Anda di halaman 1dari 13

KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU

DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2017

Syamsu Rijal
Dosen Fakultas Kehutanan UNHAS

ABSTRACT

This watchfulness aims to detect to identify and plan green open space need at city
makassar 2007 up to 2017. watchfulness result shows that is green open space vast that is
wanted at city makassar based on approach ecological in the year 2007 for the width of
617,62 ha with citizen total 1.235.239 soul, year 2017 with citizen total 2.274.383 soul for
the width of 1.137,19 ha. Green open space development can be done by intensification and
manner extensification, the planning is done with see suitability between directive RTRW
city Makassar that is in 13 inwrought areas and 7 special areas with type and correct form
with area.

Key words : Green open space, Makassar, special areas

Pembangunan diwilayah
PENDAHULUAN perkotaan mempunyai kecepatan yang
mengagumkan dan perkembangan ini
Upaya inovatif pembangunan dan dijumpai pada semua sektor terutama
perkembangan kota dewasa ini yang sektor ekonomi. Hal ini menyebabkan
semakin pesat yang membawa kebutuhan akan fasilitas pendukung
konsekuensi makin meningkatnya menjadi sangat penting. Upaya
kebutuhan lahan untuk mengakomodasi pemenuhan kebutuhan sarana dan
pembangunan dan perkembangan kota prasarana ini pada wilayah perkotaan
tersebut. Lahan-lahan kosong potensial menjadi kebutuhan dan akibat
yang selama ini cukup tersedia menjadi terbatasnya sumber daya lahan maka
semakin menurun. akan terjadi konversi lahan hijau untuk
Ruang terbuka hijau sebenarnya juga memenuhi kebutuhan tersebut.
merupakan kebutuhan yang tidak dapat Perubahan penggunaan lahan ini
diabaikan, seperti juga halnya fasilitas akan menyebabkan terjadinya degradasi
sosial lainnya, seperti peribadatan, kualitas lingkungan. Selain itu,
pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. perkembangan ini akan mengakibatkan
Ruang terbuka hijau juga termasuk salah pula keberadaan ruang terbuka hijau kota
satu elemen kota dan kehadirannya sebagai salah satu komponen ekosistem
dalam suatu kota didasarkan pada kota menjadi kurang diperhatikan
ketentuan dan standar-standar tertentu. walaupun keberadaan ruang terbuka hijau
kota diharapkan dapat menanggulangi

Naskah Masuk : 10 Januari 2008 65


Naskah Diterima : 29 April 2008
Jurnal Hutan Dan Masyarakat
Vol. III No. 1 Mei 2008, 001-110

masalah lingkungan di perkotaan kota yang sangat pesat menyebabkan


(Zoer`aini, 1995). Salah satu akibat perencanaan ruang terbuka hijau untuk
langsungnya adalah berkurangnya masa yang akan datang baik dari segi
keragaman vegetasi yang juga kualitas maupun kuantitas menjadi
berpengaruh pada kondisi lingkungan sebuah hal yang sangat penting sehingga
yang semakin buruk. Kondisi lingkungan keselarasan lingkungan alam dan
yang semakin buruk ini, dapat pula lingkungan binaan dapat terwujud.
mempengaruhi pola tingkah laku dan Penelitian ini bertujuan untuk
kondisi kehidupan makhluk hidup mengidentifikasi kebutuhan dan
khususnya manusia, sehingga ruang merencanakan ruang terbuka hijau di
terbuka hijau yang ada harus diperhatikan Kota Makassar 2007 hingga 2017.
dan diperluas serta diintensifkan
fungsinya. Keserasian dan keselarasan METODE PENELITIAN
ruang terbuka hijau dengan laju Penelitian ini dilaksanakan pada
pembangungan kota akan menunjang bulan Mei hingga Oktober tahun 2007
kelestarian makhluk hidup, khususnya yang bertempat di Kota Makassar.
manusia (Mangunsong dan Sihite, 1994). Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk
Cerminan perkembangan survey ke lapangan untuk mendapatkan
pembangunan kota dapat terlihat pada informasi/data berupa data primer dan
pemandangan fisik kota yang mempunyai data sekunder.
kecenderungan meminimalkan ruang Data atau informasi yang diperoleh
terbuka hijau dan menghilangkan dari instansi terkait dianalisis dan
visualisasi alamnya. Lahan-lahan dibandingkan dengan penutupan lahan
perkotaan banyak yang dialih fungsikan Kota Makassar berdasarkan Citra Ikonos
menjadi permukiman, pertokoan, tempat Makassar dan visualisasi Google Earth.
industri dan lain-lain. Keadaan yang Kemudian dari data tersebut dilakukan
kurang harmonis antara manusia dengan survey dan inventarisasi langsung untuk
lingkungan mengakibatkan lingkungan melihat exiting land cover Kota Makassar.
perkotaan hanya maju secara ekonomi Hasil temuan tersebut dianalisis lebih
namun mundur secara ekologi. lanjut dengan mempertimbangkan
Terganggunya kestabilan ekosistem beberapa aspek diantaranya jumlah
perkotaan juga akan berdampak pada penduduk, sarana dan prasarana yang
penurunan air tanah, intrusi alir laut, ada, ketersediaan lahan dan arah
banjir/genangan, penurunan permukaan perkembangan kota (RTRW Kota
tanah, abrasi pantai, pencemaran air Makassar) untuk mengemukakan
seperti air minum berbau dan alternatif pemecahan masalah yang
mengandung logam berat, pencemaran ditemukan.
udara seperti meningkatnya kadar CO, Penentuan kebutuhan luasan ruang
menipisnya lapisan ozon, pencemaran terbuka hijau mulai tahun 2007 hingga
karbondioksida dan belerang serta 2017 dapat dihitung dengan
pemandangan suasana yang gersang. menggunakan dua pendekatan yakni
Disamping itu terjadi polusi suara atau Pendekatan Ekologis dan pendekatan
bunyi berupa tingginya tingkat kebisingan. dengan Metode Bunga Berganda .
Kondisi pertumbuhan penduduk Pendekatan Ekologis berdasarkan
dari tahun ke tahun yang semakin tinggi kemampuan tumbuhan hijau dalam
dan perkembangan pembangunan fisik menyerap atau menetralisir CO2 yang

66
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
Tahun 2017
Syamsu Rijal

dihasilkan oleh manusia. Menurut Pt = P0 ( 1 + r ) t


Mangunsong dan Sihite (1994) bahwa 1 Dimana : Pt = Penduduk tahun t
ha ruang terbuka hijau mampu menyerap P0 = Penduduk tahun
CO2 yang dikeluarkan oleh 2000 orang awal/dasar
manusia atau 5 m2 per penduduk. r = Rasio pertumbuhan
Metode bunga berganda merupakan penduduk
salah satu metode yang dipergunakan t = Satuan waktu yang
untuk memprediksi perkembangan digunakan (tahun)
penduduk dengan rumus :

HASIL DAN PEMBAHASAN


Prediksi Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk beberapa tahun yang lalu di Kota Makassar merupakan dasar
dalam menghitung dan menentukan jumlah dan prediksi penduduk di Kota Makassar
tahun 2017 atau beberapa tahun kemudian. Penghitungan perkembangan penduduk
dapat dilakukan dalam beberapa cara, namun dalam penelitian ini jumlah penduduk dan
prediksinya beberapa tahun kemudian dihitung dengan menggunakan Metode Bunga
Berganda. Perkembangan jumlah penduduk di Kota Makassar dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1. Jumlah dan Prediksi Penduduk pada tahun 2017 di Kota Makassar.

Prediksi
Jumlah Penduduk Kota Makassar dalam Tahun Laju Jumlah
Pertumbuhan Penduduk
2003 2004 2005 2006 2007 Penduduk Tahun
2017
1.160.011 1.179.023 1.193.434 1.223.540 1.235.239 1,67 2.274.383

Tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan pada kemampuan


terjadi kecenderungan peningkatan tanaman dalam menyerap CO2. Setiap
jumlah penduduk dari tahun ke tahun luasan 1 ha mempunyai kemampuan
yang pesat dengan laju pertambahan dalam menyerap CO2 yang dihasilkan
penduduk sebesar 1,67 sehingga oleh manusia sebanyak 2000 orang
diprediksi jumlah penduduk di Kota atau dengan kata lain bahwa setiap
Makassar pada tahun 2017 sebesar orang memerlukan 5 m2 ruang terbuka
2.274.383 jiwa. hijau.
Berdasarkan jumlah penduduk
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar dan prediksi jumlah
Ketersediaan ruang terbuka penduduk pada tahun 2017, maka
hijau (RTH) di Kota Makassar kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota
dianalisis dengan menggunakan Makassar disajikan dalam tabel
Pendekatan Ekologis yang berikut :

Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota


Makassar Tahun 2017.

67
Jurnal Hutan Dan Masyarakat
Vol. III No. 1 Mei 2008, 001-110

No Tahun Jumlah Penduduk Kebutuhan Ruang terbuka Hijau (ha)


1 2000 1.112.688 556,34
2 2001 1.130.384 565,19
3 2002 1.148.312 574,16
4 2003 1.160.011 580,01
5 2004 1.179.023 589,51
6 2005 1.193.434 596,72
7 2006 1.223.540 611,77
8 2007 1.235.239 617,62
9 2017 2.274.383 1.137,19
Hasil penelitian menunjukkan berdampak pada pergeseran
bahwa pertambahan penduduk setiap peruntukan ruang terbuka hijau (RTH)
tahun berbanding lurus dengan kota. Hal ini terjadi apabila daerah
kebutuhan akan ruang terbuka hijau. ruang terbuka hijau dianggap sebagai
Dari data tahun 2000 misalnya, pelengkap saja dan dalam
dengan jumlah penduduk 1.112.688 peruntukannya lebih dipandang
jiwa maka membutuhkan ruang sebagai areal konsumtif dan bertujuan
terbuka hijau seluas 556,34 ha. Tahun sosial serta tidak memberikan nilai
2001 memperlihatkan bahwa terjadi ekonomi.
pertambahan jumlah penduduk dari Tergesernya daerah ruang terbuka
tahun sebelumnya menjadi 1.130.384 hijau kota secara tidak langsung akan
jiwa sehingga membutuhkan ruang mempengaruhi kualitas lingkungan
terbuka hijau seluas 565,19 ha. Tahun kota yang pada akhirnya
2007 memperlihatkan pertumbuhan mempengaruhi kehidupan manusia
penduduk yang pesat dengan laju (Sihite dan Intan, 1997). Keserasian
1,67, penduduk Kota Makassar dan keselarasan antara ruang terbuka
menjadi 1.235.239 jiwa sehingga hijau dengan pembangunan kota akan
ruang terbuka hijau yang dibutuhkan menunjang terciptanya kualitas
untuk menyerap CO2 yang dikeluarkan lingkungan yang baik sehingga akan
oleh setiap penduduk Kota Makassar mendukung terciptanya kesejahteraan
seluas 617,62 ha. makhluk hidup, khususnya manusia
Analisis bunga berganda yang (Mangunsong & Sihite, 1994).
digunakan untuk memprediksi
pertumbuhan dan jumlah penduduk Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau
sepuluh tahun kemudian (2007-2017) Usaha pengembangan ruang
di Kota Makassar menunjukkan jumlah terbuka hijau dapat dilaksanakan
penduduk sebesar 2.274.383 jiwa dengan cara intensifikasi dan cara
dengan kebutuhan terhadap ruang ekstensifikasi. Cara yang pertama
terbuka hijau seluas 1.137,19 ha. (intensifikasi) adalah usaha
Pertambahan jumlah penduduk penanaman tanaman untuk
yang terus meningkat baik yang mengkayakan dan memperbaiki serta
disebabkan oleh kelahiran maupun meningkatkan mutu tata hijau pada
urbanisasi, dan desakan pertambahan wilayah-wilayah yang sudah
pembangunan sarana dan prasarana merupakan daerah tata hijau. Cara
perkotaan berakibat pada intensifikasi dapat dilakukan pada
tereduksinya lahan terbuka yang juga daerah-daerah yang tidak

68
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
Tahun 2017
Syamsu Rijal

dimungkinkan lagi untuk dilaksanakan untuk pengembangan ruang terbuka


penambahan luas ruang terbuka hijau hijau dengan cara ekstensifikasi yaitu
karena keterbatasan lahan. pada wilayah Kecamatan
Ruang terbuka yang telah ada di Biringkanaya dan Kecamatan
perkotaan dengan struktur tegakan Tamalanrea.
tunggal dapat dikayakan dengan Bentuk lain dari upaya
menambahkan struktur tambahan pengoptimalan ruang terbuka hijau
sehingga kemapuan dalam menyerap seperti melaksanakan pembangunan
CO2 semakin optimal. Optimalisasi rumah susun di daerah permukiman
ruang terbuka hijau ini dilakukan padat dan melakukan tanggung
dengan menanam vegetasi dari jenis- renteng penetralan CO2. Permukiman
jenis yang berbeda untuk menciptakan penduduk berbentuk rumah susun
struktur berlapis. Komposisi struktur akan menyebabkan tersedianya ruang
yang ada tinggal disesuaikan dengan terbuka hijau yang lebih besar dan
penambahan jenis vegetasi baru yang berimplikasi dengan jumlah
sesuai dengan struktur yang belum pepohonan yang dapat ditanam juga
ada (tanaman perdu, semak, atau semakin besar (Mangunsong & Sihite,
pohon). Kondisi ini akan 1994).
menyebabkan kualitas ruang terbuka Selain itu, penanaman dengan
hijau akan bertambah baik karena sistem pot juga dapat dilakukan
dengan pengaturan jenis dan khususnya pada daerah permukiman
komposisi tanaman yang ada dalam yang padat serta pembangunan kebun
suatu lahan ruang terbuka hijau maka diatas rumah penduduk (roof garden).
kemampuan tata hijau tersebut dalam Sistem Roof Garden banyak ditemui di
menetralisir CO2 juga semakin tinggi. negara padat penduduk seperti
Cara yang kedua adalah cara Jepang. Sistem ini juga sangat baik
ekstensifikasi. Ekstensifikasi dilakukan untuk dikembangkan di Indonesia
sebagai upaya untuk pengembangan khususnya Kota Makassar.
ruang terbuka hijau dengan Beberapa upaya yang dapat
menambah luasan daerah tata hijau dilakukan sebagai usaha peningkatan
pada wilayah perkotaan yang masih fungsi ruang terbuka hijau yang telah
memungkinkan. Wilayah kota yang ada yaitu :
masih kosong dan belum 1. Pembangunan dan atau perbaikan
termanfaatkan dengan baik serta pemeliharaan taman-taman
merupakan daerah yang potensil kota yang telah ada sehingga
untuk dikembangkan menjadi ruang dapat difungsikan sebagaimana
terbuka baru. Pembangunan ruang mestinya.
terbuka tersebut dibangun dengan 2. Penanaman tanaman perdu dan
bentuk dan tipe ruang terbuka hijau pohon pada halaman rumah
yang sesuai dengan kondisi penduduk dan halaman
lingkungan yang ada. Untuk daerah perkantoran atau instansi-instansi
yang padat penduduk, ekstensifikasi baik yang dimiliki oleh pemerintah
merupakan upaya yang cukup sulit maupun swasta serta institusi
untuk dilakukan karena keterbatasan pendidikan yang ada di Kota
ketersediaan lahan. Daerah di Kota Makassar.
Makassar yang masih memungkinkan

69
Jurnal Hutan Dan Masyarakat
Vol. III No. 1 Mei 2008, 001-110

3. Penanaman tanaman dengan seperti kegiatan pemerintahan,


mempergunakan pot sebagai sosial, ekonomi, dan budaya
tempat penanamannya dan serta kegiatan pelayanan kota.
mempergunakan sistem roof Kawasan pusat kota berada
garden untuk daerah-daerah pada bagian tengah barat dan
permukiman padat, fasilitas bisnis selatan kota mencakup wilayah
seperti pertokoan, pasar, dan Kecamatan Wajo, Bontoala,
hotel/wisma serta toko/ruko yang Ujung Pandang, Mariso,
bertingkat. Makassar, Ujung Tanah, dan
4. Pengembangan ruang terbuka Tamalate.
hijau pada jalur kanan dan kiri Tipe ruang terbuka hijau
jalan serta jalur tengan/median yang dapat dikembangkan pada
jalan. wilayah ini yakni tipe rekreasi
5. Pengembangan ruang terbuka dan konservasi. Bentuk ruang
hijau pada daerah-daerah terbuka hijau yang sebaiknya
sempadan sungai, pinggir-pinggir dikembangkan ialah bentuk
kanal dan pesisir pantai. taman kota, halaman kantor,
6. Menjaga kelestarian keberadaan jalur dan hijau.
ruang terbuka hijau yang telah ada b. Kawasan Permukiman
dengan pemberian sertifikat Terpadu
sebagai kawasan ruang terbuka Adalah kawasan yang
hijau yang tidak dapat diarahkan dan diperuntukkan
dialihfungsikan. bagi pemusatan dan
pengembangan permukiman
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau atau tempat tinggal/hunian
Analisis perencanaan ruang beserta prasarana dan sarana
untuk pengembangan ruang terbuka lingkungannya yang terstruktur
hijau di Kota Makassar dilakukan secara terpadu. Kawasan
dengan mempertimbangkan Rencana Permukiman Terpadu berada
Tata Ruang Wilayah Kota Makassar pada bagian tengah pusat dan
dengan mengedepankan lima konsep timur kota, mencakup wilayah
kota dalam visi Kota Makassar yaitu Kecamatan Manggala,
Kota Maritim, Niaga, Pendidikan, Panakukang, Rappocini dan
Budaya dan Jasa dimana secara Tamalate.
keruangan tersebar dalam 13 Tipe ruang terbuka hijau
kawasan terpadu dan 7 kawasan yang dapat dikembangkan pada
khusus. wilayah ini yakni tipe
1. Kawasan Terpadu Makassar permukiman, rekreasi, dan
Kawasan Terpadu terbagi konservasi. Bentuk ruang
dalam beberapa wilayah yaitu : terbuka hijau yang sebaiknya
a. Kawasan Pusat Kota dikembangkan ialah bentuk
Adalah kawasan yang taman kota, halaman rumah,
tumbuh sebagai pusat kota jalur hijau, dan kebun.
dengan percampuran berbagai c. Kawasan Pelabuhan
kegiatan, memiliki fungsi Terpadu
strategis dalam peruntukannya

70
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
Tahun 2017
Syamsu Rijal

Adalah kawasan yang Adalah kawasan yang


diarahkan sebagai kawasan diarahkan dan diperuntukkan
yang memberi dukungan kuat sebagai kawasan dengan
dalam satu sistem ruang yang pemusatan dan pengembangan
bersinergi terhadap berbagai berbagai kegiatan kemaritiman
kepentingan dan kegiatan yang yang dilengkapi dengan
lengkap berkaitan dengan kegiatan-kegiatan penunjang
aktivitas kepelabuhanan dan yang lengkap yang saling
segala persyaratannya. bersinergi dalam satu sistem
Kawasan Pelabuhan Terpadu ruang yang solid.
berada pada bagian tengah Kawasan Maritim Terpadu, yang
barat dan utara kota, mencakup berada pada bagian utara kota,
wilayah Kecamatan Ujung mencakup wilayah Kecamatan
Tanah dan Wajo. Tamalanrea.
Tipe ruang terbuka hijau Tipe ruang terbuka hijau
yang dapat dikembangkan pada yang dapat dikembangkan pada
wilayah ini yakni tipe rekreasi wilayah ini yakni tipe rekreasi
dan konservasi. Bentuk ruang dan konservasi. Bentuk ruang
terbuka hijau yang sebaiknya terbuka hijau yang sebaiknya
dikembangkan ialah bentuk dikembangkan ialah bentuk
taman kota dan jalur hijau. taman kota dan jalur hijau.
d. Kawasan Bandara Terpadu f. Kawasan Industri Terpadu
Adalah kawasan yang Adalah kawasan yang
diarahkan dan diperuntukkan diarahkan dan diperuntukkan
sebagai kawasan yang memberi sebagai kawasan dengan
dukungan kuat dalam satu pemusatan dan pengembangan
sistem ruang yang bersinergi berbagai kegiatan industri yang
terhadap berbagai kepentingan dilengkapi dengan kegiatan-
dan kegiatan yang lengkap kegiatan penunjang yang
berkaitan dengan aktivitas lengkap yang saling bersinergi
bandara dan segala dalam satu sistem ruang yang
persyaratannya. solid.
Kawasan Bandara Terpadu Kawasan Industri Terpadu
berada pada bagian tengah berada pada bagian tengah
timur kota, mencakup wilayah timur kota, mencakup wilayah
Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea dan
Tamalanrea. Biringkanaya.
Tipe ruang terbuka hijau Tipe ruang terbuka hijau
yang dapat dikembangkan pada yang dapat dikembangkan pada
wilayah ini yakni tipe rekreasi wilayah ini yakni tipe industry
dan konservasi. Bentuk ruang dan konservasi. Bentuk ruang
terbuka hijau yang sebaiknya terbuka hijau yang sebaiknya
dikembangkan ialah bentuk dikembangkan ialah bentuk
taman kota, halaman, kebun, hutan kota, kebun, halaman
dan jalur hijau. kantor, taman kota dan jalur
e. Kawasan Maritim Terpadu hijau.

71
Jurnal Hutan Dan Masyarakat
Vol. III No. 1 Mei 2008, 001-110

g. Kawasan Pergudangan terbuka hijau yang sebaiknya


Terpadu dikembangkan ialah bentuk
Adalah kawasan yang hutan kota, taman kota,
diarahkan dan diperuntukkan halaman, dan jalur hijau.
sebagai kawasan dengan i. Kawasan Penelitian Terpadu
pemusatan dan pengembangan Adalah kawasan yang
berbagai kegiatan pergudangan diarahkan dan diperuntukkan
yang dilengkapi dengan sebagai kawasan dengan
kegiatan-kegiatan penunjang pemusatan dan pengembangan
yang lengkap yang saling berbagai kegiatan penelitian
bersinergi dalam satu sistem yang dilengkapi dengan
ruang yang solid. Kawasan kegiatan-kegiatan penunjang
Pergudangan Terpadu, yang yang lengkap yang saling
berada pada bagian utara kota, bersinergi dalam satu sistem
mencakup wilayah Kecamatan ruang yang solid.
Tamalanrea, Biringkanaya dan Kawasan Penelitian Terpadu,
Tallo. yang berada pada bagian
Tipe ruang terbuka hijau tengah timur kota, mencakup
yang dapat dikembangkan pada wilayah Kecamatan Tallo.
wilayah ini yakni tipe industri. Tipe ruang terbuka hijau
Bentuk ruang terbuka hijau yang yang dapat dikembangkan pada
sebaiknya dikembangkan ialah wilayah ini yakni tipe rekreasi
bentuk taman kota dan jalur dan konservasi. Bentuk ruang
hijau. terbuka hijau yang sebaiknya
h. Kawasan Pendidikan Tinggi dikembangkan ialah bentuk
Terpadu hutan kota, halaman, kebun,
Adalah kawasan yang taman kota, kuburan, dan jalur
diarahkan dan diperuntukkan hijau.
sebagai kawasan dengan j. Kawasan Budaya Terpadu
pemusatan dan pengembangan Adalah kawasan yang diarahkan
berbagai kegiatan pendidikan dan diperuntukkan sebagai
tinggi yang dilengkapi dengan kawasan dengan pemusatan
kegiatan-kegiatan penunjang dan pengembangan berbagai
yang lengkap yang saling kegiatan budaya yang dilengkapi
bersinergi dalam satu sistem dengan kegiatan-kegiatan
ruang yang solid. Kawasan penunjang yang lengkap yang
Pendidikan Tinggi Terpadu, saling bersinergi dalam satu
yang berada pada bagian sistem ruang yang solid.
tengah timur kota, mencakup Kawasan Budaya Terpadu, yang
wilayah Kecamatan berada pada bagian selatan
Panakukang, Tamalanrea dan kota, mencakup wilayah
Tallo. Kecamatan Tamalate.
Tipe ruang terbuka hijau Tipe ruang terbuka hijau
yang dapat dikembangkan pada yang dapat dikembangkan pada
wilayah ini yakni tipe rekreasi wilayah ini yakni tipe rekreasi
dan konservasi. Bentuk ruang dan konservasi. Bentuk ruang

72
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
Tahun 2017
Syamsu Rijal

terbuka hijau yang sebaiknya rekreasi, dan konservasi. Bentuk


dikembangkan ialah bentuk ruang terbuka hijau yang
hutan kota, taman kota dan jalur sebaiknya dikembangkan ialah
hijau. bentuk hutan kota, taman kota,
k. Kawasan Olahraga Terpadu dan jalur hijau.
Adalah kawasan yang m. Kawasan Bisnis dan Global
diarahkan dan diperuntukkan Terpadu
sebagai kawasan dengan Adalah kawasan yang
pemusatan dan pengembangan diarahkan dan diperuntukkan
berbagai kegiatan olahraga yang sebagai kawasan dengan
dilengkapi dengan kegiatan- pemusatan dan pengembangan
kegiatan penunjang yang berbagai kegiatan bisnis global
lengkap yang saling bersinergi yang dilengkapi dengan
dalam satu sistem ruang yang kegiatan-kegiatan penunjang
solid. yang lengkap yang saling
Kawasan Olahraga Terpadu, bersinergi dalam satu sistem
yang berada pada bagian ruang yang solid.
selatan kota, mencakup wilayah Kawasan Bisnis Global Terpadu
Kecamatan Tamalate. berada pada bagian tengah
Tipe ruang terbuka hijau barat kota, mencakup wilayah
yang dapat dikembangkan pada Kecamatan Mariso.
wilayah ini yakni tipe rekreasi Tipe ruang terbuka hijau
dan konservasi. Bentuk ruang yang dapat dikembangkan pada
terbuka hijau yang sebaiknya wilayah ini yakni tipe industri dan
dikembangkan ialah bentuk konservasi. Bentuk ruang
taman kota, halaman, dan jalur terbuka hijau yang sebaiknya
hijau. dikembangkan ialah bentuk
l. Kawasan Bisnis dan taman kota dan jalur hijau.
Pariwisata Terpadu
Adalah kawasan yang 2. Kawasan Khusus Makassar
diarahkan dan diperuntukkan Kawasan khusus menjadi
sebagai kawasan dengan satu bagian strategis yang cukup
pemusatan dan pengembangan penting dalam perencanaan dan
berbagai kegiatan bisnis dan penataan ruang Kota Makassar.
pariwisata yang dilengkapi Dalam wilayah Makassar terdapat
dengan kegiatan-kegiatan kurang lebih 7 kawasan khusus
penunjang yang lengkap yang yang direncanakan untuk
saling bersinergi dalam satu dikembangkan dan dikendalikan
sistem ruang yang solid. sebagai kawasan yang bisa
Kawasan Bisnis dan Pariwisata memberi manfaat besar bila dapat
Terpadu berada pada bagian dikendalikan secara baik dan
tengah barat kota, mencakup terencana. Kawasan Khusus Kota
wilayah Kecamatan Tamalate. Makassar :
Tipe ruang terbuka hijau a. Kawasan Khusus Pariwisata
yang dapat dikembangkan pada Maritim Makassar
wilayah ini yakni tipe industri,

73
Jurnal Hutan Dan Masyarakat
Vol. III No. 1 Mei 2008, 001-110

Adalah kawasan yang ialah bentuk hutan, taman, dan


diarahkan sebagai kawasan jalur hijau pinggir sungai.
yang memberi dukungan kuat c. Kawasan Khusus
dalam satu sistem ruang yang Pengembangan Koridor
bersinergi terhadap berbagai Sungai Jeneberang
kepentingan dan kegiatan yang Adalah kawasan yang
lengkap berkaitan dengan diarahkan untuk dikendalikan
aktivitas pariwisata maritim dengan arah dan bentuk
dengan segala pemanfaatannya yang saling
persyaratannya. bersinergi dengan arahan
Kawasan khusus pariwisata rencana pengembangaan
maritim berada pada kawasan Koridor Sungai Jeneberang
kepulauan spermonde sebagai satu kesatuan sistem
Makassar. ruang yang solid. Secara
Tipe ruang terbuka hijau yang spasial kawasan khusus
dapat dikembangkan pada pengembangan Koridor Sungai
wilayah ini yakni tipe rekreasi Jeneberang mencakup seluruh
dan konservasi. Bentuk ruang bagian wilayah dari daerah
terbuka hijau yang sebaiknya Aliran Sungai Jeneberang
dikembangkan ialah bentuk beserta lingkungan sekitarnya.
taman kota dan taman pinggir Tipe ruang terbuka hijau
pantai. yang dapat dikembangkan
b. Kawasan Khusus pada wilayah ini yakni tipe
Pengembangan Koridor rekreasi dan konservasi.
Sungai Tallo Bentuk ruang terbuka hijau
Adalah kawasan yang yang sebaiknya dikembangkan
diarahkan untuk dikendalikan ialah bentuk hutan, taman, dan
dengan arah dan bentuk jalur hijau pinggir sungai.
pemanfaatannya yang saling d. Kawasan Khusus
bersinergi dengan arahan Pengendalian dan
rencana pengembangaan Pengembangan Pantai
Koridor Sungai Tallo sebagai Makassar
satu kesatuan sistem ruang Adalah kawasan yang
yang solid. Secara spasial diarahkan sebagai kawasan
kawasan khusus yang memberi dukungan kuat
pengembangan Koridor Sungai dalam satu sistem ruang yang
Tallo mencakup seluruh bagian bersinergi terhadap berbagai
wilayah dari daerah Aliran kepentingan dan kegiatan yang
Sungai Tallo beserta daerah lengkap berkaitan dengan
sekitarnya. aktivitas pengendalian dan
Tipe ruang terbuka hijau pengembangan pantai
yang dapat dikembangkan Makassar dengan segala
pada wilayah ini yakni tipe persyaratannya. Secara
rekreasi dan konservasi. spasial kawasan khusus
Bentuk ruang terbuka hijau pengendalian dan
yang sebaiknya dikembangkan pengembangan pantai

74
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
Tahun 2017
Syamsu Rijal

Makassar mencakup wilayah dilengkapi dengan kegiatan-


pantai sepanjang kurang lebih kegiatan penunjang yang
35 km. lengkap yang saling bersinergi
Tipe ruang terbuka hijau dalam satu sistem ruang yang
yang dapat dikembangkan solid. Secara spasial kawasan
pada wilayah ini yakni tipe khusus pusat energi dan
rekreasi dan konservasi. bahan bakar berada pada
Bentuk ruang terbuka hijau Muara Sungai Tallo.
yang sebaiknya dikembangkan Tipe ruang terbuka hijau
ialah bentuk hutan, taman, dan yang dapat dikembangkan
jalur hijau pinggir sungai. pada wilayah ini yakni tipe
industri dan konservasi.
e. Kawasan Khusus Konservasi Bentuk ruang terbuka hijau
Warisan Budaya yang sebaiknya dikembangkan
Adalah kawasan yang ialah bentuk hutan, taman, dan
diarahkan dan diperuntukkan jalur hijau muara sungai.
sebagai kawasan dengan g. Kawasan Khusus Tempat
pemusatan dan Pembuangan dan Pemrosesan
pengembangan berbagai Sampah Terpadu
kegiatan Konservasi Warisan Adalah kawasan yang
Budaya yang dilengkapi diarahkan dan diperuntukkan
dengan kegiatan-kegiatan sebagai kawasan dengan
penunjang yang lengkap yang pemusatan dan
saling bersinergi dalam satu pengembangan Pusat kegiatan
sistem ruang yang solid. pembuangan dan pemrosesan
Secara spasial kawasan sampah yang dilengkapi
khusus konservasi warisan dengan kegiatan-kegiatan
budaya tersebar dalam wilayah penunjang yang lengkap yang
Kota Makassar. saling bersinergi dalam satu
Tipe ruang terbuka hijau sistem ruang yang solid.
yang dapat dikembangkan Secara spasial kawasan
pada wilayah ini yakni tipe khusus tempat pembuangan
rekreasi dan konservasi. dan pemrosesan sampah
Bentuk ruang terbuka hijau terpadu berada pada wilayah
yang sebaiknya dikembangkan Kecamatan Manggala.
ialah bentuk hutan kota, taman Tipe ruang terbuka hijau
kota, halaman, kuburan, dan yang dapat dikembangkan
jalur hijau. pada wilayah ini yakni tipe
f. Kawasan Khusus Pusat Energi industri dan konservasi.
dan Bahan Bakar Bentuk ruang terbuka hijau
Adalah kawasan yang yang sebaiknya dikembangkan
diarahkan dan diperuntukkan ialah bentuk hutan kota dan
sebagai kawasan dengan taman.
pemusatan dan
pengembangan pusat kegiatan KESIMPULAN
energi dan bahan bakar yang

75
Jurnal Hutan Dan Masyarakat
Vol. III No. 1 Mei 2008, 001-110

Berdasarkan penelitian yang telah Daerah (RPJPD) Kota Makassar


dilaksanakan di Kota Makassar maka Tahun 2005-2025. Makassar.
dapat disimpulkan bahwa :
1. Luas ruang terbuka hijau yang Bappeda Kota Makassar, 2007. Rencana
dibutuhkan di Kota Makassar Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
berdasarkan pendekatan ekologis Makassar 2006 – 2016. Makassar.
pada tahun 2007 adalah seluas
617,62 ha dengan jumlah penduduk BPS Kota Makassar, 2007. Makassar
1.235.239 jiwa. Dalam Angka 2006. Makassar.
2. Kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota
Makassar pada tahun 2017 dengan BPS Kota Makassar, 2008. Makassar
jumlah penduduk 2.274.383 jiwa Dalam Angka 2007. Makassar
adalah seluas 1.137,19 ha.
3. Pengembangan ruang terbuka hijau Chafid, Fandeli., 1994. Penelitian Hutan
dapat dilakukan dengan cara Kota Yogyakarta. Fakultas
intensifikasi dan cara ekstensifikasi. Kehutanan, UGM.
4. Perencanaan ruang terbuka hijau Kota
Makassar dilakukan dengan melihat _____, 1997. Penelitian Potensi Hutan
kesesuaian antara arahan RTRW Kota di Kota Yogyakarta. Penelitian
Makassar yaitu pada 13 kawasan DP3, Yogyakarta.
terpadu dan 7 kawasan khusus
dengan tipe dan bentuk yang tepat Chafid Fandeli, Kaharuddin, dan
dengan kawasan tersebut. Mukhlison. 2004. Perhutanan Kota.
Fakultas Kehutanan, Universitas
DAFTAR PUSTAKA Gadjah Mada, Jogjakarta.

Dahlan, E. N. 1992. Hutan Kota : Untuk


Bappeda Kota Makassar, 2007. Rencana Pengelolaan dan Peningkatan
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kualitas Lingkungan Hidup.
Makassar 2006 – 2016. Makassar Asosiasi Pengusahaan Hutan
Indonesia. Jakarta.
BPS Kota Makassar, 2006. Makassar
Dalam Angka 2006. Makassar Departemen Kehutanan, 2004. Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor
Bappeda Kota Makassar, 2006a. P.03/MENHUT-V/2004 Tanggal 22
Peraturan Daerah Kota Makassar Juli 2004 Tentang Pedoman
Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan
Rencana Pembangunan Jangka Gerakan Nasional Rehabilitasi
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Hutan dan Lahan. Jakarta.
Makassar Tahun 2005-2010.
Makassar. Fakuara Y., Y. Ontario, S. Widarmana, B.
Pranggono, Sudaryanto, 1987.
Bappeda Kota Makassar, 2006b Peraturan Konsepsi Pengembangan Hutan
Daerah Kota Makassar Nomor 13 Kota. Fakultas Kehutanan Institut
Tahun 2006 Tentang Rencana Pertanian Bogor, Bogor.
Pembangunan Jangka Panjang

76
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
Tahun 2017
Syamsu Rijal

Grey, Gene W. dan Deneke, Frederick J., ________ , 2004. Tantangan


1986. Urban Forestry Second Lingkungan dan Lansekap Hutan
Edition. Jhon Wiley & Sons, Inc. Kota. Bumi Aksara, Jakarta.
Canada.

Hasdiana S., 1999. Identifikasi


Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
di Kota Makassar Tahun 1999.
Tugas Akhir Jurusan Budidaya
Pertanian Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Junus, M., Wasaraka, AR., Fransz, JJ.,


Rusmaedy, M., Soedirman, S.,
Digut, SN., Sila, M., 1984. Dasar
Umum Ilmu Kehutanan I. Badan
Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia Bagian Timur, Ujung
Pandang.

Mangunsong, I., dan Jamartin Sihite,


1994. Prediksi Kebutuhan Ruanh
Terbuka Hijau di Jakarta Barat
Tahun 2005. Majalah Trisakti No.
14/Th. IV/4/1994 hal 17-22, Jakarta.

Nazaruddin, 1994. Penghijauan Kota.


Penebar Swadaya, Jakarta.

Sihite, J., dan Nur Intan, 1997.


Pengelolaan Pembangunan
Ruang Terbuka Hijau Kota.
Majalah Trisakti No. 3/Th. I/8/1997
hal. 41-57, Jakarta.

Zoer`aeni, 1995. Hutan Kota dan


Lingkungan Kota. Makalah
Seminar pada Fakultas Arsitektur
Lansekap dan Teknik Lingkungan
Universitas Trisakti, Jakarta.

________ , 1997. Prinsip-Prinsip


Ekologi dan Organisasi
Ekosistem Komunitas dan
Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta

77

Anda mungkin juga menyukai