Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ray Aldi Ebenezer S

NIM : 18. 01. 1699


Tingkat/Jurusan : IVA/Teologi
Mata Kuliah : Teknologi dan Media Pengajaran
Dosen Pengampu : Dr. Setia Ullina br Tarigan

Pengalaman Selama CP berlangsung!


Dua bulan yang lalu tepatnya bulan 5, saya melaksanakan CP II di BNKP Orudua
Luaha Bouso, Gunung Sitoli selama 2 bulan. Satu sisi saya merasa tidak senang dan satu sisi
merasa senang. Tidak senangnya karena jarak yang terlalu jauh dari tempat saya berada,
apalagi mendengar kata-kata orang bagaimana kerasnya hidup di Nias, bahaya dan harus
waspada. Di sisi senangnya saya bisa bertemu dengan orang-orang yang baru, dari bahasa,
budaya, kebiasaan dan logat berbicara yang sangat berbeda dari saya sendiri. Awal
penempatan pelayanan saya sebagai mahasiswa praktek adalah di BNKP Hiliwarokha, saya
melihat dari Google Map daerah itu adalah daerah pegunungan yang dimana penduduknya
masih kental sekali akan budaya, sensitif, dan jauh dari perkotaan, terlebih-lebih masih jarang
sekali mereka mengerti bahasa Indonesia. Saya bergumul dengan Tuhan dan mendiskusikan
itu kepada ibu saya. Kami berdoa bersama agar Tuhan berkenan memindahkan saya ditempat
yang lebih dekat dengan perkotaan. Kuasa Doa itu memang nyata ketika kita mendoakan
dengan sepenuh hati. 3 hari setelah itu saya diberi informasi bahwa tempat pelayanan saya
sebagai mahasiwa praktek tidak di BNKP Hiliwarokha tersebut, tetapi dipindahkan ke BNKP
Orudua Luaha Bouso, yang dimana lokasi itu dekat dengan perkotaan, Gunung Sitoli.
Jemaatnya juga sudah maju dan hampir keseluruhan mengerti berbahasa Indonesia.
Kami ada 10 orang mahasiswa yang ditempatkan di Kepulauan Nias, kami berangkat
dari medan, titik kumpul di kampus menggunakan travel mobil menuju Sibolga. Sekitar 12
jam kami berada di perjalanan. Sampainya di Sibolga kami menginap 1 malam dirumah
teman di sibolga. Paginya jam 12 siang kami berangkat dari pelabuhan sibolga menuju
Gunung Sitoli menggunakan kapal Victori. Kami menikmati setiap moment perjalanan, tidak
ada yang kami abaikan. Lamanya perjalanan kami dari Sibolga menuju Gunung Sitoli sekitar
10 jam. Sampai di Gunung Sitoli kami langsung menuju kantor Sinode BNKP. Kami dijamu
dan diberi tempat berteduh dan makan malam hingga esok pagi. Paginya kami menguhubungi
Pdt Jemaat tempat kami pelayanan, ada yang dijemput ada juga yang berjalan sendiri dengan
arahan Pdt masing-masing. Saya sendiri dijemput salah satu jemaat Pdt saya dengan
angkotnya. Nama Pdt jemaat saya ialah Pdt Yusri Zendrato S.Th, beliau sudah sekitar 18
tahun melayani sebagai Pdt. Puji Tuhan, saya diterima dengan sukacita, jemaat antusia untuk
menerima saya. Saya langsung merasa memiliki keluarga yang baru, Tuhan mempertemukan
saya dengan jemaat OLB bukan secara kebetulan tetapi itu semua sudah direncanakan Tuhan.
Singkat cerita, saya langsung terjun didalam pelayanan.
Sesuai dengan matakuliah yang saya kontrak kali ini yaitu Teknologi dan Media
Pengajaran saya akan mencantumkan apa yang sudah saya observasi. Saya melihat bahwa
gereja tersebut sudah cukup maju, terlihat dari fasilitas gereja yang memadai. Misalnya: alat
musik gereja sudah lengkap, gitar listrik, gitar bass, piano dan drum. Mereka melaksanakan
kegiatan kebaktian ada dua kali, ibadah pertama jam 08.00 wib berbahasa suku dan ibadah
kedua jam 10.00 wib berbahasa indoneisa. Sekitar gereja juga sudah dilengkapi dengan cctv,
komputer dan infocus. Dalam pengajaran anak sidi mereka menggunakan media pendukung
seperti infocus, begitu juga dalam pengajaran anak sekolah minggu mereka menggunakan
calat peraga dan ada juga panggung boneke. Yang lebih luar biasanya lagi mereka ada
organisasi PPA (Pusat Pengembangan Anak) yang dimana mereka mendidik anak dalam
menumbuhkan iman mereka, dan juga mempersiapkan anak untuk bertumbuh dewasa dan
memberi pola pikir yang maju untuk keberhasilan mereka kelak. Jadi saya menyimpulkan
bahwa jemaat Orudua Luaha Bouso sudah cukup sudah berhasil dalam menerapkan teknologi
dalam media pengajaran khususnya gereja dan anak sekolah minggu.

Anda mungkin juga menyukai