Anda di halaman 1dari 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH (RIPS)

SMK MUHAMADIYAH 3 METRO


TAHUN 2023-2027

SMK MUHAMADIYAH 3 METRO


Alamat:

2023
A. PENDAHULUAN
1. Analisis Lingkungan Strategis

Sebagai negara yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah kedaerah lain, maka ancaman desintegrasi
bangsa masih tetap ada. Oleh sebab itu sekolah harus mampu membentuk manusia Indonesia
yang menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jati diri sebagai
bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa
Indonesia.

Pembukaan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional


Bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan
Salah satu kebijakan pendidikan yang dicetuskan oleh pemerintah adalah kebijakan
sekolah unggul. Sekolah unggulan diharapkan mampu mencetak generasi bangsa yang
mempunyai keahlian tertentu. Keahlian itulah yang akan mengantar pada kompetisi global yang
pada akhirnya akan memenangi persaingan tersebut.Sekolah unggul merupakan lembaga
pendidikan yang lahir dari sebuah keinginan untuk memiliki sekolah yang mampu berprestasi di
tingkat nasional dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh ditunjang oleh
akhlakul karimah. Sekolah unggul dikembangkan untuk mencapai keistimewaan dalam keluaran
pendidikannya. Untuk mencapai keistimewaan tersebut, maka masukan, proses pendidikan,
guru dan tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus
diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Melihat pentingnya output pendidikan yang dituntut memiliki ilmu pengetahuan
yang luas itu, maka wajib bagi para stakeholder lembaga pendidikan untuk mengembangkan
lembaganya menjadi lembaga pendidikan yang unggul. tentunya, masih banyak kalangan yang
kurang sependapat dengan pengembangan sekolah unggul tersebut karena kenyataan dilapangan
banyak sekolah yang hanya menambahkan embel-embel unggulan di belakang nama sekolahnya
padahal mutu dan kualitasnya masih perlu dipertanyakan, sedangkan SPPnya terus melonjak
naik dan tidak sesuai dengan output yang diinginkan.
Ketidaksesuaian antara kualitas dan pembiayaan sekolah itulah yang menjadi perdebatan
berbagai pihak. Seakan tidak akan ada sekolah unggulan dengan biaya yang murah yang bisa
dijangkau oleh masyarakat indonesia secara umum. Oleh karena itulah, sudah saatnya para pakar
mendesain sekolah unggul dengan pembiayaan yang dapat dijangkau oleh masyarakat secara
umum, mengingat rata-rata masyarakat Indonesia masuk pada kategori ekonomi
menengah ke bawah

Pendidikan Muhamadiyah menerapkan pola pendidikan holistic, pendidikan dholistik di


sekolah dikemas dalam kurikulum sekolah yang mendukung keterlaksanaan pendidikan holistic
baik actual curriculum maupun hidden curriculum, Kurikulum di muhamadiyah mangacu pada
kurikulum nasional dan kurikulum persyarikatan Muhamadiyah. dst

2. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini

a. Kebijakan Program Pendidikan Nasional


UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Butir 1
menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, , akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”. Undang-undang ini dirumuskan dengan berlandaskan pada
dasar falsafah negara yaitu Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila sebagai filsafat bangsa dan
negara Indonesia menjadi sumber utama dan penentu arah yang akan dicapai sekolah. Nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila harus tumbuh dalam diri siswa. Peran sekolah membawa
amanah harus mampu menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa siswa. Landasan filosofi
pengembangan Kurikulum 2013 adalah berakar pada budaya lokal dan bangsa, pandangan
filsafat eksperimentalisme, rekonstruksi sosial, pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme,
pandangan filsafat eksistensialisme, dan romantik naturalism
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasidi
sekolah,keluarga,danmasyarakat.Proses tersebut berlangsung melaluikegiatantatap muka di
kelas,kegiatanterstruktur, dan kegiatanmandiri.
Terkait dengan haltersebut,maka pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar memilikikemampuan hidup sebagai pribadi danwarga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi padakehidupan masyarakat,
berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia.
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan mencari, mengolah,
mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan secara aktif dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.Agar benar-benar memahami dan dapat
menerapkan pengetahuan, pesertadidik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah,
menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.
b. Bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS)

c. Himpunan Putusan Tarjih

3. Analisis Kondisi Pendidikan Dimasa Yang Akan Datang

a. Sekolah Unggul
Pengembangan sekolah dikembangkan berakar pada budaya lokal dan bangsa memiliki
arti bahwa sekolah harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari budaya
setempat dan nasional tentang berbagai nilai yang penting. sekolah juga harus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam mengembangkan nilai-nilai budaya
setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
menjadi nilai yang dikembangkan lebih lanjut untuk kehidupan di masa depan. sekolah yang
dikembangkan berdasarkan pandangan filsafat eksperimentalisme harus dapat mendekatkan apa
yang dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu apa yang
terjadi di masyarakat sebagai sumber kurikulum. Filosofi rekonstruksi sosial memberi arah
kepada kurikulum untuk menempatkan siswa sebagai subjek yang peduli pada lingkungan sosial,
alam, dan lingkungan budaya. sekolah juga harus dapat menjadi sarana untuk mengembangkan
potensi intelektual, berpikir rasional, dan kemampuan membangun masyarakat demokratis siswa
menjadi suatu kemampuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kehidupan masyarakat
yang lebih baik. Sesuai dengan pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme, sekolah harus
menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting yang harus
menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan. sekolah harus dapat mewujudkan peserta
didik menjadi manusia yang terdidik dan sekolah harus menjadi centre for excellence.
Pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme menuntut kurikulum mampu membentuk
pesertadidik menjadi manusia cerdas secara akademik dan memiliki kepedulian sosial.
Pandangan filsafat eksistensialisme dan romantik naturalisme memberi arah dalam
pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum dapat mewujudkan siswa memiliki rasa
kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam mengangkat harkat
kemanusiaan, dan kebebasan berinisiatif serta berkreasi. Menurut pandangan filsafat ini, setiap
individu siswa adalah unik, memiliki kebutuhan belajar yang unik, perlu mendapatkan perhatian
secara individual, dan memiliki kebebasan untuk menentukan kehidupan mereka. Pada intinya
kurikulum harus mampu mengembangkan seluruh potensi manusia yaitu menjadikan siswa
sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang memiliki kekuatan yang berguna bagi dirinya
masyarakat, bangsa, dan negara.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas diperlukan pengelolaan pendidikan yang baik
oleh setiap lembaga pendidikan yang disebut sebagai sekolah unggul. Sekolah unggul
merupakan lembaga pendidikan yang lahir dari sebuah keinginan untuk memiliki sekolah yang
mampu berprestasi di tingkat nasional dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi oleh ditunjang oleh akhlakul karimah. Sekolah unggul dikembangkan untuk mencapai
keistimewaan dalam keluaran pendidikannya. Untuk mencapai keistimewaan tersebut, maka
masukan, proses pendidikan, guru dan tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan,
serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Melihat pentingnya output pendidikan yang dituntut memiliki ilmu pengetahuan
yang luas itu, maka wajib bagi para stakeholder lembaga pendidikan untuk mengembangkan
lembaganya menjadi lembaga pendidikan yang unggul. tentunya, masih banyak kalangan yang
kurang sependapat dengan pengembangan sekolah unggul tersebut karena kenyataan dilapangan
banyak sekolah yang hanya menambahkan embel-embel unggulan di belakang nama sekolahnya
padahal mutu dan kualitasnya masih perlu dipertanyakan, sedangkan SPPnya terus melonjak
naik dan tidak sesuai dengan output yang diinginkan.
Ketidaksesuaian antara kualitas dan pembiayaan sekolah itulah yang menjadi perdebatan
berbagai pihak. Seakan tidak akan ada sekolah unggulan dengan biaya yang murah yang bisa
dijangkau oleh masyarakat indonesia secara umum. Oleh karena itulah, sudah saatnya para pakar
mendesain sekolah unggul dengan pembiayaan yang dapat dijangkau oleh masyarakat secara
umum, mengingat rata-rata masyarakat Indonesia masuk pada kategori ekonomi
menengah ke bawah.
Pengertian Sekolah Unggul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan unggul adalah lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet) daripada yang lain-
lain. Istilah unggul atau unggulan telah diperdebatkan. Ada keberatan dikalangan ahli pendidikan
untuk penggunaan kata sekolah unggul. Menurut ahli pendidikan, sebaiknya digunakan kata
sekolah efektif, sebagai terjemahan effective school, yang lebih pas untuk menunjuk “sekolah unggul”.
Sekolah unggul mengandung arti yang negatif. Di negara-negara maju saja tidak menggunakan
istilah excelent school, tetapi menggunakan istilah lab school, effective school, demonstration school,
experiment school, accelerated school atau essential school untuk menunjuk sekolah unggulan.
Dalam literatur internasional tidak dikenal istilah excelent school seperti di Indonesia yang
memperkenalkan istilah “sekolah unggul”
atau “sekolah unggulan”1.
Sekolah unggulan adalah sekolah yang efektif menggunakan strategi peningkatan budaya
mutu, strategi pengembangan kesempatan belajar, strategi memelihara kendali mutu (quality
control), strategi penggunaan keakuasaan, pengetahuan dan informasi secara efisien2. Sekolah
unggulan memerlukan usaha pemberdayaan sekolah dalam meningkatkan kegiatannya dalam
menyampaikan pelayanan yang bermutu kepada murid3. Dari konsep sekolah unggulan diatas
dapat kita ketahui bahwa sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu memberikan pelayanan
kepada siswa dengan kualitas mutu yang terjamin baik serta efisien. Efisien disini merujuk
kepada pelayanan yang mengena, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat pengetahuan.
Menurut Ummi Nahdliyah, terdapat tiga bingkai untuk mendefinisikan sekolah unggulan4.
Pertama, Sekolah uggulan merupakan sekolah yang memiliki kemampuan mengarahkan sumber
daya sekolah melalui tindakan yang rasional dan sistematik yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan tindakan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan sekolah
yang meliputi (a) layanan belajar bagi siswa (b) pengelolaan dan layanan siswa ( c) sarana dan
prasarana, (d) program pembiayaan, (d) melibatkan partisipasi masyarakat, (e) budaya sekolah
yang unggul. Seluruh sumber daya sekolah dimanfaatkan secara optimal. Berarti tenaga
administrasi, pengembang kurikulum di sekolah, kepala sekolah, dan penjaga sekolah pun harus
dilibatkan secara aktif. Karena semua sumber daya tersebut akan menciptakan iklim sekolah yang
mempu membentuk keunggulan sekolah5.
Kedua, sekolah unggul adalah sekolah yang memaksimalkan fungsi dari
mutu input peserta didik, mutu kemampuan profesional guru, mutu penggunaan fasilitas belajar,
dan budaya sekolah sehingga menghasilkan pendidikan yang bermutu baik dalam nuansa
kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Hanun, Profil sekolah unggulan tidak bisa hanya dilihat
dari karakteristik prestasi yang tinggi berupa nilai UN, melainkan juga potensi psikis, fisik,
etik, moral, religi, emosi, spirit, adversity dan intelegensi6.
Ketiga, sekolah yang mampu mewujudkan sebagai self renewing school” atau “adaptive
schools” atau disebut juga sebagai “learning organization”, yaitu suatu kondisi sekolah sebagai
entitas yang mampu menangani permasalahan yang dihadapi dan mampu menunjukkan
kapabilitasnya dalam merenovasi sehingga sekolah memiliki kemampuan beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di sekitanya atau “the adaptive organism” untuk mampu
beradaptasi terus menerus.
Kriteria keunggulan sekolah yang diinginkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan meliputi iman dan takwa terhadap Tuhan yang maha esa,
kemandirian yang mampu menghadapi era globalisasi, keunggulan yang dapat menghasilkan karya
yang bermutu, keahlian dan profesionalisme dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kebersamaan dan kekeluargaan dalam mempererat persatuan dan kesatuan bangsa7. Dari
kriteria diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa muara keunggulan yang harus dicapai oleh siswa
adalah unggul dalam sikap (Afektif), Pengetahuan (Kognitif) dan mempunyai keahlian sesuai
dengan tuntutan zaman (psikomotor).
Sekolah yang bisa dikategorikan dalam sekolah unggul adalah sekolah yang mampu
melahirkan keunggulan akademik, esktrakurikuler dan moralitas pada peserta didik. Keunggulan
akademik dinyatakan dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik. Keunggulan ektrakurikuler
dinyatakan dengan aneka jenis keterampilan yang diperoleh selama sekolah. Sedangkan
keunggulan moralitas dapat dilihat dari nilai-nilai hidup dan dorongan untuk maju

Era Digitalisasi
Bahwa menurut data statistik dari Population Reference Bureau (2012) itu, sebagian besar
dari mereka (sekitar 71%) tinggal di wilayah perkotaan. Mereka masuk kategori native
digital (Prensky, 2001) atau N-Generation (Mabrito & Medley, 2008). Seluruh hidupnya dikelilingi
oleh peralatan komputer, videogame, email, internet, dan pesan instan (instant messaging). Cara
generasi ini mempelajari pengetahuan juga berbeda. Ada tiga cara belajar mereka, yaitu: 1)
Langsung mengalami dan melakukan (experiential learning); 2) Kerja tim; dan 3) Menggunakan
jejaring sosial (social networking) (Oblinger & Oblinger, 2005).

Saat ini, era komunikasi telah bergeser dari offline ke online. Perubahan sosial dan
budaya pun mengalami pergeseran yang signifikan salah satunya cara berkomunikasi di dalam
keluarga. Keluarga menjadi tema penting yang domain pengaruhnya selama ini terlalu dikuasai
pendidikan formal. Stigma yang berkembang bahwa sekolah telah berperan menjadi satu-
satunya tempat pendidikan moral, menggusur kapabilitas keluarga yang sebenarnya lebih
berperan signifikan

Perubahan Kurikulum
Himpunan Putusan Tarjih
Generasi Emas
Bonus Demografi
B. VISI

1. Visi
Contoh: Visi Kemendikbud thn 2020-2024
“Terbentuknya Sumber Daya Manusia Indonesia sebagai Insan yang
Berkarakter dan Sebagai Sumber daya Pembangunan yang Produktif”
Contoh perumusan visi yang dibuat berdasarkan potensi dan kondisi sekolah.
a. Sekolah yang terletak di kota besar, peserta didiknya berasal dari
keluarga mampu, berpendidikan tinggi dan memiliki harapan anaknya
menjadi orang hebat, lulusannya melanjutkan ke sekolah favorit yang
lebih tinggi, dapat merumuskan visinya: UNGGUL DALAM
PRESTASI, BERAKHLAQUL KARIMAH, TERAMPIL, MANDIRI.
DAN BERWAWASAL GLOBAL
b. Sekolah yang terletak di perkotaan, mayoritas peserta didiknya berasal
dari keluarga mampu dan hampir seluruh lulusannya ingin
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, dapat merumuskan visinya:
UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN IMTAQ, TERAMPIL
DAN MANDIRI
c. Sekolah yang terletak di daerah pedesaan yang umumnya tidak maju
dari Sekolah di perkotaan dan banyak peserta didiknya tidak
melanjutkan ke Sekolah favorit/berprestasi, dapat merumuskan
visinya: TERDIDIK, TERAMPIL DAN MANDIRI BERDASARKAN
IMAN /TAQWA.
d. Sekolah yang terletak di daerah pinggiran kota (urban) yang
umumnya tingkat kemajuannya menengah dibanding Sekolah di
perkotaan atau pedesaan; masyarakatnya pekerja, lingkungannya
abangan, perilaku moral rendah, dan banyak peserta didiknya tidak
melanjutkan ke Sekolah yang lebih tinggi, dapat merumuskan visinya :
BERAKHLAQUL KARIMAH MANDIRI DAN TERAMPIL
BERDASARKAN IMTAQ.

Contoh-contoh perumusan visi di atas, sama-sama benar sepanjang masih dalam


kerangka tujuan pendidikan nasional. Tentu saja, perumusan visi harus disesuaikan
dengan tujuan dari setiap jenjang dan jenis sekolah sebagaimana dituliskan dalam
peraturan perundangan yang ada.

2. Indikator Visi

Untuk mencapai cita-cita di atas, visi maka diperlukan indikator-indikator untuk


mengetahui tingkat ketercapaiannya. Adapun indikator pencapai visi tersebut dapat
diberikan contoh di bawah ini.
a. Visi Unggul dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa dapat dijabarkan
indikator sebagai berikut.

Visi Indikator

Unggul dalam o Unggul dalam proses pembelajaran


prestasi o Unggul dalam perolehan NUN
o Unggul dalam persaingan melanjutkan ke
jenjang pendidikan di atasnya
o Unggul dalam karya ilmiah remaja
o Unggul dalam lomba kreativitas
o Unggul dalam lomba kesenian
o Unggul dalam lomba olahraga
Iman dan Taqwa o Unggul dalam disiplin
o Unggul dalam aktivitas keagamaan
o Unggul dalam kepedulian sosial

b. Visi Unggul dalam Beribadah, Berakhlaqul karimah, Berprestasi, dan Terampil


dapat dijabarkan indikator sebagai berikut

Visi Indikator

Unggul dalam o Tertib menjalankan sholat fardhu


beribadah dan o Tertib menjalankan sholat sunah
akhlakul Karimah rowatib
 Tertib dalam beribadah di rumah,
sekolah, di perjalanan
Unggul dalam o Unggul dalam pencapaian nilai UN di
prestasi dan Terampil atas rata-rata Sekolah
o Unggul dalam berbagai lomba Mapel
o Unggul dalam lomba KIR
o Unggul dalam berbagai lomba olahraga
o Unggul dalam berbagai lomba seni
o Unggul dalam lomba keagamaan
o Unggul dalam lomba pidato
o Unggul dalam lomba menulis kreatif
(sastra)
C. MISI

Diantara contoh rumusan misi antara lain:

Terkait dengan indikator Prestasi:

a. Mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran


b. Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning
organization)
c. Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke
depan
d. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil
e. Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan
tangguh
f. Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh
g. Mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif
h. Memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik
i. Mewujudkan sekolah sehat
j. Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk
berkompetisi pada peserta didik
k. Meningkatkan keterampilan kejuruan yang marketable dan kompetif

Terkait dengan indikator Iman dan Taqwa:

a. Meningkatkan karakter pada peserta didik


b. Memperkokoh nilai-nilai agama untuk peserta didik
c. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah
d. Meningkatkan tanggung jawab, kejujuran, percaya diri dan semangat
untuk berkompetisi pada peserta didik
e. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan
bagi peserta didik di sekolah
f. Meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta di sekolah
g. Meningkatkan kedisiplinan peserta didik

D. TUJUAN

Rumusan Indikator Rumusan Misi Rumusan Tujuan Contoh Program


Visi

Unggul Unggul Mewujudkan Sekolah mampu Penyusunan


dalam dalam proses sekolah menghasilkan Dokumen-1
Prestasi pembelajaran inovatif dalam Dokumen-1 KTSP KTSP
Berdasarkan pembelajaran dengan lengkap
Iman dan
Taqwa Sekolah mampu Penyediaan
menyediakan Pusat Sumber
fasilitas Belajar
pembelajaran yang
lengkap, mutakhir, Pengembangan
dan berwawasan pembelajaran
ke depan berbasis ICT

.... .... ....

Pembinaan
Sekolah mampu peserta didik di
melaksanakan bidang olah raga
Meningkatkan pembinaan peserta
tanggung didik secara Pembinaan
jawab, percaya kompetitif peserta didik di
diri dan bidang seni
Unggul
dalam semangat Pembinaan
prestasi Non untuk program
berkompetisi Sekolah mampu
Akademik menyelenggaraan kepemimpinan
pada peserta
didik program ekstra Program
kurikuler dengan Pembinaan
optimal Palang Merah
Remaja

...

Meningkatkan Program
pendidikan Sekolah mampu Pembinaan
Unggul karakter meningkatkan kepramukaan
dalam peserta didik kepedulain sosial
kepedulian peserta didik Program Bakti
sosial Sosial

...

Meningkatkan Sekolah mampu Pemahaman


Unggul
pemahaman, meningkatkan terhadap sejarah
dalam
penghayatan pengetahuan Islam
aktivitas
dan keagamaan bagi
keagamaan Kuliah tujuh
pengamalan peserta didik
menit pada
keagamaan sholat dhuha
bagi peserta dan shalat
didik di dzuhur
sekolah
Sekolah mampu Program Sholat
meningkatkan Dhuha
penghayatan dan
pengamalan Program Sholat
keagamaan bagi Dhuhur
peserta didik berjamaah

...

D.IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI) ANTARA KONDISI


PENDIDIKAN SAAT INI TERHADAP KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG

No. Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa Besarnya


datang tantangan nyata

1. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan

a Bidang akademik:

- Rata2 pencapaian KKM semua - Rata2 pencapaian KKM semua 2,00


mapel6,00 mapel 7,50
- Rata2pencapaian NUN 4,00 - Rata2pencapaian NUN 7,50
- Memperoleh juara ke-3 tk - Memperoleh juara ke-1 tk
kab/kota bidang Matematika kab/kota bidang Matematika 3,50
- Memperoleh juara ke-2 tk - Memperoleh juara ke-1 tk
kab/kota bidang IPA kab/kota bidang IPA 2 tingkat
- Memperoleh juara ke-5 tk - Memperoleh juara ke-3 tk provinsi
provinsi bidang IPA bidang IPA
- Memperoleh juara ke-20 tk - Memperoleh juara ke-15 tk
nasional bidang IPA nasional bidang IPA 1 tingkat
- Dan sebagainya - Dan sebagainya

2 tingkat

5 tingkat
b Bidang non akademik:

- Perolehan jumlah kejuaraan: 2 - Perolehan jumlah kejuaraan: 5 3 buah


jenis/bidang pada tk kab/kota jenis/bidang pada tk kab/kota
- Perolehan jumlah kejuaraan: 2 - Perolehan jumlah kejuaraan: 3
jenis/bidang pada tk provinsi jenis/bidang pada tk provinsi
- Perolehan jumlah kejuaraan: 1 - Perolehan jumlah kejuaraan: 2 1 tingkat
jenis/bidang pada tk nasional jenis/bidang pada tk nasional
- Memperoleh juara ke-2 tk - Memperoleh juara ke-1 tk
kab/kota bidang bola voli kab/kota bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-4 tk - Memperoleh juara ke-2 tk provinsi 1 tingkat
provinsi bidang bola voli bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-10 tk - Memperoleh juara ke-6 tk
nasional bidang bola voli nasional bidang bola voli
- Dan sebagainya - Dan sebagainya 1 tingkat

2 tingkat

4 tingkat

C Kelulusan:

- Jumlah kelulusan 75% - Jumlah kelulusan 100% 25%

D Melanjutkan studi: -

- Jumlah lulusan yang Jumlah lulusan yang melanjutkan studi 20%


melanjutkan studi ke jenjang ke jenjang lebih tinggi 100%
lebih tinggi 80%

2 Standar Isi Standar Isi

A Buku KTSP (Buku/Dokumen-1):

Belum tersusun Buku KTSP Tersusun 1 Buku KTSP 1 buah

B Silabus: Silabus:

- Tersusun silabus 5 mapel - Tersusun silabus 11 mapel Silabus 6 mapel


- Tersusun silabus semua mapel - Tersusun silabus semua mapel kelas
kelas 7 8 dan 9 Silabus kelas 8 dan 9

C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP):

- Tersusun RPP : 50% dari semua - Tersusun RPP : 100% dari semua 50%
mapel mapel
- Tersusun RPP semua mapel kelas - Tersusun RPP semua mapel kelas 7
7
RPP kelas 8 dan 9

3. Standar Proses

A Persiapan pembelajaran: Persiapan pembelajaran:

- Kepemilikan silabus oleh guru: - Kepemilikan silabus oleh guru: 50%


50% memiliki 100% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh guru: 50% - Kepemilikan RPP oleh guru: 100%
memiliki memiliki
- Kepemilikan sumber - Kepemilikan sumber 50%
belajar/bahan ajar: 50% belajar/bahan ajar: 100%
- Pengembangan perangkat - Pengembangan perangkat
instrumen untuk pemahaman instrumen untuk pemahaman
guru terhadap karakteristik guru terhadap karakteristik siswa: 50%
siswa: 50% 100%
- Dll - Dll

50%

B Persyaratan Pembelajaran

- Jumlah siswa per rombel: 40 - Jumlah siswa per rombel: 32 anak Pengurangan 8
anak - Beban mengajar guru: ≥ 24 siswa/rombel
- Beban mengajar guru: 10 jam/minggu
jam/minggu - Ratio antara jumlah siswa dengan Penambahan 14
- Ratio antara jumlah siswa buku tekas mapel 1:1 jam/minggu
dengan buku tekas mapel 3:1 - Pengelolaan kelas: 100%
- Pengelolaan kelas: 50% - Dll Penambahan 2
- Dll buku/siswa

50%

C Pelaksanaan pembelajaran: Pelaksanaan pembelajaran:

- Cakupan pendahuluan dalam - Cakupan pendahuluan dalam 40%


pembelajaran oleh guru di pembelajaran oleh guru di kelas:
kelas: 60% 100%
- Cakupan penerapan prinsip - Cakupan penerapan prinsip
pembelajaran yang: eksploratif, pembelajaran yang: eksploratif,
elaboratir, dan konformatif: elaboratir, dan konformatif: 100%
40% - Penerapan CTL: 100% 60%
- Penerapan CTL: 20% - Penerapan pembelajaran tuntas:
- Penerapan pembelajaran 100%
tuntas: 35% - Penerapan PAIKEM/PAKEM: 100%
- Penerapan PAIKEM/PAKEM: - Penerapan pembelajaran di luar
40% kelas/sekolah: 100% 60%
- Penerapan pembelajaran di luar - Cakupan pelaksanaan penutup
kelas/sekolah: 30% dalam pembelajaran: 100%
- Cakupan pelaksanaan penutup - Dll
dalam pembelajaran: 70% 80%
- Dll
65%

60%

70%

30%

D Pelaksanaan penilaian Pelaksanaan penilaian pembelajaran:


pembelajaran:

- Pengembangan instrumen - Pengembangan instrumen 30%


penilaian hasil belajar: 70% penilaian hasil belajar: 100%
- Variasi model penilaian: 2 - Variasi model penilaian: 5 model
model - Pengolahan/analisis hasil
- Pengolahan/analisis hasil penilaian: 2 jenis manual 3 model
penilaian: 1 jenis manual - Pemanfaatan/tindak lanjut hasil
- Pemanfaatan/tindak lanjut hasil penilaian: 3 manfaat
penilaian: 1 manfaat - Dll
- Dll 1 jenis berbasis TIK

2
kemanfaatan/tindak
lanjut

E Pengawasan proses pembelajaran: Pengawasan proses pembelajaran:

- Cakupan kegiatan - Cakupan kegiatan 60%


pemantauanpembelajaran: 40% pemantauanpembelajaran: 100%
- Cakupan kegiatan supervisi - Cakupan kegiatan supervisi
pembelajaran: 40% pembelajaran: 100%
- Cakupan kegiatan evaluasi - Cakupan kegiatan evaluasi
pembelajaran: 40% pembelajaran: 100%
- Dokumen pelaporan hasil - Dokumen pelaporan hasil evaluasi 60%
evaluasi pembelajaran: 40% pembelajaran: 100%
- Cakupan tindak lanjut hasil - Cakupan tindak lanjut hasil
evaluasi pembelajaran: 60% evaluasi pembelajaran: 100%
- Dll - Dll 60%
60%

40%

4 StandarTenaga Pendidik dan StandarTenaga Pendidik dan


Tenaga Kependidikan: Tenaga Kependidikan:

A Kepala sekolah:

- Belum pelatihan bahasa Inggris - TOEFL =500 100 GS Niai TOEFL


atau TOEFL = 400 - pelatihan TIK min. 5 kali
- Belum pelatihan TIK - pelatihan kepemimpinan min. 3 5 kali
- Belum pelatihan kepemimpinan kali
- Belum pelatihan manajerial - pelatihan manajerial sekolah 3 kali
sekolah (MBS) (MBS) min. 3 kali
- Belum pelatihan kewirausahaan - pelatihan kewirausahaan min. 3
- Belum pelatihan supervisi, kali
monitoring, dan evaluasi - pelatihan supervisi, monitoring, 3 kali
sekolah dan evaluasi sekolah min. 3 kali
- Belum pelatihan administrasi - pelatihan administrasi
persekolahan persekolahan min. 3 kali
- Belum pelatihan KTSP - Pelatihan KTSP min 2 kali 3 kali
- Dll - Dll

3 kali

3 kali

2 kali

................

B Guru: (bersifat rata-rata) Guru: (bersifat rata-rata)

- Jumlah guru keseluruhan: 90 - Jumlah guru keseluruhan sesuai 10 orang


orang kebutuhan mapel: 100
- Jumlah guru IPA: 5 orang - Jumlah guru IPA: 8 orang
- Jumlah guru TIK: 1 orang - Jumlah guru TIK: 4 orang
- Pelatihan CTL: 50% - Pelatihan CTL: 100% 3 orang
- Pelatihan pembelajaran tuntas: - Pelatihan pembelajaran tuntas:
50% 100% 3 orang
- Pelatihan penilaian dan evaluasi - Pelatihan penilaian dan evaluasi
pembelajaran: 40% pembelajaran: 100%
- Pelatihan bahasa Inggris: 20% - Pelatihan bahasa Inggris: 100% 50%
- Pelatihan TIK: 35% - Pelatihan TIK: 100%
- Pelatihan KTSP: 75% - Pelatihan KTSP: 100% 50%
- Pelatihan penelitian pendidikan: - Pelatihan penelitian pendidikan:
20% 100%
- Pelatihan kepribadian: 10% - Pelatihan kepribadian: 100%
- Pengabdian masyarakat: 10% - Pengabdian masyarakat: 100% 60%
- Pelatihan PAIKEM/PAKEM: 25% - Pelatihan PAIKEM/PAKEM: 100%
- Jumlah guru S1/D4: 75% - Jumlah guru S1/D4: 100%
- Jumlah guru bersertifikasi - Jumlah guru bersertifikasi profesi:
profesi: 25% 25% 80%
- Jumlah guru yang memiliki - Jumlah guru yang memiliki
komputer/laptop: 10% komputer/laptop: 100%
- Dll - Dll
25%

80%

90%

90%

75%

25%

75%

90%

...............

C Tenaga TU, Laboran, Pustakawan, Tenaga TU, Laboran, Pustakawan, dll:


dll: (bersifat rata-rata) (bersifat rata-rata)

- Jumlah tenaga TU: 10 orang - Jumlah tenaga TU: 15 orang 5 orang


- Pelatihan TIK: 50% - Pelatihan TIK: 100%
- Pelatihan bahasa Inggris: 10% - Pelatihan bahasa Inggris: 100% 50%
- Pelatihan bidangnya: 10% - Pelatihan bidangnya: 100%
- Pelatihan manajemen sesuai - Pelatihan manajemen sesuai 90%
bidangnya: 5% bidangnya: 100%
- Jumlah laboran IPA: 1 orang - Jumlah laboran IPA: 3 orang 90%
- Dll - Dll
95%
2 orang

5 Standar Sarana dan Standar Sarana dan Prasarana


Prasarana

A Sarana dan Prasarana Minimal Sarana dan Prasarana Minimal

- Ruang kepala sekolah: 10 m2 - Ruang kepala sekolah: min. 12 m2 Terbangun ruang KS


- Ruang wakil KS tidak ada - Ruang wakil KS ada standar
- Ruang kelas : 2 tidak standar - Ruang kelas : standar 7X9m2
- Ruang perpustakaan: tidak - Ruang perpustakaan: standar Terbangun R WK KS
standar - Ruang Lab. IPA: 2 buah
- Ruang Lab. IPA: 1 buah - Ruang guru: standar (< 4m2 / Terbangun 2 R kelas
- Ruang guru: tidak standar (< guru)
4m2 / guru) - Gudang: ada Terbangun R
- Gudang: tidak ada - Ruang UKS : ada perpustakaan
- Ruang UKS : tidak ada - Dll
- Dll Terbangun R lab IPA
1 bh

Terbangun ruang
guru standar

Terbangun 1 gudang

Terbangun ruang
UKS

B Sarana dan Prasarana Lainnya Sarana dan Prasarana Lainnya

- Ruang Lab. Bahasa: tidak ada - Ruang Lab. Bahasa: 2 buah Terbangun 2 R Lab
- Ruang Lab. Komputer: tidak ada - Ruang Lab. Komputer: 2 buah Bahasa
- Ruang multi media: tidak ada - Ruang multi media: tidak ada
- Ruang akademik dan - Ruang akademik dan Terbangun 2 R Lab
pengembangan SIM: tidak ada pengembangan SIM: 2 buah Komputer
- Ruang kantin: tidak standar
(<10m2) Terbangun R multi
- Dll - Ruang kantin: ada s/ tandar
media

Terbangun 2 R
- Dll
akademik dan SIM

Terbangun R kantin
standar

C Fasilitas Pembelajaran dan Penilaian Fasilitas Pembelajaran dan Penilaian

- Daya listrik rendah (< 3000W) - Daya listrik rendah (6000W) 3000W
- Komputer Guru: 5% - Komputer Guru: 25%
- Komputer TU: 1 buah - Komputer TU: 5 buah 20%
- Komputer perpustakaan: tidak - Komputer perpustakaan: 20 buah
ada - Komputer Lab IPA: 1 buah 4 buah
- Komputer Lab IPA: tidak ada - Jaringan internet: ada
- Jaringan internet: tidak ada - Sarana olah raga: 100% 20 buah
- Sarana olah raga: 50% - Dll
- Dll

1 buah

Terpasang jaringan

50%

6. Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan

A Perangkat dokumen pedoman Perangkat dokumen pedoman


pelaksanaan rencana pelaksanaan rencana kerja/kegiatan:
kerja/kegiatan:

- Dokumen RPS (RKS dan RKAS): - Dokumen RPS (RKS dan RKAS): 50%
50% 100%
- Dokumen PSB: 60% - Dokumen PSB: 100%
- Dokumen Pedoman pembinaan - Dokumen Pedoman pembinaan
kesiswaan: 50% kesiswaan: 100% 40%
- Dokumen tata tertib sekolah: - Dokumen tata tertib sekolah:
50% 100% 50%
- Dokumen kode etik sekolah: - Dokumen kode etik sekolah: 100%
50% - Dokumen penugasan guru: 80%
- Dokumen penugasan guru: 80% - Dokumen administrasi sekolah
- Dokumen administrasi sekolah lainnya: 100% 50%
lainnya: 50% - Dll
- Dll

50%

20%

50%

B Struktur organisasi dan mekanisme Struktur organisasi dan mekanisme


kerja: kerja:

- Struktur organisasi: 75% - Struktur organisasi: 100% lengkap 25%


lengkap - Dokumen pembagian
- Dokumen pembagian tugas/kewenangan/tupoksi: 100%
tugas/kewenangan/tupoksi: - Dokumen mekanisme
60% fungsi/tugas organisasi: 100% 40%
- Dokumen mekanisme - Dll
fungsi/tugas organisasi: 50%
- Dll

50%

C Supervisi, monitoring, evaluasi, dan Supervisi, monitoring, evaluasi, dan


akreditasi sekolah: akreditasi:

- Tidak ada tim khusus - Ada tim khusus: 100% 100%


- Tidak ada instrumen suvervisi - Ada instrumen supervisi: 100%
- Tidak ada instrumen monitoring - Ada instrumen monitoring: 100% 100%
- Tidak ada instrumen evaluasi - Ada instrumen evaluasi: 100%
- Tidak ada instrumen akreditasi - Ada instrumen akreditasi: 100% 100%
- Tidak ada pelaporan supervisi - Ada pelaporan supervisi: 100%
- Tidak ada pelaporan monitoring - Ada pelaporan monitoring: 100% 100%
- Tidak ada pelaporan evaluasi - Ada pelaporan evaluasi: 100%
- Tidak ada pelaporan akreditasi - Ada pelaporan akreditasi internal: 100%
internal 100%
- Pendokumentasian : 50% - Pendokumentasian : 100% 100%
- Tindak lanjut: 50% - Tindak lanjut: 100%
- Dll - Dll 100%

100%

100%

50%

50%

D Kemitraan dan peranserta Kemitraan dan peranserta


masyarakat: masyarakat:

- Dokumen keberadaan Komite - Dokumen keberadaan Komite 10%


Sekolah: 90% Sekolah: 100%
- Dokumen program kerja komite - Dokumen program kerja komite
sekolah: 60% sekolah: 100%
- Kepengurusan komite sekolah: - Kepengurusan komite sekolah: 40%
75% lengkap 100% lengkap
- Perolehan kerjasama dengan - Perolehan kerjasama dengan
pihak lain: 2 instansi pihak lain: 5 instansi
- Bantuan biaya pendidikan dari - Bantuan biaya pendidikan dari 25%
orang tua siswa: 10.000 orang tua siswa: 150.000
rupiah/bulan rupiah/bulan
- Dll - Dll
3 instansi
140.000,-
rupiah/bulan

E SIM sekolah: SIM sekolah:

- Tidak terpasang PAS (Paket - Terpasang PAS (Paket Aplikasi 100%


Aplikasi Sekolah) Sekolah): 100%
- Tidak terpasang jaringan SIM - Terpasang jaringan SIM: 100%
- Dll - Dll
100%

7. StandarKeuangan dan StandarKeuangan dan


Pembiayaan Pembiayaan

A Sumber dana: 2 buah Sumber dana: minimal 5 buah Minimal 3

B Pengalokasian dana: 5 SNP Pengalikasian dana: minimal 8 SNP 3 atau lebih

C Penggunaan dana: 75% benar Penggunaan dana: 100% benar 25%

D Pelaporan penggunaan dana: 75% Pelaporan penggunaan dana: 100% 25%

E Dokumen pendukung pelaporan: Dokumen pendukung pelaporan: 100% 20%


80%

f Dll Dll

8. Standar Penilaian Standar Penilaian Pendidikan:


Pendidikan:

A Frekuensi ulangan harian oleh guru: Frekuensi ulangan harian oleh guru: 50%
50% 100%

B Ulangan tengah semester yang Ulangan tengah semester yang 50%


dilakukan oleh guru: 50% dilakukan oleh guru: 100%

C Cakupan materi ulangan akhir Cakupan materi ulangan akhir 50%


semester yang dilakukan sekolah: semester yang dilakukan sekolah:
90% 100%

D Cakupan materi ulangan kenaikan Cakupan materi ulangan kenaikan 10%


kelas oleh sekolah: 90% kelas oleh sekolah: 100%

E Teknik-teknik penilaian yang Teknik-teknik penilaian yang 50%


dipergunakan guru dalam dipergunakan guru dalam
pembelajaran: 50% pembelajaran: 100%

f Instrumen yang dikembangkan guru Instrumen yang dikembangkan guru 20%


untuk ulangan harian: 80% untuk ulangan harian: 100%

G Variasi instrumen yang Variasi instrumen yang dikembangkan 20%


dikembangkan sekolah untuk sekolah untuk ulangan akhir semester:
ulangan akhir semester: 80% 100%

h Variasi instrumen yang Variasi instrumen yang dikembangkan 20%


dikembangkan sekolah untuk sekolah untuk ulangan kenikan kelas:
ulangan kenikan kelas: 80% 100%

i Mekanisme dan prosedur penilaian Mekanisme dan prosedur penilaian 25%


pendidikan oleh guru: 75% terpenuhi pendidikan oleh guru: 100% terpenuhi

j Mekanisme dan prosedur penilaian Mekanisme dan prosedur penilaian 10%


pendidikan oleh sekolah: 90% pendidikan oleh sekolah: 100%
terpenuhi terpenuhi

k Dll Dll

9 Pengembangan Budaya dan Pengembangan Budaya dan


Lingkungan Sekolah: Lingkungan Sekolah:

A Pengembangan budaya bersih: 80% Pengembangan budaya bersih: 100% 20%

B Penciptaan lingkungan sehat, asri, Penciptaan lingkungan sehat, asri, 50%


indah, rindang, sejuk, dll indah, rindang, sejuk, dll (tamanisasi):
(tamanisasi): 50% 100%

C Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi: Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi: 70%


30% 100%

D Penciptaan budaya tata krama “in Penciptaan budaya tata krama “in 30%
action”: 70% action”: 100%

E Peningkatan kerjasama dengan Peningkatan kerjasama dengan 3 lembaga


lembaga lain relevan: 2 lembaga lembaga lain relevan: 5 lembaga

F Pengembangan lomba-lomba Pengembangan lomba-lomba 3 jenis lomba


kebersihan, kesehatan, dll: 2 lomba kebersihan, kesehatan, dll: 5 lomba

G Dll Dll
A. PROGRAM STRATEGIS

1. Pemenuhan SKL SMP:


a. Peningkatan prestasi bidang akademik
b. Peningkatan prestasi bidang non akademik
c. Peningkatan jumlah kelulusan
d. Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi
e. Dll
2. Pemenuhan Standar Isi:
a.Pengembangan Buku-1 KTSP (Dokumen-1 KTSP)
b.Pengembangan silabus
c.Pengembangan RPP
d. Pengembangan Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya
e. Pengembangan Panduan Pembelajaran
f. Pengembangan Panduan Evaluasi Hasil Belajar
g.Dll
3. Pemenuhan Standar Proses:
a. Pemenuhan persiapan pembelajaran
b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran
c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaran
d. Peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran
e. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
f. Dll
4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan:
a.Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah)
b.Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru)
c.Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya
d.Dll
5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana:
a.Pemenuhan srana dan prasarana minimal
b.Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
c.Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
d.Dll
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan:
a.Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan kegiatan
sekolah
b.Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c.Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah
d.Peningkatan peranserta masyarakat dan kemitraan
e.Pengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi Sekolah)
f. Pengembangan SIM sekolah
g.Pengembangan standar ISO: 9001 tahun 2000 dan seterusnya
h.Dll
7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:
a.Peningkatan sumber dana pendidikan
b.Pengembangan pengalokasian dana
c.Pengembangan penggunaan dana
d.Peningkatan pelaporan penggunaan dana
e.Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
f. Pengembangan income generating unit/unit produksi/unis usaha sekolah
g.Dll
8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan:
a.Peningkatan frekuensi ulangan harian
b.Peningkatan pelaksanaan UTS
c.Pengembangan materi UAS
d.Pengembangan materi ulangan kenaikan kelas
e.Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas
f. Pengembangan instruman ulangan harian
g.Pengembangan instrumen ulangan kenaikan kelas
h.Pengembangan instrumen UTS
i. Pengembangan instrumen UAS
j. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru
k.Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah
l. Pengembangan perangkat pendokumentasian penilaian
m. Dll
9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah:
a.Pengembangan budaya bersih
b.Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang, sejuk, dll (tamanisasi)
c.Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi
d.Penciptaan budaya tata krama “in action”
e.Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain relevan bidang 6K
f. Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll
g.Dll

G, STRATEGI PELAKSANAAN/PENCAPAIAN
a. Dalam program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: strateginya
adalahmenjalin kerjasama dengan Jejaring Kurikulum Tingkat Kab/Kota/Propinsi,
Komite Sekolah dan stakeholder lain dalam melaksanakankunjungan, workshop,
lokakarya, seminar, In House Training, dlluntuk menghasilkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
b. Atau dalam program Pengembangan kurikulum: menjalin kerjasama dan
mengoptimasikan warga sekolah dalam membuat pemetaan SK,KD,dll; membuat
silabus, membuat RPP, membuat model-model penilaian, dll melalui workshop, IHT,
dll untuk menghasilkan domkumen kurikulum sekolah.
c. Dalam program Pengembangan srapras, bahan ajar, sumber belajar, dan media
pembelajaran: menjalin kerjasama dengan pihak lain dan mengoptimasikan SDM
sekolah untuk mengembangkan, melengkapi, menambah, dsb dalam rangka memenuhi
standar sarpras dan media pembelajaran sekolah;
Dan sebagainya sesuai dengan karakteristik program dan kondisi sekolahnya.
B. HASIL YANG DIHARAPKAN

a. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya SKL SMP


b. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar isi
c. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar proses
d. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar tenaga pendidik dan kependidikan
e. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya sarana dan prasarana
f. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar pengelolaan
g. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinyakeuangan dan pembiayaan yang memadai
h. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar penilaian
i. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya pengemangan budaya dan lingkungan sekolah

Indikator Keberhasilan Sekolah:

No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV

A. PENINGKATAN SKL

1. Peningkatan prestasi bidang ................ ................. ................... ................


akademik
2. Peningkatan prestasi bidang non
akademik
3. Peningkatan jumlah kelulusan
4. Peningkatan jumlah yang
melanjutkan studi
5. Dll
B. PENGEMBANGAN STANDAR ISI

1. Pengembangan Buku-1 KTSP 100% Reviu Reviu Reviu


(Dokumen-1 KTSP)
2. Pengembangan silabus
3. Pengembangan RPP
4. Pengembangan Bahan Ajar,
Modul, Buku, dan sebagainya
5. Pengembangan Panduan
Pembelajaran
6. Pengembangan Panduan
Evaluasi Hasil Belajar
7. Dll
C. PEMENUHAN STANDAR PROSES

1. Pemenuhan persiapan
pembelajaran
2. Pemenuhan persyaratan
pembelajaran
3. Peningkatan pelaksanaan
pembelajaran
4. Peningkatan pelaksanaan
penilaian pembelajaran
5. Peningkatan pengawasan
proses pembelajaran
6. Dll

D. ...................................dst

I. SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI

1. “Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan hasil-hasilnya”


2. Mewujudkan supervisi klinis (membuat instrumen, memvalidasi, melaksanakan, menganalisis,
membuat laporan, tindak lanjutnya)
3. Mewujudkan supervisi klinis CTL, dan lainnya
4. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah (internal)- akhir tahun (memnetukan tim, membuat
instrumen, memvalidasi, melaksanakan, menganalisis, membuat laporan, tindak lanjutnya)
5. Dll

Bentuk Program:

1. Pemenuhan Supervisi Sekolah


2. Pemenuhan Monitoring Pelaksanaan Program Sekolah
3. Pemenuhan Evaluasi Kinerja Sekolah
4. Pemenuhan Evaluasi Kinerja Guru dan tenaga kependidikan lainnya
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) 4 TAHUN

SMP MUHAMADIYAH ……………. TAHUN AJARAN 2023 s.d 2027

TAHUN DAN SUMBER DANA

TAHUN I TAHUN II Dst s.d TH IV


PROGRAM-

STRATEGIS
PROGRAM

(RUPIAH)
JUMLAH
...................

...................

...................

...................

...................

...................

.................

.................

.................
KAB/KOTA
PROVINSI
PUSAT

LAINNYA
SUMBER
DANA

....

....

....

....

....

...

...

...
...
.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

......

......

......
BOS

BOS

BOS
SSN

.....
....

....
...
...

...

...

...

...
..

..

..

..
A. PENINGKATAN SKL

1.Peningkatan
prestasi akademik

2.Peningkatakn
prestasi non
akademik

3.Peningkatan
jumlah kelulusan

4.Peningkatan
kelanjutan studi

............. dst

B. PENGEMBANGAN STANDAR ISI

1.Pengembangan
Buku-1 KTSP
(Dokumen-1
KTSP)

2.Pengembangan
silabus

3.Pengembangan
RPP

4.Pengembangan
Bahan Ajar,
Modul, Buku, dan
sebagainya

5.Pengembangan
Panduan
Pembelajaran

6.Pengembangan
Panduan Evaluasi
Hasil Belajar

7.dll

… DST

JUMLAH (RP)

Metro ...Juli 2023

Mengetahui/Menyetujui Komite Sekolah Kepala Sekolah


Ketua Majlis Dikdasmen

(..............................) (..............................) (..............................)

Anda mungkin juga menyukai