(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan :
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual :
Praktik dalam pernikahan seringkali dihiasi dengan adat istiadat yang berbeda-beda
menyesuaikan dengan daerah masing-masing. Hal ini menggeser tata cara yang sesuai
dengan syariat islam dengan cara adat masing-masing
2. Konseptual :
Akad nikah merupakan lambang persetujuan dan ridhlo dari kedua mempelai secara tegas
dan jelas untuk menunjukan kemauan mengadakan ikatan suami istri. Pasal 29 ayat 2
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa dalam hal-
hal tertentu ucapan qabu>l nikah dapat diwakilkan kepada pria lain dengan ketentuan calon
mempelai pria memeberi kuasa yang tegas secara tertulis bahwa penerimaan wakil atas akad
nikah itu adalah untuk mempelai pria.
3. Prosedural :
Membagi pemahaman tentang tata cara dalam praktik akad nikah sesuai dengan syariat
Islam (Materi Lengkap Terlampir)
G. Sumber Belajar
• Kemendikbud, Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII, 2017
• Kemenag RI, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII, 2019
• Artikel “Ketentuan Pernikahan dalam Islam”:
https://www.gramedia.com/best-seller/pernikahan-menurut-pandangan-
islam/#:~:text=Di%20dalam%20agama%20Islam%2C%20pernikahan,siap
%20untuk%20membangun%20rumah%20tangga
• Film pendek tentang pernikahan:
https://www.youtube.com/watch?v=cabkuMN2xzI
• Sumber dari internet lainnya yang relevan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Orientasi
Apersepsi
Motivasi
Guru menyampaikan:
“Sekarang kita akan mempelajari materi tentang
Mengenal Pernikahan Dalam Islam dengan sub
Materi Praktik Akad Nikah.”
IMPLEMENTASI -
(Pengajaran Eksplisit)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi murid yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
5. Pengayaan
Bagi murid yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
C. Lampiran
- Materi pembelajaran (lampiran 1)
- Instrumen penilaian (lampiran 2)
Jakarta, 08 Maret 2023
Menikah merupakan sunnah Nabi yang sangat dianjurkan dilaksanakan tiap Muslim. Lantas, apa
hukum nikah dalam Islam?
Selain salah satu sunnah Nabi SAW, menikah merupakan fitrah manusia untuk menyalurkan
kasih sayang terhadap sesama. Tidak hanya sekadar melampiaskan nafsu bilogis, menikah juga
salah satu upaya menjaga keturunan.
Hal penting lainnya dari menikah yakni menjaga diri agar tidak jatuh dari perbuatan yang
diharamkan agama seperti terjerumus dalam perbuatan zina, homoseksual dan lain sebagainya.
Karena itu, Muslim yang sudah mampu baik fisik dan ekonomi hendaklah segera menikah. Dalil
anjuran menikah ini disebutkan dalam Al Quran, Surat An Nur ayat 32. Allah SWT berfirman:
Mitos Menikah di Bulan Muharram Bisa Datangkan Petaka, Begini Pandangan Islam
Mufasir Ibnu Katsir menerangkan, ayat tersebut merupakan perintah untuk kawin. Segolongan
ulama berpendapat bahwa setiap orang yang mampu kawin diwajibkan melakukanya. Mereka
berpegang kepada makna lahiriah hadis Nabi Saw yang berbunyi:
Meski nikah merupakan anjuran agama, namun ternyata hukum nikah dalam Islam ini bisa
berubah bergantung pada kondisi seseorang.
Ustaz Firman Arifandi dalam bukunya berjudul "Serial Hadits Nikah 1 Anjuran Menikah dan
Mencari Pasangan, hukum nikah pada kondisi tertentu bisa menjadi wajib, sunnah, mubah,
makruh, bahkan haram.
2. Sunnah Nikah bisa menjadi sunnah saja bagi seseorang bila sudah mampu secara finansial
maupun fisiknya namun mampu menahan diri dari perbuatan zina.
3. Mubah Hukum nikah juga bisa menjadi mubah ketika tidak ada hal yang menuntut seseorang
untuk menikah dari segi finansial, bilogis dan usia serta terhindar dari kemungkinan terjadinya
kezaliman.
4. Makruh Bagi orang yang tidak memiliki penghasilan sama sekali dan tidak sempurnan
kemampuannya untuk berhubungan seksual, hukumnya makruh bila menikah.
5. Haram Hukum nikah dalam Islam bisa menjadi haram dengan beberapa pertimbangan di
antaranya jika seseorang tidak mampu secara finansial dan sangat besar kemungkinannya tidak
bisa menafkahi keluarganya kelak, tidak adanya kemampuan seksual juga menjadi faktor
diharamkannya pernikahan. Pernikahan juga bisa menjadi haram jika syarat sah dan kewajiban
tidak terpenuhi bahkan dilanggar. Indikasi adanya kekerasan dalam rumah tangga juga bisa
menyebabkan pernikahan menjadi haram.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa menikah sangat dianjurkan dan merupakan
sunnah Nabi. Meski demikian, hukum nikah dalam Islam ini bisa berubah bergantung pada
kondisi seseorang. Bagi mereka yang sudah mampu baik secara finansial dan lahir batin siap
menikah, maka wajib baginya untuk segera menikah. Sebab, ada banyak keutamaan menikah di
antaranya mengikuti sunnah nabi, menyalurkan syahwat dan kasih sayang secara sah dan halal,
akan ditolong Allah dan dijamin rezekinya, serta dianggap telah menyempurnakan separuh iman.
Penilaian Pengetahuan
1) Tes Tertulis
Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban,
Cara Pengolahan Nilai
A. Q.S. an-Nahl/16:72.
B. Q.S. adz-aáriyat /51:49
C. Q.S. an-Nµr/24:32
D. Q.S. an-Nisa/4:3
E. Q.S. ar-Rµm/30:21
Pernikahan seorang wanita yang telah 1 = Jika murid dapat
ditalak tiga oleh suaminya yang menjawab sesuai
karenanya diharamkan untuk rujuk dengan kunci
kepadanya, kemudian wanita itu jawaban dengan
dinikahi laki-laki lain dengan tujuan benar
untuk menghalalkan dinikahi lagi oleh
mantan suaminya. Pernikahan tersebut 0=Jika murid
tidak sah dan dilarang oleh Rasulullah menjawab tetapi tidak
C
saw yang dinamakan dengan sesuai dengan kunci
pernikahan…… jawaban
A. Mut’ah
B. Syighar
C. Muhallil
D. Orang yang ihram
E. Masa iddah
skor perolehan
Nilai 100
skor maksimal
2) Penugasan
No Pedoman
Kompetesni Indikator
IPK Materi Soal Penseko
Dasar Soal
ran
1= Jika
isi
laporan
dapat
membe
rikan
kejelasa
n dan
kedala
man
informa
si tetapi
tidak
lengkap
skor perolehan
Nilai 100
skor maksimal
dst
skor perolehan
Nilai 100
skor maksimal
b. Penilaian keterampilan
1 2 3 4 5
Pedoman Penskoran
Komponen/sub
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
Komponen
Setting Cerita dan Ending Jika setting cerita dan ending-nya kurang
3 18
nya menginspirasi penonton
Ketrangan : Nilai akhir yang diperoleh setiap kelompok merupakan akumulasi perolehan nilai
untuk setiap aspek yang dinilai.
skor perolehan
Nilai Peroleha n ( 100)
skor maksimal
PROGRAM PENGAYAAN
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Paket Keahlian :
Mata Pelajaran :
PROGRAM REMEDIAL
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Paket Keahlian :
Mata Pelajaran :