Anda di halaman 1dari 36

PROGRAM

MANAJEMEN RESIKO FASILITAS


RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG
SELATAN

1|Halaman
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
NOMOR.....................................................................
TENTANG
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS
RUMAH SAKIT KOTA TANGERANG SELATAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

Menimbang a. bahwa identifikasi resiko di rumah sakit mengacu pada ketentuan-


: ketentuan dan persyaratan untuk meminimalisasi dampak yang
kemungkinan terjadi;
b. bahwa ketentuan tersebut dilaksanakan secara terpadu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, serta ketentuan-ketentuan
yang berlaku baik secara nasional maupun daerah setempat;
c. bahwa untuk mengelola program manajemen resiko dari hasil
kegiatan rumah sakit perlu ditetapkan dengan keputusan direktur;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan
B3
3. Permen LH Nomor 3 tahun 2008 tentang Tata cara Pemberian
Simbol dan Label B3

Jl. Letjend. R Suprapto No. 06 Purwodadi – Grobogan 58111, Jawa Tengah


Telephone. (0292) 421087, 422325, Fax (0292) 421370
Fax. Kasa Rawat Inap (0292) 42425095
http://www.pantirahayuyakkum.com; e-mail: rsprpwd@yahoo.co.id2 | H alaman
NPWP: 01.139.894.8-514.001
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PROGRAM MANAJEMEN
RESIKO FASILITAS RUMAH UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
Kedua : Program Manajemen Resiko Fasilitas Rumah sakit Umum Kota
Tangerang Selatan sebagaimana dimaksud dalam dictum kesatu
tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Program Manajemen Resiko Fasilitas Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
evaluasi dampak untuk meminimalisasi resiko yang kemungkinan terjadi
di rumah sakit
Keempat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
: hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Pamulang
Pada Tanggal : ..................................
Direktur Rumah Sakit Umum Kota tangerang Selatan

Dr. Suhara Manulang, M. Kes

3|Halaman
LEMBAR LEGALISASI

DOKUMEN INI TELAH

Disusun oleh
Nama
Jabatan

Tanda Tangan

Diperiksa oleh
Nama
Jabatan

Tanda Tangan

Disetujui oleh
Nama
Jabatan

Tanda Tangan

0|Halaman
A. PENDAHULUAN
 Program menurut para ahli diantaranya diartikan sebagai cara yang disahkan
untuk mencapai tujuan dimana melalui hal tersebut bentuk rencana akan lebih
terorganisir dan lebih mudah untuk   dioperasionalkan  demi tercapainya  kegiatan
pelaksanaan  karena  dalam  program  tersebut  telah dimuat berbagai aspek yang
harus dijalankan atau dilaksanakan agar tujuan program itu sendiri dapat tercapai
(Jones : 1994).   
Monitoring (bahasa Indonesia: pemantauan) adalah pemantauan yang dapat
dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui,
pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran
melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional maksud yang nyata (George.R Terry). Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-01 /MBU/2011 Tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha
Milik Negara Pasal 25 Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan,
harus mempertimbangkan risiko usaha.
Setiap tempat kerja memiliki sumber bahaya baik itu dari bahan, proses, alat
maupun lingkungan yang sulit dihilangkan. Untuk itu perlu dilakukan manajemen
risiko sebagai alat bantu dalam menentukan pengendalian risiko sesuai dengan
sumber bahaya yang ada dan untuk menilai apakah tindakan pengendalian risiko
yang dilakukan sudah efektif.
Manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja pada era tahun 1980-an setelah berkembangnya teori accident model dari
ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan. Manajemen risiko
bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun
peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident model dari ILCI,
maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut,
sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko
bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’.

1|Halaman
B. LATAR BELAKANG
Sarana pelayanan Rumah Sakit Umum Kota Tagerang Selatan termasuk ke
dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya, seperti penyakit
infeksi nosokomial dan potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan
kondisi di tempat pelayanan tersebut, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran,
kecelakaan yang berhubungan dengan fasilitas, dan sumber-sumber cedera
lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi,
gangguan psikososial, dan ergonomi. Potensi-potensi bahaya tersebut dapat
menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap karyawan atau petugas
yang bekerja di rumah sakit, tetapi juga terhadap pasien maupun pengunjung
pasien rumah sakit.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu
manajemen resiko di temapt pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik.
Agar penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit lebih
efektif, efesien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen resiko baik bagi
pengelola maupun karyawan rumah sakit.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan
dalam manajemen risiko sesuai dengan tahapan-tahapannya.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan.
b. Meminimalisir kecelakaan /potensi bahaya terhadap pasien, pengunjung,
petugas rumah sakit dan bangunan di Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan.
c. Mengawasi dan memonitor pengendalian risiko di RSU Kota Tangerang
Selatan.
d. Mengevaluasi pengendalian risiko di RSU Kota Tangerang Selatan.

2|Halaman
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
b. Kesiapan Menghadapi Bencana di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang
Selatan
c. Pendidikan dan Pelatihan
2. Rincian Kegiatan
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
1. Keselamatan dan Keamanan
a) Melakukan Identifikasi daerah yang berisiko dari aspek gedung dan
fasilitas :
1) Melakukan survey area beresiko
2) Mendapatkan area area beresiko yang ada dirumah sakit, sbb :
(1) Ruang Radiologi;
(2) Ruang OK
(3) Ruang ICU
(4) Ruang NICU
(5) Ruang Instalasi Oksigen;
(6) Ruang Mesin Genset;
(7) Ruang Trafo dan Panel;
(8) Ruang IPAL;
(9) Ruang Unit Gawat Darurat;
(10) Ruang Laboratorium;
(11) Ruang CSSD
(12) Ruang Dapur
(13) Area WTP
b) Melaksanakan pemberian identitas kepada staf, pengunjung dan
vendor
1) Membuat name tag kepada seluruh staf;
2) Membuat gelang identitas pasien sesuai dengan kondisi pasien;
3) Membuat kartu visitor pada pengunjung;
4) Membuat kartu penunggu pasien;.

3|Halaman
c) Memasang tanda – tanda peringatan, sebagai berikut :
1) Matikan aliran listrik dan kran air jika tidak digunakan;
2) Dilarang merokok di area rumah sakit;
3) Pengunjung usia di bawah 12 tahun tidak di perbolehkan
masuk ke area perawatan;
4) Bahaya listrik tegangan tinggi;
5) Bahaya radioaktif / bahaya biologis;
6) Awas lantai licin;
7) Awas lantai beda tinggi;
8) Jangan menggunakan lift jika terjadi kebakaran;
9) Pemasangan label pada bahan – bahan mudah terbakar;
10) Pemasangan jalur evakuasi;
11) Pemasangan label untuk limbah medis dan non medis;
12) Pemasangan nomor telepon penting
13) Dilarang menyalakan api dll.
d) Mengidentifikasi Kelengkapan fasilitas dan keamanan gedung
rumah sakit.
1) Mengidentifikasi fasilitas keamanan gedung dalam
menghadapi Kejadian Luar Biasa.
2) Mengidentifikasi fasilitas kebersihan dalam rumah sakit
3) Menginventarisasi fasilitas keamanan gedung yang tidak
berfungsi.
4) Menyusun rencana perbaikan fasilitas fisik yang belum
memenuhi ketentuan
e) Koordinasi dengan Instansi terkait dalam sosialisasi prosedur
keselamatan dan kesehatan, bahan berbahaya, kedaruratan,
pengamanan kebakaran.
1) Melakukan sosialisasi dan simulasi prosedur terkait
keselamatan dan kesehatan, bahan berbahaya, kedaruratan,
pengamanan kebakaran.
2) Menindaklanjuti pemenuhan persyaratan fasilitas keselamatan
dan kesehatan kerja

4|Halaman
f) Pemberian vaksinasi kepada karyawan
1) Menginventarisasi karyawan yang membutuhkan vaksinasi
2) Mengusulkan kepada Manajemen Rumah Sakit untuk
pemberian vaksinasi secara berkala
g) Melakukan identifikasi dan monitoring terhadap efek radiasi
1) Membentuk Organisasi Proteksi Radiasi
2) Mengirim film bagde ke Badan Pengawas Tenaga Atom
3) Menyediakan SOP untuk keselamatan, kerja, serta
penanggulangan keadaan darurat
4) Menindaklanjuti hasil pemeriksaan film bed.
5) Petugas mendapatkan TKTP ( Tinggi Kalori Tinggi Protein )
h) Mengelola lingkungan tempat kerja beresiko terhadap
Pencahayaan, kebisingan, kualitas udara, dan sarana fisik
penunjang kerja.
1) Inventarisasi kecukupan ventilasi sesuai luas ruangan
2) Menata penghijauan taman untuk menghasilkan kualitas
udara yang bersih
3) Melakukan pengukuran intesitas cahaya, kebisingan, dan
kualitas udara di tempat kerja.
i) Melakukan pemeriksaan ulang fasilitas emergency, sebagai
berikut :
1) Mesin genset
2) Mesin Lift
3) Instalasi gas medis
4) Instalasi Listrik
5) Instalasi Panel
6) Instalasi Petir
7) Alat Pemadam Kebakaran (APAR)
8) Alat Komunikasi

2. Bahan Berbahaya dan Beracun


a) Melaksanakan identifikasi resiko bahan dan limbah berbahaya B3
1) Membuat daftar B3 dan Limbah B3 pada masing masing

5|Halaman
bagian yang memiliki daftar B3 dan atau Limbah B3

b) Melaksanakan kepatuhan pengelolaan B3 dan Limbah B3


1) Proses pengadaan B3
2) Pemindahan B3
3) Penyimpanan dan penggolongan B3
4) Penggunaan B3
5) Penanganan B3 tumpah dan terpapar
6) Pembuangan limbah B3
7) Pemasangan symbol dan label B3 dan Limbah B3
8) Melengkapi material B3 dan Limbah B3 dengan MSDS
9) Melengkapi perijinan penyimpanan, tranporter dan
pemusnahan Limbah B3
c) Mempersiapkan kelengkapan atau persyaratan tanggap darurat
1) Membuat pelaporan dan investigasi dari kejadian tidak
diharapkan(tumpahan, paparan dan insiden lainnya)
2) Menindaklanjuti hasil pelaporan dan investigasi dari kejadian
tidak diharapkan(tumpahan, paparan dan insiden lainnya)
3) Membuat evaluasi dan rekomendasi terkait KTD
d) Menyiapkan Sarana Keselamatan
1) Mempersiapkan kelengkapan atau persyaratan tanggap
darurat.
2) Menyiapkan Sarana Keselamatan
(1) Melengkapi APD
(2) Melengkapi MSDS
(3) Membuat SPO
(4) Melakukan sosialisasi
3. Pemeliharaan Sistem Kebakaran
a) Melaksanakan Identifikasi Pengurangan Resiko Kebakaran
1) Mengklasifikasi jenis kebakaran yang kemungkinan terjadi di
rumah sakit
2) Menentukan metoda pemadaman sebagai usaha
menanggulangi bahaya kebakaran

6|Halaman
b) Melaksanakan Pencegahan Kebakaran terhadap Bahan Mudah
Terbakar
1) Membuat daftar identifikasi bahan kimia dan atau bahan B3
yang mudah terbakar yang digunakan di masing-masing
bagian di Rumah Sakit
2) Mengefisiensikan penggunaan Bahan Mudah Terbakar
3) Memasang label dan pemberitahuan terkait SPO dan MSDS
Bahan
c) Melaksanakan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran (Intern dan
Ekstern)
1) Persiapan penentuan jadwal kegiatan/rencana pelaksanaan
2) Bekerjasama dengan manajemen rumah sakit untuk
menindaklanjuti pelaksanaan pelatihan penanggulangan
kebakaran
3) Menyusun dan melakukan simulasi pelatihan kebakaran.
d) Melaksanakan Pemeriksaan Uji Fungsi Peralatan Kebakaran
1) Membuat daftar identifikasi alat pemadam kebakaran di rumah
sakit;
2) Membuat jadwal untuk melakukan test uji fungsi dan kelayakan
alat pemadam kebakaran;
3) Membuat jadwal untuk melakukan refill/ isi ulang/ kalibrasi/
pergantian bagi alat pemadam kebakaran;
4) Melakukan pemeriksaan terhadap jalur evakuasi dan tanda
kedaruratan di rumah sakit;
e) Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Sistem Pendeteksi dan
Pengaman Kebakaran
1) Melakukan identifikasi peralatan system pendeteksi dan
pengaman kebakaran;
2) Membuat jadwal pemeliharaan peralatan system pendeteksi
dan pengamanan kebakaran;
3) Melakukan pergantian terhadap alat atau system pemadam
kebakaran yang rusak atau tidak berfungsi.

7|Halaman
4) Bekerja sama dengan instansi atau dinas atau perusahaan
untuk pelaksanaan pemeliharaan (kalibrasi/ pergantian alat)
5) Mengevaluasi hasil pemeliharaan peralatan system pendeteksi
kebakaran di rumah sakit
4. Sistem Utility (Listrik, Air dan Sistem Pendukung Penting lainnya)
a) Melaksanakan identifikasi system serta area dan pelayanan
beresiko paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum
dan gas medis terkontaminasi atau terganggu.
b) Area dan pelayanan yang beresiko paling tinggi bila terjadi
kegagalan, meliputi:
1) ICU
2) Kamar Operasi
3) Gizi (AIR)
4) Ruang Server
c) Memelihara semua system alternative dirumah sakit
1) Merawat mesin genset
2) Memelihara UPS
3) Menyediakan tempat penyimpanan BBM
4) Merawat tandon air bersih
d) Mempersiapkan kelengkapan atau persyaratan tanggap darurat.
1) Bekerjasama dengan SPBU untuk pembelian BBM
2) Bekerjasama dengan perusahaan daerah air minum untuk
pengiriman tanki air bersih
3) Bekerjasama dengan perusahaan penyedia persewaan mesin
genset.
5. Pemeliharaan Alat Medis dan Umum
a) Menginventaris semua sarana dan fasilitas yang dipakai untuk
menunjang kegiatan operasional di Rumah Sakit
b) Mendata semua alat dan sarana yang ada di rumah sakit.
c) Melaksanaan program pemeliharaan bertitik tolak dari jadwal yang
sudah ditetapkan

8|Halaman
d) Melaksanaan program perawatan lebih mengutamakan urgency
atau keadaan mendesak apabila terjadi kerusakan atau perbaikan
segera.
1) Mengajukan pemeriksaan kalibarasi
2) Mengajukan pemeriksaan fungsi atau resertifikasi sarana dan
fasilitas
e) Melaksanaan kegiatan perawatan semaksimal mungkin lebih efektif
dengan mempehatikan efisiensi anggaran.
1) Menarik alat medis dari ruangan yang rusak atau tidak terpakai
2) Menindaklanjuti form perbaikan dan perawatan dari gugus
tugas

b. Disaster Plan
1. Menetapkan panduan dan SPO Penanggulangan Bencana.
2. Sosialisasi SPO kepada Seluruh SDM yang terlibat dalam pelayanan
di RSU Kota Tangerang Selatan.
3. Melakukan uji coba dan simulasi penganggulangan bencana dan
evakuasi pasien serta penyelamatan asset rumah sakit.
4. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut.

c. Pendidikan dan Pelatihan


1. Kegiatan Pokok
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan staf mengenai fasilitas,
resiko kerja serta memberikan edukasi tentang penanggulangan
tanggap darurat dan kedaruratan di Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan.
a) Pendidikan
b) Pelatihan
c) Edukasi
2. Rincian Kegiatan
a) Pendidikan
(1) Menetapkan seorang tenaga ahli K3 Rumah Sakit

9|Halaman
(2) Merencanakan tenaga ahli mengelola bahan berbahaya dan
beracun, limbah B3, termasuk IPAL
(3) Merencanakan pendidikan dokter hiperkes
(4) Merencanakan penambahan tenaga ahli elektromedis.
b) Pelatihan
(1) Mengusulkan pelatihan pemadam kebakaran
(2) Mengusulkan pelatihan disaster
(3) Mengusulkan pelatihan elektromedis
(4) Mengusulkan simulasi penggunaan sumber daya alternative.
c) Edukasi pada pengunjung, karyawan dan vendor
(1) Merencanakan kegiatan sosialisasi tanggap darurat :
- Bahaya kebakaran
- Area berbahaya
- Jalur evakuasi
(2) Melakukan sosialisasi SPO

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
1) Keselamatan dan Keamanan
a. Memberikan kartu visitor kepada pengunjung
b. Memberikan kartu Penunggu pasien
c. Membuat Gelang identitas pasien sesuai dengan kondisi pasien
d. Memasang tanda peringatan pada area umum
e. Memasang tanda peringatan yang sifat nya sementara
f. Memperbaiki fasilitas gedung yang kurang berfungi
g. Menyediakan tempat sampah sesuai dengan kalfisikasi nya.
h. Memasang himbauan larangan merokok di area rumah sakit
i. Memasang informasi jam kunjung
j. Memasang kamera cctv di area yang rawan
k. Meningkatkan pengawasan satuan pengamanan (Satpam) di titik
rawan.
l. Memasang tralis atau pintu pengaman di area yang bersiko tinggi.
m. Memasang pengaman pada bed pasien

10 | H a l a m a n
n. Memasang rilling di jalur keluar masuk pengunjung.
o. Memasang alat komunikasi emergency dikamar mandi, kamar pasien,
dan area yang ditentukan.
p. Melakukan emergency dril sebagai antisipasi penanganan
kedaruratan, pencurian, perkelahian.
q. Mengumpulkan daftar pemeriksaan kesehatan karyawan.
r. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksinasi secara
berkala
s. Mendapatkan hasil pemeriksaan film badge dari Badan Pengawas
Tenaga Atom
t. Dokter umum rumah sakit mengikuti pendidikan hiperkes.
u. Melakukan pengukuran kualitas pencahayaan, kebisingan, kualitas
udara dan sarana fisik.
v. Memperbaiki fasilitas fisik yang belum memenuhi ketentuan.

2) Bahan Berbahaya dan Beracun


a. Membuat laporan identifikasi resiko masing masing ruangan di rumah
sakit
b. Membuat serta implementasi Standar Prosedur Operasional (SPO),
penanganan hazardous material di rumah sakit.
c. Membuat daftar/ inventarisasi jenis B3 di rumah sakit
d. Membuat MSDS
e. Membuat dan memasang simbol dan label B3
f. Membuat tempat khusus material B3 disetiap area yang menyimpan
untuk kegiatan operasional
g. Membuat TPS untuk Limbah B3
h. Membuat MOU atau kerjasama dengan lembaga yang mempunyai
kewenangan mengangkut, mengirim dan memusnahkan limbah
berbahaya.
i. Sosialisasi kepada masyarakat/ pengunjung serta petugas rumah sakit
tentang resiko terpapar bahan bahaya.
j. Memberikan edukasi tentang penanganan apabila terjdi KTD.

11 | H a l a m a n
k. Bekerjasama dengan instansi atau dinas terkait untuk program
pelatihan penangan hazardous material.
l. Mengumpulkan bukti pengadaan dan penggunaan bahan B3 di rumah
sakit.
m. Membuat laporan tertulis penyebab (KTD)
n. Merencanakan kegiatan simulasi untuk tanggap darurat minimal
apabila terjadi tumpahan atau terpapar cairan kimia minimal tiga bulan
sekali.
3) Pemeliharaan Sistem Kebakaran
a. Membuat laporan identifikasi pengurangan resiko kebakaran
berdasarkan hasil pembuatan risk register
b. Menentukan metoda atau cara pemadaman dari tradisional sampai
dengan modern (tahap demi tahap) dalam penanggulangan
kebakaran
c. Membuat hasil evaluasi terkait dampak yang kemungkinan terjadi dari
identifikasi pengurangan resiko kebakaran yang sudah dibuat
berdasarkan laporan jenis kebakaran
d. Membuat laporan daftar identifikasi penggunaan bahan yang
berpotensi mengakibatkan kebakaran di semua bagian di rumah sakit
e. Melakukan perbaikan, pengadaan/ penambahan, dan atau melengkapi
labeling, MSDS, simbol-simbol, himbauan/ pemberitahuan, dan atau
petunjuk-petunjuk terkait pencegahan kebakaran dan kedaruratan di
rumah sakit
f. Membuat jadwal kegiatan terkait pelatihan kedaruratan dan kebakaran
di rumah sakit secara berkala
g. Bekerjasama dengan instansi atau dinas terkait untuk menyusun
program pelatihan penanggulangan kebakaran dan kedaruratan yang
dilakukan secara bertahap dan berkala dengan target semua
karyawan mengikuti pelatihan.
h. Tim K3 Rumah Sakit bekerjasama dengan bagian instansi atau dinas
untuk memuat susunan simulasi terkait pelatihan kedaruratan dan
kebakaran di rumah sakit baik secara internal maupun eksternal
i. Membuat laporan terkait identifikasi fungsi alat-alat kebakaran di

12 | H a l a m a n
rumah sakit
j. Menyusun jadwal perawatan uji fungsi atau inspeksi untuk kelayakan
alat-alat kebakaran beserta dengan penanggung jawab perawatan
k. Pembersihan koneksi kabel dan pembersihan detector secara berkala
l. Menyusun jadwal untuk melakukan refill/ isi ulang/ kalibrasi/
pergantian bagi alat pemadam kebakaran beserta dengan
penanggung jawabnya
m. Melakukan pemeriksaan rutin terkait jalur evakuasi, titik kumpul,
symbol/ himbauan dan tanda-tanda terkait kebakaran atau jenis
bencana kedaruratan lainnya
n. Membuat laporan identifikasi terkait peralatan/ system pendeteksi dan
pengaman kebakaran yang digunakan di RS Umum Kota Tangerang
Selatan
o. Menyusun jadwal pemeliharaan/ perawatan sistem pendeteksi dan
pengaman kebakaran di rumah sakit
p. Menyusun jadwal untuk melakukan refill/ isi ulang/ kalibrasi/
pergantian terhadap alat atau system pemadam kebakaran yang
rusak/ kosong
q. Melakukan kerjasama kepada instansi atau dinas atau perusahaan
untuk pelaksanaan pemeliharaan (kalibrasi/ pergantian alat)
r. Membuat laoran evaluasi hasil pemeliharaan peralatan system
pendeteksi kebakaran di rumah sakit
4) Sistem Utility (Listrik, Air dan Sistem Pendukung Penting lainnya)
a. Melakukan identifikasi area yang secara langsung mengalami
kegagalan operasional karena pengaruh listrik atau air minum dan
factor kunci lainnya.
b. Melakukan pemeriksaan instalasi panel listrik dan pemeliharaan mesin
genset.
c. Melakukan pemantauan fungsi UPS di area IKO dan ICU.
d. Melakukan pemantauan fungsi ARS di mesin lift.
e. Melakukan pemeriksaan instalasi, pengujian baku mutu air bersih
f. Melakukan perawatan treatmen reserves osmosis
g. Melakukan perawatan mesin pompa air

13 | H a l a m a n
h. Melakukan pemantauan stok gas medis.
i. Bekerjasama dengan SPBU untuk pengadaan BBM mesin genset.
j. Bekerjasama dengan PDAM untuk pengiriman tanki air bersih
k. Merencanakan pengadaan tanki BBM dengan kapasitas 5000 liter.
l. Merencanakan pembuatan tandon kapasitas mampu memenuhi
kebutuhan air bersih selama 7 hari berturut turut.
m. Rumah sakit bekerjasama dengan Perusahaan penyesdia gas medis
n. Melakukan simulasi pengujian alternative sumber air dan listrik.
o. Melakukan pemantauan ketersediaan ventilasi diruangan.
p. Melakukan kerjasama dengan perusahaan “transporter “ yang
memegang ijin opersional LB3 dari Menteri lingkungan hidup
q. Menyediakan mesin genset silent kapasitas 100 Kva untuk IKO dan
ICU.
5) Pemeliharaan Alat Medis dan Umum
a. Mendata semua alat dan sarana yang ada di rumah sakit.
b. Membuat jadwal dan rencana pelaksana
c. Membuat ceklist pemeliharaan
d. Mengajukan pemeriksaan kalibarasi
e. Mengajukan pemeriksaan fungsi atau resertifikasi sarana dan fasilitas
f. Menarik alat medis dari ruangan yang rusak atau tidak terpakai
g. Menindaklanjuti form perbaikan dan perawatan dari gugus tugas

2. Disaster Plan
a. Menetapkan panduan dan SPO Penanggulangan Bencana.
a) Melakukan identifikasi potensi bencana yang mungkin terjadi di
wilayah Kota Tangerang Selatan dan sekitarnya.
b) Menyusun panduan dan SPO penanggulangan bencana untuk
(1) Penanganan korban;
(2) Pengelolaan barang milik korban
(3) Pengosongan ruangan dan pemindahan pasien
(4) Pengelolaan makanan pasien dan petugas
(5) Pengelolaan petugas rumah sakit
(6) Pengendalian arus korban bencana dan pengunjung

14 | H a l a m a n
(7) Pengelolaan obat dan BMHP
(8) Koordinasi dengan instansilain
(9) Identifikasi Korban
(10) Pengelolaan donasi
(11) Pengelolaan relawan
(12) Pengelolaan rekam medis
(13) Pengelolaan keamanan
(14) Pengelolaan jenazah
(15) Transfer korban ke luar Rumah Sakit
c) Menentukan Tim Disaster rumah sakit.
d) Menentukan Tim Code Red.
e) Menentukan Tim Code Blue.
f) Menentukan Tim Code Black
b. Sosialisasi SPO kepada Seluruh SDM yang terlibat dalam pelayanan
di RSU Kota Tangerang Selatan.
a) Melaksanakan kegiatan sosialisasi Paduan dan SPO
penanggulangan bencana.
b) Membuat Simulasi atau Skenario peragaan penanggulangan
bencana.
c. Melakukan ujicoba dan simulasi penganggulangan bencana dan
evakuasi pasien serta penyelamatan asset rumah sakit.
a) Menyusun proposal kegiatan.
b) Melakukan koordinasi persiapan penyelenggaraan kegiatan.
c) Mempersiapkan skenario simulasi dan penanggulangan bencana.
d) Pelaksanaan Simulasi Penanggulangan bencana.
e) Melakukan evaluasi kendala-kendala atau permasalahan yang
mungkin terjadi dalam proses penanggulangan bencana, evakuasi
korban dan penyelamatan asset rumah sakit.
f) Menyamapaikan laporan dan tindaklanjut kepada direktur terkait
solusi yang mungkin dapat dilakukan.
d. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut.

15 | H a l a m a n
3. Pendidikan dan Pelatihan
a. Menyekolahkan seseorang sebagai AK3 umum
b. Menyekolahkan seseorang tenaga ahli mengelola bahan berbahaya
dan beracun, limbah B3, termasuk IPAL
c. Menyekolahkan seseorang dokter umum sebagai dokter hiperkes
d. Menyekolahkan seseorang sebagai tenaga ahli elektromedis
e. Menyekolahkan tenaga sanitasi rumah sakit
f. Mengirim seseorang untuk mengikuti pelatihan system tanggap
darurat pengelolaan limbah
g. Mempersiapkan tim tanggap kedaruratan (Emergency):
1) Kebakaran (code red)
2) Penculikan, perkelahian (code black)
3) Penanganan henti jantung (code blue)
h. Mengirim tenaga ATEM untuk mengikuti pelatihan elektromedis
i. Menyelenggarakan pertemuan dengan gugus tugas untuk sosialisasi
SPO; Contoh: SPO Pemisahan sampah, SPO pemantauan suhu &
kelembaban.

F. SASARAN
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
1) Keselamatan dan Keamanan
a. Sasaran Umum :
1) Menekan resiko terjasinya kecelakaan akibat kerja dan penyakit
akibat kerja.
2) Melakukan proteksi pengamanan terhadap sarana dan fasilitas di
rumah sakit.
3) Melakukan pengamanan barang hak milik pasien dan
pemantauan keamanan kamar bayi.
b. Sasaran Khusus :
1) 100 % area beresiko dirumah sakit teridentifikasi
2) Pengunjung menggunakan kartu visitor selama berada di area
rumah sakit.
3) Tanda peringatan terpasang disemua area rumah sakit

16 | H a l a m a n
4) Petunjuk arah evakuasi terpasang 100 %
5) Fasilitas dan keamanan gedung terpenuhi
6) Area rumah sakit bebas dari area merokok.
7) Badan independen memahami program keselamatan dan
keamanan dirumah sakit.
8) Semua karyawan mendapatkan pemeriksaan kesehatan minimal 1
tahun sekali
9) Karyawan bebas dari paparan radiasi
10) Rumah sakit mempunyai dokter ahli hiperkes
11) Standar pencahayaan, kebisingan, kualitas udara dan sarana fisik
sesuai baku mutu
2) Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Sasaran Umum :
1) Penempatan bahan berbahaya dan beracun sesuai ketentuan,
yaitu disetiap gugus tugas ada tempat khusus B3, dilengkapi
dengan simbol, label dan lembar MSDS.
2) Semua jenis bahan barbahaya dan beracun yang digunakan
dirumah sakit teridentifikasi.
3) Semua bahan berbahaya ditempatkan menurut jenis dan
karakteristiknya
4) Ada Surat ijin dari pemerintah (Bupati) tentang tempat
penyimpanan sementara (TPS) B3.
5) Proses pemusnahan B3 sesuai SPO dan peraturan yang berlaku
b. Sasaran Khusus :
1) 100 % daftar B3 dan Limbah B3 masing masing bagian
teridentifikasi
2) 100 % semua bagian mempunyai tempat penyimpanan B3
3) 100 % simbol dan label B3 dan Limbah B3 terpasang
4) 100 % MSDS terpasang dan dipahami.
5) Ada kerjasama dengan pihak ke 3 tentang pemusanahan
6) Menyediakan TPS untuk menyimpan B3 dan Limbah B3.
7) Memegang ijin TPS LB3 dan IPLC.
8) 100 % pelaporan KTD terkait paparan B3 terlaporkan

17 | H a l a m a n
9) 100 % hasil pelaporan KTD terkait B3 ditindaklanjuti
10) 100 % APD lengkap
11) Sosialisasi SPO tercapai 100 %
3) Pemeliharaan Sistem Kebakaran
a. Sasaran Umum
1) Semua sistem pendeteksi kedaruratan di rumah sakit terpelihara
dengan baik
2) Semua alat pemadam kebakaran di rumah sakit terpelihara dan
siap dioperasikan
3) Semua pasien, keluarga pasien, dan karyawan di rumah sakit
terjamin keamanan dan kenyamanannya dari kebakaran dan jenis
kedaruratan bahaya lainnya
4) Semua pasien, keluarga pasien dan karyawan puas terhadap
fasilitas rumah sakit khususnya sistem pendeteksi kedaruratan
baik kebakaran maupun bahaya lainnya
b. Sasaran Khusus
1) 100% laporan identifikasi terkait pengurangan resiko kebakaran di
rumah sakit tersusun dan teridentifikasi
2) 100% laporan risk register terkait pengurangan resiko kebakaran
tersusun
3) Laporan klasifikasi jenis kebakaran yang kemungkinan terjadi di
rumah sakit tersusun
4) Metoda pemadaman untuk menanggulangi kebakaran ditentukan
5) Laporan analisa dampak yang kemungkinan bisa terjadi akibat
kebakaran tersusun
6) 100% laporan identifikasi terkait pencegahan kebakaran terhadap
bahan mudah terbakar tersusun dan teridentifikasi
7) 100% laporan risk register terkait kebakaran akibat bahan yang
mudah terbakar tersusun
8) Laporan efisiensi penggunaan bahan yang mudah terbakar
tersusun
9) Pemasangan label, symbol, tanda-tanda, petunjuk, MSDS,
himbauan terkait pencegahan kebakaran terpasang di area rumah

18 | H a l a m a n
sakit
10) Jadwal kegiatan pelaksanaan pelatihan penanggulangan
kebakaran baik secara intern maupun ekstern tersusun (berkala)
11) Terjalin kerjasama antara komite K3 rumah sakit dengan bagian
diklat rumah sakit sebagai fasilitator pelatihan
12) Simulasi pelatihan kebakaran tersusun
13) 100% laporan identifikasi alat kebakaran di rumah sakit tersusun
dan teridentifikasi
14) Jadwal kegiatan melakukan uji fungsi dan kelayakan alat
pemadam kebakaran tersusun
15) Jadwal kegiatan melakukan refill/ isi ulang/ kalibrasi/ pergantian
alat kebakaran tersusun
16) Pemeriksaan Jalur evakuasi, titik kumpul, himbauan/ poster/ tanda
kedaruratan (kelengkapan)
17) 100% laporan identifikasi peralatan sistem pendeteksi dan
pengamanan kebakaran tersusun dan teridentifikasi
18) Jadwal kegiatan pemeliharaan peralatan sistem pendeteksi dan
pengamanan kebakaran tersusun
19) Penawaran pemeliharaan/ pergantian alat pemadam kebakaran
tersusun
20) Laporan evaluasi pemeliharaan peralatan sistem pendeteksi
kebakaran di rumah sakit tersusun
4) Sistem Utility (Listrik, Air dan Sistem Pendukung Penting lainnya)
a. Sasaran Umum:
1) Sumber -sumber alternative (listrik, air bersih, gas medis dan
factor kunci lainnya terpelihara)
2) Sumber- sumber alternative mampu mencukupi kebutuhan 24 jam
sehari dan atau 7 hari berturut turut.
3) Sistem penting/ utama terpantau.
b. Sasaran Khusus:
1) Sumber alternative dirumah sakit 100 % tertangani
2) Kebutuhan listrik, air bersih dan gas medis 100 % tercukupi
3) 100 % persyaratan tanggap darurat utility terpenuhi.

19 | H a l a m a n
4) 100% fasilitas yang termasuk factor kunci tertangani (lift, genset,
listrik, petir, LB3, Sampah medis, ventilasi udara)
5) Pemeliharaan Alat Medis dan Umum
a. Semua sarana dan fasilitas di rumah sakit terpelihara.
b. Memberikan jaminan kenyamanan kepada semua pengguna sarana
dan fasilitas di rumah sakit.
c. Melaksanakan sistem pemeliharaan alat medis, alat rumah tangga
dan fasilitas umum secara komprehensif dan ekonomis.
d. Mengendalikan alat-alat medis tidak terpakai karna alasan:
1) discontinue oleh pabrik
2) dilarang beredar
3) tidak ada sparepart
e. Pemilihan Peralatan dan Uji coba alat Medis
Proses pengadaan peralatan medis dilakukan oleh tim pembelian
rumah sakit. Mekanisme pemilihan vendor berdasarkan hasil
presentasi dengan negosiasi harga yang terjangkau. Setelah alat tiba
di rumah sakit, suplayer memberikan pelatihan kepada operator juga
kepada tenaga teknisi elektormedik. Sebelum alat dioperasionalkan
kepada pasien, terlebih dahulu dilakukan test fungsi alat medis.
2. Disaster Plan
Seluruh Karyawan, pasien dan pengujung rumah sakit.
3. Pendidikan dan Pelatihan
a. Sasaran Umum :
1) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan utk
menghilangkan, mengurangi/meminimalisir atau melaporkan tentang
keselamatan, keamanan & risiko lainnya
2) Karyawan mengerti system kerja, standart prosedur dan alur kerja
3) Karyawan mendapatkan pengetahuan sehingga meningkatkan
produktifitas, dan meminimalkan kesalahan proses.
4) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan peran mereka
dalam menghadapi kebakaran.

20 | H a l a m a n
5) Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan prosedur dan peran
mereka dalam penanganan kedaruratan dan bencana internal atau
ekternal.
b. Sasaran Khusus :
1) Minimal mempunyai 1 ahli K3 umum
2) Minimal mempunyai 1 dokter hiperkes
3) Mempunyai tenaga ahli sanitasi
4) Mempunyai tenaga ahli elektromedis
5) Karyawan yang mengikuti pendidikan atau pelatihan mampu
mengimplementasikan ilmu yang didapat melalui tugas
6) Karyawan yang mengikuti pendidikan / pelatihan mampu memberikan
pelatihan pada staf yang lain terutama yang belum pernah mengikuti
pendidikan “ inhouse training”

21 | H a l a m a n
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

2017
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
a. Keselamatan dan Keamanan
1 Melaksanakan Identifikasi daerah yang berisiko dari aspek gedung & fasilitas
a. Melakukan survey area beresiko
b. Mendapatkan area area beresiko yang ada dirumah sakit, sbb :
1) Ruang Radiologi,
2) Ruang OK
3) Ruang ICU
4) Ruang NICU
5) Ruang Instalasi Oksigen
6) Ruang Mesin Genset
7) Ruang Trafo dan Panel
8) Ruang IPAL
9) Ruang Unit Gawat Darurat
10) Ruang Laboratorium
11) Ruang CSSD
12) Ruang Dapur dan Laundry
13) Ruang WTP
2 Melaksanakan pemberian identitas kepada staf, pengunjung dan vendor
a. Membuat name tag kepada seluruh staf
b. Membuat gelang identitas pasien sesuai dengan kondisi pasien
c. Membuat kartu visitor pada pengunjung.
d. Membuat kartu penunggu pasien
3 Memasang tanda-tanda peringatan :

20 | H a l a m a n
1) Matikan aliran listrik dan kran air jika tidak digunakan
2) Dilarang merokok di are rumah sakit
3) Pengunjung di bawah usia 12 tahun tidak diperkenankan masuk ke
area perawatan
4) Dilarang memasuki area kolam.
5) Bahaya ;istrik tegangan tinggi
6) Awas lantailicin
7) Awas lantai beda tinggi
8) Jangan mempergunakan lift jika terjadi kebakaran
9) Pemasangan label pada bahanyang mudah terbakar
10) Pemasangan tanda jalu revakusai
11) Pemasangan labelpada tempat limbah medis dan non medis
12) Dilarang menyalakan api.
4 Melengkapi Fasilitas dan keamanan gedung.
a. Mengidentifikasikan failitas keamanan gedung dalammenghadapi
kejadian luar biasa
b. Megidentifikasikan fasilitas kebersihan dalamrumah sakit
c. Menginventarisasi fasilitas keamanan gedung yang tidak berfungsi
d. Menyusun rencana perbaikan fasilitas fisik yang belummemnuhi ketentuan
yang berlaku.
5 Koordinasi dengan instansi dan dinas terkait dalam sosialisasi prosedur
terkait keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya, kedaruratan,
pengamanan kebakaran.
a. Melakukan sosialisasi prosedur terkait keselamatan dan keamanan,
bahan berbahaya, kedaruratan, pengamanan kebakaran
b. Menindaklanjuti pemenuhan persyaratan fasilitas
6 Pemberian vaksinasi kepada karyawan
a. Menginventarisasi karyawan yang membutuhkan vaksinasi.

21 | H a l a m a n
b. Mengusulkan kepada manajemen Rumah Sakit untuk pemberian
vaksinasi secara berkala.
7 Melakukan identifikasi dan monitoring terhadap Efek radiasi
a. Membentuk Organisasi Proteksi Radiasi
b. Mengirim film badge ke Bdan PengawasTenaga Atom
c. Menyediakan SOP untukkeselamatan kerja serta penanggulangan
keadaan darurat
d. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan film badge
e. Petugas mendapatkan TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
8 Mengelola lingkungan tempat kerja beresiko terhadap Pencahayaan,
kebisingan, kualitas udara, dan sarana fisik penunjang kerja.
a. Inventarisasi kecukupan ventiliasi sesuai luas ruangan
b. Menata penghijauan taman untukmenghasilkan udara yang bersih.
c. Melakukan pengukuran intensitas cahaya, kebisingan, dan kualitas udara
di tempat kerja.
9 Melakukan pemeriksaan ulang fasilitas emergency, sebagai berikut :
1) Mesin genset
2) Mesin Lift
3) Instalasi gas medis
4) Instalasi Listrik
5) Instalasi Panel
6) Instalasi Petir
7) Alat Pemadam Kebakaran (APAR)
8) Alat Komunikasi
B Bahan Berbahaya dan Beracun
1 Melaksanakan identifikasi resiko bahan dan limbah berbahaya B3
a. Membuat daftar B3 dan limbah B3 dimasing masing bagian
b. Melaksanakan kepatuhan pengelolaan B3 dan Limbah B3

22 | H a l a m a n
1) Proses Pengadaan B3
2) Pemindahaan B3
3) Penyimpanan dan penggolongan B3
4) Penggunaan B3
5) Penanganan B3 tumpah dan terpapar
6) Pembuangan limbah B3
7) Pemasangan symbol da label B3 dan limbah B3
8) Melengkapi material B3 dan limbah B3 dengan MSDS
9) Melengkapiperijinan penyimpanan, transporter dan pemusnahan B3
2 Mempersiapkan kelengkapan atau persyaratan tanggap darurat.
a. Membuat pelaporan dan investigasi dari kejadian tidak diharapkan
(tumpahan, paparan dan insiden lainnya)
b. Menindaklanjuti hasil pelaporan dan investigasi dari kejadian tidak
diharapkan (tumpahan, paparan dan insiden lainnya)
c. Membuat evaluasi dan rekomendasi terkait KTD
4 Menyiapkan Sarana Keselamatan
a. Melengkapi APD
b. Melengkapi MSDS
c. Membuat SPO
d. Melakukan sosialisasi
C Disaster Plan
1 Penetapan Pedoman & SPO Penanggulangan Bencana
a. Identifikasi potensi bencana
b. Penentuan tim disaster
c. Penentuan tim code red
d. Penentuan tim code blue
e. Penentuan tim code black
2 Pelaksanaan Sosialisasi

23 | H a l a m a n
a. Menyusun Skenario Simulasi
3 Pelaksanaan Simulasi Emergency Drill
a. Menyusun kerangka acuan
b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan
c. Persiapan scenario simulasi
d. Pelaksanaan simulasi
e. Penyampaian laporan dan tindak lanjut
4 Evaluasi Program
D Pemeliharaan Sistem Kebakaran
1 Melaksanakan Identifikasi Pengurangan Resiko Kebakaran
a. Mengklasifikasi jenis kebakaran yang kemungkinan terjadi di rumah
sakit
b. Menentukan metoda pemadaman sebagai usaha menanggulangi
bahaya kebakaran
2 Melaksanakan Pencegahan Kebakaran terhadap Bahan Mudah Terbakar
a. Membuat daftar identifikasi bahan kimia dan atau bahan B3 yang
mudah terbakar yang digunakan di masing-masing bagian di Rumah
Sakit
b. Membuat risk register terkait kebakaran akibat Bahan Mudah Terbakar
c. Mengefisiensikan penggunaan Bahan Mudah Terbakar
d. Memasang label dan pemberitahuan terkait SPO dan MSDS Bahan
3 Melaksanakan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran (Intern dan Ekstern)
a. Persiapan penentuan jadwal kegiatan/ rencana pelaksanaan
b. Bekerjasama dengan bagian diklat rumah sakit untuk menindaklanjuti
pelaksanaan pelatihan penanggulangan kebakaran
c. Menyusun dan melakukan simulasi pelatihan kebakaran
5 Melaksanakan Pemeriksaan Uji Fungsi Peralatan Kebakaran
a. Membuat daftar identifikasi alat kebakaran di rumah sakit

24 | H a l a m a n
b. Membuat jadwal untuk melakukan test uji fungsi dan kelayakan alat
pemadam kebakaran
c. Membuat jadwal untuk melakukan refill/ isi ulang/ kalibrasi/ pergantian
bagi alat pemadam kebakaran
d. Melakukan pemeriksaan terhadap jalur evakuasi dan tanda kedaruratan
di rumah sakit
6 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Sistem Pendeteksi dan Pengaman
Kebakaran
a. Melakukan identifikasi peralatan system pendeteksi dan pengaman
kebakaran
b. Membuat jadwal pemeliharaan peralatan system pendeteksi dan
pengamanan kebakaran
c. Melakukan refill/ isi ulang/ kalibrasi/ pergantian terhadap alat atau
system pemadam kebakaran yang rusak/ kosong
d. Bekerjasama dengan instansi atau dinasterkait atau perusahaan untuk
pelaksanaan pemeliharaan (kalibrasi/ pergantian alat)
e. Mengevaluasi hasil pemeliharaan peralatan system pendeteksi
kebakaran di rumah sakit
E Sistem Utility (Listrik, Air dan Sistem Pendukung Penting lainnya)
1 Melaksanakan identifikasi system serta area dan pelayanan beresiko paling
tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum terkontaminasi atau
terganggu mengatasi kesulitan operasional apabila system alternative tidak
berfungsi.
a. Sumber alternative meliputi :
1) Sumber energy listrik
2) Air bersih
3) Gas medis
b. paling tinggi bila terjadi kegagalan, meliputi :
1) ICU

25 | H a l a m a n
2) Kamar Operasi
3) Gizi (AIR)
4) Ruang Server
2 Memelihara semua system alternative dirumah sakit
1) Merawat mesin genset
2) Memelihara UPS
3) Menyediakan tempat penyimpanan BBM
4) Merawat instalasi air bersih.
3 Mempersiapkan kelengkapan atau persyaratan tanggap darurat.
1) Bekerjasama dengan SPBU untuk pembelian BBM
2) Bekerjasama dengan perusahaan daerah air minum untuk
pengiriman tanki air bersih
3) Bekerjasama dengan perusahaan penyedia persewaan mesin
genset.
F Pemeliharaan Alat Medis dan Umum
Perawatan cuci koral Perawatan water treatment
Pemeriksaan laboratorium air limbah Perbaikan kereta linen/ sampah
Penyedotan sludge di selter depan Perbaikan kereta menu
gizi
Pengambilan sludge Perawatan mesin pendingin (kulkas,
refreegen)
Perawatan tutup manhole (12) biji Perawatan jaringan radio inhouse
Pengisian APAR Perawatan alat komunikasi (CCTV,
PABX)
Perawatan instalasi listrik (poli) Perbaikan saluran, pipa air dan keran
Perawatan mesin genset Biaya penggantian slot kunci pintu
Penggantian olie dan filter solar Pengurasan tandon air
mesin genset

26 | H a l a m a n
Perawatan mesin incinerator Perbaikan mesin jahit
Test gas emisi incinerator dan genset Perawatan pompa air
Perawatan mesin pompa hydrant Perawatan kompor gas gizi
Penataan taman, kolam dan Pengujian test sprinkler
tanaman, pakan ikan
Pest control (proton) Perawatan tools set teknik
Penyehatan lingkungan (embien, Perawatan halaman parkir (paving
udara, bising) blok)
Kalibrasi peralatan medis maupun Biaya upah tenaga lepas
non medis
Perawatan kendaraan rumah sakit Service mesin genset 350kVA
Perawatan AC170 unit Biaya Outsourcing
Perawatan AC IKO dan ICU Biaya perawatan sova
Perawatan lift 3 unit Perawatan gedung dan meubelair
Perawatan dan pembelian roda bed
pasien
G Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan:
a. Menetapkan seorang tenaga ahli K3 Rumah Sakit
b. Merencanakan tenaga ahli mengelola bahan berbahaya dan beracun,
limbah B3, termasuk IPAL
c. Merencanakan pendidikan dokter hiperkes
Pelatihan:
a. Mengusulkan pelatihan pemadam kebakaran
b. Mengusulkan pelatihan disaster
c. Mengusulkan pelatihan elektromedis
d. Mengusulkan simulasi penggunaan sumber daya alternative.
Edukasi:

27 | H a l a m a n
a. Edukasi pada pengunjung, karyawan dan vendor
b. Merencanakan kegiatan sosialisasi tanggap darurat :
1) Bahaya kebakaran
2) Area berbahaya
3) Jalur evakuasi
c. Melakukan sosialisasi SPO

28 | H a l a m a n
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Keselamatan dan Keamanan
a. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 1 bulan berdasarkan hasil pencatatan
dan pelaporan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan oleh komite K3 sebagai penanggung jawab kegiatan
c. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut
disampaikan kepada direktur rumah sakit
2. Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3 bulan berdasarkan hasil pencatatan
dan pelaporan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan oleh komite K3 sebagai penanggung jawab kegiatan
c. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut
disampaikan kepada direktur rumah sakit
3. Disaster Plan
Evaluasi program penanggulangan bencana rumah sakit dilaksanakan di
setiap akhir tahun, dan tindaklanjut yang dicanangkan dalam program Disaster
Rumah Sakit tahun berikutnya untuk dilaksanakan.
4. Pemeliharaan Sistem Kebakaran
a. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6 bulan/ per semester berdasarkan
hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan oleh Komite K3 Rumah Sakit sebagai penanggung
jawab kegiatan
c. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut
disampaikan kepada direktur rumah sakit
5. Sistem Utility (Listrik, Air dan Sistem Pendukung Penting lainnya)
a. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan berdasarkan hasil pencatatan
pemeliharaan dan pelaporan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan oleh Ka Instalasi pemeliharaan sarana dan Komite K3
sebagai penanggung jawab kegiatan
c. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut
disampaikan kepada direktur rumah sakit
6. Pemeliharaan Alat Medis dan Umum
Secara spontan penilaian kinerja IPSRS kurang berhasil, tetapi secara parcial

28 | H a l a m a n
dapat dinyatakan pencapaian target pemeliharaan semua sarana berjalan
baik, pasien merasa nyaman menggunakan fasilitas dan sarana rumah sakit.
7. Pendidikan dan Pelatihan
a. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6 bulan berdasarkan hasil pencatatan
dan pelaporan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan oleh komite K3 sebagai penanggung jawab kegiatan
c. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut
disampaikan kepada direktur rumah sakit

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan menggunakan format
pencatatan dan pelaporan yang sudah distandarkan dalam pedoman K3
2. Kegiatan pelaporan dilakukan setiap bulan dengan merekap hasil pencatatan

Direktur,

Dr. Suhara Manulang, M.Kes

29 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai