Prodi : IPA A
Semester : 3 A
TA : 2021/2022
PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG TIK TERHADAP
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN IPA SMA/MA Se-
KECAMATAN GERUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang TIK
terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA SMA/MA se-Kecamatan Gerung.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Gerung, Sekolah Menegah
Atas Negeri 2 Gerung dan Madrasah Aliyah Negeri Gerung. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif expost facto. Teknik pengambilan sampel dengan sampling jenuh
diperoleh 22 sampel. Pengambilan data persepsi guru tentang TIK dan pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran IPA menggunakan angket tertutup skala likert. Teknik
analisis data dilakukan dengan analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan hasil
pengolahan data diperoleh bahwa antara persepsi guru tentang TIK terhadap
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA memiliki pengaruh positif. Pengaruh
tersebut dapat dibuktikan berdasarkan nilai rxy sebesar 0,45 yang menunjukkan
hubungan tersebut berkategori sedang.
Kata Kunci: Persepsi, TIK.
Abstract
This study aims to determine the effect of teacher perceptions of ICT on the use of ICT in
science learning for SMA / MA in Gerung West Lombok. This research was conducted in
Senior High School 1 Gerung, Senior High School 2 Gerung and Islamic Senior High
School West Lombok. This research is an ex post facto quantitative research. The
sampling technique with saturated sampling obtained 22 samples. Collecting data on
teacher perceptions of ICT and the use of ICT in science learning used a Likert scale
closed questionnaire. The data analysis technique was done by using regression analysis
and correlation. Based on the results of data processing, it showed that teachers'
perceptions of ICT towards the use of ICT in science learning had a positive effect. This
result based on rxy value of 0.45 which indicated the relationship is in the medium
category
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan tolak Pengakomodasian tersebut dilakukan
ukur dalam menentukan kemajuan dengan mengintegrasikan TIK pada
suatu bangsa.Pendidikan pada abad semua mata pelajaran termasuk semua
ke-21 harus mendorong generasi muda mata pelajaran sains seperti biologi,
untuk dapat mengembangkan potensi fisika, kimia dan matematika. Sains
dirinya dengan terus berinovasi dan atau Ilmu Pengetahuan Alam yang
berkarya sehingga bisa tetap survive sering di singkat IPA merupakan mata
dalam menghadapi perubahan di era pelajaran yang lebih menekankan pada
globalisasi. Perubahan ini dapat pengalaman secara langsung untuk
diantisipasi dengan menguasai mampu memahami alam sekitar secara
keterampilan abad ke-21. ilmiah (Wiyanto & Yulianti, 2009).
Keterampilan abad ke-21 merupakan Guru sebagai ujung tombak
keterampilan yang dibutuhkan oleh pendidikan dituntut untuk memiliki
peserta didik supaya berhasil dalam kemampuan di bidang TIK. Tuntutan
menghadapi tantangan kehidupan tersebut tertera dalam Permendiknas
yang semakin kompleks dan penuh Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar
dengan ketidakpastian serta berhasil kualifikasi akademik dan kompetensi
dalam karir di dunia kerja (Redhana, guru. Pada sub bab kompetensi
2019). pedagogik poin lima, guru dituntut
Salah satu keterampilan abad untuk mampu memanfaatkan TIK
ke-21 yang harus dikuasai oleh peserta untuk kepentingan penyelenggaraan
didik yaitu keterampilan literasi kegiatan pengembangan yang
teknologi informasi dan komunikasi. mendidik.
Teknologi informasi dan komunikasi Kemendikbud (2014)
(TIK) atau information and menjelaskan bahwa, fungsi integrasi
communication technology (ICT) TIK dalam pembelajaran adalah
adalah alat yang mendapat nilai untuk mengembangkan sumber
tambah dalam menghasilkan suatu belajar dan media pembelajaran,
informasi yang cepat, lengkap, akurat, persiapan pembelajaran, proses
transfaran dan mutakhir. Oleh karena pembelajaran, penilaian
itu, TIK dapat diartikan sebagai segala pembelajaran dan pelaporan hasil
sesuatu yang memudahkan manusia belajar. Hal ini dilakukan untuk
dalam menyalurkan informasi secara meningkatkan mutu dan kualitas
cepat dan efektif, baik berupa program pembelajaran.
maupun peralatan (Munir, 2009). Kenyataan yang terjadi saat ini
Keterampilan abad ke-21 ini di sekolah masih banyak guru IPA
tidak dimiliki sejak lahir akan tetapi yang memiliki kendala dalam
diperoleh dari proses latihan, belajar memanfaatkan TIK dalam
dan pengalaman sehingga efektif jika pembelajaran yang disebabkan oleh
ditempuh melalui jalur pendidikan. beberapa faktor. Salah satunya yaitu
Solusi yang diberikan oleh pemerintah persepsi guru terhadap TIK. Persepsi
Indonesia adalah dengan menerapkan adalah pengalaman tentang suatu
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 objek, peristiwa atau hubungan-
merespon dan mengakomodasi hubungan yang diperoleh seseorang
perkembangan dalam meningkatkan dengan cara menyimpulkan
kualitas pembelajaran. informasi dan menafsirkan pesan
(Rakhmat, 2015). sebagai pendorong seorang guru IPA
Persepsi guru menjadi salah untuk menciptakan pembelajaran di
satu faktor yang menentukan kelas maupun maya dengan
keterlaksanaan pemanfaatan TIK memanfaatkan TIK dalam
untuk kegiatan pembelajaran IPA. pembelajaran secara efektif.
Faktor ini memberikan sumbangsih
Sehingga dapat menbentuk persepsi guru tentang TIK terhadap
sumber daya manusia (SDM) yang pemanfaatan Teknologi Informasi
unggul sehingga memiliki daya saing dan Komunikasi dalam pembelajaran
tinggi di era globalisasi (Siahaan, IPA SMA/MA Se-Kecamatan
2014). Gerung.
Oleh kerena itu, perlu
dilakukannya penelitian pengaruh
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan yakni angket persepsi guru tentang
November–Desember 2019 di tiga teknologi informasi dan komunikasi
sekolah, yaitu SMAN 1 Gerung, SMAN (TIK) dan angket pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran IPA. Instrumen
2 Gerung dan MAN Lombok Barat.
kuesioner yang telah disusun dapat
Jenis penelitian ini kuantitatif ex- post digunakan setelah di uji validitasnya
facto merupakan penelitian yang menggunakan 2 uji validitas yaitu
dilakukan untuk meneliti suatu variabel empiris dan kontruksi. Validitas
bebas yang telah terjadi ketika penelitian empiris menggunakan rumus Korelasi
mulai dengan pengamatan variabel yang Pearson Product Moment dengan
terikat dalam suatu suatu penelitian perhitungan secara manual dan
Microsoft excel 2007. Validitas
(Sugiyono, 2017).
konstruk dilakukan oleh validator.
Variabel dalam penelitian ini Validator pada penelitian ini adalah
adalah persepsi guru IPA tentang dosen pendidikan kimia. Selanjutnya
TIK sebagai variabel bebas (X) dan untuk mengukur tingkat kepercayaan
pemanfaatan TIK dalam atau seberapa dapat diandalkannya
pembelajaran IPA oleh guru IPA se- angket yang telah divalidasi menjadi
Kecamatan Gerung sebagai variabel alat ukur dalam penelitian ini
terikat (Y). dilakukan uji reliabilitas instrumen
Populasi dalam penelitian ini menggunkan rumus Alpha Cronbach.
meliputi seluruh guru mata pelajaran Teknik pengumpulan data pada
IPA yang terdiri dari guru kimia, penelitian ini menggunakan instrumen
fisika dan biologi di SMA/MA se- angket yang didistribusikan ke sampel
Kecamatan Gerung yang berjumlah yang telah ditentukan di tiga sekolah
22 Guru.Teknik yang digunakan yaitu SMAN 1 Gerung, SMAN 2
dalam pengambilan sampel yaitu Gerung, dan MAN Lombok Barat.
dengan menggunakan teknik Angket dibagikan kepada guru secara
sampling jenuh. Sampel pada acak yang sesuai dengan jumlah
penelitian ini meliputi seluruh semua sampel yang telah ditetapkan.
popolasi. Kemudian angket dikumpulkan
Instrumen pada penelitian ini kembali dengan jumlah yang sama
berupa angket (kuesioner) tertutup dengan angket yang telah dibagikan.
(berskala Likert) yang dimodifikasi Teknik analisis data
dari Eko Nugroho (2013). Penelitian menggunakan statistik inferensial
ini memiliki dua variabel sehingga karena untuk menguji kebenaran
instrumen yang digunakan ada dua hipotesis yang di ajukan. Jenis
hipotesis yang diuji merupakan dalam sampel yang diambil dari
hipotesis assosiatif, yaitu dugaan populasi tersebut. Bentuk hubungan
tentang adanya hubungan antar antar variabel yang dimaksudkan
variabel dalam populasi yang diuji dalam penelitian ini yaitu hubungan
melalui hubungan antar variabel sebab akibat (kausal).
Berdasarkan hal-hal tersebut korelasi product moment pearson
statistik parametris yang sesuai untuk untuk mengukur besarnya hubungan
digunakan dalam penelitian ini yaitu
dua variabel yaitu variabel persepsi sebelum melakukan statistik
guru tentang TIK parametris, terlebih dahulu dilakukan
(X) dan variabel pemanfaatan TIK uji asumsi yaitu uji normalitas data dan
dalam pembelajaran IPA (Y). Statistik untuk analisis regresi harus terpenuhi
parametris memerlukan beberapa asumsi linearitas (Sugiyono, 2017).
asumsi yang harus terpenuhi, sehingga Dalam
penelitian ini, data yang akan di uji diperoleh melalui uji linieritas akan
normalitasnya adalah hasil dari angket menentukan teknik analisis regresi
persepsi guru tentang TIK dan angket yang digunakan, apabila dari hasil uji
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran linieritas didapatkan kesimpulan
IPA. Pengujian normalitas data pada bahwa distribusi data penelitian
penelitian ini menggunakan Chi dikategorikan linier maka penelitian
Kuadrat (χ2). harus diselesaikan dengan teknik
Menurut Hadi (2004) Uji linearitas analisis regresi linier. Demikian
dilakukan untuk mengetahui hubungan sebaliknya apabila ternyata tidak linier
anatara variabel bebas (X) dan variabel maka distribusi data penelitian harus
terikat (Y) berbentuk linear. Uji dianalisis dengan teknik analisis
linearitas dilakukan dengan regresi non-linier.
menggunakan uji F. Hasil yang
y = 0,7285x + 15,027
R² = 0,4479