Anda di halaman 1dari 7

Catatan Invertebrata takut ada yang kurang lengkap catatannya… (Ayo dibaca, insya Allah akan

membantu kalian) 😊
Invertebrata atau Avertebrata artinya hewan yang tidak memiliki rangka dalam tubuh atau tidak
memiliki vertebra (tulang belakang). Terbagi menjadi 8 kelompok Filum.
1. Filum Porifera: ciri umumnya bentuk
tubuh seperti vas/guci memiliki lubang-
lubang di permukaan tubuhnya tempat
masuknya air (Ostium), Lubang besar Ostia
tempat keluarnya air (Oskulum), dan
Lubang rongga di dalam tubuhnya tempat
pencernaan (Spongocoel). Hidup
menempel pada karang, dan bereproduksi
dengan bertunas. Dikelompokkan
berdasarkan kandungan penyusun
tubuhnya:
- Penyusun tubuhnya berupa kalsium
(CaCO3):
Calcarea: contohnya: Sycon, Scypha.
- Penyusun tubuhnya berupa silika/kersik terbagi menjadi 2:
a. Hexactinellidae: contoh: Hyalonema, Euplectella
b. Demospongiae: contoh: Euspongia, Spongin
Peranan: - menjadi penghalus (amplas), menjadi spons pencuci, diekstrak untuk diambil
silikanya.

2. Filum Coelenterata: Hewan berongga, memiliki fase hidup POLIP (menempel pada karang)
dan atau MEDUSA (fase dewasa, bebas berenang). Umumnya memiliki tentakel dan sel
penyengat. Dikelompokkan berdasarkan fase-fase hidupnya:
- Hydrozoa: memiliki fase hidup Polip dan Medusa, mirip seperti tumbuhan air berbentuk
bulat. Contoh: Physalia pelagica, Obelia.
- Scypozoa: fase hidupnya Polip dan Medusa, umumnya memiliki tentakel penyengat,
Scypo (mangkok), tubuhnya seperti mangkok (setengah lingkaran). Contoh: Aurelia
aurita (ubur-ubur)
- Anthozoa: Fase hidupnya hanya polip, terumbukarang di laut, contoh: Gorgonia,
Tubifora, Anemon laut.
Contoh Fase hidup Coelenterata: Aurelia aurita

medusa
zigot blastula gastrula planula skifistoma efira
(dewasa)
Medusa kawin, dan kembali menghasilkan zigot,
dst.

Peranan Coelenterata: Menjadi tempat berlindung dan sarang ikan di laut, ubur-ubur menjadi
bahan makanan.

3. Subkingdom Vermes (cacing) terbagi menjadi 3 Filum:


a. Platyhelminthes (flatworms, atau cacing pipih). Sudah memiliki syaraf, namun sistem
pencernaannya belum sempurna. Sistem eksresi dengan nefridia. Ada yang bersegmen, ada
yang tidak. Dikelompokkan menjadi 3 kelas:
- Turbellaria : memiliki kemampuan beregenerasi tinggi, misalnya pada Planaria.
- Cestoda: umumnya parasit, bersegmen contohnya cacing pita babi (Taenia solinum)
- Trematoda: umumnya parasit, tidak bersegmen contoh: Fasciola hepatica (Cacing hati).

b. Nemathelminthes: bereproduksi hanya dengan kawin/fertilisasi/seksual, pencernaan


sempurna, tidak bersegmen, dan memiliki lapisan kutikula pada permukaan tubuhnya.
Dikelompokkan menjadi 2 kelas:
- Nematoda: Umumnya penyebab penyakit cacingan pada manusia. Contoh: cacing kremi –
cacing yang membuat gatal pada dubur anak kecil (Oxyuris/Enterobius); cacing gelang
(Ascaris).
- Nematofora: parasit pada Insecta dan Arthropoda, juga pada Pisces (ikan). Contoh:
Nectonema.

c. Annelida: Cacing bersegmen dan berambut. Dikelompokkan berdasarkan jumlah


rambutnya (3 kelas):
- Hirudinae: tidak memiliki chaeta, memiliki zat hirudin (anti pembekuan darah), contoh:
Hirudo medicinalis (Lintah untuk pengobatan alternatif).
- Oligochaeta: (oligo: sedikit, chaeta: rambut). Contohnya: Lumbricus sp. (cacing tanah,
sebagai detritrivor, menyuburkan tanah)
- Polichaeta: (poli: banyak), Contoh: Nereis, cacing palolo (Eunice viridis) dan cacing wawo
(Lysidicea) yang banyak dikonsumsi manusia di daerah Maluku dan Nusa Tenggara.

4. Mollusca: Hewan bertubuh lunak dan umumnya memiliki cangkang/cangkok dari zat
kapur. Dikelompokkan menjadi 4 kelas. Ada yang dikelompokkan berdasarkan alat gerak
dan jumlah cangkang:
- Alat gerak di perut dan jumlah cangkang tunggal/satu: Gastropoda (gastro: perut, poda:
kaki). Bergerak dengan alat gerak otot perut/abdomen. Umumnya bercangkang satu
kecuali pada Limax (limus sakereut) yang tanpa cangkang. Contoh: Siput/bekicot
(Achatina), Limus sakereut (Limax)
- Alat gerak di kepala, tidak bercangkang: Cephalopoda (cephal: kepala, poda: kaki), alat
gerak terdapat di kepala. Terbagi lagi berdasarkan jumlah kakinya:
 Jumlah kaki 3 pasang contohnya, Loligo (cumi-cumi),
 Jumlah kaki 4 pasang contohnya, Octopus (gurita)
- Alat gerak berupa mantelnya, cangkang berpasangan/dua: Bivalvia: memiliki 1 pasang
cangkang/dua keping cangkang, dan memiliki insang lembaran serta mantel di dalam
cangkangnya. Contohnya: Kerang Mutiara (Pinctada maxima), Kerang hijau (Perna
viridis).
- Alat gerak kaki “sekop”, cangkang tunggal: Scaphopoda: (scapho: sekop, poda: kaki)
cangkang tunggal berbentuk seperti taring/gading. Contohnya: Dentalium vulgare
Peranan Mollusca
a. Mollusca seperti cumi-cumi dll dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
b. Untuk barang perhiasan berupa hiasan dinding, perhiasan wanita (mutiara dll)
c. Keong mas dan semacam bekicot merupakan hama tanaman.

5. Arthropoda: badan berbuku/beruas, kaki berbuku, dan beberapa memiliki


sengat/menghasilkan bisa/racun. Arthropoda dikelompokkan berdasarkan jumlah buku/ruas
tubuhnya dan jumlah kakinya:
- Jumlah kaki 3 pasang dan memiliki 3 ruas tubuh: Insecta; tubuh terbagi menjadi ruas
cephal (kepala), thorax (dada), dan abdomen (perut). Contohnya: Kecoak (Periplaneta
americana), Belalang (Valanga).
- Jumlah kaki 4 pasang dan memiliki 2 ruas tubuh: Arachnida; tubuh terbagi menjadi ruas
cephalothorax dan abdomen. Contohnya: Laba-laba (Parasteatoda), Kalajengking
(Centruroides).
- Jumlah kaki 5 pasang, dan memilki 2 ruas tubuh,: Crustacea; tubuh terbagi menjadi ruas
cephalothorax dan abdomen yang bersegmen. Contoh: Udang (Macrobrachium),
Kepiting (Uca pugnax), Lobster
- Jumlah kaki lebih dari 5 pasang (Myriapoda), terbagi lagi menjadi 2, berdasarkan jumlah
kaki tiap segmen abdomennya:
 Setiap abdomen memiliki 1 pasang kaki: Chilopoda: dikenal pula dengan sebutan
kaki serratus. Contohnya: Kelabang (Scolopendra)

 Setiap abdomen memiliki 2 pasang kaki: Diplopoda: dikenal pula dengan nama kaki
seribu. Contohnya: Kaki seribu/luwing (Julus virgatus).

Peranan Arthopoda
Golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga, Lebah madu (Apis mellifera) dapat menghasilkan madu. Ulat sutra
(Larva sejenis ngengat) dapat menghasilkan sutra untuk bahan pakaian.

6. Echinodermata:
Echinos = duri dan derma = kulit. Jadi Echinodermata hewan berkulit duri. Memiliki kaki
ambulakral. Dikelompokkan menjadi 5 kelas:
- Ophiuroidea
Bentuknya seperti bintang ular sedikit berduri, tidak memiliki celah ambulakral, pentamer
berlengan panjang dan ramping serta mudah digerakan. Contoh: Ophiutrix sp.
- Echinoidea
Bentuk seperti landak, bentuk cakram atau globular rangka dari keping-keping kapur,
berduri, tidak memiliki celah ambulakral, tidak mempunyai tangan-tangan Contoh: Bulu
babi (Diadema sp.)
- Kelas Holothuroidea
Kulit durinya halus, tubuhnya seperti mentimun, gerakannya fleksibel, lembut dan tidak
mempunyai lengan. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung abora, memiliki
tentakel Contoh: Holothuria sp (ketimun laut).
- Kelas Asteroidea •bentuk seperti bintang, tubuh terbagi lima tangan (pentamer). Dapat
melakukan fragmentasi. Terdapat celah ambulakral. Pada bagian ujung tangan terdapat
bintik mata dan tentakel. Contoh: Asterias forbest (bintang laut)
- Kelas Crinoidea
Mirip tumbuhan bunga. memiliki lima lengan mulut dan anus hewan ini terdapat di
permukaan karang menempel, dan tidak mempunyai madreporite. Contoh: Metacrinus sp.
(Lili laut)

Peranan Echinodermata
Peranan Positif:
a. Sebagai pembersih lautan, karena Echinodermata membantu membersihkan lautan.
b. Bahan makanan (Seperti mentimun laut atau telur bulu babi).
c. Jadi barang hiasan, dan bernilai ekonomis tinggi.
Peranan Negatif: Echinodermata juga bisa merugikan, karena memakan tiram/kerang mutiara
dan binatang karang sehingga banyak yang mati.

PALANTAE (tumbuhan)
Ada 3 kelas, yaitu :
1. Bryophyte (lumut)
o Tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daunnya
o Tidak memiliki pembuluh
 Lumut kerak
 Lumut daun (musei)
 Lumut hati (hepaticai)
2. Pterydophita (tumbuhan paku)
o Homosfer
o Heterosfor
o Peralihan, yaitu antara keduanya
 Daun mudanya melingkar/menggulung
3. Spermatophyte (tumbuhan berbiji)

Ada 2 ORDHO :
1. Gymnospermae (berbiji terbuka), jambu monyet, melinjo, dsb
2. Angiospermae (berbiji tertutup), mangga, dll

KLASIFIKASI JAMUR
1. Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang menggunakan
zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual dan
zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu,
zygomycota juga dapat melakukan reproduksi aseksual
dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora
vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh
zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus
oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur
tapai). Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:
1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)
2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
3. Membentuk zigospora
4. Dinding sel tersusun dari zat kitin
5. Hidup saprofit
6. Miselium bercabang banyak
7. Mempunyai haustoria
8. Tidak memiliki zoospora
9. Spora berupa sel-sel berdinding

2. Ascomycota
Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya 
yang disebut askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa
hifa. Contoh ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi
alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri
ascomycota:
1. Hifa bersekat
2. Alat reproduksi seksual berupa askus
3. Umumnya hidup saprofit
4. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium,
fragmentasi, dan pertunasan
5. Memiliki banyak inti sel
6. Sebagian besar multiseluler
7. Spora tidak berflagela
8. Bentuk tubuh seperti mangkuk

3. Basidiomycota
Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk spora di atas sel
yang disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia.
Contoh basidiomycota adalah Volvariella volvacea (bahan makanan),  Puccinia
graminis (penyakit pada tebu), dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut
adalah ciri-ciri basidiomycota:
1. Hifa bersekat
2. Multiseluler
3. Vegetatifnya memiliki satu inti haploid
4. Memiliki basidiokarp
5. Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping
6. Umumnya hidup saprofit
7. Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan
4. Deuteromycetes
Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum diketahui proses
reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh
deuteromycetes adalah Aspergillus wenti, Tinea versicolor, dan Trichophyton. Berikut
adalah ciri-ciri deuteromycota:
1. Hifa bersekat
2. Reproduksi aseksual dengan konidia
3. Dinding sel terbuat dari zat kitin

5. Chytridiomycota

Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut
sebagai peralihan antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam
kingdom fungi setelah membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh
chytridiomycota adalah Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi
kentang), Chytridium, dan  Physoderma maydis (noda pirang pada jagung). Berikut
adalah ciri-ciri chytridiomycota:
1. Sebagian besar hidup di air
2. Beberapa bersifat saprofitik
3. Bersifat parasit pada invertebrata di air
4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi
5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin
6. Memiliki hifa senositik
7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

Anda mungkin juga menyukai