Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengambilan Keputusan Kelompok


Pengambilan keputusan sering dijelaskan sebagai tindakan memilih diantara beberapa
kemungkinan. Banyak manajer merasa bahwa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok
lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan banyak pihak. Tujuan
pengambilan keputusan dalam kelompok adalah untuk mengambil suatu keputusan dengan
pertimbangan yang matang agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh anggota
kelompok. Karakteristik-karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan
manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah sebaiknya pembuatan keputusan
kelompok digunakan atau tidak. Pengambilan keputusan dalam kelompok menunjukan bahwa
telah adanya kesepakatan antar anggota kelompok mengenai bagaimana cara untuk bisa
mencapai tujuan yang diharapkan. Ada 4 syarat keputusan kelompok yang efektif, yaitu :
a. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan sepenuhnya. Artinya semua anggota
kelompok itu harus berusaha mengutarakan pendapatnya, setelah semua pendapat
terkumpulkan nantinya akan diseleksi secara bersama-sama hingga tercapai
kesepakatan untuk satu keputusan bersama.
b. Penggunaan waktu yang efisien dalam mencari dan menetapkan keputusan(waktu
diskusi) dan waktu pelaksanaan keputusan yang tidak ditunda atau menghindari
pelaksanan keputusan yang lambat.
c. Keputusan yang tepat dan berkualitas.
d. Keputusan yang dapat dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.
Dasar kelompok untuk membuat keputusan semakin lama mungkin banyak diterima
secara luas. Melalui pembuatan keputusan kelompok maka mereka yang akan terpengaruh
oleh sebuah keputusan, diberikan peluang untuk ikut serta dalam perumusannya. Sudah
diakui, keputusan-keputusan yang dibuat kelompok adalah sering kali lebih baik dari pada
keputusan-keputusan dari rata-rata anggota kelompok.
Terdapat dua alasan mengapa keputusan diambil secara kelompok adalah sebagai
berikut.
1. Jumlah seluruh pengetahuan kelompok itu adalah lebih besar.
2. Kelompok itu mempunyai gagasan alternatif-alternatif yang lebih luas dalam proses
keputusan.
H. A. Simon dalam bukunya administrative behaviour (1947), mengemukakan tiga
proses dalam pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut.

Pengambilan Keputusan (2) |

a. Inte Ligence activity, yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan yang
intelligent.
b. Design activity, yaitu proses menemukan masalah, mengambangkan pemahaman dan
menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakkan lebih lanjut, jadi ada
perencanaan pola kegiatan.
c. Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternative
/kemungkinan pemecahan.
Cara lain untuk memahami tindak komunikasi dalam kelompok adalah dengan melihat
bagaimana suatu kelompok menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil
keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat
metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without
discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after
discussion), dan kesepakatan (consensus).
1. Kewenangan Tanpa Diskusi
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin
otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa
keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika kelompok tidak mempunyai waktu yang
cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup
sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan
dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk
mendapatkan persetujuan para anggotanya.
2. Pendapat Ahli
Kadang-kadang seorang anggota kelompok oleh anggota lainnya diberi
predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan
kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan
bekerja dengan baik, apabila seorang anggota kelompok yang dianggap ahli tersebut
memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh
anggota kelompok lainnya.
3. Kewenangan Setelah Diskusi
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after
discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota kelompok
dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil
Pengambilan Keputusan (2) |

melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para
anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam
pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang
terlalu meluas. Dengan kata lain, pendapat anggota kelompok sangat diperhatikan
dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan,
kelompok

masih

berpengaruh.

Proses

pengambilan

keputusan,

berusaha

mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan


dipertimbangkan.
4. Kesepakatan
Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu
kelompok mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini
memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota kelompok akan
dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab
para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus
sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis
dan kompleks.
2. Kelebihan dan Kelemahan Keputusan Kelompok
2.1 Kelebihan Pengambilan Keputusan Kelompok
Menurut Mansoer (1989:69) ada beberapa kelebihan keputusan kelompok dibandingkan
dengan keputusan individual, antara lain sebagai berikut:
a. Informasi yang lengkap lebih mungkin diadakan. Dalam kelompok terhimpun
banyak pengalaman dan pandangan daripada seorang.
b. Banyak alternatif yang muncul, karena kelompok mempunyai informasi banyak
dalam jumlah dan ragamnya dan dapat mengidentifikasi lebih banyak kemungkinan.
Lebih-lebih lagi kelompok itu terdiri atas berbagai keahlian dan latar belakang
pengalaman.
c. Keputusan kelompok lebih berterima. Hal ini disebabkan karena keputusan
kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan pendapat, sehingga keputusannya
lebih besar kemungkinan mendapat persetujuan lebih dari banyak orang.
d. Meningkatkan kesempatan terlaksananya hak orang banyak. Keputusan kelompok
lebih sesuai dengan hak demokrasi. Mengingat banyak kesempatan oleh manajer
untuk mengambil keputusan sendiri, maka mengambil kebijaksanaan untuk memberi
kesempatan kepada orang lain yang ahli untuk turut mengambil kebagian dalam

Pengambilan Keputusan (2) |

pengambilan keputusan, adalah merupakan upya meningkatkan legistimasi orang


lain.
2.2 Kekurangan pengambilan keputusan kelompok
Selain memiliki kelebihan, pengambilan keputusan secara kelompok juga tidak lepas
dari beberapa kelemahan, di antaranya adalah:
a. Memakan waktu. Keputusan kelompok diperoleh dari hasil diskusi yang panjang,
banyak waktu dipakai untuk rapat-rapat, sedangkan pengambilan keputusan sendiri
oleh manajer bisa diambil dalam waktu singkat, tepat pada saat masalahnya timbul.
b. Dominasi minoritas. Tidak mungkin dalam satu kelompokterwakili semua
kepentingan dalam organissi dan seringkali hanya terdiri atas segelintir orang saja.
Kesempatan ini oleh para anggota kelompok sering digunakan untuk memenangkan
kepentingan orang-orangtertentu dalam organisasinya yang sengaja atau tidak
sengaja diwakilinya. Ada kecenderungan dia mendominasi kepentingan orang
terbanyak.
c. Tekanan untuk menyesuaikan. Dalam kelompok ada saja golongan yang
mempunyai pengaruh dan menekan kelompok untuk menyesuaikan diri dengan
kehendaknya.
d. Tanggungjawab

tersamar.

Pada

keputusan

individual

jelas

siapa

yang

bertanggungjawab, tapi pada keputusan kelompok dari mereka (para anggota) tidak
bisa dimintai pertanggungjawaban perorangan. Tanggung jawab perorangan luluh
dalam tanggungjawab bersama.
3. Berbagai Gaya Dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu sudut pandang gaya pengambilan keputusan mengemukakan bahwa orang
berbeda menurut dua dimensi cara mereka mendekati pengambilan keputusan yaitu cara
berpikir seseorang. Sebagian di antara banyaknya orang cenderung lebih bersifat rasional dan
logis dalam cara berpikir atau memproses informasi. Jenis rasional memandang informasi
secara teratur dan memastikan bahwa informasi itu logis dan konsisten sebelum mengambil
keputusan. Sebagian lagi di antara banyaknya orang cenderung lebih bersifat kreatif dan
intuitif. Jenis intuitif tidak harus memproses informasi menurut urutan tertentu melainkan
merasa puas memandangnya sebagai keseluruhan.
Dimensi lain menggambarkan toleransi seseorang terhadap ambiguitas. Sekali lagi,
sebagian di antara banyaknya orang mempunyai toleransi ambiguitas yang rendah. Jenis itu
mempunyai konsistensi dan keteraturan atas cara mereka menyusun informasi sehingga
ambiguitas itu minimal. Di lain pihak, sebagian di antara banyaknya orang dapat
menanggung tingkatan ambiguitas yang tinggi dan mampu memproses banyak pemikiran
Pengambilan Keputusan (2) |

sekaligus. Apabila dibuat diagram dua dimensi tersebut, maka terbentuklah empat gaya
pengambilan keputusan, diantaranya yaitu:
a. Gaya mengarahkan. Orang yang menggunakan gaya ini memiliki toleransi rendah
terhadap ambiguitas dan bersikap rasional dalam cara berpikirnya. Mereka itu efisien
dan logis. Jenis mengarahkan membuat keputusan secara cepat dan memusatkan
perhatian pada jangka pendek. Kecepatan dan efisiensi mereka dalam membuat
keputusan sering mengakibatkan mereka mengambil keputusan dengan informasi
minimum dan dengan menilai sedikit alternatif saja.
b. Gaya analitis. Pembuat keputusan gaya ini mempunyai jauh lebih banyak toleransi
terhadap ambiguitas dari pada jenis mengarahkan. Mereka menginginkan lebih
banyak informasi sebelum mengambil keputusan dan merenungkan lebih banyak
alternatif daripada pengambil keputusan yang bergaya mengarahkan. Para pengambil
keputusan analitis paling baik di cirikan sebagai pengambil keputusan yang hati-hati
dengan kemampuan untuk beradaptasi atau menghadapi situasi-situasi yang unik.
c. Gaya konseptual. Individu-individu dengan gaya konseptual cenderung amat luas
pandangan mereka dan akan melihat banyak alternatif. Mereka memusatkan perhatian
jangka panjang dan sangat baik dalam menemukan pemecahan kreatif atas sejumlah
masalah.
d. Gaya perilaku. Para pengambil keputusan gaya ini sangat baik dalam bekerjasama
dengan orang lain. Mereka menaruh perhatian pada prestasi anak buah dan sangat
suka menerima saran dari orang lain. Seringkali mereka menggunakan rapat untuk
berkomunikasi meskipun mereka berusaha menghindari konflik. Penerimaaan oleh
orang lain itu penting bagi para pengambil keputusan yang bergaya perilaku.
Meskipun ke empat gaya pengambilan keputusan ini khas, kebanyakan manager
mempunyai lebih dari satu gaya. Barangkali lebih realistis jika memikirkan gaya yang
dominan pada diri manager tertentu dan gaya alternatifnya.
4. Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan
Operasi berbagai organisai telah semakin kompleks dan mahal. Karena itu, menjadi
semakin sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana dan keputusan yang
efektif. Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah
dikembangkan lebih dari 40 tahun dan dikenal sebagai teknik management science dan
operations research. Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan bergantian dengan
pengertian yang sama yaitu riset operasi (operations research).
Pada Perang Dunia ke II, muncul pendekatan-pendekatan riset operasi. Riset operasi
mencakup pengumpulan bersama tim-tim para ahli, seperti ahli matematika, fisika, dan
Pengambilan Keputusan (2) |

statistika untuk membantu kekuatan angkatan perang membuat berbagai keputusan


pengoperasian strategik. Mereka memadukan berbagai pengetahuan untuk mengembangkan
model-model kuantitatif, yang menunjukkan variable-variabel dalam setiap situasi. Setelah
model-model dirancang dapat dimanipulasi untuk mencerminkan berbagai perubahan
variabel-variabel, dan kemudian dapat ditentukan manipulasi mana yang memproduksi hasilhasil maksimum. Sesudah Perang Dunia ke II berakhir, di mana riset operasi sangat sukses,
banyak ahli riset operasi kembali-kembali ke posisi-posisi mereka dalam universitas, bisnis,
organisasi pemerintah serta menerapkan berbagai teknik riset operasi pada bermacam-macam
masalah bisnis.
Riset operasi bermaksud untuk menggambarkan, memahami, dan memperkirakan atau
meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan.
Tujuan riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan keputusan. Dalam hal ini, teknik-teknik ilrniah dan matematik untuk membangun
model-model yang meramal perubahan-perubahan dalam lingkungan, memperkirakan hasil
bermacam-macam kegiatan, dan mengevaluasi hasil-hasil tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknik-teknik yang beberapa di antaranya menjadi semakin kompleks, penggunaan teknik-teknik riset operasi dalam industri, pemerintahan dan
sektor sosial terus berkembang,. Karena itu, pemilihan dan penerapan salah satu teknik
bukanlah pekerjaan yang mudah. Manajer harus cukup mengetahui atau menguasai riset
operasi untuk dapat memilih pendekatan yang tepat bagi organisasinya

atau

mengkomunikasikan kepada staf profesional yang akan membuat pilihan. Teknik-teknik riset
operasi adalah relatif baru, dan manajer harus belajar menggunakannya. Model-model riset
operasi yang akan dibahas di sini terbatas hanya tentang anggapan-anggapan yang
mendasarinya, kemampuan dan keterbatasan, tidak mencakup masalah teknik matematiknya.
4.1 Ciri-ciri Riset Operasi
Terdapat tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut:
a. Terpusat Pada Pembuatan Keputusan. Hasil akhir riset operasi harus berupa informasi
yang secara langsung membantu manajer mencapai suatu keputusan. Lebih dari itu,
usulan riset operasi harus dapat diimplementasikan.
b. Penggunaan Metoda Ilmiah. Riset operasi mempergunakan pendekatan ilmiah untuk
pemecahan masalah. Ini meliputi perumusan masalah, pemahaman perilaku sistem
masalah, dan pengembangan berbagai penyelesaian yang mungkin.
c. Penggunaan Model Matematik. Suatu model, menurut definisi, adalah suatu penyajian
dari kenyataan. Riset operasi menyederhanakan unsur-unsur masalah kompleks
Pengambilan Keputusan (2) |

menjadi berbagai persamaan matematik, yang digunakan untuk menyusun suatu


model. Unsur-unsur model diubah-ubah dan dimanipulasi dalam berbagai percobaan
yang dibuat, serta hasil-hasilnya dilaporkan dengan anggapan akan terjadi dalam
situasi nyata.
d. Efektivitas Ekonomis. Kegiatan yang disarankan oleh riset operasi hams memberi
hasil keuangan yang lebih besar dibanding biayanya, dalam bentuk penghematan atau
penghasilan. Suatu saran yang akan memecahkan masalah tetapi terlalu mahal untuk
diimplementasikan, adalah tidak efektif.
e. Bergantung Pada Komputer. Komputer biasanya diperlukan untuk memroses model,
bila perhitungan yang harus dilakukan terlalu kompleks atau membosankan bagi
manusia untuk menanganinya secara efisien.
f. Pendekatan Tim. Masalah-masalah yang dialamatkan kepada riset operasi sering
terlalu kompleks bagi seorang untuk memecahkannya sendiri. Berbagai ketrampilan
dan pengetahuan dari sejumlah spesialis berbagai disiplin ilmu seperti ahli ekonomi,
statistik, psikologi industri diperlukan sebagai suatu tim.
g. Orientasi Sistem. Riset operasi mempertimbangkan apa yang paling baik bagi
organisasi sebagai keseluruhan, bukan bagi suatu departernen atau divisi. Proses riset
operasi sering ditandai dengan kesulitan dalam menghadapi perbedaan kepentingan
tidak hanya antara bagian dan keseluruhan, tetapi juga di antara bagian-bagian sendiri.
4.2 Tahap tahap pendekatan Riset Operasi
Pendekatan Riset Operasi untuk pemecahan masalah mempunyai lima Tahap:
a. Diagnosa Masalah: sebelum masalah dapat dimulai, unsur unsur pokok masalah
harus diidentifikasi.
b. Perumusan masalah: setelah unsur unsur pokok masalah diketahui, tim riset harus
mulai merumuskan masalah dalam bentuk tertentu, dengan menentukan kriteria apa
yang harus dipenuhi penyelesaian yang diusulkan dan aspek aspek apa yang diluar
kendali para manager (Uncontrollable Variables) ataupun yang sekiranya dapat
dikendalikan oleh para manager (Controllable Variables).
c. Pembuatan Model: Penyelesian terbaik dapat ditentukan melalui pengujian berbagai
kemungkinan, karena kondisi dalam dunia nyata tidak dapat dimanipulasi dengan
berbagai percobaan dalam periode menyusun suatu model matematik yang secara
simbolik menggabungkan unsur unsur masalah , rumusan rumusan matemati ini
menggambarkan antar hubungan diantara unsur masalah, dalam model nilai nilai
berbagai variable terkendali dapat diubah tanpa mengganggu jalannya organisasi.

Pengambilan Keputusan (2) |

d. Analisa Model : setelah model dasar tersusun, harus dicari penyelesaian masalah,
Kombinasi nilai nilai yang paling baik (biasanya diolah dengan komputer) bagi
pencapaian tujuan merupakan penyelesaian masalah.
e. Implementasi Penemuan : Staf riset operasi hanya menyarankan manager yang
harus menerapkan penemuan penemuan karena biasanya manajer ialah orang yang
prgmatis,

mereka

mungkin

mngabaikan

rekomendasi

riset

operasi

dan

menganggapnya sebagai proses Teoritisasi Menara Gading. Pemecahannya ialah


dengan melibatkan manajer sepenuhnya dalam tim sejak proyek riset operasi
dimulai.
4.3 Berbagai Model dan Teknik Riset Operasi
Ada sejumlah model yang digunakan dalam riset operasi, pembedaan yang dibuat
adalah model normatif dan model deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang
seharusnya dilakukan, menyajikan kepada manajer penyelesaian terbaik. Model deskriptif
menggambarkan segala sesuatu sebagaimana adanya. Memberi informasi yang dibutuhkan
manajer untuk membuat keputusan dan tidak menawarkan penyelesaian masalah, tetapi saran
apabila terjadi perubahan variabel-variabel masalah.
Program linear (linear programing) yaitu suatu peralatan riset operasi yang digunakan
untuk memecahkan masalah dengan jawaban yang terbaik dari serangkaian alternatif. Model
program linier termasuk model normatif, karena mencari penyelesaian optimum. Model ini
dapat diterapkan dalam berbagai operasi bisnis dan industri untuk mendapatkan nilai
maksimum, misalnya penetapan keluaran mesin maksimum dan campuran produk terbaik.
Teori antrian merupakan garis tunggu untuk dilayani. Teori ini dikembangkan untuk
membantu para manajer dalam memutuskan berapa panjang garis tunggu yang dapat ditrima.
Teori antrian memungkinkan pembuatan suatu keputusan yang akan menyeimbangkan total
biaya yang timbul karena individu harus menunggu untuk dilayani. Teori antrian ini
merupakan peralatan (sistem) pengelolaan yang menguntungkan bagi organisasi yang
mempunyai masalah-masalah garis tunggu.
Teori permainan (game theory) yaitu suatu pendekatan matematik untuk membuat
model persaingan antar pihak-pihak yang berkepntingan. Dikembangkan untuk menganalisa
proses pembutan keputusan dalam berbagai situasi yang melibatkan konflik. Teori permainan
membantu para manajer yang sedang bersaing dalam pengembanganstrategi yang akan
memberikan kombinasi manfaat tinggi dengan biaya yang rendah. Teori permainan ini baru
Pengambilan Keputusan (2) |

dikembangkan untuk masalah yang sederhana dalam perencanaan dan strategi, tetapi belum
dikembangkan sebagai pedoman kuat bagi semua masalah.
Model rantai markov (markov chains) adalah suatu teknik matematik yang berguna
untuk pembuatan model berbagai sistem dan proses bisnis. Model ini digunakan untuk
memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam berbagai variabel
dinamik berdasarkan perubahan-perubahan di waktu yang lalu. Ini memungkinkan para
manajer menganalisa kejadian-kejadian secara matematik yang terjadi dalam waktu yang
berurutan.
Programasi

dinamik

(dynamic

programming)

merupakan

sekumpulan

teknik

programasi matematik yang digunakan untuk membuat keputusan yang bertingkat-tingkat


(multistage). Tujuan dari programasi dinamik adalah untuk mengoptimumkan (maksimum
atau minimum) dari keseluruhan keputusan-keputusan yang berurutan yang saling
berhubungan sepanjang periode tertentu.
Simulasi, yaitu kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan
kehidupan nyata) dalam berbagaicara teratur dan direncanakan. Model simulasi dirancang
untuk masalah-masalah yang terlalu kompleks bila digambarkan atau dipecahkan dengan
persamaan-persamaan matematik standar.
4.4Aplikasi Teknik-teknik Riset Operasi
Dalam praktek manajerial teknik-teknik riset operasi yang sering ditetapkan ada
delapan jenis masalah, yaitu :
a. Persediaan, memenumasalah ini paling tepat dipecahkan dengan teknik riset operasi
karena menyangkut penyeimbangan tujuan yang saling bertentangan antara biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan produk.
b. Alokasi, dalam hal ini terdapat dua jenis masalah alokasi
c. Sekumpulan sumberdaya tertentu yang dapat di kombinasikan dengan cara-cara yang
berbeda untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
d. Sumberdaya yang tidak cukup untuk melaksanakan semua pekerjaan yang diinginkan
manajer, dapat diatasi dengan mencari kombinasi antar produk yang saling
menguntungkan.
e. Antrian, hal ini menyangkut perancangan berbagai fasilitas untuk memenuhi
permintaan akan pelayanan.

Pengambilan Keputusan (2) |

f.

Pengurutan, hal ini ada saat manajer harus memutuskan kedalam urutan bagaimana

bagian-bagian pekerjaan akan dilaksanakan.


g. Routing( penaklukkan), hal ini ada saat manajer harus memutuskan kapan bagianbagian suatu pekerjaan dilaksanakan.
h. Penggantian, hal ini ada saat manajer harus memutuskan secara tepat untuk mengganti
suatu barang setiap kali rusak atau menunggu sampai sejumlah barang rusak kemudian
menggantinya.
i. Persaingan, dalam hal ini masalahnya adalah bagaimana menemukan strategi dan
keputusan yang akan meminimumkan kehilangan di pihak lain.
j. Pencarian, dalam hal ini masalahnya adalah mencari keseimbangan yang tepat antara
pengadaan informasi yang cukup dan menekan biaya pengumpulan informasi.
4.5 Kebaikan penggunaan riset operasi
Adapun kebaikan dari penggunaan riset operasi adalah sebagai berikut.
a. Memungkinkan untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar
menjadi lebih kecil sehingga mudah untuk di diagnosa.
b. Dalam penyusunan model riset operasi akan menghasikan suatu keputusan yang
baik.
c. Teknik riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternatif dan pembuatan
pilihan yang tepat.
4.6Keterbatasan teknik riset operasi
Adapun keterbatasan dari penggunaan riset operasi adalah sebagai berikut.
a. Proyek riset operasi memakan biaya yang mahal.
b. Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
c. Riset operasi mudah terpisah dari kenyataan.
4.7 Masalah-masalah pendekatan riset operasi
Menurut Grayson (seorang manajer dengan latar belakang pendidikan manajemen
science) diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Kuranganya waktu
b. Ketiadaan data

Pengambilan Keputusan (2) |

10

Anda mungkin juga menyukai