Anda di halaman 1dari 14

Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II

Direktorat Jenderal Cipta Karya


Kementerian Pekerjaan Umum

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknik Bidang Air Minum
Di BATAMSAN II
Kontraktual TA 2014
1 LATAR BELAKANG
Pembangunan bidang Cipta Karya paling tidak merupakan bagian dari
pembangunan infrastruktur, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk
mencapai 3 (tiga) tujuan strategis, yaitu: meningkatkan pertumbuhan
ekonomi kota dan desa; meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan
meningkatkan kualitas lingkungan.

Penyediaan air minum, sebagai salah satu bagian infrastruktur bidang


cipta karya memiliki peran sangat penting dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Sementara, target-target pembangunan untuk sektor air minum cukup


tinggi. Target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-
2014 mencapai 8.099 liter/detik. Sedangkan target Millenium
Development Goals (MDG’s) untuk air minum adalah memenuhi akses
aman dalam pelayanan air minum sebesar 68,9 persen pada 2015,
dengan pelayanan air minum melalui jaringan perpipaan sebesar
41,03% (perkotaan 68% dan pedesaan 19,8%). Menurut Data BPS akhir
2009 akses aman untuk pelayanan air minum tercatat sebesar 47,7%.
Sedangkan cakupan air minum nasional melalui jaringan perpipaan baru
mencapai 25,6 persen dengan rincian perkotaan 43,96 % dan perdesaan
11,5 %.

Untuk pencapaian target tersebut berbagai upaya telah dilakukan oleh


pemerintah. Salah satu upaya yang nyata adalah bahwa kebijakan
anggaran pembangunan bidang air minum menunjukkan adanya
peningkatan yang signifikan sejak target MDGs dijadikan komitmen
bersama antar bangsa di dunia dan komitmen tingkat pemerintahan
serta masyarakat di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, Sumber
Daya Manusia pembangunan bidang air minum yang menjadi elemen
penting dan bahkan menjadi tumpuan implementasi kebijakan, sebagai
pelaku pembangunan, juga telah sangat mendapatkan perhatian.
Menteri PU dalam Permennya Nomor 21/PRT/M/2010
mengamanahkan, dalam uraian tugasnya, kepada Balai Teknik Air
Minum dan SanitasiWilayah II (BTAMS-II) untuk melaksanakan
pembinaan teknis dan pemberdayaan pengelolaan sistem penyediaan
air minum dan sanitasi.

Pelaksanaan Pembinaan Teknisyang dilakukanoleh BTAMS-II, utamanya


kepada personil PDAM dengan kriteria tertentu, telah menjangkau lebih
dari seribu orang dalam kurun waktu empat tahun terakhir,periode
Renstra terakhir, Oleh karenanya, dalam rangka mendapatkan pijakan
yang lebih pasti untuk kebijakan pelaksanaan pembinaan teknis ke
depan perlu dilakukan evaluasi. Melalui evaluasi ini diharapkan dapat
mengukur efektivitas pelaksanaan pembinaan teknis bidang air minum
yang telah dilakukan oleh Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah
II dengan sebuah kajian mendalam, termasuk mengkaji faktor atau

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
2
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
indikator penentu keberhasilan, yang perlu diidentifikasikan terlebih
dahulu.

Sangat disadari bahwa Sumber daya manusia (SDM) mempunyai peran


vital bagi berlangsungnya kehidupan setiap organisasi baik publik
maupun swasta. Pada umumnya, tujuan organisasi akan tercapai
dengan baik apabila SDM di dalamnya dapat menjalankan tugas-tugas
secara efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi diperoleh melalui
pengembangan SDM untuk meningkatkan kemampuan kerjanya.
Pengembangan SDM diarahkan untuk memperbaiki efektivitas dan
efisiensi kerja pegawai dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah
ditetapkan. Perbaikan dilakukan dengan cara memperbaiki dan/atau
meningkatkan pengetahuan, keterampilan maupun sikap personil-
personil itu terhadap tugas-tugasnya. Pengembangan dan peningkatan
kualitas SDM salah satunya ditempuh melalui keikutsertaan
karyawan/pegawai dalam suatu Pembinaan Teknis (Bintek) atau lazim
dikenal dengan pendidikan dan pelatihan (diklat).

Program Pembinaan Teknis atau Diklat tidak serta merta berakhir


dengan berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Beberapa persoalan
bisa saja baru teridentifikasi, ada banyak pertanyaan yang mungkin
muncul pada saat berakhirnya Bintek. Misalnya bagaimana kualitas
programnya, apakah peserta telah berhasil dalam kegiatan Bintek,
apakah peserta merasa puas dengan program Bintek yang baru saja
selesai, apakah peserta perlu mengikuti Bintek lain yang
diselenggarakan, atau apakah peserta mau merekomendasikan
Bintekyang baru diikutinya kepada orang lain, apakah program
Bintektelah sesuai dengan kebutuhan peserta, atau apakah Bintek telah
sesuai dengan kebutuhan dari instansi yang mengirimkan peserta, atau
apakah ada hal-hal yang masih perlu atau harus ditingkatkan berkaitan
dengan kualitas pelaksanaan programBintek. Bahkan dampak manfaat
yang lebih luas sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah terkait
dengan perlunya peningkatan cakupan layanan air minum dalam
mencapai target secara nasional. Dan masih ada banyak lagi
pertanyaan yang bisa muncul pada saat pelaksanaan Bintek atau
setelah berakhirnya penyelenggraan Bintek. seluruh pertanyaan di atas
hanya dapat dijawab jika dilakukan evaluasi terhadap program Bintek
tersebut.
Denganmempertimbangkan wilayah penugasan yang wajib ditangani
oleh Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II pada saat ini yaitu
mencakup 16 propinsi di wilayah timur Indonesia, maka lingkup kajian
ini akanmencakup batasan wilayah tersebut.

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
3
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
2 TUJUAN

Tujuan kegiatan Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis Bidang Air Minum


di BATAMSAN II ini adalah untuk mengetahui tingkat manfaat Bintek
terhadap peningkatan kinerja personil, institusi pengirim dan bahkan
pengaruhnya terhadap tingkat pelayanan air minum di wilayah
Indonesia, utamanya di bagian timur Indonesia, yang menjadi wilayah
pembinaan BTAMS II. Seiring dengan tujuan itu pula, juga untuk
mengetahui ketepatan langkah terhadap kebijakan dan kualitas
pelaksanaan Bintek yang diselenggarakan oleh BTAMS II.

SASARAN DAN SASARNsaran


3
Adapun Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

 Tersedianya analisis terhadap kebijakan peningkatan kualitas SDM


bidang air minum, yang didalamnya termasuk pelaksanaan
pembinaan teknis yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta
Karya.
 Tersedianya analisis tingkat manfaat dari masing-masing kegiatan
Bintek bidang air minum yang telah dilaksanakan oleh BTAMS II.
Termasuk tersedianya analisis terkait jenis Bintek mana yang berhasil
mencapai tujuan dan menjadi prioritas, serta yang kurang mencapai
tujuannya atau kurang prioritas sehingga dapat diambil langkah-
langkah perencanaan yang lebih tepat.
 Tersedianya analisis yang mampu mengidentifikasi bagian-bagian
mana saja dari Bintek yang dilaksanakan di BTAMS II yang berhasil
mencapai tujuan, serta bagian-bagian yang tidak mencapai tujuan
atau kurang berhasil sehingga dapat dibuat langkah-langkah
perbaikan yang diperlukan.
 Tersedianya data pencapaian pelaksanaan dan analisis proyeksi serta
identifikasi terhadap jenis kebutuhan kegiatan Bintek bidang air
minum di wilayah II, untuk merancang dan merencanakan kegiatan
Bintek selanjutnya.
 Tersedianya rumusan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
kegiatan Bintek dan rumusan tingkat produktifitas pengelolaan
Bintek sebagai produk dari efisiensi dan produktifitas kinerja Balai
TAMS-II.
 Tersedianya rekomendasi yang lebih luas untuk pengambilan
kebijakan penyelenggaraan Bintek dan peningkatan SDM serta
tingkat pelayanan bidang air minum di wilayah yang dilayani oleh
BTAMS-II.

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
4
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
4 LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis Bidang Air Minum di
BATAMSAN II ini dilaksanakan di kantor Balai Teknik Air Minum dan
Sanitasi Wilayah II di Surabaya.

SUMBER PENDANAAN
5 Sumber Pendanaan untuk kegiatan ini berasal dari APBN Tahun
Anggaran 2014, biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
sebesar Rp 900.000.000,- (Sembilan Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN
10%, sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA Balai Teknik Air Minum
dan Sanitasi Wilayah II tahun 2014.

6 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pelaksana kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen Balai Teknik
Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.

DATA DASAR
7 Data dasar yang diperlukan dalam kegiatan Evaluasi Manfaat
Pembinaan Teknis Bidang Air Minum di BATAMSAN II ini, antara lain:
a. Judul bintek bidang air minum selama 3 (tiga) tahun terakhir
(2011 – 2013).
b. Jumlah dan daftar peserta bintek bidang air minum selama 3
(tiga) tahun terakhir (2011 – 2013).
c. Nama instansi pengutus peserta bintek bidang air minum
selama 3 (tiga) tahun terakhir (2011 – 2013).

8 STUDI-STUDI TERDAHULU
Studi-studi terdahulu ataupun dokumen berkenaan dengan kegiatan
Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis Bidang Air Minum di BATAMSAN II,
sebagai bahan referensi dan acuan adalah:
a. Laporan Pelaksanaan Bintek bidang air minum tahun 2011 –
2013.
b. Laporan Monitoring dan Evaluasi Bintek bidang air minum tahun
2011 – 2013.

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
5
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
REFERENSI HUKUM
9 Beberapa referensi hukum yang dapat digunakan sebagai acuan atau
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Evaluasi Manfaat Pembinaan
Teknik Bidang Air Minum di BATAMSAN II ini adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 7 tahun 2004 tentang
Sumebr Daya Air.
d. Pemerintah Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kota;
f. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
h. Permen PU nomor 02/PRT/M/2008, tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Dep. PU yang merupakan Kewenangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 23/PRT/M/2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun
2010-2014.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
l. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Nomor:
03/SE/DC/2010 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Cipta Karya Tahun 2010-2014.

10 RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup kegiatan ini paling tidak meliputi:


1. Mengumpulkan dan mengkaji kebijakan peningkatan kapasitas
sektor air minum, terutama yang terkait dengan program
pengembangan SDM yang relevan.
2. Mengumpulkan informasi dan data penyebaran peserta untuk
masing-masing jenis Bintek bidang air minum yang telah

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
6
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
berlangsung selama ini yang diselenggarakan oleh BTAMS II,
minimal sejak dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah
pada periode terakhir ini. Hal ini penting untuk mengawali kajian
dan analisis manfaat pelaksanaan Bintek di BTAMS-II.
3. Merumuskan instrumen evaluasi, penetapan sampel serta langkah-
langkah evaluasi manfaat pelaksanaan Bintek bidang air minum
lainnya, yang diperlukan dalam kajian dan analisis, untuk dapat
mencapai sasaran kegiatan sebagaimana diharapkan.
4. Melakukan kunjungan ke daerah dalam rangka survey,
pengumpulan data ataupun pendalaman materi kajian untuk tindak
lanjut temuan evaluasi. Selain Prov. Jawa Timur, daerah lain yang
akan dikunjungi adalah Jakarta, Prov. Sulawesi Selatan, Prov. Papua,
Prov. Bali, dan Prov. Nusa Tenggara Timur.
5. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pengembangan Air Minum
Ditjen Cipta Karya ataupun institusi terkait lainnya.
6. Melakukan pembahasan dengan seluruh pihak terkait melalui
Workshop atau lokakarya sebanyak 1 (satu) kali di Jawa Timur
dengan mengundang narasumber dan instansi terkait yaitu
mencakup maksimum 16 Provinsi di wilayah kerja BTAMS-II sesuai
dengan petunjuk PPK dengan jumlah peserta sebanyak maksimal 25
peserta.
7. Menyusun laporan Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis Bidang Air
Minum dan format kuesioner monitoring dan evaluasi manfaat
pembinaan teknik.

11 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Berdasarkan lingkup minimal pelaksanaan kegiatan sebagaimana


tersebut di atas, pendekatan yang dapat dilakukan paling tidak antara
lain:
1. Mempelajari dan mereview kebijakan pengembangan kapasitas
SDM bidang air minum yang dilaksanakan oleh Pemerintah
terutama Direktorat Jenderal Cipta Karya.
2. Mengumpulkan dan menstrukturkan per jenis kegiatan Bintek serta
sebaran data (data base) peserta Bintek, menyusun sampel
studi/kajian ataupun per lokasi kajian per jenis Bintek, merancang
desain instrumen evaluasi, melaksanakan ujicoba instrumen terkait
alumni Bintek, dan pengaruhnya terhadap kondisi institusi, serta
dampaknya terhadap peningkatan pelayanan air minum ataupun
manfaat lainnya.
3. Mengukur dampak Bintek terhadap peningkatan kinerja peserta
dari sudut pandang alumni sendiri. Untuk itu diperlukan kajian dan
bisa menggunakan studi pelacakan (tracer study).

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
7
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
4. Mengukur dampak Bintek terhadap peningkatan kinerja
instansi/lembaga tempat peserta Bintek bekerja dari sudut pandang
atasan/majikan alumni sendiri. Untuk itu bisa dilakukan studi
pendapat atasan (employer survey).
5. Mengidentifikasikan masalah-masalah alumni di dalam menerapkan
pengetahuan dan keterampilannya yang telah diperoleh dari hasil
Bintek serta yang diharapkan oleh instansi/lembaga asal tempat
bekerja.
6. Mengidentifikasikan dan mengevaluasi pendapat alumni dan
atasannya tentang efisiensi dan efektivitas pengelolaan Bintek yang
dilaksanakan oleh BTAMS-II.
7. Mengkajiproyeksi urutan prioritas kebutuhan jenis kegiatan Bintek
bidang air minum sejalan dengan tuntutan kebutuhan penanganan
permasalahan dan proyeksi perkembangan kebijakan
penyelenggaraan pembangunan penyediaan air minum secara
nasional.
8. Melaksanakan workshop yang diperlukan serta rapat pembahasan
dengan seluruh pihak terkait untuk membahas hasil-hasil kajian dan
temuan yang ada.
9. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka perbaikan dalam pengambilan
kebijakan ke depan, khususnya dalam rengka perbaikan langkah
penyelenggaraan Bintek yang perlu dilakukan oleh BTAMS II.

12 KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran yang dihasilkan adalah berupa 1 (satu) set dokumen hasil
evaluasi, yaitu dokumen laporan evaluasi manfaat pembinaan teknik
bidang air minum, dokumen ini merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan yaitu mulai Laporan Pendahuluan sampai Laporan Akhir.

13 PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Peralatan, material, personil, dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa antara lain:
 Tim Pemeriksa dan Penerima Hasil Pekerjaan
 Ruang rapat / diskusi / pembahasan
 Fasilitas Operasional dan alat tulis perkantoran
 Apabila ada peralatan yang harus dibeli menggunakan
pembiayaan dalam kegiatan ini maka pada akhir penugasan,
barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus diserahkan
kepada pengguna jasa.

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
8
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
LINGKUP KEWAJIBAN PENYEDIA JASA
14 Penyedia jasa harus melakukan koordinasi minimal 2 (dua) kali dalam
sebulan kepada pengguna jasa atau pejabat yang ditunjuk untuk
memperoleh masukan serta informasi terkait yang diperlukan.
Pembahasan Laporan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, dengan peserta
dari instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas. Adapun laporan
yang dilakukan pembahasan adalah :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Draf Laporan Akhir
Pembahasan dilakukan sebelum Laporan-laporan tersebut diserahkan
kepada Pengguna Jasa. Pembahasan dilakukan dengan mengundang
instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas dengan jumlah peserta
sekitar 15 orang dengan pembiayaan di tanggung konsultan, terdiri dari
biaya konsumsi dan snack serta penyediaan bahan materi pembahasan.

15 JANGKA WAKTU DAN MEKANISME PELAKSANAAN


Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
selama 7 (tujuh) bulan kalender atau 210 (dua ratus sepuluh) hari
kalender dan mekanisme pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan
bantuan pihak ketiga (jasa konsultan).

16 TENAGA AHLI
Tenaga Ahli Yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini dengan jumlah
masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Ketua Tim
Satu (1) orang Ketua Tim (Team Leader), yaitu seorang Tenaga ahli
Manajemen Pendidikan, yang disyaratkan adalah minimal lulusan
sarjana (S1) jurusan Manajemen Pendidikan atau Training
Management lulusan universitas negeri atau swasta yang telah
disamakan, mempunyai pengalaman profesional di bidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan 2 (dua) tahun diantaranya
sebagai Ketua Tim.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
melakukan koordinasi serta mengarahkan para tenaga ahli untuk
melaksanakan evaluasi pelaksanaan bintek berdasarkan keahlian
sektoral masing-masing tenaga ahli. Ketua Tim bertanggung jawab
penuh atas terlaksananya kegiatan Evaluasi ManfaatPembinaan
Teknis Bidang Air Minum sesuai dengan arahan Kerangka Acuan
Kerja.Selain itu, Ketua Tim juga melakukan analisis komprehensif
terhadap kebijakan peningkatan kualitas SDM bidang air minum,
menganalisis institusi yang terlibat, serta membentuk kerangka

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
9
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
utama dari standar penyelenggaraan bintek bidang air minum. Ketua
tim diperkirakan melaksanakan tugas selama 7 (tujuh) Bulan.

2. Tenaga Ahli / Professional Staff


a. Ahli Kelembagaan
Satu (1) orangTenaga ahli Kelembagaan, yang disyaratkan adalah
Sarjana (S1) Administrasi Negara lulusan universitas negeri atau
yang telah disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan di bidang kelembagaan dan mempunyai pengalaman
profesional di bidangnya sekurang-kurangnya selama 3 (tiga)
tahun.
Tugas utama tenaga ahli ini adalah melakukan analisis terhadap
segala hal yang berkaitan dengan kelembagaan dan hubungan
antar lembagadan diperkirakan melaksanakan tugas selama
5(lima) Bulan.
b. Ahli Teknik Penyehatan/Lingkungan
Satu (1) orangTenaga ahli Teknik Penyehatan/Lingkungan yang
disyaratkan adalah Sarjana (S1) Teknik Penyehatan/ Teknik
Lingkungan lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman dalam menangani kegiatan
pekerjaan bidang air minum serta mempunyai pengalaman
profesional di bidangnya sekurang-kurangnya selama 3 (tiga)
tahun.
Tugas utama tenaga ahli ini adalah melakukan analisis terhadap
segala hal yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dalam bidang
air minum dan diperkirakan melaksanakan tugas selama 5 (lima)
Bulan.
c. Ahli Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Satu (1) orang Tenaga ahli Manajemen SDM, yang disyaratkan
adalah Sarjana (S1) Psikologi Pendidikan lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan di bidang manajemen SDM dan
mempunyai pengalaman profesional di bidangnya sekurang-
kurangnya selama 3 (tiga) tahun.
Tugas utama tenaga ahli ini adalah menyusun metodologi dan
alat evaluasi serta melakukan analisis terhadap segala hal yang
berkaitan dengan evaluasi manfaatprogram peningkatan SDM
dan diperkirakan melaksanakan tugas selama 6 (enam) Bulan.
d. Ahli Statistika
Satu (1) orang Tenaga ahli Statistika yang disyaratkan adalah
Sarjana (S1) Statistika lulusan Universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman dalam menangani kegiatan
pekerjaan bidang evaluasi dan mempunyai pengalaman
profesional di bidangnya sekurang-kurangnya selama 3 (tiga)
tahun.
Tugas utama tenaga ahli ini adalah merancang metode statistika
yang akan dilakukan dalam evaluasi dan melakukan
perhitungan-perhitungan statistika yang diperlukan dalam

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
10
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
evaluasi dan diperkirakan melaksanakan tugas selama 4 (empat)
Bulan.

3. AssistenTenaga Ahli
a. Satu (1) orang Tenaga Assisten Ahli Teknik Lingkungan dengan
latar belakang pendidikan minimal (S1) Teknik
Lingkungan/Teknik Penyehatan dengan pengalaman profesional
selama 2 (dua) tahun di bidangnya; dan diperkirakan
melaksanakan tugas selama 4 (empat) bulan;
b. Satu (1) orang Tenaga Assisten Ahli Kelembagaan dengan latar
belakang pendidikan minimal (S1) Administrasi Negara dengan
pengalaman profesional selama 2 (dua) tahun di bidangnya; dan
diperkirakan melaksanakan tugas selama 4 (empat) bulan;

Tenaga Pendukung/Supporting Staff


Pelaksanaan pekerjaan akan didukung tenaga penunjang seperti Satu
(1)Tenaga Administrasi & Keuangandengan latar belakang pendidikan
minimal SMA/Sederajat dan diperkirakan melaksanakan tugas selama 7
(tujuh) bulan, serta satu (1) Tenaga Operator Komputer dengan latar
belakang pendidikan minimal DIII dan diperkirakan melaksanakan tugas
selama 7 (tujuh) bulan.

17 JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan Evaluasi Manfaat Pembinaan
Teknik Bidang Air Minumdi BATAMSAN II, sebagai berikut:

No. Uraian Kegiatan Ket.


1. Mobilisasi tenaga ahli Bulan ke I
2. Identifikasi permasalahan dan rumusan masalah Bulan ke I
3. Pekerjaan pendahuluan dan persiapan Bulan ke I
4. Pengumpulan data primer dan sekunder Bulan ke I-III
5. Survey data lapangan Bulan ke I-III
6. Pengolahan data dan analisa Bulan ke II-V
7. Konsultasi progres dan produk kegiatan / laporan Bulan ke I-VII
8. Penyerahan laporan
- Laporan Pendahuluan Bulan ke I
- Laporan Antara Bulan ke III
- Konsep Laporan Akhir Bulan ke VI
- Laporan Akhir Bulan ke VII
- Executive Summary Bulan ke VII
9. Rapat pembahasan Bulan ke I-VII
10 Workshop Bulan ke V

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
11
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
18 LAPORAN
Laporan yang harus disampaikan pada kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisikan tahapan persiapan dan kegiatan yang
menentukan kerangka berpikir secara keseluruhan dalam
penanganan kegiatan studi. Laporan ini diserahkan paling lambat 1
(satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari kelender setelah dikeluarkan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar yang dicetak pada kertas A4 ukuran 80 gram dengan
hasil cetakan yang berwarna untuk setiap halaman yang memuat
gambar/desain/skema, dan dijilid berwarna dengan soft cover,
adapun laporan pendahuluan ini berisi mengenai:
 Interpretasi dan apresiasi penyedia jasa dalam menangani
pekerjaan.
 Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan
 Analisa permasalahan
 Rencana kerja penyedia jasa (konsultan) secara menyeluruh
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan
 Rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
(termasuk struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dan
komposisi dan jumlah tenaga ahli yang dipakai)
2. Laporan Antara
Laporan ini diserahkan paling lambat 3 (tiga) bulan atau 90
(sembilan puluh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar yang dicetak
pada kertas A4 ukuran 80 gram dengan hasil cetakan yang
berwarna untuk setiap halaman yang memuat
gambar/desain/skema, dan dijilid berwarna dengan soft cover.
Laporan ini berisi mengenai hasil-hasil pekerjaan yang telah
dilaksanaan mulai dari hasil kajian awal, temuan-temuan, kompilasi
data dan hasil survey.
3. Draft Laporan Akhir
Laporan ini diserahkan paling lambat 6 bulan atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar yang dicetak
pada kertas A4 ukuran 80 gram dengan hasil cetakan yang
berwarna untuk setiap halaman yang memuat
gambar/desain/skema, dan dijilid berwarna dengan soft cover.
Laporan ini berisi konsep akhir dari pekerjaan ini yang berisi
keseluruhan hasil kajian serta konsep akhir kebijakan sebagaimana
digariskan dalam KAK.

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
12
Bidang Air Minum di BATAMSAN II
4. Laporan Akhir
Laporan ini diserahkan paling lambat 7 bulan atau 210 (dua ratus
sepuluh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar yang dicetak pada
kertas A4 ukuran 80 gram dengan hasil cetakan yang berwarna
untuk setiap halaman yang memuat gambar/desain/skema, dan
dijilid berwarna dengan soft cover. Laporan ini berisi seluruh
kegiatan dan telah didiskusikan dengan tim teknis, diserahkan
sesudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dari laporan
draft final yang telah memperoleh masukan dari para ahli dan nara
sumber lainnya.

5. Laporan Workshop

Laporan workshop ini berupa proceeding yang memuat bahan


laporan panitia, pidato/arahan dan presentasi narasumber
workshop, notulensi tanya jawab dan diskusi, dokuementasi
foto/gambar pelaksanaan, dan lain sebagainya yang terkait
pelaksanaan workshop.Laporan ini disampaikan paling lambat 6
(enam)bulan setelah SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar.Laporan dicetak pada kertas A4 ukuran 80 gram dengan
hasil cetakan yang berwarna untuk setiap halaman yang memuat
gambar/desain/skema, dan dijilid berwarna dengan soft cover.

6. Executive Summary / Laporan Ringkasan Eksekutif

Berisi ringkasan dari Laporan Final, yang mencakup poin-poin


penting dari seluruh proses kegiatan ini.Laporan ini disampaikan
paling lambat 7 (tujuh) bulan setelah SPMK diterbitkan sebanyak 10
(sepuluh) eksemplaryang dicetak pada kertas A4 ukuran 80 gram
dengan hasil cetakan yang berwarna untuk setiap halaman yang
memuat gambar/desain/skema, dan dijilid berwarna dengan soft
cover.

7. Soft Copy Laporan

Menyerahkan Soft File seluruh laporan/produk (baik file Word,


Excel, PDF, atau jenis file lainnya) dicopy ke dalam Flash Disk
kapasitas minimal 16 GB sebanyak 2 (dua) set.

19 PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

KERANGKA ACUAN KERJA


Evaluasi Manfaat Pembinaan Teknis
13
Bidang Air Minum di BATAMSAN II

Anda mungkin juga menyukai