Anda di halaman 1dari 57

10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

12th June 2012 MEMAHAMI MEDAN KERJA DAN SIFAT


FISIK MATERIAL

Material yang berada dipermukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik jenis, bentuk
dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat yang digunakan memindahkanpun beraneka
ragam pula., Yang dimaksud dengan material dalam pekerjaan pemindahan tanah (earth
moving), meliputi tanah,batuan, vegetasi (pohon, semak belukar dan alang-alang). Sifat
phisik yang harus dihadapi alat berat akan berpengaruh besar terutama dalam hal :

1. menentukan jenis alat yang digunakan dan taksiran produksi atau kapasitas
produksinya.

2. Perhitungan volume pekerjaan

3. Kemampuan kerja alat pada kondisi material yang ada.

Jadi dengan tidak sesuainya alat dengan kondisi material, akan menimbulkan kesulitan
berupa tidak efisiensinya alat berat, yang otomatis akan menimbulkan kerugian karena
banyaknya waktu yang terbuang (loss time).

Baberapa sifat phisik material dan kondisi medan kerja yang penting untuk siperhatikan
dalam pekerjaan pemindahan tanah adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan Material

2. Berat Material

3. Bentuk Material

4. Kohesivitas Material

5. Kekerasan Material Daya Dukung Tanah

Pengembangan Material 

Yang dimaksud dengan pengembangan material adalah perubahan berupa penambahan


atau pengurangan material/tanah yang diganggu dari bentuk aslinya. Dari faktor tersebut
kondisi material dibagi dalam tiga bagian. Seperti pada gambar 1 berikut ini :

[http://2.bp.blogspot.com/-fMWTeqHtwNA/T9bndvI8lEI/AAAAAAAAAjM/CXAMTcnbkYo/s1600/6-12-
2012+2-52-00+PM.jpg]
GAMBAR 1

a) Keadaan asli (Bank condition)Tema


Duniatambang.
Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 1/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami gangguan teknologi
DUNIA TAMBANG
dinamakan keadaan asli (Bank). Dalam keadaan seperti ini, telusuri butiran-butiran yang
dikandungnya masih terkonsilidasi dengan baik. Satian volume material dalam kondisi
asli disebut meter kubik dalam keadaan asli (Bank Cubic Meter atau BCM)

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
b) Keadaan gembur (loose condition)

Material yang telah digali dari tempat asalnya, akan mengalami perubahan volume, yaitu
mengembang. Hal ini disebabkan adanya penambahan rongga-rongga udara pada
butiran-butiran tanah. Dengan demikian volumenya bertambah besar. Satuan volume
material dalam kondisi gembur umumnya disebut meter kubik dalam keadaan gembur
(Loose Cubic Meter atau LCM)

c) Keadaan padat (Compact condition)

Keadaan ini akan dialami oleh material yang mengalami proses pemadatan
(pemampatan). Perubahan volume terjadi, karena adanya penyusutan rongga udara
diantara partikel-partikel material tersebut. Dengan demikian volumenya berkurang,
sedangkan beratnya tetap. Satuan material dalam kondisi padat disebut meter kubik
dalam keadaan padat (Compact Cubic Meter atau CCM).

Dalam perhitungan produksi, material yang didorong/digusur dengan blade, yang dimuat
dengan bucket atau vessel, kemudian ditebar adalah dalam kondisi gembur. Untuk
menghitung volume tanah sudah diganggu dari bentuk aslinya, dengan melakukan
penggalian material tersebut, atau melakukan pemadatan dari material yang sudah
gembur menjadi padat, perlu dikalikan dengan faktor yang disebut faktor konversi.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 2/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-PYNQ4BFzz1s/T9boUnrizVI/AAAAAAAAAjU/IzDfMGuC4e8/s1600/6-12-
2012+2-56-53+PM.jpg]
Contoh 1 : bila 300 BCM (Bank Cubic Meter) tanah biasa
asli digali sehingga menjadi
gembur, maka berapa volumenya sekarang ?
Jawab      : Dari
tabel faktor konversi, disapat data, bahwa tanah berpasir, faktor konversi
dari
asli ke gembur adalah 1.25, maka volume sekarang menjadi,
                  volume
gembur = Volume asli x faktor
                  =
300 x 1.25
                  =
375 LCM (Loose Cubic Meter)

Contoh 2  : Ada 400


LCM tanah berpasir dalam keadaan gembur. Apabila kemudian tanah
ini        dipadatkan dengan compactor, maka
berapakah volume sekarang :
Jawab         : Kembali
lihat tabel. Kemudian akan diperoleh faktor konversi tanah berpasir
dari
gembur             kepadat 0.72, maka :
                  Volume
padat = volume gembur x faktor
                                       =
400 x 0.72

                                       =
288 CCM (Compacted Cubik Meter)

Berat Material 

Berat adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan suatu alat berat untuk
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 3/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat, mengangkut dan lain-lain, akan

DUNIA TAMBANG
dipengaruhi oleh berat material tersebut. Seperti yang di alami olehtelusuri
dibawah ini :

alat pada gambar 2,

Waktu mengangkut tanah dengan berat 1.5 ton/m3, alat bekerja dengan baik. Tetapi pada
Klasik
Kartu
saatLipat
Majalah
tanah
mengangkut Mozaik
Bilah
dengan Sisi
1.8Cuplikan

berat Kronologis
ton/m3, ternyata alat angkut mengalami beban
berat sehingga unit terlihat berat untuk menggelinding.

[http://2.bp.blogspot.com/-pEN1hNRuYag/T9bpNMbX8EI/AAAAAAAAAjc/y6CtOtPwtII/s1600/6-12-
2012+3-00-46+PM.jpg]

Bentuk Material

Faktor ini harus dipahami, karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material
tersebutdapat menempati suatu ruangan tertentu. Mengingat material yang kondisi
butirannya kecil, kemungkinan isi dapat sama (senilai) dengan volume ruangan yang
ditempatinya. Sedangkan material yang berbongkah-bongkah akan lebih kecil dari nilai
volume ruangan yang ditempati.

[http://3.bp.blogspot.com/-buLBxLWDbkg/T9bpmqhPQUI/AAAAAAAAAjk/uubYG80TGzk/s1600/6-
12-2012+3-02-32+PM.jpg]

Oleh karena itu, material jenis ini akan berbentuk rongga-rongga udara yang memakan
sebagian isi ruangan. Beberapa material yang mampu ditampung oleh suatu ruangan
dapat di hitung dengan caramengoreksi ruangan tersebut dengan suatu faktor yang
disebut “faktor muat” :”Bucket Factor” atau “Pay Load Factor”.

Kohesivitas Material

Yang disebut kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material itu sendiri.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 4/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-qPgM0KcxLCE/T9bqZxlxbvI/AAAAAAAAAj0/sjXNrBdohLk/s1600/6-12-
2012+3-04-49+PM.jpg]

Material dengan kohesivitas tinggi akan mudah menggunung. Jadi apabila material itu
berada pada suatu tempat, akan mujung. Volume material yang menempati ruangan ini
ada kemungkinan bisa melebihi volume ruangannya. Umpamanya tanah liat. Sedangkan
material yang kohesivitas yang kurang baik, misalnya pasir, apabila menempati suatu
ruangan akan sukar menggunung. Melainkan cenderung peres/rata (struck).

Kekerasan Material.

Material yang keras akan lebih sukar untuk di koyak, di gali atau di kupas oleh alat berat.
Hal ini akan menurunkan produktivitas alat tersebut. Material yang tergolong keras adalah
obat-batuan.

Aplikasi alat berat yang paling umum untuk material batu-batuan ialah : pembongkaran
batu dengan cara ripping. Oleh karena itu sebelum menentukan alat berat yang akan
digunakan meripping batuan, terlebih dahulu di tentukan tingkat appabilitasnya.

Metode untuk menentukan rippabilitas :

A. Mengklasifikasi jenis dan tekstur batuan.

Batuan sedimen

1. Berbentuk lapisan-lapisan 
2. Semakin tipis lapisan semakin mudah di ripping 
3. Contoh : Sand stone, limestone, shale, konglomerate. 
Batuan Beku 
1. Tidak membentuk perlapisan 
2. Relatif sulit untuk di ripping 
3. Contoh : Granite, basalt, andesite, dll. 
Batuan Metamorfik

1. Berbeda-beda rippabilitasnya tergantung pada : tebal perlapisan dan kekuatan ikatan


kristalnya 
2. Contoh : Gneiss, schist, kwarsit, dll. 

Tingkat rippabilitas batuan ditentukan oleh :

Tingkat pelapukan batuan 


Kekuatan ikatan kristal batuan 

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 5/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG
Mudah di ripping :
telusuri
1. Ada “fault” atau patahan 
Klasik
Kartu2.Lipat

Tingkat pelapukan
Majalah
tinggi  Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Mozaik

3. Kristalnya mudah lepas. 


4. Memiliki banyak lapisan tipis. 
5. Memiliki retakan yang besar. 
6. Mengalami perembesan oleh air 
7. Memiliki pperlapisan vertikal. 

Sulit di ripping

1. Memiliki partikel-partikel kecil yang padat 


2. Memiliki cukup kadar air untuk memadatkan permukaan batu. 
3. Tidak ada retakan 
4. Masif dan homogenikatan kristalnya yang kuat. 

B. Penentuan dengan pengujian di laboratorium.

Dilakukan dengan cara uji kompresi dan kekerasan contoh batuan. 


Hasilnya lebih tinggi dari keadaan sebenarnya, karena : mengabaikan faktor-faktor
yang ada di lapangan. 

C. Penentuan dengan pengujian di lokasi / lapangan.


Metoda :

Pengujian cepat rambat gelombang (seismic wave velocity/rippermeter test). 


Pengujian hambatan listrik 
Pengujian mekanis di lapangan. 
Yang praktis dan paling sering di gunakan adalah :pengukuran cepat rambat gelombang
seismik (seismic wave velocity test).

Secara sederhana gambaran seismik wave velocity test dilakukan seperti gambar berikut.
Hasil bisa di ketahui kekerasan dan kedalaman masing-masing lapisan keras sampai
yang lunak.

[http://4.bp.blogspot.com/-QTAk7dkfXZw/T9btDgMW1XI/AAAAAAAAAkQ/-mNA6YTzZ8I/s1600/6-
12-2012+3-16-40+PM.jpg]

Cara pengetesan :

Dengan menempatkan /sedikit tertanam alat ceophone a b c d e dengan jarak tertentu


kemudian dirangkaikan sedemikian
Duniatambang. Tema rupa, ujung
Tampilan kabel
Dinamis. pada power
Diberdayakan source, satu lagi di
oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 6/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

hubungkan dengan peralatan khusus (Signal Stacking Seismograph).Setelah power


DUNIA TAMBANG
source dipukul beberapa kali, maka akan diperoleh gambaran telusuri mengenai kekerasan
material tersebut. Sehingga dapat di simpulkan type alat berat yang cocok.

Klasik
Kartu
DayaLipat
Majalah

Dukung TanahMozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-BL7QYvF52fs/T9buoV6NJTI/AAAAAAAAAkY/aUkDRBBTf8Y/s1600/6-12-
2012+3-22-52+PM.jpg]

Adalah kemampuan tanah untukmendukung alat berat yang berlalu-lalang diatasnya.


Apabila suatu alat berat berada di atas tanah, maka alat berat tersebut akan memberikan
“Ground pressure”, sevangkan perlawanan yang diberikan adalah “Daya Dukung”. Jika
ground pressure alat lebih besar dari daya dukung tanah, maka alat tersebut akan
terbenam.

[http://2.bp.blogspot.com/-5_WbO9fGURU/T9bvbyHq3hI/AAAAAAAAAkg/FattO_9gBOg/s1600/6-
12-2012+3-27-24+PM.jpg]
Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran/test langsung di
lapangan seperti gambar di atas. Alat yang umum digunakan untuk test daya dukung
tanah disebut “Cone Penetro Meter”. 

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 7/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-IG1v1btbBKU/T9bv31a5OnI/AAAAAAAAAko/LJQsykXM9QU/s1600/6-12-
2012+3-28-55+PM.jpg]

Diposting 12th June 2012 oleh Anonymous


Label: Dunia Tambang, MEMAHAMI MEDAN KERJA DAN SIFAT FISIK MATERIAL

3
Lihat komentar

8th May 2012 MENAMBANG YANG BAIK DAN BENAR


(GOOD MINING PRACTICE)

[http://3.bp.blogspot.com/-
FkGQvXY9XuY/T6jOGAJRO_I/AAAAAAAAAfI/aTVsZzsnU_c/s1600/255887679_8a81c40f5f_z580x
370.jpg]
Peradaban dan pembangunan manusia sekarang ini tak dapat lepas dari peranan input-
input hasil sumber daya alam terutama pertambangan, dan aktivitas ini terkait erat
dengan peningkatan kesejahteraan manusia. Tambang dan sumberdaya mineral tidak
dapat dilepaskan dari lingkungan pembentukannya di bumi. Daerah dengan tatanan
geologis tertentu akan menghasilkan cadangan mineral yang ekonomis. Dan bagi daerah
tertentu, kehadiran cadangan ini dapat menjadi tulang punggung pendapatan daerah.

Pertambangan berpotensi untuk menjadi agen perubahan (development agent) di suatu


daerah karena umumnya tambang berlokasi di daerah remote yang akhirnya dapat
mebuka akses dan meningkatkan infrastruktur di sekitar lokasi tersebut.

Aktivitas pertambangan haruslah


Duniatambang. dijalankan
Tema secaraDiberdayakan
Tampilan Dinamis. berkelanjutan karena sifatnya yang
oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 8/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

temporary dan mengambil sumber daya yang tak pulh (unrenewable resources). Oleh
DUNIA TAMBANG
karenanya pemulihan lahan yang terganggu akibat aktivitas telusuripertambangan harus
dioptimalkan sehingga menjadi lahan yang produktif. Selain itu, manfaat dari aktivitas
pertambangan perlu di konversi ke dalam bentuk lain (transformasi manfaat) agar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah

pembangunan tetapMozaik
Bilah Sisi
dan
dapat berlanjut Cuplikan
Kronologis kesejahteraan di daerah
tetap memberikan
sekitarnya.

Lantas apa maksud dari keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam pertambangan?
Well, pemanfaatan yang berkelanjutan adalah memanfaatkan seefisien mungkin sumber
daya mineral (yang sifatnya unrenewable resources) melalui peningkatan dan konversi
nilal tambah dengan mengedepanpan nilai lingkungan dan keadilan sosial dan tetap
memberikan kesempatan pada generasi mendatang untuk menikmati sumber daya
mineral tersebut.

Kemudian konsep pemanfaatan mineral berkelanjutan ini akan berlandaskan pada isu
demokrasi, keadilan dan pemerataan yang sifatnya lintas generasi. Suatu konsep yang
perlu melibatkan seluruh stake holders. Ini juga adalah suatu konsep yang menekankan
pentingnya pengelolaan keteknikan, wawasan sosial kemasyarakatan, pendekatan
lingkungan yang terpadu dan kesemua hal ini dapat dilebur untuk diterapkan dalam
praktek pengelolaan tambang yang benar (Good Mining Practice).

Good Mining Practice dapat dijelaskan secara gamblang sebagai aktivitas pertambangan
yang memenuhi criteria, kaidah maupun norma-norma menambang yang tepat sehingga
pemanfaatan mineral memberikan hasil optimal dan mengurangi dampak negative yang
terjadi. Beberapa ciri Good Mining Practice antara lain:

1. Penerapan prinsip konservasi dan nilai lindung lingkungan


2. Kepedulian terhadap K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) terutama bagi
pekerjanya
3. Meciptakan nilai tambah bagi pengembangan wilayah dan masyarakat sekitar
4. Kepatuhan terhadap hukum dan perundangan yang berlaku
5. Menggunakan standarisasi keteknikan dan teknologi pertambangan yang tepat
dalam aktivitasnya
6. Pengembangan potensi dan kesejahteraan masyarakat setempat terutama dari
optimalisasn dan konversi pemanfaatan mineral
7. Menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan setelah periode pasca tambang
(mine closure)
8. Memberikan benefit yang memadai bagi investor

Kemudian siapa yang harus melaksanakan Good Mining Practice ini..? Seharusnya
seluruh perusahaan tambang wajib melakukan Good Mining Practice sebagai inisiatif
global. Karena ini akan menjadi parameter kepatuhan  dan integritas perusahaan sebagai
operator pertambangan. Implementasi Good Mining Practice ini juga merupakan
repectivitas tehadap lingkungan, masyarakat serta Negara.
Diposting 8th May 2012 oleh Anonymous
Label: Dunia Tambang, GOOD MINING PRACTICE

2
Lihat komentar

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 9/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

14th April 2012 KEMANTAPAN LERENG BATUAN


DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Penelitian terhadap kemantapan suatu lereng harus dilakukan bila longsoran lereng yang
mungkin terjadi akan menimbulkan akibat yang merusak dan menimbulkan bencana.
Kemantapan lereng tergantung pada gaya penggerak dan penahan yang ada pada
lereng tersebut. Gaya penggerak adalah gaya-gaya yang mengakibatkan lereng longsor.
Sedangkan gaya penahan adalah gaya-gaya yang mempertahankan kemantapan lereng
tersebut. Jika gaya penahannya lebih besar dari gaya penggerak, maka lereng tersebut
dalam keadaan mantap. Kemantapan suatu lereng biasanya dinyatakan dalam bentuk
Faktor Keamanan (F) dengan persamaan sebagai berikut :

F = gaya penahan / gaya penggerak...................................................... (1-1)

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemantapan Lereng Batuan

Kemantapan lereng pada lereng batuan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain : geometri lereng, struktur geologi, kondisi air tanah, sifat fisik dan mekanik batuan
serta gaya-gaya yang bekerja pada lereng.

a. Geometri Lereng

Kemiringan dan tinggi suatu lereng sangat mempengaruhi kemantapannya. Semakin


besar kemitingan dan tinggi suatu lereng, maka kemantapannya semakin kecil.

b. Struktur Batuan

Struktur batuan yang sangat mempengaruhi kemantapan lereng adalah bidang-bidang


sesar, perlapisan dan rekahan. Struktur batuan tersebut merupakan bidang-bidang lemah
dan sekaligus sebagai tempat merembesnya air, sehingga batuan lebih mudah longsor.

c. Sifat Fisik dan Mekanik Batuan

Sifat fisik batuan yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah : bobot isi (density),
porositas dan kandungan air. Kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi dan sudut geser
dalam merupakan sifat mekanik batuan yang juga mempengaruhi kemantapan lereng.

- Bobot Isi

Bobot isi batuan akan mempengaruhi besarnya beban pada permukaan bidang longsor.
Sehingga semakin besar bobot isi batuan, maka gaya penggerak yang menyebabkan
lereng longsor akan semakin besar. Dengan demikian, kemantapan lereng tersebut
semakin berkurang.

- Porositas

Batuan yang mempunyai porositas besar akan banyak menyerap air. Dengan demikian
bobot isinya menjadi lebih besar, sehingga akan memperkecil kemantapan lereng.

- Kandungan Air

Semakin besar kandungan air dalam batuan, maka tekanan air pori menjadi besar juga.
Dengan demikian kuat geser batuannya akan menjadi semakin kecil, sehingga
kemantapannya pun berkurang.

Kuat geser batuan dapat dinyatakan sebagai berikut :

 = c + ( + ) tg ........................................................................... 

Dimana :

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 10/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

 = kuat geser batuan (ton/m2)

DUNIA TAMBANG
c = kohesi (ton/m2)

telusuri

Klasik
Kartu
 =Lipat
Majalah

tegangan normalMozaik

(ton/m2)Bilah

Sisi
Cuplikan
Kronologis

 = tekanan air pori (ton/m2)

 = sudut geser dalam (derajat)

- Kuat Tekan, Kuat Tarik dan Kuat Geser

Kekuatan batuan biasanya dinyatakan dengan kuat tekan (confined & unfined
compressive strength), kuat tarik (tensile strength) dan kuat geser (shear strength).
Batuan yang mempunyai kekuatan besar, akan lebih mantap.

- Kohesi dan Sudut Geser Dalam

Semakin besar kohesi dan sudut geser dalam, maka kekuatan geser batuan akan
semakin besar juga. Dengan demikian akan lebih mantap.

- Pengaruh Gaya

Biasanya gaya-gaya dari luar yang dapat mempengaruhi kemantapan lereng antara lain :
getaran alat-alat berat yang bekerja pada atau sekitar lereng, peledakan, gempa bumi dll.
Semua gaya-gaya tersebut akan memperbesar tegangan geser sehingga dapat
mengakibatkan kelongsoran pada lereng.

2. Klasifikasi Longsoran Batuan

Berdasarkan proses longsornya, longsoran batuan dapat dibedakan menjadi empat


macam, yaitu : longsoran bidang (plane failure), longsoran baji (wedge failure), longsoran
guling (toppling failure) dan longsoran busur (circular failure).

a. Longsoran Bidang

Longsoran bidang merupakan suatu longsoran batuan yang terjadi disepanjang bidang
luncur yang dianggap rata. Bidang luncur tersebut dapat berupa rekahan, sesar maupun
bidang perlapisan batuan. Syarat-syarat terjadinya longsoran bidang adalah (Gambar
2.1):

- Bidang luncur mempunyai arah sejajar atau hampir sejajar (maksimum 200) dengan
arah lereng.

- Jejak bagian bawah bidang lemah yang menjadi bidang luncur harus muncul di muka
lereng, dengan kata lain kemiringan bidang gelincir lebih kecil dari kemiringan lereng.

- Kemiringan bidang luncur lebih besar dari pada sudut geser dalamnya

- Terdapat bidang bebas pada kedua sisi longsoran

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 11/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-pStJcyOyBGA/T4iMljEXOrI/AAAAAAAAASg/AZxhV-
WACaE/s1600/PIC+1.jpg]
Gambar
2.1
Longsoran
Bidang

b. Longsoran Baji

Longsoran baji dapat terjadi pada suatu batuan jika terdapat lebih dari satu bidang lemah
yang saling berpotongan. Sudut perpotongan antara bidang lemah tersebut harus lebih
besar dari sudut geser dalam batuannya tetapi lebih kecil dari kemiringan lereng.
(Gambar 2.2)

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 12/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://3.bp.blogspot.com/-fZHfq-lxXt8/T4iOj_nWkTI/AAAAAAAAAbY/VGNh6NAg-
KE/s1600/PIC+2.jpg]
Gambar 2.2
Longsoran Baji

c. Longsoran Guling

Longsoran guling akan terjadi pada suatu lereng batuan yang arah kemiringannya
berlawanan dengan kemiringan bidang lemahnya. Hoek & Bray (1981), telah membuat
grafik yang dapat memberikan gambaran kapan terjadinya longsoran tersebut (Gambar
2.3). Dari gambar tersebut dapat diartikan : Jika  >  dan b/h < Tan , maka balok akan
meluncur dan mengguling. Jika  <  dan b/h > Tan , maka balok akan langsung
mengguling.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 13/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-9htpO3W6mAw/T4iPBpKWtRI/AAAAAAAAAdA/RU3TDsyo1Yg/s1600/pic
+3.jpg]

Gambar 2.3
Posisi Balok Pada Longsoran Guling

d.  Longsoran Busur


Longsoran jenis ini sering terjadi di
alam, terutama pada material tanah atau
batuan yang lunak. Untuk longsoran pada
batuan dapat terjadi bila batuan
mempunyai pelapukan yang tinggi dan mempunyai
spasi kekar yang rapat,
sehingga batuan tersebut akan mempunyai sifat seperti
tanah. (Gambar 2.4).

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 14/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-
UZEhhfvQTrU/T4iQ5SRSKNI/AAAAAAAAAdI/ldjHoa7NpVQ/s1600/pic+4.jpg]
Gambar 2.4
Longsoran Busur

3.    Analisis
Kemantapan Lereng
Kemantapan lereng suatu
batuan dapat dianalisis dengan metode grafis
(stereografis), analisis vektor
dan metode Hoek & Bray. Pada tulisan ini yang akan di
bahas adalah metode
grafis dan metode Hoek & Bray.
a.  Metode
Grafis
Metode grafis yaitu metode yang
digunakan untuk menentukan arah dan jenis
longsoran yang mungkin terjadi,
berdasarkan data geologi yang ada. Dalam
analisis ini batuan ditinjau mempunyai
bidang-bidang diskontinu seperti bidang
perlapisan, sesar, kekar. Hubungan antara
orientasi bidang-bidang lemah dengan
jenis-jenis longsoran. (Gambar 3.1. dan
3.2.).  Dengan cara ini dapat
diperkirakan
kemungkinan terjadinya longsoran pada batuan.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 15/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-
KOXgyEPbeiM/T4iRdUIk1fI/AAAAAAAAAdQ/_qehqn16Pcw/s1600/pic+5.jpg]
Gambar 3.1.
Jenis Longsoran & Stereoplot

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 16/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-22f0Qo6ZVIw/T4iRulADHII/AAAAAAAAAdY/3tKoTOYPQ3Q/s1600/pic+6.
jpg]

Gambar
3.2.
Informasi
struktur geologi dan evaluasi jenis longsoran yang mungkin terjadi
dari suatu
rentana tambang open pit

a.  Metode
Hoek & Bray
Metode Hoek & Bray dapat digunakan
untuk menganalisis keempat macam
longsoran pada lereng batuan.
§ 
Longsoran Bidang
Dalam menganalisis
longsoran bidang dengan metode Hoek & Bray, suatu
lereng ditinjau dalam dua
dimensi dengan anggapan :
¨     
Semua
syarat untuk terjadinya longsoran bidang terpenuhi.
¨         
Terdapat
rekahan tarik tegak (vertikal) yang terisi air sampai kedalaman
Zw. Rekahan
tarik ini dapat terletak pada muka lereng maupun di atas
lereng (Gambar 3.3).
¨         
Gaya
W (berat blok yang menggelincir), U (gaya
angkat oleh air) dan V
(gaya
tekan air mendatar di rekahan tarik) bekerja di titik pusat blok.
Sehingga
diasumsikan tidak ada momen penyebab rotasi.
¨         
Kuat
geser () pada bidang lemah adalah =c + tan, dimana c =
kohesi dan  = sudut
geser dalam.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 17/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-
FrZSNYfcVdI/T4iSKIjo51I/AAAAAAAAAdg/8wlNLhP0Ync/s1600/pic+7.jpg]
Gambar 3.3.
Geometri Longsoran Bidang Dengan Rekahan Tarik

Persamaan yang digunakan untuk menentukan faktor keamanan adalah sebagai berikut

F = {cA + (Wcosp-U-Vsinp)tan}/{Wsinp+Vcosp}.............. (3-1) 
Dimana : 

A = panjang bidang luncur = (H-z)cosecp 

U = ½ wzw(H-z)cosecp 

V = ½ wzw2 

W = ½ H2{(1-(z/H)2)cotp-cotf}, rekahan tarik di belakang crest lereng. 

= ½ H2{(1-(z/H)2)cotp(cotptanf-1)}, rekahan tarik di muka lereng. 

Bila lereng batuan tersebut berada di daerah rawan gempa dan percepatan yang
ditimbulkan dimodelkan menjadi Tema
Duniatambang. gayaTampilan
statis W, maka
Dinamis. perhitungan
Diberdayakan faktor keamanan
oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 18/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

dapat dilakukan dengan memasukkan pengaruh gempa dengan cara memodifikasi

DUNIA TAMBANG
persamaan (3-1) menjadi sebagai berikut :  telusuri

F = cA + {(W(cosp-sinp) – U - Vsinp)tan}/ .................... (3-2) 


Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
W(sinp+cosp)+Vcosp} 

- Longsoran Baji 

Dalam analisis ini, longsoran baji dianggap hanya akan terjadi pada garis perpotongan
kedua bidang lemah. Faktor keamanannya dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut : 

F = {(3/H)(cAX+cBY)}+{A-(w/2)X}tanA+{B-(w/2)Y}tanB..... (3-3) 

Dimana : 

cA dan cB = kohesi bidang lemah A dan B 

A dan B = sudut geser dalam bidang lemah A dan B 

 = bobot isi batuan 

 w = bobot isi air 

H = tinggi keseluruhan dari baji yang terbentuk (Gambar 3.4) 

X = sin24/(sin45sin2.na) 

Y = sin13/(sin35sin1.nb) 

A = (cosa-cosbcosna.nb)/(sin5sin2na.nb) 

B = (cosb-cosacosna.nb)/(sin5sin2na.nb) 

a dan b = dip bidang lemah A dan B 

5 = plunge dari garis potong kedua bidang lemah 

na.nb = sudut perpotongan kedua bidang lemah 

1.nb = sudut antara bidang lemah A dengan garis perpotongan bidang lemah A dan
muka lereng. 

2.na = sudut antara bidang lemah B dengan garis perpotongan bidang lemah B dan
muka lereng. 

24, dsb = sudut-sudut yang diperoleh dengan menggunakan stereonet seperti terlihat
pada Gambar 3.5.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 19/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-oBP7bOVWFSI/T4iSv20qllI/AAAAAAAAAdo/ug-
U842WGjw/s1600/pic+8.jpg]
Gambar 3.4.
Geometri Baji Untuk
Analisis Kemantapan Dengan Memperhitungkan
Kohesi dan Air

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 20/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-rNgOvFJFS6w/T4iS-
LGC_fI/AAAAAAAAAdw/9ZJVS_YyZRM/s1600/pic+9.jpg]
Gambar 3.5.
Stereoplot Data
Longsoran Baji

Jika
tahanan bidang longsorannya tidak terdapat kohesi, maka penentuan
faktor
keamanannya dapat menggunakan persamaan berikut ini :
F
= (sin/sin ½x)(tan/tani)......................................................... (3-4)
Sudut
, x dan i
ini akan sangat mudah ditentukan dengan bantuan
stereonet.

§ 
Longsoran Guling
Asumsi yang digunakan
adalah longsoran guling yang terjadi mempunyai n
buah blok berbentuk teratur
dengan lebar x dan tinggi yn (Gambar 3.6).
Penomoran blok dimulai
dari bawah (toe) ke atas. Sudut kemiringan lereng
adalah  dan kemiringan muka
atas lereng adalah u, sedangkan dip dari
bidang-bidang lemah adalah
90-. Undak-undakan yang terjadi (akibat
longsoran) berbentuk teratur dan
mempunyai kemiringan b. Konstanta a1, a2
dab b (Gambar 3.6)
selanjutnya dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 21/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

a1  =  x.tan(-)
DUNIA TAMBANG
a2  =  x.tan(-u) telusuri
b    =  x.tan(-).............................................................................. (3-5)
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Tinggi
blok ke-n (yn) dihitung dengan persamaan berikut ini :
yn   =  n(a1-b)       (untuk blok dari crest ke bawah)
=    yn-1-a2-b          (untuk blok di atas crest)................................... (3-6)

[http://2.bp.blogspot.com/-RfE1qkgYO7g/T4iTf-
reu0I/AAAAAAAAAd4/JZRlx6Td3eQ/s1600/Pic+10.jpg]

Gambar
3.6.
Model
Longsoran Guling Untuk Analisis Kesetimbangan Batas
Berdasarkan model pada Gambar 3.6, terlihat ada tiga grup
blok yang
mempunyai tingkat kemantapan berbeda, yaitu :
¨     
Satu
set blok yang akan tergelincir (di daerah toe)
¨     
Satu
set blok yang mantap (di daerah atas)
¨     
Satu
set blok yang akan terguling (di daerah tengah)

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 22/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-L-lthjXONwo/T4iT-
F26Q_I/AAAAAAAAAeA/FYPQh2nGbIE/s1600/PIC+11.jpg]

Gambar
3.7.
Kondisi
Kesetimbangan Batas Blok Ke-n yang Akan Terguling dan
Tergelincir

Selanjutnya, kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja di


setiap blok
ditunjukkan pada Gambar 3.7. Dari gambar tersebut terlihat bahwa
gaya-gaya
yang bekerja di dasar blok ke-n adalah Rn dan Sn, sedangkan gaya-gaya
yang bekerja di interface (dengan blok terdekat) adalah Pn, Qn, Pn-1 dan Qn-
1.
Konstanta Mn, Ln dan Kn yang terdapat pada gambar tersebut dihitung
sebagai
berikut :
¨     
Untuk
blok di bawah crest lereng :   Mn = yn; Ln =
yn-a1; Kn = 0
¨     
Untuk
blok tepat di crest lereng     :   Mn = yn-a2;
Ln = yn-a1; Kn = 0
¨     
Untuk
blok di atas crest lereng      :   Mn = yn-a2;
Ln = yn; Kn = 0
Sementara untuk gaya-gaya Qn,
Qn-1, Rn dan Sn dihitung dengan persamaan
berikut ini :
Qn        =  Pntan
Qn-1     =  Pn-1tan
Rn        =  Wncos+(Pn-Pn-1)tan
Sn        =  Wnsin+(Pn-Pn-1)...............................................................     (3-7)
Dimana Wn = yn.x
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 23/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG Sedangkan untuk gaya-gaya Pn


dan Pn-1, perhitungannya dibedakan untuk
telusuri
blok yang terguling dan
blok yang tergelincir.
¨     
Untuk
blok
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
ke-n yang
Bilah terguling,
Sisi
dicirikan
Cuplikan
dengan yn/x >cot bila >,
Kronologis
maka :
Pn-1,t        =  {Pn(Mn-x.tan)+(Wn/2)(ynsin-xcos)}/Ln..... (3-8)
Pn            =  0 (untuk blok teratas dari set blok yang
terguling)
=  Pn-1,t (untuk
blok terguling dibawahnya)
Untuk kontrol lebih lanjut bisa dilihat bahwa pada blok
ini harga Rn>0 dan
| Sn | < Rn tan.
¨     
Untuk
blok ke-n yang tergelincir, dicirikan dengan Sn=Rntan,
maka :

Pn-1,s          =    Pn-{Wn(tancos-sin)}/(1-tan2).................. (3-9)


Pn              =    Pn-1,t (untuk blok teratas dari
set blok yang tergelincir)
=      Pn-1,s
(untuk blok tergelincir dibawahnya, disini akan
terlihat Pn-1,t>Pn-1,s)
Perhitungan di atas dilakukan dengan mengambil >, dengan
memperhatikan blok no. 1 (toe) :
¨         
Jika
P0>0, maka lereng berada pada dalam kondisi tidak mantap untuk
nilai  yang diasumsikan. Oleh karena itu disarankan untuk mengulang
perhitungan dengan meningkatkan nilai .
¨         
Jika
P0<0, maka disarankan untuk mengulang perhitungan dengan
menurunkan nilai , karena hal ini tidak mungkin.
¨     
Jika
P0> tetapi cukup kecil, maka lereng berada dalam kondisi
setimbang
untuk nilai  yang diasumsikan.
P0 adalah merupakan gaya yang menahan balok no 1.

§ 
Longsoran Busur
Metoda yang banyak
digunakan untuk menganalisa longsoran ini adalah
metoda Fellnius dan metoda
Bishop. Namun untuk keperluan praktis, Hoek &
Bray (1983), telah menuangkan
dalam bentuk diagram. Cara ini merupakan
cara yang sangat mudah, cepat dan
hasilnya masih dapat
dipertanggungjawabkan. Asumsi yang digunakan :
¨         
Jenis
tanah/batuan, dalam hal ini tanah/batuan dianggap homogen dan
kontinyu.
¨         
Longsoran
yang terjadi menghasilkan bidang luncur berupa busur
lingkaran
¨     
Tinggi
permukaan air tanah pada lereng.
Hoek & Bray membuat lima buah diagram untuk
masing-masih kondisi air
tanah tertentu mulai dari sangat kering sampai jenuh.
Cara perhitungannya adalah
sebagai berikut (untuk lebih jelasnya lihat
Gambar 3.8.) :
Langkah 1 :    Dengan gambar geometri lereng yang telah
dibuat, tentukan
kondisi air tanah yang ada dan sesuaikan dengan Gambar
3.9.
Pilih yang paling tepat atau mendekati.
Langkah 2 :    Hitung angka c/(gHtanf), kemudian cocokan
angka tersebut
pada lingkaran terluar dari diagram (chart) yang dipilih.
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 24/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Langkah 3 :    Ikuti jari-jari mulai dari angka yang


diperoleh pada langkah 2
DUNIA TAMBANG sampai memotong kurva yang menunjukkan kemiringan.
telusuri
Langkah 4 :   Dari titik pada langkah 3, kemudian ditarik
ke kiri dan ke bawah
untuk mencari angka tanf/F dan c/(gHF).
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Langkah 5        :                    Hitung faktor keamanan (F) dari kedua
angka yang
diperoleh dari langkah 4 dan pilih yang paling tepat

[http://3.bp.blogspot.com/-apywb-
dOP0U/T4iUYiv69JI/AAAAAAAAAeI/mEHK8zS8P0w/s1600/pic+12.jpg]
Gambar
3.8.
Langkah
Perhitungan Faktor Keamanan Untuk Longsoran Busur Dengan Menggunakan
Diagram
Hoek & Bray

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 25/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-ieOj-
qwPVaU/T4iUn3btqXI/AAAAAAAAAeQ/QPd2JMeM0_4/s1600/pic+13.jpg]

Gambar
3.9.
Keadaan
Atau Pola Aliran Air Tanah Untuk Diagram 1-5

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 26/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

Diposting 14th April 2012 oleh Anonymous


Label: Dunia Tambang, KEMANTAPAN LERENG BATUAN

0
Tambahkan komentar

11th April 2012 PELAKSANAAN REKLAMASI


Kegiatan pelaksanaan reklamasi harus segera dimulai sesuai dengan rencana tahunan
pengelolaan lingkungan (RTKL) yang telah disetujui dan harus sudah selesai pada waktu
yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan kegiatan reklamasi, perusahaan
pertambangan bertanggung jawab sampai kondisi/rona akhir yang telah disepakati
tercapai.

[http://3.bp.blogspot.com/-
iw5PWDuaKK8/T4UGZT-52OI/AAAAAAAAAG0/C2YTXiS1HqM/s1600/reklamasi1.jpg]
Setiap lokasi penambangan mempunyai kondisi tertentu yang mempengaruhi
pelaksanaan reklamasi. Pelaksanaan reklamasi umumnya merupakan gabungan dari
pekerjaan teknik sipil dan teknik vegetasi. Pekerjaan teknik sipil meliputi : pembuatan
teras, saluran pembuangan akhir (SPA), bangunan pengendali lereng, check dam,
penengkap oli bekas (“oil cather”) dan lain-lain yang disesuaikan dengan kondisi
setempat.

Pekerjaan teknik vegetasi meliputi : pola tanam, sistem penanaman (“monokultur, multiple
croping”), jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat, “cover crop” (tanaman
penutup) dan lain-lain. Pelaksanaan reklamasi lahan meliputi kegiatan sebagai berikut :
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 27/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

a)    Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk
DUNIA TAMBANG tambang (“landscaping”), pengaturan/penempatan bahan tambang
(“low Grade”) yang belum dimanfaatkan.
telusurikadar rendah

b)   Pengendalian erosi dan sedimentasi.


Klasik
Kartu
c)    Lipat
Majalah

Pengelolaan Mozaik

tanah pucuk Bilah Sisi


Cuplikan
Kronologis
(“top soil”)
d)    Revegatasi (penanaman kembali) dan/atau pemanfaatan lahan bekas tambang untuk
tujuan lainnya.
Mengingat sifat lahannya dan kegaitannya yang memerlukan penjelasan rinci, maka
kegiatan pelaksanaan reklamasi di atas, di sini juga dijelaskan mengenai pelaksanaan
reklamasi khusus, reklamasi pada infrastruktur dan reklamasi lahan bekas tambang.

PERSIAPAN LAHAN

1
[http://1.bp.blogspot.com/-7yxlDTzBYj8/T4UC4GecTpI/AAAAAAAAAGk/PW71Fd_6cnQ/s1600/rekla
masi.png]
.  Pengamatan Lahan Bekas Tambang

           Kegiatan ini meliputi :


a.   Pemindahan/pembersihan seluruh peralatan dan prasarana yang tidak digunakan
di lahan yang akan direklamasi,
b. Perencanaan secara tepat lokasi pembuangan sampah/limbah beracun dan
berbahaya dengan perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan,
c.    Pembuangan atau penguburan potongan beton dan “scrap” pada tempat khusus,
d.    Penutupan lubang bukaan tambang secara aman dan permanen,
e. Melarang atau menutup jalan masuk ke lahan bekas tambang yang akan
direklamasi.

2.  Pengaturan Bentuk Lahan


Pengaturan bentuk lahan disesuaikan dengan kondisi topografi dan hidrologi setempat.
Krgiatan ini meliputi :
a.  Pengaturan bentuk lereng
1)    Pengaturan bentuk lereng dimaksud untuk mengurangi kecepatan air limpasan
(“run off”), erosi dan sedimentasi serta longsor,s
2)  Lereng jangan terlalu tinggi atau terjal dan dibentuk berters-teras 

b. Pengaturan saluran pembuangan air

1)    Pengaturan saluran pembuangan air (SPA) dimaksudkan untuk mengatur air agar
mengalir pada tempat tertentu dan dapat mengurangi kerusakan lahan akibat
erosi.
2)        Jumlah/kerapatan dan bentuk SPA tergantung dari bentuk lahan (topografi) dan
luas areal yang direklamasi.

3.  Pengaturan/Penempatan Low Grade


Maksud pengaturan dan penempatan “low garde” (bahan tambang yang mempunyai nilai
ekonomis rendah) adalah agar bahan tambang tersebut tidak tererosi/hilang apabila
ditimbun dalam waktu yang lama karena dapat dimanfaatkan.\

Diposting 11th April 2012 oleh Anonymous


Label: Dunia Tambang, PELAKSANAAN REKLAMASI, Reklamasi
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 28/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

0
Tambahkan komentar

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

11th April 2012 PENGENDALIAN EROSI DAN


SEDIMENTASI

[http://3.bp.blogspot.com/-F8PSd22IEdE/T4UJG1-
mWcI/AAAAAAAAAHE/ZTNPe0nU9d4/s1600/erosi+sedimentasi.jpg]
Pengendalian erosi merupakan hal yang
mutlak dilakukan selama kegiatan penambangan
dan setelah penambangan. Erosi
dapat mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah,
terjadinya endapan lumpur dan
sedimentasi di alur-alur sungai. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya
erosi oleh air adalah : curah hujan, kemiringan lereng
(topografi), jenis
tanah, tata guna tanah (perlakuan terhadap tanah) dan tanaman
penutup tanah.

Beberapa cara untuk mengendalikan


erosi dan air limpasan adalah sebagai berikut :
1. Meminimasikan
areal terganggu dengan ;
a)   
Membuat
rencana detail kegiatan penambangan dan rekalmasi,
b)  
Membuat
batas-batas yang jelas areal tahapan penambangan,
c)   
Penebangan
pohon sebatas areal yang akan dilakukan penambangan,
d)   
Pengawasan
yang ketat pada pelaksanaan penebangan pepohonan
2. Membatasi/mengurangi
kecepatan air limpasan dengan :                    
a)   
Pembuatan
teras-teras
b)  
Pembuatan
saluran diversi (pengelak)
c)   
Pembuatan
SPA
d)   
Dam
pengendali 
3. Meningkatkan
infiltrasi (peresapan air tanah)
a)   
Dengan
penggaruan tanah searah kontur,
b)   
Akibat
penggaruan, tanah menjadi gembur dan volume tanah meningkat sebagai
media
perakaran tanah,
c)   
Pembuatan
lubang-lubang tanaman, pendangiran, dll.
4.   
Pengelolaan
air yang keluar dari lokasi penambangan
a)   
Penyaluran
air dari lokasi tambang ke perairan umum harus sesuai dengan perlakuan
yang
berlaku dan harus di dalam wilayah Kuasa Tambang,
b)   
Membuat
bendungan sedimen untuk menampung air yang banyak mengandu8ng
sedimen,
c)     
Bila
curah hujan tinggi perlu dibuat bendungan yang kuat dan permanen yang
dilengkapi dengan saluran pengelak,
d)   
Letak
bendungan ditempatkan sedemikian sehingga aliran air mudah ditampung dan
dibelokkan serta kemiringan saluran air (SPA) jangan terlalu curam,
e)     
Bila
endapan sedimen telah mencapai setengah dari badan bendungansebaiknya
sedimen
dikeruk dan dapat dipakai sebagai lapisan atas tanah,
f)       
Dalam
membuat bendungan permanen  harus
dilengkapi dengan saluran pelimpah
(“Spillways”) untuk menangani keadaan
darurat dan saluran pembuatan (“decant”,
“syohon”), dan lainnya yang dianggap
perlu,
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 29/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

g)     
Kurangi
kecepatan aliran permukaan dengan membuat teras, check dam dari beton,
DUNIA TAMBANG kayu
atau dalam bentuk lain telusuri

Pengendalian
erosi selengkapnya supaya mengacu pada pedoman teknis yang telah
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
ditetapkan
melalui Keputusan Direktur Jendral Pertambangan Umum No.
693.K/008/DJP/1996
tentang Pedoman Teknis Pengendalian Erosi Pada Kegiatan
Pertambangan Umum.
Diposting 11th April 2012 oleh Anonymous
Label: Dunia Tambang, PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI, Reklamasi

0
Tambahkan komentar

11th April 2012 PERENCANAAN REKLAMASI

PERENCANAAN REKLAMASI

[http://3.bp.blogspot.com/-
tG896bMkqmA/T4T8IlZvOgI/AAAAAAAAAF8/xDk-6EfHKmc/s1600/pemb_pertambangan8.jpg]
Untuk melaksanakan reklamasi diperlukan perencanaan yang baik, agar dalam
pelaksanaannyadapat tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki. Dalam hal ini reklamasi
harus disesuaikan dengan tata ruang. Perencanaan reklamasi harus sudah disiapkan
sebelum melakukan operasi penambangan dan merupakan program yang terpadu dalam
kegiatan operasi penambangan. Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam perencanaan
reklamasi adalah sebagai berikut :

a.       Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan penambangan.


b.      Luas areal yang direklamasi sama dengan luas areal penambangan.
c.        Memeindahkan dan menempatkantanah pucuk pada tempat tertentu dan mengatur
sedemikian rupa untuk keperluan vegetasi.
d.              Mengembalikan/memperbaiki kandungan (kadar) bahan beracun sampai tingkat
yang aman sebelum dapat dibuang
Duniatambang. ke suatu
Tema Tampilan tempat
Dinamis. pembuangan.
Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 30/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

e.              Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau sesuai dengan tujuan
DUNIA TAMBANG penggunaannya.
f.        Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi.
telusuri

g.              Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam aktivitas
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
penambangan.
h.        Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila tidak memungkinkan untuk
agar ditanami dengan tanaman pionir yang akarnya mampu menembus tanah yang
keras.
i.                Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang yang diperuntukan bagi
vegetasi, segera dilakukan penanaman kembali dengan jenis tanaman yang sesuai
dengan rencana rehabilitasi.
j.        Mencegah masuknya hama dan gulma berbahaya, dan
k.       Memeantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan kondisi yang diharapkan.

PEMERIKSAAN LAHAN

[http://4.bp.blogspot.com/-
pAxnN82UYAA/T4T_hjGvSuI/AAAAAAAAAGU/GXhyDcuE4tQ/s1600/pemeriksaan+lahan.jpg]
Pemeriksaan lahan pertambangan merupakan hal yang terpenting untuk merencanakan
jenis perlakuan dalam kegiatan reklamasi. Jenis perlakuan reklamasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor utama :
Kondisi Iklim,
Geologi,
Jenis Tanah,
Bentuk Alam,
Air permukaan dan air tanah,
Flora dan Fauna,
Penggunaan lahan,
Tata ruang dan lain-lain.

Untuk memperoleh data dimaksud diperlukan suatu penelitian lapangan. Dari berbagai
faktor tersebut di atas, kondisi iklim terutama curah hujan dan jenis tanah merupakan
faktor yang terpenting.

PEMETAAN

[http://3.bp.blogspot.com/-6pZbOVZakXU/T4T9oTh6WmI/AAAAAAAAAGE/vXH5zfiKzXA/s1600/pe
metaan.jpg]
Rencana operasi penambangan yang sudah memperhatikan
upaya reklamasi atau
sebaliknya dengan sendirinya akan saling mendukung dalam pelaksanaan kedua
kegiatan
tersebut. Rencana (tahapan pelaksanaan) tapak reklamasi ditetapkan sesuai dengan
kondisi setempat dan rencana kemajuan penambangan. Rencana tahap reklamasi
tersebut
dilengkapi degan peta skala 1 : 1000 atau skala lainnya yang disetujui, disertai gambar
gambar teknis bangunan reklamasi. Selanjutnya peta tersebut dilengkapi dengan peta
indeks dengan skala memadai.
Di dalam peta tersebut digambarkan situasi penambangan dan lingkungan, misalnya
kemajuan penambangan, timbunan
Duniatambang. Tematanah penutup,
Tampilan Dinamis.timbunan terak
Diberdayakan oleh (slag),
Blogger. penyimpanan
duniatambang2012.blogspot.com 31/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

sementara tanah pucuk, kolam pengendap, kolam persediaan air, pemukiman, sungai
DUNIA TAMBANG
jembatan, jalan, revegetasi, dan sebagainya serta mencantumkan tanggal
pembuatannya.
telusurisituasi/

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
PERALATAN YANG DIGUNAKAN

[http://2.bp.blogspot.com/-
Y1sklB9GT0k/T4T_zBUs5eI/AAAAAAAAAGc/QrEzCBXiA5I/s1600/images.jpg]
Untuk menunjang keberhasilan reklamasi biasanya digunakan peralatan dan sarana
prasarana, antara lain :”Dump Truck”, Bulldozer, excavator, traktor, tugal, back hoe,
sekop, cangkul, bangunan pengendali erosi (a.l : susunan karung pasir, tanggul, susunan
jerami, bronjong, pagar keliling), beton pelat baja untuk menghindari kecelakaan dan lain-
lain.

Diposting 11th April 2012 oleh Anonymous


Label: Dunia Tambang, PERENCANAAN REKLAMASI, Reklamasi

0
Tambahkan komentar

11th April 2012 PRINSIP REKLAMASI

[http://4.bp.blogspot.com/-01iGDjYCcA4/T4T4yZMgmpI/AAAAAAAAAF0/YskkR_4qUIA/s1600/REK
LAMASI+TAMBANG.jpg]
Prinsip – Prinsip Reklamasi
Tambang

Salah satu kegiatan dalam


memanfaatkan sumberdaya alam adalah kegiatan
pertambangan bahan galian yang
hingga saat ini merupakan salah satu sektor
penyumbangan devisa negara.Tetapi
kegiatan pertambangan apabila tidak dilaksanakan
secara tepat dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan antara lain berupa
:

·        
Penurunan produktivitas tanah.
·        
Terjadinya Duniatambang.
erosi dan
sedimentasi.
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 32/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

·        
Terjadinya gerakan tanah/
longsoran.
DUNIA TAMBANG ·        
Gangguan terhadap flora dan
fauna.
·        
Perubahan iklim mikro.
telusuri

·        
Permasalahan social
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

Dampak
negatif usaha pertambangan terhadap lingkungan tersebut perlu dikendalikan
untuk mencegah kerusakan lingkungan di luar batas kewajaran.

Prinsip Dasar Kegiatan Reklamasi


Kegiatan reklamasi harus dianggap
sebagai kesatuan yang utuh (“
holistic”) dari kegiatan penambangan.
Kegiatan reklamasi harus dilakukan
sedini mungkin dan tidak harus menunggu
proses penambangan secara keseluruhan
selesai dilakukan.

Definisi
Penambangan ialah kegiatan untuk menghasilkan
bahan galian yang dilakukan baik
secara manual maupun mekanis yang meliputi
pemberaian, pemuatan,
pengangkutan dan penimbunan.
Tambang permukaan ialah usaha
penambangan dan penggalian bahan galian yang
kegiatannya dilakukan langsung
berhubungan dengan udara terbuka.
Reklamasi ialah usaha memperbaiki
(memulihkan kembali) lahan yang rusak
sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan, agar dapat berfungsi secara optimal
sesuai dengan kemampuan.
Restorasi lahan bekas tambang ialah
upaya mengembalikan fungsi lahan bekas
tambang menjadi seperti keadaan semula.
Rehabilitas lahan ialah usaha
memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan
kondisi lahan yang rusak
(kritis), agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai
unsur produksi,
media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam
lingkungan.
Rehabilitas lahan dan konservasi
tanah (RLKT) ialah usaha memperbaiki
(memulihkan), meningkatkan dan
mempertahankan kondisi lahan agar dapat
berfungsi secara optimal, baik sebagai
unsur produksi, media pengatur tata air
maupun sebagai unsur perlindungan alam
lingkungan.
Batuan limbah adalah batuan yang
tergali dalam proses panambangan tetapi tidak
diolah karena tidak atau sedikit
mengandung mineral yang dikehendaki.
Tailing adalah bahan hasil dari
proses pengolahan bahan galian yang tidak
mengandung nilai ekonomis lagi.
Bahan pembentuk asam ialah bahan
yang jika berhubungan dengan air dan udara
dapat membentuk asam.
Revegetasi ialah usaha /kegiatan
penanaman kembali pada lahan bekas tambang.
Kerusakan lingkungan ialah
penurunan kualitas lingkungan sebagai akibat kegiatan
yang memanfaatkan
sumberdaya alam, melebihi kemampuan tanpa memperhatikan
kelestariannya.
Pencemaran lingkungan ialah
perubahan kualitas lingkungan sebagai akibat adanya
zat beracun baik berupa
bahan padat, cair maupun gas.

DASAR HUKUM
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 33/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA Undang-Undang

TAMBANG Nomor telusuri


11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertambangan.
Undang-Undang

Klasik
Kartu Lipat
NomorBilah
Majalah
Mozaik
4 Tahun 1982 tentang
Sisi
Cuplikan
Ketentuan-Ketentuan Pokok
Kronologis
Pengolahan Lingkungan
Hidup.
Undang-Undang
No. 24 Tahun 1992 tantang Penataan Ruang.
Mijn
Politie Reglement (MPR Stbl 1930 No. 341).
Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan.
Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Intruksi
Presiden R.I No. 1 Tahun 1976 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tugas
Bidang Keagrariaan
dengan Bidang Kehutanan, Pertambangan, Transmigrasi dan
Pekerjaan Umum.
SKB
Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri kehutanan Nomor : 996 K/05/M.
PE/1969   tentang Pedoman Pengaturan
Pelaksanaan Undang-undang No.
429/K.pts. II/1939 Pertambangan dan Energi dalam
Kawasan Hutan.
SKB
menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri Kehutanan Nomor : 1101.
K/702/M.
PE/1991  tentang Pembentukan Team
koordinasi 36/Kpts.II/1991

Diposting 11th April 2012 oleh Anonymous


Label: Dunia Tambang, PRINSIP REKLAMASI, Reklamasi

0
Tambahkan komentar

BEBERAPA ASPEK TEKNIS DALAM


10th April 2012
PENAMBANGAN YANG MENJADI
DASAR KONSEP MODEL
PERHITUNGAN CADANGAN

Beberapa aspek teknis penambangan yang


dipertimbangkan dalam perhitungan cadangan
adalah:

1.      Batas penambangan


2.      Geometri penambangan
3.      Kontrol lingkungan

3.1 Batas penambangan

Banyak cara untuk merancang sebuah batas tambang (untuk tambang terbuka
disebut ultimate open pit). Metodenya
dibedakan oleh ukuran deposit, kuantitas dan
kualitas data, kemampuan analisis,
dan asumsi dari seorang enginer tersebut.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 34/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Langkah pertama untuk perencanaan jangka panjang atau pendek adalah


DUNIA TAMBANG
menentukan batas dari tambang (baik terbuka maupun bawah tanah). Batas ini
telusuri
menunjukkan jumlah batubara yang dapat ditambang, dan jumlah material buangan
(overburden) yang harus dipindahkan selama
operasi penambangan berlangsung.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah

Ukuran, geometri, Mozaik

dan  Bilah
lokasiSisi
dari
Cuplikan

tambangKronologis
utama sangat penting
dalam
perencanaan tempat penimbunan tanah penutup (overburden), jalan masuk,
stockpile, dan semua fasilitas lain pada
tambang tersebut. Pengetahuan tambahan
dari rancangan batas tambang juga
berguna dalam membantu pekerjaan eksplorasi
mendatang.

Dalam merancang batas tambang, seorang engineer akan


memberi nilai pada parameter fisik
dan parameter ekonomi. Batas tambang utama
merupakan batas maksimum seluruh material
yang memenuhi kriteria fisik dan
ekonomi. Material yang terkandung dalam tambang tersebut
mempunyai dua sasaran
:

1)    Material dalam blok harus mampu membayar seluruh biaya untuk penambangan,
proses, pemasaran, maupun pengupasan material di atas blok tersebut. 
2)      Untuk konservasi dari sumber daya alam, maka material dalam blok harus
termanfaatkan secara optimal.

Hasil dari sasaran-sasaran ini adalah rancangan yang akan meningkatkan


keuntungan total tambang berdasarkan parameter fisik dan ekonomi yang
digunakan.
Perubahan parameter-parameter ini di masa yang akan datang, akan
mengakibatkan
perubahan pada rancangan tambang. Karena nilai dari parameter
tidak diketahui
pada saat merancang, seorang enginer diharapkan dapat merancang
tambang untuk
berbagai nilai untuk menentukan faktor yang paling penting maupun
efeknya
terhadap batas tambang.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 35/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-
lCsVMhhksK8/T4PwnRMh7gI/AAAAAAAAAE8/twHS7kkU9t8/s1600/14.jpg]

Gambar 3.1
Batas Tambang pada Tambang Terbuka

3.2 Geometri penambangan

3.2.1 Aspek
geometri pada tambang terbuka

Cadangan
batubara yang akan ditambang dengan cara teknik tambang terbuka sangat
dipengaruhi
oleh beberapa aspek meliputi ukuran, bentuk, orientasi dan faktor
kedalaman dari permukaan dari
cadangan batubara tersebut. Keadaan
topografi  mencakup daerah pegunungan
sampai daerah
dasar lembah. Oleh karena itu terdapat beberapa pertimbangan
geometri yang harus diperhatikan.

Adapun pertimbangan geometri


yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1.  
Geometri jenjang

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 36/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Komponen utama dalam suatu tambang terbuka adalah yang disebut dengan “bench”  (lihat
DUNIA TAMBANG
Gambar 3.2). telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-uChg-
v5Q6B8/T4Pw7JTYnsI/AAAAAAAAAFE/9TwZpy8q91k/s1600/15.jpg]

Gambar 3.2
Bagian-Bagian Dari “Bench” (Hustrulid.W.
& Kuchta.M.)

Pertimbangan-pertimbangan yang
akan dipakai dalam menentukan geometri jenjang (w=lebar,
l=panjang, dan
h=tinggi) :
-        
Sasaran produksi harian è sasaran produksi tahunan.
-               
Harus mampu menampung alat-alat/peralatan yang dipakai untuk bekerja
(working bench).
-        
Masih sesuai dengan ultimate pit
slope
-        
Masih sesuai dengan kriteria kemantapan lereng

Pembuatan jenjang pertama kali


biasanya dilakukan dengan cara membuat suatu bukaan (biasanya
berbentuk empat
persegi panjang). Bukaan tersebut biasanya dibuat  dengan cara peledakan. Di
bawah ini diberikan
contoh perhitungan geometri jenjang dengan cara peledakan dari US Army
Engineers.

   Lebar jenjang minimum = Wmin = y + Wt


+ Ls + G + Wb
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 37/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

dimana
:
DUNIA TAMBANG
Y       = lebar jenjang untuk
peledakan, ft (m).
Wt     = lebar alat
angkut, ft (m).
telusuri

L      = panjang alat


muat tanpa boom, ft (m).
Klasik
Kartus Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
G       = “floor cutting radius”, ft (m).
Wb      = ½ y = Lebar
tumpukkan hasil peledakan, ft (m).

Sedangkan tinggi jenjang dibuat sesuai dengan kemampuan alat gali yang
digunakan.

[http://2.bp.blogspot.com/-24BsRc6Tig4/T4Pxd2ucD0I/AAAAAAAAAFM/AobO3_rAD14/s1600/16.jp
g]
Gambar 3.3
Pembuatan “Bench” cara US Army
Engineer (“Pit & Quaries”, No. 5-332,
1967) 

2.  Jalan tambang

Salah satu pertimbangan geometri


adalah pembuatan jalan tambang baik itu jalan masuk ke dalam
tambang untuk
pengangkutan batubara/endapan bahan galian yang ditambang ataupun juga jalan
yang digunakan untuk penimbunan lapisan penutup. Geometri dari jalan akan
mempengaruhi
bentuk geometri daerah penambangan secara umum. Geometri dari
jalan tersebut meliputi lebar
dan kemiringan jalan (biasanya dipengaruhi oleh
jenis alat yang digunakan dalam operrasi
penambangan). Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 38/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG
3. Stripping Ratio (nisbah pengupasan)
  

telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Salah satu cara menggambarkan efisiensi geometri (geometrical efficiency) dalam
kegiatan
penambangan adalah dengan istilah “Stripping Ratio” atau nisbah
pengupasan. Stripping ratio (SR) menunjukkan jumlah overburden yang harus
dipindahkan untuk
memperoleh sejumlah batubara yang diinginkan. Ratio ini secara
umum digambarkan
sebagai berikut :
[http://2.bp.blogspot.com/-
Av3dkYha3sU/T4Px0A54p_I/AAAAAAAAAFU/xbyxdiKxHXI/s1600/17.jpg]

Dari nilai stripping ratio yang diperoleh dan


dibandingkan dengan nilai BESR (Break
Even Stripping Ratio) yang telah dihitung
sebelumnya, maka akan diperoleh bahwa
secara teknis batasan kegiatan
penambangan dalam pit adalah sampai nilai BESR
yang dicapai dalam perhitungan stripping ratio. Sebagai contoh dapat
dilihat dalam
Gambar 3.4.

[http://4.bp.blogspot.com/-
L8Vt3PPrPDQ/T4PyCMnsCvI/AAAAAAAAAFc/cLkc190fBmA/s1600/18.jpg]

Gambar 3.4
Batasan penambangan berdasarkan nilai Stripping
Ratio dan BESR

3.2.2 Aspek geometri pada tambang bawah tanah


Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 39/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Cadangan
batubara yang akan ditambang dengan cara teknik tambang bawah tanah sangat
DUNIA TAMBANG
dipengaruhi oleh beberapa aspek meliputi ukuran, bentuk, orientasi dantelusuri
faktor
kedalaman dari
permukaan dari cadangan batubara tersebut. Oleh karena itu
terdapat beberapa pertimbangan
geometri yang harus diperhatikan.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Adapun pertimbangan geometri yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :

1.      Geometri pilar

Pertimbangan tegangan insitu dan kemantapan


lubang bukaan menyebabkan harus
meninggalkan pilar-pilar batubara dengan ukuran
tertentu. Ratio luas beban yang harus
ditanggung oleh sebuah pilar batubara
dapat dilihat pada Gambar 3

[http://1.bp.blogspot.com/-
He7S7f2ZBiw/T4PyeTBjZbI/AAAAAAAAAFk/wNm4DLACaFA/s1600/19.jpg]

Gambar 3.5 Rasio luas beban


yang ditanggung pilar batubara

2.  Lebar dan


tinggi ekstraksi

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 40/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Keterbatasan alat dan kemantapan lubang bukaan


menyebabkan ekstraksi batubara
DUNIA TAMBANG
hanya mempunyai lebar dan tinggi yang terbatas.
Selain itu, lebar ekstraksi batubara
telusuri
bawah tanah ini akan berpengaruh pada
penurunan permukaan tanah (subsidence)
yang sketsanya dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-
Pq86n_Oj3X8/T4PywVrPyDI/AAAAAAAAAFs/WURsQYT6Ggo/s1600/20.jpg]
Gambar 3.6 Efek lebar
ekstraksi pada penurunan permukaan tanah

3.3 Kontrol lingkungan

Kondisi lingkungan dimana tambang tersebut berada


akan mengontrol operasi
penambangan. Keterbatasan-keterbatasan itu antara lain
adalah:

-        
Kendala subsidence akan menyebabkan
keharusan meninggalkan pilar dengan
dimensi yang cukup besar.
-               
Struktur geologi yang ada akan mengubah layout penambangan, khususnya
penambangan bawah tanah.
-        
Keberadaan air tanah dengan debit yang besar menyebabkan perubahan layout
penambangan bawah tanah.
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 41/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Diposting 10th April 2012 oleh Anonymous
Label: BEBERAPA ASPEK TEKNIS DALAM PENAMBANGAN YANG MENJADI DASAR
KONSEP MODEL PERHITUNGAN CADANGAN, Dunia Tambang

0
Tambahkan komentar

KONSEP DASAR ASPEK TEKNIS


10th April 2012
DALAM TAMBANG TERBUKA UNTUK
BATUBARA
Pemilihan
metode penambangan didasarkan pada keuntungan terbesar yang akan
diperoleh,
bukan berdasarkan letak dangkal atau dalamnya suatu endapan, serta
mempunyai
perolehan tambang (mining recovery)
yang terbaik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem


penambangan adalah sebagai
berikut.

1)       
Karakteristik spasial dari endapan
a.       Ukuran (dimensi : tebal dan
penyebaran)
b.      Bentuk (merata, lensa,
splitting)
c.       Attitude (inklinasi dan dip)
d.      Kedalaman (nilai: rata-rata
dan ekstrim, nisbah pengupasan)

2)       
Kondisi geologi dan hidrogeologi
a.  
Topografi
b.  
Parameter kualitas batubara (cv,
total moisture, ash content, sulphur content)
c.  
Struktur geologi (lipatan, patahan, diskontinu, intrusi)
d.  
Bidang lemah (kekar, retakan, rekahan dalam batubara)
e.  
Keseragaman, oksidasi, erosi
f.   
Air tanah dan hidrologi

3)             
Sifat-sifat geoteknik (mekanika tanah dan mekanika batuan) untuk bijih
dan
batuan sekelilingnya
a.  
Sifat elastik (kekuatan, modulus elastik, nisbah Poisson, dan lain-lain)
b.  
Perilaku elastik atau visko elastik (flow, creep)
c.  
Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d.  
Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
e.   
Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas
bawaan, lengas bebas)

4)       
Konsiderasi ekonomi
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 42/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil,


investasi, aliran kas, masa pengembalian dan
DUNIA a.TAMBANG
keuntungan
Cadangan (tonase dan kualitas)
        

telusuri

b.        
Produksi
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
c.        
Umur tambang
d.        
Produktivitas
e.               
Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang
cocok

5)       
Faktor teknologi
a.      
Perolehan tambang
b.      
Dilusi (jumlah waste yang
dihasilkan dengan batubara)
c.      
Ke-fleksibilitas-an metode dengan perubahan kondisi
d.      
Selektifitas metode untuk batubara dan waste
e.      
Modal, pekerja, dan intensitas mekanisasi

6)       
Faktor lingkungan
a.        
Kontrol bawah tanah
b.        
Penurunan permukaan tanah
c.        
Kontrol atmosfir (ventilasi, kontrol kualitas, kontrol panas dan
kelembaban)
d.               
Kekuatan kerja (pelatihan, recruitment,
kesehatan dan keselamatan,
kehidupan, kondisi permukiman)

Obyektif
dasar di dalam pemilihan suatu metode penambangan suatu endapan mineral
tertentu adalah merancang suatu sistem eksploitasi  yang paling cocok di bawah suatu
lingkungan
yang aktual (Hamrin, 1982).

Diposting 10th April 2012 oleh Anonymous


Label: Dunia Tambang, KONSEP DASAR ASPEK TEKNIS DALAM TAMBANG
TERBUKA UNTUK BATUBARA

1
Lihat komentar

10th April 2012 KONDISI TEKNIS PENAMBANGAN


SEBAGAI PERTIMBANGAN BATASAN
DALAM PERHITUNGAN CADANGAN
BATUBARA

1.     
SISTEM PENAMBANGAN BATUBARA

Sistem
penambangan batubara ada 3, yaitu:
-         
Penambangan
Terbuka
-         
Penambangan
Bawah Tanah
-         
Penambangan
dengan Auger
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 43/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

1.1             
Penambangan batubara terbuka
DUNIA TAMBANG telusuri
1.1.1       
Kegiatan dalam tambang batubara
terbuka
Kegiatan-kegiatan
dalam tambang batubara terbuka adalah sebagai berikut.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
§ 
Persiapan
daerah penambangan
§ 
Pengupasan
dan penimbunan tanah humus
§ 
Pengupasan
tanah penutup
§ 
Pemuatan
dan pembuangan tanah penutup (misalnya dengan shovel dan truk, BWE, dan
dragline)
§ 
Penggalian
batubara
§ 
Pemuatan
dan pengangkutan batubara
§ 
Penirisan
tambang
§ 
Reklamasi

1.1.2        
Macam-macam tambang batubara terbuka
Pengelompokan jenis-jenis
tambang terbuka batubara didasarkan pada letak endapan, dan alat-alat
mekanis
yang dipergunakan.
Teknik penambangan pada umumnya dipengaruhi oleh kondisi
geologi dan topografi daerah
yang akan ditambang.

Jenis-jenis tambang terbuka batubara dibagi menjadi :

1)     
Contour
mining

Contour mining cocok diterapkan untuk endapan batubara yang tersingkap


di lereng pegunungan
atau bukit. Cara penambangannya diawali dengan pengupasan
tanah penutup (overburden) di
daerah singkapan di sepanjang lereng mengikuti
garis ketinggian (kontur), kemudian diikuti
dengan penambangan endapan
batubaranya. Penambangan dilanjutkan ke arah tebing sampai
dicapai batas
endapan yang masih ekonomis bila ditambang.

Menurut Robert Meyers, contour mining dibagi menjadi beberapa metode, antara   lain :

a.      
Conventional contour mining

Pada metode ini, penggalian awal dibuat sepanjang sisi


bukit pada daerah dimana batubara
tersingkap. Pemberaian lapisan tanah penutup
dilakukan dengan peledakan dan pemboran atau
menggunakan dozer dan ripper serta
alat muat front end leader, kemudian
langsung didorong
dan ditimbun di daerah lereng yang lebih rendah (Gambar 1.1).
Pengupasan dengan contour
stripping
akan menghasilkan jalur operasi yang bergelombang, memanjang dan menerus
mengelilingi seluruh sisi bukit. 

b.     
Block-cut
contour mining

Pada cara ini daerah penambangan dibagi menjadi blok-blok


penambangan yang bertujuan
untuk mengurangi timbunan tanah buangan pada saat
pengupasan tanah penutup di sekitar
lereng. Pada tahap awal blok 1 digali
sampai batas tebing (highwall) yang
diijinkan tingginya.
Tanah penutup tersebut ditimbun sementara, batubaranya
kemudian diambil. Setelah itu
lapisan blok 2 digali kira-kira setengahnya dan
ditimbun di blok 1. Sementara batubara blok 2
siap digali, maka lapisan tanah
penutup blok 3 digali dan berlanjut ke siklus penggalian blok 2
dan menimbun
tanah buangan pada blok awal.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 44/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

Pada saat blok 1 sudah ditimbun dan diratakan kembali,


maka lapisan tanah penutup blok 4
DUNIA TAMBANG
dipidahkan ke blok 2 setelah batubara pada
blok 3 tersingkap semua. telusuri
Lapisan tanah penutup
blok 5 dipindahkan ke blok 3,
kemudian lapisan tanah penutup blok 6 dipindahkan ke blok 4
dan seterusnya
sampai selesai (Gambar 1.2). Penggalian beruturan ini akan mengurangi
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
jumlah
lapisan tanah penutup yang harus diangkut untuk menutup final pit.

[http://3.bp.blogspot.com/-HHy1UUwVe3I/T4PbN3g264I/AAAAAAAAACQ/XTo-0Apc0gc/s1600/4-
10-2012+3-01-56+PM.jpg]
Gambar 1.1 Conventional
Contour Mining (Anon, 1979)

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 45/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-oLqz2PHw1C0/T4Pbx17kg3I/AAAAAAAAACY/uReIPhFEkiQ/s1600/4-10-
2012+3-05-18+PM.jpg]
c.      
Haulback
contour mining

Metode haulback ini


(Gambar 1.3 dan 1.4) merupakan modifikasi dari konsep block-
cut, yang memerlukan suatu jenis angkutan overburden, bukannya langsung
menimbunnya. Jadi metode ini membutuhkan perencanaan dan operasi yang teliti
untuk bisa menangani batubara dan overburden
secara efektif.

Ada tiga jenis perlatan yang


sering digunakan, yaitu :
        -   Truk
atau front-end loader
     -   Scrapers
        -   Kombinasi
dari scrapers dan truk

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 46/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-
sVeB5mBjQxE/T4PcXoeED9I/AAAAAAAAACg/2cK58wSqxVM/s1600/3.jpg]

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 47/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://3.bp.blogspot.com/-EkjRt0A4Pbg/T4Pcsn_hPEI/AAAAAAAAACo/ACuYtC7sZe4/s1600/4.jpg]

d.      
Box-cut
contour mining

Pada metode box-cut


contour mining ini (Gambar 1.5) lapisan tanah penutup yang
sudah digali,
ditimbun pada daerah yang sudah rata di sepanjang garis singkapan
hingga
membentuk suatu tanggul-tanggul yang rendah yang akan membantu
menyangga porsi
terbesar dari tanah timbunan.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 48/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-
mOiM6p5X2TU/T4PdLaHcicI/AAAAAAAAACw/jWUyx3BJ8Ks/s1600/5.jpg]
2)     
Mountaintop
removal method

Metode mountaintop
removal method ini (Gambar 1.6) dikenal dan berkembang
cepat, khususnya di Kentucky Timur (Amerika Serikat). Dengan
metode ini lapisan
tanah penutup dapat terkupas seluruhnya, sehingga
memungkinkan perolehan
batubara 100%.

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 49/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-vfvVk0DftgE/T4PdjwGc6QI/AAAAAAAAAC4/BddHHf7pL9U/s1600/6.jpg]

3)    Area mining method

Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara


yang dekat permukaan pada
daerah mendatar sampai agak landai. Penambangannya
dimulai dari singkapan batubara yang 
mempunyai lapisan dan tanah penutup dangkal dilanjutkan ke yang lebih
tebal sampai batas
pit.

Terdapat
tiga cara penambangan area mining method,
yaitu :

a.      
Conventional
area mining method

Pada cara ini, penggalian dimulai pada daerah penambangan


awal sehingga penggalian lapisan
tanah penutup dan penimbunannya tidak terlalu
mengganggu lingkungan. Kemudian lapisan
tanah penutup ini ditimbun di belakang
daerah yang sudah ditambang (Gambar 1.7).

[http://1.bp.blogspot.com/-6wwWfm5hQj0/T4PeEuON8rI/AAAAAAAAADA/EcHTZC-
Duniatambang. TemavsNg/s1600/7.jpg]
Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 50/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG
b. Area
mining with stripping shovel
      


telusuri

Klasik
Kartu
CaraLipat
Majalah
Mozaik

ini digunakan Bilah Sisi

untuk batubara yangCuplikan


Kronologis
terletak 10–15 m
di bawah permukaan tanah.
Penambangan dimulai dengan membuat bukaan berbentuk
segi empat. Lapisan tanah penutup
ditimbun sejajar dengan arah penggalian, pada
daerah yang sedang ditambang. Penggalian
sejajar ini dilakukan sampai seluruh
endapan tergali (Gambar 1.8).

c.     
Block
area mining

Cara ini hampir sama dengan conventional area mining method, tetapi daerah penambangan
dibagi
menjadi beberapa blok penambangan. Cara ini terbatas untuk endapan batubara
dengan
tebal lapisan tanah penutup maksimum 12 m. Blok penggalian awal dibuat
dengan bulldozer.
Tanah hasil
penggalian kemudian didorong pada daerah yang berdekatan dengan daerah
penggalian (Gambar 1.9).

[http://1.bp.blogspot.com/-OoMhSrEnBd0/T4PjNtvxAiI/AAAAAAAAADQ/EpDgy7s7iB4/s1600/8a.jpg]

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 51/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://4.bp.blogspot.com/-fzlboAvx5B0/T4PjO1vS9dI/AAAAAAAAADY/Qtvpl1jv7wI/s1600/8b.jpg]

4)                 
Open
pit Method

Metode ini digunakan untuk


endapan batubara yang memiliki kemiringan (dip) yang besar dan
curam. Endapan
batubara harus tebal bila lapisan tanah penutupnya cukup tebal.  

a.   
Lapisan miring

Cara ini dapat diterapkan pada


lapisan batubara yang terdiri dari satu lapisan (single seam) atau
lebih (multiple
seam). Pada cara ini lapisan tanah penutup yang telah dapat ditimbun di
kedua sisi
pada masing-masing pengupasan (Gambar 1.10).

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 52/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://1.bp.blogspot.com/-
UAVS5GDQfRs/T4PjhRPYBoI/AAAAAAAAADg/jzpQHv7831A/s1600/9.jpg]

a.      
Lapisan tebal

Pada cara ini penambangan dimulai dengan melakukan


pengupasan tanah penutup
dan penimbunan dilakukan pada daerah yang sudah
ditambang. Sebelum dimulai,
harus tersedia dahulu daerah singkapan yang cukup
untuk dijadikan daerah
penimbunan pada operasi berikutnya (Gambar 1.11).

Pada cara ini, baik pada pengupasan tanah penutup maupun


penggalian
batubaranya, digunakan sistem jenjang (benching system).

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 53/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://3.bp.blogspot.com/-ZKw2io9hnu4/T4PjxzrbY3I/AAAAAAAAADo/gbvccaC_Sr8/s1600/10.jpg]

1.2
Penambangan batubara bawah tanah

Metode penambangan batubara bawah tanah ada 2 buah yang


populer, yaitu:
-         
Room and Pillar
-         
Longwall

1.2.1                   
Room
and Pillar

Metode penambangan ini


dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai
penyangga alamiah.
Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan (subsidence)
tidak
diijinkan. Layout Metode Room and Pillar 

1.2.2                   
Longwall

Metode penambangan ini dicirikan dengan membuat


panel-panel penambangan dimana
ambrukan batuan atap diijinkan terjadi di
belakang daerah penggalian. Layout Metode
Longwall dapat dilihat pada Gambar
1.13. Penambangan ini juga dapat dilaksanakan secara
manual maupun mekanis.
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 54/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://2.bp.blogspot.com/-IUyOiqkvgS8/T4PkavjFjAI/AAAAAAAAADw/Bd6yUGf6ZG0/s1600/11.jpg]

1.3
Penambangan dengan Auger (Auger Mining)

Auger mining adalah


sebuah metode penambangan untuk permukaan dengan dinding yang tinggi
atau
penemuan singkapan (outcrop recovery) dari batubara dengan pemboran ataupun
penggalian
bukaan ke dalam lapisan di antara lapisan penutup.

Auger mining
dilahirkan sebelum 1940-an adalah metode untuk mendapatkan batubara dari sisi
kiri
dinding tinggi setelah penambangan permukaan secara konvensional.
Penambangan batubara
dengan auger bekerja
dengan prinsip skala besar drag bit
rotary drill. Tanpa merusak batubara,
auger
mengekstraksi dan menaikkan batubara dari lubang dengan memiringkan konveyor
atau
pemuatan dengan menggunakan loader
ke dalam truk.

Pengembangan
dan persiapan daerah untuk auger mining
adalah tugas yang mudah jika dilakukan
bersamaan dengan pemakaian metode open cast atau open pit. Setelah kondisi dinding tinggi,
auger drilling dapat ditempatkan pada lokasi.

Kondisi
endapan yang dapat menggunakan metode ini berdasarkan Pfleider (1973) dan Anon
(1979) adalah endapan yang memiliki penyebaran yang baik dan kemiringannya
mendekati
horisontal, serta kedalamannya dangkal (terbatas sampai ketinggian
dinding dimana auger
ditempatkan,
lihat Gambar 1.14 dan 1.15).

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 55/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

DUNIA TAMBANG telusuri

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

[http://3.bp.blogspot.com/-8LZw6SgYn1E/T4PkxICq6NI/AAAAAAAAAD4/UOjZG35vtZo/s1600/12.jp
g]

[http://2.bp.blogspot.com/-Q_H7qXGjoiE/T4PkyX4pXkI/AAAAAAAAAEA/__rrAZevIR8/s1600/13.jpg]

  
Diposting 10th April 2012 oleh Anonymous
Label: Dunia Tambang, KONDISI TEKNIS PENAMBANGAN SEBAGAI PERTIMBANGAN
BATASAN DALAM PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA

3
Lihat komentar

Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.


duniatambang2012.blogspot.com 56/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG

duniatambang2012.blogspot.com 57/57

Anda mungkin juga menyukai