Materi 2 - Pengantar Elektronika Rangkaian, Alat Ukur (Multimeter), Alat-Alat Pendukung Elektronika, Dan K3
Materi 2 - Pengantar Elektronika Rangkaian, Alat Ukur (Multimeter), Alat-Alat Pendukung Elektronika, Dan K3
Komponen Elektronika
A. Komponen Elektronika
1. Komponen Aktif
Komponen elektronika aktif adalah jenis komponen yang memerlukan arus eksternal untuk dapat
beroperasi. Atau dapat dikatakan komponen elektronika aktif hanya dapat berfungsi apabila
mendapatkan arus listrik. Contoh komponen aktif yaitu diode, transistor, IC, dll.
Secara umum transistor dikelompokkan atau digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu Transistor Bipolar
dan Field Effect Transistor (Transistor Efek Medan).
Trasnsistor Bipolar
A. Komponen Elektronika
1.2.2 Jenis Transistor Bipolar yaitu :
Transistor NPN
Transistor jenis NPN arus akan mengalir dari kolektor ke emitor ketika basis diberikan arus positif.
Transistor PNP
Cara kerja transistor PNP sebaliknya, transistor akan ‘ON’ bukan ketika basis diberi input
seperti pada tipe NPN, melainkan saat tegangan atau arus mengalir keluar dari basis ke
ground. Kondisi aktif ini akan membuat arus mengalir dari kolektor ke emitor.
Berbagai jenis IC
A. Komponen Elektronika
3. Integrated Circuit (IC)
1. IC Analog
IC Analog merupakan IC yang beroperasi pada sinyal yang
berbentuk gelombang kontinyu. Tipe ini mampu
menangkap, mengelola, dan menggunakan sinyal
gelombang.
IC Regulator
Contoh :IC Penguat daya, IC Penguat sinyal, IC Regulator
Tegangan, IC Multiplier dan IC Op-Amp.
IC OpAmp
A. Komponen Elektronika
3. Integrated Circuit (IC)
1. IC Analog
IC Multiplier AD633
IC KomparatorLM358
A. Komponen Elektronika
1.3 Integrated Circuit (IC)
1.3.2 IC Digital
IC Digital merupakan IC yang
beroperasi pada sinyal digital yaitu
sinyal yang hanya memiliki 2 level
yakni “Tinggi” dan “Rendah” atau
dilambangkan dengan kode Binary
“1” dan “0”.
IC Flip-Flop 7476
IC Counter 4520
IC Memory 24C08
A. Komponen Elektronika
1.3 Integrated Circuit (IC)
1.3.3 IC Campuran (Mixed IC)
IC Campuran adalah IC yang mengkombinasikan
fungsi IC Analog dan IC Digital ke dalam kemasan
satu IC.
Komponen Pasif
A. Komponen Elektronika
2.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm
(Ω). Resistor memiliki beberapa jenis yaitu resistor fixed dan
resistor variable.
Bentuk Resistor
Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang
memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi
untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia
sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya
disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Simbol Resistor
Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari
nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga
merupakan seorang Fisikawan Jerman.
A. Komponen Elektronika
2.1.1 Jenis Resistor Tetap
Resistor tetap merupakan jenis resistor yang nilainya sudah tetap dan tidak dapat diubah-ubah, biasanya nilai
ditulis dalam bentuk kode warna ataupun angka.
Jenis resistor tetap diantaranya Carbon Composition Resistor, Resistor Film, dan Resistor Kawat (Wirewound
Resistor). Ke 3 resistor ini memiliki simbol yang sama, hanya berbeda pada penerapannya saja.
Potensiometer Thermistor
Trimpot
Rheostat LDR
A. Komponen Elektronika
2.2. Kapasitor
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika Pasif yang
dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Kapasitor
dibagi menjadi dua berdasarkan nilainya yaitu fixed
capasitor dan variable capasitor.
Tantalum Keramik
A. Komponen Elektronika
2.2 Kapasitor
2.2.2 Kapasitor Variabel (Variable Capacitor)
Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah.
Kapasitor jenis ini terdiri atas dua jenis berdasarkan pada fisiknya :
VARCO (Variable Condensator)
Trimmer
Trimmer
VARCO
A. Komponen Elektronika
3. Induktor
1. Pengertian Induktor
Induktor merupakan Komponen Elektronika Pasif
yang terdiri dari susunan lilitan kawat (biasanya
tembaga) yang membentuk sebuah kumparan.
Induktor akan menimbulkan medan magnet saat
dialiri arus listrik. Satuan Induktansi pada Induktor
adalah Henry (H).
Air Core Inductor Iron Core Inductor Ferrite Core Inductor Variable Core Inductor
B. Simbol Dasar Elektronika
1. Simbol Elektronika
Simbol elektronika merupakan gambar
atau bentuk yang digunakan untuk
menunjukan suatu komponen atau
unsur elektronika sehingga lebih mudah
dipahami dan dituliskan.
Simbol Elektronika
B. Simbol Dasar Elektronika
1.1 Simbol Kabel 1.2 Simbol Kabel Penghubung
Kabel merupakan sebuah konduktor yang dapat Kabel penghubung merupakan sebuah koneksi
mengalirkan listrik. yang menghubungkan dua konduktor. Terdapat
Penggambaran kabel dengan mengunakan titik atau Dot ditengahnya yang berarti
garis lurus dari satu komponen ke komponen menunjukkan titik persimpangan dan dua kabel
lain. tersebut saling terhubung.
B. Simbol Dasar Elektronika
1.3. Kabel Tidak Terhubung 1.5. Garis Input Bus
Simbol ini menandakan bahwa kabel di rangkaiannya Simbol ini menandakan untuk mengambil data
tidak terhubung atau hanya melintasi saja atau listrik yang masuk (input).
Simbol ini menandakan untuk data atau listrik Merupakan simbol yang menandakan sebagai
yang keluar (output) melalui jalur tersebut. titik awal maupun titik akhir.
B. Simbol Dasar Elektronika (Switch)
1.7. Push Button (Normally Open) 1.9. Saklar SPST (Single Pole Single Throw)
Simbol ini berarti pada saklar/tombol yang Simbol ini juga bertindak sebagai saklar ON / OFF.
ditekan maka akan aktif / ON. Biasa disebut A pabila sekali ditekan maka rangkaian akan
dengan Normally Open (NO) terhubung, dan terpustus apabila ditekan sekali lagi.
1.8. Push Button (Normally Close) 1.10. Saklar DPST (Double Pole Single Throw)
Simbol ini berarti pada saklar/tombol yang Saklar pada simbol ini dapat menggerakan
ditekan maka akan terputus atau OFF. Biasa sampai dua sirkuit sekaligus.
disebut dengan Normally Close (NC)
B. Simbol Dasar Elektronika (Arus)
1.11. Sumber Arus AC 1.13. Sumber Arus Terkendali
Simbol ini merupakan penyedia sumber atau Simbol ini merupakan penyedia sumber atau
pasokan arus A C di rangkaian pasokan arus DC di sirkuit.
Simbol ini merupakan aliran yang dependen Simbol ini pada rangkaian elektronika berarti
atau tergantung pada sumber arus dan memberikan pasokan arus DC ke sirkuit.
tegangan lain.
B. Simbol Dasar Elektronika (Generator)
1.15. Sinusoidal Generator 1.17. Ground tanam
Simbol ini merupakan generator dengan Secara teoritis ini setara dengan 0V dan memiliki
gelombang sinus. referensi potensialnya 0.
Simbol ini merupakan generator pulsa Simbol listrik ini berfungsi sebagai penghalang
dengan gelombang kotak. agar dapat mencegah kita dari sengatan listrik.
B. Simbol Dasar Elektronika (Resistor)
1.19. Resistor Tetap 1.21. Thermistor
Sebuah perangkat yang dapat menghambat Resistor yang memiliki sensitifitas terhadap suhu.
arus listrik yang mengalir di suatu rangkaian Biasanya digunakan sebagai pembatas
Resistor variable dengan dua terminal untuk Resistor yang nilai hambatannya mengikuti
mengubah nilai hambatan. Biasanya digunakan besarnya kekuatan intensitas cahaya.
untuk mengontrol arus listrik di sebuah rangkaian.
B. Simbol Dasar Elektronika (Kapasitor)
1.23. Kapasitor Non-Polar 1.25. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor yang tidak memiliki polarisasi. Kapasitor elektrolit biasanya sudah terpolarisasi
Biasanya digunakan pada sirkuit A C dan DC. dan digunakan dalam sirkuit DC.
Kapasitor ini memiliki kutub positif dan negatif. Kapasitor yang digunakan untuk mengatur frekuensi
Biasanya digunakan pada sirkuit DC. dan disesuaikan dengan cara memutar knop.
B. Simbol Dasar Elektronika (Diode)
1.27. PN Junction Diode 1.29. Photodiode
Dioda ini dapat digunakan untuk memotong atau Dioda yang mendeteksi cahaya yang masuk dan
menjepit sirkuit, sebagai penyerah dalam arus DC. mengubahnya menjadi arus atau tegangan
Dioda ini digunakan dalam regulator tegangan Dioda yang dapat memancarkan energi cahaya
dan pelindung sirkuit dari tegangan yang berlebih. dan biasanya digunakan untuk indikator.
B. Simbol Dasar Elektronika (Transistor)
1.31. Transistor NPN 1.33. Phototransistor
Transistor NPN akan mengalirkan arus dari kolektor Simbol transistor ini mengubah energi cahaya
ke emitor ketika basis diberikan arus positif. menjadi energi listrik yang sesuai.
Transistor PNP akan mengalirkan arus dari kolektor Mosfet ini biasa digunakan sebagai switch dan
ke emitor ketika basis diberikan arus negatif sebagai penguat sinyal pada perangkat elektronik.
B. Simbol Dasar Elektronika (Transformator)
1.35. Transformer 1.37. Step Down Transformer
Simbol ini digunakan untuk menambah atau Simbol ini memiliki tegangan output yang lebih
mengurangi tegangan arus AC. rendah dibanding inputnya. Digunakan dalam
aplikasi daya rendah.
1.36. Center Tapped 1.38. Step Up Transformer
Simbol ini digunakan untuk penyearah alur Simbol ini memiliki tegangan output yang lebih
komponen di sirkuit. tinggi dibanding inputnya. Biasanya digunakan
dalam inverter.
B. Simbol Dasar Elektronika
1.39. Loud Speaker 1.41 Sekering
Speaker digunakan untuk merubah sinyal listrik Berfungsi untuk memutus jalur rangkaian apabila
menjadi sebuah suara. terdapat beban lebih.
Simbol ini berarti dapat mengubah energi listrik Untuk menghasilkan sinyal waktu dari frekuensi
menjadi mekanik. yang cepat.
C. Rangkaian Elektronika
1. Penjelasan Rangkaian Elektronika
Rangkaian elektronika merupakan rangkaian yang
disusun dengan simbol-simbol elektronika dengan
merepresentasikan komponen elektronika.
Rangkaian Flip-flop
Sumber:Skemaku.com
C. Rangkaian Elektronika
1.1 Pembahasan komponen yang ada pada rangkaian
Nomor 1 merupakan simbol dari komponen
Resisto
r
Nomor 2 merupakan simbol dari komponen
LED (Light Emitting Diode)
Nomor 3 merupakan simbol dari komponen
Kapasitor
Nomor 4 merupakan simbol
Transistor dari komponen
Nomor 5 merupakan simbol dari komponen
Switch
Nomor 6 merupakan simbol dari komponen
Baterai
Rangkaian Flip-flop
Sumber:Skemaku.com
C. Rangkaian Elektronika
1.2. Rangkaian PCB
Rangkaian PCB (Printed Circuit Board) di samping
merupakan rangkaian PCB Sismin (Sistem minimum) yang
menggunakan PCB single layer (kiri) dan PCB double layer
(kanan).
Digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda
potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat
ukur digital.
Perlu diperhatikan dalam pemilihan Voltmeter karena pengukuran pada arus A C dan DC
menggunakan voltmeter yang berbeda.
Penggunaan Ampermeter
D. Alat Ukur
1.2.2. Tang Ampere
Tang ampere atau digital clamp meter adalah hand tool yang
umum digunakan dalam bidang kelistrikan. Meski disebut tang,
bentuk tang ampere sedikit berbeda.
Tang Ampere
D. Alat Ukur
2. Testpen
Testpen merupakan alat yang digunakan untuk mengecek
adanya tegangan pada rangkain.
4. Screw Driver
Screw driver atau obeng merupakan alat yang digunakan
untuk memasang/melepas sekrup yang digunakan pada
komponen.
THANK
YOU