Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING

DENGAN CLUSTERING TECHNIQUE UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN MENULIS TEKS INFORMATION REPORT

Nusroh Latifah
SMP Negeri 1 Galur, Kulon Progo
latifahnusroh69@gmail.com

ABSTRAK (1 paragraph, 100 – 150 spasi tunggal dan inggris)


Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan meningkatkan keterampilan menulis
information report peserta didik kelas IXE SMP Negeri 1 Galur, Kulon Progo melalui
model project-based learning dengan clustering technique . Pelaksanaan penelitian
ini mengadopsi model Kemmis and Taggart melalui satu alur perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu siklusnya. Penelitian yang
dilaksanakan dalam dua siklus ini bertempat di SMP Negeri 1 Galur dengan subyek
28 peserta didik kelas IXE, dan mengimplementasikan teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara,
angket, catatan lapangan, dan tes. Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah
tercapainya ketuntasan minimal 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan rata-rata nilai keterampilan menulis teks information report , dari 68,10
pada kondisi awal, meningkat menjadi 77,14 pada akhir siklus pertama, dan menjadi
81,23 pada akhir siklus kedua. Prosentase ketuntasan peserta didik juga meningkat
dari 21,43% pada pratindakan, 67,86% pada akhir siklus pertama dan 89,29% pada
akhir siklus II. (145 kata)

This Classroom Action Research aims to improve the 9E students’ writing


skills, especially in writing Information Report, by implementing project-based
learning with clustering technique. It implements Kemmis and Taggart models of
research which is done in a circle of planning, implementing, observing, and
reflecting. The research is conducted in SMP Negeri 1 Galur with 28 students of it as
the subject, and implementing descriptive analysis as its technique of data analysis.
Instruments used in data collecting are interview, questionnaire, field note, and
writing test. The target of this action research is reaching at least 80% of students
pass the minimum mastery criteria. The result of the research shows that there is an
improvement of the students’ mean score from 68, 10 in the pre-cycle, to 77,14 in
the end of the first cycle, and to 81,23 in the end of the second cycle. The
percentage of the students who reach the minimum mastery criteria also increases
from 21,43% in the pre-cycle to 67,86 in the end of the first cycle, and to 89,29 in
the end of the second cycle. In conclusion that implementing project-based learning
with clustering technique can improve the students’ writing ability, especialy in
writing Information Report Text.

Kata kunci: keterampilan menulis, teks information report, project-based learning,


clustering technique
A. Pendahuluan
Salah satu keterampilan menulis dan sebaliknya kata kerja digunakan
yang harus dikuasai peserta didik pada fungsi kata benda.
dalam pembelajaran Bahasa Inggris Susunan kata yang sering
adalah keterampilan menyusun atau terbalik, penggunaan jenis kata yang
menulis suatu teks lisan dan tulis, tidak tepat, serta kalimat yang tidak
sangat pendek dan sederhana, dengan lengkap juga banyak ditemukan.
menggunakan struktur teks secara urut Penggunaan tense yang kurang sesuai
dan runtut serta unsur kebahasaan sering terjadi. Seperti penggunaan past
secara akurat dan berterima. tense untuk mendiskripsikan kualitas
Keterampilan menulis dalam Bahasa dan karakter binatang, yang
Inggris juga merupakan keterampilan seharusnya menggunakan present
yang harus dikuasi oleh peserta didik tense. Selain itu, kurang adanya
untuk kepentingan kesehariannya, koherensi antarkalimat atau pun
aktualisasi dirinya, terutama dalam antarparagraph.
kehidupan akademisnya, terutama pada Hasil wawancara yang dilakukan
era global sekarang ini. kepada 28 peserta didik pada kegiatan
Namun pada kenyataannya pratindakan juga menunjukkan hal itu.
keterampilan menulis peserta didik di Sebanyak 18 peserta didik (64,3%)
SMP Negeri 1 Galur, khususya kelas IXE memilih jawaban menulis dalam Bahasa
tahun pelajaran 2019/ 2020 masih Inggris itu sulit dan kurang bermanfaat.
kurang memuaskan. Rata-rata nilai Fakta ini didukung oleh hasil
yang dicapai masih berkisar antara 65 – wawancara dengan guru Bahasa
70 pada penilaian pertama sebelum Inggris di sekolah yang sama yang
dilakukan pembelajaran remidial. Salah menunjukkan bahwa menulis
satu penyebab rendahnya nilai rata- merupakan keterampilan yang paling
rata ini adalah peserta didik kurang sulit bagi peserta didik. Pada
berminat dalam berlatih menulis. Hal ini umumnya peserta didik mengalami
terbukti dari hasil menulis terlihat kesulitan dalam menemukan ide atau
penggunaan kosa kata dan tata bahasa gagasan, dan ketika ide sudah
yang tidak akurat. Pemilihan kata yang ditemukan, peserta didik mengalami
kurang tepat banyak ditemukan, seperti kesulitan dalam menuangkan gagasan
kata benda digunakan untuk predikat tersebut ke dalam kerangka karangan
dan mengembangkannya dalam atau obyek tertentu, serta informasi
paragraf- tentang bagian, tingkah laku dan
paragraf. Kesulitan yang dialami kualitas-kualitas obyek. Teks ini kaya
peserta didik menjadi lebih besar lagi dengan informasi rinci tentang benda,
dalam pembelajaran Bahasa Inggris, manusia, peristiwa maupun fenomena
karena unsur-unsur kebahasaannya alam dan sosial secara umum. Peserta
juga harus dikuasai. didik yang ingin unggul dan tidak
Dari hasil wawancara juga canggung dalam pergaulan akademik,
diperoleh informasi bahwa strategi dan terampil membaca dan menulis teks
teknik baru diperlukan dalam information report adalah
pembelajaran menulis, karena model keniscayaan.
pembelajaran yang dipilih dan teknik Menurut Paterson, (Paterson,
menulis yang dilatihkan selama ini 2015: 26), report text adalah salah
masih belum memberikan hasil yang satu jenis teks yang menyajikan
memuaskan. informasi tentang fenomena alam dan
Menulis teks information sosial. Informasi yang disajikan
report merupakan salah satu merupakan fakta yang disimpulkan
kompetensi dasar yang penting dalam serangkaian observasi, kajian
dalam pembelajan Bahasa Inggris ilmiah, dan eksperimen.
untuk menunjang pembelajaran Dari definisi-definisi tersebut
mata pelajaran yang lain. Hal ini dapat diartikan bahwa teks
karena teks information report information report merupakan salah
merupakan jenis teks yang satu jenis teks yang bertujuan untuk
digunakan untuk menuliskan mendeskripsikan fakta dan
laporan-laporan ilmiah, jurnal, karakteristik suatu benda, peristiwa,
ataupun tulisan ilmiah lain pada atau pun fenomena alam dan sosial
buku-buku teks. secara rinci. Teks ini merupakan jenis
Menurut Anderson (1987: 86), teks yang paling sering ditemui
teks information report adalah suatu peserta didik dalam kehidupan
teks yang menyajikan informasi- akademiknya karena jenis teks ini
informasi atau gambaran tentang yang digunakan dalam buku-buku
suatu benda atau obyek. Teks ini teks, ensiklopedia, jurnal, serta
biasanya menggambarkan tentang laporan-laporan ilmiah.
fakta-fakta, deskripsi suatu benda
Untuk mampu menuliskan jenis menerapkan keterampilan meneliti,
teks ini diperlukan latihan yang menganalisis, membuat, sampai
terstruktur, teratur dan penuh dengan mempresentasikan produk
tanggungjawab. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran berdasarkan
motivasi peserta didik dalam berlatih pengalaman nyata.
menulis teks information report , Dari uraian tersebut dapat
diperlukan suatu model pembelajaran dikatakan project-based learning
yang dapat membuat peserta didik merupakan model pembelajaran
merasa terlibat dan merasa latihan yang dikembangkan berdasarkan
menulis tersebut memang diperlukan prinsip konstruktivis yang
untuk kepentingan belajar. Model diharapkan dapat meningkatkan soft
project-based learning merupakan skill peserta didik dalam pemecahan
suatu model pembelajaran yang masalah, kreativitas, inovasi,
menjadikan proyek sebagai media kerjasama tim, kemampuan
pembelajarannya. Menurut Thomas, berkomunikasi dan presentasi dalam
dkk dalam Buku Panduan mengkonstruksi konsep tentang
Pembelajaran SMP (Kemdikbud, 2016: suatu masalah. Peserta didik dilatih
61) pembelajaran berbasis proyek memecahkan masalah dalam
merupakan suatu model pembelajaran kelompoknya secara mandiri dan
dengan pemberian tugas yang menentukan sendiri bentuk proyek
kompleks, berdasarkan tema yang untuk menyelesaikan permasalahan,
menantang, yang melibatkan peserta sumber informasi, waktu dan
didik dalam mendesain, memecahkan bagaimana menyelesaikannya.
masalah, mengambil keputusan, atau Model ini memungkinkan peserta
kegiatan investigasi; memberikan didik terlibat secara penuh dan
kesempatan kepada peserta didik merasa memiliki proyek tersebut.
untuk bekerja dalam periode waktu Kondisi ini yang diharapkan dapat
yang telah dijadwalkan untuk meningkatkan motivasi dan rasa
menghasilkan produk. Menurut Stoller tanggung jawab peserta didik dalam
dalam Kemdikbud (2006: 62), kegiatan pembelajaran.
penekanan pembelajaran dengan Implementasi pembelajaran
model project-based learning terletak berbasis proyek pada KD menulis
pada aktivitas-aktivitas peserta didik teks information report menuntut
untuk menghasilkan produk dengan peserta didik menghasilkan produk
berupa tulisan. Permasalahan yang apa saja yang terkait dengan topik
muncul ketika peserta didik menulis yang akan ditulis.
adalah perlunya teknik tertentu Clustering technique ini juga
dalam menulis. Kesulitan utama merupakan diagramming atau
yang sering dihadapi oleh seseorang mapping, yang merupakan salah satu
yang akan menulis adalah strategi yang dapat digunakan untuk
menentukan gagasan, mengumpulkan materi penulisan.
mengembangkan topik menjadi Metode ini akan sangat bermanfaat
kerangka karangan, dan untuk menvisualkan apa yang orang
mengembangkan kerangka menjadi pikirkan tentang suatu topik yang akan
paragraf-paragraf padu. Salah satu ditulis (Lagan, 2001: 21). Clustering
teknik yang dapat digunakan adalah technique merupakan teknik curah
clustering technique . pendapat dengan menuliskan hal-hal
Menurut Cooper and Axelrod terkait dengan topik, dari hal yang
(1985: 461), clustering Technique paling dekat sampai pada hal yang
merupakan suatu kegiatan penemuan paling jauh, dari yang paling global
yang mengungkap kemungkinan sampai yang paling detil. Kemudian
hubungan antar ide dan fakta dalam penulis dapat memilah lagi cluster
sebuah topik tertentu. Ini bermakna mana yang dituliskan dalam bentuk
bahwa clustering atau pengelompokan paragraf, yang disebut sebagai cluster
merupakan suatu kegiatan kreatif, potensial. Contoh dari teknik ini dapat
karena ketika mengembangkan dibaca pada gambar 1.
clustering, seseorang berusaha
mencari semua hal yang terkait
dengan topik. Clustering memerlukan
waktu yang cukup pada perencanaan
awal dari suatu proses menulis.
Berdasarkan definisi tersebut
disimpulkan bahwa clustering
technique merupaka kegiatan sebelum
menulis (pre-writing) sebuah teks
dengan membuat catatan terlebih Gambar 1. Contoh Clustering
dahulu tentang hal, fakta, dan contoh Technique
Dari uraian di atas dapat Taggart dengan pembagian seluruh
disimpulkan bahwa keterampilan kegiatan penelitian menjadi 4 (empat)
menulis adalah keterampilan yang tahapan, yaitu perencanaan,
penting bagi peserta didik untuk dapat pelaksanaan, observasi, dan refleksi
mengkomunikasikan aktualisasi dirinya yang disebut sebagai siklus. Penelitian
kepada orang lain. Supaya dapat ini dilaksanakan dengan berkolaborasi
menulis dengan baik, peserta didik dengan teman sejawat.
harus sering berlatih dan bertanggung Subyek penelitian ini adalah
jawab pada tujuan penulisan yang peserta didik kelas IXE SMP Negeri 1
telah ditetapkan. Model pembelajaran Galur Kabupaten Kulon Progo tahun
berbasis proyek menjadikan proyek pelajaran 2019/2020 yang berjumlah
sebagai media belajar peserta didik 28, dengan 12 peserta didik laki-laki
untuk terbiasa mengerjakan proyek dan 16 perempuan. Penelitian yang
secara mandiri dan berkolaborasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Galur
dengan orang lain. Dalam Kabupaten Kulon Progo yang
mengerjakan proyek menulisnya, beralamat di Jalan Raya Brosot 20,
peserta didik memerlukan teknik Galur, Kulon Progo berlangsung
tertentu untuk menyelesaikan selama tiga bulan dari bulan
permasalahan teknis dalam menulis. Desember 2019 sampai dengan
Clustering technique dipilih untuk Februari 2020
mengatasi permasalahan tersebut. Teknik pengumpulan data yang
Penelitian ini bertujuan untuk digunakan adalah wawancara, angket,
mengetahui bagaimana meningkatkan pengamatan, dan tes. Responden dari
keterampilan menulis teks information wawancara adalah guru mata
report melalui model project-based pelajaran bahasa Inggris, sedangkan
learning dengan clustering technique responden untuk angket adalah
peserta didik kelas IXE SMP Negeri 1 peserta didik kelas IXE SMP Negeri 1
Galur tahun pelajaran 2019/2020. Galur tahun 2019/ 2020. Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan field
B. Metode Penelitian note yang diisi oleh kolaboran. Baik
Penelitian yang dilakukan wawancara maupun angket digunakan
merupakan penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data awal pada
yang mengadopsi penelitian tindakan pratindakan dan data akhir pada
yang dikembangkan oleh Kemmis paskatindakan.
Tes yang dilakukan merupakan dikerjakan, topik yang akan ditulis, dan
tes menulis untuk pre-test dan post- jangka waktu penyelesaiannya; (4)
test. Pre-test dimaksudkan untuk membuat rancangan proyek,
memperoleh data awal dari menentukan tujuan, hasil, sumber
keterampilan menulis teks information informasi, alat dan bahan; (5)
report, sedangkan post-test mengukur membuat jadwal dan tahap-tahap
hasil akhir. penyelesaian proyek; dan (6) membuat
Penelitian ini dilaksanakan kesepakatan dan komitmen kerja.
dalam dua siklus, yang masing-masing Berikutnya adalah tahap
siklus diakhiri dengan tes menulis penyelesaian proyek. Pada tahap ini,
berupa hasil tulisan. Hasil nilai yang peserta didik (1) mendapat penjelasan
diperoleh peserta didik kemudian guru tentang clustering technique; (2)
dibandingkan dengan kriteria membuat cluster bersama-sama
keberhasilan, yaitu bahwa penelitian dengan guru sebagai contoh dan
ini dikatakan berhasil apabila mengembangkannya menjadi paragraf
setelah adanya tindakan, nilai padu; (3) mengembangkan sendiri
peserta didik meningkat menjadi ≥ cluster sesuai dengan sub-topik yang
77 dengan persentase sebanyak dipilih; (4) memilih cluster yang
minimal 80% dari jumlah peserta potensial; (5) menulis teks
didik. information report sesuai dengan
Adapun implementasi project- cluster yang dipilih; (6) menunjukkan
based learning untuk pembelajaran hasil tulisannya dan mendapat
menulis teks information report masukan dari guru; dan (7) menyusun
(Kemdikbud, 2016: 65-67) yang tulisan sesuai dengan bentuk dan jenis
didesain dengan clustering technique proyek yang disepakati.
pada saat pelaksanaan menulisnya Terakhir adalah tahap evaluasi.
(Rise B, 1985: 461) adalah sebagai Pada tahap ini peserta didik (1)
berikut. menyajikan hasil proyek dan mendapat
Tahap persiapan, yang mana masukan; (2) melakukan refleksi
peserta didik (1) diberi penjelasan terhadap pelaksanaan dan hasil proyek;
tentang model pembelajaran berbasis (3) memperoleh evaluasi dari guru dan
proyek yang akan digunakan; (2) mengumpulkan laporan hasil proyek
membagi kelas menjadi 4 kelompok; kepada guru.
(3) menentukan proyek yang akan
C. Hasil Penelitian membentuk kelompok, menentukan
1. Hasil Penelitian jenis proyek dan penyelesaiannya.
a. Kondisi Awal Pertemuan kedua dan ketiga
Hasil wawancara dan angket yang digunakan untuk penyelesaian proyek
diambil pada tahap pratindakan berupa teks information report dengan
menunjukkan bahwa 67,85% peserta topik binatang yang akan ditempel
didik kurang berminat dalam kegiatan pada majalah dinding kelas. Silus I
menulis. Data dari guru dan data diakhiri dengan presentasi kelompok
peserta didik menunjukkan bahwa hal pada pertemuan keempat.
ini karena menulis dalam bahasa Observasi dilaksanakan untuk
Inggris dianggap sulit dan kurang mengambil data. Beberapa deskripsi
bermanfaat. penting hasil observasi menunjukkan
Perolehan nilai rata-rata dari bahwa terjadi perubahan sikap
kegiatan menulis pada pratindakan peserta didik terhadap pembelajaran
adalah 68,10 dengan 21,43% dari 28 keterampilan menulis. Pada awal
peserta didik tuntas. pertemuan pertama siklus I, peserta
didik kelihatan kurang bersemangat
b. Hasil Siklus I dan antusias ketika mengetahui
Penelitian ini diawali dengan kompetensi dasar (KD) yang dipelajari
perencanaan. Pada tahap ini disusun adalah menulis teks information
instrumen-instrumen dan kelengkapan report, dan tujuan pembelajarannya
penelitian seperti penyususnan RPP adalah peserta didik dapat menuliss
KD menyususn teks information report teks. Peserta didik kelihatan mulai
tentang binatang dengan antusias ketika diberi penjelasan
menggunakan proyek majalah dinding bahwa tugas menulisnya akan
sebagai media, skenerio pembelajaran diselesaikan secara berkelompok
yang menekankan penggunaan dalam bentuk proyek bersama dan
clustering technique pada kegiatan akan dibimbing dalam
construction of text , pedoman penyelesaiannya. Peserta didik juga
wawancara, angket, dan pedoman mulai menunjukkan semangatnya
pengisian field note. ketika diberi penjelasan tentang
Pelaksanaan siklus I dibagi clustering technique, dan berlatih
dalam empat pertemuan. Pada bersama mengembangkan kerangka
pertemuan pertama peserta didik karangan dengan menggunakan
cluster dan menyusun satu paragraf adalah 77,1, dengan 19 peserta didik
berdasarkan cluster yang dibuat. mencapai KKM (67,86%) dan 9
Pada pertemuan kedua siklus I peserta didik tidak mencapai KKM
peserta didik mulai kelihatan tenang (32,14%). Persentase perolehan pada
dan bekerja dengan kelompoknya. masing-masing aspek yang diamati
Meskipun masih ada beberapa peserta adalah 73,8 untuk isi, 76,6 untuk
didik yang kelihatan bingung dan organisasi, 79,7 untuk kosa kata dan
membutuhkan penjelasan, hasil mekanik, dan 78,4 untuk penguasaan
observasi terlihat bahwa sebagian grammar.
besar peserta didik merasa lebih Keterampilan peserta didik
mudah menggunakan clustering dalam menulis teks information report
technique sebagai teknik pembuatan mengalami peningkatan. Ini terlihat
kerangka karangan. Bagi peserta yang dari nilai rata-rata hasil kerja peserta
memerlukan penjelasan, guru dan didik di akhir pertemuan siklus I. Nilai
kolaboran memberi penjelasan dan rata-rata yang dicapai peserta didik
contoh sampai yang bersangkutan pada pratindakan sebesar 68,10 dan
paham dan mampu membuat cluster di akhir pertemuan siklus I rata-rata
sendiri. nilainya menjadi 77,14. Jumlah
Hal ini tercermin juga dari hasil peserta didik tuntas juga meningkat,
penilaian menulis yang lebih baik dari dari 6 peserta didik menjadi 19.
hasil pada pratindakan, baik dilihat Tahap refleksi dari penelitian ini
nilai rata-ratanya, maupun maupun dilaksanakan setelah data pada siklus
tingkat ketuntasannya. Perubahan ini I terkumpul dan dianalisa dengan hasil
dapat dilihat pada tabel 1. seperti berikut.
Pertama, masih ada peserta
Tabel 1. Perolehan Skor Siklus I didik yang mengalami kendala dalam
penggalian ide dan pengorganisasian
tulisan. Ini berarti masih ada peserta
didik yang masih memerlukan
bimbingan ketika harus mulai menulis,
menggali ide sesuai topik, serta
menyusunnya dalam kerangka tulisan
Dari tabel 1 terlihat bahwa rata- yang sesuai dengan topik yang
rata nilai yang diperoleh peserta didik disajikan. Karena itu implementasi
tindakan siklus II, lebih difokuskan Tahap perencanaan ini juga digunakan
pada pembuatan cluster yang lebih untuk menyiapkan skenario
rinci pada tahap brain stormingnya pembelajaran, angket paskatindakan,
dan pembuatan word list dari kata pedoman wawancara, dan catatan
kerja yang mungkin digunakan pada lapangan.
saat menulis. Ini dimaksudkan untuk Tahap pelaksanaan siklus II
membantu peserta didik lebih diimplementasikan sebanyak 2 kali
meningkatkan imajinasi dan pertemuan. Peserta didik tetap
kebebasan dalam menulis. bekerja dalam kelompok semula.
Kedua, keterampilan peserta Peserta didik membuat daftar kata
didik dalam menulis teks information kerja (word list) yang digunakan
report memang mengalami dalam menulis pada siklus II ini.
peningkatan pada siklus I, tetapi dari Topik yang dipilih untuk menulis
persentase peserta didik yang pada siklus II adalah tumbuhan.
memenuhi KKM, siklus I ini belum Peserta didik diberi kebebasan untuk
berhasil, karena baru mencapai memilih sub topiknya, dan tetap
67,86%. mendapatkan pendampingan guru
Berdasarkan hasil refleksi dan dalam menulis, dimulai dari
membandingkannya dengan indikator pengembangan cluster, kerangka
keberhasilan, penelitian perlu karangan, sampai pada penulisan
dilanjutkan pada siklus II dengan teks.
rekomendasi pengembangan cluster Tahap observasi menghasilkan
yang lebih rinci dan bantuan word list deskripsi hasil yang penting. Catatan
untuk penyelesaiannya. lapangan yang ditulis oleh kolaboran
menunjukkan pembelajaran
c. Hasil Siklus II dilaksanakan secara runtut, sesuai
Penelitian pada siklus II ini dengan langkah pembelajaran yang
diawali dengan tahap perencanaan. ada pada RPP.
Perencanaan dilakukan berdasarkan Pada pertemuan pertama siklus
hasil refleksi siklus I, terutama pada II ini suasana pembelajaran berbeda
pengembangan RPP menulis teks dengan suasana pertemuan pertama
information report tentang tumbuhan siklus I. Peserta didik terlihat lebih
dengan proyek pembuatan bersemangat. Ada beberapa hal yang
ensiklopedia sebagai medianya. mepengaruhi suasana pembelajaran
pertemuan pertama siklus II. Hasil tipe kedua ini diberi semangat dengan
dari tugas menulis pada siklus I menekankan penggunaan words list
menunjukkan lebih banyak peserta yang peserta didik buat pada siklus II.
didik yang memperoleh nilai di atas Keseriusan, kesungguhan, dan
KKM. Ini berarti bahwa sebagian besar semangat dalam pembelajaran terlihat
peserta didik sudah memahami hal pada perubahan nilai yang dihasilkan
yang harus dilakukan. Peserta didik pada siklus II yang dapat dilihat pada
juga didorong untuk tetap optimis dan tabel 2.
diberi penguatan dengan
menunjukkan hal-hal positif yang ada Tabel 2. Perolehan Skor Siklus II
pada hasil tulisan di siklus I.
Semangat dan suasana gembira
dalam melaksanakan tugas ini
bertahan sampai akhir tindakan siklus
II. Meskipun masih ada beberapa
peserta didik yang terlihat kurang Dari tabel 2 terlihat bahwa rata-
antusias dalam mengerjakan tugas rata nilai peserta didik pada akhir
menulis, terutama dalam membuat siklus II adalah 81,23 dengan 85
cluster. Sebagian dari peserta didik sebagai nilai tertinggi dan 75 sebagai
beralasan tidak terlalu menyukai nilai terendah. Jumlah peserta didik
topiknya, dan lebih suka menulis yang tuntas sebanyak 25 (89,29%)
tentang binatang daripada tumbuhan. dan jumlah peserta didik tidak tuntas
Kepada peserta didik yang seperti ini sebanyak 3 (10,71 %).
diberikan dorongan dengan Tahap refleksi dilakukan dengan
menekankan asas manfaat menganalisa data yang diperoleh pada
keterampilan menulis dengan berbagai siklus II. Catatan lapangan dan hasil
topik. Selain karena alasan tes menulis menunjukkan hasil yang
ketidaksukaan pada topik yang harus memuaskan. Dilihat dari indikator
ditulis, sebagian peserta didik yang keberhasilan, penelitian ini berhasil
kurang antusias mengatakan bahwa karena lebih dari 80% peserta didik
kosa kata yang digunakan pada mencapai KKM. Selain itu, catatan
deskripsi tumbuhan lebih sulit dari lapangan juga menunjukkan peserta
kosa kata yang digunakan pada didik lebih antusias dan bersemangat
deskripsi binatang. Peserta didik yang dalam menulis teks information report.
Melihat indikator tersebut, penelitian mencapai KKM, yaitu sebesar 46,43%,
berhenti sampai siklus II. namun masih terdapat 9 peserta
didik yang belum mencapai KKM, atau
2. Pembahasan sebesar 32,14% yang masih perlu
Peningkatan keterampilan menulis ditingkatkan keterampilan menulisnya.
teks information report peserta didik Rata-rata perolehan nilai menulis
kelas IXE SMP Negeri 1 Galur tahun information report dengan topik yang
pelajaran 2019/ 2020 dapat dilihat berbeda pada siklus II adalah 81,23,
pada grafik di gambar 2. dengan persentase peserta didik yang
mencapai KKM mencapai 89,29%,
atau sebanyak 25 peserta didik tuntas,
dan dan 3 (10.71%) tidak tuntas.
Pemahaman peserta didik
tentang pengembangan kerangka
karangan dengan menggunakan
Gambar 2 Rata-Rata Nilai dan clustering technique dan rasa
Ketuntasan tanggung jawab peserta didik
Rata-rata nilai menulis teks terhadap pilihan proyek yang dipilih
information report yang diperoleh mendorong peserta didik mengerjakan
pada pratindakan sebesar 68,1, tugas dengan lebih baik dan
dengan 21,43% peserta didik tuntas. bertanggung jawab, sehingga
Rata-rata nilai ini menunjukkan bahwa mendapatkan nilai yang lebih baik. Hal
peserta didik sudah memiliki modal ini ditunjukkan dengan meningkatnya
sebesar 68%. Peningkatan terlihat nilai rata-rata dan jumlah peserta didik
pada perolehan nilai rata-rata pada yang mencapai KKM.
paskatindakan di siklus I. Rata-rata Hasil wawancara dengan
nilai yang diperoleh menujukkan kolaboran, hasil angket kesan peserta
peningkatan sebesar 9,04 yaitu didik dan catatan lapangan
menjadi 77,14. Sedangkan persentase menunjukkan bahwa model
peserta didik yang tuntas sebesar pembelajaran berbasis proyek dengan
67,86%. Hal ini berarti terdapat 19 clustering tecnique ini memberikan
peserta didik yang sudah mencapai dampak yang positif bagi guru dan
KKM. Meskipun ada peningkatan yang peserta didik. Dengan menerapkan
tajam pada jumlah peserta didik yang model dan teknik ini, guru dapat
mengadakan persiapan yang memadai memberi kebebasan untuk
sebelum masuk kelas. Peserta didik menentukan pengorganisasian tulisan
juga dapat melaksanakan kegiatan dari cluster yang sudah dibuat.
menulis dengan lebih sistematis dan Sehingga dapat dikatakan bahwa
terencana, sehingga dapat penerapan model project-based
menghasilkan tulisan yang lebih baik. learning dengan clustering technique
Pada dasarnya peserta didik merasa mendorong peserta didik
lebih tertantang dengan pemberian menghasilkan tulisan yang lebih baik,
kebebasan untuk menentukan jenis lebih kreatif, dan lebih sistematis.
proyeknya sendiri, dan mendorong Peningkatan juga terjadi pada
peserta didik untuk bertanggung keterampilan peserta didik dalam
jawab pada pilihannya. Dengan teknik mengimplementasikan pengetahuan
clustering, peserta didik dapat lebih tentang unsur-unsur dalam teks.
bebas menentukan isi dan pengaturan Peningkatan skor dapat dilihat pada
urutan yang akan ditulis, disamping grafik gambar 3.
juga lebih dapat memperjelas topik
tulisannya.
Menulis adalah kegiatan kreatif.
Kreativitas membutuhkan ruang bagi
kebebasan. Implementasi model
project-based learning memberi ruang
kepada peserta didik untuk
menentukan sendiri bentuk proyek, Gambar 3. Rata-Rata Skor Pada Unsur
jenis dan sumber informasi, susunan Teks
kelompok kerja, dan juga mekanisme Hasil penelitian juga
dan pembagian tugas untuk menunjukkan perubahan perolehan
penyelesaian proyeknya. skor pada unsur teks yang dinilai.
Clustering technique merupakan Pada pratindakan rata-rata perolehan
suatu teknik pengembangan kerangka skor pada unsur isi teks (content)
tulisan pada tahap pre-writing yang sebesar 62,23 dan meningkat menjadi
memberi kebebasan kepada penulis 73,84 pada siklus I dan menjadi 81,52
untuk menuangkan ide-ide yang pada siklus II. Hal ini menunjukkan
relevan dengan topik yang akan bahwa peserta didik semakin
dituliskan. Clustering technique juga memahami apa yang harus ditulis dan
bagaimana mengembangkan gagasan keterlibatan peserta didik dalam
menjadi topik, topik menjadi sub pembelajaran. Semakin bermakna
topik, dan kalimat-kalimat yang akan suatu pembelajaran, semakin tinggi
dikembangkan dalam paragraf melalui keterlibatan peserta didik dalam
clustering technique. pembelajaran dan semakin menarik
Peningkatan rata-rata skor juga pembelajaran tersebut bagi peserta
terjadi pada organisasi, yaitu dari didik.
58,21 pada pratindakan menjadi 76,61 Sedangkan clustering technique
pada siklus I, dan 82,86 pada siklus II. membantu peserta didik dalam proses
Ini menunjukkan bahwa peserta didik menulis, terutama pada tahap pre-
mengembangkan kerangka karangan writing. Langkah yang penting dalam
menggunakan clustering technique menulis adalah menemukan topik dan
dengan baik. Semakin jelas dan detail mempertajamnya menjadi bahan
kluster yang dikembangkan, semakin tulisan yang menarik. Clustering
baik organisasi teksnya. technique dapat mengurangi
Pada dua unsur teks yang lain, permasalahan peserta didik dalam
yaitu kosa kata dan tata bahasa, menemukan dan mempertajam topik
kenaikannya tidak terlalu tinggi. Hal ini dan menemukan hal-hal yang terkait
karena kosa kata dan tata bahasa dengan topik yang ditulis.
merupakan pengetahuan kebahasaan Hal ini sesuai dengan yang
dan bukan terkait dengan teknik ditulis Cooper and Axelrod (1985:
menulis. Implementasi pengetahuan 461), bahwa clustering technique
kebahasaan ini dapat ditingkatkan merupakan suatu kegiatan yang
dengan memperbanyak latihan dan mengungkap hubungan antar ide dan
tidan dengan kemampuan teknis fakta dalam sebuah topik tertentu.
menulis seseorang. Teknik ini digunakan untuk
Dari uraian di atas dapat diambil mempertajam suatu topik. Semakin
kesimpulan bahwa keterampilan rinci pengembangan cluster dan
menulis teks information report dapat semakin rinci hal yang digambarkan,
ditingkatkan melalui implementasi semakin banyak cabang cluster yang
model project-based learning dengan dibuat dan dihubungkan dengan topik
clustering technique. Model dan sub topik, semakin jelas hal yang
pembelajaran berbasis proyek akan dituliskan. Ketika topik semakin
meningkatkan motivasi dan jelas, semakin mudah dan jelas hal
yang akan dituliskan, dan semakin pembelajaran yang dapat
bagus tulisan yang dihasilkan. diimplementasikan pada pembelajaran
kompetensi dasar keterampilan
D. Simpulan menulis atau menyusun teks.
Hasil penelitian menunjukkan Namun dalam penerapannya,
bahwa implementasi model project- guru harus merencanakannya dengan
based learning dengan clustering sungguh-sungguh, mendiskusikan
technique dapat meningkatkan rencana kegiatan, dan tidak keberatan
keterampilan menulis teks information menerima masukan-masukan dari
report peserta didik kelas IXE SMP peserta didik dalam merencanakan
Negeri 1 Galur tahun pelajaran 2019/ kegiatan, baik dalam menentukan
2020. Model pembelajaran dan teknik tujuan, bentuk proyek, waktu
ini juga berhasil meningkatkan jumlah pelaksanaan, maupun menentukan
peserta yang mencapai KKM dari 6 topik dan sub topiknya. Hal-hal
peserta didik pada pratindakan, 19 tersebut diperlukan untuk
peserta didik pada siklus I dan 25 keberhasilan implementasi model
peserta didik pada siklus II. pembelajaran dan teknik menulis
Peningkatan keterampilan peserta tersebut.
didik dalam menerapkan pengetahuan Selain itu pastikan guru selalu
tentang unsur-unsur dalam teks juga mendampingi peserta didik baik dalam
meningkat. Partisipasi, motivasi, dan pengembangan cluster maupun dalam
tanggung jawab penyelesaian tugas pengembangan paragraf. Hal ini
juga meningkat. dimaksudkan untuk memastikan
Model project-based learning peserta didik sudah bekerja dengan
dengan clustering technique dapat cara dan arah yang benar.
digunakan sebagai alternatif model

Daftar Pustaka

Anderson, Mark dan Kathy Anderson, Brown, H. Douglas, (2001). Teaching


(2001). Text Types in English. by Principles: An Interactive
Australia: Macmillan Education Approach to Language Pedagogy
Australia PTY LTD. Second edition. New York:
Betty Mattix Dietsch. Reasoning & Addison Wesley Longman.
WritingWell. (Ohio: McGraw-Hill., Burhan Nurgiyantoro, (2001).
2003). Penilaian dalam Pengajaran
Bahasa dan Sastra. PBFE:
Yogyakarta
Direktorat PSMP, (2016). Panduan
Pembelajaran SMP. Jakarta:
Kemdikbud.
Heather Paterson, (2015). Text
Type Book. Campbell:
Campbell High School.
John Langan, (2001). English Skills
Seventh Edition. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc.
Rise B. Axelord and Charles Cooper,
(1985). Guide to Writing. New
York: St. Martin’s Press. Inc.
Stoller, F., (2006). Establishing a
theoretical foundation for
project based learning in
second and foreign-language
contexts. Greenwich,
Connecticut: Information Age
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai