Anda di halaman 1dari 40

PENERAPAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN

BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA


DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

IVAN DWI FERDIAN


19.01.1.028

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU

2023
PENERAPAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN
BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA
DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Penelitian


pada Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

OLEH:

IVAN DWI FERDIAN


NIM : 19.01.1.028

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL SKRIPSI : PERAPAN PROMOSI K3 DALAM


MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT.
SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
NAMA : IVAN DWI FERDIAN
NIM : 19.01.1.028
PEMINATAN : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT

Proposal ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Proposal Penelitian Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru, 22 Februari 2023

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Endang Purnawati R, SKM, M.Si) (Yeyen Gumayesty, SKM, M.Kes)


NIDN : 1025019001 NIDN : 1011018201

i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Ivan Dwi Ferdian

NIM : 19.01.1.028

Tanggal Lahir : 05 Januari 2001

Tahun Masuk : 2019

Peminatan : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan hasil


skripsi saya yang berjudul: “PENERAPAN PROMOSI K3 DALAM
MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA
DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023”.

Sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya yang pernah diajukan


untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat
karya/pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pekanbaru, Februari 2023

Yang membuat pernyataan

(IVAN DWI FERDIAN)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul:
“PENERAPAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO
DURI TAHUN 2023”

Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru.

Dalam menyelesaikan proposal ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,


pengarahan, saran, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak Abdurrahman Hamid, M.Kep, Sp.Kep.Kom selaku Dekan Yayasan
Hang Tuah Pekanbaru.
3. Bapak Prof. Dr. Syafrani, M.Si selaku Rektor Universitas Hang Tuah
Pekanbaru.
4. Bapak Dr. Reno Renaldi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
5. Bapak Makomulamin, SKM, M.Kes, selaku Ketua Peminatan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
6. Ibu Dr. Endang Purnawati R, SKM, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penyelesaian proposal ini.
7. Ibu Yeyen Gumayesty, SKM, M.Kes selaku dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan proposal ini.

iii
8. Selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan saran yang
bermanfaat dalam kesempurnaan proposal ini.
9. Selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran yang
bermanfaat dalam menyempurnakan proposal ini.
10. Bapak dan Ibu dosen beserta staf yang telah memberikan bimbingan, ilmu
pengetahuan, bimbingan dan pelayanan yang baik selama peneliti mengikuti
perkuliahan di Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
11. Bapak Andri selaku HSE Supervisor PT. Sucofindo Duri yang telah
memberikan masukan dan bantuan dalam penyelesaian proposal ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Pekanbaru dan rekan-rekan peneliti, terimakasih atas dukungan dan bantuan
rekan-rekan semua selama peneliti dalam proses perkuliahan dan penulisan
proposal ini.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata
peneliti mengucapkan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
atas segala kekurangan mohon maaf.

Pekanbaru, Februari 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT...............................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Pertanyaan Penelitian......................................................................................4
D. Tujuan Penelitian.............................................................................................4
E. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
F. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAAN...................................................................6


A. Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)..........................................6
B. Landasan Teori................................................................................................13
C. Kerangka Berfikir............................................................................................14
D. Penelitian Sejenis.............................................................................................15

BAB III PENELITIAN SEJENIS......................................................................17


A. Rancangan Penelitian......................................................................................17
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian..........................................................................17
C. Subjek Penelitian.............................................................................................17
D. Variabel Penelitian Dan Defenisi Istilah ........................................................18
E. Instrument Penelitian.......................................................................................19
F. Teknik Pengolahan Data..................................................................................20
G. Analisis Data...................................................................................................20
H. Jadwal Penelitian.............................................................................................21

v
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Sejenis

Tabel 2 Informan Penelitian

Tablel 3 Variabel Penelitian dan Definisi Istilah

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengambilan Data Awal Penelitian

viii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Kecelakaan kerja dapat berdampak buruk baik material maupun


non material, oleh karena itu pencegahan terjadinya kecelakaan kerja
sangat diperlukan. Salah satu upaya untuk pencegahan kecelakaan kerja
adalah dengan menggalakkan promosi keselamatan kesehatan kerja
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kesehatan kerja pada pasal 3 serta menurut Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 yaitu pasal 165 ayat 1. Berdasarkan peraturan
tersebut, setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya pencegahan
kecelakaan kerja perlu dilaksanakan oleh setiap perusahaan melalui
penerapan promosi K3 (Yulius & Lubis, 2019).
Menurut World Health Organization (WHO), promosi keselamatan
kesehatan kerja adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat
meningkatkan partisipasinya dalam pekerjaan terhadap kesehatan dari
pekerja langsung. Seorang karyawan dapat bekerja secara efektif dan
efisien apabila lingkungan kerjanya sehat dan aman. Sebaliknya, seorang
karyawan tidak dapat bekerja secara produktif jika lingkungan kerjanya
berbahaya dan tidak terorganisir (Delima Romania Silaban et al., 2022).
Menurut International Labour Organization (ILO), 270 juta pekerja
menderita kecelakaan kerja dan 160 juta pekerja menderita penyakit akibat
kerja setiap tahun diseluruh dunia (Ofori et al., 2020). Sementara itu,
menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan,
berdasarkan klaim kecelakaan kerja. Jumlah kecelakaan kerja sebanyak
147.000 kasus pada tahun 2018, 114.235 pada tahun 2019 dan meningkat
menjadi 177.161 kasus kecelakaan kerja pada tahun 2020 termasuk 11
kasus Covid-19 (Sudalma, 2021).

1
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diperlukan untuk
melindungi pekerja dari hal-hal yang mengancam keselamatan dan
kesehatan kerja guna meningkatkan produktivitas perusahaan. Ketika
kesehatan dan keselamatan pekerja dijaga dengan baik, kesakitan, absensi,
kecacatan dan kecelakaan kerja dapat diminimalkan, menghasilkan pekerja
yang sehat dan produktif. Perusahaan dapat menerapkan beberapa tindakan
pencegahan kecelakaan, juga dari segi administrasi, seperti sasaran dan
pelatihan terkait resiko bahaya ditempat kerja dan pelatihan terkait rambu-
rambu keselamatan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja (Hanani,
2021).
Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang dapat digunakan oleh
pekerja untuk melindungi diri dari potensi bahaya dan kecelakaan kerja
ditempat kerja. Penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja merupakan
suatu upaya ini berada pada pencegahan terakhir, namun penggunaan alat
pelindung diri ini sangat dianjurkan. Alat pelindung diri juga sangat
penting bagi pekerja perusahaan untuk mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, perusahaan wajib menyediakan
APD bagi pekerja ditempat kerja, yang harus disediakan sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku, dan harus
disediakan sesuai dengan Standar Operasional (SOP) mencegah terjadinya
kecelakaan kerja (Nova Yohana & Herman Hartadi, 2020).
Penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja perlu dilakukan
promosi K3 salah satunya adalah penggunaan alat pelindung diri untuk
mengurangi cidera dan penyakit akibat kerja. merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan
tenaga kerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja (tarwaka, 2016).
Selain itu, adanya kebijakan K3 di tempat kerja merupakan hal yang
sangat penting untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja untuk melindungi
pekerja. Ketika manajemen puncak, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
memahami pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja membuat

2
komitmen yang kuat dalam bentuk kebijakan yang ditentukan atau
peraturan tertulis, jumlah kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja dapat
dicegah (Najihah, 2019). Pelatihan K3 merupakan bagian dari pembinaan
sumber daya manusia. Setiap orang membutuhkan pelatihan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Pelatihan
juga mengacu pada perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang
telah ditentukan sebelumnya (tarwaka, 2016). Adanya komunikasi K3
merupakan kegiatan pertemuan yang dilakukan antara karyawan dengan
supervisor untuk membicarakan hal-hal k3, baik arahan keselamatan
maupun membahas tentang perkembangan K3 terbaru, komunikasi K3
sendiri terdiri dari safety induction, safety morning talk, dan toolbox
meeting merupakan induksi K3 yang ditujukan kepada para pekerja atau
pihak lain yang akan memasuki area pekerjaan (Yandra et al., 2022).
PT. Sucofindo Duri merupakan perusahaan inspeksi di Indonesia
yang bergerak dibidang jasa inspeksi, pengujian, pelatihan dan konsultasi.
Lebih dari 160 ragam layanan yang ditawarkan menjadikan PT. Sucofindo
Duri sebagai perusahaan pemastian terlengkap di ASEAN. Didukung oleh
2500 orang professional yang tersebat diseluruh Indonesia, juga didukung
45 titik layanan laboratorium yang terintegrasi. Pentingnya penerapan
promosi K3 di PT. Sucofindo Duri ini adalah agar pekerja dapat
mengetahui pentingnya bahaya dan risiko dalam melakukan suatu
pekerjaan serta pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) ketika
sedang melakukan pekerjaan.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di PT. Sucofindo Duri,


dengan cara melakukan observasi dibidang inspeksi masih didapatkan ada
beberapa pekerja yang tidak memakai APD seperti tidak memakai sarung
tangan, kacamata, yang mana apabila APD terbsebut tidak digunakan
maka akan mengakibatkan resiko kecelakaan kerja pada pekerja tersebut,
berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas dan juga terkait
permasalahan yang ada pada PT. Sucofindo Duri membuat penulis

3
berfokus untuk melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana Penerapan promosi K3 Dalam Membangun Budaya
keselamatan dan Kesehatan Pekerja Di PT. Sucofindo Duri Tahun 2023.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada telah diperoleh


sebuah rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu ”Penerapan Promosi
K3 dalam membangun budaya keselamatan dan kesehatan pekerja di PT.
Sucofindo Duri Tahun 2023”

C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023?
2. Bagaimana pelatihan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun 2023?
3. Bagaimana komunikasi K3 di PT. Sucofindo Duri tahun 2023?
4. Bagaimana kebijakan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun 2023?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang menjadi hal penting dalam sebuah penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pelatihan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023?
b. Untuk mengetahui keefektifan komunikasi K3 di PT.
Sucofindo Duri tahun 2023?
c. Untuk mengetahui kebijakan K3 di PT. Sucofindo Duri tahun
2023?

4
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti
dan perusahaan. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan, pengembangan dan pengalaman
dalam melaksanakan sebuah penelitian tentang penerapan promosi K3
di PT. Sucofindo Duri.
2. Bagi perusahaan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan
mengenai penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri sehingga
perusahaan sebagai bahan rujukan untuk mengurangi atau mencegah
kecelakaan kerja.
3. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Dapat menjadi informasi penting yang ada di Universitas Hang
Tuah Pekanbaru tentang penerapan promosi K3 dalam membangun
budaya keselamatan dan kesehatan pekerja di PT. Sucofindo Duri.

F. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT. Sucofindo Duri untuk mengetahui
penerapan promosi K3 pada pekerja dengan variabel promosi K3,
pelatihan K3, komunikasi K3, kebijakan K3. Metode ini menggunakan
metode kualitatif wawancara mendalam. Informan penelitian ini berjumlah
5 orang dengan 1 informan kunci yaitu HSE supervisor, 2 orang informan
utama yaitu pekerja, dan 2 orang informan pendukung yaitu HSE Officer
dipilih dengan kesesuaian dan kecukupan dengan kriteria informan
bersedia diwawancarai.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKAAN

A. Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1. Definisi Penerapan Promosi K3
Penerapan promosi keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting
sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dilingkungan kerja. Hal ini
merupakan bentuk upaya dalam menciptakan lingkungan kerja yang
aman, nyaman dan sehat, serta dapat menekan angka kecelakaan akibat
kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan promosi keselamatan dan
kesehatan kerja ini tidak mungkin terwujud jika keselamatan dan
kesehatan kerja belum menjadi budaya dilingkungan kerja. Dengan
adanya potensi bahaya yang sangat besar, maka perlu adanya penerpan
program pencegahan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3
diperusahaan (Karima, 2019).
Promosi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan suatu
usaha yang dilakukan untuk mendorong dan menguatkan kesadaran
dan perilaku pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi pekerja,
properti, dan lingkungan sehingga pekerja dapat terlindungi saat dalam
bekerja. Promosi selama ini selalu dihubungkan dengan penjualan,
periklanan, dan dipandang sebagai pendekatan propaganda yang
didominasi oleh penggunaan media masa. Dalam konteks kesehatan,
promosi berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara
memajukan, mendukung dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari
agenda, baik secara perorangan maupun secara kelompok (Alwindi,
2019).
Promosi keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu bentuk
aktivitas ditempat kerja yang dirancang untuk membantu pekerja dan
perusahaan dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kesehatan
dengan partisipasi langsung dari pekerja serta manajemen. Promosi
keselamatan kesehatan kerja oleh perusahaan diharapkan dapat

6
meningkatkan pengetahuan pekerja dan sikap awareness terhadap
keselamatan kesehatan kerja (Yulius & Lubis, 2019).
Tempat kerja merupakan suatu tempat dimana tenaga kerja bekerja
atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha. Dalam
suatu tempat kerja terdapat mesin/peralatan, bahan baku, lingkungan
kerja dan tenaga kerja agar proses produksi berjalan dengan lancar
sehingga menghasilkan suatu produk. Semua hal tersebut mempunyai
potensi dan faktor bahaya yang apabila terjadi tindakan tidak aman
(unsafe actions) dan lingkungan tidak aman (unsafe condition) dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan
kerja dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda maupun
korban jiwa. Maka dari itu dilakukan upaya pencegahan, salah satunya
melalui promosi K3 ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan
pelatihan untuk tenaga kerja, komunikasi yang baik dan kegiatan
kampanye K3 dalam rangka memperingati bulan K3 nasional (BK3N).
dengan diadakannya kegiatan promosi K3 secara rutin maka
kecelakaan kerja dapat dicegah (tarwaka, 2016).

2. Manfaat Promosi K3 Ditempat Kerja


Promosi k3 yang baik adalah proses yang berkesinabungan. Salah
satu faktor terpenting dalam menciptakan budaya kerja yang selamat
dan sehat serta menjadi kunci dasar untuk pengembangan program
promosi K3 (Aprilliani, 2022).
Promosi K3 dapat diterapkan dengan baik apabila terdapat
perubahan perilaku dan perubahan sikap pekerja itu sendiri. Manfaat
dari promosi K3 ditempat kerja yaitu:
a. Bagi pihak perusahaan yaitu, meningkatkan program K3
ditempat kerja serta menurunkan angka kecelakaan kerja
ataupun penyakit akibat kerja (PAK).

7
b. Bagi pekerja yaitu, meningkatkan kepatuhan penggunaan
APD serta menambah pengetahuan mengenai bahaya
ditempat kerja dan bagaimana cara pencegahannya.

3. Sasaran Promosi K3
Menurut penelitian Halajur (2018) adapun sasaran dari promosi
kesehatan ditempat kerja sebagai berikut:
a. Sasaran primer: Manajemen mulai dari atas hingga
manajemen bawah dan pekerja/buruh itu sendiri.
b. Sasaran sekunder: Keluarga pekerja dan masyarakat sekitar
pabrik.
c. Sasaran tersier: Mereka yang terlibat langsung dengan
pekerja namun mempunyai peran yang penting dalam status
kesehatan pekerja.

4. a. Pelaksanaan Promosi K3 di Tempat Kerja


Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
merupakan suatu usaha yang dilakuakan untuk mendorong dan
menguatkan kesadaran dan perilaku pekerja tentang K3 sehingga
dapat melindungi pekerja, property, dan lingkungan sehingga
pekerja dapat terlindungi saat dalam bekerja. Promosi selama ini
selalu dihubungkan dengan penjualan, periklanan dan di pandang
sebagai pendekatan propaganda yang di dominasi oleh penggunaan
media masa. Dalam konteks kesehatan, promosi berarti upaya
memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung dan
menempatkan kesehtan lebih tinggi dari agenda, baik secara
perorangan maupun secara kelompok. Tenaga kerja yang
merupakan komponen terpenting dalam pelaksaan proyek
merupakan aset yang menentukan bagi perusahaan. Oleh sebab itu
dalam menjalankan bisnis usaha yang aman maka penerapan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus

8
dilaksanakan secara konsisten, sesuai dengan UU keselamatan
kerja no 1 tahun 1970 dan UU ketenagakerjaan no 13 tahun 2003
menyatakan bahwa perusahaan wajib melindungi pekerja dan
potensi bahaya yang di hadapinya. Pelaksanaan K3 merupakan
tanggung jawab semua pihak, khususnya masyrakat industri,
dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk beperan
aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk membudayakan K3
sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, agar pelaksaan K3 dapat mencapai hasil yang optimal harus
didukung oleh sumber daya manusia bidang K3 (Alwindi, 2019).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan
dengan mesin,pesawat, alat kerja bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya setra cara-cara
melakukan pekerjaan. Sasaran dari keselamatan kerja yaitu segala
tempat kerja baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam
air maupun diudara. Keselamatan kerja juga menyangkut semua
proses produksi dan distribusi baik barang maupun jasa. Salah satu
aspek penting dalam sasaran keselamatan kerja, mengingat risiko
bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang
lebih maju dan mutakhir. Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan tugas semua orang yang bekerja. Dengan demikian
keselamatan kerja adalah untuk setiap tenaga kerja dan orang lain
yang berada diperusahaan (tarwaka, 2016).
b. Kebijakan K3
Penetapan kebijakan K3 juga merupakan bentuk dari
kesediaan perusahaan untuk menjadikan K3 sebagai bagian dari
aktifitas perusahaan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap
perusahaan yang telah memiliki kebijkan K3 diharapkan dapat
menuangkan kebijakan tersebut kedalam perencanaan-perencanaan
sebagai bentuk dari tindak lanjut komitmen perusahaan terhadap
pelaksanaan kebijakan. Perencanaan yang telah disusun diharapkan

9
dilaksanakan setiap hari dan berkelanjutan sehingga dampak dari
kebijakan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh karyawan dan
perusahaan (Ike et al., 2019).
c. Komunikasi K3
Komunikasi yang efektif diantara unsur – unsur yang ada di
dalam perusahaan adalah salah satu cara untuk mencapai kinerja
yang baik. Penciptaan komunikasi yang baik antara pimpinan
dengan karyawan akan menghasilkan kinerja yang lebih efektif
dimana komunikasi yang terjalin akan membentuk suatu kerja
sama serta menimbulkan rasa saling pengertian dan kenyamanan
dalam bekerja sehingga akan meningkatkan hubungan kerja
menjadi lebih harmonis. Sebaliknya apabila komunikasi yang
terjalin itu buruk maka menimbulkan masalah yang dapat
merugikan perusahaan. Salah satu contohnya yaitu dimana
komunikasi tidak selalu tersampaikan dengan baik, selain
komunikasi, salah satu faktor yang harus menjadi perhatian yaitu
sistem jaminan keamanan karyawan dari perusahaan. Adapun
bentuk perhatian perusahaan bagi karyawan untuk meminimalisir
resiko kecelakaan kerja yaitu dengan memaksimalkan program K3
(Keselamatan & Kesehatan Kerja) (Supriyanto & Anggraini,
2020).
Dalam pelaksanaan promosi keselamatan dan kesehatan
kerja komunikasi merupakan faktor penting agar kegiatan promosi
dapat berjalan lancar. Komunikasi adalah penyampaian pesan yang
disampaikan kepada pihak lain sehingga pihak penerima mengerti
maksud pesan yang disampaikan tersebut. Komunikasi bisa
menjadi hambatan dalam organisasi, karena itu pekerja, penyelia
dan seluruh jajaran manajemen harus menguasai dengan baik
teknik komunikasi. Komunikasi vertikal terjadi secara timbal balik
antara penyelia dengan tenaga kerja atau penyelia dengan manager
diatasnya. Komunikasi horizontal adalah komunikasi kesamping

10
antara penyelia atau manager satuan kerja yang sejajar. Sedangkan
komunikasi silang terjadi secara timbal balik antara manajer pada
satuan kerja dengan pengawas/penyelia satuan kerja lain (tarwaka,
2016).
d. Pelatihan K3
Pelatihan K3 merupakan proses melatih kegiatan atau
pekerjaan, dan merupakan suatu program yang diharapkan dapat
memberikan rangsangan/stimulus kepada seseorang untuk dapat
meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan
memperoleh pengetahuan umum dan pemahaman terhadap
keseluruhan lingkungan kerja atau organisasi (Alwindi, 2019).
e. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif
yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam
institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai asset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari
dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif
yang ada di sebuah wilayah dan SDM mikro dalam arti sempit
yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya
yang dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan
aktivitas. Secara umum sumber daya yang terdapat dalam suatu
organisasi bisa dikelompokkan atas dua macam yaitu sumber daya
manusia dan sumber daya non manusia, yang termasuk kedalam
sumber daya non manusia adalah mesin, teknologi,bahan materisl,
dll (2008:1 Luther Gulick, 2019).

11
f. Kondisi lingkungan
Kondisi disekitar lingkungan tempat karyawan bekerja
sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan karyawan, lingkungan
yang tidak layak akan menurunkan kinerja karyawan bahkan dapat
menimbulkan kondisi-kondisi yang tidak layak diharapkan atau
penyakit. Program kesehatan kerja yang telah ditetapkan suatu
perusahaan harus memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh
karyawan, program ini hendaknya dapat meringankan beban dan
ke khawatiran dari karyawan akan ancaman yang mungkin dapat
terjadi. Lingkungan kerja yaitu lokasi para tenaga kerja melakukan
pekerjaan sesuai bidangnya pekerjaan dan termasuk hal yang dapat
mempengaruhi kualitas pekerjaan karyawan (Syariffudin & Parma,
2020).
g. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana menjadi suatu hal yang sangat penting
dalam pekerjaan diperusahaan yang merupakan pelengkap individu
melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang sifatnya terorganisasi.
Sarana merupakan benda atau suatu alat yang bergerak sebagai
salah satu penunjang untuk melaksanakan kegiatan perkantoran.
Sedangkan prasarana merupakan tempat atau disebut juga kantor
untuk melaksanakan kegiatan organisasi yang sifatnya terstruktur.
Di butuhkannya manajemen yang baik untuk mewujudkan suatu
sarana dan prasarana yang memadai (Maulidina Rahmawati, 2019).

12
B. Landasan Teori
Adapun landasan teori dalam penelitian ini sebagai berikut:

Kecelakaan Akibat Kerja

Regulasi Kondisi Sasaran promosi


Penerapan K3 lingkungan K3

Penerapan promosi K3

Sumber Daya Manusia

Sarana dan
prasarana

Manfaat  Komunikasi K3
Promosi K3  Kebijakan K3
 Pelatihan K3
 Promosi K3

Sumber: Tarwaka (2015)

13
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan kepustakaan yang telah
diuraikan, maka ditemukan kerangka berfikir yang disajikan sebagai
berikut :

Input Proses Output

Sumber daya
 Pelatihan Penerapan
manusia(SDM)
K3 Promosi K3
Sarana dan  Komunikasi
prasarana K3
 Kebijakan
K3
 Promosi K3

14
D. Penelitian Sejenis

Tabel 1
Penelitian sejenis

Ket Penelitian Putri Delima I.Yulis,S. Lubis


sekarang Romiana S. (2022) (2018)
Topik Penelitian Penerapan Analisis penerapan Gambaran
Promosi K3 promosi K3 pada Pelaksanaan
dalam pekerja di PT. Prgogram
membangun Indokomas Buana Promosi K3 Pada
budaya perkasa(pembangunan Pt Pertamina
keselamatan dan GITET PLN 500 KV Trans Kontinetal
kesehatan pekerja perawang, tualang) Jakarta Tahun
di PT. Sucofindo Tahun 2022 2018
Duri Tahun 2023
Desain Kualitatif Kualitatif Kualitatif
penelitian
Variabel Pelatihan K3 Rambu-rambu K3 Safety Morning,
Komunikasi K3 Komunikasi K3 Safety Induction ,
Kebijakan K3 Kebijakan K3 Toolbox Meeting
Promosi K3 Pelatihan K3

Subjek HSE Supervisor, HSE Supervisor, HSE Seluruh karyawan


HSE Officer, Officer, Pekerja PT. Pertamina
Pekerja Trans
Kontinental.
Tempat PT. Sucofindo Pembangunan GITET PT. Pertamina
Duri PLN 500 Perawang, Trans Kontinental
tualang
Hasil penelitian Penelitian yang Penelitian yang
dilakukan Putri dilakukan I,
Delima Romiana .S. Yulis, S. Lubis
diproyek dipertamina trans
pembangunan GITET continental tahun
PLN 500 dimana 2018, program
penerapan promosi promosi K3
K3 belum seperti Toolbox
terimplementasikan Meeting, Safety
dengan baik. Induction,

15
Pemasangan
rambu-rambu
K3 belum
memiliki
prosedur khusus.

16
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode kualitatif. Dengan melakukan observasi langsung dan wawancara
mendalam untuk mendapatkan informasi mengenai penerapan promosi K3
di PT. Sucofindo Duri tahun 2023.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT. Sucofindo Duri Jl. Tribrata
Hangtuah No.5 B, Kec. Mandau, Tahun 2023. Waktu penelitian ini telah
dilakukan selama bulan Februari 2023 di PT. Sucofindo Duri.

C. Subjek Penelitian
Informan dalam penelitian ini dipilih sesuai dengan prinsip
kesesuaian dan kecukupan dimana kriteria informan yang dipilih dalam
penelitian ini bersedia diwawancarai, mengetahui permasalahan dengan
jelas dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang baik. Informan
penelitian ini berjumlah 5 orang dengan 1 orang informan kunci yaitu HSE
Supervisor, 2 orang informan utama yaitu pekerja, dan 2 orang HSE
Officer sebagai informan pendukung di PT. Sucofindo Duri.

17
Tabel 2

Informan Penelitian

NO Jenis Keterangan Jumlah Kode


Informan Informan
1 Informan HSE 1 Orang IK
kunci Supervisor
2 Informan HSE Officer 2 Orang IU (IU1, IU2)
Pendukung
3 Informan Pekerja 2 Orang IP (IP1, IP2)
Utama
Total 5 Orang

D. Variabel Penelitian dan Definisi Istilah


Variabel yang diambil dalam penelitian ini adalah promosi K3,
Pelatihan K3, Komunikasi K3, dan Kebijakan K3 di PT. Sucofindo Duri
tahun 2023.

Tabel 3

Variabel Penelitian dan Definisi Istilah

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur


Penerapan Dalam konteks Wawancara Pedoman
Promosi K3 kesehatan, promosi Mendalam Wawancara
berarti upaya
memperbaiki kesehatan
dengan cara
memajukan, mendukung
dan menempatkan
kesehtan lebih tinggi
dari agenda, baik secara
perorangan maupun
secara kelompok.
Komunikasi K3 Komunikasi yang efektif Wawancara Pedoman
diantara unsur – unsur Mendalam wawancara
yang ada di dalam

18
perusahaan adalah salah
satu cara untuk
mencapai kinerja yang
baik.
Kebijakan K3 Penetapan kebijakan K3 Wawancara Pedoman
juga merupakan bentuk Mendalam Wawancara
dari kesediaan
perusahaan untuk
menjadikan K3 sebagai
bagian dari aktifitas
perusahaan yang tidak
dapat dipisahkan.
Pelatihan K3 Pelatihan K3 merupakan Wawancara Pedoman
proses melatih kegiatan Mendalam Wawancara
atau pekerjaan, dan
merupakan suatu
program yang
diharapkan dapat
memberikan
rangsangan/stimulus
kepada seseorang untuk
dapat meningkatkan
kemampuan dalam
pekerjaan tertentu dan
memperoleh
pengetahuan umum dan
pemahaman terhadap
keseluruhan lingkungan
kerja atau organisasi.

E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti merupakan instrument utamanya,
instrument lain yaitu, menggunakan pedoman wawancara secara
mendalam yang terdapat pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan focus
penelitian. Penelitian juga menggunakan alat bantu kamera foto, alat tulis,
dan handphone sebagai alat perekam suara dan gambar yang mendukung
penelitian ini.

19
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan mengolah data untuk
mendapatkan informasi. Data yang dihasilkan melalui wawancara
mendalam dibuat transkip data yaitu dengan mencatat semua data yang
diperoleh dari informan yang berbeda-beda. Maka penelitian ini
menggunakan konsep triagulasi data sebagai berikut:
1. Triagulasi Sumber
Beberapa in forman hasil wawancara yang didapat akan
dilakukan cross check dengan membandingkan wawancara dan
mengecek kembali informan yang terlibat langsung dalam
kesesuaian penerapan promosi K3.
2. Triangulasi Metode
Hasil wawancara akan di cross check dengan metode
observasi langsung dan menggunakan pedoman wawancara.
3. Triangulasi Data
Analisis kualitatif yaitu analisis yang berbentuk uraian yang
menggunakan manusia sebagai alat penelitian. Data yang
diperoleh dari wawancara disajikan dalam bentuk narasi,
analisa data dilakukan secara kualitatif dengan mengumpulkan
data dari berbagai sumber baik observasi maupun wawancara.

G. Analisis Data
Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara kemudian
dianalisis secara analitik untuk mendapatkan informasi secara mendalam
terkait penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo Duri.

20
H. Jadwal Penelitian

Tabel 4
Jadwal Penelitian

No Kegiatan Jan Feb Mar april Mei Jun


1 Pembuatan
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Perbaikan
Proposal
4 Pengumpula
n data
5 Pengolahan
data analisis
6 Penulisan
Skripsi
7 Ujian Skripsi

21
DAFTAR PUSTAKA

Alwindi. (2019). Hubungan Promosi K3 dengan Perilaku Aman pada Pekerja


Bagjan Pengolahan Kopi di PT. Ketiara Kopi Goyo Kabupaten Aceh Tengah.
Skripsi.

Aprilliani, C. (2022). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) PT Global


Eksekutif (Issue March). http://www.globaleksekutifteknologi.co.id/

Delima Romania Silaban, P., Ismainar, H., Muhamadiah, M., Edigan, F., &
Priwahyuni, Y. (2022). Analysis of the Implementation of K3 Promotion at
Pt Indokomas Buana Perkasa (Gitet PLN 500 Kv Perawang Development
Project, Tualang) in 2022. Jurnal Olahraga Dan Kesehatan (ORKES), 1(2),
297–308. https://doi.org/10.56466/orkes/vol1.iss2.25

Halajur, U. (2018). Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Politeknik Kesehatan


Mataram, 20, 1–8.
https://www.google.co.id/books/edition/PROMOSI_KESEHATAN_DI_TE
MPAT_KERJA/u4KGDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=pengertian+alat+pelindung+diri&pg=PT99&printsec=fr
ontcover%0Ahttps://www.academia.edu/25602361/
Promosi_Kesehatan_di_Tempat_Kerja%0Ahttps://novan-gostu.bl

Hanani, A. D. (2021). Penyuluhan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada


Pekerja Cucian Mobil M21. Journal Community Service Consortium, 2(2).
https://doi.org/10.37715/consortium.v2i2.3285

Ike, H., Purba, D., Girsang, V. I., & Siadari, S. M. (2019). Dampak Sosialisasi
Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Pelaksanaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
(e-Journal), 4(1), 54–67.

Karima. (2019). Pentingnya Promosi Keselamatan dan Kesehatan Pasien dalam


Upaya.

22
2008:1 Luther Gulick. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Eri
Susan 1. Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(2), 952–962.

Maulidina Rahmawati. (2019). Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana.


11 (177), 1–3.

Najihah, K. (2019). Kejadian, Terhadap Kerja, Kecelakaan Pks, D I Tinggi,


Rambutan Ptpn-iii Tebing. 2(1), 1–7.

Nova Yohana, & Herman Hartadi. (2020). Analisis Kesesuaian Alat Pelindung
Diri Menurut Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 Di Workshop Pt. X
Tahun 2019. Binawan Student Journal, 2(3), 322–328.
https://doi.org/10.54771/bsj.v2i3.175

Ofori, D. A., Anjarwalla, P., Mwaura, L., Jamnadass, R., Stevenson, P. C., Smith,
P., Koch, W., Kukula-Koch, W., Marzec, Z., Kasperek, E., Wyszogrodzka-
Koma, L., Szwerc, W., Asakawa, Y., Moradi, S., Barati, A., Khayyat, S. A.,
Roselin, L. S., Jaafar, F. M., Osman, C. P., … Slaton, N. (2020). Title.
Molecules, 2(1), 1–12. http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-
introduction-rehabilitation%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?
DOI=10.4236/as.2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/
PaperDownload.aspx?DOI=10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1016/j.pbi.201

Sudalma. (2021). Komitmen Manajemen Dalam Pencegahan Kecelakaan Kerja.


Jurnal Widiya Praja, 1(2), 33–37.

Supriyanto, S., & Anggraini, S. (2020). Pengaruh Komunikasi Dan K3


(Keselamatan & Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt.
Karyaindo Sejatitama Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas
Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Interprof, 6(1), 1–15.
https://doi.org/10.32767/interprof.v6i1.904

Syariffudin, M., & Parma, I. P. G. (2020). Dampak Lingkungan Kerja serta


Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kinerja Karyawan Bagian Produksi.

23
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 148–154.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/Prospek/article/download/27396/
pdf

tarwaka. (2016). Pencegahan Kecelakaan Kerja. Tarwaka, 2(03), 9–45.

Tarwaka. (2015). Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Ergonomi (K3E) Dalam


PerspektifBisnis.

Yandra, M., Giatman, M., Rifwan, F., & Fajar, F. (2022). Analisis Korelasi
Komunikasi K3 Eksternal Dengan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelinfung Diri (Apd) Pada Proyek Pembangunan Kampus Iii Uin Imam
Bonjol Padang. Cived, 9(1), 88. https://doi.org/10.24036/cived.v9i1.117588

Yulius, I. T., & Lubis, S. R. H. (2019). Gambaran Pelaksanaan Program Promosi


K3 Pada Pt Pertamina Trans Kontinental Jakarta Tahun 2018. JUMANTIK
(Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 4(1), 15.
https://doi.org/10.30829/jumantik.v4i1.4035

24
I. Pedoman Wawancara

PERAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN


DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
PEDOMAN WAWANCARA HSE SUPERVISOR

A. Identitas Informan

Kode Informan :
Nama Informan :
Jabatan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan
a. Penerapan promosi K3
1. Bagaimana penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo sudah diterapkan?
a) Jika iya, penerapan promosi K3 dalam bentuk apa saja yang
sudah diterapkan?
2. Menurut bapak apa manfaat Pentingkah adanya penerapan Promosi K3
diperusahaan?
a) Jika penting, apakah promosi K3 di PT. Sucofindo ini sudah
terlaksana dengan baik?
3. Bagaimana pelaksanaan penerapan promosi K3 perusahaan ?
a) Jika iya, sebutkan apa saja penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo?
b. Komunikasi K3
1. Bagaimana komunikasi K3 di perusahaan?
a) Sebutkan apa saja komunikasi K3 di perusahaan?
2. Apakah pernah melakukan toolbox meeting? Safety Induction?

25
dan meeting lainnya sebelum melakukan suatu pekerjaan coba
bapak jelaskan?
c. Pelatihan K3
1. Menurut bapak apakah pelatihan K3 di PT. Sucofindo ini sangat
penting coba bapak jelaskan?
2. Menurut bapak bagaimana manfaat dari adanya pelatihan K3?
a) Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan K3 dan pelatihan K3
yang bapak ikuti apakah sudah sesuai dengan bidang pekerjaan
bapak?
d. Kebijakan K3
1. Apakah bapak mengetahui tentang Kebijakan K3?
a) Kebijakan seperti apa yang bapak ketahui?
2. Bagaimana kebijakan K3 di perusahaan ini?
a) Apakah sudah diterapkan secara keseluruhan?
3. Apakah kebijakan K3 diperusahaan ini sudah berjalan secara efektif?

26
PERAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
PEDOMAN WAWANCARA HSE OFFICER

A. Identitas Informan

Kode Informan :
Nama Informan :
Jabatan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan
a. Penerapan promosi K3
1. Apa saja yang dilakukan oleh manajemen/ahli K3 untuk meningkatkan
pelaksanaan penerapan promosi K3 di PT. Sucofindo?
2. Pentingkah menurut bapak adanya penerapan Promosi K3?
b. Komunikasi K3
1. Bagaimana komunikasi K3 di PT. Sucofindo?
2. Menurut bapak apakah komunikasi K3 sudah terlaksana dengan
baik?
c. Pelatihan K3
1. Apakah bapak mengetahui pelatihan K3?
2. Apakah semua pekerja telah mendapatkan pelatihan K3 sebelum
melakukan pekerjaan?
d. Kebijakan K3
1. Apakah bapak mengetahui tentang Kebijakan K3
a) kebijakan seperti apa yang bapak ketahui?

27
2. Apakah kebijakan K3 diperusahaan ini sudah diterapkan
secara menyeluruh?
3. Apakah kebijakan K3 diperusahaan ini sudah berjalan secara efektif?

28
PERAN PROMOSI K3 DALAM MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN PEKERJA DI PT. SUCOFINDO DURI TAHUN 2023
PEDOMAN WAWANCARA PEKERJA

A. Identitas Informan

Kode Informan :
Nama Informan :
Jabatan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan
a. Penerapan promosi K3
1. Jelaskan apa yang bapak ketahui tentang penerapan promosi K3?
2. Menurut bapak, pentingkah adanya penerapan promosi K3?
3. Bagaimana pelaksanaan penerapan promosi K3 perusahaan?
b. Komunikasi K3
1. Bagaimana komunikasi K3 diperusahaan menurut bapak?
2. Apakah bapak pernah mengikuti kegiatan toolbox meeting,
safety induction dan kegiatan komunikasi lainnya sebelum
melakukan pekerjaan?
c. Pelatihan K3
1. Jelaskan apa yang bapak ketahui tentang pelatihan K3?
2. Apakah bapak sudah pernah mengikuti pelatihan K3?
a) Jika pernah, pelatihan K3 dalam bentuk apa saja yang pernah
didapatkan maupun diikuti?
b) Jika belum pernah, apakah alasan bapak?
3. Bagaimana menurut bapak dampak yang dirasakan dari adanya
Pelatihan K3?
d. Kebijakan K3
1. Apakah bapak mengetahui tentang Kebijakan K3?
a) kebijakan seperti apa yang bapak ketahui?
2. Menurut bapak, apakah kebijakan K3 di perusahaan ini sudah
berjalan secara efektif?

29
Lembar Cheklis

No Pertanyaan Checklist
Keterangan
Ya Tidak
1 Promosi K3 Perusahaan sudah
melakukan promosi K3.
-Promosi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)

dilakuakan untuk mendorong dan
menguatkan kesadaran dan
perilaku pekerja tentang K3
2 Komunikasi K3 Perusahaan sudah
melakukan komunikasi
-Melakukan toolbox meeting,
K3 sebelum melakukan
safety induction dan kegiatan √ pekerjaan.
komunikasi K3 lainnya sebelum
melakukan pekerjaan
3 Pelatihan K3 Pekerja sudah
melakukan pelatihan
-pelatihan K3 wajib diikuti
√ sesuai dengan
pekerja sesuai dengan bidangnya bidangnya masing-
masing
masing-masing
4 Kebijakan K3 Perusahaan akan
memberi sanksi berat
-Larangan penggunaan obat-
kepada pekerja yang
obatan terlarang dan muniman melanggar aturan.

beralkohol

30

Anda mungkin juga menyukai