Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

HASIL

A. Data Umum

1. Lokasi Industri Rumah Tangga Wajik Jadi Sari

Industri Rumah Tangga (IRT) wajik Jadi Sari terletak di pusat desa Sumampir,

kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga berlokasi memasuki gang kecil di

permukiman rumah warga cukup dekat dengan jalan raya utama dan Masjid Jami

Darussalam serta Balai Desa Sumampir. Akses jalan menuju lokasi cukup sulit

karena hanya motor dan pejalan kaki yang dapat melewati jalan tersebut

dikarenakan jalan cukup sempit dan jalan sedikit menanjak.

IRT wajik Jadi Sari di kelola oleh perorangan yaitu pemiliknya bernama Ibu Hj.

Kartinah dan memiliki 4 karyawan, 2 perempuan dan 2 laki-laki. IRT tersebut sudah

berdiri sekitar 20 tahun yang lalu dan memproduksi makanan daerah yaitu wajik.

Wajik merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar beras ketan yang melalui

beberapa tahapan dan proses sehingga menjadi makanan khas daerah wajik.

Biasanya proses produksi memakan waktu ± 8 jam yaitu mulai pukul 07.00 – 15.00

WIB. Wajik yang di hasilkan sebanyak 2 kwintal/bulan. Saat ini dikarenakan sedang

pandemi hanya melayani jika ada pesanan dalam jumlah yang banyak.

B. Data Khusus

1. Lokasi dan Lingkungan Produksi

Setelah dilaksanakan observasi dan wawancara dengan menggunakan

instrumen checklist dapat diketahui lokasi dan lingkungan produksi sesuai Cara

Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) memenuhi

syarat yaitu 90% . Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Lokasi dan Lingkungan Produksi Pembuatan Wajik.

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

1 Lokasi dan a. Lokasi Industri Rumah Tangga


Lingkungan produksi Pangan (IRTP)

1) Bersih 

2) Bebas dari sampah 

3) Bebas dari bau 

4) Bebas dari asap 

5) Bebas dari kotoran dan debu 

b. Lingkungan

1) Sampah dibuang pada tempatnya 

2) Sampah tidak menumpuk 

3) Tempat sampah tertutup 

4) Jalan tidak berdebu 

5) Selokan berfungsi dengan baik 

Skor Lokasi dan 10 90% MS


Lingkungan
Produksi

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :
2. Bangunan dan Fasilitas

Bangunan dan fasilitas yang baik bertujuan untuk menjamin bahwa pangan tidak

tercemar oleh bahaya fisik, biologis, dan kimia selama dalam proses produksi serta

mudah dibersihkan dan disanitasi. Dari Hasil observasi yang dilakukan didapatkan

hasil memenuhi syarat yaitu 76,92%. Hasil tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Observasi Bangunan dan Fasilitas

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

2. Bangunan dan a. Bangunan Ruang Produksi


Fasilitas

1) Desain dan tata letak

a) Ruang produksi cukup luas 


Mudah dibersihkan

b) Ruang produksi tidak 


digunakan untuk
memproduksi produk lain
selain pangan

c) Kontruksi ruangan terbuat 


dari bahan yang tahan
lama

d) Mudah dibersihkan 

2) Lantai 
a) Kedap air

b) Rata 

c) Tidak licin 

d) Mudah dibersihkan 

3) Dinding/pemisah ruangan

a) Kedap air 
b) Rata 

c) Berwarna terang 

d) Bersih 

e) Mudah dibersihkan 

4) Langit-langit

a) Kedap air 

b) Tidak mudah bocor 

c) Tidak mudah terkikis 

d) Berwarna terang 

e) Mudah dibersihkan 

5) Pintu Ruangan

a) Terbuat dari bahan yang 


kuat

b) Mudah ditutup dengan baik 

c) Mudah dibersihkan 

6) Jendela

a) Terbuat dari bahan yang 


kuat

b) Mudah ditutup dengan baik 

c) Mudah dibersihkan 

7) Lubang Angin atau Ventilasi

a) Ventilasi cukup sehingga 


udara segar selalu
mengalir

b) Bersih 
c) Mudah dibersihkan 

8) Permukaan tempat kerja

a) Mudah dibersihkan 

b) Kedap air 

b. Fasilitas

1) Kelengkapan Ruang Produksi

a) Ruang produksi cukup 


terang

b) Tersedia tempat cuci 


tangan

c) Tempat cuci tangan 


dilengkapi sabun

d) Tempat cuci tangan


dilengkapi pengering

e) Tempat cuci tangan dalam 


keadaan bersih

2) Tempat Penyimpanan

a) Tempat penyimpanan 
bahan pangan terpisah
dengan produk akhir

b) Mudah dibersihkan 

c) Bebas serangga 

d) Bebas tikus 

e) Tempat sirkulasi udara 

Skor Bangunan 39 76,9 MS


dan Fasilitas %

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai
Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

3. Peralatan Produksi

Observasi mengenai peralatan produksi pembuatan wajik di dapatkan hasil yaitu

75% (Memenuhi Syarat). Hasil tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Observasi Peralatan Produksi Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

3. Peralatan produksi a. Persyaratan Bahan Peralatan


Produksi

1) Terbuat dari bahan yang kuat 

2) Mudah dibersihkan 

3) Tidak menimbulkan 
pencemaran

b. Tata Letak Peralatan Produksi

1) Peralatan diletakkan sesuai 


dengan urutan prosesnya

Skor Peralatan 4 75% MS


produksi

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

4. Suplai Air atau Sarana Penyediaan Air

Sumber air bersih untuk proses produksi sebaiknya cukup dan memenuhi

persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum. Dari observasi mengenai suplai
air atau sarana penyediaan air yang dilakukan memperolah nilai 100% (Memenuhi

Syarat). Hasil tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 Observasi Suplai air atau Sarana Penyediaan Air dalam Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

4. Suplai air atau Sarana a. Air kebutuhan proses produksi


Penyediaan Air

1) Tidak berbau 

2) Tidak berasa 

3) Tidak keruh/tidak berwarna 

Skor Suplai air atau 3 100% MS


Sarana Penyediaan
Air

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

5. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi

Dari observasi mengenai Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi di dapatkan

nilai yaitu 90% (Memenuhi Syarat). Hasil tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi

pada Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak


1 2 3 4 5

5. Fasilitas dan Kegiatan a.Fasilitas Higiene dan Sanitasi


Higiene dan Sanitasi
1) Sarana Pembersih / Pencucian

a) Tersedia sarana 
pembersihan yang terawat
dengan baik

b) Dilegkapi dengan sumber air 


bersih

2) Sarana Higiene Karyawan

a) Tersedia tempat cuci tangan 


yang cukup

b) Tersedia toilet/jamban yang 


cukup

3) Sarana Cuci Tangan

a) Dilengkapi air bersih 

b) Dilengkapi alat pengering 


tangan

4) Sarana Toilet / Jamban

a) Tersedia sumber air yang 


mengalir

b) Tersedia saluran 
pembuangan

5) Sarana Pembuangan Air dan


Limbah

a) Tidak menimbulkan 
pencemaran

b) Bebas serangga 

b. Kegiatan Higiene dan Sanitasi

1) Kegiatan pencucian peralatan 


dilakukan rutin

Skor Fasilitas dan 11 90% MS


Kegiatan Higiene
dan Sanitasi
Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

6. Kesehatan dan Higiene Karyawan

Kesehatan karyawan dan higiene karyawan merupakan salah satu hal yang

harus di perhatikan, karena itu mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan

wajik. Dari observasi yang dilakukan mengenai kesehatan dan higiene karyawan di

dapatkan nilai yaitu 85% (Memenuhi Syarat). Hasil tesebut dapat dilihat dari tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kesehatan dan Higiene Karyawan

pada Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

6. Kesehatan dan a. Kesehatan Karyawan


Higiene Karyawan
1) Sehat 

2) Tidak menderita penyakit 


menular

b. Kebersihan karyawan

1) Menggunakan celemek 

2) Menutupi luka dengan perban 


jika luka

3) Mencuci tangan dengan sabun 


sebelum dan sesudah
mengolah pangan

c. Kebiasaan Karyawan
1) Tidak merokok saat mengolah 
pangan

2) Tidak mengenakan perhiasan 

Skor Kesehatan dan 7 85% MS


Higiene Karyawan

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :
7. Pemeliharaan dan Program Higiene dan Sanitasi

Pemeliharaan dan program sanitasi terhadap fasilitas harus dilakukan secara

berkala untuk menjamin terhindarnya kontaminasi silang terhadap pangan yang

diolah. Dari observasi yang dilakukan mengenai pemeliharaan dan program higiene

sanitas mendapatkan nilai yaitu 75% (Memenuhi Syarat). Hasil tesebut dapat dilihat

dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Observasi Pemeliharaan dan Program Higiene dan Sanitasi

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

7. Pemeliharaan dan a. Pemeliharaan dan Pembersihan


Program Higiene dan
Sanitasi 1) Lingkungan dalam keadaan 
terawat

2) Peralatan produksi selalu 


dibersihkan

3) Bahan kimia pencuci 


digunakan sesuai prosedur

b. Program Higiene dan Sanitasi

1) Tempat produksi bersih 


2) Program higiene dan sanitasi 
dilakukan secara berkala

c. Program Pengendalian Hama

1) Mencegah masuknya hama

a) Selokan tertutup 

b) Ventilasi dilapisi kawat baja 

c) Bahan pangan tidak 


tercecer

Skor Pemeliharaan 8 75% MS


dan Program
Higiene dan Sanitasi

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

8. Penyimpanan

Penyimpanan bahan yang digunakan dalam proses produksi dan produk akhir

harus dilakukan dengan baik sehingga tidak mengakibatkan penurunan mutu dan

keamanan pangan. Dari observasi yang dilakukan didapatkan nilai yaitu 75%

(Memenuhi Syarat). Hasil observasi tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Observasi Penyimpanan Pada Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

8. Penyimpanan a. Penyimpanan Bahan dan Produk


Akhir

1) Bahan dan produk akhir terpisah 


2) Bahan dan produk akhir bebas 
hama

3) Penerangan cukup 

4) Penyimpanan bahan dan produk 


akhir harus memperhatikan
sistem First In First Out ( FIFO )
dan sistem First Expired First
Out ( FEFO )

5) Bahan disimpan di tempat 


kering

b. Penyimpanan Bahan Berbahaya

1) Bahan berbahaya disimpan 


dalam ruang tersendiri

c. Penyimpanan Wadah dan


Pengemas

2) Rapih 

3) Bersih 

4) Bahan pengemas disimpan 


terpisah dari bahan baku

d. Penyimpanan Label Pangan

1) Rapih 

2) Teratur 

3) Disimpan di tempat yang 


bersih

Skor Penyimpanan 12 75% MS

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :
9. Pengendalian Proses

Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman proses produksi harus

dikendalikan dengan benar. Dari observasi yang dilakukan mengenai pengendalian

proses didapatkan nilai yaitu 66,6% (Tidak Memenuhi Syarat). Hasil observasi

tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pengendalian Proses Produksi Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

9. Pengendalian Proses a.Penetapan Spesifikasi Bahan

1) Persyaratan Bahan

a) Menggunakan Bahan 
Tambahan Pangan ( BTP )

b) Bahan tidak rusak 

c) Bahan tidak busuk 

2) Persyaratan Air

a) Tidak Berbau 

b) Tidak berasa 

b.Penetapan komposisi dan formulasi


bahan

1) Bahan Tambahan Pangan ( BTP 


) harus sesuai Permenkes 33
Tahun 2012

c. Penetapan Keterangan Lengkap


Tentang Produk yang akan
dihasilkan

1) Menentukan tanggal 
kadaluwarsa

2) Mencatat tanggal produksi 

3) Mencatat kode produksi 

Skor Pengendalian 9 66,6 TMS


Proses %

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

10. Pelabelan Pangan

Pengemasan pangan IRT harus diberi label yang jelas dan informatif untuk

memudahkan konsumen dalam memilih, menangani, menyimpan, mengolah dan

mengonsumsi pangan IRT. Dari observasi yang dilakukan didapatkan nilai yaitu 0%

(TMS). Hasil observasi tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Observasi Pelabelan Pangan di Pengemasan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

10. Pelabelan Pangan a. Nama produk sesuai dengan jenis 


pangan IRT

b. Terdapat daftar bahan atau 


komposisi

c. Terdapat berat bersih atau isi bersih 

d. Terdapat nama dan alamat IRTP 

e. Terdapat tanggal,bulan, dan tahun 


kadaluwarsa

f. Terdapat kode produksi 

g. Terdapat Nomor P-IRT 

Skor Pelabelan 7 0% TMS


Pangan
Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap va riabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

11. Pengawasan Oleh Penanggung Jawab

Penanggung jawab diperlukan untuk mengawasi seluruh tahap proses produksi

serta pengendaliannya untuk menjamin dihasilkannya produk pangan yang bermutu

dan aman. Dari observasi yang dilakukan didapatkan nilai yaitu 100% (Memenuhi

Syarat). Hasil observasi tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Observasi Pengawasan Oleh Penanggung Jawab

Pada Proses Produksi Wajik.

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

11. Pengawasan Oleh a. Penanggungjawab mempunyai 


Penanggung Jawab pengetahuan hygiene sanitasi
pangan

b. Bahan yang digunakan memenuhi 


syarat

c. Penanggungjawab melakukan 
koreksi jika terjadi ketidaksesuaian
terhadap persyaratan

Skor Pengawasan 3 100% MS


Oleh
Penanggungjawab

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%


<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

12. Penarikan Produk

Penarikan produk dilakukan untuk menghentikan peredaran pangan karena

diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit/keracunan pangan atau karena tidak

memenuhi persyaratan/ peraturan perundang-undangan di bidang pangan. Dari

obsevrasi mengenai penarikan produk pada pembuatan wajik didapatkan nilai yaitu

100% (Memenuhi Syarat). Hasil observasi tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Hasil Observasi Penarikan Produk Pada Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

12. Penarikan Produk a. Produk tidak menimbulkan 


penyakit

b. Produk tidak menimbulkan 


keracunan

c. Pangan yang berbahaya akan 


dimusnahkan

d. Penanggungjawab IRTP 
mempersiapkan prosedur
penarikan produk pangan

Skor Penarikan 4 100% MS


Produk

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :
13. Pencatatan dan Dokumentasi

Pencatatan dan dokumentasi yang baik diperlukan untuk memudahkan

penelusuran masalah yang berkaitan dengan proses produksi dan distribusi, serta

mengetahui produk melampaui kadaluwarsa. Dari observasi yangdilakukan

didapatkan nilai yaitu 87,5% (Memenuhi Syarat). Hasil observasi tesebut dapat dilihat

dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Observasi Pencatatan dan Dokumentasi

Pada Pembuatan Wajik

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

13. Pencatatan dan a.Bahan Tambahan Pangan ( BTP ) 


dokumentasi
b.Produk Akhir 

c. Penyimpanan 

d.Pembersihan sanitasi 

e.Pengendalian hama 

f. Kesehatan karyawan 

g.Pelatihan 

h.Distribusi 

Skor Pencatatan dan 8 87,5 MS


Dokumentasi %

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

14. Pelatihan Karyawan


Pelatihan karyawan dilakukan untuk memahami pengetahuan asar higiene dan

sanitasi pada IRT Wajik yang dikelola agar mampu mendeteksi resiko yang mungkin

terjadi dan bila perlu mampu memperbaiki penyimpangan yang terjadi. Dari

observasi yang dilakukan didapatkan nilai yaitu 50% (Tidak Memenuhi Syarat). Hasil

observasi tesebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Observasi Pelatihan Karyawan

di Industri Rumah Tangga Wajik Jadi Sari

No Variabel Item yang dinilai Ya Tidak

1 2 3 4 5

14. Pelatihan Karyawan a. Pemilik / penanggung jawab 


sudah pernah mengikuti
penyuluhan ( CPPB-IRT )

b. Pemilik / penanggung jawab 


mengajarkan pengetahuan dan
ketrampilan kepada karyawan lain

Skor Pelatihan 2 50% TMS


Karyawan

Total jawaban Ya
Rumus Penilaian Tiap Variabel ¿ x 100 %
Total tiap variabel item yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

15. Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik dan Benar pada Industri Rumah

Tangga (CPPB-IRT) Wajik Jadi Sari

Dari hasil keseluruhan observasi yang dilakukan mengenai CPPB-IRT didapatkan

nilai yaitu 76,3% (Memenuhi Syarat) dengan variabel yang memenuhi syarat yaitu

lokasi dan lingkungan produksi (90%), bangunan dan fasilitas (76,9%), suplai air atau

sarana penyediaan air (100%), fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi (90%),
kesehatan dan higiene karyawan (85%),pemeliharaan dan program higiene dan

sanitasi (75%), penyimpanan (75%), pengawasan pleh penanggungjawab (100%),

penarikan produk (100%), pencatatan dan dokumentasi (87,5%). Adapun beberapa

variabel yang tidak memenuhi syarat diantaranya: pengendalian proses (66,6%),

pelabelan pangan (0%), pelatihan karyawan (50%) Hasil penilaian tesebut dapat

dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Penilaian CPPB-IRT Pada Industri Rumah Tangga

Wajik Jadi Sari

No Variabel Skor Keterangan

1 2 3 4

1. Lokasi dan Lingkungan Produksi 90% MS

2. Bangunan dan Fasilitas 76,9% Ms

3. Peralatan Produksi 75% MS

4. Suplai Air atau Sarana Penyediaan 100% MS


Air

5. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan 90% MS


Sanitasi

6. Kesehatan dan Higiene Karyawan 85% MS

7. Pemeliharaan dan Program Higiene 75% MS


dan Sanitasi

8. Penyimpanan 75% MS

9. Pengendalian Proses 66,6% TMS

10. Pelabelan Pangan 0% TMS

11. Pengawasan Oleh Penanggung 100% MS


Jawab

12. Penarikan Produk 100% MS

13. Pencatatan dan Dokumentasi 87,5% MS

14 Pelatihan Karyawan 50% TMS


Total Penilaian 76,3% MS

Total prosentase per variabel


Rumus total penilaian ¿ x 100 %
Total variabel yang dinilai

Memenuhi Syarat (MS) : ≥75%

<75%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) :

16. Kualitas Makanan Secara Fisik (Organoleptik)

Uji kualitas makanan secara fisik atau organoleptik dilakukan langsyng di tempat.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16 Uji Kualitas Makanan Fisik (Organoleptik)

pada Wajik Jadi Sari

No. Kualitas Fisik Penilaian


Ya Tidak
1. Bau normal wajik 
2. Rasa manis khas wajik 
3. Warna normal khas wajik 
4. Air Maksimal 30% 
5. Benda Asing Tak Ternyata 

Menurut SNI 01-4272-1996 tentang Wajik beberapa persyaratan harus terpenuhi

agar makanan tergolong sehat atau higenis secara fisik diantara lain: bau normal,

rasa manis khas wajik, warna normal wajik, air maksimal 30%, dan benda asing tak

ternyata.

17. Kualitas Makanan Secara Mikrobiologi (ALT)

Kualitas makanan secara mikrobiologi bertujuan untuk mengetahui angka kuman

pada makanan. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan di Laboratorium Kesehatan

Masyarakat Kabupaten Purbalingga didapatkan hasil sebagai berikut:


Tabel 4.17 Uji Makanan Secara Mikrobiologi (ALT) Wajik Jadi Sari

No Jumlah Koloni Maksimal Cemaran Mikroba Keterangan

1. 0 koloni/g 1x104koloni/ g Memenuhi


Syarat

Berdasarkan SNI 7388-2009 mengenai batas cemaran mikroba dalam pangan

yaitu kategori wajik sebesar 1x 104 koloni/g. Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa

Wajik Jadi Sarii cemaran mikrobiologi (ALT) 0 koloni/g (Memenuhi Syarat).

BAB V

PEMBAHASAN

A. Data Umum

Industri Rumah Tangga Wajik Jadi Sari didirikan olrh Ibu Hj.Kartinah sudah

sekitar 20 tahun yang lalu. Wajik yang diproduksi sekitar 2 kwintal/bulan. Tapi untuk saat

ini mengalami penurunan drastis karena adanya pandemi konsumen menurun dan

hanya memproduksi jika ada pesanan dalam jumlah banyak saja. Jenis wajik yang di
produksi yaitu ada wajik cokelat (gula aren) atau wajik hijau (pandan). Pembungkusan

wajik hanya menggunakan plastik bening dengan berbentuk persegi panjang.

Dari data proses pembuatan wajik dapat diketahui kemungkinan kontaminasi

terdapat pada penjamah saat melakukan proses pemasakan karena tidak menggunakan

APD seperti masker, sarung tangan, dan celemek. Hal terebut dapat mengkontaminasi

makanan karena higiene perorangan yang belum memenuhi syarat mengakibatkan

timbulnya penyakit yang masuk ke dalam makanan tersebut.

B. Data Khusus

1. Lokasi dan Lingkungan Produksi

Lokasi dan Lingkungan Produksi pembuatan wajik dapat ditunjukkan pada tabel

4.1 . Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor rata- rata

keseluruhan yaitu 90%. Item yang memenuhi syarat antara lain: lokasi bersih, bebas

dari sampah, bebas dari bau, bebas dari asap, bebas dari kotoran dan debu,

sampah dibuang pada tempatnya, sampah tidak menumpuk, jalan tidak berdebu,

selokan berfungsi dengan baik.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada lokasi dan

lingkungan produksi pembuatan wajik sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat

yaitu lokasi bersih, bebas dari sampah, bebas dari bau, bebas dari asap, bebas dari

kotoran dan debu, sampah dibuang pada tempatnya, sampah tidak

menumpuk,tempat sampah tertutup, jalan tidak berdebu, selokan berfungsi dengan

baik.

2. Hasil Penilaian Bangunan dan Fasilitas

Bangunan dan Fasilitas pembuatan wajik dapat ditunjukkan pada tabel 4.2.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor rata- rata

keseluruhan yaitu 76,9%. Item yang memenuhi syarat antara lain ruang produksi

yang cukup luas dan mudah dibersihkan, ruang produksi tidak digunakan untuk
memproduksi produk selain pangan, konstruksi yang terbuat dari bahan yang tahan

lama, mudah di bersihkan, lantai kedap air, lantai rata, lantai tidak licin, dinding

kedap air, dinding rata, dinding bersih, dinding mudah dibersihkan, langit-langit

kedap air, langit-langit mudah dibersihkan, pintu ruangan terbuat dari bahan yang

kuat, pintu ruangan mudah ditutup dengan baik, pintu ruangan mudah dibersihkan,

jendela mudah dibersihkan, ventilasi cukup sehingga udara segar selalu mengalir,

ventilasi bersih, tempat kerja mudah dibersihkan,permukaan tempat kerja kedap air,

ruang produksi cukup terang, tersedia tempat cuci tangan, tempat cuci tangan

dilengkapi sabun, tempat cuci tangan dalam keadaan bersih, tempat penyimpanan

bahan pangan terpisah dengan produk akhir, tempat penyimpanan mudah

dibersihkan, tempat penyimpanan terbebas dari serangga, tempat penyimpanan

terbebas dari tikus, tempat penyimpanan terdapat sirkulasi udara.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada bangunan dan

fasilitas pembuatan wajik sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu ruang

produksi yang cukup luas dan mudah dibersihkan, ruang produksi tidak digunakan

untuk memproduksi produk selain pangan, konstruksi yang terbuat dari bahan yang

tahan lama, mudah di bersihkan, lantai kedap air, lantai rata, lantai tidak licin, lantai

mudah dibersihkan, dinding kedap air, dinding rata, dinding berwarna terang, dinding

bersih, dinding mudah dibersihkan, langit-langit kedap air, langit-langit tidak mudah

bocor,langit-langit tidak mudah terkikis, langit-langit berwarna terang, langit-langit

mudah dibersihkan, pintu ruangan terbuat dari bahan yang kuat, pintu ruangan

mudah ditutup dengan baik, pintu ruangan mudah dibersihkan, jendela terbuat dari

bahan yang kuat, jendela mudah ditutup dengan baik, jendela mudah dibersihkan,

ventilasi cukup sehingga udara segar selalu mengalir, ventilasi bersih, lubang

ventilasi mudah dibersihkan, permukaan tempat kerja mudah

dibersihkan,permukaan tempat kerja kedap air, ruang produksi cukup terang,


tersedia tempat cuci tangan, tempat cuci tangan dilengkapi sabun, tempat cuci

tangan dilengkapi pengering, tempat cuci tangan dalam keadaan bersih, tempat

penyimpanan bahan pangan terpisah dengan produk akhir, tempat penyimpanan

mudah dibersihkan, tempat penyimpanan terbebas dari serangga, tempat

penyimpanan terbebas dari tikus, tempat penyimpanan terdapat sirkulasi udara.

3. Peralatan Produksi

Bangunan dan Fasilitas pembuatan wajik dapat ditunjukkan pada tabel 4.3.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor rata- rata

keseluruhan yaitu 75% dengan item yang memenuhi syarat yaitu peralatan terbuat

dari bahan yang kuat, peralatan mudah dibersihkan, peralatan tidak menimbulkan

pencemaran.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada peralatan produksi

pembuatan wajik sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu peralatan

terbuat dari bahan yang kuat, peralatan mudah dibersihkan, peralatan tidak

menimbulkan pencemaran, peralatan diletakkan sesuai dengan urutan prosesnya.

4. Suplai Air atau Sarana Penyediaan Air

Hasil suplai air atau sarana penyediaan air dapat ditunjukkan pada tabel 4.4.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan

yaitu 100% dengan item yang memenuhi syarat antara lain: air tidak berbau, air tidak

berasa, dan air tidak keruh/berwarna.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada suplai air atau

sarana penyediaan air pada proses produksi wajik sudah dijelaskan yang harus

memenuhi syarat yaitu air tidak berbau, air tidak berasa, dan air tidak

keruh/berwarna.

5. Fasilitas dan Kegiatan Higiene Sanitasi


Fasilitas dan kegiatan higiene sanitasi dapat ditunjukkan pada tabel 4.5.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan

90% dengan item yang memenuhi syarat antara lain: tersedia sarana pembersihan

yang terawat dan baik, dilengkapi dengan sumber air bersih, tersedia tempat cuci

tangan yang cukup, tersedia toilet/jamban yang cukup, tempat cuci tangan dilengkapi

dengan air bersih, toilet/jamban tersedia sumber air mengalir, tersedia saluran

pembuangan, sarana pembuangan air tidak menimbulkan pencemaran, sarana

pembuangan air terbebas dari serangga, kegiatan pencucian alat produksi dilakukan

rutin.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada fasilitas dan

kegiatan higiene sanitasi produksi wajik sudah dijelaskan yang harus memenuhi

syarat yaitu tersedia sarana pembersihan yang terawat dan baik, dilengkapi dengan

sumber air bersih, tersedia tempat cuci tangan yang cukup, tersedia toilet/jamban

yang cukup, tempat cuci tangan dilengkapi dengan air bersih, tempat cuci tangan

dilengkapi alat pengering, toilet/jamban tersedia sumber air mengalir, tersedia

saluran pembuangan, sarana pembuangan air tidak menimbulkan pencemaran,

sarana pembuangan air terbebas dari serangga, dan kegiatan pencucian alat

produksi dilakukan rutin.

6. Kesehatan dan Higiene Karyawan

Kesehatan dan Higiene Karyawan dapat ditunjukkan pada tabel 4.6. Didapatkan

kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan 85% dengan

item yang memenuhi syarat antara lain: karyawan sehat, karyawan tidak menularkan

penyakit, karyawan menutupi luka dengan perban jika luka, karyawan mencuci

tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah pangan, karyawan tidak

merokok saat mengolah pangan, karyawan tidak mengenakan perhiasan saat

bekerja.
Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada kesehatan dan

higiene karyawan yang memproduksi wajik sudah dijelaskan yang harus memenuhi

syarat yaitu karyawan sehat, karyawan tidak menularkan penyakit, karyawan

menggunakan celemek, karyawan menutupi luka dengan perban jika luka, karyawan

mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah pangan, karyawan

tidak merokok saat mengolah pangan, karyawan tidak mengenakan perhiasan saat

bekerja.

7. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

Hasil pemeliharan dan program higiene dapat ditunjukkan pada tabel 4.7.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan

yaitu 75% dengan item yang memenuhi syarat antara lain: lingkungan dalam

keadaan terawat, peralatan produksi selalu dibersihkan, bahan kimia pencuci

digunakan sesuai prosedur, tempat produksi bersih, selokan tertutup, bahan pangan

tidak tercecer.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada pemeliharaan dan

program higiene sanitasi sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu

lingkungan dalam keadaan terawat, peralatan produksi selalu dibersihkan, bahan

kimia pencuci digunakan sesuai prosedur, tempat produksi bersih, program higiene

dan sanitasi dilakukan secara berkala, selokan tertutup, ventilasi dilapisi kawat baja,

bahan pangan tidak tercecer.

8. Penyimpanan

Hasil penyimpanan dapat ditunjukkan pada tabel 4.8. Didapatkan kesimpulan

bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan 75% dengan item yang

memenuhi syarat antara lain: bahan dan produk akhir terpisah, bahan dan produk

akhir bebas hama, penerangan cukup, penyimpanan bahan dan produk akhir harus

memperhatikan sistem First In First Out ( FIFO ) dan sistem First Expired First Out
( FEFO ) , bahan disimpan di tempat kering, bahan berbahaya di simpan di ruangan

tersendiri, penyimpanan wadah rapih, penyimpanan wadah bersih, bahan pengemas

disimpan terpisah dari bahan baku.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada penyimpanan

sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu bahan dan produk akhir

terpisah, bahan dan produk akhir bebas hama, penerangan cukup, penyimpanan

bahan dan produk akhir harus memperhatikan sistem First In First Out ( FIFO ) dan

sistem First Expired First Out ( FEFO ) , bahan disimpan di tempat kering, bahan

berbahaya di simpan di ruangan tersendiri, penyimpanan wadah rapih, penyimpanan

wadah bersih, bahan pengemas disimpan terpisah dari bahan baku, penyimpanan

label pangan rapi, teratur, dan disimpan di tempat yang bersih.

9. Pengendalian Proses

Hasil pengendalian proses dapat ditunjukkan pada tabel 4.9. Didapatkan

kesimpulan bahwa tidak memenuhi syarat dengan skor keseluruhan 66,6% dengan

item yang memenuhi syarat antara lain: menggunakan Bahan Tambahan Pangan

(BTP) sesuai prosedur, bahan pangan tidak rusak, bahan pangan tidak busuk, air

tidak berbau, air tidak berasa, BTP harus sesuai Permenkes 33 Tahun 2012.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada pengendalian

proses sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu menggunakan Bahan

Tambahan Pangan (BTP) sesuai prosedur, bahan pangan tidak rusak, bahan

pangan tidak busuk, air tidak berbau, air tidak berasa, BTP harus sesuai Permenkes

33 Tahun 2012, menentukan tanggal kadaluwarsa, mencatat tanggal produksi,

mencatat kode produksi. Adapun yang tidak memenuhi syarat yaitu variabel

keterangan lengkap tentang produk yang akan dihasilkan dengan item menentukan

tanggal kadaluwarsa, mencatat tanggal produksi, dan mencatat kode produksi. Tidak
memenuhi persyaratan tersebut karena didalam pengemasan wajik tidak memiliki

label pangan yang digunakan.

10. Pelabelan Pangan

Hasil pelabelan pangan dapat ditunjukkan pada tabel 4.10. Didapatkan

kesimpulan bahwa tidak memenuhi persyaratan dengan skor keseluruhan 0%. Wajik

tersebut tidak memiki label pada pengemasannya sehingga tidak memenuhi

persyaratan dalam pelabelan. Pengemasan wajik hanya berupa pembungkusan

dengan plastik bening saja.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada pelabelan pangan

sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu nama produk sesuai dengan

jenis pangan IRT, terdapat daftar bahan atau komposisi, terdapat berat bersih atau

isi bersih, terdapat nama dan alamat IRTP, terdapat tanggal, bulan, dan tahun

kadaluwarsa, terdapat kode produksi, dan terdapat Nomor P-IRT.

11. Pengawasan Oleh Penanggung Jawab

Hasil pengawasan oleh penanggung jawab dapat ditunjukkan pada tabel 4.11.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan

yaitu 100% dengan item yang memenuhi syarat antara lain: penanggungjawab

mempunyai pengetahuan hygiene sanitasi pangan, Bahan yang digunakan

memenuhi syarat, penanggung jawab melakukan koreksi jika terjadi ketidaksesuaian

terhadap persyaratan.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada pengawasan oleh

penanggung jawab sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu

penanggungjawab mempunyai pengetahuan hygiene sanitasi pangan, Bahan yang

digunakan memenuhi syarat, penanggung jawab melakukan koreksi jika terjadi

ketidaksesuaian terhadap persyaratan.

12. Penarikan Produk


Hasil penarikan produk dapat ditunjukkan pada tabel 4.12. Didapatkan

kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan yaitu 100%

dengan item yang memenuhi syarat antara lain: produk tidak menimbulkan penyakit,

produk tidak menimbukan keracunan, pangan yang berbahaya akan dimusnahkan,

penanggung jawab IRTP mempersiapkan prosedur penarikan produk pangan.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada penarikan produk

sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu produk tidak menimbulkan

penyakit, produk tidak menimbukan keracunan, pangan yang berbahaya akan

dimusnahkan, dan penanggung jawab IRTP mempersiapkan prosedur penarikan

produk pangan.

13. Pencatatan dan Dokumentasi

Hasil pencatatan dan dokumentasi dapat ditunjukkan pada tabel 4.13.

Didapatkan kesimpulan bahwa sudah memenuhi syarat dengan skor keseluruhan

yaitu 87,5% dengan item yang memenuhi syarat antara lain: mencatat BTP,

mencatat produk akhir, mencatat penyimpanan produk, mencatan pembersihan

sanitasi, mencatat pengendalian hama, mencatat kesehatan karyawan, mencatat

distribusi wajik.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pada pencatatan dan

dokumentasi sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu mencatat BTP,

mencatat produk akhir, mencatat penyimpanan produk, mencatan pembersihan

sanitasi, mencatat pengendalian hama, mencatat kesehatan karyawan, mencatat

jika ada pelatihan, mencatat distribusi wajik.

14. Pelatihan Karyawan

Hasil pelatihan karyawan dapat ditunjukkan pada tabel 4.13. Didapatkan

kesimpulan bahwa tidak memenuhi syarat dengan skor keseluruhan yaitu 50%
dengan item yang memenuhi syarat antara lain: pemilik / penanggung jawab

mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada karyawan lain.

Dalam Peraturan BPOM tentang CPPB-IRT tahun 2012 pelatihan karyawan

sudah dijelaskan yang harus memenuhi syarat yaitu pemilik / penanggung jawab

sudah pernah mengikuti penyuluhan ( CPPB-IRT), pemilik / penanggung jawab

mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada karyawan lain.

15. Hasil Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik dan Benar pada Industri Rumah

Tangga (CPPB-IRT) Wajik Jadi Sari

Hasil pengamatan tersebut diperoleh skor total keseluruhan yaitu 76,3% dengan

kategori memenuhi syarat. Standar persyaratan yang di tentukan yaitu ≥75%. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa variabel yang memenuhi syarat yaitu lokasi dan

lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas, suplai air atau sarana penyediaan air,

fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi, kesehatan dan higiene karyawan,

pemeliharaan dan program higiene dan sanitasi , penyimpanan, pengawasan oleh

penanggungjawab, penarikan produk, pencatatan dan dokumentasi.

16. Kualitas Makanan Secara Fisik (Organoleptik)

Kualitas makanan secara fisik organoleptik ditunjukkan pada tabel 4.16.

Didapatkan kesimpulan yaitu seluruhnya memenuhi syarat dengan item yang

memenuhi syarat yaitu bau normal wajik, rasa manis khas wajik, warna normal khas

wajik, air maksimal 30%, benda asing tak ternyata. Pengamatan dilakukan oleh 1

panelis yaitu mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, Jurusan Teknik Radiologi

dan Radiodiagnostik Purwokerto.

Menurut SNI 01-4272-1996 tentang Wajik beberapa persyaratan harus terpenuhi

agar makanan tergolong sehat atau higenis secara fisik diantara lain: bau normal,

rasa manis khas wajik, warna normal wajik, air maksimal 30%, dan benda asing tak

ternyata.
17. Kualitas Makanan Secara Mikrobiologi (ALT)

Hasil pemerksaan Angka Lempeng Total (ALT) pada wajik sebanyak 1 sampel

pada Industri Rumah Tangga (IRT) Wajik Jadi Sari di Desa Sumampir, Kecamatan

Rembang, Kabupaten Purbalingga pada tabel 4.17. Pemeriksaan tersebut

dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Purbalingga.

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa diperoleh hasil mememnuhi syarat

yaitu 0 koloni/g. Hal tersebut sesuai dengan SNI 7388-2009 mengenai batas

cemaran mikroba dalam pangan yaitu kategori wajik sebesar 1x 104 koloni/g.

Tujuan pemeriksaan ALT adalah untuk mengetahui seberapa tinggi pencemaran

mikroba pada bahan makanan yang tidak steril, cara penanganan yang kurang

tepat, dan penyimpanan makanan yang tidak sesuai suhu yang memungkinkan

mikroba dapat berkembangbiak.

Kualitas makanan pada IRT wajik Jadi Sari dapat memenuhi syarat karena

proses pemasakan yang sangat lama sehingga tidak memungkinkan adanya

mikroba yang tumbuh dan setelah proses penirisan langsung dikemas dengan

plastic sebagai pembungkus.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara observasi

langsung menggunakan checklist, wawancara menggunakan kuisioner, pemeriksaan

secara fisik (organoleptik), dan pemeriksaan secara mikrobiologi (ALT), diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:


1. Hasil pengamatan lokasi dan lingkungan produksi diperoleh hasil 90% dengan

kategori memenuhi syarat.

2. Hasil pengamatan bangunan dan fasilitas diperoleh hasil 76,9% dengan kategori

memenuhi syarat.

3. Hasil pengamatan peralatan produksi diperoleh hasil 75% dengan kategori memenuhi

syarat.

4. Hasil pengamatan suplai air atau sarana penyediaan air diperoleh hasil 100% dengan

kategori memenuhi syarat.

5. Hasil pengamatan fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperoleh hasil 90%

dengan kategori memenuhi syarat.

6. Hasil pengamatan kesehatan dan higiene karyawan diperoleh hasil 85% dengan

kategori memenuhi syarat.

7. Hasil pengamatan pemeliharaan dan program higiene dan sanitasi diperoleh hasil

75% dengan kategori memenuhi syarat.

8. Hasil pengamatan penyimpanan diperoleh hasil 75% dengan kategori memenuhi

syarat.

9. Hasil pengamatan pengendalian proses diperoleh hasil 66,6% dengan kategori tidak

memenuhi syarat.

10. Hasil pengamatan pelabelan pangan diperoleh hasil 0% dengan kategori tidak

memenuhi syarat.

11. Hasil pengamatan pengawasan oleh penanggung jawab diperoleh hasil 100% dengan

kategori memenuhi syarat.

12. Hasil pengamatan penarikan produk diperoleh hasil 100% dengan kategori memenuhi

syarat.

13. Hasil pengamatan pencatatan dan dokumentasi diperoleh hasil 87,5% dengan

kategori memenuhi syarat.


14. Hasil pengamatan pelatihan karyawan diperoleh hasil 50% dengan kategori tidak

memenuhi syarat.

15. Hasil kualitas secara fisik (organoleptik) pada IRT wajik Jadi Sari diperoleh hasil 100%

dengan kategori memenuhi syarat.

16. Hasil kualitas secara mikrobiologi (ALT) memenuhi persyaraan yaitu 0 koloni/g

dengan batas maksimum cemaran mikroba pada makanan khususnya wajik adalah

1x 104 koloni/g.

B. Saran

1. Bagi Pemilik

a. Menyediakan pakaian kerja.

b. Mengganti tempat sampah tertutup dan kedap air agar lebih aman tidak terjadi

kontaminasi.

c. Memperbaiki kondisi langit-langit agar tidak terjadi pencemaran pada makanan.

d. Tempat cuci tangan agar dilengkapi dengan pengering.

e. Peralatan produksi diletakkan sesuai urutan prosesnya.

f. Menjadwalkan program higiene dan sanitasi secara berkala

g. Ventilasi dilapisi kawat baja agar tidak ada hama/hewan penganggu

h. Memberikan label pangan pada pengemas wajik yang di dalamnya tercantum

nama produk, daftar bahan dan komposisi, berat bersih, nama atau alamat IRTP,

terdapat tanggal,bulan dan tahun, terdapat kode produksi dan nomor P-IRT.

i. Kondisi fisik bangunan sebaiknya diperbaiki untuk mengindari potensi

pencemaran.

j. Mengikutsertakan penjamah dalam pelatihan higiene dan sanitasi

2. Bagi Penjamah

a. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) misalnya celemek, sarung tangan,

penutup kepala, dan masker.


b. Sebaiknya untuk meningkatkan higiene perorangan.

c. Sebaiknya pekerja mengikuti pelatihan tentang CPBB-IRT.

3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga

Melakukan pembinaan dan mengadakan pelatihan bagi pemilik dan karyawan di

Industri Rumah Tangga Wajik Jadi Sari sehingga mendapat pengetahuan untuk

meningkatkan kualitas makanan.

4. Bagi Pemerintah Kecamatan Rembang

Melakukan pembinaan kepada pemilik IRT Wajik Jadi Sari sehingga dapat

meningkatkan kondisi sanitasi tempat pengolahan di IRT Wajik Jadi Sari.

Anda mungkin juga menyukai