Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN


RADIASI RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG

RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG


JL. RAYA TEMBELANG, KEC. TEMBELANG
JOMBANG
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................................i


Daftar Isi ...............................................................................................................ii
Lembar Keputusan Direktur Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang .........................iii
A. Pendahuluan........................................................................................................1
B. Latar Belakang ....................................................................................................2
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus ....................................................................3
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ...............................................................3
E. Cara Melaksanakan Kegiatan ...........................................................................3
F. Sasaran ...............................................................................................................7
G. Skedul Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................................8
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan .................................................8
I. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan ......................................................8
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG
Nomor : 08/SK/DIR/RSAL-AZIZ/I/2022

Tentang :
PENETAPAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN
RADIASI RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan di


rumah sakit juga dapat memberikan potensi bahaya yang
dapat mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit;
b. Bahwa pelayanan radiologi di rumah sakit merupakan
salah satu bagian yang juga dapat memberikan potensi
bahaya baik bagi petugas maupun pasien;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam (a) dan (b), perlu ditetapkan Program Manajemen
Risiko Keselamatan Radiasi dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1014/MENKES/PER/XI/2008, tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1045/MENKES/PER/XI/2016, tentang pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien di Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
269/MENKES/PER/III/2018 tentang Radiologi.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 47 tahun
2011 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AL-AZIZ
JOMBANG TENTANG PENETAPAN PROGRAM
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN RADIASI ;

KEDUA : Program Manajemen Risiko Keselamatan Radiasi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jombang
Tanggal : 16 Januari 2022
Direktur RS AL-AZIZ Jombang
LAMPIRAN
Keputusan Direktur Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang
Nomor : 08/SK/DIR/RSAL-AZIZ/I/2022
Tanggal : 16 Januari 2022

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN RADIASI


RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG

A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi,dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat /kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain
dituntut mampu memberikan pelayanan daan pengobatan bermutu, Rumah sakit
juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan Program Proteksi
Radiasi dan Menejemen Resiko Radiologi.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan
cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Upaya penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta
metode pengembangan program kesehatan dan keselamatan kerja perlu
dilaksanakan, seperti misalnya :
1. Perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi,
2. Penanganan limbah medis
3. Penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya.
Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit,
kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit juga “concern” keselamatan dan
hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety .Dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa
upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua
tempat kerja, khususnya tempat kerja yang : mempunyai risiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit
10 orang.
Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit
(RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya
yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku
langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS.
Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya
penanganan risiko-risiko di Rumah Sakit.

B. LATAR BELAKANG
Rumah Al-Aziz Jombang merupakan suatu organisasi yang memberikan
layanan kesehatan pada pasien, dalam hal ini adalah memberikan usaha jasa
kesehatan yang akan berhadapan dengan tantangan yang setara antara
pertumbuhan pendapatan dan pengelolaan risiko, sebab setiap keputusan usaha
yang diambil mengandung elemen risiko didalamnya. Terdapat risiko yang
saling meniadakan satu sama lain, ada juga yang tidak saling terkait, namun ada
yang saling menguatkan. Untuk dapat mengelola risiko secara efektif, maka kita
tidak hanya harus mengenali risiko-risiko yang mendasar, tetapi juga keterkaitan
antar risiko-risiko tersebut. Pada dasarnya risiko (potensi risiko klinik–non
klinik) tidak dapat dihindari dari setiap aktivitas kegiatan perumah sakitan, oleh
karenanya diperlukan suatu manajemen risiko yang cukup komprehensif untuk
mengelolanya karena Rumah Sakit sebagai corporat dan sebagai pengelola
pasien, penuh dengan risiko. Oleh karena itu Rumah Sakit Al-Aziz Jombang
melaksanakan program manajemen risiko di tiap unit dilingkup rumah sakit
melalui tahapan : Identifikasi Daftar Risiko, Penyusunan Prioritas Risiko,
Melakukan Analisis, pengelolaan risiko unit dan evaluasi, Pengumpulan laporan
managemen Risiko unit ke komite PMKP dan Rapat koordinasi dengan komite
PMKP, PPI dan K3 mengenai risiko di rumah sakit.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit Al-Aziz Jombang melalui
pendekatan proaktif dan pengendalian risiko-risiko yang ada di lingkungan
kerja rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Unit radiologi mampu melakukan identifikasi keselamatan dan
keamanan di radiologi. Pelayanan RIR RS mampu melakukan analisis
risiko unit.
b. Unit radiologi mampu melakukan penanggulangan bencana di
radiologi.
c. Unit radiologi mampu menanggulangi proteksi kebakaran di radiologi.
d. Unit radiologi mampu melakukan penggunaan, pemeliharaan, dan
pemilihan peralatan medis di radiologi.
e. Unit radiologi mampu mengurangi risiko kegagalan operasional system
penunjang.

D. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN


A. Keselamatan dan keamanan di unit radiologi.
B. Penanggulangan bencana di unit radiologi.
C. Proteksi kebakaran di unit radiologi.
D. Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan alat di unit radiologi.
E. Pemeliharaan system penunjang di unit radiologi.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Keselamatan dan keamanan di unit radiologi
Berikut ini adalah daftar risiko yang ada di radiologi dan cara pencegahan
nya :

No Jenis kecelakaan Cara pencegahan Pertolongan yang diberikan


1. Terpapar radiasi Mengguanakn APD Segera meninggalkan rangan
hambur seperti apron radiologi dan mengkonsumsi
makanan atau minuman yang
berprotein tinggi.
2. Syok listrik Menggunakan sandal Matikan sumber listrik, cabut
atau sepatu saat sambungan sumber, jangan
menghubungkan memegang korban kesetrum,
listrik ke sumbernya tenangkan korban, dan bawa ke
dokter.

B. Identifikasi jenis symbol yang digunakan di unit radiologi


No NAMA SIMBOL FUNGSI
1. Bahaya Radiasi Segitiga merah Ketika radiasi sedang
berlangsung, orang yang tidak
berkepentingan harus menjauh
dari ruang x-ray
2. Ibu Hamil Dilarang Ibu hamil dicoret Seorang ibu hamil wajib
Masuk memberitahu kepad petugas
radiologi
3. Lampu indicator Gambar lampu Apabila lampu indicator sedang
merah merah nyala nyala, menandakan sedang
dilakukannya foto rontgen.

1. Penanganan limbah Radiologi


Radiologi dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah padat. Karena
itu pengolahan limbah harus dilakukan dengan semestinya agar tidak
menimbulkan dampak negatif.
a. Bentuk limbah yang dapat dihasilkan radiologi dapat berupa : Limbah
padat : Peralatan habis pakai seperti hand scoon, kapas alkohol yang
digunakan untuk membersihkan kaset.
b. Penanganan limbah Radiologi Prinsip pengelolaan limbah adalah
pemisahan dan pengurangan volume. Jenis limbah harus di
identifikasi dan dipilah-pilah dan mengurangi keseluruhan volume
limbah secara continue. Dalam memilah dan mengurangi volume
limbah harus mempertimbangkan hal-hal seperti kelancaran dan
penampungan limbah.
c. Penampungan limbah radiologi Harus diperhatikan sarana
penampungan limbah harus memadai, diletakan pada tempat yang pas,
aman, dan hygienis.
d. Pemisahan limbah radiologi Untuk memudahkan mengenal jenis
limbah yang akan dibuang adalah dengan cara menggunakan kantong
berkode warna.
Berikut kode warna yang digunakan untuk pemisahan limbah
radiologi :
Warna Jenis limbah
Hitam Limbah rumah tangga biasa, tidak
digunakan menyimpan atau
mengangkut limbah medis
Kuning Semua limbah medis yang akan
dibakar

C. Penanggulangan bencana di unit radiologi


Untuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih luas wajib disediakan
informasi mengenai cara penanganan yang benar jika terjadi kecelakaan di
radiologi. Selain itu harus pula disediakan peralatan untuk menganani
keadaan tersebut seperti :
a. Pakai pelindung diri, apron, dan TLD
b. Menyediakan surveymeter untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran
radiasi.
Tindakan yang harus dilakukan jika terdapat bencana yaitu :
a. Beritahu petugas keamanan radiologi dan jauhkan pasien dari ruangan
radiologi.
b. Jika terjadi syok listrik segara matikan tegangan listrik

D. Proteksi kebakaran di unit radiologi


Guna mencegah adanya kebakaran yang sangat hebat, radiologi
diwajibkan menyediakan alat pemadam kebakaran di radiologi (APAR), dan
petugas radiologi diberi pelatihan cara penggunaan APAR yang benar agar
dapat menanggulangi kejadian kebakaran di radiologi.
E. Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan alat di unit radiologi
a. Pemilihan alat di unit radiologi Berikut beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan alat yaitu :
 Kebutuhan
 Fasilitas yang tersedia
 Tenaga yang ada
 Sistem alat
 Pemasok atau Vendor
 Nilai ekonomis
 Terdaftar di departemen kesehatan
b. Penggunaan alat di unit radiologi Setiap peralatan radiologi harus
dilengkapi dengan petunjuk penggunaan (instruction manual) yang
disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut. Petunjuk
penggunaan tersebut umumnya memuat cara opersional dan hal-hal lain
yang harus diperhatikan.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian peralatan
radiologi yaitu:
 Persyaratan kecukupan peralatan
 Persyaratan kemapuan alat
 Penandaan peralatan
 Persyaratan pengoperasian alat
 Jaminan kemanan kerja alat
 Penanganan terhadap alat yang rusak
 Pemindahan alat
c. Pemeliharaan alat di unit radiologi Pada setiap peralatan di unit radiologi
juga harus dilakukan pemeliharaan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Kegiatan pemeliharaan alat harus dilakukan secara rutin untuk semua
jenis alat, sehingga diperoleh peningkatan kualitas produksi, dan
peningkatan keamanan kerja. Untuk itu setiap alat harus mempunyai kartu
pemeliharaan alat yang diletakan di samping alat tersebut yang mencatat
setiap tindakan pemeliharaan yang dilakukan dan kelainan-kelainan yang
ditemukan.
Berikut adalah tabel pemeliharaan alat di unit radiologi
No Jenis Peralatan Jenis Kegiatan Frekuensi
1. Ruang x-Ray Bersihkan dan catat suhu serta Tiap pagi, siang
kelembapan ruangan.
2. Alat x-ray Bersihkan dan lumasi Tiap bulan
penyangga Tiap pagi, siang

F. Pemeliharaan sistem penunjang di unit radiologi


Pemeliharaan system penunjang seperti system arus listrik harus
berjalan dengan baik untuk mengurangi risiko kegagalan operasional unit
radiologi meliputi sebagai berikut : Listrik harus mempunyai aliran tersendiri
dengan tegangan stabil , kapasitas harus cukup.Kualitas arus, tegangan dan
frekuensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keamanan dan pengamanan
jaringan listrik terjamin, harus tersedia grounding /arde. Harus tersedia
cadangan listrik (genset / UPS) untuk mengatasi listrik mati.

F. SASARAN
No SASARAN TARGET
1. Keselamatan dan keamanan di unit Petugas unit radiologi mengetahui
radiologi risiko, cara pencegahan, dan
pertolongan yang diberikan apabila
terjadi insiden keselamatan dan
keamanan kerja
2. Penanggulangan bencana di unit Petugas unit radiologi mengetahui
radiologi cara penggunaan alat pelindung diri,
serta tindakan yang harus dilakukan
jika terjadi bencana atau kecelakaan
di unit radiologi
3. Proteksi kebakaran di unit radiologi Petugas unit radiologi mengerti cara
penggunaan alat pemadam kebakaran
(APAR)
4. Pemilihan, penggunaan, dan Petugas unit radiologi mengerti
pemeliharaan alat di unit radiologi tentang proses pemilihan,
penggunaan, dan pemeliharaan alat
medis di unit radiologi
5. Pemeliharaan system penunjang di Tersedia nya system penunjang yang
unit radiologi berjalan baik di unit radiologi

G. SKEDUL JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan Penanggung
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jawab
Identifikasi Daftar
Risiko unit dan
1 koordinasi dengan  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x Ka. Unit
komite PMKP, PPI dan
K3 rumah sakit
Pelatihan penggunaan Ka. Unit
2 x
APD radiologi
Pelatihan penggunaan Ka. Unit
3 alat pemadam x

kebakaran (APAR)
Pelatihan penggunaan Ka. Unit
4 dan pemeliharaan alat x

medis radiologi

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi program dilaksanakan pada tiap akhir tahun dan rapat koordinasi
tiap tribulan dengan komite PMKP rumah sakit.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil program dicatat dan hasilnya dilaporkan kepada komite PMKP Rumah
Sakit Al-Aziz Jombangsetiap akhir tahun.

Jombang, 16 Januari 2022


Kepala Unit Radiologi

( dr. Sriwulani Sumargo, Sp.Rad )

Anda mungkin juga menyukai