Anda di halaman 1dari 2

Nomor

Tanggal Pembuatan 20 Januari 2023


Tanggal Revisi -
Tanggal Efektif 20 Januari 2023
Disahkan oleh Kepala Puskesmas Negara
DINAS KESEHATAN
Nama PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:


1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di 1. Tenaga kesehatan D-3 Farmasi atau Apoteker
Apotek 2. Memiliki STR dan SIPA yang aktif
2. SK KAPUS 3. Tenaga kefarmasian yang diberikan tupoksi
Keterkaitan: Peralatan /Perlengkapan:
SOP Penyimpanan obat a. Daftar obat High Alert
b. Stiker/label obat High Alert
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan
Prosedur ini merupakan prosedur yang wajib dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dan mutu Setiap kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan perlu dicatat dan melengkapi dokumen yang sudah di
puskesmas tentukan.

PELAKSANA KETERAN
MUTU BAKU
NO AKTIVITAS GAN
Pelaksana 1 Pelaksana 2 Persyaratan & Kelengkapan Waktu Output
1 2 3 4 6 7 8 9
1. Petugas Farmasi yang menerima obat Obat yang diterima segera dipisahkan dengan obat yang termasuk kelompok 1 hari Obat high alert tidak
obat high alert sesuai dengan daftar high alert puskesmas tercampur dengan obat
yang lain

2. Petugas Farmasi memasang stiker High Tempelkan stiker/label berbentuk segi enam berwarna merah bertulis “High 1 jam Stiker terpasang di rak
Alert Alert, double check” pada kemasan sekunder/rak penyimpanan obat penyimpanan obat

Petugas meyimpan obat high alert Tempat penyimpanan obat High Alert terpisah dari obat yang lain Obat high alert tersimpan
3. 1 jam

6. Penyiapan dan penyerahan obat high alert, 1. Petugas Farmasi memverifikasi/melakukan pengkajian terhadap resep 10 menit Penyerahan obat high
oleh petugas farmasi obat High Alert alert
2. Jika Apoteker tidak ada ditempat, maka penanganan obat High Alert
dapat didelegasikan kepada TTK yang sudah ditentukan
3. Petugas Farmasi menyipkan obat sesuai dengan resep
4. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda
sebelum obat diserahkan kepada perawat, petugas lain yang berwenang,
atau pasien
5. Petugas Farmasi pertama dan kedua memberikan tanda tangan dan
nama jelas dibagian belakang resep sebgai bukti telah melakukan double
check
6. Sebelum obat diserahkan pastikan petugas famasi menerapkan prinsip 7
benar (benar obat; benar waktu dan frekuensi pemberian; benar dosis;
benar rute pemberian; benar identitas pasien; benar informasi; benar
dokumentasi)
7. Obat diserahkan oleh Petugas Farmasi kepada perawat, petugas lain yang
berwenang, atau pasien disertai informasi yang tepat

Pemberian
Ditetapkan di Daha Utara
Pada tanggal 02 April 2023 KEPALA
PUSKESMAS NEGARA KABUPATEN
HULU SUNGAI SELATAN,
Ditandatangani dan stempel basah

Fadlan Ramadhan, S.Kep


Penata Muda Tk.I
NIP. 19840623 201

Anda mungkin juga menyukai