Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem


Dalam mendefinisikan suatu sistem terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan
yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau
komponennya.

2.1.1 Pengertian Sistem


Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema)
artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
“Sistem, adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen
atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain
dan terpadu” (Tata Sutabri, 2012:13). Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sistem, adalah seperangkat atau kumpulan elemen dari unsur atau variabel
yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam sebuah sistem terdapat tiga komponen dasar atau fungsi dasar yang
mendukung suatu sistem tersebut, yaitu :
1. Input (Masukan)
Melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki
sistem untuk diproses. Input yang dimaksud dalan hal ini berupa
keseluruhan penginputan data yang berkaitan dengan transaksi dalam
siklus pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh pihak berwenang.
2. Proses
Melibatkan tahap transformasi yang mengubah input menjadi output. Yang
dimaksud disini mencakup penghitungan dan kalkulasi dari data-data
transaksi siklus pendapatan dan pengeluaran.
3. Output (Keluaran)
Melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses. Output
yang dimaksud, adalah laporan arus kas yang berhasil di cut-off setiap
bulannya.
2.1.2 Pengertian Informasi
Banyak pengertian informasi secara umum, namun pengertian yang sesuai
dengan konteks penelitian, yaitu “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang
ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”
(Mulyani, 2016). Dari pengertian tersebut, dapat dinyatakan bahwa informasi harus
memiliki suatu kriteria, hal ini dijelaskan oleh Romey dan Steinbart (Mulyani, 2016)
yang mengemukakan bahwa kriteria informasi yang baik, sebagai berikut:
1. Relevan
Informasi bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi
masa depan, serta menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di
masa lalu.
2. Andal
Informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan setiap fakta jujur, serta dapat diverifikasi.
3. Lengkap
Informasi disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
4. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
5. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam informasi manajemen keuangan
dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna.
6. Dapat diverifikasi
Informasi yang disajikan dalam informasi manajemen keuangan dapat diuji
dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda,
hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
7. Dapat diakses
Informasi tersedia pada saat dibutuhkan dan dengan format yang dapat
digunakan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi


“Sistem informasi, adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa
sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan
informasi dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah
perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan
pengambilan keputusan” (Kertahadi, 2017).

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi, adalah sebuah sistem informasi yang dibuat
sebagai media khusus yang berkaitan dengan akuntansi. Dengan adanya sistem
informasi akuntansi dapat mempermudah kegiatan yang berhubungan dengan
akuntansi. Hal ini diperkuat juga oleh teori, sebagai berikut: “Sistem informasi
akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrase) dari sub
sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan
bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang
berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan” (Azhar Susanto,
2008:27).
Sistem informasi akuntansi juga terdapat dalam beberapa unsur, yaitu:
1. Sumber daya manusia dan alat
2. Catatan
3. Informasi atau laporan-laporan

2.1.5 Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan alat memperoleh informasi mengenai posisi
keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang juga
dipakai oleh pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara
ekonomis. Hal ini juga dikemukakan oleh para ahli, yaitu “Laporan keuangan, adalah
suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari hasil suatu proses akuntansi
selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan” (Suteja, 2018).
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Laporan Laba-Rugi (Income Statements)
2. Laporan Ekuitas (Equity Statements)
3. Laporan Neraca (Balance Sheet)
4. Laporan Arus Kas (Cash-Flow Statements)

2.1.6 Pengertian Kas


Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, Kas
didefinisikan, sebagi berikut: “Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro”. (1995:2.2). Definisi setara kas (cash equivalent) dalam PSAK No. 2, adalah :
“Investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dapat segera dijadikan
kas dalam jumlah tanpa menghadapi perubahan nilai yang berarti” (1995:2.3).

2.1.7 Pengertian Arus Kas


Arus kas, adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu
perusahaan (Waston dan Brighma, 1990:55). Arus kas merupakan penerimaan kas
yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai maupun
penerimaan kas yang bersifat tidak rutin seperti penjualan aktiva perusahaan.
Sedangkan arus kas keluar, adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu atau terus
menerus seperti pembayaran pajak.

2.1.8 Pengertian Laporan Arus Kas


Dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi para investor dan kreditur dalam
menganalisa kondisi perusahaan, maka arus kas dibuat dalam bentuk laporan yang
disebut dengan laporan arus kas (statement of cash flows).
Ada 3 aktifitas yang membagi laporan arus kas, yaitu: (Warren et al, 2006)
1. Aktivitas Operasi
Aktivitas ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang
berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan dengan jumlah laba bersih
periode berjalan, hal itu dapat terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu
diterima atau dibayar secara tunai.
2. Aktivitas Investasi
Aktivitas ini melaporkan kegiatan transaksi kas untuk pembelian maupun
penjualan aktiva tetap
3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi
pemilik, peminjaman dana maupun pengambilan uang oleh pemilik.

2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)


Didalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat
mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (tools system)
merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari
suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang dan diagram yang menunjukan
secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung yang digunakan, yaitu
Activity Diagram.

Anda mungkin juga menyukai