Anda di halaman 1dari 19

PERSAMAAN GESEKAN PIPA LAINNYA:

Persamaan gesekan pipa empirik (persamaan gesekan pipa industri)


h f RQ n RQ n
  m atau S m
L D D
dimana:
hf = kehil. tekanan akibat gesekan Q = debit aliran
L = panjang pipa R = koef. tahanan
D = diameter pipa n,m = konstanta (eksperimental)

R fungsi kekasaran pipa saja yang diperoleh secara eksperimantal untuk


jenis fluida tertentu. Karena R tdk tergantung viskositas, maka
perubahan viskositas tidak dapat dipenuhi oleh persamaan tersebut. Jadi
persamaan di atas dengan nilai R, n, dan m tertentu hanya berlaku untuk
cairan dengan viskositas tertentu saja dan umumnya terbatas pada
rentang bilangan Reynold dan diameter tertentu.

Pers. Hazen-Williams:
4,727Q1,852
S 1, 852 satuan British (FPS)
C D 4 ,8704
atau

10,675Q1,852
S 1, 852 satuan Internasional (SI)
C D 4 ,8704
dimana C = koefisien yang tergantung hanya pada kekasaran pipa.
Catatan: persamaan ini berlaku hanya untuk air pada suhu normal
Persamaan umum Hazen-Williams:

ALQ n
hf  n m
C D
dimana:
n = 1,852 A = 4,727 (FPS)
m = 4,8704 A = 10,675 (SI)

Hazen-Williams menyediakan grafik dan tabel sbb.


Contoh:
Panjang pipa 500 ft. Diameter = 9 in, Debit air = 500 gpm, C = 100.
Hitung head loss dengan pers. Hazen-Williams!
Penyelesaian:
Dari Monograph hubungkan Q dan D dng grs lurus memotong turning
line. Hubungkan titik perpotongan tsb ke C dng grs lurus dan baca Slope,
S.
S = 0,004
Hf = SL = 0,004 x 500 = 2 ft
Jadi head loss = 2 ft.

CATATAN:
 Hasil perhitungan dengan menggunakan pers. Hazen-Williams dan
Darcy-Weisbach dapat berbeda.
 Persamaan Darcy-Weisbach lebih komprehensif dan rasional 
memperhitungkan kekasaran pipa dan viskositas cairan  lebih dapat
diterima
 Persamaan empirik yang diperoleh dari percobaan/eksperimental pada
kondisi tertentu umumnya lebih bermanfaat pada region dimana data
dikumpulkan (kondisinya sama)

Pipe conveyance
Pada kondisi turbulen penuh dengan bilangan Reynold tinggi, faktor
gesekannya adalah
1  
 1,14  0,86 ln  atau
f D

 1,14  2 log 
1 D
f  
substitusikan ke pers. Darcy-Weisbach dan ganti V dalam Q, diperoleh
1
   2 , 5  f 
D h 2

Q   4 2 g  2 log  1,14  D  
     L 
atau
1
 hf  2
Q  K   K S
L
 K  konstan untuk pipa tertentu dan disebut sebagai conveyance
 Pers. Tersebut dpt diselesaikan tanpa melihat Diagram Moody
 Persamaan tersebut tdk memperhitungkan kecepatan aliran 
penggunaannya harus hati-hati jika kecepatan tidak pada angka
Reynold yg tinggi dan kecepatan merupakan parameter penting

Contoh:
Tentukan head loss pada aliran air 100 lt/dt melalui pipa cast iron
dengan diameter 30 cm dan panjang pipa 500m. Gunakan metode
conveyance.

Penyelesaian:

  D  2,5 
K   4 2 g  2 log  1,14  D 
    

  30  2,5 
  4 2 x9,81 2 log  1,14 0,3   1,25m 3 / dt
  0,00025  
2
Q   0,1 
2

S      0,0064
 K   1,25 
head loss hf = 0,0064 x 500 = 3,2 m

PIPA SERI
bila dua atau lebih pipa saling menyambung.
Hal yang penting:
 Head loss nya kumulatif  total head loss = jumlah head loss tiap
pipa
 Debit pada semua pipa sama

Soal pipa seri:


 Diketahui: debit dan kombinasi pipa  ditanya: total head loss
 Diketahui: head loss yang diijinkan dan kombinasi pipa  ditanya:
debit aliran

Contoh:
Kondisi pipa seperti gambar. Semua pipa dibuat dari cast iron. Suhu air
20o C. Tentukan debit aliran!
Penyelesaian:
Suhu air 20o C    1,007 x10 m / dt
6 2

V1 = kecepatan aliran di pipa D-30 cm


V2 = kecepatan aliran di pipa D-15 cm
V3 = kecepatan aliran di pipa D-8 nozle
Tekanan di titik A dan D (sedikit di luar nozle) = tek. Atmosfir
Pers. Energy ttk A-D
V A2 p A VD2 p D
zA    zD    h f ( A  D )
2g  2g 

VD2
100  0  0  0   0  h f ( A  D )
2g
V3 = kecepatan aliran di pipa D-8 nozle = VD

VD2
100   h f ( A  D ) (1)
2g

V12 L1 V12 V22 L2 V22


h f ( A D )  0,5  f1  0,5  f 2 
2g D1 2 g 2g D2 2 g (2)
2 2
V V
10 2
3 3

2g 2g
Catatan:
K(masuk pipa) = 0,5; K(perubahan pipa) = 0,5; K(valve) = 10; K(nozle) = 3

V1 A1  V2 A2  V3 A3
2
 D3 
2

 V3    V3    0,071V3
V3 A3 8
V1 
A1  D1   30 
2
 D3 
2

V2 
V3 A3  8
 V3    V3    0,284V3
A2  D2   15 
Masukkan ke Pers. (2)
0,071V  2
500 0,071V3 
2
0,284V3 
2

h f ( A D )  0,5 3
 f1  0,5 
2g 0,3 2g 2g
500 0,284V3  0,284V3 
2 2
V32
f2  10 3
0,15 2g 2g 2g

V32
 0,0025  8,4 f1  0,04  268,85 f 2  0,8  3
2g
V32
 8,4 f1  268,85 f 2  3,85
2g
Masukkan ke Pers. (1)
V32 V32
100   8,4 f1  268,85 f 2  3,85
2g 2g

2 gx100
V3  (3)
8,4 f1  268,85 f 2  4,85
 ada 3 unknown  V3, f1, dan f2 perlu penyelesaian iterative

cast iron   = 0,025cm

 0,025  0,025
  0,00083   0,00167
D1 30 D2 15
Iterasi 1:
 
 0,00083  f1 = 0,019;  0,00167  f1 = 0,022
D1 D2

2 x9,81x100
V3   13,4m / dt
8,40,019  268,850,022  4,85
V1 = 0,071 x 13,4 = 0,95 m/dt
V2 = 0,284 x 13,4 = 3,81 m/dt

R1 = bil. Reynold pada pipa BC


R2 = bil. Reynold pada pipa CD

V1 D1 0,95 x0,3
R1    2,81x10 5

 1,007 x10 6

 0,00083  maka f1 = 0,02
D1
V2 D2 3,81x0,15
R2    5, 7 x10 5

 1,007 x10 6

 0,00083  maka f2 = 0,022
D1
Kedua nilai f (f1 dan f2) sangat dekat dengan asumsi awal  iterasi
berhenti

Sehingga  V3 = 13,4 m/dt

 0,082 
Q  V3 A 3  13,4  0,067 m 3 / dt
4

PIPA EKIVALEN:
Dua buah pipa yang menghasilkan head loss yang sama pada debit yang
sama atau

h   h 
f 1 f 2
dan Q1  Q2
Konsep ini berguna untuk:
 Permasalahan pipa seri, pipa paralel, pipa cabang, dan jaringan pipa
 Sistem aliran yg mempunyai banyak pipa, pipa fitting, dan accessories
lainnya dpt dinyatakan dng satu pipa dng diameter tertentu dan
panjangnya akivelan.
Contoh:
Pipa cast iron seperti gambar dng diameter 20 cm mengalirkan air 100
lt/dt air dng suhu 20oC. antikan sistem tersebut dng sebuah pipa dngan
diameter 15 cm!

Penyelesaian:
Q = 100 lt/dt = 0,1 m3/dt
Air 20oC   = 1,007 x 10-6m2/dt
 0,025
  0,00125
D 20
0,1
V  3,183m / dt
 0,2 
2

4
3,183 x0,2
R 6
 6,32 x10 5
 f = 0,021 (dari iagram Moody)
1,007 x10
Misal:
HL   total head loss pada sistem
1
100  50  30  20  100 16Q 2

HL   0,021  1

0,2 2 g
1 5 2

20,9  16Q 10 16Q 21,2  16Q


2 2 2
1
 1
 1

0,2 2 g
4 2
0,2 2 g
4 2
0,2 4 2 2 g

16Q12
HL 1  2 28562
2 g
Misal  HL 2  head loss melalui pipa ekivalen
D2 = diameter pipa ekivalen
Q2 = debit pipa ekivalen

L2 16Q22
 HL 2  f 2 5 2
D2 2 g
ntuk pipa 2, agar ekivalen harus memenuhi
   
HL 1  HL 2 dan Q1  Q2

L2
Jadi 28562   f 2 5 (4)
D2
 0,025
Untuk pipa ekivelen di atas   0,0017
D 0,15
Q 0,1
V   5,66m / dt
A  0,15 
2

 4 
 
VD 5,66 0,15
R   8, 46 x10 5
 f = 0,023
 1,007 x10 
6

28562 x0,15
5

substitusikan ke Pers. (4)  L2   94,3m


0,023
PIPA PARALEL:

Hal penting:
 Head loss melalui tiap pipa sama, dan nilainya sama dengan selisih
total energi antara titik pisah (diverging node) dan titik kumpul
(conveging node).
 Debitnya kumulatif dari debit tiap pipa  Q  n Qn
Dalam persoalan jenis ini disarankan untuk menyatakan setiap pipa
cabang sebagai pipa ekivalen, shg hanya ada head loss akibat gesekan
saja  penyelesaian lebih mudah.

Soal pada jenis ini:


 Diketahui head loss antara A-B, ditanyakan debit pada tiap pipa
cabang  penyelesaian sama dengan soal Jenis 2
 Diketahui debit Q pada A, tentukan distribusi Q dan head loss
penyelesaiannya ikuti prosedur di bawah ini:
'
o Asumsikan debit Q1 melalui pipa 1
o Tentukan head loss pada pipa 1 (hf)1  ini merupakan soal tipe 1
' '
o Jika diketahui (hf)1=(hf)2=(hf)3=…=(hf)n  tentukan Q1 , Q2 ,
Q3' , …, Qn'  ini merupakan soal tipe 2.
o Tentukan debit aktual dng menggunakan
Q1' Q2' Q3'
Q1  N Q; Q2  N Q ; Q3  N Q…
 Qn'  Qn'  Qn'
n 1 n 1 n 1

QN'
Q1  N Q
 n
Q '

Nn 1

o Verifikasi kebenaran perhitungan dengan menghitung


(hf)1=(hf)2=(hf)3=…=(hf)n dan pastikan bahwa semuanya sama.

Contoh:
Semua pipa terbuat dari cast iron. Suhu air 20oC. Hitung debit air pada
tiap cabang!.

Penyelesaian:
Air 20oC   = 1,007 x 10-6m2/dt
cast iron   = 0,025cm

Asumsikan Q1 = 0,5 m3/dt


Pipa 1:
 0,025
  0,0005;
D1 50
Q1 0,5
V1    2,55m / dt
D1   0,5 
2

 
 4 
VD 2,55 x0,5
R   1, 27 x10 6

 1,007 x10 6
f(0,0005, 1,27x106) = 0,018 (Diagram Moody)
500 2,55
2

h   f
2
L1 V1
f 1 1
 0, 018   5,96m
D1 2 g 0,5 2 x9,81
Pipa 2:
h   h   5,96m
f 2 f 1

 2 0,025
L2 = 200 m; D2 = 0,3 m;   0,00083
D2 30

0,419
V2   rumus Darcy-Weisbach
f
0,419
asumsikan f = 0,02  V2   2,96m / dt
0,02

V2 D2 2,96 x0,3
R   8,8 x10 5
 diperoleh f = 0,02
 1,007 x10 6

ini sama dengan nilai f asumsi, shg tdk perlu iterasi lanjutan

 0,3 
2

Q2  V2 A2  2,96    0, 209 m 3
/ dt
 4 
Pipa 2:
h   h   5,96m
f 3 f 1
 3 0,025
L3 = 300 m; D3 = 0,15 m;   0,00167
D3 15

0,242
V3   rumus Darcy-Weisbach
f
0,242
asumsikan f = 0,022  V3   1,63m / dt
0,022
V3 D3 1,63 x0,15
R   2, 4 x10 5
 diperoleh f = 0,022
 1,007 x10 6

ini sama dengan nilai f asumsi, shg tdk perlu iterasi lanjutan

 0,15 
2

Q3  V3 A3  1,63   0, 028 m 3
/ dt
 4 
Hitung debit aktual melalui tiap pipa:
Q1  Q2  Q3  0,737 m 3 / dt

 2 
Q1  0,5   1,35m / dt
3

 0,737 

 2 
Q2  0,209   0,567 m / dt
3

 0,737 
 2 
Q3  0,028   0,076m / dt
3

 0,737 
Hitung debit aktual head loss pipa:
Q1  1,35m 3 / dt

Q1 1,35
V1    6,88m / dt
A1  0,5
2

4
V1 D1 6,88 x0,5
R   2, 4 x10 5

 1,007 x10  6
 0,025
  0,0005 f = 0,018
D 50
0,018500 6,88
2

h f 1   43,3m
0,5 2 x9,81
dengan cara yang sama diperoleh

h   h   h 
f 2 f 3 f 1
 43,3m
Jadi distribusi debit benar

Anda mungkin juga menyukai