Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKTIK LAPANGAN

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG

ANAK

Diajukan guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester


Kelas A

Dosen Pengampu:

Senny Weyara Dienda Saputri, S. Psi., M.A.

Dini Kurniawati, S.Kep., Ns., M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat

Mata Kuliah:
Praktikum Deteksi dan Intervensi Dini
Masalah Tumbuh Kembang Anak

Oleh:

Heni Formaristi NIM 170210205050

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini


Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2020
A. IDENTITAS ANAK

 Nama anak : Muhammad Aditya Rifki

 TTL : Jember, 27 Februari 2020

 Jenis kelamin : Laki-laki

 Pendidikan Terakhir Ortu : Ayah (SMP)/ Ibu (SMP)

 Pekerjaan Ortu : Nelayan / Ibu Rumah Tangga

 Anak Ke : 4 dari 4 bersaudara

B. IDENTITAS MAHASISWA

 Nama Mahasiswa : Heni formaristi

 NIM : 170210205050

 Program Study : PG-PAUD

 Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP)

 Universitas : Universitas Jember


A. LAPORAN DETEKSI DINI PERTUMBUHAN

Diketahui dari data seorang anak yang bernama Muhammad Aditya Rifki yang
berumur 3 bulan diperoleh data sebagai berikut:

1. Lingkar Kepala : 41 Cm

2. Tinggi Badan : 59 Cm

3. Berat Badan : 5,2Kg

4. Profil KMS : Terlampir

B. INTERPRETASI DATA :

a. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak

Ambang Batas
Indeks Kategori Status Gizi
(Z-Score)

Berat badan sangat <-3 SD

kurang
Berat Badan
(severely
menurut Umur
underweight)
(BB/U) anak usia
Berat badan kurang - 3 SD sd <- 2 SD
0
- 60 bulan (underweight)

Berat badan normal -2 SD sd +1 SD

Risiko Berat badan lebih1 > +1 SD

Panjang Badan Sangat pendek (severely <-3 SD


atau Tinggi Badan stunted)
menurut Umur
(PB/U atau TB/U) Pendek (stunted) - 3 SD sd <- 2 SD
anak usia 0 - 60
Normal -2 SD sd +3 SD
bulan
Tinggi2 > +3 SD

Gizi buruk (severely <-3 SD

wasted)
Berat Badan
menurut Panjang
Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
Badan atau Tinggi
Badan (BB/PB Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
atau BB/TB) anak
Berisiko gizi lebih > + 1 SD sd + 2 SD
usia
0 - 60 bulan (possible risk
of
overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd + 3 SD

Obesitas (obese) > + 3 SD

Gizi buruk (severely <-3 SD

wasted)3
Indeks Massa
Gizi kurang (wasted)3 - 3 SD sd <- 2 SD
Tubuh menurut
Umur (IMT/U) Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
anak usia
Berisiko gizi lebih > + 1 SD sd + 2 SD
0 - 60 bulan
(possible risk
of
overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd +3 SD

Obesitas (obese) > + 3 SD

Keterangan:

1 Anak yang termasuk pada kategori ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan, perlu
dikonfirmasi dengan BB/TB atau IMT/U
2 Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah

kecuali kemungkinan adanya gangguan endokrin seperti tumor yang memproduksi


hormon pertumbuhan. Rujuk ke dokter spesialis anak jika diduga mengalami
gangguan endokrin (misalnya anak yang sangat tinggi menurut umurnya sedangkan
tinggi orang tua normal).
3 Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan gizi kurang, kriteria

diagnosis gizi buruk dan gizi kurang menurut pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk
menggunakan Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan
(BB/PB atau BB/TB).

Diketahui dari data seorang anak yang bernama Muhammad Aditya Rifki yang
berumur 3 bulan diperoleh data sebagai berikut:

5. Lingkar Kepala : 41 Cm

6. Tinggi Badan : 59 Cm

7. Berat Badan : 5,2Kg

8. Profil KMS : Terlampir

b. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat anak 5,2 Kg dengan umur 3 Bulan maka terletak tepat di -2SD dimana jika berat
badan terletak diantara -2SD sd +1 SD anak masuk kategori normal.
c. Panjang Badan Menurut Umur (PB/U)
Panjang anak 59 Cm dengan umur 3 Bulan maka terletak di -2SD sd + 1 SD dimana jika
berat badan terletak diantara -2SD sd + 1 SD anak masuk kategori normal

d. Berat Badan Menurut Panjang Badan (BB/PB)

Panjang anak 59 Cm dengan Berat Badan 5,2 Kg, maka berat badan anak terletak
diantara -2SD sd -1SD. Di dimana jika berat badan terletak diantara -2SD sd +1SD anak
masuk kategori Gizi baik (normal).

e. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)


Diketahui BB anak adalah 5,2 Kg dan TB anak adalah 59 Cm (0, 59 m)
IMT = BB (Kg) / TB (m)2
IMT = 5,2 Kg/ (0,59 m)2
= 5,2 Kg/ 0,3481m2
= 18,101Kg/m2
Dilihat dari tabel di atas IMT dari anak tersebut berada di Median dan +1SD. Jika
IMT anak berada di antara -2 SD sd +1 SD maka anak tersebut dikatakan Gizi baik
(normal).

f. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut :

Anak yang bernama Muhammad Aditya Rifki memiliki status gizi yang normal,
dalam pertumbuhan panjang badan pun normal, dapat dikatakan bahwa status
pertumbuhan Adit adalah normal, hal itu dikarenakan berat badan berdasarkan
umur,panjang badan berdasarkan umur, berat badan berdasarkan panjang badan sesuai
atau mencapai pertumbuhan anak sehat berusia 3 bulan pada umumnya.

Langkah yang perlu dilakukan supaya status pertumbuhan anak tetap normal yaitu
dengan pemberian makanan dan nasihat sesuai Anjuran Makan Untuk Anak Sehat
Maupun Sakit dan menimbang berat badan secara teratur setiap bulan
B. LAPORAN DETEKSI DINI PERKEMBANGAN

a. Berikut laporan deteksi dini perkembangan anak usia 26 bulan.

1. KPSP

Nama anak : Muhammad Aditya Rifki

Umur : 3 bulan

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal lahir : Jember, 27 Februari 2020


1. TDD
Instrumen Tes Daya Dengar Menurut Usia Anak

Nama anak : Muhammad Aditya Rifki

Umur : 3 bulan

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal lahir : Jember, 27 Februari 2020

b. Interpretasi deteksi dini tumbuh kembang anak


1. KPSP

Jumlah Jawaban “Ya” Simbol Makna


Perkembangan anak
9 & 10 S sesuai dengan tahap
perkembangannya
7 sd 8 M Perkembangan anak
meragukan
Kemungkinan ada
≤6 P
penyimpangan

Perkembangan pada anak dengan anam Muhammad Aditya Arifki masuk dalam
kategori meragukan. Dikarenakan hal tersebut anak hanya mampu melakukan 8 dari 10
kegiatan yang dilakukan di KPSP, kegiatan yang tidak dapat dilakukan adalah yang
melibatkan motorik anak meliputi no 8 dan 9

Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar


anak usia 3 bulan adalah dengan melakukan Tummy time. Tummy time adalah saat ketika bayi
tengkurap atau bertumpu pada perutnya. Hal ini tentunya dilakukan ketika tali pusar anak
telah lepas, ibu juga bisa membantu kegiatan anak ini dengan ikut tengkurap serta memegang
mainan dan menimbulkan suara-suara agar anak tertarik dengan kegiatan ini. Kegiatan
Tummy time ini dapat memperkuat otot leher dan punggung bayi.
2. TDD
Untuk instrumen TDD anak tidak memiliki jawaban tidak. Maka dari itu anak dapat di
simpulkan tidak memiliki gangguan pendengaran.
3. PENUTUP
Dari hasil praktik lapangan mengenai Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak, diharapkan sebagai orang tua, dan pendidik dapat memahami dan mengerti mengenai
pentingnya tumbuh kembang anak sehingga selanjutnya dapat mengetahui gangguan yang
terjadi pada anak sedini mungkin, sehingga orang tua dan pendidik dapat memberikan
penanganan dan stimulus pertumbuhan dan perkembangan pada anak secara tepat
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai