Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS/JURNAL

Di susun untuk memenuhi Tugas akhir Telaah kurikulum

Dosen pengampu : Tedy Putra,M.Si

Di susun oleh : Tria Kartika Ritonga 2104040069

Prodi : IPA A

Semester : 3 A

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )


AL-MAKSUM LANGKAT

TA : 2021/2022
PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG TIK TERHADAP
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN IPA SMA/MA Se-
KECAMATAN GERUNG

Nur Hudayati1*, Yayuk Andayani1, Eka Junaidi1


1 2
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Mataram. Jalan
Majapahit No. 62 Mataram, NTB 83112, Indonesia.
* Coressponding Author. E-mail: hudayatiyusuf27@gmail.com

Received: 26 Novermber 2020 Accepted: 30 Mei 2021


Published: 30 Mei 2021 doi: 10.29303/cep.v4i1.2233

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang TIK
terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA SMA/MA se-Kecamatan Gerung.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Gerung, Sekolah Menegah
Atas Negeri 2 Gerung dan Madrasah Aliyah Negeri Gerung. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif expost facto. Teknik pengambilan sampel dengan sampling jenuh
diperoleh 22 sampel. Pengambilan data persepsi guru tentang TIK dan pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran IPA menggunakan angket tertutup skala likert. Teknik
analisis data dilakukan dengan analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan hasil
pengolahan data diperoleh bahwa antara persepsi guru tentang TIK terhadap
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA memiliki pengaruh positif. Pengaruh
tersebut dapat dibuktikan berdasarkan nilai rxy sebesar 0,45 yang menunjukkan
hubungan tersebut berkategori sedang.
Kata Kunci: Persepsi, TIK.

The Effect of Teachers' Perception of ICT on The Utilization of


Information and Communication Technology in Science Learning
SMA / MA in Gerung West Lombok

Abstract

This study aims to determine the effect of teacher perceptions of ICT on the use of ICT in
science learning for SMA / MA in Gerung West Lombok. This research was conducted in
Senior High School 1 Gerung, Senior High School 2 Gerung and Islamic Senior High
School West Lombok. This research is an ex post facto quantitative research. The
sampling technique with saturated sampling obtained 22 samples. Collecting data on
teacher perceptions of ICT and the use of ICT in science learning used a Likert scale
closed questionnaire. The data analysis technique was done by using regression analysis
and correlation. Based on the results of data processing, it showed that teachers'
perceptions of ICT towards the use of ICT in science learning had a positive effect. This
result based on rxy value of 0.45 which indicated the relationship is in the medium
category

Keywords: Perception, utilization, ICT.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan tolak Pengakomodasian tersebut dilakukan
ukur dalam menentukan kemajuan dengan mengintegrasikan TIK pada
suatu bangsa.Pendidikan pada abad semua mata pelajaran termasuk semua
ke-21 harus mendorong generasi muda mata pelajaran sains seperti biologi,
untuk dapat mengembangkan potensi fisika, kimia dan matematika. Sains
dirinya dengan terus berinovasi dan atau Ilmu Pengetahuan Alam yang
berkarya sehingga bisa tetap survive sering di singkat IPA merupakan mata
dalam menghadapi perubahan di era pelajaran yang lebih menekankan pada
globalisasi. Perubahan ini dapat pengalaman secara langsung untuk
diantisipasi dengan menguasai mampu memahami alam sekitar secara
keterampilan abad ke-21. ilmiah (Wiyanto & Yulianti, 2009).
Keterampilan abad ke-21 merupakan Guru sebagai ujung tombak
keterampilan yang dibutuhkan oleh pendidikan dituntut untuk memiliki
peserta didik supaya berhasil dalam kemampuan di bidang TIK. Tuntutan
menghadapi tantangan kehidupan tersebut tertera dalam Permendiknas
yang semakin kompleks dan penuh Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar
dengan ketidakpastian serta berhasil kualifikasi akademik dan kompetensi
dalam karir di dunia kerja (Redhana, guru. Pada sub bab kompetensi
2019). pedagogik poin lima, guru dituntut
Salah satu keterampilan abad untuk mampu memanfaatkan TIK
ke-21 yang harus dikuasai oleh peserta untuk kepentingan penyelenggaraan
didik yaitu keterampilan literasi kegiatan pengembangan yang
teknologi informasi dan komunikasi. mendidik.
Teknologi informasi dan komunikasi Kemendikbud (2014)
(TIK) atau information and menjelaskan bahwa, fungsi integrasi
communication technology (ICT) TIK dalam pembelajaran adalah
adalah alat yang mendapat nilai untuk mengembangkan sumber
tambah dalam menghasilkan suatu belajar dan media pembelajaran,
informasi yang cepat, lengkap, akurat, persiapan pembelajaran, proses
transfaran dan mutakhir. Oleh karena pembelajaran, penilaian
itu, TIK dapat diartikan sebagai segala pembelajaran dan pelaporan hasil
sesuatu yang memudahkan manusia belajar. Hal ini dilakukan untuk
dalam menyalurkan informasi secara meningkatkan mutu dan kualitas
cepat dan efektif, baik berupa program pembelajaran.
maupun peralatan (Munir, 2009). Kenyataan yang terjadi saat ini
Keterampilan abad ke-21 ini di sekolah masih banyak guru IPA
tidak dimiliki sejak lahir akan tetapi yang memiliki kendala dalam
diperoleh dari proses latihan, belajar memanfaatkan TIK dalam
dan pengalaman sehingga efektif jika pembelajaran yang disebabkan oleh
ditempuh melalui jalur pendidikan. beberapa faktor. Salah satunya yaitu
Solusi yang diberikan oleh pemerintah persepsi guru terhadap TIK. Persepsi
Indonesia adalah dengan menerapkan adalah pengalaman tentang suatu
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 objek, peristiwa atau hubungan-
merespon dan mengakomodasi hubungan yang diperoleh seseorang
perkembangan dalam meningkatkan dengan cara menyimpulkan
kualitas pembelajaran. informasi dan menafsirkan pesan
(Rakhmat, 2015). sebagai pendorong seorang guru IPA
Persepsi guru menjadi salah untuk menciptakan pembelajaran di
satu faktor yang menentukan kelas maupun maya dengan
keterlaksanaan pemanfaatan TIK memanfaatkan TIK dalam
untuk kegiatan pembelajaran IPA. pembelajaran secara efektif.
Faktor ini memberikan sumbangsih
Sehingga dapat menbentuk persepsi guru tentang TIK terhadap
sumber daya manusia (SDM) yang pemanfaatan Teknologi Informasi
unggul sehingga memiliki daya saing dan Komunikasi dalam pembelajaran
tinggi di era globalisasi (Siahaan, IPA SMA/MA Se-Kecamatan
2014). Gerung.
Oleh kerena itu, perlu
dilakukannya penelitian pengaruh
METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan yakni angket persepsi guru tentang
November–Desember 2019 di tiga teknologi informasi dan komunikasi
sekolah, yaitu SMAN 1 Gerung, SMAN (TIK) dan angket pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran IPA. Instrumen
2 Gerung dan MAN Lombok Barat.
kuesioner yang telah disusun dapat
Jenis penelitian ini kuantitatif ex- post digunakan setelah di uji validitasnya
facto merupakan penelitian yang menggunakan 2 uji validitas yaitu
dilakukan untuk meneliti suatu variabel empiris dan kontruksi. Validitas
bebas yang telah terjadi ketika penelitian empiris menggunakan rumus Korelasi
mulai dengan pengamatan variabel yang Pearson Product Moment dengan
terikat dalam suatu suatu penelitian perhitungan secara manual dan
Microsoft excel 2007. Validitas
(Sugiyono, 2017).
konstruk dilakukan oleh validator.
Variabel dalam penelitian ini Validator pada penelitian ini adalah
adalah persepsi guru IPA tentang dosen pendidikan kimia. Selanjutnya
TIK sebagai variabel bebas (X) dan untuk mengukur tingkat kepercayaan
pemanfaatan TIK dalam atau seberapa dapat diandalkannya
pembelajaran IPA oleh guru IPA se- angket yang telah divalidasi menjadi
Kecamatan Gerung sebagai variabel alat ukur dalam penelitian ini
terikat (Y). dilakukan uji reliabilitas instrumen
Populasi dalam penelitian ini menggunkan rumus Alpha Cronbach.
meliputi seluruh guru mata pelajaran Teknik pengumpulan data pada
IPA yang terdiri dari guru kimia, penelitian ini menggunakan instrumen
fisika dan biologi di SMA/MA se- angket yang didistribusikan ke sampel
Kecamatan Gerung yang berjumlah yang telah ditentukan di tiga sekolah
22 Guru.Teknik yang digunakan yaitu SMAN 1 Gerung, SMAN 2
dalam pengambilan sampel yaitu Gerung, dan MAN Lombok Barat.
dengan menggunakan teknik Angket dibagikan kepada guru secara
sampling jenuh. Sampel pada acak yang sesuai dengan jumlah
penelitian ini meliputi seluruh semua sampel yang telah ditetapkan.
popolasi. Kemudian angket dikumpulkan
Instrumen pada penelitian ini kembali dengan jumlah yang sama
berupa angket (kuesioner) tertutup dengan angket yang telah dibagikan.
(berskala Likert) yang dimodifikasi Teknik analisis data
dari Eko Nugroho (2013). Penelitian menggunakan statistik inferensial
ini memiliki dua variabel sehingga karena untuk menguji kebenaran
instrumen yang digunakan ada dua hipotesis yang di ajukan. Jenis
hipotesis yang diuji merupakan dalam sampel yang diambil dari
hipotesis assosiatif, yaitu dugaan populasi tersebut. Bentuk hubungan
tentang adanya hubungan antar antar variabel yang dimaksudkan
variabel dalam populasi yang diuji dalam penelitian ini yaitu hubungan
melalui hubungan antar variabel sebab akibat (kausal).
Berdasarkan hal-hal tersebut korelasi product moment pearson
statistik parametris yang sesuai untuk untuk mengukur besarnya hubungan
digunakan dalam penelitian ini yaitu
dua variabel yaitu variabel persepsi sebelum melakukan statistik
guru tentang TIK parametris, terlebih dahulu dilakukan
(X) dan variabel pemanfaatan TIK uji asumsi yaitu uji normalitas data dan
dalam pembelajaran IPA (Y). Statistik untuk analisis regresi harus terpenuhi
parametris memerlukan beberapa asumsi linearitas (Sugiyono, 2017).
asumsi yang harus terpenuhi, sehingga Dalam

penelitian ini, data yang akan di uji diperoleh melalui uji linieritas akan
normalitasnya adalah hasil dari angket menentukan teknik analisis regresi
persepsi guru tentang TIK dan angket yang digunakan, apabila dari hasil uji
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran linieritas didapatkan kesimpulan
IPA. Pengujian normalitas data pada bahwa distribusi data penelitian
penelitian ini menggunakan Chi dikategorikan linier maka penelitian
Kuadrat (χ2). harus diselesaikan dengan teknik
Menurut Hadi (2004) Uji linearitas analisis regresi linier. Demikian
dilakukan untuk mengetahui hubungan sebaliknya apabila ternyata tidak linier
anatara variabel bebas (X) dan variabel maka distribusi data penelitian harus
terikat (Y) berbentuk linear. Uji dianalisis dengan teknik analisis
linearitas dilakukan dengan regresi non-linier.
menggunakan uji F. Hasil yang

HASIL DAN PEMBAHASAN


Persepsi guru yang dimaksud Data yang diperoleh dari
di tinjau dari sudut pandang guru hasil penelitian dalam bentuk interval
bidang pelajaran Ilmu Pengetahuan diolah untuk menguji hipotesis
Alam (IPA) tentang kebermanfaatan dengan menggunakan statistik.
Teknologi Informasi dan Dalam banyak prosedur penelitian
Komunikasi (TIK) baik statistik regresi sederhana korelasi
kebermanfaatannya dari sisi e- Pearson product moment yang
administrasi, dan sisi e- digunakan pada penelitian ini
pembelajaran. Persepsi guru pada terlebih dahulu peneliti melakukan
pemanfaatan TIK dalam sangat uji asumsi yaitu uji normalitas dan
penting di lingkungan sekolah karena uji linearitas untuk memastikan data
menjadi landasan bagi pembelajaran berdistribusi normal dan berpola
yang efektif dan produktif. Persepsi linear. Berdasarkan hasil uji asumsi
guru pada pemanfaatan TIK yang data yang diperoleh dari perhitungan
baik di harapkan terciptanya kinerja menunjukkan data terdistribusi
guru yang lebih baik yang akan normal dan berpola linear antara
mendukung peningkatan kualitas variabel X dengan variabel Y.
pendidikan.
Analisis Regresi Sederhana antara Persepsi Guru tentang TIK dengan
Analisis regresi yang IPA (Y) bertambah 0,728 poin.
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran IPA
digunakan dalam penelitian ini Apabila nilai persepsi guru tentang
merupakan analisis regresi sederhana TIK (X) sama dengan nol maka nilai
yaitu analisis yang hanya memiliki pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
satu variabel bebas atau variabel IPA (Y) adalah 15,02 poin. Karena
atribut (X) dan satu variabel terikat nilai koefisien regresi bernilai positif
(Y). Pada penelitian ini variabel X (+), maka dapat dikatakan bahwa
adalah persepsi guru tentang TIK persepsi guru tentang TIK (X)
sementara variabel Y adalah berpengaruh positif terhadap
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
IPA. Tujuan analisis regresi sederhana IPA (Y). Angka positif ataupun
untuk memprediksi seberapa jauh negatif yang di hasilkan pada intercept
perubahan nilai pemanfaatan TIK a tidak harus diinterpretasikan. Hal ini
dalam pembelajaran IPA apabila sesuai dengan pendapat Dougherly
persepsi guru tentang TIK diketahui (2016) dalam bukunya yang berjudul
atau diubah-ubah nilainya. Introduction to Econometrics 2nd
Berdasarkan perhitungan yang telah Edition menyatakan bahwa “the
dilakukan pada uji regresi sederhana constant sometimes have a clear
yang diperoleh persamaan regresi meaning, but sometimes not”. Hal ini
berikut: dipertegaas oleh William Mendan Hall
dalam bukunya yang berjudul A
Y = 0,728X +
second course in statistic: Regression
15,0268
Analysis (7th edition) menyatakan
Berdasarkan persamaan bahwa konstanta a tidak selalu
regresi diatas dapat diketahui bahwa, memiliki interpretasi praktikal,
apabila nilai persepsi guru tentang sehingga nilai intercept a bisa di
TIK (X) dinaikkan 1 poin maka nilai terjemahkan dan bisa juga tidak
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diterjemahkan.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di Gambar 1 berikut

y = 0,7285x + 15,027
R² = 0,4479

Persepsi guru tentang TIK (X)

Gambar 1. Grafik Persamaan Regresi

Persamaan regresi yang makna pengaruh yang diberikan


diperoleh digunakan untuk menguji variabel X (persepsi guru tentang
signifikansi regresi dengan TIK) terhadap variabel Y
menggunakan uji F. Tujuan (pemanfaatan TIK dalam
dilakukannya uji ini untuk melihat pembelajaran IPA). Hasil
perhitungan statistik analisis regresi bidang IPA yang nantinya terlaksana
sederhana diperoleh Fhitung sebesar secara efektif untuk mencapai
0,74 dengan nilai Ftabel = 4,35 peningkatan kualitas pendidikan.
berdasarkan tabel uji signifikasi pada
taraf signifikan 5% dengan (dk Koefisien korelasi 0,45 yang
pembilang = 1 dan dk penyebut = n- di peroleh menunjukkan bahwa arah
2 = 22-2 hubungan antara variabel persepsi
= 20). Karena nilai Fhitung< F tabel guru tentang TIK dan variabel
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
maka nilai regresi sederhana
IPA adalah positif yang artinya
berdasarkan data penelitian adalah
semakin tinggi persepsi guru tentang
tidak signifikan, sehingga Ha ditolak,
TIK maka semakin tinggi pula
artinya bahwa koefisien arah regresi
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
(b) sama dengan nol. Hal ini terjadi
IPA. Sebaliknya semakin rendah
karena ukuran sampel yang
persepsi guru tentang TIK maka
digunakan kecil yakni 22 orang
semakin rendah pula pemanfaatan TIK
sehingga akan sulit untuk
dalam pembelajaran IPA. Bila seorang
menemukan hubungan yang
guru memandang positif tentang TIK
signifikan. Sejalan dengan teori
maka seorang guru akan berupaya
menurut Widhiarso (2011) semakin
untuk dapat menerima dan
kecil ukuran sampel maka semakin
memadukan TIK dalam melaksanakan
besar nilai kritis yang digunakan
tugasnya dalam proses pembelajaran,
sebagai acuan. Begitupun sebaliknya
baik tugas dalam e- administrasi
semakin besar ukuran sampel yang
maupun tugas dalam e- pembelajaran.
dipakai semakin kecil nilai kritis
yang dipakai sebagai acuan.
Nilai dari koefisien korelasi
Korelasi Sederhana antara Persepsi sebesar 0,45 tersebut diakumulasikan
Guru Tentang TIK dengan sehingga didapatkan nilai koefisien
Pemanfaatan TIK dalam determinasi sebesar 20% yang berarti
Pembelajaran IPA persepsi guru tentang TIK
Analisis korelasi memberikan pengaruh sebesar 20%
sederhana terhadap pemanfaatan TIK dalam
menggunakan analisis Pearson pembelajaran IPA dan sebesar 80%
Product Moment. Berdasarkan hasil dipengaruhi oleh variabel lain yang
pengolahan data diperoleh bahwa tidak diteliti dalam penelitian ini. Ini
antara persepsi guru tentang TIK berarti bahwa pemanfaatan TIK dalam
terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA juga dipengaruhi
pembelajaran IPA memiliki oleh faktor yang lain.
pengaruh positif. Pengaruh tersebut
dapat dibuktikan berdasarkan nilai rxy Berikut ini beberapa penlitian
tentang faktor lain yang
sebesar 0,45. Nilai tersebut mempengaruhi pemanfaatan TIK
dikonsultasikan pada tabel pedoman dalam pembelajaran. Berdasarkan
interpretasi koefisien korelasi yang penelitian Marzal dan Damris (2015)
menunjukkan hubungan tersebut fakor pengetahuan menjadi salah satu
berkategori sedang karena terletak pengaruh terhadap implementasi TIK.
di antara 0,40 – 0,599. Berdasarkan hasil penelitian yang
Kenyataan ini menyatakan fakta yang dilakukan dapat diketahui sebanyak
harus diperhatikan dan ditindak lanjuti 74% responden memiliki tingkat
oleh kepala sekolah di SMA/MA pengetahuan TIK yang rendah
Negeri di Kecamatan Gerung untuk berbading lurus dengan 88%
memperhatikan dan mengembangkan responden memiliki tingkat
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran implementasi TIK berada pada tingkat
rendah. Tingkat implementasi TIK DAFTAR PUSTAKA
guru matematika SMA/MA di
Kabupaten Tanjung tak satupun dari
Destiana, B., & Soenarto, S. (2014).
responden memiliki tingkat
Faktor determinan
implementasi TIK tinggi. Faktor
pemanfaatan TIK dan
lainnya di teliti oleh Destiana (2014)
pengaruhnya terhadap kinerja
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
guru SMK di Kabupaten
faktor sosial terhadap pemanfaatan
Gunungkidul. Jurnal
TIK dengan nilai koefisien faktor
Pendidikan Vokasi, 4(3).
sosial pada Output Path Coefficient
Dougherty, C. (2016). Introduction to
sebesar 0,315 yang berarti terdapat
pengaruh positif sebesar 31,5% econometrics. Oxford
terhadap pemanfaatan TIK. Secara University Press, USA.
logis hal ini dapat di pesepsikan
bahwa kondisi di Hadi, S. (2004). Metodologi
lingkungan sekitar yang mendukung Research, Jilid 2. Kemendiknas.
dapat menyebabkan guru termotivasi (2007). Peraturan Menteri
untuk turut serta menggunakan Pendidikan Nasional Republik
sistem atau teknologi yang Indonesia Nomor 16 Tahun
digunakan dilingkunganmya. Faktor 2007 Tentang Standar
sosial yang mempengaruhi dalam
pemanfaatan TIK oleh guru salah Kualifikasi Akademik dan
satunya dukungan atasan. Dukungan Kompetensi Guru. Jakarta:
atasan untuk menggunakan Kemendiknas.
perangkat TIK dalam bekerja akan
sangat mempengaruhi pemanfaatan Kemendiknas. 2014. Pedoman
TIK oleh guru. Dukungan yang di Pelaksanaan Tugas Guru TIK
maksudkan dapat berupa penyediaan
dan KKPI. Jakarta:
fasilitas, pelatihan- pelatihan dan
teknisi yang dapat membantu guru Kemendikbud.
saat mengalami kesulitan.
Mizal J., Damris D. (2015).
Investigasi Pengetahuan,
SIMPULAN Keterampilan dan
Implementasi
Berdasarkan hasil penelitian terdapat TeknologiInformasi dan
pengaruh yang positif dan signifikan Komunikasi Matematika
antaraPersepsi Guru Tentang TIK SMA/MA Kabupaten
Terhadap Pemanfaatan Teknologi Tanjung. Edu-Sains, 2(4): 37-
Informasi dan Komunikasi dalam 45.
Pembelajaran IPA SMA/MA Se- Munir. (2009). Pembelajaran jarak
Kecamatan Gerung dilihat dari jauh berbasis Teknologi Informasi
nilaikoefisien korelasi product dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
momen(rxy) yang diperoleh sebesar
0,45 dengan tingkat korelasi sedang. Nugroho, E. (2013). Pengaruh
Variabel persepsi guru tentang TIK Persepsi Guru Tentang Tik Dan
memberikan kontribusi terhadap Motivasi Kerja Guru Terhadap
pemanfaatan TIK dalam Pemanfaataan Teknologi Informasi
pembelajaran IPA sebesar 20% dan Dan Komunikasi Dalam
sisanya 80% dipengaruhi oleh Pembelajaran SMK RSBI Bidang
variabel lain yang tidak diteliti dalam Keahlian Teknik Elektro Di DIY.
penelitianini. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rakhmat, J. (2015). Psikologi
komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Redhana, I. W. (2019). Sugiyono. (2017). Statistika untuk
Mengembangkan keterampilan abad Penelitian.
ke-21 dalam pembelajaran kimia. Bandung: Alfabeta.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Widhiarso, W. (2011). Berurusan
13(1). Dengan Outlier. Yogyakarta:
Siahaan, S. (2015). Pemanfaatan Universitas Gajah Mada.
Teknologi Informasi dan Wiyanto & Yulianti. (2009).
Komunikasi dalam Perancangan Pembelajaran Inovatif.
Pembelajaran: Peluang, Tantangan, Semarang: Lembaga Pengembangan
Dan Harapan. Jurnal Teknodik, Pendidikan dan Profesi Universitas
19(3), 321-332. Sugiyono. (2016). Negeri Semarang.
Statistika untuk Penelitian.
.

Anda mungkin juga menyukai