Anda di halaman 1dari 6

FFORMAT ASUHAN KEPERAWATAN DEWASAA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.WA DENGAN Angina Pectoris DI


RUANG MEDIKAL BEDAH
RUMAH SAKIT BHAMADA

A. PENGKAJIAN

HASIL PEMERIKSAAN
Seorang laki-laki (Tn.WA) berusia 59 th dirawat di bangsal medikal
bedah RSU Bhamada Slawi dengan Dx medis Angina Pectoris,
mengeluh nyeri seperti tertekan pada dada kiri hingga tembus ke
belakang, nyeri menjalar sampai ke bahu hingga lengan kiri disertai
keringat dingin , nyeri hilang saat istirahat. Tn.WA juga mengatakan
bahwa merasa cepat lelah dan tidak mampu beraktivitas. Hasil
pemeriksaan: Wajah pucat, bibir pucat, telapak tangan dan kaki pucat,
SpO2 90%, skala nyeri 7, TD 180/100mmHg, HR 110 x/mnt, RR 14
x/mnt, S 35,6○C, EKG ditemukan ST Elevasi pada V1, Q

PEMERIKSAAN PENUNJANG
SpO2 90%, skala nyeri 7, TD 180/100mmHg, HR 110 x/mnt, RR 14
x/mnt, S 35,6○C, EKG ditemukan ST Elevasi pada V1, Q

TERAPI
Tidak ada
B. ANALISA DATA

No Hari/ Data Problem Etiologi


. Tanggal/
Jam
1 DS: pasien mengeluh nyeri sepert Nyeri Akut Agen injuri
i tertekan pada dada kiri
hingga tembus ke belakang
P : Nyeri saat beraktifitas
Q : Nyeri seperti tertekan
R : Nyeri pada dada kiri
S : Skala 7
T : saat beraktifitas
DO : Wajah pucat, bibir pucat,
telapak tangan dan kaki pucat, ,
SpO2 90%, TD 180/100mmHg,
HR 110 x/mnt, RR 14 x/mnt, S
35,6○C, EKG ditemukan ST
Elevasi pada V1, Q

2 DS:  mengatakan bahwa merasa Intoleransi Kelemaha


cepat lelah dan tidak mampu aktivitas n fisik
beraktivitas
DO: Wajah pucat, bibir pucat,
telapak tangan dan kaki pucat, ,
SpO2 90%, TD 180/100mmHg,
HR 110 x/mnt, RR 14 x/mnt, S
35,6○C, EKG ditemukan ST
Elevasi pada V1, Q

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai NANDA)


1. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen injuri
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan fisik
D. NURSING CARE PLAN (INTERVENSI)
No. Tujuan TT &
Intervensi
Diagnosa Umum dan Kriteria Hasil Nama
(Sesuai NIC)
Keperawatan (Sesuai NOC) Perawat
1  Pain Level, Lakukan pengkajian
 pain control, nyeri secara
 comfort level komprehensif
Setelah dilakukan tindakan
termasuk lokasi,
keperawatan selama 3x24
jam Pasien tidak mengalami karakteristik,
nyeri, dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi,
  Mampu mengontrol nyeri kualitas dan faktor
(tahu penyebab nyeri,mampu presipitasi
menggunakan tehnik Observasi reaksi
nonfarmakologi untuk
nonverbal dari
mengurangi nyeri, mencari
bantuan) ketidaknyamanan
  Melaporkan bahwa nyeri Bantu pasien dan
berkurang dengan keluarga untuk
menggunakan manajemen mencari dan
nyeri menemukan
  Mampu mengenali nyeri
dukungan
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri) Kontrol lingkungan
  Menyatakan rasa nyaman yang dapat
setelah nyeri berkurang mempengaruhi
  Tanda vital dalam rentang nyeri seperti suhu
normal ruangan,
  Tidak mengalami gangguan pencahayaan dan
tidur
kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan
intervensi
Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi
tentang nyeri
seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali

Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas
Self Care : ADLs Kaji adanya faktor
2   Toleransi aktivitas yang menyebabkan
  Konservasi energi kelelahan
Setelah dilakukan tindakan Monitor nutrisi  dan
keperawatan sumber energi yang
selama3x24jam Pasien
adekuat
bertoleransi terhadap aktivitas
dengan Kriteria Hasil : Monitor pasien akan
  Berpartisipasi dalam aktivitas adanya kelelahan
fisik tanpa disertai peningkatan fisik dan emosi
tekanan darah, nadi dan RR secara berlebihan
  Mampu melakukan aktivitas Monitor respon
sehari hari (ADLs) secara
kardivaskuler 
mandiri
  Keseimbangan aktivitas dan terhadap aktivitas
istirahat (takikardi, disritmia,
sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat
pasien
Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalam
merencanakan
progran terapi yang
tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten
yang sesuai
dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
  Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
  Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
  Bantu untuk 
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
  Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu
luang
  Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
  Sediakan
penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas
  Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
  Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual

Anda mungkin juga menyukai