Anda di halaman 1dari 14

RUMAH

ADAT
OSING
SEJARAH ARSITEKTUR
KELOMPOK 2
MUHAMMMAD TEGAR(122220001)
ARIO TRIADI (1221900006)
Rumah Adat
Osing
Rumah adat Osing atau yang juga
dikenal dengan nama "Dalem
Osing" merupakan rumah
tradisional masyarakat Osing yang
mendiami wilayah Banyuwangi,
Jawa Timur. Rumah ini memiliki
ciri khas yang unik dan berbeda
dari rumah adat lainnya di
Indonesia.
Pembagian ruang
Pembagian Ruang

Pembagian ruang yang jelas pada rumah adat Osing merupakan wujud dari kearifan lokal masyarakat
Osing yang mengutamakan ketertiban dan keteraturan. Ruang depan digunakan untuk menerima tamu,
ruang tengah merupakan ruang keluarga dan tempat berkumpulnya keluarga, dan ruang belakang
digunakan untuk memasak dan menyimpan barang.

ornamen-ornamen khas yang menghiasi dinding dan atap rumah adat Osing merupakan wujud dari
kearifan lokal masyarakat Osing yang memiliki nilai estetika dan filosofis. Motif-motif geometris atau
motif tumbuhan yang terdapat pada ornamen-ornamen tersebut memiliki makna tersendiri, seperti
harapan akan masa depan yang cerah, kehidupan rumah tangga yang harmonis, dan kesetiaan pada
pasangan.
Denah Teritori Ruang Rumah
Adat Osing
Denah teritori ruang rumah adat Osing dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:

Bale: Bale terletak di depan rumah dan berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang kegiatan ceremonial. Bale
memiliki ketinggian lantai yang lebih tinggi dari ruang lainnya.

Jrumah: Jrumah terletak di tengah rumah dan berfungsi sebagai ruang pribadi dan ruang tidur. Jrumah memiliki ketinggian lantai
yang sama dengan ruang lainnya.

Pawon: Pawon terletak di belakang rumah dan berfungsi sebagai dapur, ruang tamu informal, dan ruang keluarga. Pawon
memiliki ketinggian lantai yang lebih rendah dari ruang lainnya.

Pembagian ruang pada rumah adat Osing memiliki makna tersendiri. Bale merupakan ruang publik yang terbuka untuk umum.
Jrumah merupakan ruang privat yang hanya boleh diakses oleh anggota keluarga. Pawon merupakan ruang semi-privat yang dapat
diakses oleh anggota keluarga dan tamu dekat.

pembagian ruang tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Osing yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan,
kekeluargaan, dan privasi.
Gambar teritori rumah adat osing
BALE PAWON
Denah Teritori Ruang Rumah
Adat Osing
JUMRAH
KEARIFAN
LOKAL
RUMAH ADAT
OSING
Rumah adat Osing memiliki berbagai kearifan lokal yang
tercermin dalam bentuk, struktur, pembagian ruang, ornamen,
fungsi, dan pembangunannya

1. Crocogan : ( rumah adat beratap 2). memiliki filosofi adanya


kecocokan (kecocogan) kedua mempelai. posisi rumah berada
didepan digunakan sebagai ruang tamu. sesuai dengan urutan
perkawinan yang dilandaskan dengan kecocokan terlebih dahulu.

2. Tikel balung : ( rumah adat osing beratap empat ). posisi


rumah berada di tengah tepatnya dibelakang rumah crogogan.
tikel balung digunakan sebagai bale (kamar tidur). karena
didalam rumah tikel balung mengandung filosofi dalam jenjang
pernikahan. artinya setelah adanya kecocokan kemudian
dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius yakni pernikahan.

3 Baresan merupakan rumah adat yang beratap tiga dan berada


di belakang untuk digunakan sebagai dapur. artinya sudah beres
atau selesai dalam persiapan pernikahan.
Type rumah adat osing
Struktur rumah adat osing
Tiang: Tiang rumah adat Osing terbuat dari kayu jati atau kayu mahoni yang kuat dan tahan lama. Tiang-tiang tersebut disusun secara
berjajar dan saling diikat dengan pasak kayu.

Balok: Balok rumah adat Osing terbuat dari kayu jati atau kayu mahoni yang lebar dan tebal. Balok-balok tersebut digunakan untuk
menyangga atap dan lantai rumah.

Atap: Atap rumah adat Osing berbentuk limas bersusun tiga. Atap tersebut terbuat dari bahan rumbia yang dilapisi dengan daun kelapa.

Dinding: Dinding rumah adat Osing terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Dinding tersebut berfungsi untuk melindungi rumah dari
cuaca dan binatang.

Lantai: Lantai rumah adat Osing terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan pasir. Lantai tersebut berfungsi untuk menahan beban dan
memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah.

Rumah adat Osing memiliki sistem struktur yang unik. Sistem struktur tersebut disebut dengan sistem tanding. Sistem ini menggunakan
pasak kayu untuk mengikat tiang dan balok-balok rumah. Sistem ini memiliki kelebihan yaitu kuat dan tahan lama, serta tidak
menggunakan paku sehingga tidak menimbulkan suara bising saat digunakan.
Struktur rumah adat osing
ruang-ruang pendukung

Ampor: Ampor terletak di samping bale dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang.

Pendopo: Pendopo terletak di depan bale dan berfungsi sebagai tempat bersantai dan menerima tamu.

lumbung: Lumbung terletak di belakang rumah dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi.
Ruang ruang pendukung
LUMBUNG AMPOK
ruang-ruang pendukung
Pendopo
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai