Anda di halaman 1dari 15

Koloid dan emulsi

Faiz ilham tondi


(071002100015)
2

koloid
• Istilah koloid berasal dari bahasa yunani yaitu “kolla” yang
berarti lem dan “oid” yang berarti seperti. Hal ini yang
berkaitan dengan lem adalah sifat difusinya, karena koloid
mempunyai nilai difusi yang rendah seperti lem (Brady, 1999:
598). Konsep koloid penting untuk dipelajari karena berkaitan
erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
• Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang
keadaanya terletak antara larutan dan suspensi (campuran
kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang
berbeda dari sifat larutan maupun suspensi. Secara
makroskopis, koloid tampak homogen, namun secara
Sifat koloit
Koloid memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai berikut:
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh
partikel koloid, di mana partikel larutan berukuran lebih kecil
daripada partikel koloid. Oleh karena itu, berkas cahaya dapat
dihamburkan.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang
bisa dilihat hanya lewat mikroskop ultra. Pergerakan acak
tersebut disebabkan adanya tumbukan.
3. Absorpsi
Absorpsi adalah proses penyerapan, atau tepatnya penyerapan ion4
oleh partikel koloid karena ukuran luas partikel koloid yang cukup besar.
Dengan begitu ion dapat menempel di permukaannya, baik ion positif
maupun negatif. Lebih jauh lagi, koloid pun dapat bermuatan sesuai
muatan ion yang telah diserap.
4. Koagulasi koloid
Koagulasi koloid merupakan penggumpalan partikel koloid karena
koloid mengandung muatan yang dinetralkan. Pada koloid bermuatan
sejenis, koloid tidak akan menggumpal karena ion saling tolak-menolak.
Sedangkan koloid yang muatannya telah dinetralkan tidak lagi
tolak-menolak sehingga koloid bisa berkelompok atau menyatu.
5. Dialisis
Dialisis adalah pemurnian koloid agar bebas dari ion-ion pengganggu.
Contoh pengaplikasiannya adalah proses cuci darah alias hemodialisis.
5
6. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di dalam
medan listrik karena adanya muatan yang terkandung di dalam
partikel koloid tersebut. Kutub negatifnya disebut katoda,
sementara kutub positifnya disebut anoda.
7. Koloid liofil dan liofob
Sifat ini dapat ditemukan dalam sol, yang terbagi jadi dua jenis:
liofil dan liofob. Sol liofil merupakan partikel dengan zat
terdispersi yang bisa menarik mediumnya, sehingga ada gaya
tarik-menarik antara keduanya. Sedangkan sol liofob merupakan
partikel dengan zat terdispersi yang tidak bisa menarik mediumnya
dan cenderung encer.
8. Koloid pelindung
6

Jenis-jenis koloid
7

Pembuatan koloid
1. Pembuatan Koloid Dengan Cara Kondensasi
Pada cara ini, partikel-partikel kecil (partikel larutan)
bergabung menjadi partikel-partikel yang lebih besar (partikel
koloid), yang dapat dilakukan melalui:
Reaksi redoks
Contohnya, saat pembuatan sol emas yang dilakukan dengan
mereduksi garamnya. Lalu, menggunakan reduktor
formaldehida, maka reaksi kimianya dapat dituliskan:
2 AuCl3(aq) + 3 HCHO(aq) + H2O(l) --> 2 Au(koloid) + 6
HCl(aq) + 3 HCOOH(aq)
8
Pembuatan koloid secara dispersi adalah memecahkan berbagai
partikel kasar menjadi berukuran koloid. Setelah itu, partikel tersebut
didispersikan dalam medium pendispersinya. Ada tiga teknik
pembuatan sistem koloid dengan metode dispersi, yaitu mekanik,
peptisasi, dan busur Bredig. Berikut adalah contoh pembuatan koloid
dengan cara dispersi.
1. Teknik Mekanik
Teknik mekanik dalam pembuatan koloid ini akan menggerus
butir-butir kasar dengan penggiling koloid hingga tingkat kehalusan
tertentu.
Kemudian, butiran halus tersebut dicampur dengan medium dispersi.
Misalnya, saat membuat sol belerang.
Awanya, belerang yang berbentuk serbuk digerus dan dicampurkan
9
• 2. Teknik Peptisasi
Teknik peptisasi merupakan salah satu teknik pembuatan koloid yang berasal
dari butir-butir kasar atau endapan yang pada prosesnya dibantu oleh zat
pemeptisasi. Zat inilah yang memecahkan butiran kasar menjadi butiran koloid.
Contohnya, saat pemecahan zat protein dalam tubuh yang dikatalisis oleh enzim
pepsin.
• 3. Teknik Busur Bredig
Pembuatan koloid dengan teknik Busur Bredik ini biasa digunakan pada
pembuatan sol-sol logam. Logam tersebut digunakan sebagai elektroda dan
dicelumpak dalam medium dispersi.
Kemudian, pada logam diberi loncatan listrik di kedua ujungnya. Atom-atom
pada logam akan terlempar ke air dan mengalami kondensasi yang akhirnya
membentuk partikel koloid. Kesimpulannya, pembuatan koloid metode kondensasi
dilakukan lewat molekul atau ion yang bergabung menjadi partikel koloid.
Sedangkan untuk metode dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
10

Emulsi

Emulsi adalah suatu sistem yang terdiri dari dua fase cairan yang tidak saling melarut, di mana
salah satu cairan terdispersi dalam bentuk globula-globula di dalam cairan lainnya. Cairan yang
terpecah menjadi globula-globula dinamakan fase terdispersi, sedangkan cairan yang mengelilingi
globula-globula dinamakan fase kontinyu atau medium dispersi. Aktivitas emulsi protein adalah
kemampuan protein mengambil bagian dalam pembentukan emulsi dan dalam menstabilkan emulsi
yang baru terbentuk. Kapasitas emulsi adalah kemampuan larutan atau suspensi protein untuk
mengemulsikan minyak. Sedangkan stabilitas emulsi adalah kemampuan droplet emulsi untuk tetap
terdispersi tanpa mengalami koalesens, flokulasi, dan creaming.
Emulsi adalah suatu koloid dari dua atau lebih cairan yang tidak dapat bercampur dimana satu
cairan mengandung dispersi dari cairan lain. Dengan kata lain, emulsi adalah jenis campuran khusus
yang dibuat dengan menggabungkan dua cairan yang biasanya tidak bercampur. Kata emulsi berasal
dari kata Latin yang berarti “untuk susu” (susu adalah salah satu contoh emulsi lemak dan air).
Proses mengubah campuran cair menjadi emulsi disebut emulsifikasi.
11

Contoh Emulsi
• Campuran minyak dan air adalah contoh emulsi saat
dikocok bersama. Minyak akan membentuk tetesan dan
menyebar ke seluruh air.Kuning telur adalah emulsi yang
mengandung zat pengemulsi lesitin. Crema on espresso
adalah emulsi yang terdiri dari air dan minyak kopi.
Mentega adalah emulsi air dalam lemak. Mayones adalah
minyak dalam emulsi air yang distabilkan oleh lesitin dalam
kuning telur. Sisi fotosensitif dari film fotografi dilapisi
dengan emulsi perak halida dalam gelatin
12

Sifat Emulsi
• Emulsi biasanya tampak keruh atau putih karena cahaya tersebar dari fase
interfase antara komponen dalam campuran. Jika semua cahaya tersebar
merata, emulsi akan tampak putih. Emulsi encer dapat tampak sedikit biru
karena cahaya dengan panjang gelombang rendah lebih tersebar. Ini disebut
efek Tyndall. Ini biasa terlihat dalam susu skim. Jika ukuran partikel tetesan
kurang dari 100 nm (mikroemulsi atau nanoemulsi), campuran tersebut
mungkin tembus cahaya. Karena emulsi adalah cairan, mereka tidak memiliki
struktur internal yang statis. Tetesan didistribusikan kurang lebih secara
merata ke seluruh matriks cair yang disebut medium dispersi. Dua cairan
dapat membentuk berbagai jenis emulsi. Misalnya, minyak dan air dapat
membentuk minyak dalam emulsi air, di mana tetesan minyak didispersikan
dalam air, atau mereka dapat membentuk air dalam emulsi minyak, dengan air
didispersikan dalam minyak. Selanjutnya, mereka dapat membentuk beberapa
13

Cara Kerja Emulsifikasi


• Emulsifikasi dapat terjadi ketika tegangan permukaan
antarmuka antara dua cairan berkurang. Inilah cara kerja
surfaktan.
• Suatu pengemulsi dapat membentuk suatu film lebih dari satu
fase dalam suatu campuran untuk membentuk butiran-butiran
yang saling tolak, memungkinkan mereka untuk tetap
terdispersi atau ditangguhkan secara merata.
• Emulgensi tertentu meningkatkan viskositas medium, sehingga
memudahkan gumpalan untuk tetap tersuspensi. Contohnya
termasuk hidrokoloid akasia dan tragacanth, gliserin, dan
polimer karboksimetil selulosa
14

Pembuatan Emulsi
• Dengan Mortir dan stamper. Sering digunakan membuat
emulsi minyak lemak dalam ukuran kecil.
• Botol. Minyak dengan viskositas rendah dapat dibuat dengan
cara dikocok dalam botol pengocokan dilakukan terputus-putus
untuk memberi kesempatan emulgator untuk bekerja.
• Dengan Mixer. Partikel fase dispersi dihaluskan dengann
memasukkan kedalam ruangan yang didalamnya terdapat pisau
berputar dengan kecepatan tinggi.
• Dengan Homogenizer. Dengan melewatkan partikel fase
dispersi melewati celah sempit, sehingga partikel akan
mempunyai ukuran yang sama
15

Thank you!

Anda mungkin juga menyukai