2-1
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
Gambar 2.1.
Konsep Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
2-2
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2-3
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2-4
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2-5
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2-6
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2-7
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya selalu dilandasi
peraturan perundangan yang terkait dengan bidang Cipta Karya, antara
lain UU No. 28 Tahun 2002 tentang bangunan Gedung UU No. 7 Tahun
2008 tentang Sumber Daya Air, dan UU No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan persampahan.
2-8
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2-9
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2 - 10
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2 - 11
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
Dalam memenuhi kebutuhan hunian yang layak, Ditjen Cipta Karya turut
serta dalam pembangunan Rusunawa yang dilakukan berdasarkan UU
No. 20 Tahun 2011. Dalam undang-undang tersebut Rumah susun
didefinisikan sebagai bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan
secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan
2 - 12
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2 - 13
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
Dalam dokumen The Future We Want, terdapat 3 (tiga) isu utama bagi
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, yaitu: (i) Ekonomi Hijau dalam
konteks pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan, (ii)
pengembangan kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan
tingkat global, serta (iii) kerangka aksi dan instrumen pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan. Kerangka aksi tersebut termasuk
penyusunan Sustainable Development Goals (SDGs) post- 2015 yang
mencakup 3 pilar pembangunan berkelanjutan secara inklusif, yang
terinspirasi dari penerapan Millennium Development Goals (MDGs). Bagi
Indonesia, dokumen ini akan menjadi rujukan dalam pelaksanaan rencana
pembangunan nasional secara konkrit, termasuk dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019, dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (2005-2025).
2 - 14
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
Pada Juli 2012, Sekjen PBB membentuk sebuah Panel Tingkat Tinggi
untuk memberi masukan kerangka kerja agenda pembangunan global
pasca 2015. Panel ini diketuai bersama oleh Presiden Indonesia, Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ellen Johnson Sirleaf dari Liberia,
dan Perdana Menteri David Cameron dari Inggris, dan beranggotakan 24
orang dari berbagai negara. Pada Mei 2013, panel tersebut
mempublikasikan laporannya kepada Sekretaris Jenderal PBB berjudul “A
New Global Partnership: Eradicate Poverty and TransformEconomies
Through Sustainable Development”. Isinya adalah rekomendasi arahan
kebijakan pembangunan global pasca-2015 yang dirumuskan
berdasarkan tantangan pembangunan baru, sekaligus pelajaran yang
diambil dari implementasi MDGs.
2 - 15
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
a. Mengakhiri kemiskinan.
b. Memberdayakan perempuan dan anak serta mencapai kesetaraan
gender.
c. Menyediakan pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran seumur
hidup.
d. Menjamin kehidupan yang sehat.
e. Memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik.
f. Mencapai akses universal ke Air Minum dan Sanitasi.
g. Menjamin energi yang berkelanjutan.
h. Menciptakan lapangan kerja, mata pencaharian berkelanjutan, dan
pertumbuhan berkeadilan.
i. Mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan.
j. Memastikan tata kelola yang baik dan kelembagaan yang efektif.
k. Memastikan masyarakat yang stabil dan damai.
l. Menciptakan sebuah lingkungan pemungkin global dan mendorong
pembiayaan jangka panjang.
2 - 16
Bab 2 : Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Laporan Akhir
2 - 17