Anda di halaman 1dari 2

Page 1 of 2

Khutbah jum’at jelang Idul Adha 1431 H melaksanakan qurban. Suatu ibadah yang pertama kali dilakukan nabiullah,
MENGHADIRI PANGGILAN ALLAH ibrahim alaihi shalatu wa salam.
Oleh : Hasan Collong, SE Disisi lain juga, bagi yang yang mampu fisik dan finansial, di wajibkan
untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, makkatul-mukarramah.

‫ىل باَبِ ِه‬ ‫ِإ‬ ِ ِ ِ َّ َ‫ وآخت‬. ‫اط اْملس تَ ِقي ِم‬ ِ ِّ ‫هلل الَّ ِذي بَِأحبابِ ِه َنهج‬ ِ ‫اَحلـم ُد‬
َ ‫ص بالْعنَايَة َم ْن َأتَى‬ ْ َ ْ ْ ُ ‫الص َر‬ َْ َْ ْ ْ َْ Walillahi ’ALA-NASI HIJJUL BAITI MANISH-TATHO’I SABIILA.
‫اع ِة فَ ُس ْب َحا َن َم ْن حيُْـىِي‬ ِ ِ ٍ ‫بَِق ْل‬
َ َّ‫َأحيَ ا ُقلُ ْوب اً بِالط‬ ْ ‫ات اهللُ ُقلُ ْوب اً بِاْملََعاص ى َو‬ َ ‫ ََأم‬. ‫ب َس لْي ٍم‬ ”Allah mewajibkan melaksanakan ibadah haji bagi manusia yang
mampu melaksanakan perjalanan”
‫ك لَهُ َش َه َادةً ُتْن ِج ْي قَاِئلَ َه ا‬ َ ْ‫وَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَـهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬. ِ ِ
َ ‫اْلعظَ َام َوه َي َرمْي ٌم‬
ِ Setiap muslim harus memahami perjalanan haji ini, sekalipun dia

ْ ‫ َو‬. ‫اب َألِْي ٍم‬ ٍ ‫ِمن َع َذ‬ belum sempat menunaikan haji, sebab setiap muslim dituntut untuk
‫ص ِّل‬ َ ‫له َّم‬ُ َّ‫ال‬. ِ‫َأن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ النَّيِب ِّ اْل َك ِرمْي‬َّ ‫َأش َه ُد‬ ْ memperagakan setiap pase perjalanan haji ini dalam kehidupannya sehari-
‫الديـْ ِن‬ِّ ‫ىل َي ْوِم‬ ‫ِ ِِإ ٍ ِإ‬
َ ‫َأص َحابه َو َم ْن تَب َع ُه ْم ب ْح َسان‬
ِِ ِِ ٍ
ْ ‫ىسيِّدنَا حمُـَ َّمد َو َعلَى آله َو‬
ِ َ‫وسلِّم وبا ِر ْك عل‬
َ َ ََ ْ َ ّ
hari. Artinya setiap orang harus bekerja mencari kebutuhan hidup, tapi
harus juga yakin bahwa hasil usaha itu bukan atas kemampuannya
: ‫ قال اهلل تعاىل‬. *‫اهلل َف َق ْد فَ َاز اْملَّت ُق ْو َن‬ ِ ‫اهلل ُأو ِص ي ُكم وِإيَّاي بَِت ْق وى‬ ِ ‫اعباد‬ ِ ‫ ََّأما بع ُد َفي‬. melainkan atas rahmat Allah. Bekerja harus dilakukan, tapi yakin kepada
ُ َ َ َ ْ ْ ْ َ َ َ َْ hasil kerja harus dihindari. Harus yakin betul bahwa manusia cuma berusaha
.‫يـاـَأ يُّ َها الَّ ِذيْ َن َآمنُوا َّات ُق ْوا اهللَ َح َّق تُـ َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ dan Allah yang memberi hasil. Setiap orang Muslim harus menjalin
ukhuwah dengan sesama Muslim, harus menyelamatkan sesama manusia
Puji syukur senantiasa kita tujukan kehadhirat Allah SWT. Tuhan yang
lainnya. Setiap orang harus melawan kemauan nafsunya yang melewati
memelihara alam semesta dengan peraturan-peraturan tertentu. Matahari,
batas, setiap orang harus berusaha mendekati Allah SWT.
bumi, bulan dan bintang tunduk dibawah perintahNya, agar tidak terjadi
tabrakan planet yang membinasakan kehidupan. Maka Allah Yang Maha Ibadah haji mencerminkan kepulangan kita kepada Allah. Pulang
Bijaksana sudah barang tentu membuat pula aturan untuk manusia, agar adalah sebuah gerakan menuju kepada kesempurnaan iman, menuju
tidak terjadi keretakan antar sesamanya dan juga agar manusia dapat kepada pengenalan diri dan nilai. Kita tidak akan sampai kepada Allah,
mempertahankan eksistensinya sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini. sebelum membuka segala sifat tercela yang menyelubungi diri dan
Diantara sekian banyak aturan itu ialah menunaikan “ibadah haji” bagi yang menanggalkan semua pakaian yang membedakan ras dan golongan. Pakaian
mampu melaksanakannya. hanya melambangkan status dan perbedaan-perbedaan tertentu. Pakaian
hanya menimbulkan batas palsu yang menimbulkan perpecahan. Dari
Salam dan shalawat, marilah tak henti-hentinya kita kirimkan
perpecahan itu muncullah konsep “aku” bukan “kami”.
kepada tokoh revisioner kita, pemimpin dunia Islam. Komandan
perang Islam yang tak memiliki pangkat kemiliteran apapun,tapi ahli Setiap orang dalam perjalanan haji ini, meleburkan diri dan
mengambil posisi baru sebagai manusia. Semua “ego” dan kecenderungan
strategi perang dibanding dengan sang jenderal bintang empat
mementingkan diri sendiri telah terkubur di “miiqaat”, semua orang telah
manapun di dunia ini, yakni baginda Nabi besar Muhammad saw, menjadi satu bangsa. Semua keakuan telah mati dimiiqaat dan yang
beserta keluarganya, pengikut hingga kepada kita sekalian. berkelanjutan adalah “kita”. Semua telah menjadi bersaudara, satu adalah
Kaum Muslimiin........! semua dan semua adalah satu.
Tanpa terasa, tak cukup sepekan lagi, kita akan menunaikan hari raya Inilah ummat yang sebenarnya, ummmat yang berada diatas
Idul adha, hari raya di mana di wajibkan bagi orang yang mampu, untuk kebenaran, mereka bersama-sama melakukan aktifitas menuju kasih sayang
Page 2 of 2

Allah. Mereka bersama-sama thawaf, bersama-sama sa’yi dan umrah, Sebagai manusia dia juga harus sadar bahwa dia adalah makhluk, dia
bersama-sama pula menuju Padang Arafah, Muzdalifah, Mina dan akhirnya diciptakan, dia bukan pencipta, bukan Tuhan yang bisa menentukan
bersama-sama pula melontar tiga jumrah. nasibnya sendiri, dia adalah hamba yang tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali
Semua ini adalah isyarat bahwa menuju jalan Allah harus lebih dahulu atas izin Allah SWT. Dia harus luruskan keyakinannya, dia harus mantapkan
melewati jalan manusia. Artinya untuk bisa dekat dengan Allah harus lebih imannya, bahwa alam termasuk dirinya dikendalikan oleh Allah SWT.
dahulu mendekati manusia, mengajak mereka bersama-sama untuk Sebagai manusia dia juga harus sadar bahwa dia tidak bisa hidup
mencari keselamatan, bersama-sama untuk memperbaiki diri, bersama- sendiri. Dia pasti membutuhkan orang lain, dia harus menjaga hubungan
sama mentha’ati Allah, bukan mencari syurga sendiri-sendiri. Yang penting antar sesama ummat manusia, apalagi antar ummat Islam. Dia harus
“aku” sudah beribadah, buat apalagi orang lain. Ini adalah prinsip orang menjalin ukhuwah dengan sesama Muslim. Dia harus menghormati orang
yang “ego”, hanya mementingkan diri sendiri, ingin mencari keselamatan yang lebih tua dan meyayangi yang lebih mudah. Kalau dia bersalah, segera
sendiri. Islam tidak mengajarkan hal seperti itu minta maaf dan kalau orang lain yang bersalah, segeralah dima’afkan
Junjungan Kita Nabi Muhammad saw. telah menegaskan : sekalipun dia tidak minta maaf. Dia harus menyelamatkan manusia dari
kekufuran dan dosa, menyelamatkan manusia dari siksa neraka. Dia tidak
‫ب لَِن ْف ِس ِه‬
ُّ ِ‫َألخْي ِه َما حُي‬
ِ ‫ب‬ َّ ِ‫َأح ُد ُك ْم َحىَّت حُي‬
َ ‫نن‬
ِ
ُ ‫الَ يُْؤ م‬. boleh berusaha hanya untuk masuk syurga sendiri, dia harus berjuang
mengajak orang lain untuk bersama-sama masuk kedalamnya.
“Tidak beriman salah seorang dintara kamu, sehingga dia mencintai
saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”. Inilah ma’na wajib wuquuf, wajib berhenti di Padang ‘Arafah, wajib
mengenal diri sendiri, wajib mengakui kelemahan sendiri, wajib menyadari
Kaum Muslimin....................!
kesalahan sendiri. Wajib menyelamatkan orang lain dari neraka dan
Sungguh terlalu banyak hikmah yang harus dipetik dari perjalanan haji mengajak orang masuk kesyurgga. Bukan berhenti asal singggah, dan bukan
itu. “Wuquuf di ‘Arafah adalah salah satu rukun yang tidak boleh berdo’a asal jadi, sehingga tidak sedikit mereka yang pulang dari
ditinggalkan. Bagi yang sakit keras sekalipun, harus berhenti sejenak disana. menunaikan haji, tidak menemukan eksistensinya sebagai hamba, sebagai
Barang siapa yang tidak melaksanakan wuquuf berarti tidak sah hajinya. khalifah dan juga sebagai manusia.
Namun perlu diingatkan bahwa berhenti di ‘Arafah, bukan berhenti Kaum Muslimin...................!
diterminal. Bukan pula berhenti ditempat-tempat hiburan lainnya,
Inilah yang dimaksud setiap Muslim harus memahami perjalanan haji,
melainkan berhenti di Padang pertemuan Adam dan Hawa, pertemuan
agar diberi kekuatan oleh Allah dalam menempu perjalanan panjang
Ibrahim dan Ismail, Padang pertemuan Haji Wada’ atau haji perpisahan
menuju kepadaNya, sekaligus diberikan rezeki untuk bisa menunaikan
antara Nabi Mmuhamad saw dengan sahabat-sahabatnya.
ibadah haji pada tahun-tahun yang akan datang. Amin Yaa Rabbal ‘alamin.
Padang ‘Arafah adalah padang kesadaran Adam dan Hawa, maka
padang itu juga adalah padang kesadaran manusia akan dirinya, sebagai
ِّ ‫ات و‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِإ مِب‬ ِ
‫الذ ْك ِر‬ َ َ‫بَ َار َك اهللُ ِيل َولَ ُك ْم ِيف الْ ُق ْرآن الْ َك ِرمْيِ * َو َن َف َعيِن ْ َو يَّا ُك ْم َا فْيه م َن اْآلي‬
indifidu, sebagai makhluk sosial, sebagai hamba yang tidak berdaya, dan
juga sebagai ummat yang memiliki tanggung jawab sebagai khalifah Allah,
tanggung jawab sebagai umat Nabi. ‫آسَت ْغ ِفُر ْوهُ ِإنَّهُ ُه َو‬ ِ ِ َّ ‫احْل ِكي ِم* و َت َقبَّل ِميِّن و ِمْن ُكم تِالَوتَه ِإنَّه هو‬
ْ َ‫السمْي ُع الْ َعلْي ُم* ف‬ َُ ُ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ
Sebagai manusia dia harus sadar bahwa bagaimanapun dirinya adalah
manusia biasa yang pasti memiliki kekurangan dan kesalahan. Dia harus
‫الر ِحْي ُم‬
َّ ‫*الْغَ ُف ْو ُر‬
banyak meminta ampun kepada Allah, dia harus bertobat dari segala
kesalahan yang pernah dia lakukan, dia harus banyak mengucapkan
“istighfaar”.

Anda mungkin juga menyukai