Anda di halaman 1dari 6

Penentuan Waktu Produksi dengan Fuzzy PERT melalui Lang’s Algorithm

di PT. XYZ
Hilda Yuliani1, Dwi Ariani Sesariningrum2, Nunung Nurhasanah3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia
Kontak Person:
Hilda Yuliani
Komplek Masjid Agung Al Azhar
Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Telp: 089602443479, E-mail: hilday79@gmail.com

Abstrak

Penjadwalan produksi merupakan salah satu bentuk pengaturan waktu pada sebuah proses
penjadwalan. Proses penjadwalan yang baik dapat menghasilkan keuntungan dan optimasi waktu
pada proses produksi. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi
blazzer. Namun perusahaan masih banyak memiliki kekurangan dalam hal penjadwalan.
Penggunaan mesin dan pengelolaan tenaga kerja belum terjadwal dengan baik. Hal ini merupakan
penghambat dikemudian hari untuk PT. XYZ yang sedang berkembang.
Dari permasalahan tersebut, penelitian ini menerapkan sebuah metode yaitu Fuzzy PERT
pada perusahaan untuk menjadwalkan produksinya. Penelitian ini menggunakan data yang ada pada
perusahaan yaitu data jalannya proses produksi dan pendapat pakar mengenai waktu produksi
pembuatan blazzer. Pendapat pakar mengenai data waktu produksi digunakan sebagai input pada
pengolahan data Fuzzy PERT sehingga total waktu proses produksi dapat diketahui nilainya
Berdasarkan hasil perhitungan Fuzzy PERT yaitu didapatkan jalur kritis pada produksi
blazer PT. XYZyaitu C-D-E-H-L-M-N-O pada presedence diagram memiliki waktu penyelesaian
selama 41 menit, sedangkan dengan menggunakan metode PERT memiliki waktu rata-rata
produksinya 36 menit dan dapat mengurangi waktu produksi selama 5 menit.

Kata kunci: Waktu Baku, Fuzzy PERT, Precedence Diagram, Penjadwalan Produksi

PENDAHULUAN PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang


bergerak di bidang manufaktur yang
Penjadwalan produksi merupakan salah
memproduksi blazer. Dalam menjalankan
satu bentuk pengaturan waktu pada sebuah
produksinya PT. XYZ menggunakan sumber
proses produksi. Proses penjadwalan produksi
daya berupa mesin produksi serta
tidak hanya mengatur waktu dari proses
memperkerjakan banyak tenaga kerja. Namun
produksi, tetapi juga pengaturan terhadap
bila dilihat dari sistem kerja yang telah
fasilitas-fasilitas pada sebuah proses produksi.
berjalan selama ini PT. XYZ masih memiliki
Sistem penjadwalan yang baik dapat
banyak kekurangan terutama dalam hal
memberikan kemudahan dan hasil yang
penjadwalan. Penggunaan mesin produksi
maksimal pada sebuah proses produksi.
serta pengelolaan jadwal tenaga kerja masih
Dilihat dari kegunaan serta manfaatnya dalam
belum terjadwal dengan baik, kekurangan
sebuah industri, penjadwalan dapat
yang terdapat pada PT. XYZ dapat menjadi
menentukan kualitas sistem dan metode kerja
penghambat, karena PT. XYZ dapat
di dalam industri. Industri yang baik sudah
mengalami kerugian penjualan jika tidak dapat
pasti memiliki penjadwalan yang terencana
memproduksi sesuai dengan kebutuhan yang
dan tersusun dengan baik sehingga
ada pada pasar atau tidak dapat memenuhi
penjadwalan dapat dijadikan sebagai indikator
order yang diminta pelanggan.
untuk melihat apakah industri tersebut telah
Permasalahan yang diteliti pada
menjalankan sebuah sistem kerja yang baik.
penelitian adalah berapa total waktu baku yang

1
dibutuhkan untuk memproduksi blazzer, (3) m1 +4 mM +m2
berapa total waktu yang dibutuhkan untuk t max
6
memproduksi blazzer menggunakan fuzzy Setelah mendapatkan nilai dari
PERT, bagaimana jalur kritis yang didapatkan defuzzifikasi menggunakan rumus diatas,
dari precedence diagram dan waktu langkah selanjutnya adalah melakukan
penyelesainnya dan berapa lamakah waktu perhitungan rata-rata geometri untuk
penyelesaian produksi blazer dengan fuzzy menggabungkan nilai dari pendapat pakar.
PERT menggunakan metode Lang’s Algorithm Rumus dari rata-rata geometri adalah: [2]
Tujuan dari penelitian adalah menentukan
jalur kritis produksi blazzer untuk √n
X G = π n Xi
memproduksi blazzer, menentukan total waktu Hasil perhitungan rata-rata geometri ini
yang dibutuhkan untuk memproduksi blazzer adalah nilai penggabungan pendapat pakar dan
di PT. XYZ menggunakan fuzzy PERT. merupakan hasil akhir dari perhitungan fuzzy
PERT ini.
Penelitian terdahulu yang digunakan
TINJAUAN PUSTAKA sebagai literatur dalam pengerjaan laporan
Tugas Akhir ini diantaranya Pada tahun 2008,
dua orang mahasiswa ITS yaitu Faiqotul
Fuzzy PERT Himmah dan Udisubakti Ciptomulyono
Pengembangan PERT dengan menulis sebuah jurnal ilmiah dengan judul
menggunakan Fuzzy Delphi dilakukan dengan “Implementasi Metode AHP TOPSISdalam
menghitung nilai t1, tM dan t2 pada masing- Perankingan Prioritas Pengerjaan Orderdan
masing kegiatan.Pakar memberikan masing- Penentuan Lintasan Kritis dengan Fuzzy
masing waktu penyelesaiaan kegiatan dengan PERT”. Penelitian ini membahas
menggunakan angka triangular (t1, tM, pengimplementasian metode AHP TOPSIS
t2).Untuk setiap kegiatan, angka triangular dalam perankingan prioritas pengerjaan order
rata-rata dapat dihitung.Untuk menemukan pada sebuah perusahaan. Pembobotan kriteria
nilai crisp dari waktu kegiatan, kita harus dilakukan menggunakan AHP dan
menggunakan defuzzifikasi.Kita bisa perankingannya dilakukan menggunakan
menggunakan maximizing value atau bisa TOPSIS. Penelitian ini juga menentukan
menggunakan formula rata-rata. lintasan kritis terhadap order yang menempati
Hal pertama yang harus dilakukan adalah ranking prioritas pertama dengan pendekatan
pakar memberikan pendapatnya mengenai fuzzy PERT.[3]
waktu penyelesaiaan masing-masing kegiatan Pada tahun 2011, Ginanjar Setianingrum,
berupa waktu optimis, waktu seperti biasanya seorang mahasiswa dari ITS membuat sebuah
dan waktu pesimis. Setelah pendapat pakar jurnal ilmiah yang berjudul “Analisis dan
dikumpulkan, perhitungan dilanjutkan dengan Simulasi Percepatan Aktivitas PERT”.Jurnal
mencari nilai rata-rata dari waktu penyelesaian ilmiah tesebut menggunakan metode
masing-masing kegiatan dengan perhitungan: PERTuntuk menyelesaikan permasalahannya.
[1] Penentuan jalur kritis diselesaikan
A1 +…+ A n menggunakan metode analisis jaringan.
Aave =
n Percepatan pada PERT menggunakan dua
Setelah angka rata-rata selesai dihitung metode penyelesaiaan yaitu dengan
menggunakan rumus diatas, langkah mengkonstruksikan model optimasi dan
berikutnya adalah melakukan defuzzifikasi dengan percepatan CPM.[4]
terhadap nilai Aave dari masing-masing waktu
penyelesaian untuk mendapatkan nilai crisp. Precedence Diagram
Berikut ini adalah tiga formula defuzzifikasi:
[1] Precedence diagram disebut juga dengan
(1) m1 +m M + m2 metode diagaram atau construction block
t max diagram. Diagram ini merupakan
3
m +2 m penyempurnaan dari diagram panah, karena
(2) 1 M +m 2
t max diagram panah pada prinsipnya hanya memakai
4 satu jenis hubungan aktivitas –aktivitas yaitu

2
hubungan Akhir – Awal. Pada diagram
precedence dapat digambarkan adanya empat
hubungan aktivitas yaitu hubungan Awal –
Awal (SS), Awal –Akhir (SF), Akhir –Awal
(SF), Akhir –Akhir (FF). selain itu pada diagrm
precedence aktivitas dummy juga tidak
diperlukan lagi sehingga diagaram menjadi
bersih.

Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi adalah suatu


kegiatan memasukkan sejumlah produk yang
telah direncanakan ke dalam proses
pengerjaannya (John E Biegel,1992).[5] Dari
beberapa definisi yang telah disebutkan maka
dapat ditarik satu definisi “Penjadwalan adalah
suatu kegiatan perancangan berupa
pengalokasian sumber daya baik mesin
maupun tenaga kerja untuk menjalankan
sekumpulan tugas sesuai prosesnya dalam
jangka waktu tertentu”

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1. Flowchart Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Fuzzy PERT


Pada perhitungan presedence diagram
untuk menentukan jalur kritis didapatkan hasil
bahwa pada jalur C-D-E-H-L-M-N-O
merupakan jalur kritis yang harus
diprioritaskan produksinya terlebih dahulu
sebelum jalur produksi yang lain dengan
waktu penyelesaiannya selama 41 menit.
Berikut ini gambar 2 precedence diagram
dalam perhitungan fuzzy PERT

3
Pada tabel 2 didapatkan hasil
perhitungan untuk nilai tmax(1) 35,56 menit,
tmax(2) 35,33 menit dan tmax(3) 35,11 menit
dengan waktu rata-rata produksi pada jalur
kritis yaitu 35,33 menit atau dibulatkan
menjadi 36 detik.

Tabel 2 Perhitungan Waktu Rata-rata


tmax(1) 3 35.56 1
tmax(2) 4 35.33 2
tmax(3) 6 35.11 4
t average 35.33 36

Gambar 2 Precedence Diagram


KESIMPULAN
Pada tabel perhitungan waktu dari Dapat disimpulkan pada penelitian ini
stasiun kerja yang merupakan jalur krits yaitu didapatkan jalur kritis pada produksi
diketahui waktu dari masing-masing stasiun blazer PT. XYZ yaitu C-D-E-H-L-M-N-O
kerja yang merupakan jalur kritis yaitu untuk pada presedence diagram memiliki waktu
waktu optimis stasiun C memiliki waktu 2,33 penyelesaian selama 41 menit, sedangkan
menit, D 1,33 menit, E 2,33 menit, H 1,33 dengan menggunakan metode PERT memiliki
menit,L 4,33 menit, M 2 menit, N 1,67 menit waktu rata-rata produksinya 36 menit dan
dan O 2,33 menit dengan jumalah waktu 17,67 dapat mengurangi waktu produksi selama 5
menit. untuk Most Likely Time stasiun C menit.
memiliki waktu 3,67 menit, D 3,67 menit, E
5,67 menit, H 2,33 menit,L 6 menit, M 4,33
menit, N 4,67 menit dan O 4,33 menit dengan
DAFTAR PUSTAKA
jumalah waktu 34,67 menit. untuk waktu
pesimis stasiun C memiliki waktu 7 menit, D 6 [1].Biegel, John E., 1992. Production Control,
menit, E 6,67 menit, H 6,67 menit,L 7,33 New York Prentice-Hall. Inc.
menit, M 6,67 menit, N 7,33 menit dan O 6,67 [2]. Vollman, Thomas E. 1998. Manufacturing
menit dengan jumalah waktu 54,33 menit. Planning and Control Systems for Supply
Berikut ini Tabel 1yang menyajikan stasiun Chain Management, McGraw-Hill.
kerja yang merupakan jalur krits diketahui [3].Bojadziev, George dan Bojadziev, Maria.
waktu dari masing-masing stasiun kerja yang 1999. Fuzzy Logic for Business, Finance
merupakan jalur kritispada penelitian ini. and Management. World Scientific
Publishing Co. Pte.Ltd, Singapore.
Tabel. 1 Perhitungan waktu dari Stasiun kerja [4].Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi
yang merupakan Critical Path Pengambilan Keputusan Kriteria
Majemuk. Grasindo. Jakarta.
Activity Average Activity Time Optimistic Time Most Likely Time Pesimistic Time [5].Himmah, Faiqotul dan Ciptomulyono,
C Tave (C) 2.33 3.67 7.00 Udisubakti. 2008. Implementasi Metode
D Tave (D) 1.33 3.67 6.00 AHP TOPSIS dalam Perankingan
E Tave (E) 2.33 5.67 6.67 Prioritas Pengerjaan Order dan
H Tave (H) 1.33 2.33 6.67 Penentuan Lintasan Kritis dengan Fuzzy
L Tave(L) 4.33 6.00 7.33
PERT.ITS. Surabaya.
M Tave (M) 2.00 4.33 6.67
[6].Setianingrum, Ginanjar. 2011. Analisis dan
N Tave (N) 1.67 4.67 7.33
Simulasi Percepatan Aktivitas PERT.
O Tave (O) 2.33 4.33 6.67
ITS. Surabaya.
Total 17.67 34.67 54.33

4
5
6

Anda mungkin juga menyukai