Anda di halaman 1dari 2

BECAK PENYOK PAK ANDRE

Andre Soejaningrat , sebuah nama yang begitu tersohor di sebuah kota yang masih lekat akan tradisi dan
nilai luhur budaya nenek moyangnya . Dia di kenal sebagai salah satu bangsawan dengan kekayaan
yang hampir sama dengan para patih di era patih Gajah Mada. Bayangkan saja mobilnya Mercedez Benz
C 36 tahun 1994 yang hanya di punyai oleh dia dan orang nomor satu di negeri ini. Dengan ribuan hektar
tanahnya yang membentang diseluruh kota Jago ini rakyat jenaka sering menyebut pak Andre sebagai
Malingyuner.

Mengapa para rakyat sering menyebut sebagai malingyuner nah mari kita bahas tentang Pak Andre
Soejaninngrat sebuah nama yang begitu tersohor di kota yang begitu damai ini hehe.

“ Dor,”, Dor, Dor, Dor” bunyi tembakan praurit Batalyon Sibraka , dua peluru menyasar kaki seorang
bapak seapruh baya membuat dia langsur tersungkur.

“Hah,hah., hah, detak jantungnya berdeguk kencang tanganya gemetar, darah nya mengalir deras dari
kedua kaki yang terkena timah panas dari laras panjang , rasa sakit yang luar biasa menusuk hingga ke
tulang-tulangnya, dagingnya mengelupas dan tulang warna pink muda semu putih nampak terlihat jelas,
seperti tulang kambing korban yang baru di sembelih tapi ini benar benar tulang manusia.

“ Diangkatnya kedua tangan tanpa mengucap apapun, “

“ Matimumu kapan cok”, hardik Marmut sang perwira yang dengan bangganya mampu melumpuhkan
seorang tentara dari kaum pembrontak.

“ Darmo hanya terdiam dan pasrah , ketakutan menghampirinya, sampai jantungnya seakan lepas dari
raganya, namun kebanggaaan akan kepercayaannya membuat dia tetap terlihat sangat tenang untuk
ukuran buronan pembrontak yang nasibnya hanya tinggal di dor saja.

Si Marmut mulai memborgol tangan Darmo dan teman-temanya , dan memasukan meraka ke sebuah
truk sampah yang di modif menjadi sebuah truk tentara.

“ Lapor ndan , Darmo dan kawan- kawanya sudah keok , cuma kita terpakasa tembak mati tiga orang
ndan soalnya mereka nglawanny ampuh ndan, Lapor Marmut kepada Jarwo kepala komandan batalyon
Sibraka,lewat handi talkinya

“ Siap Le , joss tenan, si Darmo masih hidupkan, bawa kantor ya kita makan-makan nanti.

“ Siap Ndan masih hidup kok cuman ketembak kakinya aja” ,

“ Siap, bawa kantor ya.

Begitulah kronologi pennagkapan Darmo seorang petinggi tentara pembrontak SPFD (Spirit Pride
Fredoom until Die), sebuah pergerakan buruh yang begitu sensasional kala itu.

Darmo hanya duduk terdiam merenung memikirkan peristiwa tadi dengan kedua tangan di borgol dan
darah yang masih mengucur bersama ke empat rekanya Paimin, Tedko, Legi dan Sumangkir yang
mampu selamat dari sergapan Batalyon Sibraka.
“Darmo tak habis piker betapa bodohnya dia , tak membawa banyak bekal peluru di persembunyiaanya
kali ini. Sampai-sampai dia dan pasukannya kehabisan peluru dan ditangkap hidup-hidup di
persembunyianya kali ini.

Darmo sendiri merupakan salah satu tokoh petinggi SPFD di kenal dengan pidatonya yang mampu
membakar semangat kaum buruh untuk bergabung bersama SPFD. Pidatonya yang seakan-akan tidak
takut mati mampu membakar semangat semangat para tentara di SPFD, dia merupakan tangan kanan
dan dari Sungajar Prawiro pimpinan pasukan SPFD.

“ Lebih baik aku mati suci namun jiwa ini bebas hidup merdeka daripada aku hidup namun jiwa ini mati
sebagai anjing penguasa,” merdekalah jiwa-jiwa yang terpenjara, sudah saatnya kita bagun untuk hidup
bahagia begitulah kata-kata mutiara Darmo dalam pidatonya

Di jaman itu Pasukan SPFD yang merupakan kumpulan dari buruh dan ekss tentara yang kecewa
dengan rezim pemerintahan kala itu, mereka sangat menginginkan kenaikan derajat kaum buruh dan
perbaikan ekonomi sehingga di bawah pimpinan Sungajar Prawiro,mereka mendirikan SPFD organisasi
yang merencanakan pembrontakan dan penggulingan rezim dengan menculik para perwira tinggi
Negara dan dibunuh secara kejam di sebuah sumur keramat yang tak seorangpun berani datang karena
keangkerannya.

Karena situasi yang mendesak dan berbahaya penguasa rezim kala itu pun mengutus Batalyon Sibraka
dii bawah pimpinan Subandri utnuk menghancurkan SPFD dengan pesan untuk menghancurkan pasukan
dan menangkap petinggi SPFD mati ataupun hidup.

Singkat cerita pasukan sibraka mampu melancarkan serangan penuh ke basis tentara SPFD dipusat kota.
Terjadilah pertempuran yang sangat hebat, pasukan sibaraka yang di dukung pasukan udara dan aneka
macam tank dan jet temput peralatan yang canggih mampu menghancurkan basis pasukan SPFD dan
menewaskan Sungajar Prawiro , Darmo dan beberapa pasukannya mampu melarikan diri di pabrik gula
yang berada di pojok kota dengan tekad akan mengembalikan kejayaan pasukan SPFD.

Namun naas pasukan sibraka di bawah komando Mamut mampu mengetahui persembunyian Darmo
dan terjadilah peristiwa penangkapan tersebut.

“Brum-brum, suara mesin truk yang membawa Darmo dan kawan-kawan, sebentar lagi meraka akan
sampai di basis tentara Sibraka merupakan markas terbesar pasukan elit di kota ini.

Anda mungkin juga menyukai