Anda di halaman 1dari 3

TELAAH JURNAL

NAMA : FELLY YULITA


NIM : 1914201111
KEPERAWATAN 7C
MATKUL : KEPERAWATAN KRITIS
TELAAH:

1. JUDUL ARTIKEL 1
Judul yang saya telaah yaitu: HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN
TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI UNIT PERAWATAN KRITIS
2. PENULIS : Dwi Retnanigsih
3. REVIEW : Elisabeth Etikasar
4. LATAR BELAKANG : Kecemasan lebih jelas terlihat pada pasien-pasien dan
keluarga yang di rawat di unik prawata kritis. Perawat dapat menyediakan diri
memahami dan melakukan pendekatan komunikasi terapeutik dan komunikasi efektif.
Penelitian ini untuk menguji hubungan antara komunikasi terapeutik oleh perawat dan
tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang perawata kritis di RSUD
Salatiga.
5. TUJUAN : Penelitian dalam jurnal bertujuan untuk Dalam praktek keperawatan
profesional perawat memegang tanggung jawab yang sangat besar, dimana perawat
dituntut untuk melaksanakan perannya selama 24 jam berada di samping pasien dan
keluarganya.
6. SAMPEL : dengan alat portable selama transportasi. Berdasarkan kriteria sampel dan
persyaratan dalam pemilihan sampel didapatkan sebanyak 24 responden.
7. METODE : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi, yaitu penelitian
yang dilakukan untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian dan menganalisis
hubungan antara variabel bebas (komunikasi perawat) dengan variabel terikat (tingkat
kecemasan keluarga pasien). Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross
sectional (belah lintang), dimana peneliti mengukur data komunikasi perawat dan
kecemasan keluarga pasien pada waktu sesaat atau sama.
8. HASIL : Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Salatiga
yang beralamat di Jl Omasaliki 19, Kota Salatiga. Berdiri sejak 1978 yang merupakan
RS type D, dan sejak tahun 2008 menjadi Badan Lembaga Usaha Daerah Kota
Salatiga. Berdiri diatas tanah milik Pemerintah Kota Salatiga seluas ± 33.600 m2 .
Jumlah tempat tidur pada tahun 2008 sebanyak 212 buah. RSUD Kota Salatiga
terletak di tengah Kota Salatiga, berada di jalan arteri primer Semarang - Solo,
berjarak ± 47 KM dari Semarang, ± 53 KM dari Solo, dan 100 KM dari Yogyakarta.
9. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa komunikasi terapetik yang
dilakukan perawat termasuk kategori baik (75%). Sebagian besar responden
mengalami kecemasan ringan (66.7%) dan terdapat 4.2% mengalami kecemasan
berat. Tidak terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat
kecemasan keluarga pasien yang anggota keluarganya di rawat di ICU RSUD Kota
Salatiga (p > 0.05)

1. JUDUL ARTIKEL 2
Judul yang saya telaah yaitu: PENGETAHUAN PPERAWAT TENTANG EARLY
WARNING SCORE DALAM PENILAIAN DINI KEGAWATAN PASIEN
KRITIS.
2. PENULIS : Dyah Restuning Prihati
3. REVIEW : Maulidta Karunianingtyas Wirawati
4. LATAR BELAKANG : Penggunaan Early Warning Scores sangat berkaitan erat
dengan peran perawat dalam melakukan observasi harian tanda-tanda vital. Perawat
melaksanakan asuhan keperawatan, sebagai care giver memberikan pelayanan dengan
melakukan pengkajian harian serta memonitoring keadaan pasien, ketika terjadi
perburukan keadaaan, orang pertama yang mengetahui adalah perawat oleh karena itu
disebut Nursing Early Warning Scores. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran
pengetahuan perawat tentang early warning score dalam penilaian dini kegawatan
pasien kritis di RSUD K.R.M.T.
5. SAMPLE : Responden Pendidikan DIII keperawatan dengan tingkat pengetahuan
cukup sebanyak 27(93%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 2(7%) responden
6. MOTODE : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan survey. Lokasi penelitian di Ruang Nakula 1 dan 2 RSUD
K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang yang merupakan ruang medikal bedah, dengan
populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang Nakula 2
dan 3 sebanyak 39 perawat. Kuesioner ini terdiri karakteristik perawat meliputi usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan penilaian kegawat
daruratan pasien kritis.
7. HASIL : Tabel 1 menunjukkan menunjukkan bahwa karakteristik usia resonden
paling banyak berusia 20 – 40 tahun, berjenis kelamin perempuan, lulusan DIII
Keperawatan dengan pengalaman kerja 1 sampai 10 tahun.
8. KESIMPULAN : Hasil karakteristik responden yqang didapat bahwa mayoritas usia
responden 20-40 tahun, jenis kelamin perempuan, berpendidikan DIII Keperawatan,
dengan pengalaman kerja 1 sampai 10 tahun dan responden sudah memiliki
pengalaman pelatihan kondisi pasien kritis.

1. JUDUL ARTIKEL 3
Judul yang saya telaah yaitu : RESPON STRESS PADA PASIEN KRITIS
2. PENULIS : Eka Yulia Fitri Y
3. LATAR BELAKANG : Respon stres baik akibat trauma fisik atau sepsis akan
menyebabkan terjadinya perubahan padasistemmetabolik dan hormonal dalam rangka
mempertahankan homeostasis tubuh. Respon stres yang berlangsungintensif dan lama
akan berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas. Pada
pasiendalamkondisi kritis, sulit untuk melakukan mekanisme pertahanan, sehingga
dapat dengan mudah mengalamiketidakseimbangan yang dapat mengancam
homeostasis tubuh. Respon metabolik diawali denganfaseebb, yang ditandai dengan
hipoperfusi jaringan dan penurunan aktivitas metabolik secara
keseluruhandanberlangsung selama 12-24 jam, dan berlanjut pada fase flow dengan
puncak fase ini adalah sekitar 3-5hari.
4. MOTODE : Pada respon neuroendokrin akan diaktivasiaksis hypothalamic-pituitary-
adrenal (HPA)yang akan mencetuskan pengeluarankortisol, sehingga
mengakibatkanterjadinya sekresi epinefrin, norepinefrin,glukagon, dan growth
hormone.
5. KESIMPULAN : Respon stres bertujuan untuk menyediakanpenyesuaian
homeostatik bagi organismeterhadap berbagai macamtrauma, sepertipaparan dingin,
kehilangan volumecairan,hipoglikemia, dan inflamasi. Olehsebebitu,respon stres
adalah fenomena fisiologisyangmencoba melindungi tubuh dalammelawanberbagai
macam agresi. Namun, jikastresrespon yang terjadi terlalu intensif danberlangsung
lama, maka akan berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas.

Anda mungkin juga menyukai