maka tidak terjadi heterokedasitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi tujuannya untuk menguji apakah adanya penyimpangan yang

terjadi antara periode t dengan residual t-1 dalam hasil model regresi linear

(Gujarati & Porter, 2015) Model regresi yang bebas dari autokorelasi bisa

dinyatakan model regresi yang baik. Menurut (Gujarati & Porter, 2015)

Pengujian dari autokeralasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test)

dengan ketentuanya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak adanya autokorelasi positif Ditolak 0 <d <dl

Tidak
Tidak adanya autokorelasi positif dl <d <du
adanya
keputusan
Tidak adanya autokorelasi negatif Ditolak 4 - dl <d < 4
Tidak adanya 4 – du <d < 4 –
Tidak adanya autokorelasi negatif
keputusan dl

Tidak adanya autokorelasi positif


Tidak ditolak du <d < 4 – du
ataupun negatif

Sumber: (Gujarati & Porter, 2015)

Indonesia Banking School


36

3.4.5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determisi (R2) digunakan untuk menguji kemampuan model

regresi dalam menjelaskan hasil perbedaan dari variasi variabel dependen

(Gujarati & Porter, 2015) Nilai koefisien dari R2 ini adalah 0 atau 1. Hasil nilai

dari R2 yang mendekati 0, diartikan kemampuan dari variabel independen

terhadap variabel dependen hasilnya terbatas atau kecil. Dan sebaliknya, hasil dari

nilai R2 yang mendekati 1 atau lebih artinya variabel independen dapat hasil yang

besar untuk variabel dependen (Gujarati & Porter, 2015).

3.4.6. Uji F

Uji statistik F merupakan uji yang digunakan untuk menguji variabel

independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan besaran nilai

signifikansinya sebesar 0,05. Jika hasil dari nilai F-hitung < 0,05 maka Ha ditolak

dan Ho diterima. Jika F > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (Gujarati &

Porter, 2015).

3.4.7. Uji T

Uji T tujuannya untuk menguji koefisien dapat diambil atau tidak dari

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Menurut (Gujarati

& Porter, 2015) Uji t dilakukan penilaian signifikansi variabel independen

terhadap dependen dengan kriterianya sebagai berikut:

Jika Sig > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima

Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Indonesia Banking School


37

Indonesia Banking School

Anda mungkin juga menyukai