Anda di halaman 1dari 10

PENYAKIT TBC(TUBERKULOSIS)

PROPOSAL PENILITIAN
Disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah Metode
Penulisan Ilmiah Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi
Kebumian dan Energi.Universitas Trisakti.

DIBUAT OLEH
JEAN KOKO THEO LARENGGAM
071002100023

PROGAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS


TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI.

UNIVERSITAS TRISAKTI

2022
Bab I

PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan
berpotensi serius terutama pada organ paru-paru. Penyakit ini menjadi 1 dari 10
penyebab kematian dan penyebab utama agen infeksius. Menurut WHO,
sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020.
Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak
menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling
mematikan setelah covid-19. Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan
kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019
menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia.
Kasus ini dimulai dengan kuman Mycobacterium Tuberculosis.yang
menyerang paru-paru pada tahun 2016 di Indonesia.Kasus infeksi
Mycobacterium Tuberculosis ini memang banyak diluar Indonesia dan
ditemukan sejak tahun 1882. Tuberculosis diduga bisa menular ketika penderita
batuk, bersin, bicara, atau bernyanyi.Penyakit ini termasuk penyakit airborne
atau bisa menular lewat udara. Orang lain yang tidak sengaja menghirup bakteri
aerosol ini bisa terinfeksi.
Kasus ini diduga berkaitan dengan orang yang dari luar negeri yang pulang
ke Indonesia mereka tidak tau kalau mereka sudah terjankit infeksi
tersebut.Dengan latar belakang tersebut penyakit Tuberkulosis bukan kali ini
saja membuat warga dunia panik.Memiliki gejala yang sama seperti CORONA
VIRUS berkembang cepat dan hingga mengakibatkan infeksi yang lebih parah
di paru-paru.

2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarakan latar belakang tertulis ,saya memberikan informasi berikut
tentang masalah yang akan digunakan sebagai bahan/informasi pembahasan
dalam makalah ini.
i.Pengaruh pelaksanaan physical distancing bagi negara-negar untuk
mencegah penyebaran Infeksi Tuberkulosis.
ii.Cepatnya penyebaran Infeksi Tuberkulosis akan mengalami komplikasi
penyakit hingga berujung kematian.
3, Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah,adapun tujuan dan penilitian ini adalah untuk
mengetahui dan memperluas wawasan tentang infeksi Tuberkulosis dan
penyebaran nya.

4.Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah,terfokus dan menhindari pembahasan
menjadi terlalu dalam,maka penulis perlu membatasinya.Adapun Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
i. Beberapa jenis infeksi dapat tersebar dan menular ke manusia
ii. Pertama kalinya ditemukan infeksi tbc di india
iii. Gejala awal infeksi TBC Tuberkulosis seperti covid 19
iv. Penyebab tesebarnya TBC ke seluruh negara
v. Diagnosis dan Pengobatan
vi. Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh infeksi Virus Corona
vii. Mencegah penyebaran infeksi Tbc(Tuberkulosis) bagi masyarakat yang
sehat maupun orang dalam pengawasan (ODP).

5.Manfaat Penilitian
Dari beberapa masalah yang didentifikasi dan dirumuskan terdapat tujuan
dari masalah itu sendiri.
i. Memahami dan mengetahui gejala-gejala TBC
ii. Dapat mengaplikasikan cara mencegah penyebaran TBC
iii. Memahami dan mengetahui apa itu TBC dan apa yang harus kita
lakukan.
Bab II
PEMBAHASAN

KAJIAN TEORI

A.Pengertain Teori
TBC(Tuberkulosis) adalah penyakit yang disebabkan oleh basil dari
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru.Penyakit karena
infeksi ini disebut TBC.TBC bisa menyebabkan gangguan berat pada
pernapasan dan infeksi paru-paru yang berat,hingga kematian.

Mycobacterium Tuberkulosis atau TBC bakteri Mycobacterium


tuberculosis dapat menginfeksi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, kelenjar
getah bening, selaput otak tulang, dan sendi. Ketika tuberkulosis sudah
menginfeksi bagian tubuh lainnya, maka kondisi ini disebut dengan TB ekstra
paru.

Ada dua jenis infeksi TB yang berdasarkan tingkat keparahannya. Berikut ini
diantaranya:

TBC laten
TBC laten terjadi ketika penderitanya memiliki kuman di tubuh tetapi sistem
imun berhasil mencegahnya supaya tidak menyebar. Penderitanya pun tidak
memiliki gejala apapun, dan tidak menular.
Meski demikian, infeksinya masih hidup dan suatu hari nanti bisa menjadi aktif.
Jika Sahabat MIKA berisiko tinggi, dokter akan memberi obat untuk mencegah
TB aktif. Beberapa faktor risiko yang memicu TB laten menjadi aktif adalah
mengidap HIV, mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir, rontgen dada
menunjukan kondisi yang tidak biasa, atau sistem kekebalan tiba-tiba melemah.

TBC aktif
Sementara seseorang yang sudah mengalami TBC aktif adalah saat kuman
berkembang biak dan membuatnya menimbulkan gejala dan sakit. Bahkan, Anda
juga dapat menyebarkan penyakit ini kepada orang lain.
90% kasus aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi TB laten. Infeksi TB laten
atau aktif juga dapat resisten terhadap obat. Artinya obat tertentu tidak bekerja
melawan bakteri.
Secara umum TBC banyak menyerang orang dewasa dengan usia aktif,
namun yang berusia selain itu juga memiliki risiko untuk terkena penyakit yang
banyak diderita oleh penduduk negara berkembang ini.
B.Hakikat Teori
TBC adalah kumpulan kuman yang bisa menginfeksi system
pernapasan(paru-paru).Pada banyak kasus,TBC menyebabkan infeksi
pernapasan berat seperti batuk berdarah,rasa nyeri di dada dan kurang berenergi.

Cara TBC Menyebar


Karena penyakit TBC adalah penyakit lama,banyak aspek mengenai
bagaimana penyebarannya sedang diteliti.Penyakit ini menyebar selama kontak
dekat,seringkali oleh tetesan air liur yang dihasilkan selama batuk,bersin atau
berbicara. Berbicara keras atau bernyanyi mengeluarkan lebih banyak tetesan
air liur dari pada pembicaraan normal.
Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC aktif
memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut
keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri TB
akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.
Bakteri TB yang berada di udara bisa bertahan berjam-jam, terutama jika
ruangan gelap dan lembab, sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain.
Umumnya, penularan terjadi dalam ruangan di mana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama.
Orang-orang yang berisiko tinggi terkena penularan TBC adalah mereka yang
sering bertemu atau berdiam di tempat yang sama dengan penderita TBC,
seperti keluarga, teman sekantor, atau teman sekelas.
Penyaki ini masuk ke tubuh sampai muncul gejala TBC bisa berlangsung
antara dua sampai 12 minggu. Risiko untuk mengembangkan penyakit ini
paling tinggi dalam kurun waktu dua tahun sejak terinfeksi.

2.Gejala TBC(Tuberkulosis)
Bakteri TBC yang tumbuh di paru-paru dapat menimbulkan beberapa gejala
penyakit, seperti:

• Batuk terus-menerus yang berlangsung lama (lebih dari 2–3 minggu)


• Batuk berdarah
• Nyeri dada saat bernapas atau batuk
• Sesak napas

Selain itu, gejala penyakit TBC juga bisa berupa:

• Penurunan berat badan


• Lemas
• Demam dan menggigil
• Berkeringat di malam hari
• Tidak nafsu makan

Ketika TB terjadi di luar paru-paru, tanda dan gejala yang terjadi bisa beragam,
sesuai organ yang terinfeksi. Berikut ini adalah contoh gejala penyakit TBC di
luar paru-paru :

• Kencing darah pada TBC ginjal


• Pembengkakan kelenjar getah bening bila terkena TBC kelenjar
• Sakit perut jika mengalami TBC usus
• Sakit kepala dan kejang bila terkena TBC selaput otak
• Nyeri tulang dan sendi, hingga tidak mampu bergerak, bila bakteri TBC
menyerang tulang dan sendi

Batuk adalah gejalah paling umum,beberapa orang yang lebih tua dan mereka
yang memiliki masalah kesahatan lainnya mengalami sesak napas di kemudian
hari.Dalam satu penilitian 44% orang mengalami batuk berdarah Ketika mereka
dating kerumah sakit.sementara 89% mengalami Sesak napas di beberapa area
selama di rawat di rumah sakit.

3.Alasan Mengapa TBC Ditakuti Manusia dan Negara-negara lain

Dari sekian banyak penyakit menular yang mematikan, WHO menempatkan


Tuberkulosis menjadi penyakit yang berada di peringkat 1 sebagai penyakit
menular paling mematikan dan di tingkat internasional, Indonesia menempati
peringkat 3 dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India dan Cina.
Penyakit ini bertahan lama di udara lembab yang tidak terkena cahaya
matahari untuk itu masyarakat mudah terjangkit. Akibatnya, setiap orang yang
berdekatan dan memiliki kontak dekat dengan pasien TB berpotensi menghirup
udara yang terkontaminasi bakteri TBC.Akhirnya, mereka sangat berpotensi
tertular. Bakteri tuberkulosis dapat menyebar melalui udara sehingga sulit untuk
mengetahui keberadaannya.

4.Awal Mula Penyebaran Ditemukan TBC

Awal mula penyakit TBC menyebar pertama di India dan Tiongkok bahkan
tercatat sudah ada sejak 3.300 dan 2.300 tahun yang lalu. Sedangkan di Eropa
sendiri, TBC telah merenggut 25% dari total kematian selama periode 1600-
1800. Di Indonesia sendiri, kasus TBC juga telah lama terjadi dan buktinya
tercatat dalam salah satu relief Candi Borobudur. Relief tersebut
menggambarkan penderita TBC dengan kondisi badan yang kurus kering. Bukti
sejarah lainnya juga ditunjukkan dari pendirian 15 sanatorium perawatan pasien
tuberkulosis oleh yayasan bentukan Pemerintah Hindia Belanda, Stiching
Centrale Vereeniging tot Bestrijding der Tuberculose (SCVT), yang banyak
tersebar di pulau Jawa. Mereka juga mendirikan 20 consultatie bureaux (biro
konsultasi) yang memberikan penyuluhan dan pengobatan.
Upaya penanganan TBC yang berantakan pada masa penjajahan Jepang mulai
dibangun kembali setelah masa kemerdekaan, khususnya pada masa Orde Baru,
di mana program pemberantasan TBC secara nasional mulai disusun. Masa
pengobatan penderita TBC yang awalnya berlangsung selama 1-2 tahun kini
dapat dipersingkat menjadi 6 bulan.

5.Pengobatan TBC (Tuberkulosis)


Pengobatan TBC adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran
dari dokter. Jenis obat yang diresepkan untuk mengatasi TBC antara
lain rifampicin dan ethambutol.TBC dapat diobati,Penyakit TBC dapat
disembuhkan dengan menjalani pengobatan yang tepat dan sesuai aturan.
Biasanya, penderita diharuskan mengonsumsi obat TBC selama 6-12 bulan.
Pengobatan TBC yang tepat dilakukan melalui kombinasi beberapa jenis
antituberkulosis yaitu obat antibiotik yang khusus digunakan untuk
menghentikan infeksi bakteri TBC. Pengobatan terdiri atas dua tahap, yaitu
tahap intensif dan lanjutan.

Berikut adalah obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi TBC


disebut juga dengan obat tuberkulosis lini pertama:

• Isoniazid
• Rifampin (Rifadin, Rimactane)
• Ethambutol (Myambutol)

• Pyrazinamide

• Streptomisin

Biasanya pasien akan merasa lebih baik setelah beberapa minggu menjalani
pengobatan tahap intensif. Namun, kondisi ini bukan berarti menandakan
bakteri penyebab TBC sudah hilang sepenuhnya dari tubuh. Oleh karena itu,
penderita tetap perlu menyelesaikan tahap pengobatan lanjutan sekalipun gejala-
gejala TBC sudah hilang.
Apabila pengobatan tidak diselesaikan dengan tuntas atau berhenti di tengah-
tengah, bakteri tuberkulosis dapat kembali aktif menginfeksi bahkan bisa
menyebar ke bagian tubuh lain.

6.Komplikasi TBC

Tanpa penanganan yang tepat, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri tuberkulosis
paru tidak hanya menginfeksi paru-paru Anda, tapi juga dapat menyebar ke
bagian tubuh lain melalui pembuluh darah dan saluran limfatik.

Berikut adalah masalah kesehatan atau komplikasi yang mungkin timbul


akibat penyakit tuberkulosis yang tidak segera ditangani:

• Sakit punggung
• Kerusakan pada sendi

• Pembengkakan selaput otak (meningitis)

• Masalah pada hati dan ginjal

Kelainan pada jantung (tamponade jantung)

7.Pencegahan Terinfeksi TBC(Tuberkulosis)


Bacille Calmette-Guerin (BCG) adalah vaksin yang dapat mencegah
TBC,Vaksin biasanya diberikan kepada bayi dan anak-anak dalam rangkaian
program imunisasi.
Tingkat keberhasilan vaksin BCG dalam menghalau infeksi bakteri tuberkulosis
cukup tinggi. Dosis vaksin yang diberikan adalah sebanyak satu kali.

Selain bayi dan anak-anak,vaksinasi bcg perlu dilakukan untuk orang-orang


yang memiliki faktor risiko, terutama kelompok orang yang terus-menerus
terpapar bakteri penyebab TBC, seperti:
• Petugas kesehatan yang bekerja di tempat perawatan pasien TBC.

• Tenaga medis yang bekerja di laboratorium dan menangani sampel darah


atau urin.
• Orang yang bekerja di penjara, penampungan atau panti

• Orang yang berpergian ke wilayah wabah.

• Orang yang sering berinteraksi dengan penderita TBC.

Penting untuk Anda ketahui bahwa vaksin BCG tidak sebaiknya diberikan pada
orang-orang dengan kondisi kesehatan atau penyakit yang melemahkan sistem
imun mereka. Hal ini dikarenakan tubuh dengan sistem imun yang buruk justru
menyebabkan bakteri yang terdapat dalam vaksin BCG menimbulkan infeksi
yang serius.

Bagi pengidap TBC ataupun pengidap TBC yang sudah menggunakan


pengobatan, kemungkinan penularan masih dapat terjadi di awal-awal
pengobatan. Pada saat inilah kamu harus membatasi kontak dengan orang lain.
Cara pencegahan penyebaran bakteri TBC dapat dilakukan dengan:
• Tetap berada di rumah, terutama di awal-awal pengobatan, dan jangan
berada sekamar dengan orang lain.
• Tutuplah mulut ketika bersin, batuk, dan tertawa. Sebaiknya gunakan tisu
dan buanglah segera setelahnya.
• Pastikan kamu berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Hal
ini dapat menghindari patogen TBC agar tidak mudah menyebar di
tempat tertutup. Buka jendela dan gunakan kipas angin bila perlu untuk
mengeluarkan udara dari dalam ke luar.
• Gunakanlah masker di masa awal-awal pengobatan agar risiko transmisi
dapat ditekan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan dari apa yang telah dibahas,saya menarik kesimpulan


dan menjadikannya beberapa poin,sebagai berikut :
• Aplikasikan bagaimana cara pencegahan penyebaran TBC (tuberculosis)
dalam kehidupan sehari-hari
• Hindari kontak langsung dengan orang lain,dan usahakan agar tidak
keluar rumah kecuali di saat yang genting.
• TBC adalah infeksi yang merusak system pernapasan dan dapat
menyebakan beberapa komplikasi akibat infeksinya hingga kematian.

Jangan terlalu merasa remeh terhadap tbc terhadap


penularannya.Karena yang dibutuhkan untuk menghadapi TBC dengan
menjaga jarak ke orang-orang serta rajin berolahga dan pola makan yang
sehat.

Anda mungkin juga menyukai