Anda di halaman 1dari 11

VISI MISI CALON KEPALA DESA

UJUNG TOBAKU

PRIODE TAHUN 2023 – 2029

Disusun Oleh

H. SOFYAN MALBIN
A. PENDAHULUAN

Desa Ujung Tobaku berada di daratan tenggara Pulau Sulawesi dan


terletak di Kecamatan Katoi dan secara geografis terletak pada bagian
barat. Desa Ujung Tobaku memanjang dari utara ke selatan berada
diantara 120°87’85’’-120°86’59’’ Lintang Selatan dan membentang dari
barat ke timur diantara 120°64’46’’-120°94’43’’ Bujur Timur.

Batas Wilayah

 Sebelah Utara
Berbatasan dengan Desa Katoi
 Sebelah Timur
Kecematan Lasusua
 Sebelah Barat
Berbatasan dengan Pantai Timur Teluk Bone
 Selatan
Berbatasan dengan Desa Lanipa-Nipa

Permukaan wilayah terdiri dari gunung, bukit, lembah, dan laut.


Diantara jenis permukaan tersebut terdapat lahan yang merupakan daerah
potensial untuk pengembangan sektor pertanian, perkebunan, perikanan
dan parawisata.

Desa Ujung Tobaku memiliki beberapa 1 (satu) sungau yang berada


pada dusun III Balele. Sungai tersebut pada umumnya memiliki potensi
yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga listrik, pertanian, perikanan,
kebutuhan industri dan kebutuhan rumah tangga.

Desa Ujung Tobaku memiliki wilayah perairan (laut) yang sangat


luas sepanjang pantai timur Teluk Bone. Karakteristik dasar perairan yang
landai, terjal dan sangat terjal dengan pesisir pantai terdiri dari paparan
batuan, teluk dan muara sungai serta daerah estuaria yang kaya dengan
organisme planton. Kondisi ini sangat menjanjikan untuk kegiatan
perikanan, perhubungan dan pariwisata dengan keindahan bawah lautnya.
Musim di Desa Ujung Tobaku umumnya sama seperti di daerah
lainnya di Indonesia, mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau yang dipengaruhi dua jenis angin muson. Musim hujan
terjadi akibat adanya angin muson barat yang bertiup dari Samudera
Hindia yang mengandung banyak uap air. Curah hujan yang terjadi cukup
tinggi dan hampir merata setiap bulannya, sehingga Desa Ujung Tobaku
memiliki wilayah yang subur.

Curah hujan di Desa Ujung Tobaku cukup tinggi bila dibandingkan


dengan kabupaten lain di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan pemantauan
tingginya curah hujan dan banyaknya hari hujan di Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika Pomalaa. selama tahun 2016, bulan April
adalah bulan dengan hari hujan terbanyak yaitu 24 hari. Sedangkan curah
hujan paling tinggi juga terjadi pada Bulan April (362.9 mm). Pada tahun
2016 secara keseluruhan tercatat jumlah hari hujan sebanyak 205 hari
dengan curah hujan 2579.7 mm.
B. PEMETAAN POTENSI DESA

Pemetaan potensi wilayah desa Ujung Tobaku berdasarkan sumber


daya yang tersedia sebagai berikut:

1. Potensi wilayah dataran tinggi

Dataran tinggi merupakan dataran yang berada pada ketinggian lebih


dari 200 m dari permukaan laut. Dataran tinggi sering dimanfaatkan untuk
usaha perkebunan dan tempat wisata pendakian. Tumbuhan yang cocok
untuk dataran tinggi ini adalah cengkeh, teh, kopi, sayuran, dan buah-
buahan seperti stroberi. Daerah yang termasuk dataran tinggi di Desa Ujung
Tobaku adalah Dataran Tinggi yang terletak hampir 60 Persen dari luas
daratan Desa Ujung Tobaku.

2. Potensi wilayah dataran rendah

Dataran rendah merupakan dataran yang berada pada ketinggian 0-200


m di atas permukaan air laut, dataran ini lah yang biasanya dimanfaatkan
untuk pemukiman pendudukan, pertanian, pertambangan hingga
perdagangan. Tanaman yang biasa tumbuh pada dataran ini antara lain padi
dan palawija.

3. Potensi wilayah perairan laut

Potensi laut pada wilayah desa Ujung Tobaku yang samgat baik
dikembangkan adalah disektor perikanan mengingat melimpahnya sumber
daya yang tersedia, Selain potensi perikanan potensi untuk laut di desa
Ujung Tobaku yaitu parawisata mengingat keindahan dibawah laut laut desa
Ujung Tobaku yang terbilang cukup indah.
C. VISI DAN MISI

A. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana
Desa Ujung Tobaku harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat
eksis, aspiratif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang
menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari
nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen masyrakat desa Ujung
Tobaku.
Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka menengah yang ingin
diraih oleh Kepala Desa yang dirumuskan selama 6 tahun kedepan. Cita-cita
itulah yang kemudian mengerucut sebagai Visi Kepala Desa. Adapun Visi
Kepala Desa Ujung Tobaku yaitu:

“ Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Jujur, Inovatif,


Transparan dan Akuntabel demi terciptanya Desa Ujung Tobaku yang
Maju, Sejahtera dan Religius”

Untuk memperjelas sasaran yang hendak diwujudkan, maka


diberikan pengertian terhadap variabel yang terdapat dalam visi di atas
sebagai batasan operasionalnya, yaitu:

Maju : adalah kondisi dimana desa yang memiliki potensi sumber


daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta kemampuan
mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi
kemiskinan.
Sejahtera : adalah kondisi dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan
akan hak-hak dasarnya, meliputi hak politik, ekonomi, sosial
dan budaya.
Religius : adalah suatu sikap dan prilaku yang patuh/taat dalam
menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain serta selalu menjalin
kerukuran hidup antara pemeluk agama lain.
Semua kondisi ideal yang hendak dicapai dalam pembangunan 6
(Enam) tahun ini, diwujudkan dengan berbasis pembangunan berkelanjutan,
sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Desa Ujung Tobaku
Tahun 2023-2029.

a. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan


dilaksanakan untuk mewujudkan visi kepala desa selama enam tahun.  Misi
berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah pembangunan dan tindakan
nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa
mengabaikan mandat yang diberikannya. Alur pikir penyusunan misi dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun 2010-2015 adalah :

a. Misi merupakan tahapan rencana pembangunan desa Ujung


Tobakuyang berorientasi pada peningkatan kompetensi
segenap sumber daya yang terdapat di dalam segala bidang
menuju masyarakat yang modern, berkepribadian, makmur,
dan sejahtera. Hal tersebut akan dicapai dengan menciptakan
pendidikan yang terjangkau, termasuk pendidikan
keagamaan, kesehatan dengan menekankan upaya
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
ekonomi yang efektif dan efisien, melanjutkan pembangunan
infrastruktur desa, memantapkan revitalisasi infrastruktur
yang telah ada, meningkatkan produktifitas pertanian dengan
memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerja
sama antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat,
meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja
pemerintahan desa, menyusun perencanaan yang cerdas dan
mampu menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan
tantangan yang muncul secara cermat dan cerdas.
Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan
mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan
ekonomi desa diarahkan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui
pengembangan kegiatan utama berdasarkan potensi lokal
untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antarwilayah,
melalui pengembangan agribisnis, bisnis kelautan dan
pariwisata, yang ditunjang oleh pengembangan dunia usaha,
infrastruktur dan keuangan daerah. Kebijakan belanja desa
diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang
proporsional, efisien dan efektif.
b. Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena penting aktual atau yang belum dapat diselesaikan
pada periode 6 (enam) tahun sebelumnya serta memiliki
dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan
pembangunan, akan diatasi secara bertahap seperti
aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan masyarakat,
pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan pelayanan
infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran,
penanganan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup,
penanganan ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik,
pengendalian kependudukan, pemberdayaan ekonomi,
apresiasi budaya daerah dan pemerintahan mandiri.
Hakikat misi merupakan turunan dari visi yang akan
menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Penjabaran dari
visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap
perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan
datang sebagaiusaha-usaha mencapai Visi desa selama masa
enam tahun. Untuk meraih Visi Kepala Desa Ujung
Tobaku seperti yang sudah dijabarkan di atas, di laksanaka
dengan mempertimbangan potensi dan hambatan yang ada baik
internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi kepala desa
Ujung Tobaku yang tertuang dalam empat bidang yaitu bidang
Pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pemberdayaan
masyarakat. Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan
yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan
memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai
masyarakat Desa Ujung Tobaku yang maju, sejahter dan religius
maka visi di atas dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi:
1. Memberikan Pelayanan yang baik, dan informasi seluas-
luasnya kepada masyarakat secara efektif dan efisien dengan
menyediakan sarana publik yang cepat dan tepat
2. Meningkatkan pembangunan jalan desa, jalan pertanian dan
jalan lingkungan pemukiman
3. Rehabilitasi dan optimalisasi saluran drainase
4. Penataan tempat wisata rekreasi
5. Meningkatkan pemberdayaan sumber-sumber air minum
6. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan kapasitas
kepemudaan dan olahraga
D. PROGRAM STRATEGIS

Untuk mencapai visi dan misi yang disusun maka dikeluarkan


beberapa butir program strategis dan penjabarannya sebagai berikut ini:

a. Pemerintahan Desa
1. Peningkatan kedisiplinan perangkat desa
Untuk menciptakan pemerintah yang memihak kepada
kepentingan masyarakat desa Ujung Tobaku maka peningkatan
kedisiplinan perangkat desa harus ditingkatkan untuk memberikan
pelayanan maksimal.
2. Peningkatan kapasitas dan skill perangkat desa
Untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat
desa Ujung Tobaku maka meningkatkan kapasitas dan skill kepada
perangkat desa harus dilakukan dengan memberikan pelatihan yang
bersifat umum seperti pelatihan komputer, pelatihan tata laksana
pemerintahan desa.
3. Peningkatan peran aktif BPD dan LPMD desa
Dalam menciptakan pemerintah yang memihak kepada
masyarakat desa Ujung Tobaku pemerintahan harus melibatkan peran
aktif dari BPD dan LPMD agar pembangunan bisa bersifat partisipatif
4. Penyediaan sarana pelayanan publik yang cepat dan tepat
Menyediakan dan memperbarui fasilitas sarana pelayanan
umum untuk memciptakan pelayanan administrasi yang cepat dan
tepat untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan administrasi.
b. Pembangunan Desa
1. Meningkatkan atau betonisasi (Rabat Beton) jalan-jalan pertanian
untuk meningkatkan produksi hasil pertanian/perkebunan di desa
Ujung Tobaku maka program betonisasi atau rabat beton untuk jalan
pertanian menjadi salah satu program utama.
2. Meningkatkan atau betonisasi (Rabat Beton) jalan desa, Meningkatkan
jalan desa untuk mudahnya aksebilitas masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan keseherian.
3. Pembangunan dan pengelolaan sumber air desa
4. Pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase
5. Memelihara dan meningkatkan sarana peribadahan
6. Memelihara dan meningkatkan sarana pendidikan
7. Penataan dan pengembangan wisata rekreasi
8. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara membangun
atau memperbaiki infrastruktur dan fasilitas desa
c. Pembinaan Desa
1. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan kapasitas kepemudaan
dan olahraga
2. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi
d. Pemberdayaan Desa
1. Pembinaan pemberdayaan kelompok tani
2. Pembinaan pemberdayaan UMKM di Desa
E. PENUTUP

Pembangunan infrastruktur harus mendapatkan perhatian yang serius


bagi pemerintah desa selanjutnya, karena dengan infrastruktur akan dapat
dilihat maju mundurnya suatu desa. Tentu saja Desa Ujung Tobaku tidak
mau hidup terbelakang akibat aspek infrastruktur tidak mendapat porsi yang
cukup dengan beriringnya berbagai kemajuan di bidang lain seperti
pendidikan, kesehatan, dll.

Hal yang mendasar bagi pembangunan infrastruktur dipengaruhi oleh


dimensi kepemimpinan atau pemerintah baik pemerintah desa maupun
Badan Permusyawaratan Desa.

Pemberlakuan desentralisasi pembangunan infratruktur pada


gilirannya untuk memberdayakan dan membangun manusia Desa Ujung
Tobaku yang kuat dalam segala bidang dengan sebaran dari ujung ke ujung .

Oleh karena itu, kebijakan pemimpin harus merata ke setiap daerah


sehingga kesenjangan tidak lagi terjadi. Namun kita harus menyadari
masalah pembangunan infrastruktur tidak hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak

Anda mungkin juga menyukai