Anda di halaman 1dari 3

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC

(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll).
Kuman TBC keluar di udara Ketika Pasien TBC batuk, bersin atau berbicara. Kuman TBC dapat
bertahan hidup beberap jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari. Mereka yang tinggal
dalam satu ruangan bersama penderita TBC Paru, berpotensi menghirup kuman TBC. Kuman terhirup
oleh orang lain melalui saluran pernafasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh
yang lain.

Gejala Utama
 Batuk terus menerus(berdahak/tidak), selama 2 minggu atau lebih
 Pada ODHA, batuk sering kali bukan merupakan gejala TBC yang khas, sehingga gejala
batuk tidak harus selalu selama 2 minggu atau lebih.

WHO melaporkan bahwa estimasi jumlah orang terdiagnosis TBC tahun 2021 secara global
sebanyak 10,6 juta kasus atau naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020 yang diperkirakan 10
juta kasus TBC.
Indonesia sendiri berada pada posisi KEDUA (ke-2) dengan jumlah penderita TBC terbanyak
di dunia setelah India. Kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC (satu
orang setiap 33 detik). Angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 150.000 kasus (satu
orang setiap 4 menit).
Guna mempercepat eliminasi Tuberkulosis di Jawa Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
(Dinkes Jatim) meresmikan aplikasi E-TIBI berbasis website. Aplikasi ini bertujuan memudahkan
tenaga kesehatan dan masyarakat melakukan skrining Tuberkulosis secara mandiri (self
assessment) baik secara aktif maupun pasif.

Anda mungkin juga menyukai