Proposall Penelitian Skripsi Ivan Dwi Ferdian
Proposall Penelitian Skripsi Ivan Dwi Ferdian
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
FAKULTAS KESEHATAN
2023
PENERAPAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN
BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA
DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
OLEH:
Proposal ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Proposal Penelitian Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
NIM : 19.01.1.028
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul:
“PENERAPAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO
DURI TAHUN 2023”
Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak Abdurrahman Hamid, M.Kep, Sp.Kep.Kom selaku Dekan Yayasan
Hang Tuah Pekanbaru.
3. Bapak Prof. Dr. Syafrani, M.Si selaku Rektor Universitas Hang Tuah
Pekanbaru.
4. Bapak Dr. Reno Renaldi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
5. Bapak Makomulamin, SKM, M.Kes, selaku Ketua Peminatan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
6. Ibu Dr. Endang Purnawati R, SKM, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penyelesaian proposal ini.
7. Ibu Yeyen Gumayesty, SKM, M.Kes selaku dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan proposal ini.
iii
8. Selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan saran yang
bermanfaat dalam kesempurnaan proposal ini.
9. Selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran yang
bermanfaat dalam menyempurnakan proposal ini.
10. Bapak dan Ibu dosen beserta staf yang telah memberikan bimbingan, ilmu
pengetahuan, bimbingan dan pelayanan yang baik selama peneliti mengikuti
perkuliahan di Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
11. Bapak Andri selaku HSE Supervisor PT. Sucofindo Duri yang telah
memberikan masukan dan bantuan dalam penyelesaian proposal ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Pekanbaru dan rekan-rekan peneliti, terimakasih atas dukungan dan bantuan
rekan-rekan semua selama peneliti dalam proses perkuliahan dan penulisan
proposal ini.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata
peneliti mengucapkan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
atas segala kekurangan mohon maaf.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT...............................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Pertanyaan Penelitian......................................................................................4
D. Tujuan Penelitian.............................................................................................4
E. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
F. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................................5
v
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diperlukan untuk
melindungi pekerja dari hal-hal yang mengancam keselamatan dan
kesehatan kerja guna meningkatkan produktivitas perusahaan. Ketika
kesehatan dan keselamatan pekerja dijaga dengan baik, kesakitan, absensi,
kecacatan dan kecelakaan kerja dapat diminimalkan, menghasilkan pekerja
yang sehat dan produktif. Perusahaan dapat menerapkan beberapa tindakan
pencegahan kecelakaan, juga dari segi administrasi, seperti sasaran dan
pelatihan terkait resiko bahaya ditempat kerja dan pelatihan terkait rambu-
rambu keselamatan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja (Hanani,
2021).
Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang dapat digunakan oleh
pekerja untuk melindungi diri dari potensi bahaya dan kecelakaan kerja
ditempat kerja. Penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja merupakan
suatu upaya ini berada pada pencegahan terakhir, namun penggunaan alat
pelindung diri ini sangat dianjurkan. Alat pelindung diri juga sangat
penting bagi pekerja perusahaan untuk mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, perusahaan wajib menyediakan
APD bagi pekerja ditempat kerja, yang harus disediakan sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku, dan harus
disediakan sesuai dengan Standar Operasional (SOP) mencegah terjadinya
kecelakaan kerja (Nova Yohana & Herman Hartadi, 2020).
Penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja perlu dilakukan
promosi K3 salah satunya adalah penggunaan alat pelindung diri untuk
mengurangi cidera dan penyakit akibat kerja. merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan
tenaga kerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja (tarwaka, 2016).
Selain itu, adanya kebijakan K3 di tempat kerja merupakan hal yang
sangat penting untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja untuk melindungi
pekerja. Ketika manajemen puncak, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
memahami pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja membuat
2
komitmen yang kuat dalam bentuk kebijakan yang ditentukan atau
peraturan tertulis, jumlah kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja dapat
dicegah (Najihah, 2019). Pelatihan K3 merupakan bagian dari pembinaan
sumber daya manusia. Setiap orang membutuhkan pelatihan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Pelatihan
juga mengacu pada perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang
telah ditentukan sebelumnya (tarwaka, 2016). Adanya komunikasi K3
merupakan kegiatan pertemuan yang dilakukan antara karyawan dengan
supervisor untuk membicarakan hal-hal k3, baik arahan keselamatan
maupun membahas tentang perkembangan K3 terbaru, komunikasi K3
sendiri terdiri dari safety induction, safety morning talk, dan toolbox
meeting merupakan induksi K3 yang ditujukan kepada para pekerja atau
pihak lain yang akan memasuki area pekerjaan (Yandra et al., 2022).
PT. Sucofindo Duri merupakan perusahaan inspeksi di Indonesia
yang bergerak dibidang jasa inspeksi, pengujian, pelatihan dan konsultasi.
Lebih dari 160 ragam layanan yang ditawarkan menjadikan PT. Sucofindo
Duri sebagai perusahaan pemastian terlengkap di ASEAN. Didukung oleh
2500 orang professional yang tersebat diseluruh Indonesia, juga didukung
45 titik layanan laboratorium yang terintegrasi. Pentingnya penerapan
promosi K3 di PT. Sucofindo Duri ini adalah agar pekerja dapat
mengetahui pentingnya bahaya dan risiko dalam melakukan suatu
pekerjaan serta pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) ketika
sedang melakukan pekerjaan.
3
berfokus untuk melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana Penerapan promosi K3 Dalam Membangun Budaya
keselamatan dan Kesehatan Pekerja Di PT. Sucofindo Duri Tahun 2023.
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023?
2. Bagaimana pelatihan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun 2023?
3. Bagaimana komunikasi K3 di PT. Sucofindo Duri tahun 2023?
4. Bagaimana kebijakan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun 2023?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang menjadi hal penting dalam sebuah penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pelatihan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023?
b. Untuk mengetahui keefektifan komunikasi K3 di PT.
Sucofindo Duri tahun 2023?
c. Untuk mengetahui kebijakan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023?
4
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti
dan perusahaan. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan, pengembangan dan pengalaman
dalam melaksanakan sebuah penelitian tentang penerapan promosi K3
di PT. Sucofindo Duri.
2. Bagi perusahaan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan
mengenai penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri sehingga
perusahaan sebagai bahan rujukan untuk mengurangi atau mencegah
kecelakaan kerja.
3. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Dapat menjadi informasi penting yang ada di Universitas Hang
Tuah Pekanbaru tentang penerapan promosi K3 dalam membangun
budaya keselamatan dan kesehatan pekerja di PT. Sucofindo Duri.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAAN
6
meningkatkan pengetahuan pekerja dan sikap awareness terhadap
keselamatan kesehatan kerja (Yulius & Lubis, 2019).
Tempat kerja merupakan suatu tempat dimana tenaga kerja bekerja
atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha. Dalam
suatu tempat kerja terdapat mesin/peralatan, bahan baku, lingkungan
kerja dan tenaga kerja agar proses produksi berjalan dengan lancar
sehingga menghasilkan suatu produk. Semua hal tersebut mempunyai
potensi dan faktor bahaya yang apabila terjadi tindakan tidak aman
(unsafe actions) dan lingkungan tidak aman (unsafe condition) dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan
kerja dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda maupun
korban jiwa. Maka dari itu dilakukan upaya pencegahan, salah satunya
melalui promosi K3 ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan
pelatihan untuk tenaga kerja, komunikasi yang baik dan kegiatan
kampanye K3 dalam rangka memperingati bulan K3 nasional (BK3N).
dengan diadakannya kegiatan promosi K3 secara rutin maka
kecelakaan kerja dapat dicegah (tarwaka, 2016).
7
b. Bagi pekerja yaitu, meningkatkan kepatuhan penggunaan
APD serta menambah pengetahuan mengenai bahaya
ditempat kerja dan bagaimana cara pencegahannya.
3. Sasaran Promosi K3
Menurut penelitian Halajur (2018) adapun sasaran dari promosi
kesehatan ditempat kerja sebagai berikut:
a. Sasaran primer: Manajemen mulai dari atas hingga
manajemen bawah dan pekerja/buruh itu sendiri.
b. Sasaran sekunder: Keluarga pekerja dan masyarakat sekitar
pabrik.
c. Sasaran tersier: Mereka yang terlibat langsung dengan
pekerja namun mempunyai peran yang penting dalam status
kesehatan pekerja.
8
dilaksanakan secara konsisten, sesuai dengan UU keselamatan
kerja no 1 tahun 1970 dan UU ketenagakerjaan no 13 tahun 2003
menyatakan bahwa perusahaan wajib melindungi pekerja dan
potensi bahaya yang di hadapinya. Pelaksanaan K3 merupakan
tanggung jawab semua pihak, khususnya masyrakat industri,
dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk beperan
aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk membudayakan K3
sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, agar pelaksaan K3 dapat mencapai hasil yang optimal harus
didukung oleh sumber daya manusia bidang K3 (Alwindi, 2019).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan
dengan mesin,pesawat, alat kerja bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya setra cara-cara
melakukan pekerjaan. Sasaran dari keselamatan kerja yaitu segala
tempat kerja baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam
air maupun diudara. Keselamatan kerja juga menyangkut semua
proses produksi dan distribusi baik barang maupun jasa. Salah satu
aspek penting dalam sasaran keselamatan kerja, mengingat risiko
bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang
lebih maju dan mutakhir. Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan tugas semua orang yang bekerja. Dengan demikian
keselamatan kerja adalah untuk setiap tenaga kerja dan orang lain
yang berada diperusahaan (tarwaka, 2016).
b. Kebijakan K3
Penetapan kebijakan K3 juga merupakan bentuk dari
kesediaan perusahaan untuk menjadikan K3 sebagai bagian dari
aktifitas perusahaan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap
perusahaan yang telah memiliki kebijkan K3 diharapkan dapat
menuangkan kebijakan tersebut kedalam perencanaan-perencanaan
sebagai bentuk dari tindak lanjut komitmen perusahaan terhadap
pelaksanaan kebijakan. Perencanaan yang telah disusun diharapkan
9
dilaksanakan setiap hari dan berkelanjutan sehingga dampak dari
kebijakan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh karyawan dan
perusahaan (Ike et al., 2019).
c. Komunikasi K3
Komunikasi yang efektif diantara unsur – unsur yang ada di
dalam perusahaan adalah salah satu cara untuk mencapai kinerja
yang baik. Penciptaan komunikasi yang baik antara pimpinan
dengan karyawan akan menghasilkan kinerja yang lebih efektif
dimana komunikasi yang terjalin akan membentuk suatu kerja
sama serta menimbulkan rasa saling pengertian dan kenyamanan
dalam bekerja sehingga akan meningkatkan hubungan kerja
menjadi lebih harmonis. Sebaliknya apabila komunikasi yang
terjalin itu buruk maka menimbulkan masalah yang dapat
merugikan perusahaan. Salah satu contohnya yaitu dimana
komunikasi tidak selalu tersampaikan dengan baik, selain
komunikasi, salah satu faktor yang harus menjadi perhatian yaitu
sistem jaminan keamanan karyawan dari perusahaan. Adapun
bentuk perhatian perusahaan bagi karyawan untuk meminimalisir
resiko kecelakaan kerja yaitu dengan memaksimalkan program K3
(Keselamatan & Kesehatan Kerja) (Supriyanto & Anggraini,
2020).
Dalam pelaksanaan promosi keselamatan dan kesehatan
kerja komunikasi merupakan faktor penting agar kegiatan promosi
dapat berjalan lancar. Komunikasi adalah penyampaian pesan yang
disampaikan kepada pihak lain sehingga pihak penerima mengerti
maksud pesan yang disampaikan tersebut. Komunikasi bisa
menjadi hambatan dalam organisasi, karena itu pekerja, penyelia
dan seluruh jajaran manajemen harus menguasai dengan baik
teknik komunikasi. Komunikasi vertikal terjadi secara timbal balik
antara penyelia dengan tenaga kerja atau penyelia dengan manager
diatasnya. Komunikasi horizontal adalah komunikasi kesamping
10
antara penyelia atau manager satuan kerja yang sejajar. Sedangkan
komunikasi silang terjadi secara timbal balik antara manajer pada
satuan kerja dengan pengawas/penyelia satuan kerja lain (tarwaka,
2016).
d. Pelatihan K3
Pelatihan K3 merupakan proses melatih kegiatan atau
pekerjaan, dan merupakan suatu program yang diharapkan dapat
memberikan rangsangan/stimulus kepada seseorang untuk dapat
meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan
memperoleh pengetahuan umum dan pemahaman terhadap
keseluruhan lingkungan kerja atau organisasi (Alwindi, 2019).
e. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif
yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam
institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai asset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari
dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif
yang ada di sebuah wilayah dan SDM mikro dalam arti sempit
yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya
yang dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan
aktivitas. Secara umum sumber daya yang terdapat dalam suatu
organisasi bisa dikelompokkan atas dua macam yaitu sumber daya
manusia dan sumber daya non manusia, yang termasuk kedalam
sumber daya non manusia adalah mesin, teknologi,bahan materisl,
dll (2008:1 Luther Gulick, 2019).
11
f. Kondisi lingkungan
Kondisi disekitar lingkungan tempat karyawan bekerja
sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan karyawan, lingkungan
yang tidak layak akan menurunkan kinerja karyawan bahkan dapat
menimbulkan kondisi-kondisi yang tidak layak diharapkan atau
penyakit. Program kesehatan kerja yang telah ditetapkan suatu
perusahaan harus memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh
karyawan, program ini hendaknya dapat meringankan beban dan
ke khawatiran dari karyawan akan ancaman yang mungkin dapat
terjadi. Lingkungan kerja yaitu lokasi para tenaga kerja melakukan
pekerjaan sesuai bidangnya pekerjaan dan termasuk hal yang dapat
mempengaruhi kualitas pekerjaan karyawan (Syariffudin & Parma,
2020).
g. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana menjadi suatu hal yang sangat penting
dalam pekerjaan diperusahaan yang merupakan pelengkap individu
melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang sifatnya terorganisasi.
Sarana merupakan benda atau suatu alat yang bergerak sebagai
salah satu penunjang untuk melaksanakan kegiatan perkantoran.
Sedangkan prasarana merupakan tempat atau disebut juga kantor
untuk melaksanakan kegiatan organisasi yang sifatnya terstruktur.
Di butuhkannya manajemen yang baik untuk mewujudkan suatu
sarana dan prasarana yang memadai (Maulidina Rahmawati, 2019).
12
B. Landasan Teori
Adapun landasan teori dalam penelitian ini sebagai berikut:
Penerapan promosi K3
Sarana dan
prasarana
Manfaat Komunikasi K3
Promosi K3 Kebijakan K3
Pelatihan K3
Promosi K3
13
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan kepustakaan yang telah
diuraikan, maka ditemukan kerangka berfikir yang disajikan sebagai
berikut :
Sumber daya
Pelatihan Penerapan
manusia(SDM)
K3 Promosi K3
Sarana dan Komunikasi
prasarana K3
Kebijakan
K3
Promosi K3
14
D. Penelitian Sejenis
Tabel 1
Penelitian sejenis
15
Pemasangan
rambu-rambu
K3 belum
memiliki
prosedur khusus.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode kualitatif. Dengan melakukan observasi langsung dan wawancara
mendalam untuk mendapatkan informasi mengenai penerapan promosi K3
di PT. Sucofindo Duri tahun 2023.
C. Subjek Penelitian
Informan dalam penelitian ini dipilih sesuai dengan prinsip
kesesuaian dan kecukupan dimana kriteria informan yang dipilih dalam
penelitian ini bersedia diwawancarai, mengetahui permasalahan dengan
jelas dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang baik. Informan
penelitian ini berjumlah 5 orang dengan 1 orang informan kunci yaitu HSE
Supervisor, 2 orang informan utama yaitu pekerja, dan 2 orang HSE
Officer sebagai informan pendukung di PT. Sucofindo Duri.
17
Tabel 2
Informan Penelitian
Tabel 3
18
perusahaan adalah salah
satu cara untuk
mencapai kinerja yang
baik.
Kebijakan K3 Penetapan kebijakan K3 Wawancara Pedoman
juga merupakan bentuk Mendalam Wawancara
dari kesediaan
perusahaan untuk
menjadikan K3 sebagai
bagian dari aktifitas
perusahaan yang tidak
dapat dipisahkan.
Pelatihan K3 Pelatihan K3 merupakan Wawancara Pedoman
proses melatih kegiatan Mendalam Wawancara
atau pekerjaan, dan
merupakan suatu
program yang
diharapkan dapat
memberikan
rangsangan/stimulus
kepada seseorang untuk
dapat meningkatkan
kemampuan dalam
pekerjaan tertentu dan
memperoleh
pengetahuan umum dan
pemahaman terhadap
keseluruhan lingkungan
kerja atau organisasi.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti merupakan instrument utamanya,
instrument lain yaitu, menggunakan pedoman wawancara secara
mendalam yang terdapat pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan focus
penelitian. Penelitian juga menggunakan alat bantu kamera foto, alat tulis,
dan handphone sebagai alat perekam suara dan gambar yang mendukung
penelitian ini.
19
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan mengolah data untuk
mendapatkan informasi. Data yang dihasilkan melalui wawancara
mendalam dibuat transkip data yaitu dengan mencatat semua data yang
diperoleh dari informan yang berbeda-beda. Maka penelitian ini
menggunakan konsep triagulasi data sebagai berikut:
1. Triagulasi Sumber
Beberapa in forman hasil wawancara yang didapat akan
dilakukan cross check dengan membandingkan wawancara dan
mengecek kembali informan yang terlibat langsung dalam
kesesuaian penerapan promosi K3.
2. Triangulasi Metode
Hasil wawancara akan di cross check dengan metode
observasi langsung dan menggunakan pedoman wawancara.
3. Triangulasi Data
Analisis kualitatif yaitu analisis yang berbentuk uraian yang
menggunakan manusia sebagai alat penelitian. Data yang
diperoleh dari wawancara disajikan dalam bentuk narasi,
analisa data dilakukan secara kualitatif dengan mengumpulkan
data dari berbagai sumber baik observasi maupun wawancara.
G. Analisis Data
Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara kemudian
dianalisis secara analitik untuk mendapatkan informasi secara mendalam
terkait penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri.
20
H. Jadwal Penelitian
Tabel 4
Jadwal Penelitian
21
DAFTAR PUSTAKA
Delima Romania Silaban, P., Ismainar, H., Muhamadiah, M., Edigan, F., &
Priwahyuni, Y. (2022). Analysis of the Implementation of K3 Promotion at
Pt Indokomas Buana Perkasa (Gitet PLN 500 Kv Perawang Development
Project, Tualang) in 2022. Jurnal Olahraga Dan Kesehatan (ORKES), 1(2),
297–308. https://doi.org/10.56466/orkes/vol1.iss2.25
Ike, H., Purba, D., Girsang, V. I., & Siadari, S. M. (2019). Dampak Sosialisasi
Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Pelaksanaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
(e-Journal), 4(1), 54–67.
22
2008:1 Luther Gulick. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Eri
Susan 1. Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(2), 952–962.
Nova Yohana, & Herman Hartadi. (2020). Analisis Kesesuaian Alat Pelindung
Diri Menurut Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 Di Workshop Pt. X
Tahun 2019. Binawan Student Journal, 2(3), 322–328.
https://doi.org/10.54771/bsj.v2i3.175
Ofori, D. A., Anjarwalla, P., Mwaura, L., Jamnadass, R., Stevenson, P. C., Smith,
P., Koch, W., Kukula-Koch, W., Marzec, Z., Kasperek, E., Wyszogrodzka-
Koma, L., Szwerc, W., Asakawa, Y., Moradi, S., Barati, A., Khayyat, S. A.,
Roselin, L. S., Jaafar, F. M., Osman, C. P., … Slaton, N. (2020). Title.
Molecules, 2(1), 1–12. http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-
introduction-rehabilitation%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?
DOI=10.4236/as.2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/
PaperDownload.aspx?DOI=10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1016/j.pbi.201
23
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 148–154.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/Prospek/article/download/27396/
pdf
Yandra, M., Giatman, M., Rifwan, F., & Fajar, F. (2022). Analisis Korelasi
Komunikasi K3 Eksternal Dengan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelinfung Diri (Apd) Pada Proyek Pembangunan Kampus Iii Uin Imam
Bonjol Padang. Cived, 9(1), 88. https://doi.org/10.24036/cived.v9i1.117588
24
I. Pedoman Wawancara
A. Identitas Informan
Kode Informan :
Nama Informan :
Jabatan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan
a. Penerapan promosi K3
1. Bagaimana penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo sudah diterapkan?
a) Jika iya, penerapan promosi K3 dalam bentuk apa saja yang
sudah diterapkan?
2. Menurut bapak apa manfaat Pentingkah adanya penerapan Promosi K3
diperusahaan?
a) Jika penting, apakah promosi K3 di PT. Sucofindo ini sudah
terlaksana dengan baik?
3. Bagaimana pelaksanaan penerapan promosi K3 perusahaan ?
a) Jika iya, sebutkan apa saja penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo?
b. Komunikasi K3
1. Bagaimana komunikasi K3 di perusahaan?
a) Sebutkan apa saja komunikasi K3 di perusahaan?
2. Apakah pernah melakukan toolbox meeting? Safety Induction?
25
dan meeting lainnya sebelum melakukan suatu pekerjaan coba
bapak jelaskan?
c. Pelatihan K3
1. Menurut bapak apakah pelatihan K3 di PT. Sucofindo ini sangat
penting coba bapak jelaskan?
2. Menurut bapak bagaimana manfaat dari adanya pelatihan K3?
a) Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan K3 dan pelatihan K3
yang bapak ikuti apakah sudah sesuai dengan bidang pekerjaan
bapak?
d. Kebijakan K3
1. Apakah bapak mengetahui tentang Kebijakan K3?
a) Kebijakan seperti apa yang bapak ketahui?
2. Bagaimana kebijakan K3 di perusahaan ini?
a) Apakah sudah diterapkan secara keseluruhan?
3. Apakah kebijakan K3 diperusahaan ini sudah berjalan secara efektif?
26
PERAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
PEDOMAN WAWANCARA HSE OFFICER
A. Identitas Informan
Kode Informan :
Nama Informan :
Jabatan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan
a. Penerapan promosi K3
1. Apa saja yang dilakukan oleh manajemen/ahli K3 untuk meningkatkan
pelaksanaan penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo?
2. Pentingkah menurut bapak adanya penerapan Promosi K3?
b. Komunikasi K3
1. Bagaimana komunikasi K3 di PT. Sucofindo?
2. Menurut bapak apakah komunikasi K3 sudah terlaksana dengan
baik?
c. Pelatihan K3
1. Apakah bapak mengetahui pelatihan K3?
2. Apakah semua pekerja telah mendapatkan pelatihan K3 sebelum
melakukan pekerjaan?
d. Kebijakan K3
1. Apakah bapak mengetahui tentang Kebijakan K3
a) kebijakan seperti apa yang bapak ketahui?
27
2. Apakah kebijakan K3 diperusahaan ini sudah diterapkan
secara menyeluruh?
3. Apakah kebijakan K3 diperusahaan ini sudah berjalan secara efektif?
28
PERAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
PEDOMAN WAWANCARA PEKERJA
A. Identitas Informan
Kode Informan :
Nama Informan :
Jabatan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan
a. Penerapan promosi K3
1. Jelaskan apa yang bapak ketahui tentang penerapan promosi K3?
2. Menurut bapak, pentingkah adanya penerapan promosi K3?
3. Bagaimana pelaksanaan penerapan promosi K3 perusahaan?
b. Komunikasi K3
1. Bagaimana komunikasi K3 diperusahaan menurut bapak?
2. Apakah bapak pernah mengikuti kegiatan toolbox meeting,
safety induction dan kegiatan komunikasi lainnya sebelum
melakukan pekerjaan?
c. Pelatihan K3
1. Jelaskan apa yang bapak ketahui tentang pelatihan K3?
2. Apakah bapak sudah pernah mengikuti pelatihan K3?
a) Jika pernah, pelatihan K3 dalam bentuk apa saja yang pernah
didapatkan maupun diikuti?
b) Jika belum pernah, apakah alasan bapak?
3. Bagaimana menurut bapak dampak yang dirasakan dari adanya
Pelatihan K3?
d. Kebijakan K3
1. Apakah bapak mengetahui tentang Kebijakan K3?
a) kebijakan seperti apa yang bapak ketahui?
2. Menurut bapak, apakah kebijakan K3 di perusahaan ini sudah
berjalan secara efektif?
29
Lembar Cheklis
No Pertanyaan Checklist
Keterangan
Ya Tidak
1 Promosi K3 Perusahaan sudah
melakukan promosi K3.
-Promosi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
√
dilakuakan untuk mendorong dan
menguatkan kesadaran dan
perilaku pekerja tentang K3
2 Komunikasi K3 Perusahaan sudah
melakukan komunikasi
-Melakukan toolbox meeting,
K3 sebelum melakukan
safety induction dan kegiatan √ pekerjaan.
komunikasi K3 lainnya sebelum
melakukan pekerjaan
3 Pelatihan K3 Pekerja sudah
melakukan pelatihan
-pelatihan K3 wajib diikuti
√ sesuai dengan
pekerja sesuai dengan bidangnya bidangnya masing-
masing
masing-masing
4 Kebijakan K3 Perusahaan akan
memberi sanksi berat
-Larangan penggunaan obat-
kepada pekerja yang
obatan terlarang dan muniman melanggar aturan.
√
beralkohol
30