Anda di halaman 1dari 65

ALIRAN FLUIDA NYATA

DALAM PIPA
Topik Bahasan
1. Aliran laminer dan aliran turbulen
2. Gesekan pada pipa
3. Aliran fluida kompresibel dalam pipa
4. Kehilangan energi minor
5. Permasalahan satu pipa dan jaringan
pipa
3. ALIRAN FLUIDA KOMPRESIBEL
DALAM PIPA
Aliran dalam pipa
• Pipa atau tabung adalah suatu saluran yang
tertutup, umumnya mempunyai penampang
sirkular dan digunakan untuk mengalirkan fluida
melalui tekanan pompa atau kipas angin. Bila
pipa mengalir dengan terisi penuh maka itu
disebabkan oleh adanya tekanan yang
menyebabkan mengalir. Dalam bab ini akan
dibahas aliran dalam pipa yang terkena tekanan.
Kehilangan tekanan dalam pipa
• Fluida yg mengalir dalam pipa akan mengalami
hambatan berupa gesekan dengan dinding pipa hal
ini mengakibatkan berkurangnya laju aliran dan
penurunan tekanan. Umunnya hambatan yang
paling utama adalah akibat gesekan
• Besarnya hambatan aliran karena gesekan sangat
tergantung dari kekasaran dinding pipa. Dari hasil
berbagai percobaan diketahui bahwa makin kasar
dinding pipa makin besar terjadinya kehilangan
tekanan aliran. Jenis gesekan ini dikenal dengan
dengan gesekan aliran dan besarnya tahanan itu
sendiri di ukur dengan koefisien gesekan,f.
KEHILANGAN ENERGI AKIBAT GESEKAN

PERSAMAAN DARCY :
Head loss akibat gesekan sebanding dengan:
• Perbandingan antara panjang dan diameter pipa
• Velosity head
• Faktor gesekan
• Persamaan Darcy berlaku untuk aliran laminer atau turbulen
• Faktor gesekan untuk laminer dapat dihitung seara analisis
sedangkan untuk aliran turbulen harus ditentukan secara
empiris
L = Panjang pipa
2
D = Diameter pipa LV
V = Kecepatan rata-rata hL  f
f = Faktor Gesekan D 2g
hL = Head loss
PERSAMAAN HAGEN-POISEEUILLE
• Dapat digunakan untuk menghitung head loss pada aliran laminer
• Sudah diiuji dalam berbagai eksperimen

32LV
hL 
D 2

• Dengan menggunakan persamaan Darcy, faktor gesekan pada aliran laminer dapat ditentukan

32LV L V2 32LV D 2 g 64g


hL   f  f  x 
D 2
D 2g D 2
LV 2
VD
64 64 
  g  f  
 VD
VD
g
VD 64
NR   f 
 NR
KEKASARAN DINDING DALAM PIPA
• Faktor gesekan pada aliran turbulen dipengaruhi oleh kekasaran
relatif dari pipa

 D
D 
FAKTOR GESEKAN PADA ALIRAN TURBULEN
• Tidak bisa dihitung secara analitis
• Tergantung pada bilangan Reynold dan kekasaran relatif
• Harus ditentukan secara empiris (grafik, tabel, persamaan empiris)

Persamaan Blasius
0,316
f  0, 25
• Hanya berlaku untuk pipa licin (smooth pipe)
• Bilanan Reynold 3000  100000
NR
Persamaan Karman-Nikuradse
•Hanya berlaku untuk bilangan Reynold yang besar (fully turbulent)
• Hanya tergantung pada kekasaran relatif

1  2 
 1,74  2 log 
f D
Persamaan Colebrook
• Persamaannya implisit (harus dilakukan secara iteratif)
• Berlaku untuk sembarang pipa dan sembarang bilangan
Reynold
  
1 D 2,51 
 2 log   
f  3,7 NR f 
 
Dapat juga digunakan tabel yang dibuat berdasarkan persamaan
Colebrook
Grafik Moody
Faktor gesekan dapat diperkirakan dari grafik dengan
absis bilangan Reynold, ordinat faktor gesekan dan
parameter kekasaran relatif
Grafik Moody
Contoh Soal No. 1
Air pada 160o F mengalir dengan kecepatan 30 ft/s melalui uncoated
ductile iron pipe yang mempunyai diameter dalam sebesar 1 in.Tentukan
faktor gesekannya

Jawab :

Kekasaran relatif :
m
D  1in  2,54x10  2 m   2,4x10 6 m
39,37 in
D 2,54x10  2
 4
 106
 2,4x10
Viskositas kinematik

ft 2
6
  4,38x10
s
SSU (Saybolt Second Universal)

2
ft
  4,38x10 6 V  30
ft
 30(0,3048)  9,144
m
s s s
 4,38(9,29 x10  2 ) VD 9,144(2,54x10  2 )
NR    0,57 x10 6

m28
 40,69x10 8
 40,69x10
s
D
 106  100 N R  5,7 x105  f  0,038

Contoh Soal No. 2
Ethyl alcohol pada 25o C mengalir dengan kecepatan 5,3 m/s
melalui Standard 1 1/2 in Schedule 80 steel pipe. Tentukan
faktor gesekannya.

Jawab :

Ddalam  38,1 mm
 38,1x103 m
Kekasaran relatif commercial steel :
3
D 38,1x10
 5
 828
 4,6x10
Ethyl alcohol pada 25o C :

kg
  787 3
m
6
  1.0x10 Pa.s

Bilangan Reynold :
VD
NR 

(787)(5,3)(3,81x10 3 )

1.0x10 6
 1,59x105
D
 828 N R  1,59x105  f  0,0225

Contoh Soal No. 3
In a chemical processing plant, benzene at 50o C (ρ = 0,86)
must be delivered to point B with a pressure of 550 kPa. A
pump is located at point A 21 m below point B, and two point
are connected by 240 m of plastic pipe having an inside
diameter of 50 mm. If the volume rate is 110 L/min, calculate
the required pressure at the outlet of the pump.
Jawab :

kg
  0,86(1000)  860 3
m
Hitung kecepatan rata-rata :

D  50 mm  A  1963x10 3 m 2
m3
3
L s m
Q  110  1,83x10 3
min 60000 L s
min
Q 1,83x10 3 m
V  3
 0,932
A 1963x10 s
Menentukan viskositas dinamik
benzene :

4
  4,2x10 Pa.s
Menghitung bilangan Reynold :

VD
NR 

(860)(0,932)(50x10 3 )

4,2x10  4
 9,54x10 4
Menentukan faktor gesekan (smooth pipe):

N R  9,54x104  f  0,018
Menghitung head loss :
L V2 240 0,9322
hL  f  (0,018)  3,83 m
D 2g 0,050 2(9,81)
Menentukan tekanan di titik B :
p A VA2 p B VB2
  zA  h A  h R  h L    zB
 2g  2g
p A  p B   (h L  z B )  550x103  (0,86)(1000)(9,81)(3,83  21)  759 kPa
Soal Latihan No. 1
Water at 10o C flows at the rate of 900 L/min from the reservoir and through the pipe in
Figure below. Compute the pressure at point B considering the friction loss due to
friction, but neglect other losses
Answer : pB –po =89,9 kPa
Soal Latihan No. 3
Water at 60o F is being pumped from a stream to a reservoir whose surface is
210 ft above the pump. The pipe from the pump to the reservoir is an 8-in
Schedule 40 steel pipe 2500 ft long. The pressure at the pump inlet is – 2,36
psig. If 4.00 ft3/s is being pumped,
a). Compute the pressure at the outlet of the pump. Answer : 0,997 MPa
b). Compute the power delivered by the pump to the water. Answer : 151 hp
Consider the friction loss in the discharged line, but neglect other losses
745,7 W
PA  151 hp  1,126 x105 W
hp
N
157,4 3
lb m  9803 N
  62,4 3
ft lb m3
ft 3
m3
ft 3 s m3
Q4 3
 0,113
s ft s
35,3
s
PA  h A Q
PA 1,126 x105
hA    101,7 m
Q (9803)(0,113)
6895Pa
p1  p o  2,36 psi  1,627 x10 4
psi
p 2  p1  h A  1,627 x10 4  9803(101,7)  9,97 x105 Pa
4. KEHILANGAN ENERGI MINOR
Kehilangan Tenaga Sekunder dalam Pipa
• Kehilangan tenaga sekunder dalam pipa terjadi
karena adanya perubahan penampang pipa,
sambungan, belokan dan katup.
• Pada pipa panjang, kehilangan tenaga sekunder
jauh lebih kecil daripada kehilangan tenaga akibat
gesekan, sehingga pada keadaan ini kehilangan
tenaga sekunder dapat diabaikan.
Kehilangan tenaga pada pipa yang
mengalami perbesaran penampang
2
V1
he  K
2g

Dengan he : kehilangan tenaga sekunder

2
 A1  A1 : luas tampang 1,
K  1   A2 : luas tampang 2.
 A2 
Contoh
• Suatu pipa yang mengalirkan air diameternya
berubah mendadak dari 10 cm menjadi 15 cm.
Bila kecepatan aliran pada saat melewati pipa
berdiameter 10 cm adalah 1,2 m/detik, hitung
kehilangan tekanan akibat perbesaran
penampang tersebut.
Jika perbesaran penampang dibuat berangsur-angsur maka:

V1  V2
2 2

he  K '
2g

Dengan K’ tergantung pada sudut perbesaran penampang a.

a 100 200 300 400 500 600 750


K' 0.078 0.41 0.49 0.6 0.67 0.72 0.72
Pada pipa yang mengalami pengecilan penampang secara
mendadak maka kehilangan tenaga dirumuskan :

2
V2
he  0,44
2g
Sedangkan pengecilan penampang yang dibuat berangsur-
angsur kehilangan tenaga diberikan oleh bentuk :
Nilai K’c tergantung pada sudut transisi a dan perbandingan luas tampang A2/A 1.

2
V2
he  K c '
2g
Nilai Kc’
Belokan pipa juga menyebabkan kehilangan tenaga
yang rumusnya serupa dengan rumus pada perubahan
tampang, yaitu :

2
V2
he  K b
2g

dengan Kb adalah koefisien kehilangan tenaga belokan


yang tergantung pada sudut belokan.
Belokan pipa
Contoh
• Berapakah kehilangan energi jika pipa
membelok dengan sudut 30° dan kecepatan
aliran 0,85 m/detik?.
5. SATU PIPA DAN JARINGAN PIPA
Sistem Dan Jaringan Pipa
• Sistem perpipaan berfungsi untuk mengalirkan
zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain.
Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi
tekanan di kedua tempat, yang bisa terjadi
karena adanya perbedaan elevasi muka air atau
karena adanya pompa.
• Contoh sistem perpipaan: pengaliran minyak
antar kota/daerah, pipa pembawa dan pipa
pesat dari waduk ke turbin pembangkit listrik
tenaga air, jaringan air minum diperkotaan
Pipa dengan Turbin
• Di dalam pembangkit tenaga listrik, tenaga air digunakan
untuk memutar turbin. Untuk mendapatkan kecepatan
yang besar guna memutar turbin, pada ujung pipa diberi
curat
• Dengan menganggap kehilangan tenaga sekunder kecil
maka disepanjang pipa garis tenaga berimpit dengan garis
tekanan. Garis tenaga turun secara teratur karena adanya
kehilangan tenaga akibat gesekan. Di bagian curat, garis
tenaga turun dengan tajam menuju ujung hilir curat
dimana tekanan adalah atmosfer.
Pipa dengan curat
Dengan menganggap kehilangan tenaga sekunder
diabaikan, tinggi tekanan efektif H adalah sama dengan
tinggi statis Hs dikurangi kehilangan tenaga akibat
gesekan hf.

Kehilangan tenaga hf diberikan oleh persamaan


Darcy-Weisbach
(1)
(2)

Substitusi persamaan (1) dengan (2):


Pipa dengan Pompa
• Jika pompa menaikkan zat cair dari kolam satu ke kolam
lain dengan selisih elevasi muka air H2 seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 7.2 maka daya yang
digunakan oleh pompa untuk menaikkan zat cair setinggi
Hs adalah sama dengan tinggi H2 ditambah dengan
kehilangan tenaga selama pengaliran dalam pipa
tersebut.
• Kehilangan tenaga adalah ekivalen dengan penambahan
tinggi elevasi, sehingga efeknya sama dengan jika pompa
menaikkan zat cair setinggi H = H2 + ∑hf. Dalam gambar
tersebut tinggi kecepatan diabaikan sehingga garis tenaga
berimpit dengan garis tekanan
Kehilangan tenaga terjadi pada pengaliran pipa 1 dan 2
yaitu sebesar hf1 dan hf2. Pada pipa 1 yang merupakan
pipa isap, garis tenaga (dan tekanan) menurun sampai
dibawah pipa. Bagian pipa dimana garis tekanan di
bawah sumbu pipa mempunyai tekanan negatif. Sedang
pipa 2 merupakan pipa tekan.

Daya yang diperlukan pompa untuk menaikkan zat


cair :

atau
Pipa hubungan seri
• Apabila suatu saluran pipa terdiri dari pipa-pipa
dengan ukuran yang berbeda, pipa tersebut adalah
dalam hubungan seri. Gambar 7.3 menunjukkan
suatu sistem tiga pipa dengan karakteristik
berbeda yang dihubungkan secara seri. Panjang,
diameter, dan koefisien gesekan masing-masing
pipa adalah L1, L2, L3; D1, D2, D3; dan f1, f2, f3.
Jika beda tinggi muka air kedua kolam diketahui,
akan dicari besar debit aliran Q dengan
menggunakan persamaan kontinuitas dan
energi (Bernoulli).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menggambarkan garis tenaga. Seperti terlihat
dalam Gambar 7.3 garis tenaga akan menurun
ke arah aliran. Kehilangan tenaga pada masing-
masing pipa adalah hf1, hf2, dan hf3. Dianggap
bahwa kehilangan tenaga sekunder cukup kecil
sehingga diabaikan
Q = Q1 = Q2 = Q3
Dengan menggunakan persamaan Bernoulli untuk titik 1 dan 2
(pada garis aliran) adalah :

Pada kedua titik tinggi tekanan adalah H1 dan H2, dan kecepatan
V1 = V2 = 0 (tampang aliran sangat besar) sehingga persamaan di
atas menjadi :

atau
Dengan menggunakan persamaan Darcy-Weisbach

Untuk masing-masing pipa, kecepatan aliran adalah :

Substitusi nilai V1, V2, dan V3


Pipa hubungan paralel
• Pada keadaan dimana aliran melalui dua atau lebih
pipa dihubungkan secara pararel seperti dalam
Gambar 7.4 maka persamaan kontinuitas adalah :
(1)
Panjang pipa ekivalen ditentukan dengan cara yang sama seperti
pada hubungan seri.
Substitusi persamaan ke dalam persamaan (1)
Hubungan Pipa Bercabang
Sering suatu pipa menghubungkan tiga atau lebih kolam.
Gambar 7.5 menunjukkan suatu sistem pompa bercabang
yang menghungkan tiga buah kolam.
Jaringan Pipa
• Analisis jaringan pipa ini cukup rumit dan memerlukan
perhitungan yang besar, oleh karena itu pemakaian
komputer untuk analisis ini akan mengurangi kesulitan.
Untuk jaringan kecil, pemakaian kalkulator untuk
hitungan masih dilakukan. Ada beberapa metode untuk
menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pipa,
diantaranya adalah metode Hardy Cross
Prosedur perhitungan dengan metode Hardy Cross :

1. Pilih pembagian debit melalui tiap-tiap pipa Q0 hingga


terpenuhi syarat kontinyuitas.
2. Hitung kehilangan tenaga pada tiap pipa dengan
rumus hf = k Q2.
3. Jaringan pipa dibagi menjadi sejumlah jaring tertutup
sedemikian sehingga tiap pipa termasuk dalam paling
sedikit satu jaring.
4. Hitung jumlah kerugian tinggi tenaga sekeliling tiap-
tiap jaring, yaitu ∑hf. Jika pengaliran seimbang maka
∑hf = 0.
5. Hitung nilai ∑ | 2kQ | untuk tiap jaring.
6. Pada tiap jaring diadakan koreksi debit ΔQ, supaya
kehilangan tinggi tenaga dalam jaring seimbang. Adapun
koreksinya adalah sebagai berikut :


2
kQ
Q 
0

 2kQ 0

7. Dengan debit yang telah dikoreksi sebesar Q = Q0 + ΔQ ,


prosedur dari 1 sampai 6 diulangi hingga akhirnya ΔQ=0,
dengan Q adalah debit sebenarnya, Q0 adalah debit
dimisalkan dan ΔQ adalah debit koreksi.
Soal-soal
1. Pada suatu pipa dengan diameter 150 mm dan
panjang pipa 100 m, dilakukan pengukuran
kecepatan sebagai berikut: pada jarak 25 mm dan
75 mm dari dinding pipa kecepatan alirannya
adalah 0,815 m/d dan 0,96 m/d. Diketahui kondisi
aliran dalam pipa adalah turbulen dengan dinding
kasar. Hitung kekasaran dinding pipa, tegangan
geser pada dinding pipa, dan kehilangan tenaga
yang terjadi
2. Suatu pipa dari baja dengan panjang 2000 km,
diameter 250 mm, mengalirkan air dengan suhu 20
o C. Jika terjadi kehilangan energi sebesar 2 m,

hitung debit aliran.


3. Tentukan dimensi pipa baja yang mengalirkan debit
500 lt/dt dan kehilangan energi maks yg diijinkan 5
m/km
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai