Anda di halaman 1dari 4

Tugas Personal ke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)
2602292300 – Mikhael Ridwan Ebenezer Hutauruk
Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman; Font: Times New Roman;
ukuran: 12; spasi: 1,5
Daftar pustaka harus ada (minimal 3, salah satunya lecture notes)
Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Mendeskripsikan Artikel Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada
apa itu memuat indikator indikator indicator
Pendidikan secara yang jelas, yang tepat, yang jelas,
karakter lengkap, tepat dan jelas dan lengkap dan
2. Menjelaskan jelas dan lengkap lengkap tepat
Pancasila tepat
sebagai sumber indikator
Pendidikan 1,2,3 dan 4
karakter
3. Menjelaskan
Pancasila
sebagai ideologi
Negara
4. Memberikan
contoh
implementasi
kebijakan
pembangunan di
bidang sumber
daya manusia
terkait topik

Menurut Anda, sudahkah implementasi kebijakan pembangunan di bidang sumber


daya manusia sudah berjalan dengan baik? Jelaskan dengan menggunakan
alasannya mengacu pada topik “Pancasila sebagai Sumber Pendidikan Karakter
dan Ideologi Negara”.

Character Building: Pancasila


Jawaban:
Kebijakan pembangunan sumber daya manusia mengacu pada rencana negara
untuk membantu rakyatnya mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan
pengetahuan mereka. Sebagai imbalannya, proses ini menurunkan tingkat
pengangguran di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia.
Sayangnya kebijakan tersebut belum lah diimplementasikan secara merata di
Indonesia. Memang pemerintah sedang berusaha keras dalam meningkatkan
sumber daya manusia dengan beberapa program seperti program Wajib Belajar 9
Tahun yang mewajibkan anak-anak Indonesia untuk belajar dari tingkat SD dan
setidaknya sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kemudian ada
juga program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). BOS merupakan program
yang digalakkan oleh pemerintah untuk membantu sekolah-sekolah di Indonesia
agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih optimal. Bantuan yang diberikan
melalui program BOS berupa dana. Dana tersebut dapat digunakan untuk
keperluan sekolah, seperti perawatan sarana dan prasarana sekolah hingga
membeli peralatan multimedia untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Namun di wilayah pelosok masih lah tidak mudah bagi pelajar-pelajar untuk
menerima pembelajaran atau fasilitas yang setara dengan apa yang diterima oleh
pelajar di wilayah maju seperti ibu kota ataupun kota besar.
Walaupun sumber daya manusia di Indonesia lebih membaik dibandingkan
setengah abad yang lalu, namun ketidaksetaraan yang saya sebutkan sebelumnya
masih belum teratasi maka kualitas sumber daya manusia di Indonesia sayangnya
masih tergolong rendah. Hal ini bisa dibuktikan dengan peringkat Indonesia di
Human Development Reports untuk tahun 2023. Human Development Index
(HDI) Indonesia menempati peringkat 114 dari 191 negara dengan nilai 0,705 —
0,004 lebih rendah dibandingkan
pada tahun 2020.
HDI adalah sebuah ukuran ringkasan untuk menilai kemajuan jangka panjang
dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia: umur panjang dan sehat, akses
terhadap pengetahuan, dan standar hidup yang layak.

Character Building: Pancasila


Rakyat yang masih rentan akan melanggar SARA adalah salah satu permasalahan
yang paling bisa dilihat saat ini. Hal tersebut adalah bukti bahwa Pancasila belum
benar- benar tertanam pada diri bangsa Indonesia. Maka dari itu, sangat penting
untuk mengajarkan anak-anak Pendidikan Karakter dengan Pancasila sebagai
sumbernya sejak dini.
Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, menyatakan bahwa
Pendidikan Karakter adalah salah satu dari lima cara untuk meningkatkan sumber
daya manusia. Pendidikan Karakter yang harus secara terus menerus diajarkan dan
dipupuk sejak dini melibatkan nilai kasih sayang, tauladan, akhlak, perilaku, dan
kebhinekaan.
Menurut saya, Pendidikan Karakter adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki
tujuan untuk mendidik pelajar agar memiliki nilai-nilai karakter tertentu yang
dalamnya meliputi pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai- nilai tersebut.
Sumber daya manusia dapat ditingkatkan dengan memahami setiap sila yang ada
pada Pancasila dan menerapkannya pada Pendidikan Karakter dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Menghormati penganut agama lain dan memberi mereka kebebasan dalam
beribadah
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan menjadi pribadi yang beradab
dengan menghargai satu sama lain tanpa membanding-bandingkan latar belakang
mereka.
3. Persatuan Indonesia:
Menempatkan persatuan, kesatuan, dan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan:
Menghormati hasil musyawarah walaupun hasil tersebut berbeda dari apa yang
kita usulkan dan juga menghormati perbedaan pendapat.

Character Building: Pancasila


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Berjuang untuk keadilan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain dan membantu
orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
Pancasila adalah sebuah ideologi yang disusun secara sempurna yang mencakup
dengan budaya, agama, dan norma sosial yang sesuai dengan rakyat Indonesia.
Dengan ini generasi penerus bangsa tidak akan lupa oleh asal-usul mereka dan
masih menjunjung tinggi Indonesia di era globalisasi ini. Dengan pengajaran
Pendidikan Karakter yang berbasis Pancasila membantu mendidik generasi muda
bagaimana menjadi generasi yang baik, bertanggung jawab, selalu menerapkan
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan.

Referensi:
Lecture Notes Character Building: Pancasila, Week 1, Hal. 9-11
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/pendidikan-karakter-:-peranan-dalam-
menciptakan-peserta-didik-yang-berkualitas
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/pontianak/id/data-publikasi/berita-terbaru/2927-
dana-bantuan-operasional-sekolah-bos.html
https://www.kemenkopmk.go.id/jalan-panjang-pembangunan-sdm-indonesia

Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai