Melda Widayanti Okta lahir di Bogor pada 18 Oktober 2022. Ia adalah seorang penulis yang sangat
mencintai seni dalam bentuk puisi. Ia memiliki hobi menulis puisi dan ketertarikannya dalam menulis
puisi, dan telah banyak mengikuti lomba penulisan puisi tingkat nasional dan internasional. Anda bisa
menghubunginya melalui nomor WhatsApp 081383401617.
Kebaikan dibalik Kesulitan
Pada suatu pagi, seorang anak bernama Ali berangkat ke sekolahnya dengan semangat tinggi.
Namun, ketika tiba di sekolah, Ali merasa sedih karena tidak mendapatkan tempat duduk di dekat
teman-temannya. Ali harus duduk di bangku belakang dan merasa kesepian.
Selama beberapa hari, Ali merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi barunya di sekolah.
Namun, suatu hari, Ali melihat ada seorang anak baru yang duduk sendirian di ruang makan saat
istirahat. Ali merasa iba dan memutuskan untuk duduk bersama anak tersebut.
Ali dan anak baru tersebut akhirnya menjadi teman baik dan sering bermain bersama di sekolah. Ali
merasa senang karena dia telah menemukan teman yang baru, dan dia merasa bahagia bisa
membantu anak tersebut merasa lebih nyaman di sekolah.
Dari pengalaman tersebut, Ali belajar bahwa terkadang kita harus menghadapi kesulitan untuk
menemukan kebaikan di baliknya. Meskipun Ali merasa sedih karena tidak mendapatkan tempat
duduk di dekat teman-temannya, dia menemukan teman baru yang sangat berharga.
Ali juga belajar bahwa kebaikan dan kasih sayang bisa membuat perbedaan besar dalam hidup
seseorang. Dengan menjadi teman bagi anak baru tersebut, Ali telah memberikan dukungan dan
persahabatan yang sangat dibutuhkan.
Dari hari itu, Ali menjadi lebih bersemangat untuk mencari kesempatan untuk membantu orang lain
dan memberikan kebaikan di balik kesulitan. Dia menyadari bahwa setiap kesulitan selalu ada
hikmahnya, dan bahwa kebaikan selalu hadir di dalam setiap situasi.
[16.46, 12/4/2023] Mel: Pada suatu pagi, Ali berangkat ke sekolah dengan semangat tinggi. Dia
berharap bisa bertemu dengan teman-temannya dan belajar banyak hal baru. Namun, ketika tiba di
sekolah, Ali merasa sedih karena tidak mendapatkan tempat duduk di dekat teman-temannya. Ali
harus duduk di bangku belakang dan merasa kesepian.
Selama beberapa hari, Ali merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi barunya di sekolah. Dia
merasa kesepian dan tidak nyaman. Namun, suatu hari, Ali melihat ada seorang anak baru yang
duduk sendirian di ruang makan saat istirahat. Ali merasa iba dan memutuskan untuk duduk
bersama anak tersebut.
Awalnya, anak baru itu terlihat canggung dan malu-malu. Namun, Ali berusaha untuk mengobrol
dengannya dan membuatnya merasa nyaman. Lama-kelamaan, anak baru itu mulai merespon dan
bahkan tersenyum.
Ali dan anak baru tersebut akhirnya menjadi teman baik dan sering bermain bersama di sekolah. Ali
merasa senang karena dia telah menemukan teman yang baru, dan dia merasa bahagia bisa
membantu anak tersebut merasa lebih nyaman di sekolah.
Dari pengalaman tersebut, Ali belajar bahwa terkadang kita harus menghadapi kesulitan untuk
menemukan kebaikan di baliknya. Meskipun Ali merasa sedih karena tidak mendapatkan tempat
duduk di dekat teman-temannya, dia menemukan teman baru yang sangat berharga.
Ali juga belajar bahwa kebaikan dan kasih sayang bisa membuat perbedaan besar dalam hidup
seseorang. Dengan menjadi teman bagi anak baru tersebut, Ali telah memberikan dukungan dan
persahabatan yang sangat dibutuhkan.
Dari hari itu, Ali menjadi lebih bersemangat untuk mencari kesempatan untuk membantu orang lain
dan memberikan kebaikan di balik kesulitan. Dia menyadari bahwa setiap kesulitan selalu ada
hikmahnya, dan bahwa kebaikan selalu hadir di dalam setiap situasi.
Dalam hidup, kita semua akan mengalami kesulitan dan tantangan. Namun, ketika kita memiliki sikap
yang baik dan kepedulian terhadap orang lain, kita bisa menemukan kebaikan di balik kesulitan
tersebut. Seperti Ali, mari kita selalu berusaha untuk mencari kesempatan membantu orang lain dan
memberikan kebaikan di setiap situasi.