PENGERTIAN Memberikan informasi kepada pasangan yang merencanakan
kehamilan mengenai persiapan menjadi orang tua
TUJUAN Untuk meningkatkan pengetahuan pasangan mengenai kesiapan
menjadi orang tua KEBIJAKAN Wanita Usia Subur/Calon Pengantin PETUGAS Bidan PERALATAN Persiapan ruang 1. Ruangan yang nyaman dan tertutup 2. Tenang dan jauh dari keramaian 3. Ventilasi cukup
Persiapan Alat 1. Lembar balik 2. Bolpoin
PROSEDUR A Sikap dan Perilaku
PELAKSANAAN 1. Menyambut pasien, memberi salam, dan memperkenalkan diri 2. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Menanyakan kesiapan pasien 4. Menjaga privacy pasien 5. Mengawali dengan tasmiah dan mengakhiri dengan tahmid SKOR: 5 B Tahap kerja Menjelaskan tentang persiapan fisik 1. Memberikan KIE usia yang ideal untuk menjadi orangtua 2. Memberikan KIE tentang Pemeriksaan fisik, yang meliputi pemeriksaan status kesehatan : tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah), Pemeriksaan Darah rutin : Hb, Trombosit, Lekosit, Pemeriksaan Darah yang dianjurkan : Golongan Darah dan Rhesus, Gula Darah Sewaktu (GDS), Thalasemia, Hepatitis B dan C, TORCH (toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus dan herpes simpleks), Pemeriksaan Urin: urin rutin 3. Memberikan KIE persiapan gizi pada calon ayah maupun calon ibu. Persiapan Gizi : Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan melalui penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi serta defisiensi asam folat. 4. Memberikan KIE persiapan imunisasi pada calon ibu. Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus dilakukan. 5. Memberikan KIE gaya hidup sehat pada calon orang tua
6. Menjelaskan Persiapan mental
Memberikan KIE adaptasi psikologis pada kehamilan kepada calon orangtua
7. Menjelaskan Persiapan ekonomi
Menjelaskan hal-hal yang harus disiapkan berkaitan dengan ekonomi sebagai persiapan menjadi orang tua meliputi kebutuhan saat hamil, bersalin, imunisasi anak dan perawatan anak
Menjelaskan Kesetaraan gender dalam rumah tangga dalam
hal berbagi peran menjadi orangtua 8. Memberikan KIE mengenai peran suami dan istri dalam Keluarga 9. Memberikan KIE mengenai peran ayah dan ibu bagi anak
Menjelaskan Bentuk ketidaksetaraan gender:
10. Stereotipi (pelabelan kepada perempuan atau laki-laki. Misalnya: laki-laki kuat, perempuan lemah, perempuan emosional, laki-laki rasional). 11. Subordinasi (yang diutamakan adalah laki-laki terlebih dahulu baru perempuan) 12. Marginalisasi (perempuan ditempatkan sebagai orang yang tidak memiliki peran penting) 13. Beban ganda (beban kerja perempuan lebih lama dan lebih banyak: perempuan dituntut menjadi ibu rumah tangga sekaligus pencari nafkah keluarga)
Menjelaskan tentang KDRT
14. Kekerasan secara fisik (misal: me mukul, menendang, menampar, menjambak rambut, menyundut dengan rokok, melukai) 15. Kekerasan secara psikis (misal: menghina, mengeluarkan komentar-komentar yang merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara atau teman-temannya, mengancam) 16. Kekerasan seksual (misal: memaksa dan menuntut berhubungan seksual) 17. Penelantaran (misal: tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja) 18. Eksploitasi (misalnya: memanfaatkan, memperdagangkan dan memperbudakkan orang) SKOR: 36 C TEKNIK 1. Tindakan sistematis dan berurutan 2. Teruji Tanggap terhadap reaksi pasien dan melakukan kontak mata dengan pasien 3. Teruji Percaya diri dan tidak ragu-ragu 4. Teruji Sabar dan teliti 5. Dokumentasi dengan SKOR: 5 UNIT TERKAIT S1Kebidanan SKOR TOTAL: 46 NILAI : (JML SKOR/46)X 100 PENGUJI :