Anda di halaman 1dari 2

Rumah adat suku osin

 Asal rumah adat osing (filosofi)


 Penjelasan suku osing
 Fungsi rumah adat osing
 Ciri khas rumah adat osing (bentuk atap)

Meski berlokasi di Pulau Jawa, rumah adat Osing memiliki konsep yang
berbeda dengan rumah adat Jawa, Anda pun bisa menemukan berbagai rumah
Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Bahkan, wilayah ini
disebut Kampung Osing karena penduduknya masih melestarikan adat dan
budaya suku using

Anda pun bisa menemukan berbagai rumah Osing di Desa Kemiren, Kecamatan
Glagah, Banyuwangi. Bahkan, wilayah ini disebut Kampung Osing karena
penduduknya masih melestarikan adat dan budaya suku using

Rumah adat merupakan suatu bangunan berciri tradisional yang difungsikan


sebagai tempat tinggal dan aktivitas yang lain oleh sekumpulan masyarakat
suku tertentu.

Salah satunya adalah, bahwa bangunan harus menghadap ke arah jalan, tidak
boleh ke gunung (arah rumah ditentukan dari hari meninggalnya orang tua).
Setelah rumah dibangun, maka akan digelar selamatan.
Rumah Osing tidak memiliki jendela, sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan
kurang. Pola ruang dalam sejajar, mulai dari pintu masuk depan yang berada
ditengah dan membagi sisi rumah secara simetris. Bagian dalam rumah, terdiri
dari bale, jrumah, dan pawon. Pada bagian bale, masih bisa dijangkau oleh
tamu luar dan untuk pencahayaan cukup terang. Pada bagian jrumah atau inti
rumah, hanya bisa diakses oleh penghuni dan kerabat karena sifatnya pribadi.
Pencahayaan di ruangan ini gelap.

Pada bagian pawon atau dapur, pencahayaan bisa masuk pada pintu belakang
sehingga cukup terang. Selain untuk memasak, dapur juga memiliki fungsi
untuk mempersiapkan acara selamatan penduduk.
Atap rumah bagi masyarakat suku Osing, melambangkan suatu kasta. Atap
rumah Osing terbagi menjadi atap tikel balung, baresan, dan cerocogan.

Suku Osing atau biasa diucapkan Jawa Osing adalah penduduk asli Banyuwangi
atau juga disebut sebagai Laros (akronim daripada Lare Osing) atau Wong
Blambangan merupakan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di
Kabupaten Banyuwangi. Orang Osing menggunakan bahasa Osing yang masih
termasuk sub dialek bahasa Jawa (bagian timur) yang masih berkerabat
dengan Bahasa Jawa Arekan dan Bahasa Tengger tetapi banyak kosakata dari
bahasa Jawa Kuno yang masih digunakan, selain itu pengaruh bahasa bali juga
sedikit signifikan.berbagai

Anda mungkin juga menyukai