ABSTRACT
The scheduling stage has an important role in the successful implementation of construction projects.
However, almost all projects are affected by several high risks and are always full of uncertainties. To
anticipate uncertainty in the duration, probabilistic scheduling is carried out using a Monte Carlo
Simulation that is applied to the West Borneo Regional Police Special Criminal Investigation Directorate
Building construction project. Monte Carlo simulation is a statistical sampling technique used to estimate
solutions to quantitative problems. Stages of data analysis are carried out in the form of collecting project
scheduling data, determining the relationship between project activities, scheduling deterministically using
PDM (Precedence Diagram Method), estimating the duration of project activities, conducting data validity
using ANOVA (Variance Analysis) and conducting Monte Carlo Simulation using software Oracle Crystal
Ball for Excel. The estimated duration is obtained from the results of data collection using a questionnaire to
several implementing contractors. From 1000 iterations using Monte Carlo Simulation, the total duration of
work completion is 104 days with 80% reliability based on the CDF (Cumulative Distribution Function)
chart. When compared with the previously planned duration of the West Borneo Regional Police Special
Criminal Investigation Directorate development project that is 103 days has a reliability level of 72%. From
the sensitivity analysis, 9 project activity items have high sensitivity. Where the project activities need to get
priority in its completion.
Keywords: Probabilistic Scheduling, Monte Carlo Simulation.
I. PENDAHULUAN dipengaruhi beberapa risiko yang tinggi dan selalu
penuh dengan ketidakpastian yang sebelumnya
Terdapat beberapa metode penyusunan kurang dipertimbangkan.
penjadwalan dalam bidang manajemen proyek. Untuk mengantisipasi ketidakpastian pada
Metode penjadwalan yang umum digunakan durasi dilakukan penjadwalan secara probabilistik
adalah CPM (Critical Path Method) dan PDM menggunakan Simulasi Monte Carlo. Simulasi
(Precedence Diagram Method) dimana Monte Carlo merupakan teknik sampling statistik
menggunakan estimasi waktu secara deterministik yang digunakan untuk memperkirakan solusi
atau diasumsikan durasi kegiatan tersebut terhadap masalah-masalah kuantitatif (Kalos dan
diketahui dengan pasti. Padahal proyek konstruksi
1
A. Whitlock, 2008). Pada bidang manajemen mencapai kemudahan dalam menjalankan
proyek metode ini dapat digunakan untuk proyek konstruksi pada sub bidang
membahas aspek risiko. Metode ini dapat manajemen konstruksi, khususnya dalam
mengsimulasikan sistem tersebut berulang-ulang hal perencanaan dan pengendalian jadwal.
kali, ratusan hingga ribuan kali dengan cara 3. Menambah wawasan dalam bidang
memilih sebuah bilangan acak (random) untuk penjadwalan probabilistik.
Mengingat permasalahan yang berkaitan
setiap variabel dari distribusi probabilitasnya.
dengan perencanaan dan pengendalian proyek
Dalam penjadwalan probabilistik memerlukaan
cukup kompleks. Maka penulis melakukan
tiga dugaan waktu untuk setiap kegiatan yaitu pembatasan masalah objek penelitian antara lain:
durasi optimistik, durasi paling mungkin terjadi 1. Penelitian dilakukan pada proyek
dan durasi pesimistik dengan maksud memberikan Pembangunan Gedung Ditreskrimsus
rentang waktu yang lebih lebar dalam melakukan Polda Kalbar.
estimasi kurun waktu kegiatan (Soeharto, 1999). 2. Data yang digunakan adalah data yang
Dengan meninjau latar belakang di atas, pada disediakan oleh kontraktor pelaksana PT.
kasus proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Lima Danau meliputi jadwal rencana,
Polda Kalbar maka perlu adanya suatu penelitian kurva S dan data-data yang berhubungan
mengenai hubungan ketidakpastian dan risiko dengan penjadwalan.
terhadap durasi penjadwalan pekerjaan proyek 3. Metode yang digunakan adalah simulasi
menggunakan Simulasi Monte Carlo yang terdapat Monte Carlo dengan software Crystal
Ball dan untuk penjadwalan
pada perangkat lunak Oracle Crystal Ball.
menggunakan software Microsoft Project
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas Professional 2016.
dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan 4. Data yang diperoleh dari hasil survei
permasalahan sebagai berikut: menggunakan kuesioner dilakukan pada
1. Bagaimana penerapan metode Monte beberapa pihak kontraktor pelaksana yaitu
Carlo pada penjadwalan pekerjaan PT. Lima Danau, PT. Sinar Cahaya Pelita
Pembangunan Gedung Ditreskrimsus dan PT. Kita Jaya Kontraktor.
Polda Kalbar? 5. Dalam penelitian ini tidak
2. Bagaimana besar tingkat keberhasilan memperhitungkan denda akibat
proyek yang direncanakan berdasarkan keterlambatan pelaksanaan.
ukuran waktu?
3. Bagaimana tingkat sensitivitas masing- II. METODELOGI DAN PUSTAKA
masing kegiatan pada proyek Jenis Penelitian
Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Metode penelitian yang digunakan adalah
Polda Kalbar? metode analitis dan deskriptif korelasional. Metode
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian analitis berarti data yang sudah ada diolah
ini adalah: sedemikian rupa sehinga menghasilkan hasil akhir
1. Mengetahui penerapan metode Monte yang dapat disimpulkan. Sedangkan, metode
Carlo untuk penjadwalan secara deskriptif korelasional menggunakan pendekatan
probabilistik pada proyek Pembangunan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan dengan
Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar. maksud untuk menentukan unsur-unsrunya,
2. Mengetahui tingkat keberhasilan proyek kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan
yang direncanakan berdasarkan hasil untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
penjadwalan secara probabilistik dengan terhadap variabel lainnya dalam model matematis.
penerapan metode Monte Carlo. Lokasi Penelitian
3. Mengidentifikasi tingkat sensitivitas Pada penelitian ini proyek yang menjadi tinjauan
masing-masing kegiatan pada proyek studi kasus berlokasi pada proyek Pembangunan
Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar Jalan Ahmad
Polda Kalbar. Yani No.1 (Komplek Kepolisian Daerah Provinsi
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini Kalimantan Barat).
adalah: Pengumpulan Data
1. Dapat memberi indikator lebih dalam Data yang diperlukan dalam penelitian ini
menganalisis penjadwalan proyek adalah:
sehingga dapat memperkirakan waktu a. Data Primer
yang lebih optimal dengan menggunakan Data berupa sejumlah keterangan melalui
metode Monte Carlo. teknik interview dan kuesioner pada beberapa
2. Menambah wawasan dalam penerapan pihak kontraktor pelaksana mengenai durasi
teknologi perangkat lunak untuk optimis, durasi paling mungkin, durasi pesimis
2
dan risiko keterlambatan penyelesaian pengalaman yang dimiliki. Terdapat lima
pekerjaan pada setiap kegiatan dalam proyek responden untuk pengisian kuesioner yaitu dari
berdasarkan pengalaman responden. pihak PT. Lima Danau selaku kontraktor pelaksana
b. Data Sekunder proyek pembangunan gedung Ditreskrimsus Polda
Data yang diperoleh secara tidak langsung Kalbar, PT. Sinar Cahaya Pelita selaku kontraktor
antara lain berupa data perencanaan pelaksana proyek pembangunan gedung Polresta
penjadwalan proyek pembangunan Gedung Pontianak Kota dan PT. Kita Jaya Kontraktor
Ditreskrimsus Polda Kalbar yang diambil dari selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan
staf kontraktor pelaksana PT. Lima Danau. Rumah Sakit Bersalin Jeumpa Pontianak.
Bagan Alir Penelitian Seluruh data yang diperoleh mempunyai
durasi penyelesaian yang berbeda-beda. Oleh
karena itu dilakukan rekapitulasi data durasi pada
setiap item kegiatan yang dapat dilihat Tabel 1.
Tabel 1 Rekapitulasi Data Durasi Pada Setiap Item
Kegiatan
Uji Analisis Varian (ANOVA)
3
Tabel Error! No text of specified style in Gambar 3 Tampilan pada program Oracle Crystal
document. Hasil perhitungan uji ANOVA durasi Ball saat mendefinisikan pola distribusi kegiatan
paling mungkin Dari hasil simulasi Monte Carlo didapatkan
SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
distribusi durasi estimasi per aktivitas kegiatan.
RESPONDEN 1 19 307 16.15789 129.807 Pada penelitian ini diambil nilai dengan
RESPONDEN 2 19 277 14.57895 126.0351 probabilitas kemungkinan/tingkat keandalan
RESPONDEN 3 19 268 14.10526 90.65497
sebesar 80%. Hal ini diharapkan merupakan kurun
RESPONDEN 4 19 325 17.10526 132.4327
RESPONDEN 5 19 335 17.63158 156.2456
waktu pengerjaan proyek yang paling efektif dan
efisien karena dianggap merupakan waktu dimana
ANOVA
peluang terjadinya lebih besar. Sehingga dapat
Source of Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 180.1684 4 45.04211 0.354564 0.840235 2.472927
tercapai hasil yang optimal. Berikut rekapitulasi
Within Groups 11433.16 90 127.0351 distribusi durasi estimasi per aktivitas kegiatan
hasil simulasi Monte Carlo pada Tabel .5.
Total 11613.33 94
Tabel .3 Rekapitulasi distribusi durasi hasil
Hipotesis Nol DITERIMA
Tabel 2 Hasil perhitungan uji ANOVA durasi
pesimsi
SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
RESPONDEN 1 19 356 18.73684 156.2047
RESPONDEN 2 19 352 18.52632 164.4854
RESPONDEN 3 19 340 17.89474 125.8772
RESPONDEN 4 19 379 19.94737 156.2749
RESPONDEN 5 19 400 21.05263 190.2749
ANOVA
Source of Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 120.8 4 30.2 0.190388 0.942853 2.472927
Within Groups 14276.11 90 158.6234
Total 14396.91 94
4
b. Waktu mean dari total durasi proyek adalah
100,966 hari. Tabel 5 Persentase Probabilitas Durasi Total
c. Waktu maximum dari total durasi proyek Penyelesaian Proyek
adalah 111,664 hari.
d. Standar deviasi dari total durasi proyek adalah
3,241.
e. Varians dari total durasi proyek adalah
10,505.
f. Durasi total penyelesaian proyek dengan cara
probabilistik diperoleh 104 hari dengan
probabilitas kemungkinan sebesar 80%.
Kemudian pada grafik CDF dapat digunakan
untuk mengetahui probabilitas total durasi
penyelesaian proyek tersebut. Pada penelitian ini
diambil tingkat keandalan sebesar 80% yaitu
dengan waktu total penyelesaian selama 104 hari.
Perbandingan Total Durasi Proyek
Dari hasil simulasi menggunakan software
Oracle Crystal Ball telah diketahui probabilitas
distribusi penyelesaian tiap pekerjaan proyek dan
distribusi total penyelesaian proyek secara
keseluruhan. Kemudian dari hasil simulasi Monte
Carlo yang telat didapatkan dilakukan penyusunan
dalam bentuk Kurva S yang terlihat pada Gambar Gambar 6 Perbandingan Kurva S rencana proyek
5 dan Kurva S hasil Simulasi Monte Carlo
No Uraian Kegiatan JUMLAH HARGA BOBOT (%)
M1
14/09/2018
S/D
16/09/2018
M2
17/09/2018
S/D
23/09/2018
M3
24/09/2018
S/D
30/09/2018
M4
01/10/2018
S/D
07/10/2018
M5
08/10/2018
S/D
14/10/2018
JADWAL PELAKSANAAN HASIL SIMULASI MONTE CARLO
M6
15/10/2018
S/D
21/10/2018
M7
22/10/2018
S/D
28/10/2018
M8
29/10/2018
S/D
04/11/2018
M9
05/11/2018
S/D
11/11/2018
M 10
12/11/2018
S/D
18/11/2018
M 11
19/11/2018
S/D
25/11/2018
M 12
26/11/2018
S/D
02/12/2018
M 13
03/12/2018
S/D
09/12/2018
M 14
10/12/2018
S/D
16/12/2018
M 15
17/12/2018
S/D
23/12/2018
M 16
24/12/2018
S/D
26/12/2018
KET
Analisis Sensitivitas
I
II
II.1
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PAKET STRUKTUR DAN ARSITEKTUR
LANTAI DASAR
182,289,259.70 2.57
-
-
0.160 0.642 0.642 0.642 0.481
100
Berdasarkan hasil output dari simulasi Monte
A. PEKERJAAN PONDASI 1,511,875,327.64 30.47
II.2
I.
A.
PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI
PEKERJAAN WC DAN SANITASI
LANTAI SATU
PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
12,756,946.65
330,180,523.94
490,348,168.36
-
4.65
-
6.91 1.727
0.664
1.727
1.550
1.727
1.550
1.727
0.886
60
juga dapat diketahui berupa grafik Sensitivitas
B. PEKERJAAN LANTAI 367,315,603.37 5.17
4.899
2.362
2.699
4.199
1.012
1.157
0.700
40
kegiatan pekerjaan dihasilkan dalam bentuk
F. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI 147,362,814.40 -
B
03
03
04
03 MEKANIKAL ELEKTRIKAL LANTAI DUA
04 MEKANIKAL ELEKTRIKAL ATAP
INFRASTRUKTUR
01 MEKANIKAL ELEKTRIKAL INFRASTRUKTUR
26,327,992.53
20,298,804.05
69,731,022
0.37
0.29
-
0.98 0.281 0.047 0.281 0.047
0.371
0.286
-
0.327
penting/berpengaruh sampai yang tidak
7,098,759,379.62 100.00
0
RENCANA BOBOT PEKERJAAN MINGGUAN
RENCANA KUMULATIF BOBOT PEKERJAAN MINGGUAN
KUMULATIF RENCANA MINGGUAN =
-
0.160
0.160
0.642
0.802
0.642
1.444
5.720
7.165
5.560
12.724
6.925
19.649
6.925
26.573
7.205
33.778
6.971
40.750
5.252
46.002
5.288
51.290
9.586
60.875
10.457
71.333
12.416
83.749
10.441
94.190
4.107
98.297 berpengaruh pada waktu total penyelesaian proyek.
REALISASI MINGGUAN
KUMULATIF REALISASI MINGGUAN =
5
Dari grafik sensitivitas diperoleh data IV. KESIMPULAN DAN SARAN
pekerjaan yang mempunyai risiko paling besar Kesimpulan
adalah: a. Secara probabilistik menggunakan simulasi
a. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai Monte Carlo dapat diketahui hasil output data
satu) sebesar 37,3% berupa grafik PDF (Probability Distribution
b. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai dua) Function), grafik CDF (Cumulative
sebesar 36,5% Distribution Function) dan tingkat nilai
c. Mekanikal elektrikal lantai dasar sebesar - sensitivitas tiap aktivitas. Dengan adanya nilai
11,7% sensitivitas identifikasi risiko akan lebih
d. Mekanikal elektrikal lantai satu sebesar 9,7% mudah dilakukan.
e. Mekanikal infrastruktur tahap 3 sebesar 3,7% b. Setelah dilakukan 1000 kali iterasi
f. Mekanikal infrastruktur tahap 2 sebesar 0,5% menggunakan simulasi Monte Carlo diambil
g. Pekerjaan lantai (lantai dasar) sebesar -0,3% persentase keberhasilan/tingkat keandalan
h. Pekerjaan pondasi sebesar -0,1% sebesar 80% dengan durasi penyelesaian
i. Mekanikal elektrikal infratruktur tahap 1 proyek selama 104 hari. Apabila dibandingkan
sebesar -0,1% dengan durasi rencana pada proyek
Kegiatan-kegiatan yang memiliki sensitivitas Ditreskrimsus Polda Kalbar yaitu selama 103
tinggi tersebut merupakan kegiatan kritis, yang hari, berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo
penyelesaian kegiatannya sangat mempengaruhi memiliki persentase keberhasilan sebesar
total durasi proyek. 72%.
Dengan mengetahui aktivitas kegiatan proyek c. Dalam penyusunan penjadwalan terdapat
apa saja yang perlu diprioritaskan dan risiko-risiko beberapa aktivitas yang perlu diprioritaskan
yang mungkin terjadi, maka keterlambatan dalam penyelesaiannya. Karena aktivitas-
penyelesaian proyek dapat diantisipasi dengan aktivitas ini yang paling menentukan durasi
memberikan perhatian lebih pada risiko-risiko total penyelesaian proyek. Berdasarkan hasil
tersebut. Berikut ini daftar risiko dari aktivitas- analisa sensitivitas aktivitas yang mempunyai
aktivitas yang mungkin terjadi pada proyek risiko tertinggi adalah sebagai berikut:
Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar 1. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai
berdasarkan hasil pengambilan kuesioner. satu) sebesar 37,3%
Tabel 6 Identifikasi Risiko 2. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai
dua) sebesar 36,5%
3. Mekanikal elektrikal lantai dasar sebesar -
11,7%
4. Mekanikal elektrikal lantai satu sebesar
9,7%
5. Mekanikal infrastruktur tahap 3 sebesar
3,7%
6. Mekanikal infrastruktur tahap 2 sebesar
0,5%
7. Pekerjaan lantai (lantai dasar) sebesar -
0,3%
8. Pekerjaan pondasi sebesar -0,1%
9. Mekanikal elektrikal infratruktur tahap 1
sebesar -0,1%
Saran
Kegiatan-kegiatan yang memiliki nilai
sensitivitas tinggi tersebut merupakan
kegiatan kritis. Dengan memprediksi/
mengetahui aktivitas apa saja yang perlu
diprioritaskan dan risiko-risiko yang
memungkinkan dapat terjadi sebelum proyek
tersebut dilaksanakan. Tentunya dapat
diantisipasi untuk mengatasinya dan
meminimalisir risiko-risiko yang tidak
menguntungkan dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Kalos, Malvin H., dan Paula A. Whitlock. 2008.
Monte Carlo Methods. Second Revised
6
and Enlarged Edition. Weinheim:
WILEY-VCH Verlag GmbH & Co.
KGaA.
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari
Konseptual Sampai Operasional). Jilid 1.
Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
7
8