Anda di halaman 1dari 7

JURNAL UJI FISIKOKIMIA PADA TANAMAN

NAMA ANGGOTA
FERGUSON TRISNA JUNIARTA (G011221120)
LIAS FERANDIKA (G011221130)
MAHARANI PERTIWI KOHRI (G011221117)
KELAS MKU BAHASA INDONESIA 09

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023

20
UJI FISIKOKIMIA MINYAK TANAMAN
Ferguson Trisna Juniarta, Lias Fernandika, Maharani Pertiwi Kohri,
Universitas Hasanuddin
Makassar
Abstrak
Fisikokimia merupakan ilmu yang memepelajari sifat fisik dan kimia suatu
unsur. Fisikokimia juga dapat diartikan sebagai nama senyawa berdasarkan sifat
fisik dan senyawa kimia. Pengujian fisikokimia dapat dilakukan dengan
menggunakan zat uji minyak murni (VCO) dan minyak tengik. Minyak murni
merupakan minyak yang telah diproses dengan baik dan tidak memiliki campuran
atau terkontaminasi zat lain. Minyak tengik merupakan minyak yang telah
digunakan, telah tercampur dengan zat lain dan memiliki bau yang khas.
Pengujiannya dapat dilakukan dengan ph indikator dan kertas lakmus dengan
mengamati perubahan warna. Tujuan percobaan ini ialah untuk mengetahui sifat
asam-basa minyak kelapa. Alat dan bahan yaitu minyak kelapa (VCO), minyak
tengik, kertas lakmus, pH indikator, cawan petri, pipet tetes dan label. Metode
pertama teteskan sedikit minyak kelapa pada cawan petri, lalu diuji dengan kertas
lakmus dan ph indikator, amati perubahan warna yang terjadi dan ulangi percobaan
pada minyak kelapa tengik. Minyak murni dan minyak tengik memiliki pH 7 yang
berarti netral.

Kata kunci:Minyak kelapa, minyak tengik, tingkat keasaman.


Abstract
Physicochemistry is the study of the physical and chemical properties of an
element. Physicochemistry can also be interpreted as the name of a compound
based on physical properties and chemical compounds. Physicochemical testing
can be carried out using pure oil test substances (VCO) and rancid oil. Pure oil is
oil that has been properly processed and has no admixture or contamination with
other substances. Rancid oil is oil that has been used and has been mixed with other
substances and has a distinctive odor. Testing can be done with a pH indicator and
litmus paper by observing the color change. The purpose of this experiment is to
determine the acid-base properties of coconut oil. The tools and materials include
coconut oil (VCO), rancid oil, litmus paper, pH indicator, petri dishes, pipettes and
labels. The first method is to drop a little coconut oil in a petri dish, then test it with
litmus paper and a pH indicator, observe the color change that occurs and repeat
the experiment with rancid coconut oil. Pure and rancid oils have a pH of 7 which
means neutral.
Keywords:Coconut oil, rancid oil, acidity level

21
Pendahuluan
Fisikokimia merupakan ilmu yang memepelajari sifat fisik dan kimia suatu
unsur. Pengujian fisikokimia dapat dilakukan dengan menggunakan zat uji minyak
murni (VCO) dan minyak tengik. Minyak murni merupakan minyak yang telah
diproses dengan baik dan tidak memiliki campuran atau terkontaminasi zat lain
minyak tengik merupakan minyak yang telah digunakan dan telah tercampur
dengan zat lain dan memiliki bau yang khas (Radhiah, 2022).
Minyak dan lemak merupakan ester asam lemak dan gliserol atau gliserin.
Dikenal juga dengan nama trigleserida. Minyak dapat berasal dari tumbuhan
maupun hewan. Minyak yang berasal dari tumbuhan yaitu minyak kelapa. Minyak
kelapa yang umumnya ditemui merupakan minyak kelapa tradisional yang dibuat
dengan metode ekstraksi kering dari kelapa yang telah dikeringkan, dimana minyak
yang diperoleh memiliki sifat fisikokimia yang kurang baik karena adanya
pemakain bahan kimia karena pemanasan diatas 100°C yang dapat menyebabkan
ketengikan pada minyak (Mukin, 2019).
Minyak kelapa murni yang biasa disebut Virgin coconut oil (VCO)
merupakan minyak kelapa yang dihasilkan dari daging kelapa tua di proses dari
kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan
bahan kimia. Jika dibandingkan dengan minyak kelapa lain yang diolah secara
tradisional, VCO memiliki keunggulan yaitu kadar airnya dan asam lemak bebas
yang lebih rendah, tidak berwarna(bening), beraroma harum, dan memiliki daya
simpan lebih lama (Radhiah, 2022).
Kadar air VCO dalam minyak mempengaruhi kualitas minyak tersebut.
Semakin besar kadar air pada minyak, maka minyak makin rentan mengalami
kerusakan. Trigleserida alam lemak akan terhidrolisis menjadi gliserol dan asam
lemak karena adanya asam, basa, enzim. Hidrolisis mudah terjadi pada bahan
dengan kadar air yang besar (Ulfindrayani, 2018).
Kadar air pada minyak akan mengakibatkan proses hidrolisis terus terjadi
akibatnya minya kelapa mengalami kerusakan. Kerusakan inilah yang
menyebabkan bau tengik pada minyak. Oleh karena itu umur simpan minyak akan
lebih lama jika kadar airnya sedikit. Sehingga untuk memperpanjang daya tahan
minyak dapat dilakukan pengurangan kadar air pada minyak (Suastuti, 2020).

22
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan mengenai
fisikokimia pada minyak tanaman seperti minyak kelapa untuk mengetahui sifat
asam basa pada minyak kelapa.
Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum uji fisikokimia minyak tanaman adalah
untuk mengetahui sifat asam- basa minyak kelapa.

Metode
Waktu dan Tempat
Pratikum uji fisikokimia minyak tanaman dilaksanakan pada hari Rabu, 5
April 2023 pukul 08.00-10.00 WITA di Laboratorium Fisiologi Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada pratikum ini yaitu pH indikator, cawan petri dan
pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah minyak kelapa murni, minyak kelapa tengik
dan kertas lakmus merah serta biru.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari pratikum uji fisikokimia minyak tanaman ini yaitu:
1. Meneteskan sedikit minyak kelapa pada cawan petri
2. Menguji dengan kertas lakmus.
3. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.
4. Mengulangi percobaan dengan menggunakan minyak kelapa tengik.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 3. Hasil Uji Fisikokimia Minyak Murni dan Minyak Tengik
Perubahan Warna (+/-)
No. Zat Uji Lakmus Lakmus pH Sifat
Merah Biru Indikator (Asam/Basa)
1. Minyak
- - 7 Netral
Kelapa
2. Minyak
Tengik - - 7 Netral
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2023.
Berdasarkan tabel hasil uji fisikokimia minyak murni dan minyak tengik
didapatkan hasil bahwa minyak kelapa atau VCO memiliki sifat netral karena tidak

23
terjadi perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru serta memiliki pH
indikator yang netral. Hal ini karena minyak kelapa murni tidak memiliki campuran
bahan kimia lain, memiliki kadar air yang rendah, sehingga pada saat dilakukan uji
pH-nya netral. minyak kelapa juga memiliki aroma harum, berwarn bening dan
dapat lebih awet jika disimpan. Hal ini sesuai dengan pendapat Radhiah, (2022),
yang mengatakan bahwa VCO memiliki keunggulan yaitu kadar air, asam lemak bebas
yang lebih rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan memiliki daya simpan
yang lebih lama.
Pengamatan pada minyak tengik di dapatkan hasil minyak tengik memiliki
sifat netral, karena tidak ada perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus dan
pH indikator cenderung menunjukkan warna pada pH 7 yang berarti minyak tengik
yang diuji bersifat netral. Hal ini terjadi karena minyak tengik yang digunakan
berkali-kali tidak bersifat asam atau minyak ini mengalami proses oksidasi yang
besar di banding hidrolisisnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sulistijowati (2019),
yang menyatakan bahwa asam lemak yang memiliki semakin banyak ikatan
rangkap akan semakin reaktif terhadap oksigen sehingga cenderung mudah
teroksidasi. Sementara itu asam lemak dengan rantai tunggal cenderung lebih
mudah terhidrolisis. Juga pendapat Manurung (2018), yang mengatakan bahwa
asam lemak jenuh lebih mudah terhidrolisis dan asam lemak tak jenuh lebih mudah
teroksidasi.
Minyak murni dan minyak tengik memiliki perbedaan yang sangat jelas pada
warnanya. Minyak murni berwarna bening dan minyak tengik berwarna kuning
kecoklatan. Walaupun dari hasil pengujiannya sama, dari faktor warna ini dapat
didefinisikan kualitas minyak murni lebih sehat dibanding minyak yang telah
digunakan sebelumnya. Faktor keadaan fisik minyak tengik yang memiliki unsur
menyerupai tepung dan warna yang coklat dapat dinilai terlebih dahulu. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ulfindrayani (2018), yang mengatakan bahwa karakteristik
warna bahan pangan sangat berhubungan dengan kualitas bahan tersebut.
Perubahan warna yang terjadi pada bahan pangan melibatkan reaksi-reaksi kimia
seperti hidrolisis dan oksidasi. Warna juga merupakan atribut fisik yang dinilai
terlebih dahulu dalam penentuan mutu makanan cita rasa, gizi dan sifat
mikrobiologis.

24
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum uji fisikokimia minyak tanaman adalah zat
uji minyak kelapa dan minyak tengik bersifat netral, karena tidak terjadi perubahan
warna pada kertas kertas lakmus dan pada pengujian pH indicator menunjukkan
warna pada pH 7 atau netral. namun kedua bahan ini memiliki perbedaan yang
mencolok dari segi warna dan dapat dikategorikan minyak murni lebih sehat
dibandng minyak tengik.
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini. Terima kasih pula
kepada kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan saya. Terima kasih
kepada para asisten yang telah membantu saya pada saat praktikum dan proses
pengerjaan artikel ilmiah ini. Juga terima kasih yang sangat sepesial kepada diri
saya sendiri yang telah berhasil menyelesaikan makalah ini dalam waktu yang
relatif singkat.

25
Daftar Pustaka
Manurung, M., Suaniti, N. M., dan Putra, K. G. D. 2018. Perubahan Kualitas
Minyak Goreng Akibat Lamanya Pemanasan. Jurnal Kimia. 12(1): 59-64.
Tetriyanti, T., dan Alam, N. 2022. Sifat Fisiokimia dan Sensorik Minyak Kelapa
Tradisional Pada Berbagai Konsentrasi Adsorben Arang Tempurung
Kelapa. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian. 10(5): 584-593.
Radhiah, A., Martunis., dan Erika, C. 2022. Karakteristik Fisikokimia dari Virgin
Coconut Oil (VCO) yang di Produksi dengan Metode Penggaraman dan
Fermentasi Menggunakan Ragi Roti. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian.
7(2): 431-436.
Suastuti, D. A. 2020. Kadar Air dan Bilangan Asam dari Minyak Kelapa yang di
Buat Demgan Cara Tradisional dan Fermentasi. Jurnal Kimia. 3(2). 69-74.
Sulistijowati, A. S. 2019. Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari
Bilangan Peroksida, Bilangan asam dan Kadar Air. Jurnal Kefarmasian
Indonesia. 3(2). 77-88.
Ulfindrayani, I. F., dan A’yuni, Q. 2018. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebasa
dan Kadar Air Pada Minyak Goreng yang di Gunakan Oleh Pedagang
Gorengan d Jalan Manyar di Sabangan. Journal Of Pharmacy and Science.
3(2): 17-22.

26

Anda mungkin juga menyukai