Anda di halaman 1dari 28

11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori

Landasan teori memuat teori-teori yang digunakan untuk mendukung

penelitian dan analisis yang akan dilakukan, dan teori-teori tersebut akan

digunakan sebagai landasan perumusan masalah beserta analisisnya. Teorinya

adalah sebagai berikut:

2.1.1 Agency Theory

Menurut R.A. Supriyono (2018) teori agensi adalah konsep yang

mendeskripsikan hubungan atau kontrak antara principal (pemberi kontrak) dan

agent (penerima kontrak), dimana principal merupakan pihak yang

mempekerjakan agent agar melakukan tugas untuk kepentingan principal,

sedangkan agent merupakan pihak yang menjelaskan kepentingan principal.

Perencanaan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan manajer

dalam pemilik dalam hal konflik kepentingan inilah yang merupakan inti dari

agency theory. Namun untuk menciptakan kontrak yang tepat merupakan hal

yang sulit diwujudkan. Oleh karena itu, investor diwajibkan untuk memberi

hak pengendalian residual kepada manajer (residual control right) yakni hak

untuk membuat keputusan dalam kondisi-kondisi tertentu yang sebelumnya

terlihat di kontrak.

Salah satu elemen kunci dari agency theory adalah bahwa pemilik

(principal) dan manajemen (agent) memiliki preferensi atau tujuan yang

berbeda. Hal tersebut seringkali menimbulkan konflik Agency theory


12

mengasumsikan bahwa setiap individu betindak untuk kepentingan pribadi.

Pengawasan merupakan salah satu komponen dalam corporate governance,

karena kualitas pengawasan yang baik dapat menurunkan perilaku manajemen

yaitu oportunistik atau mementingkan diri sendiri dengan menggunakan tipu

daya. Untuk mengantisipasi tindakan menyimpang yang dapat dilakukan oleh

pihak manajemen maka pemilik perusahaan harus melakukan pengawasan

terhadap kinerja manajemen dengan sistem pengendalian yang efektif. Sistem

pengendalian tersebut diharapkan mampu mengurangi adanya perilaku

menyimpang dalam sistem pelaporan, termasuk adanya kecurangan akuntansi.

2.1.2 Pengertian sistem akuntansi penggajian

a. Pengertian Sistem

Menurut Fat dalam Hutahaean (2014) Sistem adalah suatu himpunan

suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-

bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan,

berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu

dalam kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan

efektif.

Menurut Jogianto dalam Hutahaean (2014) Sistem adalah kumpulan

dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan

yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-

orang yang betul-betul ada dan terjadi.


13

Menurut Wing Wahayu Wirnano (2006), Sistem (system) adalah

sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu, Hal ini dapat diturunkan dari definisi sebelumnya.Yang penting

adalah bahwa sistem terdiri dari kelompok-kelompok yang saling

bergantung yang berinteraksi untuk menghasilkan komponen dan

mencapai tujuan tertentu.

b. Pengertian Akuntansi

Menurut Harrison et al (2011) akuntansi (Accounting) adalah “bahasa

bisnis dan sistem informasi yang mengukur aktivitas, memproses data

menjadi laporan serta mengkomunikasikan hasilnya bagi pengambilan

keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat mempengaruhi

aktivitas bisnis”.

Menurut Rudianto (2009) Akuntansi adalah sistem informasi yang

menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.

Menurut Sumarsan (2013) Akuntansi adalah suatu seni untuk

mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencatat transaksi

sesuai kejadian yang berhubungan dengan keuangan untuk mendapatkan

informasi berupa laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak yang

berkepentingan.

Menurut Kartikahadi et al (2012) Akuntansi adalah suatu sistem

informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan

informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.


14

Menurut Sirait (2014) akuntansi adalah “suatu seni kegiatan jasa dalam

proses pengolahan data keuangan menjadi suatu informasi mengenai suatu

badan ekonomi yang digunakan untuk pengambilan keputusan

c. Pengertian Sistem Akuntansi

Untuk memahami relevansi sistem akuntansi, kita harus memahami

arti dan fungsi sistem akuntansi melalui pendapat beberapa para ahli :

1. Menurut Mulyadi (2008), organisasi formulir, catatan dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan.

2. Menurut Baridwan (2010), formulir-formulir, catatan-catatan,

prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data

mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk

menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang

diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi

pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham,

kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

3. Menurut Reeve (2013), metode dan prosedur untuk mengumpulkan,

mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi operasi

dan keuangan sebuah perusahaan.

4. Menurut Winarto (2007), bidang ilmu akuntansi yang mempelajari

perancangan dan pengevaluasian sistem informasi akuntansi di dalam

suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi akan banyak penyusunan

berbagai prosedur akuntansi yang digunakan untuk menangani suatu


15

peristiwa (transaksi) mulai dari mencatat data, menggunakan dokumen

yang sesuai, hingga menyajikan laporan informasi yang baik.

Menurut definisi di atas, sistem akuntansi adalah alat yang digunakan

untuk mengatur dan meringkas semua data yang berkaitan dengan

semua transaksi perusahaan untuk menghasilkan informasi yang

diperlukan oleh manajemen perusahaan dan pihak yang

berkepentingan untuk mengendalikan perusahaan dan menentukan

kebijakan atau tindakan untuk akan diambil di masa depan.

d. Pengertian Gaji

Gaji adalah pembayaran bulanan atas jasa yang dilakukan oleh

karyawan yang mempunyai jenjang menejer secara tetap perbulan. Gaji

dan upah sangat penting karena karyawan sangat sensitif terhadap

kesalahan penggajian atau praktik yang tidak adil, dan sangat penting

bahwa gaji dibayarkan tepat waktu untuk menjaga lingkungan kerja yang

positif (Sri Wahyuni, 2018).

Berikut merupakan pengertian gaji dari berbagai ahli :

1. Menurut Mulyadi (2001), gaji adalah pembayaran atas pemberian jasa

oleh pegawai yang menduduki jabatan manajer dan dibayar setiap

bulan. Gaji, di sisi lain, adalah kompensasi atas penyediaan jasa oleh

karyawan pelaksana (tenaga kerja), yang sering diberikan berdasarkan

hari kerja, jam kerja, atau jumlah unit output yang dihasilkan oleh

karyawan.
16

2. Menurut Andrew F. Sikula (2007) Gaji adalah Konsep pembayaran

berupa uang yang diperoleh karyawan sebagai akibat statusnya

sebagai karyawan yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan

perusahaan disajikan dalam buku manajemen sumber daya manusia.

e. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan,dan

sistem pengendalian yang digunakan intern untuk kepentingan harga

pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga

kerja “ Mulyadi (2016) Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan tidak

hanya mencakup besaran gaji dan upah yang harus dibayarkan oleh

perusahaan tetapi juga mencakup mulai dari proses dasar penghitungan

gaji seperti pencatatan waktu hingga gaji tersebut sampai kepada orang

yang berhak. Sistem akuntansi penggajian di gunakan dalam perusahaan

karena bertujuan untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan

jasa yang di lakukan oleh karyawan dan untuk menangani transaksi

pembayaran atas penyerahan jasa pekerjaan yang di lakukan karyawan

(Ahmad Khoirun 2019).

Beberapa ahli, seperti Neunar (1997), telah mengusulkan definisi sistem

akuntansi penggajian yang menyatakan: Sistem akuntansi gaji bagi

sebagian besar perusahaan adalah sistem prosedur dan catatan yang

memberikan kemampuan untuk menentukan dengan cepat dan tepat

berapa banyak masing-masing penghasilan karyawan, berapa yang harus


17

dipotong dan pendapatan untuk berbagai pajak dan pemotongan lainnya,

dan berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan.

2.1.3 Fungsi-Fungsi Sistem Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2016) sistem penggajian melibatkan beberapa fungsi dalam

perusahaan agar transaksi-transaksi pengggajian tidak terpusat pada satu bagian.

Fungsi-fungsi yang terlibat tersebut satu dengan yang lain saling berhubungan.

Fungsi-fungsi yang terlibat dalam Sistem Penggajian antara lain:

a. Fungsi kepegawaian

Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon

karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat

keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji,

mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.

b. Fungsi pencatat waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir

bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik

mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh

dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan

upah.

c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang

berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang

menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan

upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan
18

upah kepada fungsi akuntansi untuk pembuatan bukti kas keluar yang dipakai

sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah karyawan.

d. Fungsi akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi

bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam

hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang

gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).

e. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan

upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk

selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

2.1.4 Dokumen terkait Prosedur Penggajian

Menurut Mulyadi (2016) dokumen yang terkait dalam prosedur pembayaran

gaji dan upah karyawan yaitu sebagai berikut.

a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian

berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti

misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,

perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari

pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.


19

b. Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk

mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir

karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir

yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

c. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga

kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi

oleh penyelia pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah

untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan

untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan.

d. Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi

potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk

organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah Dokumen ini merupakan ringkasan

gaji dan upah perdepartemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

f. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan

dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah

dari pembuatan daftar gaji dan upah.

g. Amplop gaji dan upah


20

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam

amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap

karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi

karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan

tertentu.

h. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi

akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji

dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

2.1.5 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Prosedur Penggajian

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah karyawan

menurut Mulyadi (2001) adalah sebagai berikut.

a. Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji ini jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi

biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan.

b. Kartu harga pokok produksi

Catatan akuntansi untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung yang

dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

c. Kartu biaya
21

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan

biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam lembaga. Sumber

informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.

d. Kartu penghasilan karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya

yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan

digunakan sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap

karyawan. Selain itu, kartu penghasilan karyawan digunakan sebagai tanda

terima gaji karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan

yang bersangkutan.

2.1.6 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini (Mulyadi,

2016):

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Proses ini digunakan untuk melacak kehadiran karyawan. Daftar hadir

di kantor atau pintu industri digunakan untuk melacak waktu. Gaji

bulanan karyawan ditentukan dengan mencatat kehadiran mereka.

2. Prosedur Pembuat Daftar Gaji

Pekerjaan pembuat gaji adalah membuat daftar gaji karyawan. Surat

keputusan tentang evaluasi karyawan baru, promosi, demosi, daftar

bulan sebelumnya, dan daftar hadir digunakan sebagai dasar untuk


22

membuat daftar kompensasi. Fungsi daftar gaji digunakan untuk

menghitung PPh 21 berdasarkan kartu penghasilan karyawan.

3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Biaya tenaga kerja didistribusikan ke departemen yang mendapat

keuntungan dari keuntungan tenaga kerja dalam prosedur distribusi

biaya gaji. Pembagian tenaga kerja ini untuk keperluan pengendalian

biaya dan perhitungan biaya produk.

4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Berdasarkan informasi dalam penggajian yang diterima dari pembuat

gaji, dibuat oleh fungsi akuntansi untuk fungsi keuangan.

5. Prosedur Pembayaran Gaji

Fungsi akuntansi dan keuangan keduanya terlibat dalam proses

penggajian. Departemen akuntansi menyiapkan pesanan pengeluaran

yang digunakan departemen keuangan untuk menulis cek penggajian.

Fungsi tersebut kemudian menyetorkan uang ke dalam amplop cek gaji

setelah mencairkan cek di bank tersebut.

2.2 Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian Intern atau kontrol intern diartikan sebagai suatu proses, yang

dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) dan sistem teknologi informasi,

yang buat untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan / objektif tertentu,

pada dasarnya pengendalian intern dibentuk oleh manajemen perusahaan. Sistem

pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,

manajemen, dan personel unit bisnis lainnya dan dirancang untuk memastikan
23

kepatuhan yang memadai terhadap tujuan berikut, pelaporan keuangan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, efektivitas menghindari

pelanggaran hukum (fraud). Pelanggaran hukum (fraud) merupakan kebohongan

atau tindakan yang dilakukan secara sengaja dengan maksud memperoleh

keberuntungan secara tidak sah (Susanto, 2017).

Beberapa pendapat menyebutkan pengertian tentang sistem pengendalian

internal antara lain: Definisi sistem pengendalian internal menurut Soewarno

(2007) PP No.171/PMK.0/2007 pasal 1 Sistem pengedalian internal adalah suatu

proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan

keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektifitas, efesiensi, ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian

laporan keuangan pemerintah. Sistem pengendalian internal adalah suatu proses

yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain dalam suatu

entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai pencapaian tujuan

organisasi.

Definisi sistem pengendalian internal menurut Soewarno (2007) PP

No.60/2008 pasal II yaitu: Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

asset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem

Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang

diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian


24

efektifitas, efesiensi, ketaatan terhadap peraturan perudang-undangan yang

berlaku dan keandalan penyajian laporan keuangan.

Adapun pengertian sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2016)

yaitu: Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Berdasarkan definisi yang

telah dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa sistem pengendalian internal

adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsur dan tidak terbatas pada

metode pengendalian yang dianut oleh bagian akuntansi dan keuangan, tetapi

meliputi pengendalian anggaran, biaya standar, program pelatihan pegawai dan

staf internal. Terdapat elemen-elemen yang merupakan ciri-ciri pokok sistem

pengendalian internal menurut Mulyadi (2016) meliputi:

a. Struktur Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.

b. Sistem Wewenang dan prosedur pencatatan, yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan

biaya.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

e. Uraian bagan alir


25

Adapun uraian kegiatan sistem akuntansi penggajian adalah sebagai

berikut:

a) Bagian Pencatat Waktu

1. Mencatat waktu setiap hadirnya karyawan.

2. Membuat daftar hadir karyawan atas dasar kartu jam hadir.

3. Menyerahkan daftar hadir karyawan dilampiri dengan kartu jam

hadir kebagian gaji.

Berikut adalah flowchart alur bagian pencatatan waktu gambar bagian 2.1 :

Mulai

Mencatat Jam
Hadir Karyawan

Kartu Jam Hadir

Membuat Daftar
Hadir
26

Kartu Jam Hadir

Daftar Hadir
Karyawan

Gambar 2.1 Flowchart Alur Bagian Pencatatan Waktu

b) Bagian Gaji

1. Menerima daftar hadir karyawan yang dilampiri kartu jam hadir

dari bagian pencatat waktu dan mengarsipkan dokumen tersebut

menurut tanggal.

2. Membuat daftar gaji atas dasar surat keputusan mengenai jabatan

atau tarif gaji karyawan dan berbagai surat keputusan lain yang

dikeluarkan oleh bagian kepegawaian dan daftar hadir dari bagian

pencatat waktu. Apabila tidak ada perubahan pangkat atau

golongan

gaji, maka data gaji karyawan yang tercantum dalam daftar gaji

bulan lalu dapat dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji bulan

ini.

3. Membuat rekapitulasi daftar gaji tiap departemen dan surat

pernyataan gaji untuk tiap karyawan.

4. Mencatat penghasilan dalam kartu penghasilan karyawan

berdasarkan data dalam daftar gaji.


27

5. Mengirimkan daftar gaji rangkap 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar

1 dan 2, surat pernyataan gaji 1 lembar dan kartu penghasilan

karyawan 1 ke bagian utang.

6. Menerima bukti kas keluar lembar 3 dilampiri gaji lembar 2 yang

telah dicap lunas dan kartu penghasilan karyawan dari bagian

kassa.

7. Mengarsipkan bukti kas keluar dan daftar gaji menurut tanggal.

8. Mengarsipkan kartu penghasilan karyawan menurut urutan abjad.

Berikut adalah flowchart alur bagian gaji gambar bagian 2.2 :

1 8

Kartu Jam Hadir


Daftar Hadir Kartu
Penghasilaan
Karyawan

Membuat
Daftar Gaji
28

T
A

Membuat
Rekap Gaji

SPG T

2
RDG 1
2
Daftar Gaji

Kartu 2
Penghasilaan
Karyawan

Gambar 2.2 Flowchart Alur Bagian Gaji

c) Bagian Utang

1. Menerima daftar gaji lembar 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar 1

dan 2, surat pernyataan gaji 1 lembar, kartu penghasilan karyawan

dari bagian gaji.

2. Membuat bukti kas keluar (3 lembar) atas dasar daftar gaji.

3. Mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar.


29

4. Mendistribusikan bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya

sebagai berikut:

a. Lampiran 1 dan 3 diserahkan ke bagian kassa dilampiri dengan

daftar gaji lembar 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar 2, surat

pernyataan gaji dan kartu penghasilan karyawan.

b. Lampiran 2 diserahkan ke bagian jurnal dan dilampiri dengan

rekapdaftar gaji lembar 1.

5. Menerima bukti kas keluar lembar 1, dengan dilampiri daftar gaji

lembar 1, rekap daftar gaji lembar 2 dari bagian kassa. Semua

dokumen tersebut telah dicap lunas oleh bagian kassa setelah

pembayaran gaji kepada karyawan telah selesai dilakukan.

6. Mencatat nomor cek yang tercantum dalam bukti kas keluar lembar

1 dalam register bukti kas keluar.

7. Menyerahkan bukti kas keluar lembar 1 dengan dilampiri daftar

gaji lembar 1 dan rekap daftar gaji lembar 2 ke bagian jurnal.

Berikut adalah flowchart alur bagian utang gambar bagian 2.3 :


30

7
2

KPK
RDG DG 2
SPG Bukti 1
2 Kas Keluar 1
RDG
2
Daftar Gaji 1
9

Membuat
Bukti Kas
Keluar

Mencatat nomor
KPK cek pada register
bukti kas keluar
SPG
2
RDG 1
2
DG 1
3
2
Bukti Kas1
Keluar

3 4

Register Bukti
Kas Keluar

Gambar 2.3 Flowchart Alur Bagian Utang

d) Bagian Kassa
31

1. Menerima bukti kas keluar lembar 1 dan 3 dari bagian utang,

dilampiri dengan daftar gaji lembar 1 dan 2, rekap daftar gaji

lembar 2, surat pernyataan gaji dan kartu penghasilan karyawan.

2. Mengisi cek sesuai dengan yang tercantum dalam daftar gajidan

memintakan tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang.

3. Menguangkan cek ke bank dan memasukkan uang gaji ke dalam

amplop gaji karyawan.

4. Membagikan amplop gaji kepada karyawan.

5. Meminta tanda tangan sebagai bukti penerimaan gaji dari

karyawan pada kartu penghasilan karyawan.

6. Membubuhkan cap lunas pada bukti kas keluar lembar 1 dan 3,

daftar gaji lemabr 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar 2.

7. Mendistribusikan bukti kas keluar :

a. Lembar 1: Diserahkan kebagian utang dengan dilampiri daftar

gaji lembar 1 dan rekap daftar gaji lembar 2.

b. Lembar 3: Diserahkan ke bagian gaji dengan dilampiri daftar

gaji lembar 2 dan kartu penghasilan karyawan.

Berikut adalah flowchart alur bagian kassa gambar bagian 2.4 :


32

6
4

KPK KPK
SPG SPG
RDG 2 RDG 2
2
2
DG 1
DG 1
3
3
Bukti Kas1 Bukti Kas1
Keluar
Keluar

Mengisi cek &


memintakan ttd
atas cek

7 8
Menguangkan
cek ke bank &
memasukkan
uang ke amplop
gaji

Membayar gaji kpd


karyawan &
meminta ttd atas
kartu penghasilan
karyawan

Membubuhkan
cap lunas pada
bukti &
dokumen
pendukungnya

Gambar 2.4 Flowchart Alur Bagian Kassa


33

e) Bagian Jurnal

1. Menerima bukti kas keluar lembar 2 dengan dilampiri rekap daftar

gaji lembar 1 dari bagian utang.

2. Membuat bukti memorial.

3. Mencatat bukti kas keluar tersebut kedalam jurnal.

4. Menyerahkan bukti kas keluar lembar 2, rekap daftar gaji lembar 1

dannbukti memorial ke bagian kartu biaya.

5. Menerima bukti kas keluar lembar 1 dilampiri daftar gaji lembar 1

dannrekap daftar gaji lembar 2 dari bagian utang dan rekap dalam

register cek. 6) Mengarsipkan bukti kas keluar lembar 1 dengan

dilampiri daftar gaji lembar 2 menurut nomor urut.


34

Berikut adalah flowchart alur bagian jurnal gambar bagian 2.5 :

3
9

RDG 1 RDG
2
BKK 2 Daftar Gaji
1
Bukti
Kas Keluar 1
Membuat bukti
memorial

RDG BKK
1
Bukti Memorial
2
Register
cek N

Selesai

Jurnal 5
Umum

BKK = Bukti Kas Keluar


N = Diarsipkan menurut nomor urut
Gambar Bagian 2.5 Flowchart Alur Bagian Jurnal

f) Bagian Kartu Biaya

1. Menerima bukti kas keluar lembar 2 dengan dilampiri rekap daftar

gaji lembar 1 dan bukti memorial dari bagian jurnal.

2. Mencatat bukti memorial dalam kartu biaya.

3. Mengarsipkan bukti kas keluar dilampiri rekap daftar gaji lembar 1

menurut nomor urut bukti kas keluar.


35

Berikut adalah flowchart alur kartu biaya gambar bagian 2.6 :

BKK 2

RDG 1
Bukti
Memorial

Kartu
N
Biaya

Gambar Bagian 2.6 Flowchart Alur Kartu Biaya


36

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa referensi yang berkaitan dengan analisis sistem akuntansi

penggajian dalam upaya efektivitas pengendalian intern dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penlitian Publikasi


1 Sri Wahyuni, Analisis sistem Berdasarkan Skripsi
(2018) akuntansi penelitian yang Universitas
penggajian pada telah dilakukan Muhammadiyah
PT. Segarindo pada PT. Segarindo Makassar
utama makassar Utama Makassar
diketahui bahwa
sistem akuntansi
penggajian dan
pengupahan
berjalan dengan
cukup baik, namun
masih ada yang
perlu diperbaiki
dan ditambahkan
agar semua
komponen unsur
menjadi lengkap
dan tercipta
pengendalian
intern yang baik.
2 Ika Hari Pratiwi Analisis Sistem Sistem Skripsi Sekolah
(2006) Pengendalian pengendalian Tinggi Agama
Intern internnya dapat Islam Negeri
penggajian dikategorikan baik (STAIN)
karyawan pada dan memadai, Surakarta
BMT Al Ikhlas karena sudah ada
Yogyakarta pemisahan tugas
dan tanggung
jawab
3 Taufan Agustian Evaluasi sistem Tugas,wewenang Tugas Akhir
(2011) penggajian pada dan tanggung Universitas
RSUD Dr. jawab Sebelas Maret
Moewardi masingmasing Surakarta
37

Surakarta bagian yang terkait


dalam sistem sudah
berjalan dengan
cukup baik.
4 Tri Yasti Analisis Sistem Sistem akuntansi Skripsi Sekolah
Handayani Informasi penggajian yang Tinggi Ilmu
(2019) Akuntansi digunakan oleh PT. Ekonomi Nobel
Penggajian Pada Kawasan Industri Indonesia
PT. Kawasan Makassar (Persero) Makassar
Industri sudah merupakan
Makassar sistem yang baik
(Persero) dan efektif yang
memenuhi
persyaratan
pengendalian
internal, sehingga
menghasilkan
kinerja manajerial
yang lebih baik.
5 Dita Mawar Penerapan Sistem penggajian Jurnal Ilmiah
Indrasti dan Sistem Informasi penggajian pada Bidang Ilmu
Ardiani Ika Akuntansi PT Omni Ekonomi Vol. 19,
Sulistyawati Penggajian Electrindo sudah Hal 65-79
(2021) Dalam cukup baik, P-ISSN : 1412-
Menunjang prosedur yang 5331,
Efektifitas dilakukan sudah E-ISSN : 2716-
Pengendalian sesuai dengan teori 2532
Internal yang ada.
6 Desma Wati Analisis Sistem Hasil Penelitian Artikel Ilmiah
(2015) Akuntansi menunjukkan Universitas Pasir
Penggajian bahwa penerapan Pengaraian Rokan
Karyawan Pada sistem akuntansi Hulu
PT. Sumber Jaya penggajian dan
Indahnusa Coy pengupahan sudah
Kebun Kota cukup baik atau
Tengah mendukung
pengendalian
internal.
Sumber : Penelitian-Penelitian Terdahulu

2.4 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, akan menjelaskan Analisis Sistem Informasi Penggajian

pada PT. Sari Sukses Mandiri. Di dalam penelitian ini menggunakan metode
38

kualitatif, membutuhkan data mengenai penggajian yang terjadi di PT. Sari

Sukses Mandiri yang melakukan pembayaran pada karyawan di perusahaan

tersebut. yang mengkaitkan dengan pengendalian internal apakah sudah efektif

atau tidak. Hasil analisis menghasilan kesimpulan yang dapat direkomendasikan

pada PT. Sari Sukses Mandiri.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2
Kerangka Pemikiran

SISTEM PENGGAJIAN

SISTEM AKUNTANSI

PROSEDUR

PENGENDALIAN INTERN

ANALISIS

HASIL

Anda mungkin juga menyukai