Anda di halaman 1dari 2

Berdiri Sendiri Tanpa Letih

Pagi hari terlihat pancaran sinar mentari yang menyinari seluruh bumi.Langit biru yang
sangat indah ini. Rasa hangat menyertai membuat diri ini lebih bersemangat dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.Jam dinding yang ada di kamar menunjukkan bahwa sekarang pukul 05.00
artinya matahari sudah terbit dari tadi.Aku segera menuju ke kamar mandi untuk membersikan
badan yang bau ini.Setelah mandi aku menuju lemari untuk mengambil seragam yang akan di
pakai hari ini.Sebelum berangkat sekolah tak lupa aku bersalaman kepada Ayah dan
Ibu.Sepanjang perjalanan aku terus menerus memandangi langit biru yang sangat indah ini
Hari ini di sekolah akan mengadakan lomba kebersihan kelas dimana semua kelas wajib
mengikutinya.Salah satu alasan mengapa hari ini aku berangkat ke sekolah lebih awal,yaitu
untuk membersikan kelas.Bersih-bersih adalah kegiatan yang selalu aku lakukan di rumah
hamper setiap hari aku melakukan kegiatan ini.Aku tipe orang yang bisa mengerjakan apapun
sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang lain.Jadi saat ini aku bisa bersih-bersih
sendiri,walaupun tidak di bantu oleh teman-teman.
Saat pulang sekolah aku melihat seorang nenek terjatuh dari atas sepedanya.Tanpa
berpikir panjang segerahlah aku menghampirinya dan langsung membantunya berdiri.Aku lihat
banyak sekali sayuran di rantang sepedanya,ternyata nenek ini penjual sayur keliling.Kebetulan
sayuran di kulkasku sudah habis jadi aku membeli sayuran yang di jual nenek ini.Ketika sampai
dirumah aku memikirkan nenek yang ku tolong siang tadi.
“Kok bisa ya nenek itu masih bekerja,padahal umurnya sudah 80 tahun?” ungkapku
(sambil melihat ke arah depan)
Sore menjelang malam matahari yang mulai terbenam di balik tebalnya awan sehingga
menghasilkan siluet yang sangat indah,yaitu senja. Di balkon rumah bernuansa hijau terlihat
seorang perempuan yang sedang duduk termenung memikirkan impiannya dari satu tahun yang
lalu.Perempuan itu adalah Aku.Kejadian tadi siang membuatku teringat akan masalalu ku.Di
mana dulu aku adalah seorang anak yang manja yang selalu meminta bantuan kepada orang tua
pada saat mengerjakan tugas sekolah.Tapi saat ini aku sudah tidak meminta bantuan kepada
orang tua pada saat mengerjakan tugas sebisa mungkin aku mengerjakannya sendiri.
Dari kecil Ibu ku sudah mengajariku tentang kemandirian dan selalu mengingatkan
bahwasanya memang benar manusia adalah makhluk sosial yang artinya membutuhkan bantuan
dari orang lain.Tapi ada kalanya kita berdiri seandiri,mengandalkan diri seandiri tanpa meminta
bantuan kepada orang lain.Lagipula menanamkan sifat mandiri di dalam diri kita sangat
bermanfaat untuk menjadikan kita pribadi yang lebih percaya diri dan tidak gampang
bergantungan kepada orang lain.Jika bisa sejak usia 12 tahun kita tanamkan sifat mandiri di
dalam diri kita.
“Ibu bisakah kau membantuku mengerjakan tugas ini,aku sudah lelah” ungkapku kepada
Ibu dua tahun yang lalu
Rasanya jika mengingat hal itu aku benar-benar ingin meminta maaf se dalam-dalamnya
kepada ibu.Sebab bisa-bisanya aku berucap seperti itu kepada ibu sungguh aku merasa sangat
bersalah kepada Ibu.Untuk menebus semua kesalahanku dulu kepada ibu. Saat ini aku berusaha
untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Baik dalam berbicara maupun dalam bertingkah laku
sebisa mungkin aku melakukannya.
Di sekolah temanku ada yang bertanya perihal impianku. Akupun menjawabnya
impianku adalah menjadi seorang wanita karier dimana dalam setiap prosesku akan terus
melibatkan Ibu. Sejatinya manusia harus menanamkan sifat mandiri di dalam dirinya agar kelak
ketika ia di tinggalkan oleh orang terdekatnya ia tetap bisa menjalani kehidupannya dengan
tenang tanpa rasa takut dan juga tidak merasa sangat kesepian.
Perihal masalah kita bisa menyelesaikan masalah yang menimpah kita tanpa bantuan
orang lain karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Hari demi hari ku lewati hingga kini
aku berusia 18 tahun.Di mana saat ini Aku bingung ingin melanjutkan kuliah atau mencari kerja.
Aku ingin berkuliah tanpa meminta biaya kepada orang tua. Jadi Aku memutuskan berkuliah
sambil bekerja.Tidak apa-apa walaupun ini sangat melelahkan aku terus menjalaninya. Hingga
tiba waktunya dimana Ibu menangis haru.
“Nak Ibu sangat bangga kepadamu,kamu berdiri sendiri tanpa meminta bantuan kepada
ibu”, ungkap Ibu (sambil menatap mataku)
Perjuangan tanpa doa dari kedua orang tua itu sia-sia,walaupun usaha yang kita lakukan
sangat besar. Kita berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua tetap saja akan sia-sia jika tidak
dilandasi doa dari orang tua apalagi dari seorang Ibu. Seseorang yang sangat berarti dalam hidup
kita. Tanpa Ibu rasanya hidup tidak sempurna. Hanya dia yang relah bertaruh nyawa untuk bisa
melahirkan buah hatinya ke dunia. Perjuangan Ibu sangat luar biasa hinggga tidak ada yang bisa
menggantikannya. Aku bisa berdiri sendiri karena Ibulah yang mengajariku akan hal yang
bersifat melelahkan tapi juga membanggakan.
Jadilah diri sendiri selalu terapkan sifat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.Jangan
menjadi orang yang manja walaupun umur masih muda. Memang susah tapi aku yakin kita bisa.

Anda mungkin juga menyukai