Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu 6

Nama : Rizky Syahputra

Nim : 1112100188

Mata Kuliah : Birokrasi dan Governansi

1. Jelaskan mengapa muncul konsep Dynamic Governance, jelaskan prinsip-prinsipnya

Konsep ini muncul sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan dalam model tata kelola

tradisional yang seringkali tidak dapat memfasilitasi partisipasi yang memadai dan

pengambilan keputusan yang inklusif. Hal ini seringkali menghasilkan sistem yangkurang

responsif terhadap kebutuhan dan perspektif yang berbeda-beda dari anggota organisasi.

Selain itu, konsep Dynamic Governance juga memungkinkan organisasi untuk lebih

adaptif danfleksibel dalam merespons perubahan lingkungan dan kebutuhan anggota. Dalam

model ini, organisasi dianggap sebagai sistem yang hidup, dan proses tata kelola harus dapat

beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Prinsip-prinsip konsep Dynamic Governance:

a. Inklusif: Konsep Dynamic Governance mengutamakan inklusivitas, yaitu memastikan

bahwa setiap anggota organisasi memiliki suara yang sama dalam proses pengambilan

keputusan. Setiap orang dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga

dalam kontribusinya terhadap organisasi.

b. Partisipatif: Konsep Dynamic Governance mendorong partisipasi aktif dari semua anggota

organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Ini dilakukan dengan mendorong diskusi

terbuka, mendengarkan masukan dari semua pihak, dan memastikan bahwa semua

anggota organisasi memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada prosespengambilan


keputusan.

c. Adaptif: Konsep Dynamic Governance memahami bahwa organisasi harus dapat

beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan dan kebutuhan anggota.

d. Transparan: Konsep Dynamic Governance mendorong transparansi dalam pengambilan

keputusan dan tata kelola organisasi. Dilakukan dengan memastikan bahwa semua

anggota organisasi memahami proses pengambilan keputusan dan memilik akses

terhadap informasi yang relevan tentang organisasi.

2. Apa kekuatan dan kelemahan Dynamic Governance?

Kekuatan dari konsep Dynamic Governance :

a. Inklusif dan partisipatif: Konsep Dynamic Governance mengutamakan inklusivitas

dan partisipasi aktif dari semua anggota organisasi dalam proses pengambilan

keputusan. Dengan demikian, setiap anggota organisasi memiliki suara yang sama

dalam menentukan arah dan kebijakan organisasi.

b. Fleksibel dan responsif: Konsep Dynamic Governance memungkinkan organisasi

untuk lebih adaptif dan fleksibel dalam merespons perubahan lingkungan dan

kebutuhan anggota. Dalam model ini, proses tata kelola harus dapat beradaptasi

dengan perubahanyang terjadi.

c. Meningkatkan kepercayaan: Konsep Dynamic Governance mendorong transparansi

dalam pengambilan keputusan dan tata kelola organisasi. Ini dapat meningkatkan

kepercayaan anggota organisasi dan meminimalkan potensi konflik karena setiap

orang memahami proses pengambilan keputusan dan memiliki akses terhadap

informasi yangrelevan.

d. Meningkatkan inovasi dan kreativitas: Konsep Dynamic Governance memungkinkan


anggota organisasi untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan

keputusan. Ini dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas, karena setiap orang

memiliki kesempatanuntuk memberikan masukan dan ide-ide baru.

e. Meningkatkan komitmen: Konsep Dynamic Governance dapat meningkatkan

komitmen anggota organisasi terhadap tujuan dan visi organisasi, karena mereka

merasa lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Kelemahan dari konsep Dynamic Governance:

a. Memerlukan Pembelajaran yang Mendalam: Dynamic Governance tidak mudah


dipahamidan

diimplementasikan. Hal ini karena metodenya yang cukup kompleks dan memerlukan

pembelajaran yang mendalam.

b. Membutuhkan Keterampilan dan Komitmen: Dynamic Governance juga memerlukan

keterampilan khusus dan komitmen yang kuat dari semua anggota organisasi. Hal ini

termasuk kemampuan untuk bekerja sama dan memecahkan masalah secara kolaboratif.

c. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Organisasi: Konsep Dynamic Governance lebih cocok

untuk organisasi yang relatif besar dan kompleks. Organisasi kecil atau startup mungkin

tidak memiliki sumber daya dan struktur yang diperlukan untuk menerapkan metode ini.

d. Mungkin Tidak Terlalu Efektif dalam Kondisi Krisis: Dynamic Governance memilikifokus

pada konsensus dan pengambilan keputusan yang berkelanjutan, yang mungkintidak

cocok untuk situasi krisis atau keadaan di mana keputusan harus diambil dengancepat.

e. Memerlukan Waktu yang Lebih Lama: Dynamic Governance memerlukan waktu yang

lebih lama dalam proses pengambilan keputusan karena melibatkan diskusi dan

konsensus yang lebih luas. Ini bisa menjadi tantangan bagi organisasi yang beroperasi
dalam lingkungan yang cepat dan dinamis

Anda mungkin juga menyukai