Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN MATERNITAS

PROGRAM PROFESI NERS

DisusunOleh :
Anggit Setio Nugroho

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


( PROGRAM TRANSFER )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA
SLAWI , 2020/2021
BUKTI PENGUMPULAN TUGAS

NAMA MAHASISWA : BAMBANG SUTORO

TANDA TANGAN
NO JENIS TUGAS HARI/TGL/JAM PEMBIMBING
AKADEMIK

1 ASKEP 1

2 LAPORAN PENKES

3 ASKEP UJIAN
TARGET KETRAMPILAN
4
(BUKU PANDUAN)
ASUHAN KEPERAWATAN NY. J DENGAN POST OP SC
DI RUANG NUSA INDAH RSUD dr. SOESELO SLAWI

Disusun Oleh :
BAMBANG SUTORO

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


( PROGRAM TRANSFER )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA
SLAWI , 2020
TINJAUAN TEORI (LAPORAN PENDAHULUAN)

A. Pengertian

Sectiocaesaria adalah suatu pembedahangunamelahirkananaklewatinsisipadadinding


abdomen dan uterus (Oxorn, 2010).

Pre Eklampsiaadalahsuatukondisispesifikkehamilan di
manahipertensiterjadisetelahminggu ke-20 padawanita yang
sebelumnyamemilikitekanandarah normal (Bobak, 2005).

Berdasarkankesimpulan di atasbahwapost sectiocaesariaatasindikasi pre


eklamsiaadalahsuatupembedahanuntukmelahirkanjaninmelaluiinsisi abdomen dan
uterus yang merupakanprosedurgunamenyelamatkankehidupandengan di
tandaigejalayaituhipertensi, oedema, dan proteinuria padakehamilanitusendiri.

B. Etiologi
Penyebab pre eklampsiasampaisekarangbelum di ketahui, namunmenurutMitayani
(2009), banyak factor resiko pre eklampsia yang dikemukakanyaituantaralain :
1. Primigravida
2. Hipertensiesensial
3. Penyakitginjalkronis
4. Obesitas
5. Riwayat pre eklamsiapadakehamilan yang laludalamkeluarga.

C. Tipe – tipe sectio caesaria


Menurut Oxorn (2010), tipe-tipe sectio caesarea yaitu :
1. Segmen bawah (insisi melintang)
2. Segmen bawah (insisi membujur)
3. Sectio caesaria klasik
4. Sectio caesaria exstraperitoneal
5. Histerektomi Caesaria

D. Patofisiologi
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Pada biopsy ginjal ditemukan spasme yang hebat pada arteriola glomerulus. Pada beberapa
kasus lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui satu sel darah
merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah
dengan sendirinya akan naik, sehingga usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar
oksigenasi jaringan dapat tercukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan oedema yang disebabkan penimbunan air yang
berlebihan dalam ruangan interstisial belum diketahui penyebabnya, ada yang mengatakan
disebabkan oleh retensi air dan garam. Proteinuria mungkin disebabkan oleh spasme
arteriola, sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Mochtar dalam Mitayani, 2009).

E. Manifestasi klinis
Gejala yang sangat penting pada pre eklampsia yaitu hipertensi dan proteinuria yang
biasanya tidak di sadari oleh wanita hamil. Penyebab dari masalah tersebut yaitu :
1. Tekanan darah meningkat
2. Kenaikan berat badan
3. Proteinuria
Definisi Post SC

Sectiocaesariaadalahsuatupersalinanbuatandimanajanindila
KPD+PEB
WOC POST SC
hirkanmelaluisuatuinsisipadadindingdepanperutdandindingrahimden
SectioSesaria
gansyaratrahimdalamkeadaanutuhsertaberatjanin di atas 500 gram.
PostOperasisc
(Sarwono, 2009)

PostAnsestasi Spinal Luka Post Operasi Nifas

Penurunansarafek Penurunansarafo Gangguanpad


Jaringanterp Jaringanterb Uterus Laktasi Psikologis
stermitasBawah tonom a G1 utus uka
(Taking in, taking
Kelumpuhan Penurunansa Mualdanmu Kontraksi Progesterondanestero
Merangsang Proteksikura
rafvegetatif ntah uterus genmenurun Perubahan
1. Cemas area ng
2. Mobilitas
sensorikmot
Prolaktinmeningkat psikologis
Penurunanp 4. Restiperubaha Invasibakteri Adekuat TidakAdekuat
nnutrisi 5. Nyeri Penambahan
eristaltikusus
Pertumbuhankelenjars anggotabaru
Pengelupasan Atoniauretri
6. Resti usuterangsang
desidua Kebutuhanm
ResikoKonsti infeksi
pasi Perdarahan Isapanbayi eningkat
Lochea
10.Perubahanpol
Hipovolemik Anemi Oksitosinmeningkat aperan

7. Kekurangan HbO2menur Ejeksi ASI


volume un
cairan
Adekuat Tidakadekuat
Metabolismeanaerob
ASI keluar ASI tidakkeluar
Asamlaktatmeningkat
Efektif Inefektiflaktasi

Suplai O2kejaringanmenurun Kelelahan laktasi Kurangpengetahuanp


erawatanpayudara

Nekrose 8. Intoleransiaktivitas 9. Menyusuitidakefektif


A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasin
Nama : Ny. J
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Ds. Randusari- Pagerbarang
Diagnosa medis : PEB

II. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. Kasan
Umur : 41tahun
Alamat : Ds. Randusari- Pagerbarang
Pekerjaan : Dagang
Hubungan dengan pasien : Suami

Riwayat Kesehatan Pasien


a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasienmengatakannyeripadaluka post operasinya. Pasien mempunyai penyakit DM.

b. Riwayat kehamilan sekarang


Kehamilan yang sekarang merupakan kehamilan yang ke 3 setelah 16 tahun tidak hamil.
Seperti kehamilan sebelumnya, kehamilan yang sekarang tidak mengalami keluhan yang
serius.
c. Riwayat kehamilan dahulu
Pada kehamilan sebelumnya Ny. J mengalami keguguran di usia kehamilan yang ke
enam bulan.
d. Riwayat ginekologi
Tidak memiliki PMS. Tidak pernah mengalami operasi pada persalinan sebelumnya.
e. Riwayat obstetri
Ny. J pernah mengalami abortus pada kehamilan yang pertama. Persalinan sebelumnya
secara spontan.
f. Riwayat keluarga berencana
Ny. J menggunakan kontrasepsi suntik yang 3 bulan. Terakhir suntik kurang lebih 16
tahun yang lalu.
Aspek Fungsional
a. Pola persepsi dan manajemen
Pasien selama dirawat di RS melakukan aktifitasdibantu keluarganya, pasien tidak
menyukai keadaannya saat ini.Pasien berharap dapat cepat sembuh dan dapat merawat
bayinya dengan normal.
b. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit pasien mengatakan dapat beraktifitas normal. Makan/minum, mandi
toileting, berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, berpindah.Pasien selama dirawat di RS
dalam melakukan aktifitas dibantu keluarganya.
c. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit pasien makan 2-3x  sehari, pasien minum 6-7 gelas. Selama sakit keluarga
mengatakan setiap kali makan habis ½ porsi. Pasien minum 3-5 gelas.
d. Pola eliminasi
Pasien mengatakan sebelum operasi pasien BAB 1x sehari dengan BAK 8-50 x sehari,
setelah operasi pasien belum BAB selama 2 hari.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit pasien tidur 7-8 jam pada malam hari & kadang tidur siang selama 2 jam.
Selama sakit pasien tidur 4-5 jam dan kadang-kadang sering terbangun tidur siang hanya
1-2 jam.
f. Pola kognitif persepsi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik & lancar. Pasien mengatakan nyeri pada perut
dibagian bekas operasinya.
Q : seperti diiris-iris
R : abdomen dibawah umbilicus
S : skala 5
T : saat bergerak / miring.
h. Pola toleransi dan koping terhadap stress
Apabila pasien ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya / perawat.
i. Persepsi diri / konsep diri
Pasien tidak menyukaikeadaannya saat ini, pasien berharap dapat sembuh dan dapat
menjalankan aktifitasnya.
j. Pola seksual dan reproduksi
Pasien sebelum hamil sampai usia kehamilan 4 bulan melakukan hubungan suami istri
biasanya 2-3 kali/minggu. Setelah usia kehamilan semakin tua aktivitas seksual dilakukan
sebulan 2 kali.

Aspek Psikologis
a. Pasien pasif dan ketergantungan, perhatiannya tertuju pada diri sendiri, mengulang-ulang
pengalamannya waktu melahirkan. Kebutuhan akan istirahat sangat penting, pusing,
iritabel. Ibu berusaha keras untuk merawat bayinya sendiri, agak sensitif, cenderung
menerima nasihat bidan karena terbuka untuk menerima pengetahuan dan kritikan yang
bersifat pribadi.
b. Pasien mempunyai bonding attachment yang baik sehingga tidak terjadi sindrom post
partum blues.

Pemeriksan Fisik Ibu


a. Tanda – tanda vital
- TD : 140/80 mmHg
- HR : 81x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,20C
b. Antropometri
- TB : 152
- BB : 52
c. Kulit, rambut dan kuku
Kulit : turgor baik, warna coklat
Rambut : panjang, warnahitam
Kuku : pendekdanbersih
d. Kepala dan leher
Kepala : Bentukmesochepalu
Mata : simetris, konjungtivaanemis, sclera tidakikterik,
pengelihatanburammenggunakanalat bantu
Telinga : Simetris, bersih, tidakadaserumen,tidakada
gangguanpendengaran
Hidung : Tidakada perdarahan hidung, tidak ada
septum deviasi.
Mulut : Mukosamuluskering, bibirkering,dehidrasi,
tidakadaperdarahanpadaronggamulut
Leher : Tidakadapembesarankelenjarteroid,kekakuan
lehertidakada
e. Toraks dan paru-paru
Toraks : Simetris, tidakadakelainanbentuk,tidakada
sesaknafas
f. Jantung
- I : Terlihat normal
- P : Pekak -
- P : Ictus cordis -
- A : Bising jantung -, gallop –
g. Paru – paru
- I : Terlihat normal
- P : Pekak -
- P : Nyeri -
- A : Wheezing -, ronchi –
h. Payudara : pembesaran vena, hiperpigmentasi areola
mammae dan puting, peningkatan ukuran
mammae, bersih, colostrum belum keluar, puting
menonjol.
i. Abdomen
- I : Tidak memar
- A : Peristaltik usus normal
- P : kembung +,
- P : Nyeri tekan ulu hati -
j. Abdomen : Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak
terpasang kateter.
k. Rektum dan anus : Wasir -, tidak gatal
l. Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus, tangan dan kaki
dapat digerakan

Pemeriksaan penunjang
- GDS : 313 mg/dl
- Hemoglobin (HB) : 11,9 %
- Leukosit : 15,31 ribu/mmˆ³
- Eritrosit : 4,14 juta/mmˆ³
Therapi
- Noporavid 3x16 unit
- Ciprofloxacin 2x1 500 mg
- Asam Mefenamic 3x 500 mg
- Sulfas Feros 1x1 tablet.

B. ANALISIS DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Terputusnya NyeriAkut
Pasienmengatakannyeripadaluka kontinuitas
post operasinya jaringan
P : Sectiocaesaria sekunder
Q: Nyeriseperti di iris-iris terhadap luka
R : Abdomen di bawah operasi
umbilicus
S : Skala 5
T : Saatbergerak/miring
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

DO :
Ekspresi wajah tampak
menahan nyeri.
TD = 140/80 mmHg
HR = 81x/menit
RR = 20x/menit
S = 36,2°C

2 DS : Prosedur Resikoinfeksi
Pasien mengatakan tidak invasive/trauma
mengetahui tentangcara jaringan
perawatan luka post operasi.
DO :
Terdapat luka post operasi
tertutup perban ± 15 cm pada
abdomen bagian bawah.
Rubor :Tidakadakemerahan.
Dolor : Nyeripadaluka post
operasi
Kalor :Suhu 36,2 derajatcelcius.
Tumor : Tidakada
pembengkakan.
Fungsiolaesa : Luka
mengganggupergerakan

3 DS : Penurunan peristaltic Resikokonstipasi


Pasienmengatakanbelum BAB usus
selama 2 harisetelahoperasi

DO :
Terjadipenurunanbisingusus
Perutterabakeras

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. NyeriakutberhubungandenganTerputusnyakontinuitasjaringansekunderterhadap lukaoperasi
2. Resikoinfeksiberhubungandengan procedure invasive/trauma jaringan
3. Resikokonstipasiberhubungandenganpenurunan peristaltic usus

C. INTERVENSI
N DIAGN TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
O OSA KRITERIA HASIL
KEPER
AWAT
AN
1 Nyeriak Setelahdilakukantind 1. Kajitingkatnyeri 1. Untukmengetahui KU
ut akankeperawatansela 2. Monitor TTV pasien
ma 1x24 jam 3. Anjurkanteknikrelaksa 2. Untukmengetahui TTV
N DIAGN TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
O OSA KRITERIA HASIL
KEPER
AWAT
AN
nyeridapatteratasiden sinafasdalam pasienterkini
gankriteriahasil : 4. Kolaborasidengandokt 3. Untukmenguranginyeri
nyeridapatberkurang/ erdalampemberiananal 4. Untukmenguranginyeri
hilang, gesik
skalanyerimenjadi 3

Resikoin Setelahdilakukantind 1. Kajikondisiluka 1. Untukmengetahuisebera


feksi akankeperawatansela 2. Kajitanda-tandainfeksi pabesarkondisiluka yang
ma 1x24 3. Kolaborasidalampemb terjadi
jaminfeksitidakterjad eriananalgetik 2. Untukmengetahuitanda-
idengankriteriahasil : tandainfeksitidakterjadi
TTV dalambatas 3. Untukmencegahinfeksid
2 normal anpenyebarankejaringan
Ekspresiwajahpasien sekitar
rileks

Resikok Setelahdilakukantind 1. Tentukanpoladefekasi 1. Untukmengembalikanke


onstipasi akankeperawatansela bagipasiendan bantu teraturanpoladefekasipas
ma 1x24 jam pasienuntukmenjalank ien
konstipasitidakterjadi annya 2. Untukmelancarkanelimi
dengankriteriahasil : 2. Berikancakupannutrisi nasifekal
3 Dapatdefekasidengan berseratsesuaidenganin 3. Untukmelunakkanfeses
teratur dikasi
3. Pemberianlaksatifatau
enema sesuaiindikasi

D. IMPLEMENTASI
N HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESON TANDA
O TANGGAL/JAM KEPERAWAT PASIEN TANGAN
AN
1 Nyeriakut 1. Mengkajitingkatn DS : Bambang
yeri Pasienmeng
2. Monitor TTV atakannyeri
3. Menganjurkantek padaluka
nikrelaksasinafas post
dalam operasinya
4. Mengkolaborasik P:
andengandokterd sectiocaesar
alampemberianan ia
algesik Q:
nyeriseperti
di iris-iris
R:
abdomen di
bawah
umbilicus
S : skala 5
T:
saatbergera
k/miring
DO :
Ekspresiwaj
ahtampak
menahanny
eri.
TD =140/80
mmHg
HR =
81x/menit
RR =
20x/menit
S = 36,2°C

2 Resikoinfeksi 1. Mengkajikondisil DS : - Bambang


uka DO :
2. Mengkajitanda- Terdapatluk
tandainfeksi a post
3. Mengkolaborasik operasi
andalampemberia tertutupperb
nanalgetik an ± 15 cm
pada
abdomenba
gianbawah.
Rubor :Tida
kadakemera
han.
Dolor :
Nyeripadalu
ka post
operasi
Kalor :Suhu
36,2
derajatcelci
us.
Tumor :
Tidakada
pembengka
kan.
Fungsiolaes
a : Luka
menggangg
upergerakan
3 Resikokonstipas 1. Menentukan pola DS : Bambang
i defekasi bagi Pasienmeng
pasien dan bantu atakanbelu
pasien untuk m BAB
menjalankannya selama 2
2. Memberikan harisetelaho
cakupan nutrisi perasi
berserat sesuai DO :
dengan indikasi Terjadipenu
3. Pemberianlaksatif runanbising
atau enema usus
sesuaiindikasi Perutteraba
keras

E. EVALUASI
N HARI/ DIAGNOSA EVALUASI TANDA
O TANGGAL/JAM KEPERAWATA TANGAN
N
1 Nyeriakut S :pasienmengatakannyeripad Bambang
alukaoperasi
P : Sectiocaesaria
Q: Nyeriseperti di iris-iris
R : Abdomen di
bawahumbilicus
S : Skala 5
T : Saatbergerak/miring

O :Nyerimasihada
TD = 140/80 mmHg
HR = 81x/menit
RR = 20x/menit
S = 36,2°C
A :Masalahbelumteratasi

P :Kolaborasidengandokterdal
ampemberiananalgesik

2 Resikoinfeksi S:- Bambang

O :Terdapatluka post
operasi
tertutupperban ± 15 cm pada
abdomenbagianbawah.
Tidakadapembengkakan

A :Masalahteratasi

P :Hentikanintervensi

3 Resikokonstipasi S :Pasienmengatakanbelum
BAB selama 2
harisetelahoperasi

O :Perutterabakeras,
fesesbelumdapatdikeluarkan

A :Masalahbelumteratasi

P :Memberikancakupannutrisi
berseratsesuaidenganindikasi

Anda mungkin juga menyukai