Anda di halaman 1dari 10

P2 – GELOMBANG STASIONER

Disusun oleh
1.Galih Lokantara/160322049
2.Patrik Yosevin PP/160322061

Fakultas Teknik Industri


Universitas Surabaya
2023
• TUJUAN
1. Mempelajari peristiwa gelombang stasioner pada tali.
2. Mempelajari frekuensi gelombang stasioner pada tali.
• DASAR TEORI
Bila gelombang mengenai suatu rintangan, atau datang pada ujung media pada mana
gelombang tersebut berjalan, paling tidak sebagian gelombang akan dipantulkan. Sebuah
pulsa gelombang berjalan di seutas tali akan dipantulkan, Bila ujung tali permanen maka
gelombangnya pulang ke kanan ke sisi atas Jika ujungnya bebas. Jika ujungnya diikat di
penopang maka pulsa yang mencapai ujung tetapnya akan mengerjakan gaya (ke atas)
pada penopangnya (Giancoli, 2001).
Pada gelombang mekanik mirip gelombang di tali atau gelombang suara diudara, tenaga
dan momentum dipindahkan melalui gangguan pada medium. Tali biola dipetik atau
digesek, serta gangguan terhadap tali dijalarkan sepanjang tali. di ketika yang bersamaan,
tali yang bergetar menghasilkan sedikit perubahan pada tekanan udara disekitarnya, dan
perubahan tekanan ini dijalarkan menjadi gelombang bunyi melalui udara. di ke 2 insiden
diatas gangguan dijalarkan sebab sifat-sifat elastik medium. Meskipun ragam kenyataan
gelombang yang bisa diamati di alam luar biasa banyaknya, banyak karakteristik yang
sama di seluruh jenis gelombang, dan ciri – ciri lainnya sama-sama dimiliki oleh
sejumlah besar fenomena gelombang (Tipler & Mosca, 2007).
Jika menggetarkan tali secara kontinu, akan terdapat gelombang berjalan dalam kedua
arah, dan gelombang berjalan sepanjang tali akan berinterferensi menggunakan
gelombang pantul yang datang angka. Tetapi Jika Anda menggetarkan tali di frekuensi yg
sempurna, kedua gelombang berjalan akan berinterferensi sedemikian rupa sebagai
akibatnya akan dihasilkan gelombang tegak dengan angka yang akbar. Tali secara
sederhana berosilasi naik serta turun menggunakan pola yang permanen. Titik
interferensi destruktif, disebut simpul; titik interferensi konstruktif, disebut perut. Simpul
dan perut dipertahankan dalam posisi yg tetap membuat frekuensi eksklusif. Gelombang
tegak ialah gelombang yang akan berinterfensi satu sama lain pada arah yang berlawanan
(Giancoli, 2001).
Seutas tali menggunakan salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar (vibrator) pada
A, sedangkan di ujung yg lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban yang
bermassa M. besar tegangan tali ialah besar gaya berat asal massa beban yang
digantungkan. Jika vibrator digetarkan listrik menggunakan frekuensi f, maka tenaga
gelombang melalui akan berkecimpung dari A ke B, energi gelombang ini
mengakibatkan tali menjadi bergelombang. Pantulan gelombang oleh simpul di B
menyebabkan adanya gelombang yg arahnya antagonis dengan gelombang angka berasal
asal (titik A). gugusan (interferensi) gelombang angka dan gelombang pantul ini
membentuk gelombang stasioner (Herman, 2015) .
Bila frekuensi penggetar dapat diketahui serta angka gelombang dapat dihitung maka
cepat rambat gelombang di tali bisa dipengaruhi. Selain itu,cepat rambat gelombang pada
tali bisa dipengaruhi dengan persamaan:
v = √(F/μ)
v = λf
dengan:

v = laju rambat gelombang tali (m/s)


F = gaya tegangan tali (N)
μ = rapat massa tali (kg/m)
λ = gelombang (m)
f = frekuensi getar vibrator (Hz)
Menurut (Young & Geller, 2006), kita dapat menurukan fungsi gelombang untuk
gelombang berdiri menambahkan fungsi gelombang y1(x,t) dan y2(x,t) untuk 2 gelombang
menggunakan angka yang sama,periode yang sama, dan angka gelombang yang sama yang
berjalan dalam arah yg antagonis. Disini y1(x,t) menyatakan gelombang masuk yang
berjalan kekiri sepanjang sumbu x positif yang tiba dititik x=0 dan direfleksikan y2(x,t)
menyatakan gelombang yang direfleksikan berasal ujung permanen kawat akan
dibalikkan,sebagai akibatnya kita menyampaikan indikasi negarif buat keliru satu
gelombang itu:

y1(x,t) = A sin(ωt + kx) (berjalan ke kiri)


y2(x,t) = -A sin(ωt – kx) (berjalan ke kanan)

Perubahan tanda bersesuaian dengan perubahan fase sebesar 180° atau π radian. Pada x =
0 gerak asal gelombang masuk merupakan A sin ωt,yg dapat pula dituliskan menjadi A sin
(ωt + π). Fungsi gelombang nutuk gelombang berdiri itu ialah jumlah dari fungsi-fungsi
gelombang individu tadi:

y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = A[sin⁡〖(ωt + kx〗)-sin⁡〖(ωt- kx)〗 ]

memakai identitas sinus dari jumlah dan selisih dua sudut: sin (a ± b) = sin a cos b ± cos a
sin b menggunakan memakai ini dan menggunakan menggabungkan suku-suku, kita
mendapat fungsi gelombang buat gelombang berdiri itu:

y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = (2A sin kx) cos ωt,


atau y(x,t) = (Asw sin kx) cos ωt
• ALAT – ALAT YANG DIPERLUKAN
1. Vibrator
2. Tali
3. Batang penggaris
4. Beban
5. Gunting

• CARA KERJA
1. Susunlah rankaian peratan seperti pada gambar di atas .
2. Tentukan dulu rapat linier tali yang di pakai.
3. Getarkan vibrator untuk beban tertentu dan geser geserkan kedudukan vibrator
(mengubah langkah tali) agar diperoleh paduan gelombang tali yang saling menguatkan
(terjadi resonansi) dengan cacah simpul sebanyak banyaknya.
4. Ukurlah jarak antara 2 simpul gelombang yang berdekatan sebnyak 3 kali (sebaiknya
pilih yang jauh dari vibrator).
5. Lakukan Langkah di atas unuk masa beban yang berbeda sebanyak 5 kali. Masa beban
yang di gunakan 25g s.d 57g
6. Lakukan sekalih lagi seluruh langkah di atas dengan memakai jenis tali yang berbeda
• DATA HASIL PENGUKURAN
Tabel pengukuran
Tali 1
Masa tali 1 m1 = 0,28 g
Panjang tali 1 L1 = 1,55 m
No Masa beban Jarak antar 2 simpul yang
(g) berdekatan (cm)

X1 X2 X3
1 M1=25,49 17,7 18,2 19.1
2 M2=33,52 21,1 20,8 21,3
3 M3=41,56 24,1 26,1 23,5
4 M4=49,59 25,6 27,4 24,9
5 M5=57,61 28,5 27,3 28,1

Tali 2
Massa tali 2 M2 = 0,12 g
Panjang tali 2 L2 = 1,55
No Masa beban Jarak antar 2 simpul yang
(g) berdekatan (cm)

X1 X2 X3
1 M1=25,49 28,0 28,2 28,8
2 M2=33,52 31,5 32,3 32,5
3 M3=41,56 41,5 34,8 36,5
4 M4=49,59 40,3 39,2 39,2
5 M5=57,61 42,5 43,2 42,8
• ANALISIS DATA
Anggap nilai g = 𝟗, 𝟖 𝒎/𝒔𝟐
Tali 1
Massa Tali M1 = 0,28 g.
Panjang Tali L1 = 1,55 m.
Jarak Antar 2 Simpul Yang
NO Massa Beban (g) Berdekatan (cm) 𝑋̅ [cm] f [Hz]
𝑋1 𝑋2 𝑋3
1. M1 = 25,49 17,7 18,2 19,1 18,33 61,6
2. M2 = 33,52 21,1 20,8 21,3 21,07 57,5
3. M3 = 41,56 24,1 26,1 23,5 24,57 53,1
4. M4 = 49,59 25,6 27,4 24,9 25,97 51,7
5. M5 = 57,61 28,5 27,3 28,1 27,97 48,8

Tali 2
Massa Tali M2 = 0,12 g.
Panjang Tali L2 = 1,55 m.
Jarak Antar 2 Simpul Yang
NO Massa Beban (g) Berdekatan (cm) 𝑋̅ [cm] f [Hz]
𝑋1 𝑋2 𝑋3
1. M1 = 25,49 28,0 28,2 28,8 28,30 75,4
2. M2 = 33,52 31,5 32,3 32,5 32,10 70,8
3. M3 = 41,56 41,5 34,8 36,4 37,56 65,5
4. M4 = 49,59 40,3 39,2 39,2 39,56 63,8
5. M5 = 57,61 42,5 43,2 42,8 42,83 61,3

Sumbu X = M Sumbu Y = 𝑋̅ 2

NO X Y 𝑋2 XY
1. 0,02549 0,1833 0,00065 0,0047
2. 0,03352 0,2107 0,00112 0,0071
3. 0,04156 0,2457 0,00172 0,0102
4. 0,04959 0,2597 0,00245 0,0129
5. 0,05761 0,2797 0,00332 0,0161
∑ 0,20777 1,1791 0,00926 0,051
NO X Y 𝑋2 XY
1. 0,02549 0,2830 0,00065 0,00721
2. 0,03352 0,3210 0,00112 0,01076
3. 0,04156 0,3756 0,00172 0,01561
4. 0,04959 0,3956 0,00245 0,01962
5. 0,05761 0,4283 0,00332 0,02467
∑ 0,20777 1,8035 0,00926 0,07787

• CONTOH PERHITUNGAN
𝑋̅ = ( 𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3) / 3 𝑋̅ = (17,7 + 18,2 + 19,1) / 3 = 18,33 CM = 0,183 M
F = M.g F = 0,02549. 9,8 = 0,249802 kgm/𝑠 2 ≈ 0,250 kgm/𝑠 2
𝑀
𝜇= 𝜇 = 0,00028 / 1,55 = 0,00018 kg/m
𝐿

f = √𝐹/𝜇 / 2 𝑋̅ f = √0,250/0,00018 / 2 . 0,183 = 61,6 Hz

• GRAFIK
1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
25,49 33,52 41,56 49,59 57,61

Series 3 Tali 1 Tali 2


Grafik diatas memiliki sumbu X sebagai massa beban dan sumbu Y sebagai 𝑋̅ 2 ,
kemudian dengan persamaan garis 𝑋̅ 2 = A + BM dimana A dan B bisa dicari melalui
rumus dibawah ini.
∑ 𝑋𝑛2 ∑ 𝑌𝑛 − ∑ 𝑋𝑛 ∑ 𝑋𝑛 𝑌𝑛 𝑁 ∑ 𝑋𝑛 𝑌𝑛 − ∑ 𝑋𝑛 ∑ 𝑌𝑛
A= 2 B= 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑛2 −(∑ 𝑋𝑛 ) 𝑁 ∑ 𝑋𝑛2 −(∑ 𝑋𝑛 )

(0,00926)(1,8035)−(0,20777)(0,07787)
A= = 0,336
5(0,00926)−(0,20777)2

5(0,7787)−(0,20777)(1,8035)
B= = 0,867
5(0,00926)−(0,20777)2

Jadi, persamaan garis diatas adalah 𝑋̅ 2 = 0,336 + 0,867M .

• PEMBAHASAN
Cepat rambat gelombang ialah besaran yg bisa diukur dengan persamaan v = λf,
menggunakan λ adalah panjang gelombang serta f artinya frekuensi gelombang. Cepat
rambat gelombang dapat pula dihitung menggunakan persamaan yang menghubungkan
cepat rambat gelombang menggunakan gaya tegangan tali serta rapat massa tali tadi,
secara matematis dituliskan menjadi v= √(F/μ).di antara tujuan percobaan Gelombang
Stasioner ini, yaitu untuk tahu korelasi antara tegangan tali dengan cepat rambat
gelombang pada tali serta buat tahu hubungan antara kedap massa tali dengan cepat
rambat gelombang pada tali. Tujuan ini terkait menggunakan persamaan pada atas.
kegiatan I dilakukan untuk mempelajari korelasi kecepatan gelombang menggunakan
tegangan tali. Hal yg pertama dilakukan pada percobaan ini yaitu menimbang massa
beban yang digunakan sebesar 5 macam yang massanya. Massa beban disini nantinya
akan digantungkan pada keliru satu ujung tali dan akan menimbulkan gaya tegangan
pada tali sehingga timbullah gelombang pantulan yang akan berinterferensi menggunakan
gelombang datang. oleh sebab itu, massa beban menjadi variabel manipulasi dalam
aktivitas ini.sehabis semua alat-alat disusun sebagaimana gambar yang tertera pada
mekanisme kerja, maka dinyalakanlah Power Supply sehingga bisa mendapatkan data
data tersebut, kemudian kita dapat menghitung frekunsi gelombang tali menggunakan
persamaan f = √(F/μ) / 2 𝑋̅ dan di peroleh hasil yang bisa di lihat di tabel 1 dan 2.

Setelah melakukan percobaan, kami mendapati bahwa data yang diperoleh merupakan
hasil pengukuran 2 jarak simpul yang berdekatan. Kemudian, hasil tersebut dimasukkan
ke rumus yang sudah diberikan untuk menemuka nilai dari setiap benda. Semakin kecil
massa dari tali maka semakin besar pula frekuensi yang terjadi. Seperti contoh, massa tali
pertama lebih besar dibanding massa tali kedua akan tetapi frekuensi yang terjadi lebih
besar pada massa tali yang kedua. Dengan massa tali 0,12 g dan beban seberat 25,49 g
dapat menghasilkan frekuensi 75,4 Hz. Dikarenakan cepat rambat gelombang yang
dimiliki tali tersebut lebih besar dari tali yang bermassa 0,28 g. Jika dibandingkan cepat
rambat tali yang bermassa 0,12 g sebesar 56,83 m/s sedangkan tali yang bermassa 0,28 g
memiliki cepat rambat hanya 37,27 m/s. Ini memberikan kita petunjuk bahwa tali yang
memiliki massa lebih kecil dapat menghasilkan nilai frekuensi yang lebih besar.
• KESIMPULAN
1. Mempelajari peristiwa gelombang stasioner pada tali.
Dari percobaan diatas kami dapat memahami bahwa gelombang stasioner memiliki
beberapa ciri – ciri sebagai berikut :
o Terjadi karena paduan gelombang pantul dan gelombang datang.
o Terdapat titik – titik pada tali yang tidak bergerak. Ada titik – titik Ketika
kedua gelombang berlawanan fase yang menghasilkan titik simpul dengan
amplitudo nol.
o Simpangan tali bergantung pada posisi dan waktu.
o Jarak antarsimpul sama dengan jarak antarperut.
2. Menentukan frekuensi gelombang stasioner pada tali.
Dengan menggunakan rumus dibawah ini kami dapat menentukan berapa besar
frekuensi gelombang stasioner pada tali yang digunakan, seperti contoh pada tabel 1
dan massa beban pertama, yaitu :
𝑋̅ = ( 𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3) / 3 𝑋̅ = (17,7 + 18,2 + 19,1) / 3 = 18,33 CM = 0,183 M
F = M.g F = 0,02549. 9,8 = 0,249802 kgm/𝑠 2 ≈ 0,250 kgm/𝑠 2
𝑀
𝜇= 𝜇 = 0,00028 / 1,55 = 0,00018 kg/m
𝐿

f = √𝐹/𝜇 / 2 𝑋̅ f = √0,250/0,00018 / 2 . 0,183 = 61,6 Hz

Dari perhitungan diatas kami mendapatkan nilai frekuensi gelombang stasioner pada
tali tersebut adalah sebesar 61,6 Hz.

• DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Jilid 1 Edisi 5. Jakarta: Erlangga.


Herman. (2015). Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar: Universitas Negeri
Makassar.
Tipler, P. A., & Mosca, G. (2007). PHYSICS For Scientist and Engineers. California: W.
H. Freeman.
Young, H. D., & Geller, R. M. (2006). Sears and Zemansky's College Physics. Berkeley:
Pearson/Addison Wesley.

Anda mungkin juga menyukai