Diseminasi Lsi - Jabar 08 Juni 2023
Diseminasi Lsi - Jabar 08 Juni 2023
Wa k t u s u r v e i :
16-29 Mei 2022
DAFTAR ISI
1 2 3 4 5
Pengantar Metode Temuan Temuan Intoleransi
Utama 1: Utama 2:
Dukungan Dukungan
pada pada
Kekerasan Organisasi
Ekstrem Kekerasan
Ekstrem
6 7 8 9 10 11
Dukungan Deprivasi Media, Kontak Demokrasi Norma
pada Hukum Relatif Pesan Antaragama dan Gender
Syariah Intoleran Kepuasan Regresif
dan pada
Kepercayaa Presiden
n Sosial
2
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PENGANTAR
• Kekerasan Ekstrem (KE) dan ketegangan antarkelompok agama masih terjadi
dalam kehidupan umat beragama di Indonesia. Meski secara umum BNPT
menemukan bahwa potensi radikalisme dan terorisme menunjukkan penurunan,
akan tetapi kasus-kasus KE dan potensi penyebaran radikalisme masih terjadi. Di
antaranya adalah warga Indonesia yang membantu dan berada di Suriah dan Irak
untuk bergabung dengan ISIS, serta masuknya jejaring teroris baru ke Indonesia.
Hingga 2021, data BNPT menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 WNI berada di
daerah konflik baik Suriah, Irak, Filipina, dan Afghanistan. Yang terbaru adalah
masuknya jaringan Katiba Tawhid wal Jihad (KTJ) ke Indonesia yang diberitakan
masuk ke Indonesia pertengahan April 2023.
• Selain itu, peristiwa intoleransi juga masih terjadi, terutama kepada kelompok
minoritas. Yang paling banyak diberitakan akhir-akhir ini adalah penutupan
patung Bunda Maria di Yogyakarta. Kasus ini masih terjadi di tengah slogan
Moderasi Beragama yang digaungkan pemerintah.
3
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PENGANTAR
• Sejauh ini, pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menurunkan KE
baik pencegahan maupun penanganan. Namun demikian, di sisi lain pemerintah
juga melakukan pembubaran terhadap organisasi massa. Beberapa kalangan
menilai langkah pembubaran tersebut justru bertentangan dengan prinsip
kebebasan berorganisasi dalam demokrasi.
• Kasus intoleransi dan diskriminasi yang masih terjadi tersebut juga
menyumbang terhadap masih tertahannya Indonesia dalam kategori negara
flawed democracy dalam Indeks Demokrasi yang dikeluarkan oleh EIU tahun
2022.
• Sejauh ini, penelitian tentang KE terutama dilakukan pada pelaku KE untuk
dasar program deradikalisasi. Sedangkan penelitian di tingkat publik masuk
perlu dilakukan untuk mengetahui sikap publik terhadap KE, termasuk
organisasi KE, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap tersebut.
4
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PENGANTAR
• Oleh karena itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei kepada
publik secara nasional dan pada wilayah-wilayah tertentu, yakni DKI+Banten,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. untuk mengetahui sikap mereka terhadap
KE dan organisasi KE. Survei juga menanyakan tentang faktor-faktor yang dapat
berkontribusi terhadap dukungan pada KE, di antaranya adalah intoleransi,
dukungan pada hukum kriminal Syariah, deprivasi relatif, akses media, kontak
antaragama, dan dukungan pada demokrasi. Survei juga menanyakan tentang
sikap publik terhadap norma gender regresif, serta variabel demografi.
• Hasil survei dapat menjadi bahan diskusi dan rujukan bagi pengambil kebijakan
dan pihak-pihak yang bergerak untuk mengatasi KE, intoleransi, dan
memperjuangkan demokrasi.
• Catatan: Paparan ini fokus pada hasil survei di wilayah Jawa Barat.
5
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PERTANYAAN DAN TUJUAN PENELITIAN
• Pertanyaan penelitian
1. Seberapa besar dukungan publik di Jawa Barat terhadap Kekerasan Ekstrem
(KE) dan Organisasi Kekerasan Ekstrem (OKE) di Indonesia?
2. Bagaimana tingkat intoleransi di Jawa Barat?
3. Bagaimana pengalaman dan sikap dalam hubungan antaragama di Jawa
Barat?
• Tujuan:
1. Untuk mengetahui tingkat intoleransi di Jawa Barat?
2. Untuk menggali pengalaman dan sikap dalam hubungan antaragama di Jawa
Barat sebagai dasar bagi rekomendasi untuk menurunkan dukungan tersebut.
• Metode penelitian:
1. Survei opini publik nasional di Indonesia.
2. Survei dengan tambahan sampel di DKI Jakarta+Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur. 6
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
METODOLOGI
POPULASI DAN SAMPEL
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17
tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.550
responden sebagai sampel basis. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar
±2.5% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
• Dilakukan oversample di 4 wilayah yakni DKI Jakarta+Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur, masing-masing menjadi 600 responden. Dengan ukuran
sampel tersebut, margin of error sampel sebesar ±4.1% pada tingkat kepercayaan
95%). Total sampel dalam survei ini sebanyak 3.090 responden. Namun, laporan ini
fokus pada temuan-temuan di Provinsi Jawa Barat.
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah
dilatih.
• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari
total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot
check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
8
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
FLOW CHART PENARIKAN SAMPLE
Populasi desa/kelurahan
tingkat Provinsi
Di masing-masing RT/Lingkungan
KK1 KK2 dipilih secara random dua KK
12
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN KUNCI 1:
DUKUNGAN PADA KE
“Kegiatan mengadvokasi, terlibat dalam,
mempersiapkan, atau mendukung kekerasan berdasarkan
ideologi untuk mencapai tujuan sosial, ekonomi, dan
politik” (USAID, 2020).
Sekitar 5 dari 10 orang setuju/sangat setuju ikut berperang di negara lain untuk membela umat agamanya yang dianiaya.
Meski sebagian besar responden tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan tindakan membalas kelompok lain yang
menyerang agamanya, mendukung organisasi agama yang melanggar hukum, dan mendukung organisasi agama yang
menggunakan kekerasan, namun sejumlah orang setuju/sangat setuju.
Apakah Ibu/Bapak sangat setuju, setuju, antara setuju dan tidak setuju, tidak setuju, atau sangat tidak setuju dengan
tindakan berikut yang mungkin dilakukan seseorang atas nama … ? (%)
DEMOGRAFI GENDER
male 50.1 75.7 10.0 14.3
Female 49.9 73.8 14.3 11.9
USIA
<= 21 Yo 12.8 64.8 11.6 23.6
22 - 25 Yo 9.7 66.7 18.8 14.6
26 - 40 Yo 37.9 71.6 13.4 15.0
41 - 55 Yo 24.9 83.4 7.8 8.8
> 55 Yo 14.7 82.2 12.6 5.3
PENDIDIKAN
• Lebih banyak yang tidak setuju KE pada semua kelompok <= Elementary school 37.1 81.4 8.7 9.9
Middle school 18.8 69.9 11.6 18.4
sosio-demografi. High school 31.9 66.8 18.6 14.6
University 12.2 82.6 6.7 10.7
• Dukungan pada KE tampak lebih tinggi pada kelompok WILAYAH OVERSAMPLE
DAPIL JABAR 1 6.2 89.7 3.3 6.9
umur lebih muda (di bawah 40 tahun). DAPIL JABAR 2 11.2 58.7 4.9 36.4
16
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN KUNCI 2:
DUKUNGAN PADA OKE
Mengetahui dan setuju dengan organisasi yang
mendukung, mengampanyekan, dan melakukan KE.
Fokus: ISIS, FPI, HTI, JI
ISIS
(KHUSUS MUSLIM)
Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar ISIS? (%) Jika ya, apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan ISIS? (%)
Mayoritas, 69.0% warga muslim tahu ISIS, dan dari yang tahu mayoritas tidak setuju dengan ISIS.
18
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
FRONT PEMBELA ISLAM
(KHUSUS MUSLIM)
Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar Front Pembela Islam Jika ya, apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan FPI? (%)
(FPI), sekarang Front Persaudaraan Islam (FPI)? (%)
70,0 45,0
63,0
40,0 38,4
60,0 34,1
35,0
50,0
30,0
40,0 36,7 25,0 21,3
30,0 20,0
15,0
20,0
10,0 6,1
10,0 5,0
0,3
0,0 0,0
Tahu Tidak tahu TT/TJ Setuju Antara setuju dan Tidak setuju TT/TJ
tidak setuju
Mayoritas, 63.0% warga muslim tahu FPI, dan dari yang tahu lebih banyak yang tidak setuju dengan FPI. Namun, cukup banyak
yang setuju 34.1%, dan terdapat 21.3%.
19
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
(KHUSUS MUSLIM)
Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar Hizbut Tahrir Indonesia Jika ya, apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan HTI? (%)
(HTI)? (%)
Sebanyak 27.4% warga muslim tahu HTI, dan dari yang tahu mayoritas tidak setuju dengan HTI.
20
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
JAMAAH ISLAMIYAH
(KHUSUS MUSLIM)
Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar Jamaah Islamiyah (JI)? (%) Jika ya, apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan Jamaah
Islamiyah (JI)? (%)
80 74,7
70 70,0
60 59,5
60,0
50 50,0
40 40,0
30 25,2 30,0
Sebanyak 25% warga muslim tahu Jamaah Islamiyah, dan dari yang tahu mayoritas tidak setuju dengan Jamaah Islamiyah
21
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
DUKUNGAN PADA OKE BERDASAR SOSIO-DEMOGRAFI
Antara
Tidak
BASE setuju Setuju
setuju
DUKUNGAN PADA OKE dan tidak
GENDER
Laki-laki 75.5 72.8 7.3 19.9
Dukungan pada OKE tergolong rendah. Data Perempuan 24.5 86.1 11.3 2.6
USIA
menunjukkan bahwa dari skala 1 sampai 4, nilai rata- <= 21 tahun 6.3 100.0 0.0 0.0
rata di bawah median (M = 1.65, SD = 0.53). 22 - 25 tahun 3.4 0.0 0.0 100.0
26 - 40 tahun 37.5 78.1 4.1 17.7
41 - 55 tahun 41.8 74.8 13.0 12.2
> 55 tahun 11.1 83.6 11.7 4.6
PENDIDIKAN
• Di antara Muslim di Jawa Barat yang tahu keempat <= SD
SMP
16.1
14.8
54.0
86.5
11.3
0.0
34.7
13.5
organisasi, dukungan pada OKE tampak lebih banyak SMA 38.6 79.6 6.2 14.2
di kalangan usia 22-40 tahun dibanding kalangan yang PT 30.6 78.4 13.2 8.4
WILAYAH
lebih tua (> 40 years) atau kelompok paling muda 21 tahun DAPIL JABAR 1 12.1 78.0 4.8 17.3
ke bawah. DAPIL JABAR 2 10.5 74.5 12.9 12.6
DAPIL JABAR 3 5.4 100.0 0.0 0.0
• Muslim dari Dapil Jabar 4, Dapil Jabar 8, Dapil Jabar 10 DAPIL JABAR 4 0.9 29.8 0.0 70.2
and Dapil Jabar 11 menunjukkan dukungan lebih besar DAPIL JABAR 5 10.7 79.7 9.2 11.1
DAPIL JABAR 6 13.0 82.6 9.2 8.2
dibanding wlayah-wilayah lain. DAPIL JABAR 7 16.7 77.1 13.6 9.3
DAPIL JABAR 8 7.9 57.5 0.0 42.5
DAPIL JABAR 9 11.8 95.3 0.0 4.7
DAPIL JABAR 10 6.3 65.0 0.0 35.0
DAPIL JABAR 11 4.5 25.5 40.2 34.3
23
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN
Dukungan pada OKE
• Pengetahuan warga Muslim di Jawa Barat terhadap beberapa organisasi kekerasan cukup
tinggi, terutama terhadap ISIS (69%) dan FPI (63%). Sedangkan terhadap HTI (27.4%) dan
JI (25%) lebih sedikit.
• Di antara keempat organisasi, kebanyakan Muslim Jawa Barat tidak setuju dengan
organisasi tersebut. Akan tetapi, FPI tampak cukup didukung, dan cukup banyak yang ragu-
ragu, antara mendukung dan tidak mendukung FPI.
24
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PREDIKTOR UTAMA UNTUK KE DAN OKE:
1. INTOLERANSI
Kesediaan seseorang untuk (tidak) memberi kesempatan bagi
kelompok lain untuk memperoleh hak-hak dasar warga negara,
politik, dan agama, bahkan ketika orang tersebut tidak setuju dengan
keyakinan, cara berpikir, dan tindakan kelompok lain tersebut, selama
cara-cara tersebut tidak melanggar hak orang lain (Sullivan, Piereson,
& Marcus, 1993).
KELOMPOK AGAMA YANG PALING TIDAK DISUKAI
Dalam masyarakat kita biasa ditemukan ada warga yang tidak suka pada kelompok tertentu. Bagaimana dengan Ibu/Bapak sendiri,
apakah ada dari kelompok-kelompok berikut yang paling tidak Ibu/Bapak sukai? (%)
[BISA LEBIH DARI SATU JAWABAN MAKSIMAL 2 JAWABAN]
Aliran kepercayaan 11,1
Kristen 5,6
Katolik 2,7
Hindu 2,3
Buddha 1,3
Islam 0,1
TT/TJ 1,7
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Mayoritas 79.1% mengaku tidak ada kelompok agama yang tidak disukai, sedangkan 26.2% tidak suka pada kelompok agama
tertentu. Di antara yang tidak suka, Aliran Kepercayaan dan Kristen, tidak disukai oleh lebih dari 5% warga. Kemudian Kong Hu 26
Chu, Katolik, Hindu, Buddha, dan Islam. Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
INTOLERANSI TERHADAP KELOMPOK AGAMA
YANG TIDAK DISUKAI
Apakah Ibu/Bapak sangat keberatan, keberatan, antara keberatan dan tidak keberatan, tidak keberatan, atau sangat tidak
keberatan apabila orang dari kelompok agama yang tidak Ibu/Bapak sukai tersebut ... ? (%)
(Base: Memiliki kelompok agama yang tidak disukai, 17.2% responden)
Sangat keberatan Keberatan Antara keberatan dan tidak Tidak keberatan Sangat tidak keberatan TT/TJ
Di antara yang tidak suka pada salah satu kelompok agama, umumnya merasa sangat atau keberatan jika anggota kelompok tersebut
membangun tempat ibadah, menjadi bupati/walikota, mengadakan acara keagamaan, menjadi guru sekolah negeri, atau tinggal di
sekitar sini.
27
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KELOMPOK ETNIS YANG PALING TIDAK DISUKAI
Apakah ada dari kelompok-kelompok suku/etnis berikut yang paling tidak Ibu/Bapak sukai? (%)
[BISA LEBIH DARI SATU JAWABAN MAKSIMAL 2 JAWABAN]
Cina/Tionghoa 6,1
Batak 4,6
India 2,4
Bugis 2,2
Madura 1,6
Betawi 1,2
Arab 0,8
Jawa 0,5
Minang 0,4
Melayu 0,3
Sunda 0,1
Kelompok suku/etnis lainnya 0,0
Tidak ada kelompok etnis/suku yang tidak saya sukai 86,3
TT/TJ 1,4
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0
Mayoritas 86.3% mengaku tidak ada kelompok etnis yang tidak disukai. Sisanya tidak suka pada kelompok etnis tertentu. Di antara
yang tidak suka, Cina/Tionghoa paling banyak yang tidak suka, kemudian Batak, India, Bugis, Madura, Betawi, Arab, Jawa, Minang,
Melayu,Sunda, dan lainnya. 28
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
INTOLERANSI TERHADAP KELOMPOK ETNIS
YANG TIDAK DISUKAI
Apakah Ibu/Bapak sangat keberatan, keberatan, antara keberatan dan tidak keberatan, tidak keberatan, atau sangat tidak
keberatan apabila orang dari kelompok etnis/suku yang tidak disukai tersebut ... ? (%)
(Base: Memiliki kelompok etnis yang tidak disukai, 12.4% responden)
Menjadi bupati/walikota di daerah ini 21 55 10 12 20
Sangat keberatan Keberatan Antara keberatan dan tidak Tidak keberatan Sangat tidak keberatan TT/TJ
Di antara yang tidak suka pada salah satu kelompok etnis tersebut, umumnya merasa sangat atau keberatan jika anggota kelompok
tersebut menjadi bupati/walikota, membangun tempat ibadah, mengadakan acara Adat, menjadi guru sekolah negeri, atau tinggal di
sekitar sini. 29
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KELOMPOK LAINNYA YANG PALING TIDAK DISUKAI
Apakah ada dari kelompok-kelompok berikut yang paling tidak Ibu/Bapak sukai? (%)
[BISA LEBIH DARI SATU JAWABAN MAKSIMAL 2 JAWABAN]
LGBT+ 41,3
Komunis 35,8
Ateis 14,2
Syiah 8,8
Islam Liberal (JIL) 3,7
Wahabbi 3,3
Ahmadiyah 3,3
Feminis 1,9
Saksi Jehovah 1,8
Muhammadiyah 1,0
Mormon 0,7
Nahdlatul Ulama (NU) 0,0
Kelompok lainnya 0,4
Tidak ada kelompok tertentu lainnya yang tidak saya sukai 25,8
TT/TJ 5,0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Hanya 25.8% yang mengaku tidak ada kelompok tertentu yang tidak disukai. Umumnya mengaku ada kelompok yang tidak disukai.
Paling banyak tidak suka pada LGBTQ, kemudian komunis, ateis, Syiah, Islam Liberal(JIL), Wahabbi, dan Ahmadiyah. Kelompok
lainnya tidak disuka tetapi lebih sedikit. 30
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
INTOLERANSI TERHADAP KELOMPOK YANG
TIDAK DISUKAI
Apakah Ibu/Bapak sangat keberatan, keberatan, antara keberatan dan tidak keberatan, tidak keberatan, atau sangat tidak
keberatan apabila orang dari kelompok yang tidak disukai tersebut ... ? (%)
(Base: Memiliki kelompok yang tidak disukai)
Membangun tempat ibadah / kantor organisasi mereka di
47 46 2 3 10
sekitar sini
Sangat keberatan Keberatan Antara keberatan dan tidak Tidak keberatan Sangat tidak keberatan TT/TJ
Di antara yang tidak suka pada salah satu kelompok lain tersebut umumnya merasa sangat atau keberatan jika anggota kelompok
tersebut membangun tempat ibadah, menjadi bupati/walikota, menjadi guru sekolah negeri, mengadakan acara keagamaan, dan
tinggal di sekitar.
31
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
INTOLERANSI MUSLIM TERHADAP NON MUSLIM
(KHUSUS MUSLIM)
Mengadakan acara keagamaan di Membangun tempat ibadah di
lingkungan sekitar lingkungan sekitar
60 60 56,6
49,3
50 50
42,5
40 40 36,8 Mayoritas warga Muslim keberatan
30 30 jika non-Muslim membangun tempat
ibadah di sekitar sini. Mayoritas juga
20 20
keberatan jika non-Muslim menjadi
8,2 6,6
10 10 bupati/walikota dan gubernur.
0 0
2022 2022
34
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PREDIKTOR UTAMA
KE DAN OKE:
Hukuman yang tepat bagi pencuri adalah Muslim Indonesia kurang mendukung Syariah
4 28 9 48 10 1
potong tangan Islam, khususnya hukum kriminal. Dukungan
pada hukum Syariah menunjukkan bahwa
dalam skala 1 sampai 5, Muslim Indonesia
Muslim yang keluar dari Islam (murtad)
1 12 8 65 13 1 memiliki nilai rata-rata 2.82 (SD = 0.85) atau
harus dibunuh
berada di bawah median.
Sekitar 36% setuju/sangat setuju dengan hukum rajam bagi pezina, 32% cenderung setuju potong tangan bagi
pencuri, dan 13% cenderung setuju hukuman bunuh bagi Muslim yang keluar dari Islam. Namun, mayoritas tidak
setuju/sangat tidak setuju dengan ketiga bentuk hukum tersebut. 36
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
DUKUNGAN PADA SYARIAH BERDASAR SOSIO-DEMOGRAFI
Antara
Tidak
BASE setuju Setuju
setuju
dan tidak
• Secara umum, mayoritas warga di berbagai kelompok sosi- GENDER
demografi tidak mendukung hukum Syariah. Laki-laki 50.1 59.1 8.0 32.9
Perempuan 49.9 51.5 7.5 40.9
USIA
• Muslim dari kelompok umur lebih muda (<40 tahun) lebih <= 21 tahun 12.8 47.1 10.9 41.9
banyak yang mendukung Syariah dibanding kelompok umur 22 - 25 tahun 9.7 55.6 7.7 36.7
26 - 40 tahun 37.9 44.9 7.9 47.1
lebih tua. Kelompok umur tua (>55 tahun) paling besar 41 - 55 tahun 24.9 62.7 7.8 29.5
penolakannya pada hukum Syariah. > 55 tahun 14.7 78.6 4.4 16.9
PENDIDIKAN
• Pendidikan menengah paling besar penolakannya pada hukum <= SD 37.1 57.3 9.3 33.5
SMP 18.8 52.0 5.7 42.3
Syariah dibanding kelompok pendidikan lain. SMA 31.9 52.7 7.3 40.0
PT 12.2 62.3 7.9 29.8
• Muslim di Dapil Jabar 2, Dapil Jabar 4, Dapil Jabar 8, Dapil Jabar WILAYAH
DAPIL JABAR 1 6.2 71.8 7.2 21.0
11 cukup banyak yang mendukung Syariah dibanding wilayah lain. DAPIL JABAR 2 11.2 39.4 10.9 49.6
DAPIL JABAR 3 7.3 74.5 2.5 23.1
DAPIL JABAR 4 6.4 30.3 11.7 57.9
DAPIL JABAR 5 11.2 54.1 10.5 35.3
DAPIL JABAR 6 9.5 61.8 9.2 29.0
DAPIL JABAR 7 13.6 57.2 5.3 37.6
DAPIL JABAR 8 9.2 53.9 4.9 41.2
DAPIL JABAR 9 8.4 58.7 9.1 32.2
DAPIL JABAR 10 6.3 75.2 1.6 23.2
DAPIL JABAR 11 10.7 47.6 10.1 42.2
37
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN
• Umumnya, muslim di Jawa Barat tidak mendukung penerapan hukum kriminal dalam
Syariah Islam. Akan tetapi, cukup banyak yang mendukung. Sekitar 36% setuju/sangat
setuju dengan hukum rajam bagi pezina, 32% cenderung setuju potong tangan bagi pencuri,
dan 13% cenderung setuju hukuman bunuh bagi Muslim yang keluar dari Islam.
• Dukungan pada hukum Syariah tampak lebih besar di kalangan perempuan.
• Muslim dari kelompok umur lebih muda (<40 tahun) lebih banyak yang mendukung Syariah
dibanding kelompok umur lebih tua. Kelompok umur tua (>55 tahun) paling besar
penolakannya pada hukum Syariah.
• Pendidikan menengah paling besar penolakannya pada hukum Syariah dibanding kelompok
pendidikan lain.
• Muslim di Dapil Jabar 2, Dapil Jabar 4, Dapil Jabar 8, Dapil Jabar 11 cukup banyak yang
mendukung Syariah dibanding wilayah lain.
38
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PREDIKTOR UTAMA DUKUNGAN
PADA KE DAN OKE:
3. DEPRIVASI RELATIF
Penilaian bahwa seseorang atau kelompoknya kurang
beruntung dibanding kelompok lain yang relevan
sehingga memunculkan perasaan marah, benci, dan rasa
memiliki hak (yang lebih besar dibanding kelompok lain).
(Pettigrew, 2015, p. 12)
DEPRIVASI MUSLIM (KHUSUS MUSLIM)
Ekonomi umat Islam lebih buruk Umat Islam diperlakukan tidak adil
dibanding non-Islam oleh umat agama lain DEPRIVASI RELATIF
50 80 74,4
44,3
41,5 70 Muslim memiliki tingkat deprivasi relatif
40
60 yang rendah. Dalam skala 1 sampai 5,
30 50 rata-rata Muslim Indonesia adalah M =
40
2.54 (SD = 0.68), atau di bawah median.
20 30
14,2
20 12,6 13,0
10
10
0 0
2022 2022
Dalam politik, suara kaum non muslim Kelompok Islam yang diikuti diperlakukan tidak
Umumnya, muslim di Jawa
lebih berpengaruh adil oleh kelompok Islam lain Barat tidak setuju dengan
60 90
53,7 76,4 Setuju pernyataan-pernyataan
80
50
70
deprivasi pada umat muslim.
40 60 Tidak setuju Akan tetapi, deprivasi
50 menguat pada pernyataan
30 26,6
19,7
40 Tidak punya
20 30 sikap/TJ
tentang deprivasi ekonomi.
20 16,0
10 7,6
10
0 0
40
2022 2022
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN
• Umumnya, muslim di Jawa Barat tidak setuju dengan pernyataan-pernyataan deprivasi
pada umat muslim. Sekitar 74.4% tidak setuju bahwa umat Islam diperlakukan tidak adil
oleh umat agama lain. Sekitar 53.7% juga tidak setuju ketika dikatakan bahwa dalam
politik, suara non-Muslim lebih berpengaruh dibanding non-Muslim. Selain itu, sekitar
76.4% tidak setuju bahwa kelompok Islam yang diikuti diperlakukan tidak adil oleh
kelompok Islam lain.
• Akan tetapi, deprivasi menguat pada pernyataan tentang deprivasi ekonomi. Sebanyak
41.5% Muslim di Jawa Barat setuju bahwa ekonomi umat Islam lebih buruk dibanding non-
Islam. Sementara 44.3% tidak setuju.
41
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PREDIKTOR LAIN DUKUNGAN
PADA KE DAN OKE:
70,0
63,2
60,0
50,0 36.2%
40,0
30,0
20,7
20,0
9,4
10,0 5,2
1,0 0,6
0,0
Sangat sering Cukup sering Jarang Sangat jarang Tidak pernah TT/TJ
Sekitar 36.2% dalam tiga bulan terakhir pernah mendengar peringatan untuk berhati-hati berada di sekitar
orang kelompok non-muslim, Ahmadi, Syiah, Wahabi atau etnis minoritas (Cina/Tionghoa) karena 44
pengaruh buruk yang mungkin mereka timbulkan. Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
ORANG DAPAT DIPERCAYA VS ORANG TIDAK MUDAH
DIPERCAYA
Secara Umum, apakah Ibu/Bapak akan mengatakan “Pada umumnya orang dapat dipercaya” atau ”pada umumnya orang tidak mudah
dipercaya”? (%)
70 66,5
60
50
40
30,3
30
20
10
3,2
0
Pada umumnya orang dapat dipercaya Pada umumnya orang tidak mudah TT/TJ
dipercaya
Mayoritas merasa pada umumnya orang tidak mudah dipercaya 66.5%. Sebaliknya, yang menilai pada umumnya
orang dapat dipercaya 30.3%.
45
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN
• Publik mengakses informasi keagamaan dan politik melalui beragam media. Televisi paling
banyak diakses untuk mengakses informasi tentang agama dan politik, kemudian
WhatsApp Group, Facebook, dan YouTube.
• Cukup banyak warga yang mendapat informasi intoleran dalam intensitas beragam. Sekitar
36.2% dalam tiga bulan terakhir pernah mendengar peringatan untuk berhati-hati berada di
sekitar orang kelompok non-muslim, Ahmadi, Syiah, Wahabi atau etnis minoritas
(Cina/Tionghoa) karena pengaruh buruk yang mungkin mereka timbulkan.
• Kepercayaan sosial cenderung rendah. Mayoritas setuju bahwa pada umumnya orang tidak
mudah dipercaya.
46
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PREDIKTOR LAIN DUKUNGAN PADA
KE DAN OKE:
KONTAK ANTARKELOMPOK
(ANTARAGAMA)
Kontak yang simpel (personal dan kekeluargaan) dengan
kelompok lain dapat meningkatkan hubungan
antarkelompok (Dovidio, Gaertner, & Kawakami, 2003).
HUBUNGAN ANTARAGAMA
Sebutkan berapa banyak hubungan yang Ibu/Bapak miliki saat ini dengan penganut atau pemeluk agama lain
dalam konteks atau situasi berikut? Apakah sangat banyak, banyak, sedikit, sangat sedikit atau tidak ada sama
sekali? (%)
0 3 1 2
68 64 73 69
6 8 5
4
13 14 13 14
9 8 8 10
3 3 1 1
Teman dekat Tetangga Teman kerja / kolega Teman di dunia online /
internet
Sangat banyak Banyak Sedikit Sangat sedikit Tidak ada TT/TJ
Mayoritas responden tidak memilki banyak hubungan dengan umat agama lain sebagai teman dekat, tetangga, teman
kerja/kolega, atau teman di internet. Hanya kurang dari 15% yang banyak memiliki hubungan tersebut.
48
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KEGIATAN BERSAMA PEMELUK AGAMA LAIN
Ibu/Bapak menegaskan bahwa Ibu/Bapak memiliki hubungan dengan pemeluk agama lain. Apakah Ibu/Bapak sangat sering,
cukup sering, jarang, atau sangat jarang/hampir tidak pernah melakukan kegiatan berikut? (%)
(BASE: JIKA MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN PEMELUK AGAMA LAIN)
Sangat sering Cukup sering Jarang Sangat jarang/Hampir tidak pernah TT/TJ
Di antara yang punya hubungan dengan pemeluk agama lain, umumnya jarang atau sangat jarang berbincang secara
kekeluargaan, membantu teman atau tetangga yang berbeda agama di kala ada musibah, berpartisipasi dalam kegiatan dengan 49
penganut agama lain, atau berkunjung ke rumah pemeluk agama lain.
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN
• Kontak antarkelompok sangat terbatas, hanya kurang dari 15% yang banyak memiliki
kontak antaragama, baik sebagai teman dekat, tetangga, kolega, maupun teman di internet.
• Di antara yang mengalami kontak antaragama, umumnya mereka jarang atau sangat jarang
berbincang secara kekeluargaan, membantu teman atau tetangga yang berbeda agama di
kala ada musibah, berpartisipasi dalam kegiatan dengan penganut agama lain, atau
berkunjung ke rumah pemeluk agama lain.
50
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
SIKAP TERHADAP DEMOKRASI
DAN KEPUASAN PADA
PRESIDEN
Tren Kepuasan pada Demokrasi dan Demokrasi sebagai
Bentuk Pemerintahan Terbaik
Kepuasan terhadap kinerja Demokrasi Demokrasi adalah bentuk pemerintahan
100 110
90 100 94,8 terbaik
80 90
70 80
60,7
60 70 Setuju
60
50
37,2 50
40 Tidak setuju
40
30 30
20 Tidak punya
20
sikap/TJ
10 2,1 10 3,3 2,0
0 0
2022 2022
Kepuasan pada jalannya demokrasi di Indonesia tinggi (60.7%). Meski demikian, sekitar 37.2% cenderung tidak
puas. Sebagai bentuk pemerintahan, mayoritas warga Jawa Barat setuju bahwa demokrasi adalah bentuk
pemerintahan terbaik dibanding bentuk pemerintahan lain (94.8%).
52
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KINERJA PRESIDEN
Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak merasa sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi)? (%)
70 61.5%
60
52,8
50
40
31,9
30
20
8,7
10 5,3
1,3
0
Sangat puas Cukup Puas Kurang puas Tidak puas sama sekali TT/TJ
Mayoritas, 61.5%, merasa cukup/sangat puas dengan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
53
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TEMUAN
• Publik di Jawa Barat menunjukkan dukungan kuat terhadap demokrasi. Mayoritas
puas dengan jalannya demokrasi di negeri ini, dan menilai bahwa dibandingkan
sistem pemerintahan lain, demokrasi dinilai terbaik.
• Kepuasan pada Joko Widodo sebagai presiden tergolong tinggi, 61.5%.
54
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
PREDIKTOR UTAMA DUKUNGAN PADA KE:
Sangat Setuju Setuju Tidak Punya Sikap Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju TT/TJ
Mayoritas cenderung setuju bahwa kepemimpinan politik di suatu komunitas harus berada di tangan laki-laki
(58%). Hanya 33% yang cenderung tidak setuju. 56
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
SIKAP TERHADAP KEPEMIMPINAN POLITIK BERDASAR
SOSIO-DEMOGRAFI BASE
Setuju +
Sangat
Antara setuju
Tidak
setuju +
Sangat TT/TJ
dan tidak
setuju tidak
setuju
GENDER
Laki-laki 50.1 57.8 7.3 33.3 1.6
Perempuan 49.9 56.6 8.3 32.4 2.7
USIA
<= 21 tahun 12.8 48.9 14.2 36.9 0.0
22 - 25 tahun 9.7 53.7 7.2 39.2 0.0
66
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KESIMPULAN
Intoleransi
Terhadap kelompok-kelompok yang tidak disukai tersebut, warga umumnya cenderung
keberatan jika anggota kelompok tersebut memperoleh hak warga negara mereka seperti
membangun tempat ibadah, menjadi bupati/walikota, menjadi guru sekolah negeri,
mengadakan acara keagamaan, dan tinggal di sekitar.
Khusus muslim, mayoritas warga Muslim keberatan jika non-Muslim membangun tempat
ibadah di sekitar sini. Mayoritas juga keberatan jika non-Muslim menjadi bupati/walikota
dan gubernur.
Temuan ini menunjukkan bahwa intoleransi masih menjadi masalah di tengah-tengah
masyarakat.
67
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KESIMPULAN
Meningkatnya Konservatisme di Kalangan Muda
Dukungan pada hukum Syariah semakin tinggi di kalangan muda (di bawah 40
tahun).
Kelompok muda, khususnya di usia 21 tahun ke bawah, dan 26-40 tahun juga
lebih banyak yang setuju dengan norma gender regresif. Temuan ini berbeda
dengan level nasional yang menunjukkan bahwa kalangan muda umumnya tidak
setuju dengan norma gender regresif.
68
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KESIMPULAN
Norma Gender dan Hak Perempuan
Survei mengukur sikap berbasis gender dalam tiga ranah, politik, kekerasan domestik,
dan normas sosial. Publik masih terbelah dalam hal kepemimpinan politik yang bias
kepada laki-laki.
Nilai-nilai konservatif dalam gender banyak didukung. Mayoritas publik mendukung
nikah muda sebagai cara menghindari zina, yang pada praktiknya dilakukan untuk
menikahkan anak-anak perempuan. Mayoritas juga setuju bahwa perempuan harus
ditemani suami atau saudara laki-laki jika keluar rumah. Mayoritas Muslim setuju
dengan Ta’aruf (perjodohan) dan bahwa status perempuan berhijab dianggap lebih
tinggi.
69
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KESIMPULAN
Norma Gender dan Hak Perempuan
• Skor indeks dari semua pertanyaan norma regresif masih didukung oleh 52,6%
perempuan, dan 54% laki-laki. Dukungan ini lebih besar jika dibandingkan dengan
level nasional.
• Lebih sedikit responden berpendidikan perguruan tinggi yang mendukung norma
regresif dibandingkan mereka yang berpendidikan lebih rendah. Demikian pula warga
di dapil Jabar 1, Jabar 6, dan Jabar 9, cenderung rendah dukungannya pada norma
gender regresif.
70
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
KESIMPULAN
Demokrasi
Sebanyak 61% dari seluruh responden merasa puas dengan jalan demokrasi di Indonesia
saat ini. Sejumlah 62% menyetujui kinerja Presiden Joko Widodo.
Perlu lebih banyak diskusi untuk memahami sikap demokrasi dalam bentuk yang lebih
spesifik, seperti kebebasan pers, kebebasan berserikat, dan partai politik.
71
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
REKOMENDASI
Untuk pemerintah dan pembuat kebijakan
1. Meningkatkan penelitian dan program pendidikan yang mempromosikan toleransi.
2. Memperkuat program pendidikan kewarganegaraan di sekolah.
3. Merevisi atau menghapus kebijakan yang mendukung praktik intoleransi.
4. Mengimbau pegawai negeri dan pemimpin terpilih untuk secara terbuka mendukung
kesetaraan gender.
5. Memperluas program pendidikan kemasyarakatan dan keagamaan untuk
meningkatkan interaksi antaragama.
72
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
REKOMENDASI
Untuk masyarakat sipil
1. Organisasi keagamaan yang inklusif harus secara aktif berupaya mengomunikasikan
daya tarik mereka kepada khalayak yang lebih muda.
2. Pesan-pesan toleransi yang berpusat pada kaum muda dengan komunikasi strategis
yang canggih, terutama secara online, harus dipromosikan oleh kelompok-kelompok
masyarakat sipil
3. Sekolah agama dan sekuler, baik formal maupun informal, harus didorong untuk
mengajarkan unsur-unsur empati dan toleransi dan menghindari perpecahan dalam
kurikulum.
4. Program pencegahan harus dirancang melalui pelatihan dan keterlibatan dengan
media tentang cara mempromosikan inklusi dan toleransi.
5. Program pencegahan dan penanggulangan juga harus memaksimalkan pendekatan
peka gender
73
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
REKOMENDASI
Untuk Akademi dan Lembaga
1. Penelitian baru tentang tren ekstremisme kekerasan perlu dilakukan
2. Program pencegahan KE yang baru dan inovatif, serta pendekatan yang didukung
bukti dan pendekatan pembinaan inklusi perlu dilaksanakan.
3. Penelitian di masa depan harus menyelidiki sikap responden yang lebih muda.
4. Keterkaitan antara kepercayaan sosial dengan ekstremisme dalam masyarakat
mayoritas umumnya kurang dinilai: hubungan tersebut perlu diteliti lebih lanjut.
5. Kajian dampak pendidikan terhadap dukungan ekstremisme kekerasan di Indonesia
74
Jawa Barat, 16-29 Mei 2022
TERIMA KASIH