Tingkat/Jurusan : IVA/Teologi Mata Kuliah : Teknologi dan Media Pengajaran Dosen Pengampu : Dr. Setia Ullina br Tarigan
Pengalaman Selama CP berlangsung!
Dua bulan yang lalu tepatnya bulan 5, saya melaksanakan CP II di BNKP Orudua Luaha Bouso, Gunung Sitoli selama 2 bulan. Satu sisi saya merasa tidak senang dan satu sisi merasa senang. Tidak senangnya karena jarak yang terlalu jauh dari tempat saya berada, apalagi mendengar kata-kata orang bagaimana kerasnya hidup di Nias, bahaya dan harus waspada. Di sisi senangnya saya bisa bertemu dengan orang-orang yang baru, dari bahasa, budaya, kebiasaan dan logat berbicara yang sangat berbeda dari saya sendiri. Awal penempatan pelayanan saya sebagai mahasiswa praktek adalah di BNKP Hiliwarokha, saya melihat dari Google Map daerah itu adalah daerah pegunungan yang dimana penduduknya masih kental sekali akan budaya, sensitif, dan jauh dari perkotaan, terlebih-lebih masih jarang sekali mereka mengerti bahasa Indonesia. Saya bergumul dengan Tuhan dan mendiskusikan itu kepada ibu saya. Kami berdoa bersama agar Tuhan berkenan memindahkan saya ditempat yang lebih dekat dengan perkotaan. Kuasa Doa itu memang nyata ketika kita mendoakan dengan sepenuh hati. 3 hari setelah itu saya diberi informasi bahwa tempat pelayanan saya sebagai mahasiwa praktek tidak di BNKP Hiliwarokha tersebut, tetapi dipindahkan ke BNKP Orudua Luaha Bouso, yang dimana lokasi itu dekat dengan perkotaan, Gunung Sitoli. Jemaatnya juga sudah maju dan hampir keseluruhan mengerti berbahasa Indonesia. Kami ada 10 orang mahasiswa yang ditempatkan di Kepulauan Nias, kami berangkat dari medan, titik kumpul di kampus menggunakan travel mobil menuju Sibolga. Sekitar 12 jam kami berada di perjalanan. Sampainya di Sibolga kami menginap 1 malam dirumah teman di sibolga. Paginya jam 12 siang kami berangkat dari pelabuhan sibolga menuju Gunung Sitoli menggunakan kapal Victori. Kami menikmati setiap moment perjalanan, tidak ada yang kami abaikan. Lamanya perjalanan kami dari Sibolga menuju Gunung Sitoli sekitar 10 jam. Sampai di Gunung Sitoli kami langsung menuju kantor Sinode BNKP. Kami dijamu dan diberi tempat berteduh dan makan malam hingga esok pagi. Paginya kami menguhubungi Pdt Jemaat tempat kami pelayanan, ada yang dijemput ada juga yang berjalan sendiri dengan arahan Pdt masing-masing. Saya sendiri dijemput salah satu jemaat Pdt saya dengan angkotnya. Nama Pdt jemaat saya ialah Pdt Yusri Zendrato S.Th, beliau sudah sekitar 18 tahun melayani sebagai Pdt. Puji Tuhan, saya diterima dengan sukacita, jemaat antusia untuk menerima saya. Saya langsung merasa memiliki keluarga yang baru, Tuhan mempertemukan saya dengan jemaat OLB bukan secara kebetulan tetapi itu semua sudah direncanakan Tuhan. Singkat cerita, saya langsung terjun didalam pelayanan. Sesuai dengan matakuliah yang saya kontrak kali ini yaitu Teknologi dan Media Pengajaran saya akan mencantumkan apa yang sudah saya observasi. Saya melihat bahwa gereja tersebut sudah cukup maju, terlihat dari fasilitas gereja yang memadai. Misalnya: alat musik gereja sudah lengkap, gitar listrik, gitar bass, piano dan drum. Mereka melaksanakan kegiatan kebaktian ada dua kali, ibadah pertama jam 08.00 wib berbahasa suku dan ibadah kedua jam 10.00 wib berbahasa indoneisa. Sekitar gereja juga sudah dilengkapi dengan cctv, komputer dan infocus. Dalam pengajaran anak sidi mereka menggunakan media pendukung seperti infocus, begitu juga dalam pengajaran anak sekolah minggu mereka menggunakan calat peraga dan ada juga panggung boneke. Yang lebih luar biasanya lagi mereka ada organisasi PPA (Pusat Pengembangan Anak) yang dimana mereka mendidik anak dalam menumbuhkan iman mereka, dan juga mempersiapkan anak untuk bertumbuh dewasa dan memberi pola pikir yang maju untuk keberhasilan mereka kelak. Jadi saya menyimpulkan bahwa jemaat Orudua Luaha Bouso sudah cukup sudah berhasil dalam menerapkan teknologi dalam media pengajaran khususnya gereja dan anak sekolah minggu.