Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Material yang berada dipermukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik jenis, bentuk
dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat yang digunakan memindahkanpun beraneka
ragam pula., Yang dimaksud dengan material dalam pekerjaan pemindahan tanah (earth
moving), meliputi tanah,batuan, vegetasi (pohon, semak belukar dan alang-alang). Sifat
phisik yang harus dihadapi alat berat akan berpengaruh besar terutama dalam hal :
1. menentukan jenis alat yang digunakan dan taksiran produksi atau kapasitas
produksinya.
Jadi dengan tidak sesuainya alat dengan kondisi material, akan menimbulkan kesulitan
berupa tidak efisiensinya alat berat, yang otomatis akan menimbulkan kerugian karena
banyaknya waktu yang terbuang (loss time).
Baberapa sifat phisik material dan kondisi medan kerja yang penting untuk siperhatikan
dalam pekerjaan pemindahan tanah adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Material
2. Berat Material
3. Bentuk Material
4. Kohesivitas Material
Pengembangan Material
[http://2.bp.blogspot.com/-fMWTeqHtwNA/T9bndvI8lEI/AAAAAAAAAjM/CXAMTcnbkYo/s1600/6-12-
2012+2-52-00+PM.jpg]
GAMBAR 1
Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami gangguan teknologi
DUNIA TAMBANG
dinamakan keadaan asli (Bank). Dalam keadaan seperti ini, telusuri butiran-butiran yang
dikandungnya masih terkonsilidasi dengan baik. Satian volume material dalam kondisi
asli disebut meter kubik dalam keadaan asli (Bank Cubic Meter atau BCM)
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
b) Keadaan gembur (loose condition)
Material yang telah digali dari tempat asalnya, akan mengalami perubahan volume, yaitu
mengembang. Hal ini disebabkan adanya penambahan rongga-rongga udara pada
butiran-butiran tanah. Dengan demikian volumenya bertambah besar. Satuan volume
material dalam kondisi gembur umumnya disebut meter kubik dalam keadaan gembur
(Loose Cubic Meter atau LCM)
Keadaan ini akan dialami oleh material yang mengalami proses pemadatan
(pemampatan). Perubahan volume terjadi, karena adanya penyusutan rongga udara
diantara partikel-partikel material tersebut. Dengan demikian volumenya berkurang,
sedangkan beratnya tetap. Satuan material dalam kondisi padat disebut meter kubik
dalam keadaan padat (Compact Cubic Meter atau CCM).
Dalam perhitungan produksi, material yang didorong/digusur dengan blade, yang dimuat
dengan bucket atau vessel, kemudian ditebar adalah dalam kondisi gembur. Untuk
menghitung volume tanah sudah diganggu dari bentuk aslinya, dengan melakukan
penggalian material tersebut, atau melakukan pemadatan dari material yang sudah
gembur menjadi padat, perlu dikalikan dengan faktor yang disebut faktor konversi.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-PYNQ4BFzz1s/T9boUnrizVI/AAAAAAAAAjU/IzDfMGuC4e8/s1600/6-12-
2012+2-56-53+PM.jpg]
Contoh 1 : bila 300 BCM (Bank Cubic Meter) tanah biasa
asli digali sehingga menjadi
gembur, maka berapa volumenya sekarang ?
Jawab : Dari
tabel faktor konversi, disapat data, bahwa tanah berpasir, faktor konversi
dari
asli ke gembur adalah 1.25, maka volume sekarang menjadi,
volume
gembur = Volume asli x faktor
=
300 x 1.25
=
375 LCM (Loose Cubic Meter)
=
288 CCM (Compacted Cubik Meter)
Berat Material
Berat adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan suatu alat berat untuk
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 3/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
DUNIA TAMBANG
dipengaruhi oleh berat material tersebut. Seperti yang di alami olehtelusuri
dibawah ini :
Waktu mengangkut tanah dengan berat 1.5 ton/m3, alat bekerja dengan baik. Tetapi pada
Klasik
Kartu
saatLipat
Majalah
tanah
mengangkut Mozaik
Bilah
dengan Sisi
1.8Cuplikan
berat Kronologis
ton/m3, ternyata alat angkut mengalami beban
berat sehingga unit terlihat berat untuk menggelinding.
[http://2.bp.blogspot.com/-pEN1hNRuYag/T9bpNMbX8EI/AAAAAAAAAjc/y6CtOtPwtII/s1600/6-12-
2012+3-00-46+PM.jpg]
Bentuk Material
Faktor ini harus dipahami, karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material
tersebutdapat menempati suatu ruangan tertentu. Mengingat material yang kondisi
butirannya kecil, kemungkinan isi dapat sama (senilai) dengan volume ruangan yang
ditempatinya. Sedangkan material yang berbongkah-bongkah akan lebih kecil dari nilai
volume ruangan yang ditempati.
[http://3.bp.blogspot.com/-buLBxLWDbkg/T9bpmqhPQUI/AAAAAAAAAjk/uubYG80TGzk/s1600/6-
12-2012+3-02-32+PM.jpg]
Oleh karena itu, material jenis ini akan berbentuk rongga-rongga udara yang memakan
sebagian isi ruangan. Beberapa material yang mampu ditampung oleh suatu ruangan
dapat di hitung dengan caramengoreksi ruangan tersebut dengan suatu faktor yang
disebut “faktor muat” :”Bucket Factor” atau “Pay Load Factor”.
Kohesivitas Material
Yang disebut kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material itu sendiri.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-qPgM0KcxLCE/T9bqZxlxbvI/AAAAAAAAAj0/sjXNrBdohLk/s1600/6-12-
2012+3-04-49+PM.jpg]
Material dengan kohesivitas tinggi akan mudah menggunung. Jadi apabila material itu
berada pada suatu tempat, akan mujung. Volume material yang menempati ruangan ini
ada kemungkinan bisa melebihi volume ruangannya. Umpamanya tanah liat. Sedangkan
material yang kohesivitas yang kurang baik, misalnya pasir, apabila menempati suatu
ruangan akan sukar menggunung. Melainkan cenderung peres/rata (struck).
Kekerasan Material.
Material yang keras akan lebih sukar untuk di koyak, di gali atau di kupas oleh alat berat.
Hal ini akan menurunkan produktivitas alat tersebut. Material yang tergolong keras adalah
obat-batuan.
Aplikasi alat berat yang paling umum untuk material batu-batuan ialah : pembongkaran
batu dengan cara ripping. Oleh karena itu sebelum menentukan alat berat yang akan
digunakan meripping batuan, terlebih dahulu di tentukan tingkat appabilitasnya.
Batuan sedimen
1. Berbentuk lapisan-lapisan
2. Semakin tipis lapisan semakin mudah di ripping
3. Contoh : Sand stone, limestone, shale, konglomerate.
Batuan Beku
1. Tidak membentuk perlapisan
2. Relatif sulit untuk di ripping
3. Contoh : Granite, basalt, andesite, dll.
Batuan Metamorfik
DUNIA TAMBANG
Mudah di ripping :
telusuri
1. Ada “fault” atau patahan
Klasik
Kartu2.Lipat
Tingkat pelapukan
Majalah
tinggi Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Mozaik
Sulit di ripping
Secara sederhana gambaran seismik wave velocity test dilakukan seperti gambar berikut.
Hasil bisa di ketahui kekerasan dan kedalaman masing-masing lapisan keras sampai
yang lunak.
[http://4.bp.blogspot.com/-QTAk7dkfXZw/T9btDgMW1XI/AAAAAAAAAkQ/-mNA6YTzZ8I/s1600/6-
12-2012+3-16-40+PM.jpg]
Cara pengetesan :
Klasik
Kartu
DayaLipat
Majalah
Dukung TanahMozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-BL7QYvF52fs/T9buoV6NJTI/AAAAAAAAAkY/aUkDRBBTf8Y/s1600/6-12-
2012+3-22-52+PM.jpg]
[http://2.bp.blogspot.com/-5_WbO9fGURU/T9bvbyHq3hI/AAAAAAAAAkg/FattO_9gBOg/s1600/6-
12-2012+3-27-24+PM.jpg]
Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran/test langsung di
lapangan seperti gambar di atas. Alat yang umum digunakan untuk test daya dukung
tanah disebut “Cone Penetro Meter”.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-IG1v1btbBKU/T9bv31a5OnI/AAAAAAAAAko/LJQsykXM9QU/s1600/6-12-
2012+3-28-55+PM.jpg]
3
Lihat komentar
[http://3.bp.blogspot.com/-
FkGQvXY9XuY/T6jOGAJRO_I/AAAAAAAAAfI/aTVsZzsnU_c/s1600/255887679_8a81c40f5f_z580x
370.jpg]
Peradaban dan pembangunan manusia sekarang ini tak dapat lepas dari peranan input-
input hasil sumber daya alam terutama pertambangan, dan aktivitas ini terkait erat
dengan peningkatan kesejahteraan manusia. Tambang dan sumberdaya mineral tidak
dapat dilepaskan dari lingkungan pembentukannya di bumi. Daerah dengan tatanan
geologis tertentu akan menghasilkan cadangan mineral yang ekonomis. Dan bagi daerah
tertentu, kehadiran cadangan ini dapat menjadi tulang punggung pendapatan daerah.
temporary dan mengambil sumber daya yang tak pulh (unrenewable resources). Oleh
DUNIA TAMBANG
karenanya pemulihan lahan yang terganggu akibat aktivitas telusuripertambangan harus
dioptimalkan sehingga menjadi lahan yang produktif. Selain itu, manfaat dari aktivitas
pertambangan perlu di konversi ke dalam bentuk lain (transformasi manfaat) agar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
pembangunan tetapMozaik
Bilah Sisi
dan
dapat berlanjut Cuplikan
Kronologis kesejahteraan di daerah
tetap memberikan
sekitarnya.
Lantas apa maksud dari keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam pertambangan?
Well, pemanfaatan yang berkelanjutan adalah memanfaatkan seefisien mungkin sumber
daya mineral (yang sifatnya unrenewable resources) melalui peningkatan dan konversi
nilal tambah dengan mengedepanpan nilai lingkungan dan keadilan sosial dan tetap
memberikan kesempatan pada generasi mendatang untuk menikmati sumber daya
mineral tersebut.
Kemudian konsep pemanfaatan mineral berkelanjutan ini akan berlandaskan pada isu
demokrasi, keadilan dan pemerataan yang sifatnya lintas generasi. Suatu konsep yang
perlu melibatkan seluruh stake holders. Ini juga adalah suatu konsep yang menekankan
pentingnya pengelolaan keteknikan, wawasan sosial kemasyarakatan, pendekatan
lingkungan yang terpadu dan kesemua hal ini dapat dilebur untuk diterapkan dalam
praktek pengelolaan tambang yang benar (Good Mining Practice).
Good Mining Practice dapat dijelaskan secara gamblang sebagai aktivitas pertambangan
yang memenuhi criteria, kaidah maupun norma-norma menambang yang tepat sehingga
pemanfaatan mineral memberikan hasil optimal dan mengurangi dampak negative yang
terjadi. Beberapa ciri Good Mining Practice antara lain:
Kemudian siapa yang harus melaksanakan Good Mining Practice ini..? Seharusnya
seluruh perusahaan tambang wajib melakukan Good Mining Practice sebagai inisiatif
global. Karena ini akan menjadi parameter kepatuhan dan integritas perusahaan sebagai
operator pertambangan. Implementasi Good Mining Practice ini juga merupakan
repectivitas tehadap lingkungan, masyarakat serta Negara.
Diposting 8th May 2012 oleh Anonymous
Label: Dunia Tambang, GOOD MINING PRACTICE
2
Lihat komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Penelitian terhadap kemantapan suatu lereng harus dilakukan bila longsoran lereng yang
mungkin terjadi akan menimbulkan akibat yang merusak dan menimbulkan bencana.
Kemantapan lereng tergantung pada gaya penggerak dan penahan yang ada pada
lereng tersebut. Gaya penggerak adalah gaya-gaya yang mengakibatkan lereng longsor.
Sedangkan gaya penahan adalah gaya-gaya yang mempertahankan kemantapan lereng
tersebut. Jika gaya penahannya lebih besar dari gaya penggerak, maka lereng tersebut
dalam keadaan mantap. Kemantapan suatu lereng biasanya dinyatakan dalam bentuk
Faktor Keamanan (F) dengan persamaan sebagai berikut :
Kemantapan lereng pada lereng batuan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain : geometri lereng, struktur geologi, kondisi air tanah, sifat fisik dan mekanik batuan
serta gaya-gaya yang bekerja pada lereng.
a. Geometri Lereng
b. Struktur Batuan
Sifat fisik batuan yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah : bobot isi (density),
porositas dan kandungan air. Kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi dan sudut geser
dalam merupakan sifat mekanik batuan yang juga mempengaruhi kemantapan lereng.
- Bobot Isi
Bobot isi batuan akan mempengaruhi besarnya beban pada permukaan bidang longsor.
Sehingga semakin besar bobot isi batuan, maka gaya penggerak yang menyebabkan
lereng longsor akan semakin besar. Dengan demikian, kemantapan lereng tersebut
semakin berkurang.
- Porositas
Batuan yang mempunyai porositas besar akan banyak menyerap air. Dengan demikian
bobot isinya menjadi lebih besar, sehingga akan memperkecil kemantapan lereng.
- Kandungan Air
Semakin besar kandungan air dalam batuan, maka tekanan air pori menjadi besar juga.
Dengan demikian kuat geser batuannya akan menjadi semakin kecil, sehingga
kemantapannya pun berkurang.
= c + ( + ) tg ...........................................................................
Dimana :
DUNIA TAMBANG
c = kohesi (ton/m2)
telusuri
Klasik
Kartu
=Lipat
Majalah
tegangan normalMozaik
(ton/m2)Bilah
Sisi
Cuplikan
Kronologis
Kekuatan batuan biasanya dinyatakan dengan kuat tekan (confined & unfined
compressive strength), kuat tarik (tensile strength) dan kuat geser (shear strength).
Batuan yang mempunyai kekuatan besar, akan lebih mantap.
Semakin besar kohesi dan sudut geser dalam, maka kekuatan geser batuan akan
semakin besar juga. Dengan demikian akan lebih mantap.
- Pengaruh Gaya
Biasanya gaya-gaya dari luar yang dapat mempengaruhi kemantapan lereng antara lain :
getaran alat-alat berat yang bekerja pada atau sekitar lereng, peledakan, gempa bumi dll.
Semua gaya-gaya tersebut akan memperbesar tegangan geser sehingga dapat
mengakibatkan kelongsoran pada lereng.
a. Longsoran Bidang
Longsoran bidang merupakan suatu longsoran batuan yang terjadi disepanjang bidang
luncur yang dianggap rata. Bidang luncur tersebut dapat berupa rekahan, sesar maupun
bidang perlapisan batuan. Syarat-syarat terjadinya longsoran bidang adalah (Gambar
2.1):
- Bidang luncur mempunyai arah sejajar atau hampir sejajar (maksimum 200) dengan
arah lereng.
- Jejak bagian bawah bidang lemah yang menjadi bidang luncur harus muncul di muka
lereng, dengan kata lain kemiringan bidang gelincir lebih kecil dari kemiringan lereng.
- Kemiringan bidang luncur lebih besar dari pada sudut geser dalamnya
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-pStJcyOyBGA/T4iMljEXOrI/AAAAAAAAASg/AZxhV-
WACaE/s1600/PIC+1.jpg]
Gambar
2.1
Longsoran
Bidang
b. Longsoran Baji
Longsoran baji dapat terjadi pada suatu batuan jika terdapat lebih dari satu bidang lemah
yang saling berpotongan. Sudut perpotongan antara bidang lemah tersebut harus lebih
besar dari sudut geser dalam batuannya tetapi lebih kecil dari kemiringan lereng.
(Gambar 2.2)
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://3.bp.blogspot.com/-fZHfq-lxXt8/T4iOj_nWkTI/AAAAAAAAAbY/VGNh6NAg-
KE/s1600/PIC+2.jpg]
Gambar 2.2
Longsoran Baji
c. Longsoran Guling
Longsoran guling akan terjadi pada suatu lereng batuan yang arah kemiringannya
berlawanan dengan kemiringan bidang lemahnya. Hoek & Bray (1981), telah membuat
grafik yang dapat memberikan gambaran kapan terjadinya longsoran tersebut (Gambar
2.3). Dari gambar tersebut dapat diartikan : Jika > dan b/h < Tan , maka balok akan
meluncur dan mengguling. Jika < dan b/h > Tan , maka balok akan langsung
mengguling.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-9htpO3W6mAw/T4iPBpKWtRI/AAAAAAAAAdA/RU3TDsyo1Yg/s1600/pic
+3.jpg]
Gambar 2.3
Posisi Balok Pada Longsoran Guling
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-
UZEhhfvQTrU/T4iQ5SRSKNI/AAAAAAAAAdI/ldjHoa7NpVQ/s1600/pic+4.jpg]
Gambar 2.4
Longsoran Busur
3. Analisis
Kemantapan Lereng
Kemantapan lereng suatu
batuan dapat dianalisis dengan metode grafis
(stereografis), analisis vektor
dan metode Hoek & Bray. Pada tulisan ini yang akan di
bahas adalah metode
grafis dan metode Hoek & Bray.
a. Metode
Grafis
Metode grafis yaitu metode yang
digunakan untuk menentukan arah dan jenis
longsoran yang mungkin terjadi,
berdasarkan data geologi yang ada. Dalam
analisis ini batuan ditinjau mempunyai
bidang-bidang diskontinu seperti bidang
perlapisan, sesar, kekar. Hubungan antara
orientasi bidang-bidang lemah dengan
jenis-jenis longsoran. (Gambar 3.1. dan
3.2.). Dengan cara ini dapat
diperkirakan
kemungkinan terjadinya longsoran pada batuan.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-
KOXgyEPbeiM/T4iRdUIk1fI/AAAAAAAAAdQ/_qehqn16Pcw/s1600/pic+5.jpg]
Gambar 3.1.
Jenis Longsoran & Stereoplot
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-22f0Qo6ZVIw/T4iRulADHII/AAAAAAAAAdY/3tKoTOYPQ3Q/s1600/pic+6.
jpg]
Gambar
3.2.
Informasi
struktur geologi dan evaluasi jenis longsoran yang mungkin terjadi
dari suatu
rentana tambang open pit
a. Metode
Hoek & Bray
Metode Hoek & Bray dapat digunakan
untuk menganalisis keempat macam
longsoran pada lereng batuan.
§
Longsoran Bidang
Dalam menganalisis
longsoran bidang dengan metode Hoek & Bray, suatu
lereng ditinjau dalam dua
dimensi dengan anggapan :
¨
Semua
syarat untuk terjadinya longsoran bidang terpenuhi.
¨
Terdapat
rekahan tarik tegak (vertikal) yang terisi air sampai kedalaman
Zw. Rekahan
tarik ini dapat terletak pada muka lereng maupun di atas
lereng (Gambar 3.3).
¨
Gaya
W (berat blok yang menggelincir), U (gaya
angkat oleh air) dan V
(gaya
tekan air mendatar di rekahan tarik) bekerja di titik pusat blok.
Sehingga
diasumsikan tidak ada momen penyebab rotasi.
¨
Kuat
geser () pada bidang lemah adalah =c + tan, dimana c =
kohesi dan = sudut
geser dalam.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-
FrZSNYfcVdI/T4iSKIjo51I/AAAAAAAAAdg/8wlNLhP0Ync/s1600/pic+7.jpg]
Gambar 3.3.
Geometri Longsoran Bidang Dengan Rekahan Tarik
Persamaan yang digunakan untuk menentukan faktor keamanan adalah sebagai berikut
:
F = {cA + (Wcosp-U-Vsinp)tan}/{Wsinp+Vcosp}.............. (3-1)
Dimana :
U = ½ wzw(H-z)cosecp
V = ½ wzw2
Bila lereng batuan tersebut berada di daerah rawan gempa dan percepatan yang
ditimbulkan dimodelkan menjadi Tema
Duniatambang. gayaTampilan
statis W, maka
Dinamis. perhitungan
Diberdayakan faktor keamanan
oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 18/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
DUNIA TAMBANG
persamaan (3-1) menjadi sebagai berikut : telusuri
- Longsoran Baji
Dalam analisis ini, longsoran baji dianggap hanya akan terjadi pada garis perpotongan
kedua bidang lemah. Faktor keamanannya dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
F = {(3/H)(cAX+cBY)}+{A-(w/2)X}tanA+{B-(w/2)Y}tanB..... (3-3)
Dimana :
X = sin24/(sin45sin2.na)
Y = sin13/(sin35sin1.nb)
A = (cosa-cosbcosna.nb)/(sin5sin2na.nb)
B = (cosb-cosacosna.nb)/(sin5sin2na.nb)
1.nb = sudut antara bidang lemah A dengan garis perpotongan bidang lemah A dan
muka lereng.
2.na = sudut antara bidang lemah B dengan garis perpotongan bidang lemah B dan
muka lereng.
24, dsb = sudut-sudut yang diperoleh dengan menggunakan stereonet seperti terlihat
pada Gambar 3.5.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-oBP7bOVWFSI/T4iSv20qllI/AAAAAAAAAdo/ug-
U842WGjw/s1600/pic+8.jpg]
Gambar 3.4.
Geometri Baji Untuk
Analisis Kemantapan Dengan Memperhitungkan
Kohesi dan Air
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-rNgOvFJFS6w/T4iS-
LGC_fI/AAAAAAAAAdw/9ZJVS_YyZRM/s1600/pic+9.jpg]
Gambar 3.5.
Stereoplot Data
Longsoran Baji
Jika
tahanan bidang longsorannya tidak terdapat kohesi, maka penentuan
faktor
keamanannya dapat menggunakan persamaan berikut ini :
F
= (sin/sin ½x)(tan/tani)......................................................... (3-4)
Sudut
, x dan i
ini akan sangat mudah ditentukan dengan bantuan
stereonet.
§
Longsoran Guling
Asumsi yang digunakan
adalah longsoran guling yang terjadi mempunyai n
buah blok berbentuk teratur
dengan lebar x dan tinggi yn (Gambar 3.6).
Penomoran blok dimulai
dari bawah (toe) ke atas. Sudut kemiringan lereng
adalah dan kemiringan muka
atas lereng adalah u, sedangkan dip dari
bidang-bidang lemah adalah
90-. Undak-undakan yang terjadi (akibat
longsoran) berbentuk teratur dan
mempunyai kemiringan b. Konstanta a1, a2
dab b (Gambar 3.6)
selanjutnya dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 21/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
a1 = x.tan(-)
DUNIA TAMBANG
a2 = x.tan(-u) telusuri
b = x.tan(-).............................................................................. (3-5)
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Tinggi
blok ke-n (yn) dihitung dengan persamaan berikut ini :
yn = n(a1-b) (untuk blok dari crest ke bawah)
= yn-1-a2-b (untuk blok di atas crest)................................... (3-6)
[http://2.bp.blogspot.com/-RfE1qkgYO7g/T4iTf-
reu0I/AAAAAAAAAd4/JZRlx6Td3eQ/s1600/Pic+10.jpg]
Gambar
3.6.
Model
Longsoran Guling Untuk Analisis Kesetimbangan Batas
Berdasarkan model pada Gambar 3.6, terlihat ada tiga grup
blok yang
mempunyai tingkat kemantapan berbeda, yaitu :
¨
Satu
set blok yang akan tergelincir (di daerah toe)
¨
Satu
set blok yang mantap (di daerah atas)
¨
Satu
set blok yang akan terguling (di daerah tengah)
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-L-lthjXONwo/T4iT-
F26Q_I/AAAAAAAAAeA/FYPQh2nGbIE/s1600/PIC+11.jpg]
Gambar
3.7.
Kondisi
Kesetimbangan Batas Blok Ke-n yang Akan Terguling dan
Tergelincir
§
Longsoran Busur
Metoda yang banyak
digunakan untuk menganalisa longsoran ini adalah
metoda Fellnius dan metoda
Bishop. Namun untuk keperluan praktis, Hoek &
Bray (1983), telah menuangkan
dalam bentuk diagram. Cara ini merupakan
cara yang sangat mudah, cepat dan
hasilnya masih dapat
dipertanggungjawabkan. Asumsi yang digunakan :
¨
Jenis
tanah/batuan, dalam hal ini tanah/batuan dianggap homogen dan
kontinyu.
¨
Longsoran
yang terjadi menghasilkan bidang luncur berupa busur
lingkaran
¨
Tinggi
permukaan air tanah pada lereng.
Hoek & Bray membuat lima buah diagram untuk
masing-masih kondisi air
tanah tertentu mulai dari sangat kering sampai jenuh.
Cara perhitungannya adalah
sebagai berikut (untuk lebih jelasnya lihat
Gambar 3.8.) :
Langkah 1 : Dengan gambar geometri lereng yang telah
dibuat, tentukan
kondisi air tanah yang ada dan sesuaikan dengan Gambar
3.9.
Pilih yang paling tepat atau mendekati.
Langkah 2 : Hitung angka c/(gHtanf), kemudian cocokan
angka tersebut
pada lingkaran terluar dari diagram (chart) yang dipilih.
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 24/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
[http://3.bp.blogspot.com/-apywb-
dOP0U/T4iUYiv69JI/AAAAAAAAAeI/mEHK8zS8P0w/s1600/pic+12.jpg]
Gambar
3.8.
Langkah
Perhitungan Faktor Keamanan Untuk Longsoran Busur Dengan Menggunakan
Diagram
Hoek & Bray
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-ieOj-
qwPVaU/T4iUn3btqXI/AAAAAAAAAeQ/QPd2JMeM0_4/s1600/pic+13.jpg]
Gambar
3.9.
Keadaan
Atau Pola Aliran Air Tanah Untuk Diagram 1-5
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
0
Tambahkan komentar
[http://3.bp.blogspot.com/-
iw5PWDuaKK8/T4UGZT-52OI/AAAAAAAAAG0/C2YTXiS1HqM/s1600/reklamasi1.jpg]
Setiap lokasi penambangan mempunyai kondisi tertentu yang mempengaruhi
pelaksanaan reklamasi. Pelaksanaan reklamasi umumnya merupakan gabungan dari
pekerjaan teknik sipil dan teknik vegetasi. Pekerjaan teknik sipil meliputi : pembuatan
teras, saluran pembuangan akhir (SPA), bangunan pengendali lereng, check dam,
penengkap oli bekas (“oil cather”) dan lain-lain yang disesuaikan dengan kondisi
setempat.
Pekerjaan teknik vegetasi meliputi : pola tanam, sistem penanaman (“monokultur, multiple
croping”), jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat, “cover crop” (tanaman
penutup) dan lain-lain. Pelaksanaan reklamasi lahan meliputi kegiatan sebagai berikut :
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 27/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
a) Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk
DUNIA TAMBANG tambang (“landscaping”), pengaturan/penempatan bahan tambang
(“low Grade”) yang belum dimanfaatkan.
telusurikadar rendah
Pengelolaan Mozaik
PERSIAPAN LAHAN
1
[http://1.bp.blogspot.com/-7yxlDTzBYj8/T4UC4GecTpI/AAAAAAAAAGk/PW71Fd_6cnQ/s1600/rekla
masi.png]
. Pengamatan Lahan Bekas Tambang
1) Pengaturan saluran pembuangan air (SPA) dimaksudkan untuk mengatur air agar
mengalir pada tempat tertentu dan dapat mengurangi kerusakan lahan akibat
erosi.
2) Jumlah/kerapatan dan bentuk SPA tergantung dari bentuk lahan (topografi) dan
luas areal yang direklamasi.
0
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://3.bp.blogspot.com/-F8PSd22IEdE/T4UJG1-
mWcI/AAAAAAAAAHE/ZTNPe0nU9d4/s1600/erosi+sedimentasi.jpg]
Pengendalian erosi merupakan hal yang
mutlak dilakukan selama kegiatan penambangan
dan setelah penambangan. Erosi
dapat mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah,
terjadinya endapan lumpur dan
sedimentasi di alur-alur sungai. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya
erosi oleh air adalah : curah hujan, kemiringan lereng
(topografi), jenis
tanah, tata guna tanah (perlakuan terhadap tanah) dan tanaman
penutup tanah.
g)
Kurangi
kecepatan aliran permukaan dengan membuat teras, check dam dari beton,
DUNIA TAMBANG kayu
atau dalam bentuk lain telusuri
Pengendalian
erosi selengkapnya supaya mengacu pada pedoman teknis yang telah
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
ditetapkan
melalui Keputusan Direktur Jendral Pertambangan Umum No.
693.K/008/DJP/1996
tentang Pedoman Teknis Pengendalian Erosi Pada Kegiatan
Pertambangan Umum.
Diposting 11th April 2012 oleh Anonymous
Label: Dunia Tambang, PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI, Reklamasi
0
Tambahkan komentar
PERENCANAAN REKLAMASI
[http://3.bp.blogspot.com/-
tG896bMkqmA/T4T8IlZvOgI/AAAAAAAAAF8/xDk-6EfHKmc/s1600/pemb_pertambangan8.jpg]
Untuk melaksanakan reklamasi diperlukan perencanaan yang baik, agar dalam
pelaksanaannyadapat tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki. Dalam hal ini reklamasi
harus disesuaikan dengan tata ruang. Perencanaan reklamasi harus sudah disiapkan
sebelum melakukan operasi penambangan dan merupakan program yang terpadu dalam
kegiatan operasi penambangan. Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam perencanaan
reklamasi adalah sebagai berikut :
e. Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau sesuai dengan tujuan
DUNIA TAMBANG penggunaannya.
f. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi.
telusuri
g. Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam aktivitas
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
penambangan.
h. Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila tidak memungkinkan untuk
agar ditanami dengan tanaman pionir yang akarnya mampu menembus tanah yang
keras.
i. Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang yang diperuntukan bagi
vegetasi, segera dilakukan penanaman kembali dengan jenis tanaman yang sesuai
dengan rencana rehabilitasi.
j. Mencegah masuknya hama dan gulma berbahaya, dan
k. Memeantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
PEMERIKSAAN LAHAN
[http://4.bp.blogspot.com/-
pAxnN82UYAA/T4T_hjGvSuI/AAAAAAAAAGU/GXhyDcuE4tQ/s1600/pemeriksaan+lahan.jpg]
Pemeriksaan lahan pertambangan merupakan hal yang terpenting untuk merencanakan
jenis perlakuan dalam kegiatan reklamasi. Jenis perlakuan reklamasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor utama :
Kondisi Iklim,
Geologi,
Jenis Tanah,
Bentuk Alam,
Air permukaan dan air tanah,
Flora dan Fauna,
Penggunaan lahan,
Tata ruang dan lain-lain.
Untuk memperoleh data dimaksud diperlukan suatu penelitian lapangan. Dari berbagai
faktor tersebut di atas, kondisi iklim terutama curah hujan dan jenis tanah merupakan
faktor yang terpenting.
PEMETAAN
[http://3.bp.blogspot.com/-6pZbOVZakXU/T4T9oTh6WmI/AAAAAAAAAGE/vXH5zfiKzXA/s1600/pe
metaan.jpg]
Rencana operasi penambangan yang sudah memperhatikan
upaya reklamasi atau
sebaliknya dengan sendirinya akan saling mendukung dalam pelaksanaan kedua
kegiatan
tersebut. Rencana (tahapan pelaksanaan) tapak reklamasi ditetapkan sesuai dengan
kondisi setempat dan rencana kemajuan penambangan. Rencana tahap reklamasi
tersebut
dilengkapi degan peta skala 1 : 1000 atau skala lainnya yang disetujui, disertai gambar
gambar teknis bangunan reklamasi. Selanjutnya peta tersebut dilengkapi dengan peta
indeks dengan skala memadai.
Di dalam peta tersebut digambarkan situasi penambangan dan lingkungan, misalnya
kemajuan penambangan, timbunan
Duniatambang. Tematanah penutup,
Tampilan Dinamis.timbunan terak
Diberdayakan oleh (slag),
Blogger. penyimpanan
duniatambang2012.blogspot.com 31/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
sementara tanah pucuk, kolam pengendap, kolam persediaan air, pemukiman, sungai
DUNIA TAMBANG
jembatan, jalan, revegetasi, dan sebagainya serta mencantumkan tanggal
pembuatannya.
telusurisituasi/
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
[http://2.bp.blogspot.com/-
Y1sklB9GT0k/T4T_zBUs5eI/AAAAAAAAAGc/QrEzCBXiA5I/s1600/images.jpg]
Untuk menunjang keberhasilan reklamasi biasanya digunakan peralatan dan sarana
prasarana, antara lain :”Dump Truck”, Bulldozer, excavator, traktor, tugal, back hoe,
sekop, cangkul, bangunan pengendali erosi (a.l : susunan karung pasir, tanggul, susunan
jerami, bronjong, pagar keliling), beton pelat baja untuk menghindari kecelakaan dan lain-
lain.
0
Tambahkan komentar
[http://4.bp.blogspot.com/-01iGDjYCcA4/T4T4yZMgmpI/AAAAAAAAAF0/YskkR_4qUIA/s1600/REK
LAMASI+TAMBANG.jpg]
Prinsip – Prinsip Reklamasi
Tambang
·
Penurunan produktivitas tanah.
·
Terjadinya Duniatambang.
erosi dan
sedimentasi.
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 32/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
·
Terjadinya gerakan tanah/
longsoran.
DUNIA TAMBANG ·
Gangguan terhadap flora dan
fauna.
·
Perubahan iklim mikro.
telusuri
·
Permasalahan social
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Dampak
negatif usaha pertambangan terhadap lingkungan tersebut perlu dikendalikan
untuk mencegah kerusakan lingkungan di luar batas kewajaran.
Definisi
Penambangan ialah kegiatan untuk menghasilkan
bahan galian yang dilakukan baik
secara manual maupun mekanis yang meliputi
pemberaian, pemuatan,
pengangkutan dan penimbunan.
Tambang permukaan ialah usaha
penambangan dan penggalian bahan galian yang
kegiatannya dilakukan langsung
berhubungan dengan udara terbuka.
Reklamasi ialah usaha memperbaiki
(memulihkan kembali) lahan yang rusak
sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan, agar dapat berfungsi secara optimal
sesuai dengan kemampuan.
Restorasi lahan bekas tambang ialah
upaya mengembalikan fungsi lahan bekas
tambang menjadi seperti keadaan semula.
Rehabilitas lahan ialah usaha
memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan
kondisi lahan yang rusak
(kritis), agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai
unsur produksi,
media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam
lingkungan.
Rehabilitas lahan dan konservasi
tanah (RLKT) ialah usaha memperbaiki
(memulihkan), meningkatkan dan
mempertahankan kondisi lahan agar dapat
berfungsi secara optimal, baik sebagai
unsur produksi, media pengatur tata air
maupun sebagai unsur perlindungan alam
lingkungan.
Batuan limbah adalah batuan yang
tergali dalam proses panambangan tetapi tidak
diolah karena tidak atau sedikit
mengandung mineral yang dikehendaki.
Tailing adalah bahan hasil dari
proses pengolahan bahan galian yang tidak
mengandung nilai ekonomis lagi.
Bahan pembentuk asam ialah bahan
yang jika berhubungan dengan air dan udara
dapat membentuk asam.
Revegetasi ialah usaha /kegiatan
penanaman kembali pada lahan bekas tambang.
Kerusakan lingkungan ialah
penurunan kualitas lingkungan sebagai akibat kegiatan
yang memanfaatkan
sumberdaya alam, melebihi kemampuan tanpa memperhatikan
kelestariannya.
Pencemaran lingkungan ialah
perubahan kualitas lingkungan sebagai akibat adanya
zat beracun baik berupa
bahan padat, cair maupun gas.
DASAR HUKUM
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 33/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
DUNIA Undang-Undang
Klasik
Kartu Lipat
NomorBilah
Majalah
Mozaik
4 Tahun 1982 tentang
Sisi
Cuplikan
Ketentuan-Ketentuan Pokok
Kronologis
Pengolahan Lingkungan
Hidup.
Undang-Undang
No. 24 Tahun 1992 tantang Penataan Ruang.
Mijn
Politie Reglement (MPR Stbl 1930 No. 341).
Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan.
Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Intruksi
Presiden R.I No. 1 Tahun 1976 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tugas
Bidang Keagrariaan
dengan Bidang Kehutanan, Pertambangan, Transmigrasi dan
Pekerjaan Umum.
SKB
Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri kehutanan Nomor : 996 K/05/M.
PE/1969 tentang Pedoman Pengaturan
Pelaksanaan Undang-undang No.
429/K.pts. II/1939 Pertambangan dan Energi dalam
Kawasan Hutan.
SKB
menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri Kehutanan Nomor : 1101.
K/702/M.
PE/1991 tentang Pembentukan Team
koordinasi 36/Kpts.II/1991
0
Tambahkan komentar
Banyak cara untuk merancang sebuah batas tambang (untuk tambang terbuka
disebut ultimate open pit). Metodenya
dibedakan oleh ukuran deposit, kuantitas dan
kualitas data, kemampuan analisis,
dan asumsi dari seorang enginer tersebut.
dan Bilah
lokasiSisi
dari
Cuplikan
tambangKronologis
utama sangat penting
dalam
perencanaan tempat penimbunan tanah penutup (overburden), jalan masuk,
stockpile, dan semua fasilitas lain pada
tambang tersebut. Pengetahuan tambahan
dari rancangan batas tambang juga
berguna dalam membantu pekerjaan eksplorasi
mendatang.
1) Material dalam blok harus mampu membayar seluruh biaya untuk penambangan,
proses, pemasaran, maupun pengupasan material di atas blok tersebut.
2) Untuk konservasi dari sumber daya alam, maka material dalam blok harus
termanfaatkan secara optimal.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-
lCsVMhhksK8/T4PwnRMh7gI/AAAAAAAAAE8/twHS7kkU9t8/s1600/14.jpg]
Gambar 3.1
Batas Tambang pada Tambang Terbuka
3.2.1 Aspek
geometri pada tambang terbuka
Cadangan
batubara yang akan ditambang dengan cara teknik tambang terbuka sangat
dipengaruhi
oleh beberapa aspek meliputi ukuran, bentuk, orientasi dan faktor
kedalaman dari permukaan dari
cadangan batubara tersebut. Keadaan
topografi mencakup daerah pegunungan
sampai daerah
dasar lembah. Oleh karena itu terdapat beberapa pertimbangan
geometri yang harus diperhatikan.
1.
Geometri jenjang
Komponen utama dalam suatu tambang terbuka adalah yang disebut dengan “bench” (lihat
DUNIA TAMBANG
Gambar 3.2). telusuri
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-uChg-
v5Q6B8/T4Pw7JTYnsI/AAAAAAAAAFE/9TwZpy8q91k/s1600/15.jpg]
Gambar 3.2
Bagian-Bagian Dari “Bench” (Hustrulid.W.
& Kuchta.M.)
Pertimbangan-pertimbangan yang
akan dipakai dalam menentukan geometri jenjang (w=lebar,
l=panjang, dan
h=tinggi) :
-
Sasaran produksi harian è sasaran produksi tahunan.
-
Harus mampu menampung alat-alat/peralatan yang dipakai untuk bekerja
(working bench).
-
Masih sesuai dengan ultimate pit
slope
-
Masih sesuai dengan kriteria kemantapan lereng
dimana
:
DUNIA TAMBANG
Y = lebar jenjang untuk
peledakan, ft (m).
Wt = lebar alat
angkut, ft (m).
telusuri
Sedangkan tinggi jenjang dibuat sesuai dengan kemampuan alat gali yang
digunakan.
[http://2.bp.blogspot.com/-24BsRc6Tig4/T4Pxd2ucD0I/AAAAAAAAAFM/AobO3_rAD14/s1600/16.jp
g]
Gambar 3.3
Pembuatan “Bench” cara US Army
Engineer (“Pit & Quaries”, No. 5-332,
1967)
DUNIA TAMBANG
3. Stripping Ratio (nisbah pengupasan)
telusuri
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Salah satu cara menggambarkan efisiensi geometri (geometrical efficiency) dalam
kegiatan
penambangan adalah dengan istilah “Stripping Ratio” atau nisbah
pengupasan. Stripping ratio (SR) menunjukkan jumlah overburden yang harus
dipindahkan untuk
memperoleh sejumlah batubara yang diinginkan. Ratio ini secara
umum digambarkan
sebagai berikut :
[http://2.bp.blogspot.com/-
Av3dkYha3sU/T4Px0A54p_I/AAAAAAAAAFU/xbyxdiKxHXI/s1600/17.jpg]
[http://4.bp.blogspot.com/-
L8Vt3PPrPDQ/T4PyCMnsCvI/AAAAAAAAAFc/cLkc190fBmA/s1600/18.jpg]
Gambar 3.4
Batasan penambangan berdasarkan nilai Stripping
Ratio dan BESR
Cadangan
batubara yang akan ditambang dengan cara teknik tambang bawah tanah sangat
DUNIA TAMBANG
dipengaruhi oleh beberapa aspek meliputi ukuran, bentuk, orientasi dantelusuri
faktor
kedalaman dari
permukaan dari cadangan batubara tersebut. Oleh karena itu
terdapat beberapa pertimbangan
geometri yang harus diperhatikan.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Adapun pertimbangan geometri yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :
[http://1.bp.blogspot.com/-
He7S7f2ZBiw/T4PyeTBjZbI/AAAAAAAAAFk/wNm4DLACaFA/s1600/19.jpg]
[http://2.bp.blogspot.com/-
Pq86n_Oj3X8/T4PywVrPyDI/AAAAAAAAAFs/WURsQYT6Ggo/s1600/20.jpg]
Gambar 3.6 Efek lebar
ekstraksi pada penurunan permukaan tanah
-
Kendala subsidence akan menyebabkan
keharusan meninggalkan pilar dengan
dimensi yang cukup besar.
-
Struktur geologi yang ada akan mengubah layout penambangan, khususnya
penambangan bawah tanah.
-
Keberadaan air tanah dengan debit yang besar menyebabkan perubahan layout
penambangan bawah tanah.
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 41/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Diposting 10th April 2012 oleh Anonymous
Label: BEBERAPA ASPEK TEKNIS DALAM PENAMBANGAN YANG MENJADI DASAR
KONSEP MODEL PERHITUNGAN CADANGAN, Dunia Tambang
0
Tambahkan komentar
1)
Karakteristik spasial dari endapan
a. Ukuran (dimensi : tebal dan
penyebaran)
b. Bentuk (merata, lensa,
splitting)
c. Attitude (inklinasi dan dip)
d. Kedalaman (nilai: rata-rata
dan ekstrim, nisbah pengupasan)
2)
Kondisi geologi dan hidrogeologi
a.
Topografi
b.
Parameter kualitas batubara (cv,
total moisture, ash content, sulphur content)
c.
Struktur geologi (lipatan, patahan, diskontinu, intrusi)
d.
Bidang lemah (kekar, retakan, rekahan dalam batubara)
e.
Keseragaman, oksidasi, erosi
f.
Air tanah dan hidrologi
3)
Sifat-sifat geoteknik (mekanika tanah dan mekanika batuan) untuk bijih
dan
batuan sekelilingnya
a.
Sifat elastik (kekuatan, modulus elastik, nisbah Poisson, dan lain-lain)
b.
Perilaku elastik atau visko elastik (flow, creep)
c.
Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d.
Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
e.
Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas
bawaan, lengas bebas)
4)
Konsiderasi ekonomi
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 42/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
telusuri
b.
Produksi
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
c.
Umur tambang
d.
Produktivitas
e.
Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang
cocok
5)
Faktor teknologi
a.
Perolehan tambang
b.
Dilusi (jumlah waste yang
dihasilkan dengan batubara)
c.
Ke-fleksibilitas-an metode dengan perubahan kondisi
d.
Selektifitas metode untuk batubara dan waste
e.
Modal, pekerja, dan intensitas mekanisasi
6)
Faktor lingkungan
a.
Kontrol bawah tanah
b.
Penurunan permukaan tanah
c.
Kontrol atmosfir (ventilasi, kontrol kualitas, kontrol panas dan
kelembaban)
d.
Kekuatan kerja (pelatihan, recruitment,
kesehatan dan keselamatan,
kehidupan, kondisi permukiman)
Obyektif
dasar di dalam pemilihan suatu metode penambangan suatu endapan mineral
tertentu adalah merancang suatu sistem eksploitasi yang paling cocok di bawah suatu
lingkungan
yang aktual (Hamrin, 1982).
1
Lihat komentar
1.
SISTEM PENAMBANGAN BATUBARA
Sistem
penambangan batubara ada 3, yaitu:
-
Penambangan
Terbuka
-
Penambangan
Bawah Tanah
-
Penambangan
dengan Auger
Duniatambang. Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 43/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
1.1
Penambangan batubara terbuka
DUNIA TAMBANG telusuri
1.1.1
Kegiatan dalam tambang batubara
terbuka
Kegiatan-kegiatan
dalam tambang batubara terbuka adalah sebagai berikut.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
§
Persiapan
daerah penambangan
§
Pengupasan
dan penimbunan tanah humus
§
Pengupasan
tanah penutup
§
Pemuatan
dan pembuangan tanah penutup (misalnya dengan shovel dan truk, BWE, dan
dragline)
§
Penggalian
batubara
§
Pemuatan
dan pengangkutan batubara
§
Penirisan
tambang
§
Reklamasi
1.1.2
Macam-macam tambang batubara terbuka
Pengelompokan jenis-jenis
tambang terbuka batubara didasarkan pada letak endapan, dan alat-alat
mekanis
yang dipergunakan.
Teknik penambangan pada umumnya dipengaruhi oleh kondisi
geologi dan topografi daerah
yang akan ditambang.
1)
Contour
mining
Menurut Robert Meyers, contour mining dibagi menjadi beberapa metode, antara lain :
a.
Conventional contour mining
b.
Block-cut
contour mining
[http://3.bp.blogspot.com/-HHy1UUwVe3I/T4PbN3g264I/AAAAAAAAACQ/XTo-0Apc0gc/s1600/4-
10-2012+3-01-56+PM.jpg]
Gambar 1.1 Conventional
Contour Mining (Anon, 1979)
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-oLqz2PHw1C0/T4Pbx17kg3I/AAAAAAAAACY/uReIPhFEkiQ/s1600/4-10-
2012+3-05-18+PM.jpg]
c.
Haulback
contour mining
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-
sVeB5mBjQxE/T4PcXoeED9I/AAAAAAAAACg/2cK58wSqxVM/s1600/3.jpg]
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://3.bp.blogspot.com/-EkjRt0A4Pbg/T4Pcsn_hPEI/AAAAAAAAACo/ACuYtC7sZe4/s1600/4.jpg]
d.
Box-cut
contour mining
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-
mOiM6p5X2TU/T4PdLaHcicI/AAAAAAAAACw/jWUyx3BJ8Ks/s1600/5.jpg]
2)
Mountaintop
removal method
Metode mountaintop
removal method ini (Gambar 1.6) dikenal dan berkembang
cepat, khususnya di Kentucky Timur (Amerika Serikat). Dengan
metode ini lapisan
tanah penutup dapat terkupas seluruhnya, sehingga
memungkinkan perolehan
batubara 100%.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-vfvVk0DftgE/T4PdjwGc6QI/AAAAAAAAAC4/BddHHf7pL9U/s1600/6.jpg]
Terdapat
tiga cara penambangan area mining method,
yaitu :
a.
Conventional
area mining method
[http://1.bp.blogspot.com/-6wwWfm5hQj0/T4PeEuON8rI/AAAAAAAAADA/EcHTZC-
Duniatambang. TemavsNg/s1600/7.jpg]
Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
duniatambang2012.blogspot.com 50/57
10/20/22, 10:44 PM DUNIA TAMBANG
DUNIA TAMBANG
b. Area
mining with stripping shovel
telusuri
Klasik
Kartu
CaraLipat
Majalah
Mozaik
c.
Block
area mining
Cara ini hampir sama dengan conventional area mining method, tetapi daerah penambangan
dibagi
menjadi beberapa blok penambangan. Cara ini terbatas untuk endapan batubara
dengan
tebal lapisan tanah penutup maksimum 12 m. Blok penggalian awal dibuat
dengan bulldozer.
Tanah hasil
penggalian kemudian didorong pada daerah yang berdekatan dengan daerah
penggalian (Gambar 1.9).
[http://1.bp.blogspot.com/-OoMhSrEnBd0/T4PjNtvxAiI/AAAAAAAAADQ/EpDgy7s7iB4/s1600/8a.jpg]
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://4.bp.blogspot.com/-fzlboAvx5B0/T4PjO1vS9dI/AAAAAAAAADY/Qtvpl1jv7wI/s1600/8b.jpg]
4)
Open
pit Method
a.
Lapisan miring
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://1.bp.blogspot.com/-
UAVS5GDQfRs/T4PjhRPYBoI/AAAAAAAAADg/jzpQHv7831A/s1600/9.jpg]
a.
Lapisan tebal
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://3.bp.blogspot.com/-ZKw2io9hnu4/T4PjxzrbY3I/AAAAAAAAADo/gbvccaC_Sr8/s1600/10.jpg]
1.2
Penambangan batubara bawah tanah
1.2.1
Room
and Pillar
1.2.2
Longwall
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://2.bp.blogspot.com/-IUyOiqkvgS8/T4PkavjFjAI/AAAAAAAAADw/Bd6yUGf6ZG0/s1600/11.jpg]
1.3
Penambangan dengan Auger (Auger Mining)
Auger mining
dilahirkan sebelum 1940-an adalah metode untuk mendapatkan batubara dari sisi
kiri
dinding tinggi setelah penambangan permukaan secara konvensional.
Penambangan batubara
dengan auger bekerja
dengan prinsip skala besar drag bit
rotary drill. Tanpa merusak batubara,
auger
mengekstraksi dan menaikkan batubara dari lubang dengan memiringkan konveyor
atau
pemuatan dengan menggunakan loader
ke dalam truk.
Pengembangan
dan persiapan daerah untuk auger mining
adalah tugas yang mudah jika dilakukan
bersamaan dengan pemakaian metode open cast atau open pit. Setelah kondisi dinding tinggi,
auger drilling dapat ditempatkan pada lokasi.
Kondisi
endapan yang dapat menggunakan metode ini berdasarkan Pfleider (1973) dan Anon
(1979) adalah endapan yang memiliki penyebaran yang baik dan kemiringannya
mendekati
horisontal, serta kedalamannya dangkal (terbatas sampai ketinggian
dinding dimana auger
ditempatkan,
lihat Gambar 1.14 dan 1.15).
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
[http://3.bp.blogspot.com/-8LZw6SgYn1E/T4PkxICq6NI/AAAAAAAAAD4/UOjZG35vtZo/s1600/12.jp
g]
[http://2.bp.blogspot.com/-Q_H7qXGjoiE/T4PkyX4pXkI/AAAAAAAAAEA/__rrAZevIR8/s1600/13.jpg]
Diposting 10th April 2012 oleh Anonymous
Label: Dunia Tambang, KONDISI TEKNIS PENAMBANGAN SEBAGAI PERTIMBANGAN
BATASAN DALAM PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA
3
Lihat komentar
duniatambang2012.blogspot.com 57/57