Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, dan/atau pemegang
saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif BPR atau pihak-pihak yang
mempunyai hubungan dengan BPR, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Komisaris Independen pada BPR
yang bersangkutan sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 1 (satu)
tahun.
Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku bagi mantan anggota Direksi atau Pejabat
Eksekutif yang melakukan fungsi pengawasan.
Hubungan Keluarga
Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan:
a. sesama anggota Dewan Komisaris; dan/atau
b. anggota Direksi.
Rangkap Jabatan
Anggota Dewan Komisaris hanya dapat mempunyai 2 (dua) rangkap jabatan lain
sebagai Anggota Dewan Komisaris pada BPR dan/atau Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau
Pejabat Eksekutif pada BPR, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan/atau Bank
Umum.
Pembentukan Komite
Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi dalam rangka
membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk, menjalankan
tugasnya secara efektif.
Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3
(tiga) bulan dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, dengan agenda
rapat antara lain mengenai:
a. rencana bisnis BPR;
b. isu-isu strategis BPR;
c. evaluasi/penetapan kebijakan strategis; dan/atau
d. evaluasi realisasi rencana bisnis BPR.