Anda di halaman 1dari 2

Jenis Sosialisasi

Menurut Peter L Berger dan Luckman terdapat 2 jenis sosialisasi yaitu

1. Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar
menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi ini berlangsung pada saat kanak-kanak.

2. Sosialisasi sekunder, adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisai primer yang
memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas, jenis-jenis sosialisasi yang dapat dikaji dari media sosialisasi tersebut
di atas terbagi menjadi empat jenis sosialisasi:

1.Formal.

Sosialisasi ini melalui lembaga atau institusi yang dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat dan
memiliki tugas khusus dalam mensosialisasikan peraturan, kebijakan, nilai dan norma sosial, dan
sejumlah peranan yang harus dipelajari oleh masyarakat. Jenis sosialisasi ini dapat terlihat di
sekolah, kantor kelurahan/kabupaten, dewan adat, dan lainnya.

2.Informal.

Sosialisasi ini dapat dijumpai dalam pergaulan sehari-hari dan lebih bersifat kekeluargaan, misalnya
arisan keluarga, rapat keluarga, dan lain sebagainya.

3.Sosialisasi primer.

Sosialisasi ini merupakan sosialisasi pertama yang dijalani oleh individu pada waktu kecil untuk
belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Individu yang melakukan sosialisasi primer ini
berumur antara 1 hingga 5 tahun atau pada saat mereka belum mulai masuk sekolah. Pada
sosialisasi primer ini, peran orang tua dan saudara sangat berpengaruh besar dan penting dalam
pembentukan kepribadian seorang anak.

4.Sosialisasi sekunder.

Sosialisasi yang merupakan lanjutan dari sosialisasi primer dimana proses ini mulai memperkenalkan
individu ke dalam kelompok tertentu di suatu masyarakat. Proses ini meliputi dua bentuk yaitu
resosialisasi dan desosialisasi. Pada resosialisasi, seorang individu diberikan identitas diri yang baru,
dan pada desosialisasi, seorang individu akan mengalami peniadaan identitas diri yang lama.

Contoh Sosialisasi

Secara rinci, dari penjelasan tipe sosialisasi di atas maka beberapa contoh yang dapat ditunjukkan
dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

Contoh sosialisasi fomal meliputi antara lain: sosialisasi tentang bahaya Narkoba dan Terorisme
dalam rapat RT, organisasi karang taruna, dan sekolah; Sosialisasi tentang Budaya Keselamatan di
Jalan dalam seminar di sekolah, rapat Muspida dan Muspika; Sosialisasi SEA Games ke-18 yang
dikampanyekan di beberapa lembaga dan instansi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat
melalui seminar, rapat, dan workshop; Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat dan Imunisasi Nasional;
Sosialisasi Bahaya Letusan Gunung Berapi dan Tsunami; dan Sosialisasi Nyamuk Demam Berdarah

Contoh sosialisasi informal mencakup: sosialisasi budaya membuang sampah pada tempatnya,
sosialisasi tidak merokok di sembarang tempat, sosialisasi kerja bakti, dan lainnya

Contoh sosialisasi primer misalnya memperkenalkan anggota keluarga pada seorang bayi; mengajari
bayi cara makan, buang air besar, dan berjalan; membiasakan seorang bayi untuk melakukan
sesuatu dengan berdoa terlebih dahulu; mengajarkan bayi untuk berterima kasih dan memohon;
mengajarkan seorang anak baik dan buruk atau benar dan salah; memberikan teladan yang baik.

Contoh sosialisasi sekunder misalnya memperkenalkan seorang anak ke keluarga lain atau
lingkungan sekitar; mengajarkan anak untuk berkenalan dengan anak yang lain; melatih kemandirian
dan keberanian anak dengan melepaskannya di lingkungan sekitar; memberikan kesempatan kepada
seorang anak untuk mengaktualisasikan dirinya di lingkungan baru; menasehati anak jika melakukan
kesalahan.

Jadilah orang cerdas bersosialisasi jangan sembarangan minta tolong dan minta saran

“Umar bin khathab RA. Pernah berkata: “ janganlah kamu meminta tolong atas keperluanmu kecuali
pada orang yang senang engkau berhasil,jangan pula kamu sembarangan minta saran melainkan
pada orang yang takut kepada Allah Azza Wa jalla”

Anda mungkin juga menyukai