Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MAGANG (PL NON – KEPENDIDIKAN)

HUBUNGAN CURAH HUJAN TERHADAP SUHU


UDARA,KELEMBABAN UDARA DAN TEKANAN UDARA PADA
TAHUN 2020 BMKG STASIUN MARITIM KELAS IV TELUK
BAYUR,PADANG
PROVINSI SUMATERA BARAT

Disusun Oleh:

Nama : Mellia Bella Putri

NPM : 18110019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG (PL NON – KEPENDIDIKAN)

Tentang:

HUBUNGAN CURAH HUJAN TERHADAP SUHU


UDARA,KELEMBABAN UDARA DAN TEKANAN UDARA PADA
TAHUN 2020 BMKG STASIUN MARITIM KELAS IV TELUK
BAYUR,PADANG
PROVINSI SUMATERA BARAT

Disusun Oleh:

Nama : Mellia Bella Putri

NPM : 18110019

Telah Disetujui:

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Helendra, M.Si Budi Iman Samiaji,ST


NIDN. 1030109801 NIP. 197910012000121001

Mengetahui:
Ketua Prodi Pendidikan Fisika
STKIP PGRI SUMBAR

Dra. Hj. Husna, M.Si


NIDN. 14096401

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatlimpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Magang yang telah dilaksanakan mulai tanggal 25 Januari 2020 sampai dengan 20
Maret 2021 di Badan Metorologi,Klimatologi, dan Geofisika Teluk Bayur.

Dengan diadakannya Magang, mahasiswa diharapkan dapat melengkapai


pengetahuan teoritis yang telah diperoleh di bangku perkuliahan sehingga para
mahasiswa tidak hanya memahami fisika dalam tatanan teori belaka, melainkan
memahami fisika dalam sudut pandang yang lebih luas, yakni implementasi fisika
pada tatanan prkatik.

Dapat terlaksananya kegiatan Magang ini tidak lepas dari dukungan dan
partisipasi dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat melaksanakan Magang
dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya, kepada :

1. Orang Tua serta segenap keluarga yang telah memberikan motivasi baik
secara moril ataupun materil kepada penulis.
2. Bapak Dasrizal, MP, selaku Ketua Yayasan STKIP PGRI Sumatera Barat.
3. Ibu Dra. Hj. Husna, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.
4. Bapak Helendra, M.Si selaku dosen pembimbing Magang penulis.
5. Terima kasih kepada ibu Aidhia Rahmi, M.Sc selaku koordinator program
praktik lapangan (magang).
6. Seluruh dosen dan staf Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI
Sumatera Barat.
7. Bapak Syafrizal,MM selaku Kepala Pelaksana di Badan
Meteorolog,Klimatologi dan Geofisika yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan kegiatan Magang.
8. Terima kasih kepada Bapak Budi selaku pembimbing lapangan selama
penulis melaksanakan praktik magang.

3
9. Terima kasih juga kepada seluruh pegawai dan staff di BMKG Stasiun
Maritim Teluk Bayur Prov.Sumatera Barat yang selama ini sudah
mengajarkan penulis banyak hal, dan mendukung untuk pembuatan laporan.
10. Terima kasih banyak untuk teman-teman Fisika angkatan 2018 yang sudah
memberikan saya dorongan dan semangat dalam pembuatan laporan.
11. Dan terima kasih banyak untuk teman-teman Magang di Badan
Meteorolog,Klimatologi dan Geofisika Stasiun Teluk Bayur Daerah
Provinsi Sumatera Barat yang sudah memberikan saya dorongan dan
semangat dalam pembuatan laporan.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan


permohonan maaf bila masih terdapatnya kekurangan dalam penulisan Laporan
Magang ini, baik dalam segi penulisan, pembahasan, dan penyusunannya. Maka
dari itu semoga Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan
umumnya bagi para pembaca.

Padang, 20 Maret 2021


Penulis

Mellia Bella Putri


NPM. 18110019

4
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………… V

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………… Vi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………. Vii

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………………… 1

1.2 Permasalahan …………………………………………………………………… 3

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….. 3

1.4 Manfaat …………………………………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………… 5

2.1 Profil Instansi …………………………………………………………………….. 5

2.1.1 Gambaran Umum BMKG Teluk Bayur ……………………………………….. 5

2.1.2 Struktur Organisasi ……………………………………………………………… 7

2.2 Solusi ke Arah Permasalahan …………………………………………………….. 10

2.2.1 Data curah hujan 2020 …………………………………………………………. 10

2.2.2 Data Suhu Udara 2020 ………………………………………………………… 12

2.2.3 Data Kelembaban Udara 2020 ………………………………………………… 14

2.2.3 Data Tekanan Udara 2020 ………………………………………………………. 17

BAB III 22

5
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………… 22

3.2 Saran ……………………………………………………………………………… 23

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 24

LAMPIRAN KERJA ……………………………………………………………….. 23

Daftar Tabel

Ta.1 Rata-rata curah hujan tahun 2020 ………………………………………………. 11

Ta.2 Data minimum,maksimum dan rata-rata suhu udara 2020 ………………………. 13

Ta.3 Rata-rata kelembaban udara tahun 2020 ……………………………………….. 16

Ta.4 Rata-rata tekanan udara ………………………………………………………… 18

Ta. 5 Interprensi koefisien korelasi r ………………………………………………… 20

Daftar gambar
Ga.1 Struktur BMKG Stasiun Maritim kelas IV Teluk Bayur …………………………………………………… 8

Ga.2 Peta BMKG Stasiun Maritim kelas IV Teluk Bayur…………………………………………………………… 8

Ga.3 Bentuk Stasiun Maritim kelas IV Teluk bayur ………………………………………………………………… 9

Ga.4 logo Stasiun Maritim kelas IV Teluk Bayur …………………………………………………………………… 9

Ga.5 Grafik Rata-rata suhu udara 2020 ………………………………………………………………………………… 14

Ga.6 Grafik hubungan kelembaban udara dengan curah hujan 2020 …………………………………….. 16

Ga.7 Hubungan Tekanan Udara Dengan Curah hujan ………………………………………………………….. 19

6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan kopertis perguruan tinggi
swastas (PTS) Keguruan terbaik di wilayah LLDIKTI X,program studi
pendidikan fisika merupakan salah satu jurusan yang ada dikampus STKIP PGRI
SUMBAR.Seirirng dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengenai bagaimana upaya masyarakat dalam menangani kecelakaan para
nelayan atau palayaran saat sedang berlayar ketengah laut,dengan zaman yang
semakin modern kita bisa memprakiraan cuaca yang cocok yang untuk berlayar.
Mengetahui hubungan suhu udara,kelembaban udara dan tekanan udara dengan
curah hujan bagi para nelayan Mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia
termaksud wilayah dengan tingkat resiko bencanan yang sangat tinggi.

Indonesia dikenal sebagai bagian dari benua maritime dengan ciri khasnya
berupa daratan yang dikelilingi laut,dimana aktivitas konvesi yang terjadi
merupakan bagian dari sirkulasi global.wilayah Indonesia berada di antara 6 ͦ LU-
11ͦ LS dan 95 ͦ BT-141ͦ BT. Termaksud pada Provinsi Sumatra Barat dan
merupakan daerah tropis dengan 2 musim yaitu musim kemarau dan musim
penghujan,berdasarkan klasifikasi iklim global,wilayah kepulauan Indonesia
sebagian besar tergolong dalam zona iklim tropis basah dan sisanya masuk zona
iklim pegunungan.menurut koppen zona iklim tropis basah adalah daerah yang
mempunyai temperature bulanan terdingin lebih dari 18 ͦ C dan memiliki bulanan
terkering rata-ratanya lebih dari 60 mm,sedangkan zona iklim pegunungan atau
zona iklim tropis monsoon adalah daerah yang jumlah hujan bulanan basahnya
dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering.
Hujan adalah suatu proses yang fisis yang dihasilkan dari fenomena
cuaca.pengaruh factor fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya terhadap
unsur-unsur iklim atau cuaca telah menghasilkan 3 tipe curah hujan,yakni :tipe
ekuatorial,tipe monsoon,dan tipe lokal.di wilayah tropis curah hujan merupakan
salah satu unsure iklim yang paling tinggi keragamananya.karakteristik curah
hujan diberbagai daerah tidak sama.kondisi ini diakibatkan oleh beberapa
factor,yaitu letak daerah,keadaan muka bumi daerah,adanya gunung dan lembah

1
disuatu daerah,bahkan struktur dan orientasi kepulauan.akibatnya pola sebaran
hujan curah hujan cendrung tidak merata antara daerah satu dengan daerah yang
lain dalam ruang lingkup yang luas.
Curah hujan adalah ketinggian air hujan dalam tempat yang datar,tidak
menguap,tidak meresap dan tidak mengalir.curah hujan 1mm,artinya dalm mm
terpampung air sebanyk 1 liter dalm jangka waktu tertentu.curah hujan dapat
berupa butir-butir air atau Kristal es yang jatuh atau keluar dari awan.Menurut
kamus besar Indonesia(KBBI)curah hujan adalah banyaknya hujan yang tercurah
(turun)disuatu daerah pada jangka waktu tertentu.
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara atau juga bisa disebut
dengan temperature.variasi suhu udara dikepulauan Indobesia tergantung pada
ketinggia tempat.suhu udara akan semakin rendah pada tempat yang semakin
tinggi.apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabannya rendah dan
sebaliknya,apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi.dimana hal ini hal ini
antara suhu dan kelembaban juga berkaitandan berpengaruh terhadap curah hujan.
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara
atau atmosfer .kandungan uap air hangat lebih banyak dari pada kandungan uap
air didalam udara dingin.banyaknya uap air yang dikandung tergantung pada suhu
udara,semakin tinggi suhu udara maka semakin banyak uap air yang terkandung
dengan demikian kelembababn udara semakin memiliki hubungan yang sanagat
erat dengan tingkat curah hujan.
Tekanan udara merupakan unsur dan pengendali iklim yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk di muka bumi,karena perannya sebagai penentu dalam
penyebaran curah hujan.tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk
menggerakan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu.perubahan tekanan
udara akan meyebabkan perubahan pada suhu udara dan curah hujan.dengan
demikian penyebaran curah hujan diseluruh permukaan bumi berhubung sangat
erat dengan tekanan udara.tekanan udara berkurang dengan bertambahnya
ketinggian tempat.
Guna mengatasi berbagai hal tersebut maka pemerintah membentuk Badan
Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika(BMKG). Dimana BMKG ini akan
menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam hal mengamati keadaan cuaca

2
yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi dan juga untuk mengolah data pada
bencana yang telah terjadi misalnya menganalisi pengaruh tekanan
udara,kelembaban udara dan suhu udara terhadapa curah hujan.untuk menangani
kecelakaan para pelayaran terhadap curah hujan.
BMKG ini dibentuk bersadasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 tahun
2009. tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pasal 34 ayat (2) yang
menyatakan bahwa Lembaga penyiaran harus menyediakan alokasi waktu untuk
menyebarluaskan peringatan dini meteorologi, klimatologi dan geofisika sesuai
dengan ketentuan perundang undangan.

1.2 Perumusan Masalah


Masalah yang Diangkat dalam laporan ini adalah
1. Bagaimana hubungan curah hujan terhadap tekanan
udara,kelembaban udara dan suhu udara untuk mengkondisikan
hari yang cocok untuk para nelayan berlayar.
2. Analisis koefisien korelasi curah hujan terhadap tekanan
udara,kelembaban udara dan suhu udara.

1.3 Tujuan Magang


Adapun tujuan dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu syarat perolehan nilai berbasis kejuruan di Program
Studi Pendidikan FisikaSTKIP PGRI Sumatera Barat.
b. Mengenali sistem kerja di BMKG Serta dapat mengatahui nama-nama alat
di BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur.
c. Memberikan pemahaman tentang Bagaimana pengaruh tekanan udara
terhadap curah hujan.

1.4 Manfaat Magang


Adapun Manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Perolehan nilai berbasis kejuruan di Program Studi Pendidikan Fisika
STKIP PGRI Sumatera Barat.

3
b. Mengenali sistem kerja di BMKG Stasiun Maritim TelukBayut.
c. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh pada saat magang sehingga
menunjang persiapan untuk terjun ke dalam dunia kerja
d. Memberikan bekal pengalaman visual, pengenalan dan pemahaman
perkembangan mengenai keadaan cuaca.
e. Menambah wawasan berfikir mahasiswa dalam menganalisa masalah dan
kenyataan yang ditemui di lapangan.
f. Sebagai bahan referensi bagi pihak perpustakaan dan bahan bacaan yang
dapat menambah ilmu pengetahuan pagi pembaca.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Instansi


2.1.1 Gambaran Umum BMKG Sumatera Barat
Setiap tanggal 23 Maret diperingati sebagai Hari Meteorologi Dunia atau
World Meteorological Day. Karena pada tanggal yang sama tahun 1950 sebuah
Badan spesialisasi di bidang Meteorologi di bawah naungan PBB bernama
“World Meteorological Organization” dibentuk Hari meteorologi sedunia ini
diperingati oleh 188 negara anggota WMO. Indonesia dengan Badan Meterologi,
Klimatologi, dan Geofisika juga termasuk di dalamnya.  Sejarah pengamatan
meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841. Diawali dengan
pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah
Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan
semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.Pada tahun
1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda
diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en
Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi
dipimpin oleh Dr. Bergsma.Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan
sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan
magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor.Pengamatan gempa bumi dimulai
pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert
di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun
1928.
Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan
menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk
penerangan pada tahun 1930.

Pada masa pendudukan Jepang antara  tahun 1942 sampai dengan 1945,
nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut
dipecah menjadi dua di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di
lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani

5
kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan
Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.Pada tanggal 21
Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah
Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.
Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan
oleh Pemerintah Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di Jl.
Gondangdia, Jakarta.Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara
Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan
dan Pekerjaan Umum.Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk
sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological
Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi
Permanent Representative of Indonesia with WMO.Pada tahun 1955 Jawatan
Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan
Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya
dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen
Perhubungan Udara.Pada tahun 1965 namanya diubah menjadi Direktorat
Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen
Perhubungan Udara.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi
Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah
Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi
suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika
dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.

Pada tahun 2002 dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun


2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan
Geofisika.Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan
Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga
Pemerintah Non Departemen.

6
Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh
Presiden Republik Indonesia, saat itu Susilo Bambang Yudhoyono.Acara
peresmian gedung kantor dan operasional milik Stasiun Maritim Teluk Bayur di
awali dengan penyampaian laporan pembangunan dan peran strategis Stasiun
Maritim Teluk Bayur oleh Koordinator BMKG Sumatera Barat, Rahmat Triyono,
ST, Dipl Seis, M.Sc.Peresmian gedung kantor dan operasional Stasiun Maritim
Teluk Bayur di tandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Kepala BMKG dan
Gubernur Sumatera Barat.dari tahun 2010 sampai sekarang kepala kantor di
BMKG teluk Bayur Bapak Syafrizal,M.M.

a. Visi Badan Meteorologi Klimatolodi dan Geofisika (BMKG)


Mewujudkan BMKG yang handal,tanggap dan mampu dalam
rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan
pembangunan nasional dab berperan aktif di tingkat Internasional.
b. Misi BMKG
1. Mengamati dan memahami fenomena
meteorology,klimatologi dan geofisika,artinya BMKG
melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan
data secara teratur,lengkap dan akurat.
2. Menyediakan data informasi dan jasa
meteorology,klimatologi,dan geofisika kepada para
pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan tinggkat akurasi tinggi dan tepat waktu.
3. Mengkoordinasi dan memfasilitaskan kegiatan sesuai
dengan kewenangan BMKG,maka BMKG wajib
mengawasi pelaksanaan operasioanl,member pedoman
teknisi,serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan
meteorology,klimatologi,dan geofisika sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

7
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Stasiun maritime teluk bayur kelas IV

Kepala kantor Bmkg

Kelompok Administrasi

Kelompok Teknisi

Kelompok Jabatan
Fungsional
Gambar 1. Struktur BMKG Teluk Bayur

Tugas dan fungsi di Stasiun meteorology kelas IV maritime Teluk Bayur yaitu
untuk pelayanan jasa meteorology maritime dan pengamatan meteorology
maritime.

 Peta BMKG Maritm Teluk Bayur

Gambar 2. Peta BMKG Maritm Stasiun IV Teluk Bayur


Secara geografis Maritim Teluk Bayur terletak antara garis lintang
00.59.47 LS dan garis bujur terletak antara 100.22.20 BT.

8
 Bentuk BMKG Maritim Teluk Bayur

Gambar 2.Bentuk BMKG Maritim Stasiun IV Teluk Bayur

 Logo BMKG

Gambar 3.logo BMKG


Bentuk Logo

Logo Badan Meteorologi,klimatologi dan geofisika berbentuk lingkaran


dengan warna dasar biru, putih dan hijau,di tengah-tengah warna putih terdapat
satu garis berwarna abu-abu.dibawah logo yang berbentuk lingkaran terdapat
tulisan BMKG.

Makna Logo

Makna dari logo BMKG menggambarkan bahwa BMKG berupaya


semaksimal mungkin dapat menyediakan dan memberikan informasi meteorologi
klimatologi dan geofisika dengan mengaplikasikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini dan dapat berkembang secara dinamis sesuai
kemajuan zaman. Dalam menjalankan fungsinya, BMKG berupaya memberikan

9
yang terbaik dan penuh keikhlasan berdasarkan pancasila untuk bangsa dan tanah
air Indonesia yang subur yang terletak di garis kathulistiwa.

Arti Warna Logo :


 Warna biru diartikan keagungan/ketakwaan
 Warna putih diartikan keikhlasan/suci
 Warna hijau diartikan kesuburan
 Warna abu-abu diartikan bebas /tidak ada batas administrasi

10
2.2 Solusi kearah permasalahan

2.2.1 Curah Hujan

Curah hujan menjadi sangat penting dan memiliki beberapa peran penting
di berbagai sector.curah hujan merupakan parameter yang tingkat variabilitasnya
tinggi baik terhadap lokasi maupun waktu yang mencakup variasi
harian,mingguan,dan tahunan. Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun
suatu daerah dalam waktu tertentu.awan yang terbentuk sebagai hasil dari
kondensasi uap air akan terbawa oleh angin sehingga berpeluang untuk tersebar
keseluruhan permukaan bumi .butiran air yang terbentuk mencapai ukuran yang
cukup besar,akan jatuh ke permukaan bumi.proses jatuhnya butiran air atau
Kristal es disebut presipitasi.butiran air yang berdiameter lebih dari 0,5 mm akan
sampai kepermukaan bumi karena akan menguap dalam perjalanannya menuju
permukaan bumi yang dikenal dengan sebutan hujan.
Membagi tingkat curah hujan berdasarkan intensitasnya:
1. Sangat lemah(kurang dari 0,02 – 0,05 mm/menit)
2. Lemah (0,02 – 0,05mm/menit)
3. Sedang (0,05 – 0,25 mm/menit)
4. Deras (0,25 – 1,00 mm/menit)
5. Sangat deras (lebih dari 1,00 mm/menit)
Curah hujan dalam harian,bulanan dan tahunan,curah hujan diukur
menggunakan alat Rain Gauge dengan satuan mm(millimeter).
Pola curah hujan di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh keberadaan samudra
pasifif di sebalah timur laut dan samudra Indonesia di sebelah barat
daya.kedua samudra ini merupakan sumber udara lembab yang akan
mendatangkan hujan.

 TABEL RATA-RATA CURAH HUJAN 2020

Bulan Curah

11
Hujan

Januari 443,9

Februari 208,9

Maret 374,2

April 294,6

Mei 392,5

Juni 199,2

Juli 333,1

Agustus 201,8

September 685,6

Oktober 482,7

November 626,5

Desember 248,2

Tabel 1.rata-rata curah hujan 2020

Variasi-variasi curah hujan tersebut akan mempengaruhi bidang-bidang


yang berhubungan dengan pemanfaatan data curah hujan pada tahun
2020.variasi curah hujan dapat ditimbulkan oleh beberapa factor,baik lokal
maupun global.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi curah hujan antara
lain,yaitu suhu udara,kelembaban udara,dan tekanan udara.

2.2.2 Suhu Udara


Kota Padang sebagai kawasan yang terletak di daerah
tropis,memiliki iklim yang ditandai dengan suhu udara dan kelembaban
yang tinggi.suhu udara rata-rata bulanan 2020. Suhu atau temperatur udara

12
adalah derajat dari aktivitas molekul dalam atmosfer yang berupa energi
kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul (Fadholi, 2013).
Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur
berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan thermometer (Ance,
1986). Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam
skala Celcius (℃),Reamur (R) dan Fahrenheit (℉).
Suhu merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu benda yang
berhubungan dengan panas dan energi (Lakitan, 2002). Suhu udara akan
berfluktuasi dengan nyata setiap periode 24 jam. Fluktuasi itu berkaitan
erat dengan proses pertukaran energi yang berlangsung di atmosfer.
Fluktuasi suhu akan terganggu jika turbulensi udara atau pergerakkan
massa udara menjadi sangat aktif,misalnya pada kondisi kecepatan angin
tinggi. Jika pergerakkan massa udara tersebut melibatkan seluruh lapisan
udara dekat permukaan, maka suhu udara pada lapisan tersebut relatif
homogen.
Suhu udara merupakan unsur iklim yang sangat penting. Suhu
udara berubah sesuai dengan tempat dan waktu (Tjasyono, 1992). Tempat
yang terbuka, suhunya berbeda dengan tempat yang di gedung, demikian
juga suhu diladang yang berumput berbeda dengan ladang yang dibajak.
Pengukuran suhu udara hanya, memperoleh satu nilai yang menyatakan
nilai rata-rata suhu atmosfer.
Dua skala yang sering dipakai dalam pengukuran suhu udara
adalah skala Fahrenheit yang dipakai di negara Inggris dan skala Celcius
yang dipakai oleh sebagian besar negara dunia. Pada umumnya suhu
maksimum terjadi sesudah tengah hari, biasanya antara jam 12.00 sampai
jam 14.00 dan suhu minimum terjadi pada jam 06.00 waktu lokal dan
sekitar matahari terbit.Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai
rata-rata pengamatan selama 4 jam (satu hari) yang dilakukan tiap jam.
Secara kasar, suhu udara harian rata-rata dapat dihitung dengan
menjumlah suhu maksimum dan suhu minimum lalu dibagi dua. Suhu
bulanan rata-rata adalah jumlah dari suhu harian dalam satu bulan dibagi
dengan jumlah hari dalam bulan tersebut (Tjasyono, 2004).

13
 Data rata-rata,maksimum dan minimum suhu udara bulanan pada
tahun 2020

Bulan Rata- Max Min


rata(ͦ C) (ͦ C) (ͦ C)

Januari 27,6 32,3 24,5

Februari 28,1 33,4 24,7

Maret 28,1 33,0 24,7

April 27,8 32,4 24,9

Mei 27,9 32,6 25,0

Juni 27,2 31,7 24,1

Juli 26,9 31,3 24,2

Agustus 27,2 31,9 24,1

Septembe 26,7 31,1 23,8


r

Oktober 27,1 32,1 24,0

November 27,0 31,8 24,1

Desember 27,2 32,1 23,6

Tabel 2. Data minimum,maksimum dan rata-rata suhu udara


pada tahun 2020
Berdasarkan Tabel diatas Suhu udara rata-rata bulanan tahun 2020 yang
tercatat pada Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Maritime
Teluk Bayur menunjukan antara 26,7 ͦ C sampai 28,1 ͦ C. Suhu udara rata-rata
bulanan tetinggi yang pernah tercapai yaitu 33,4 ͦ C suhu terendah tercapai pada
bulan Desember sebesar 23,6 ͦ C.Rata-rata suhu terendah terjadi pada bulan

14
Desember sebesar 23,6 ͦ C sedangkan dta suhu tertinggi terjadi pada bulan
Februari 33,4 ͦ C.

 Hubungan Suhu Udara dengan Curah Hujan

HUBUNGAN SUHU UDARA DENGAN CURAH HU-


JAN 2020
28.5 800
28.1 28.1
685.6 700
28 27.9 626.5 600
27.6 27.8
27.5 500
443.9 27.2 27.2
392.5 482.7 27.2 Suhu
374.2 27.1 400
27 333.1 Hujan
27 300
294.6 26.9
26.7 248.2 200
26.5 208.5 199.2 201.8 100
26 0
i i t il i i li s r r r r
uar ruar are Apr Me Jun Ju stu be obe be be
n M u m t m m
Ja Feb Ag epte Ok ove ese
S N D

Gambar 5.grafik rata-rata suhu udara 2020

Dapat dilihat hubungan suhu udara dengan curah hujan dari gambar diatas bahwa
suhu dengan curah hujan berbanding terbalik.Apabila suhu udara tinggi maka
semakin rendah curah hujan .suhu udara yang terendah terjadi pada bulan Juli
sebesar 26,9 ͦ C,.sedangkan semakin rendah suhu udara maka semakin tinggi
curah hujan terlihat pada grafik diatas curah hujan terendah terjadi pada bulan
Juni sebesar 199,2 mb.Curah hujan untuk data curah hujan dalam analisisnya
data yang digunakan adalah berupa rata-rata curah hujan tahunan.dari rata-rata
curah bulanan nantinya akan didapat rata-rata curah hujan tahunan.suhu pada
tahun 2020 mengalami fluktuasi dari 31 ͦ C ke suhu 24 ͦ C.fluktuasi ini biasanya
disebabkan oleh terbuka atau tidaknya suatu tempat.Semakin terbuka suatu tempat
maka fluktuasi suhu hariannya akan semakin besar.

15
2.2.3 Kelembaban Udara
Kelembaban adalah jumlah rata-rata kandungan air keseluruhan
(uap.tetes air,dan Kristal es)di udara pada suatu waktu.kelembaban
diperoleh dari hasil harian dan dirata-ratakan setiap bulan.Adapun
berdasarkan Glossary Of Meteorology,kelembababan yang diartikan
sebagai jumlah uap air di udara atau tekanan uap yang teramati terhadap
tekanan uap jenuh untuk suhu yang diamati dan dinyatakan dalam persen.
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam
massa udara pada saat dan tempat tertentu,Kelembaban udara mempunyai
beberapa istilah yaitu:
a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolute yaitu total
massa uap air persatuan volume udara dinyatakan dalam satuan
(kg/m3)
b. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara massa uap air
denga massa udara lembab dalam satuan volume tertentu dalam
satuan (g/kg)
c. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif,yaitu perbandingan
atara tekanan uap air actual (yang terukur) dengan tekanan uap
air pada kondisi jenuh,dinyatakan dalam persen.
Besarnya kelembaban suatu daerah merupakan factor yang
dapat menstimulasi hujan,data klimatologi untuk kelembaban
udara yang umumnya diukur dengan psikometer atau
hygrometer,kelembaban relative berubah sesuai dengan tempat
dan waktu.menjelang tengah hari,kelemababan relative
berangsur-ansur turun kemudian bertambah besar pada sore
hari sampai menjelang pagi.

 Data rata-rata kelembababn udara bulanan tahun 2020

Bulan Rata-rata kelembaban %

Januari 83,5

Februari 78,14

16
Maret 79,12

April 82,6

Mei 79,49

Juni 80,9

Juli 86,37

Agustus 80,74

September 84,4

Oktober 79,06

November 84,4

Desember 78,73

Tabel 3.rata-rata kelembaban udara 2020


Kelembaban udara rata-rata bulanan pada rentang waktu yang sama
berkisaran antara 80,74% sampai dengan 84,4% .Kelembaban udara rata-rata
bulanan tertinggi terjadi pada bulan Juli 2020,yaitu sebesar 86,37 % dan
kelembaban udara rata-rata bulanan terendah yaitu sebesar 79,06 terjadi pada
bulan Oktober 2020.

 Hubungan kelembaban udara dengan curah hujan

17
HUBUNGAN KELEMBABAN UDARA DENGAN
CURAH HUJAN TAHUN 2020

800 88
700 86.37 685.6 86
600 84.4 626.5
84.4 84
83.5 Curah Hujan
500 82.6 482.7 82
400 443.9 Kelembaban
374.2 392.5 80.9 80.74
300 79.49 333.1 80
294.6
79.12 79.06 78.73
200 78.14
208.5 199.2 201.8 248.2 78
100 76
0 74

,
Gambar 6.grafik hubungan kelembaban udara dengan curah hujan tahun 2020
Dapat dilihat hubungan kelembaban udara dengan curah hujan dari grafik
diatas bahwa kaitan kelembaban udara tegak lurus dengan curah hujan,apabila
kelembaban tinggi maka curah hujan tinggi,kelembaban udara yang tertinggi
terjadi pada bulan Juli sebesar 86,37mb .sedangkan semakin rendah kelembaban
udara maka curah hujannya rendah, terlihat pada grafik diatas curah hujan
terendah terjadi pada bulan Februari sebesar 208,5.

2.2.4 Tekanan Udara


Tekanan udara merupakan unsur dan pengendali iklim yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk di bumi, karena perannya sebagai penentu dalam
penyebaran curah hujan. Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Perubahan tekanan
udara akan menyebabkan perubahan kecepatan dan arah angin, perubahan ini akan
membawa pula pada perubahan suhu dan curah hujan. Angin yang bergerak dari
arah yang berlawanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap iklim, karena
perbedaan suhu yang disebabkan, adapun angin laut yang berasal dari lautan
melewati lautan pada sebagian besar perjalanannya akan lebih banyak
mendatangkan hujan, karena uap air yang dibawanya. Dengan demikian
penyebaran curah hujan diseluruh permukaan bumi berhubungan sangat erat
dengan sistem tekanan udara dan angin. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu,
sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan

18
udaranya disebut sebagai isobar. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah
barometer.
 Data rata-rata tekanan udara bulanan pada tahun 2020

Bulan Rata-rata Tekanan Udara


(mb) Tabel 4.Rata-
rata Tekanan Udara 2020
Januari 1010,52
Tekanan udara dibatasi
oleh ruang dan Februari 1010,91 waktu. Artinya
pada tempat dan
Maret 1010,15
waktu yang berbeda,
besarnya juga April 1010,70 berbeda.
Semakin tinggi suatu tempat,
Mei 1009,77
maka tekanan udaranya
semakin Juni 1010,10 menurun,
sedangkan tekanan udara
Juli 1009,16
pada daerah yang
mempunyai Agustus 1009,73 rata-rata
ketinggian sama, maka
September 1010,50
tekanan udara dipengaruhi
oleh suhu udara. Oktober 1010,19 Daerah yang
suhu udaranya tinggi akan
November 1010,20
bertekanan rendah dan
daerah yang Desember 1010,13 bersuhu udara
rendah, tekanan udaranya tinggi.

 Hubungan tekanan udara dengan curah hujan

19
HUBUNGAN TEKANAN UDARA DENGAN
800
CURAH HUJAN TAHUN 2020 1011.5
1010.91 685.6 626.5
700 1011
1010.77 1010.5
600 1010.19 1010.13 1010.5
500 1010.52 1010.7
392.5 1010.1 1010
443.9 1010.15 333.1 1010.2
400 374.2 482.7
300 1009.73 1009.5
200 294.6 1009.16 1009
201.8 248.2
100 208.5 199.2 1008.5
0 1008

Gambar 7. Hubungan tekanan udara dengan curah hujan pada tahun 2020.

Berdasarkan grafik diatas hubungan tekanan udara dengan curah hujan


berbanding terbalik,semakin tinggi tekanan udara maka semakin rendah curah
hujan.curah.Data yang tercatat di stasiun mateorologi klimatologi dan geofisika
Teluk Bayur,Padang tahun 2020 menunjukan bahwa tekanan udara rata-rata
bulanan yang tertinggi sebesar 1010,9 mb pada bulan Februari 2020.Tekanan
Udara rata-rata terendah pada bulan Juli 2020 sebesar 1009,16 mb,data curah
hujan tertinggi pada bulan September 2020 sebesar 685,6,sedangkan data terendah
pada bulan Juni sebesar 199,2.berdasarkan data diatas dapat dilihat korelasi
hubungan tekanan udara dengan curah hujan yaitu sebesar 0,118676943.Korelasi
yang terbentuk antara tekanan udara dengan tingkat curah hujan di Teluk
Bayuradalah sebesar 12% .tidak dapat berpengaruh yang signifikan antara tekanan
udara terhadap curah hujan dari pengujian BMKG Stasiun Maritim Teluk
Bayur.Pada saat tekanan tinggi umumnya para nelayan berlayar kelaut,pada saat
keadaan seperti ini cuaca sangat mendukung untuk para nelayan tekanan tinggi
akan mengalami cuaca yang panas sangat bersahabat untuk nelayan.

2.2.5 Analsisi Koefisien Korelasi (r)

Hubungan yang dimiliki dua variabel atau lebih untuk mengukur kekuatan
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.untuk mengetahui apakah
ada atau tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya(Syafrizal
Helmi,2010).

20
Menghitung nilai koefisien korelasi pearson dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut:

n ℇ X i Y −( ℇ X i ) ( ℇ Y )
r=
√¿ ¿ ¿

Keterangan

n= banyak data

X= anggota ada variabel bebas(suhu udara,kelembaban udara,suhu udara)

Y= anggota pada variabel terikat(curah hujan)

Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara
dua rangkaian data yang dihubungkan,Dengan kata lain Koefisien korelasi adalah
ukuran atau indeks dari hubungan antara dua variabel .koefiseien korelasi
besarnya antara -1sampai + 1.Tanda positif dan negative menunjukan arti atau
aragh dari hubungan koefisien korelasi tersebut.korelasi positif nilainya antara 0
sampai +1,nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik,maka
menyebabkan kenaikan pada variabel lainnya dan sebaliknya.korelasi negative
nilainya antara -1 sampai 0.

Interverensi Koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 1,99 Sangat rendah

Tabel 5 Interperensi Koefisien Korelasi r

 Data korelasi suhu udara dengan curah hujan

21
Korelasi yang terbentuk antara suhu udara dengan curah hujan di Teluk
Bayur adalah sebesar -0,42109 dengan tingkat hubungan cukup kuat,terdapat
pengaruh yang signifikan suhu udara terhadap tingkat curah hujan.
 Data korelasi kelembaban udara dengan curah hujan
Korelasi yang terbentuk antara kelembaban udara dengan curah hujan di
Teluk Bayur adalah sebesar 0,479821 dengan tingkat hubungan cukup
kuat,terdapat pengaruh yang signifikan kelembaban udara terhadap tingkat curah
hujan.
 Data korelasi tekanan udara dengan curah hujan
Korelasi yang terbentuk antara tekanan udara dengan curah hujan di Teluk
Bayur adalah sebesar 0,118298 dengan tingkat hubungan sangat rendah,terdapat
pengaruh yang signifikan tekanan udara terhadap tingkat curah hujan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa apabila
suhu udara tinggi maka semakin rendah curah hujan,sedangkan semakin
rendah suhu udara maka semakin tinggi curah hujan terlihat pada grafik
diatas curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni sebesar 199,2 mb.
2. Korelasi suhu udara terhadap curah hujan pada tahun 2020 yaitu sebesar -
0,42109.berdasarkan data diatas dapat dilihat korelasi yang terbentuk
antara suhu dengan tingkat curah hujan di Teluk Bayur adalah sebesar -
42% dengan tingkat hubungan yang rendah.
3. Hubungan kelembaban udara dengan curah hujan dari grafik diatas bahwa
kaitan kelembaban udara tegak lurus dengan curah hujan,apabila
kelembaban tinggi maka curah hujan tinggi.
4. Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat korelasi hubungan curah hujan
dengan kelembaban yaitu sebesar 0,479657269.korelasi yang terbentuk
antara kelembaban udara terhadap curah hujan adalah sebesar 48

22
% , dengantingkat hubungan yang kuat .jadi dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa kelembabn udara sangat berpengaruh terhadap curah
hujan pada saat suhu udara tinggi disarankan agar para nelayan tidak
berlayar kelaut,karena dapat berpotensial hujan.
5. Korelasi hubungan tekanan udara dengan curah hujan yaitu sebesar
0,118676943.Korelasi yang terbentuk antara tekanan udara dengan tingkat
curah hujan di Teluk Bayur adalah sebesar 12% .tidak berpengaruh yang
signifikan antara tekanan udara terhadap curah hujan dari pengujian
BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur.perannya sebagai penentu dalam
penyebaran curah hujan,Berdasarkan grafik diatas hubungan tekanan
udara dengan curah hujan berbanding terbalik,semakin tinggi tekanan
udara maka semakin rendah curah hujan.curah.
6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara suhu udara dan kelembaban
udara secara bersama-sama terhadap tingkat curah hujan di Marim Teluk
Bayur.Berdasarkan analisis diatas disimpulkan bahwa tekanan udara
terhadap curah hujan tidak terdapat pengaruh yang signifikan.

3.2 Saran
Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu dalam
menambah ilmu pengetahuan tentang factor-faktro yang
mempengaruhi curah hujan di BMKG Stasiun Maritim Teluk
Bayur. juga dapat sebagai Referensi dan bahan bacaan,Serta dapat
dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca.Model yang
didapat dalam pembahasan ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dan masukan untuk Instansi Badan Meteorology
Klimatologi dan Geofisika khususnya di Stasiun Meteorologi
Kelas IV Teluk Bayur dalam menentukan prakiraan curah hujan
yang terjadi di Teluk Bayur.selain itu juga untuk meningkatkan
kualitas pelayanan data dan mendukung kegiatan dalam analisis
datanya dengan menggunakan program aplikasi
statistika,sehingga mempermudah untuk melakukan analisis hasil
penelitian di lapangan.

23
DAFTAR PUSTAKA

 Fadholi,A. 2013,uji perubahan Rata-Rata suhu udara dan curah hujan di


kota pangkal pinang,Jurnal Matematika,Sains, dan Teknologi pasal 14
ayat 1 nomor 11-14
 Swarinoto,Y.& Widiastuti,M. 2003.Uji stasistika terhadap persamaan
eksperimental untuk menghitung nilai suhu udara permukaa rata-rata
harian, Jurnal Meteorology dan Geofisika vol 3 No.3 Juli –September.
 https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/23/ona125284-
sejarah-badan-meteorologi-dan-geofisika-Indonesia

24
Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.Penakar Hujan Hilman


Gambar 2. Panci Penguapan

25
Gambar 3. Cup Anomometer Gambar 4. Camble Stock

Gambar 5. Mengukur cuaca dengan


Gambar 6. Mendata keadaan cuaca
thermometer

Gambar 7. Konsultasi Menginput Data


Gambar 8. Konsultasi Pembuatan Grafik Tekanan
Tekanan Udara bulanan

26
Udara Bulanan

Gambar 9. Foto bersama anak magang dan

gambar 10.mengamati berapa


persen curah hujan

Gambar 11.Monitoring dosen pembimbing gambar 12.foto bersama anak magang

Lampiran 2 KegiatanMagang
JADWAL KERJA SELAMA MAGANG

27
DAFTAR KEGIATAN MAGANG

No Hari/Tanggal Kegiatan Tanda


Tangan

1 Senin,25 Januari 2021 Perkenalan

Gotong Royong Ruangan

2 Selasa, 26 Januari Diajarkan cara menginput data


2021 cuaca

3 Rabu, 27 Januari 2021 Memperkenalkan nama alat di


BMKG

4 Kamis, 28 Januari membuat data tekanan udara rata-


2021 rata bulanan pada tahun 2005
sampai 2020

5 Jum’at, 29 Januari Menghitung rata-rata bulanan


2021 tekana udara

28
6 Senin,1 Februari 2021 Melanjutkan mendata tekanan
udara

7 Selasa,2 Februari 2021 Melanjutkan mendata tekanan


udara

8 Rabu, 3 Februari 2021 Membuat grafik tekanan udara

9 Kamis, 4 Februari Membuat grafik tekanan udara


2021

10 Jumat, 5 Februari Membuat grafik tekanan udara


2021 selama 5 tahun

11 Senin, 8 Februari 2021 Mengobservasi data cuaca

12 Selasa, 9 Februari Menginput data harian cuaca,per


2021 jam tanggal 01 sampai tanggal 03
januari 2010

13 Rabu, 10 Februari Menginput data harian cuaca,per


2021 jam tanggal 04 sampai tanggal
06 januari 2010

14 Kamis, 11 Februari Menginput data harian cuaca,per


2021 jam tanggal 07 sampai tanggal 10
januari 2010

15 Jum’at, 12 Februari Libur (Hari Imlek)


2021

16 Senin, 15 Februari Menginput data harian cuaca,per


2021 jam tanggal 11 sampai tanggal 12
januari 2010

17 Selasa, 16 Februari Melanjutkan mendata harian


2021 cuaca perjam tanggaln 13-

29
15januari 2010

18 Rabu,17 Februari a. Perkenalan nama alat


2021 penangkal petir,angin dan
anemometer
b. Rapat

19 Kamis, 18 Februari Memasukan data cuaca Harian


2021 menggunakan AWS

20 Jum’at, 19 Februari Memasukan data cuaca Harian


2021 menggunakan AWS

21 Senin, 22 Februari Meminta data curah hujan 2020


2021

22 Selasa, 23 Februari Memprakiraan cuaca Harian


2021

23 Rabu, 24 Februari Memprakiraan cuaca harian


2021

24 Kamis, 25 Februari Memprakiraan cuaca Harian


2021

25 Jum’at, 26 Februari Memprakiraan cuaca Harian


2021

26 Senin, 01Maret 2021 Menginput data cuaca harian


menggunakan AWS

27 Selasa, 02 Maret 2021 Memasukan data cuaca Harian


menggunakan AWS

28 Rabu, 03 Maret 2021 Menginput data cuaca harian


menggunakan alat AWS

30
29 Kamis, 04 Maret 2021 Menginput data cuaca harian
menggunakan alat AWS

30 Jum’at, 05 Maret 2021 Mengansur membuat laporan

31 Senin, 08 Maret 2021 Mengansur membuat laporan

32 Selasa, 09 Maret 2021 Mengansur membuat laporan

33 Rabu, 10 Maret 2021 Izin (acara fisika)

34 Kamis, 11 Maret 2021 Libur

35 Jum’at, 12 Maret 2021 Monitoring Dosen ke Tempat


Magang

36 Senin, 15 Maret 2021 Konsul Laporan magang

37 Selasa, 16 Maret 2021 Izin(Sakit)

38 Rabu, 17 Maret 2021 Izin (Sakit)

39 Kamis, 18 Maret 2021 Memperbaiki Laporan Magang

40 Jum’at, 19 Maret 2021 Membuat ppt Laporan Magang

41 Sabtu, 20 Maret 2021 Pelepasan Magang

31

Anda mungkin juga menyukai