Anda di halaman 1dari 10

OBSERVASI PRESENTASI

ASSESSMENT CENTER
Nama :
NIK :
Jabatan :
Unit Kerja :
Tanggal Assessment Center :

Jakarta, .................................................
.

Assessor
OBSERVASI UTAMA
NO LEVEL OBSERVASI
KOMPETENSI
. PRESENTASI
1. Interpersonal Communication. N/A 1 2 3 4 5
2. Presentation Skill. N/A 1 2 3 4 5
3. Courage of Conviction. N/A 1 2 3 4 5
4. Negotiation & Influence N/A 1 2 3 4 5

OBSERVASI TAMBAHAN
NO LEVEL OBSERVASI
KOMPETENSI
. PRESENTASI
1. Problem Solving. N/A 1 2 3 4 5
2. Decision Making. N/A 1 2 3 4 5
3. Planning & Coordination. N/A 1 2 3 4 5
4. Written Communication. N/A 1 2 3 4 5
N/A 1 2 3 4 5
N/A 1 2 3 4 5
*) Observasi tambahan dilakukan terhadap isi dari materi presentasi.
1. INTERPERSONAL COMMUNICATION.
Mengartikulasikan informasi kepada orang lain dengan jelas, singkat, mudah dimengerti, dan kemampuan untuk mendengarkan orang lain, serta berkomunikasi dengan cara yang efektif
yang mendorong komunikasi terbuka.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L
 Menyampaikan informasi (data), pikiran atau pendapat dengan jelas, singkat dan tepat dengan menggunakan
1 cara/media yang sesuai dan mengikuti alur yang logis.
 Memastikan pemahaman yang sama atas instruksi yang diterima/diberikan.

 Memperoleh komentar atau umpan balik tentang apa yang telah dikatakan.
 Mempertahankan komunikasi terbuka dan konsisten dengan orang lain secara berkesinambungan.
2  Membahas berbagai perspektif yang dapat menyebabkan kesalahpahaman secara terbuka dan konstruktif.
 Mendengarkan pihak lain secara aktif, menangkap dan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang lain, serta
memberikan respon yang sesuai.

 Menyesuaikan isi, gaya, nada, dan media perantara komunikasi sesuai dengan bahasa, latar belakang
kebudayaan dan level pemahaman target audiens.
 Memperhitungkan perspektif orang lain ketika sedang berkomunikasi, bernegosiasi, atau mengemukakan
3 argumentasi.
 Menanggapi dan mendiskusikan isu-isu serta pertanyaan-pertanyaan dengan cara yang dapat dimengerti tanpa
menjadi defensive dan tetap menjaga martabat orang lain.
 Mengantisipasi reaksi terhadap pesan dan menyesuaikan komunikasi dengan sebagaimana mestinya.

 Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat,
4 sehingga dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain.
 Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain.

 Menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah-
langkah bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
 Menghilangkan hambatan komunikasi, mampu berkomunikasi dalam isu-isu perusahaan yang memiliki resiko
5 tinggi, menggalang hubungan dalam skala strategis di tingkat perusahaan.
 Menggunakan saluran komunikasi formal dan non formal guna mencapai kesepakatan dengan tujuan
meningkatkan kinerja di tingkat perusahaan.

2. PRESENTATION SKILL.
Menyajikan ide-ide secara efektif kepada individu atau kelompok ketika diberi waktu untuk mempersiapkan diri dan penyampaian presentasi yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan audiens.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L
 Menetapkan tujuan dengan jelas yang menunjukkan kebutuhan audiens.
 Menyajikan ide-ide utama yang mendukung tujuan presentasi, dan menyajikan fakta-fakta, bukti, dan rincian
1 yang mendukung ide utama.
 Menggunakan alat bantu untuk meningkatkan pemahaman audiens terhadap konten.

 Menggunakan bahasa tubuh (misalnya, kontak mata dan gerak tubuh) yang konsisten dengan komunikasi
verbal dan membantu pemahaman.
2  Memberikan informasi dalam urutan logis untuk membantu pemahaman.
 Menggunakan intonasi dan artikulasi suara yang baik.

 Melibatkan audiens dengan meminta pertanyaan dan masukan.


3  Menjawab pertanyaan atau merespon masukan dengan memberikan penjelasan yang diperlukan untuk
membantu mencapai tujuan sesi presentasi.

 Menjaga audiens terlibat melalui berbagai penggunaan teknik seperti analogi, ilustrasi, humor, gaya menarik,
4 bahasa tubuh, dan nada suara.
 Mengubah cara/gaya presentasi agar audiens tetap fokus.

 Memengaruhi audiens untuk mengubah perilaku atau menyetujui rekomendasi.


5  Menanggapi pertanyaan sulit & tantangan audiens secara kompeten.
 Meminta audiens untuk mengambil tindakan atau membuat keputusan yang sesuai.

3. COURAGE OF CONVICTION.
Memiliki keberanian pribadi untuk menangani persoalan-persoalan yang sulit ketika menghadapi kemungkinan akan adanya pertentangan.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L
 Menunjukkan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri.
1  Membuat keputusan secara mandiri.
 Memiliki keberanian dalam menyatakan pendapat yang dianggap benar.

 Berbicara positif kepada rekan-rekan atau klien tentang inisiatif atau program yang tidak disukai.
 Berbicara untuk memastikan orang mendapatkan informasi dengan baik, untuk mengklarifikasi informasi
2 yang tidak akurat.
 Menawarkan pendapat yang mungkin berbeda dari orang lain.

 Mengusulkan pendekatan baru atau modifikasi untuk mempertahankan secara efektif jika ditentang.
 Melakukan kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek yang perlu dilakukan, meskipun mungkin tidak mudah atau
3 tidak memiliki dukungan luas.
 Mengkaji ulang posisinya dalam menghadapi situasi perlawanan/perbedaan.

 Mencari data, fakta, informasi atau referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi sesuai
dengan pendapat yang diyakininya.
 Berbicara ketika tidak setuju dengan manajemen, klien, atau orang lain yang berkuasa, namun ketidaksetujuan
4 dengan bijaksana, menyatakan pandangan sendiri dengan jelas dan penuh percaya diri, bahkan dalam suatu
konflik.
 Memiliki keyakinan kuat bahwa perubahan yang dilakukan adalah benar dengan tetap melakukannya
meskipun menghadapi tantangan dan tidak ada jaminan keberhasilan atau reward.

 Menghadapi manajemen atau klien dengan jujur, terkadang dengan risiko yang dapat memicu suatu konflik.
 Melakukan tindakan secara sukarela yang menantang dan tidak popular yang memiliki risiko secara pribadi
5 dan jabatannya.
 Membuat keputusan yang memiliki konsekuensi yang signifikan yang baik bagi perusahaan dan konsisten
dengan nilai-nilai perusahaan.

4. NEGOTIATION & INFLUENCE.


Mengidentifikasi kebutuhan dan motivasi kedua pihak, berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa membuat terlalu banyak konsesi.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L
 Menggali/mengajukan pertanyaan kepada pihak lain untuk mengetahui semua kebutuhan, minat, perhatian
dan permasalahn yang dihadapi.
1  Mengajukan dialog dengan pihak lain untuk menyelaraskan kepentingan yang bertentangan.
 Melakukan kesepakatan dalam lingkup pekerjaan operasional.

 Menetapkan kerangka kerja untuk bernegosiasi dalam mencapai kesepakatan dengan memastikan praktik
negosiasi terbaik dalam hal persiapan, pendekatan, strategi, taktik, dan gaya.
2  Mengawali dan mengarahkan dialog untuk menyelaraskan berbagai kepentingan yang bertentangan.
 Menggunakan informasi yang ada untuk meminimalkan hambatan dalam mencapai kesepakatan.

 Mempengaruhi dan meyakinkan orang lain tentang pandangan yang dimilikinya.


 Mempertimbangkan pemikiran/pandangan orang lain dalam mencapai kesepakatan yang saling
3 menguntungkan.
 Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan tidak merusak hubungan.

 Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa membuat banyak konsesi.


4  Melihat dari berbagai sudut pandang dalam melakukan negosiasi.
 Menyelaraskan berbagai kepentingan yang bertentangan mengenai masalah yang strategis.

 Bernegosiasi dalam situasi sulit dengan pemangku kepentingan eksternal dan internal dengan menunjukkan
kepercayaan diri, kecerdasan politik yang baik, dan menjaga kredibilitas dengan pembuat keputusan utama.
 Menyesuaikan posisi dan gaya pribadi dengan cepat saat keadaan berubah menguntungkan dan tidak
5 menguntungkan, memenangkan konsesi tanpa merusak hubungan dengan pemangku kepentingan.
 Memimpin negosiasi yang paling rumit dan menunjukkan keterampilannya dalam “closing”, kecerdasan
politik dan budaya yang sangat baik.

5. PROBLEM SOLVING.
Mengantisipasi, mengidentifikasi, dan mendefinisikan masalah, mencari akar penyebab, mengembangkan dan mengimplementasikan solusi praktis dan tepat waktu.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L
 Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan dalam mencari solusi.
1  Mempertimbangkan kemungkinan solusi yang dapat diterapkan dalam pekerjaan rutin berdasarkan kebijakan
dan prosedur yang telah ditentukan.

 Mengolah dan menyaring berbagai informasi untuk memahami suatu masalah secara utuh.
 Melakukan analisis terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi.
2  Mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada sebelum membuat kesimpulan.
 Menyelesaikan masalah operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan
pedoman yang ada.

 Menganalisis berbagai alternatif, risiko, dan manfaat untuk berbagai solusi potensial.
 Memilih alternatif solusi yang terbaik didasarkan pada analisis data yang sistematis, seksama, mengikuti
3 prinsip kehati-hatian.
 Menyeimbangkan antara kemungkinan risiko dan keberhasilan dalam implementasinya.

 Menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi
dalam perusahaan.
 Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya yang berdampak
4 pada pihak lain.
 Mengidentifikasi konsekuensi potensial dan tingkat risiko serta menyiapkan tindakan penanganannya
(mitigasi risiko).

 Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang.


 Menghasilkan solusi strategis yang berdampak pada tataran perusahaan.
5  Mengevaluasi berbagai variabel dan konteks untuk mengantisipasi potensi masalah strategis yang mungkin
terjadi di lingkup perusahaan.

6. DECISION MAKING.
Kemampuan membuat keputusan yang baik secara tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, dirumuskan secara sistematis
dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L
 Membuat keputusan tepat waktu, berdasarkan aturan atau pedoman yang berlaku.
1  Membuat keputusan langsung berdasarkan opsi yang telah ditentukan sebelumnya menggunakan
kriteria/prosedur yang jelas.

 Membuat keputusan langsung berdasarkan informasi yang umumnya jelas dan memadai.
2  Menerapkan proses pengambilan keputusan yang terstruktur selaras dengan tenggat waktu dan mengacu pada
berbagai sumber informasi yang tersedia.

 Membuat keputusan berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber informasi.


 Membuat keputusan berdasarkan sumber informasi yang relevan dan kredibel dan mengumpulkan data baru,
3 bila perlu, dari sumber internal dan eksternal.
 Membuat keputusan berdasarkan analisis informasi/data secara mendalam dengan menggunakan metode
tertentu.

 Membuat keputusan dan mengantisipasi dampak keputusannya serta menyiapkan tindakan penanganannya
(mitigasi risiko).
 Membuat keputusan dengan menyeimbangkan antara kemungkinan risiko dan keberhasilan dalam
4 implementasinya.
 Membuat keputusan dengan banyak faktor yang saling terkait yang informasinya tidak lengkap dan
kontradiktif.

 Membuat keputusan strategis yang berdampak luas pada perusahaan dengan memitigasi risiko yang mungkin
timbul.
5  Menilai lingkungan eksternal dan internal untuk membuat keputusan strategis yang tepat.
 Membuat keputusan strategis berisiko tinggi yang memiliki konsekuensi signifikan bagi perusahaan.

7. PLANNING & COORDINATION.


Kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan memantau pekerjaan dengan pemanfaatan sumber daya yang efektif seperti waktu, uang, dan orang.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L

1  Menyelesaikan tugas sesuai dengan rencana.


 Memantau pencapaian tujuan pekerjaan sendiri dan/atau kualitas pekerjaan yang diselesaikan.
 Menetapkan prioritas untuk tugas-tugas sendiri dalam urutan tingkat kepentingan.

 Menetapkan tujuan dan mengatur pekerjaan dengan menyatukan sumber daya yang diperlukan.
 Mengatur pekerjaan sesuai dengan prinsip dan proses manajemen perencanaan dan waktu.
2  Menerapkan dan merencanakan kontinjensi untuk menghadapi kejadian yang tidak terduga.
 Membuat penyesuaian yang diperlukan pada waktu, langkah, dan alokasi sumber daya.

 Mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses perencanaan (misalnya, biaya, waktu, kebutuhan
pelanggan, sumber daya yang tersedia, dll.).
3  Mengidentifikasi dan merencanakan kegiatan yang akan menghasilkan peningkatan kinerja secara
keseluruhan.
 Mengantisipasi masalah dan merevisi rencana sesuai kebutuhan.

 Menetapkan tindakan alternatif, mengatur orang dan memprioritaskan kegiatan tim untuk mencapai hasil
yang lebih efektif.
4  Memastikan bahwa sistem tersedia untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan secara efektif.
 Mengevaluasi proses dan hasil dan membuat penyesuaian yang sesuai dengan rencana.
 Menetapkan, mengkomunikasikan, dan secara teratur menilai prioritas.

 Mengembangkan rencana strategis dengan mempertimbangkan persyaratan jangka pendek serta arah jangka
panjang.
 Mengamankan dan mengalokasikan sumber daya untuk program atau proyek sejalan dengan arah strategis
5 perusahaan.
 Menetapkan dan mengkomunikasikan prioritas dalam perusahaan secara lebih luas.
 Merencanakan dan memastikan sumber daya yang cukup tersedia untuk mencapai tujuan strategis perusahaan
yang telah ditetapkan.

8. WRITTEN COMMUNICATION.
Kemampuan untuk mengkomunikasikan gagasan, fakta dan data secara tertulis dengan tata bahasa, sintaksis, kalimat dan struktur dokumen yang tepat.
CATATAN OBSERVER LEVE OBSERVASI PERILAKU
L

1  Membuat pesan tertulis rutin, sederhana, dan/atau informal untuk memberikan pembaruan status pekerjaan
dasar sehari-hari dan/atau pemberitahuan yang berkaitan dengan masalah umum yang muncul dengan jumlah
detail yang sesuai dan kalimat yang secara tata bahasa dapat dipahami.

 Membuat komposisi tertulis termasuk memo, surat formal/informal dan laporan teknis untuk menjelaskan dan
melaporkan informasi yang bersifat rutin, tetapi terkadang melibatkan data dan/atau keadaan yang unik
2 dengan secara tata bahasa, menggunakan kata-kata, sintaksis, dan struktur kalimat yang tepat.
 Mengutip, memparafrasakan, dan meringkas sumber secara akurat saat menyampaikan informasi secara
tertulis.

 Membuat komposisi tertulis yang secara tata bahasa dan struktur tepat dan mengartikulasikan, termasuk surat
formal dan laporan teknis dengan kesulitan yang cukup tinggi.
3  Membuat dokumen tertulis dengan transisi logis antara poin-poin utama.
 Mengatur konten komposisi tertulis dengan hati-hati untuk memastikan aliran informasi yang baik, akurasi
tata bahasa, dan kesesuaian kata-kata.

 Membuat dokumen tertulis yang menarik, kompleks dan mengartikulasikan, menyesuaikan kata-kata, nada,
dan gaya dengan kebutuhan audiens, termasuk menghasilkan laporan kemajuan aktivitas unit/bagian,
4 prosedur unit, dan laporan teknis lanjutan, sering kali berisi data sensitif.
 Mengartikulasikan argumen atau tujuan utama untuk berkomunikasi secara tertulis, dan memberikan poin
pendukung yang sangat terkait dan bukti yang sesuai.

 Membuat dokumen tertulis yang menarik, secara tata bahasa dan struktural halus, dan beragam gaya untuk
menyampaikan kebijakan dan peraturan kepada personel di semua tingkat hierarki perusahaan, pemangku
5 kepentingan perusahaan dan publik, yang seringkali melibatkan konteks yang unik, sensitif, dan kompleks.
 Menggunakan sarana komunikasi tertulis secara strategis untuk memengaruhi dan/atau mendapatkan
dukungan dari audiens yang dituju.

Anda mungkin juga menyukai