Anda di halaman 1dari 2

SOP TATALAKSANA KEJANG DEMAM

A. PENGERTIAN
Bangkitan kejang demam terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal>38 o C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
B. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam mendiagnosa dan memberikan penanganan kejang demam.
C. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Oksigen
2. Kasa Seteril
3. Diazepam
4. Paracetamol Sups
D. PROSEDUR
1. Menegakan diagnosis kejang demam:
bangkitan kejang demam terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal>38 o C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Pada anak <18 bulan dianjurkan untuk
dilakukan pungsi lumbal, dan anak <12 bulan harus dilakukan pungsi lumbal.
1) Kejang demam sederhana (simple febrile seizure) berlangsung singkat, kurang dari
10 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang tidak berulang dalam waktu
24 jam. Kejang berbentuk umum, tanpa gerakan fokal.
2) Kejang demam kompleks (complex febrile seizure) kejang demam dengan salah satu
ciri berikut ini:
a) Kejang lama >15 menit
b) Kejang fokal: parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejag parsial.
c) Kejang berulang: 2 kali atau lebih dalam 24 jam, diantara 2 bangkitan kejang anak
sadar.
2. Penatalaksanaan
1) Petugas menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
2) Mencuci tangan menggunakan 6 langkah dan memakai handscoon
3) Perkenalan, informed consent
4) Petugas membebaskan jalan napas mengunakan kasa seteril jika ada bekas muntah
pasien.
5) Petugas melonggarkan pakaian pasien
6) posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di
mulut atau di hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit jangan memasukan
sesuatu ke dalam mulut
7) Berikan oksigen sesuai kebutuhan
8) Pemberian obat saat demam
a) Antipiretik: parasetamol 10-15 mg/kg/kali, dapat diberikan 4-6 jam. ibuprofen
5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari.
b) Antikonvulsan: diazepam oral 0,3 mg/kg/kali per oral atau rektal 5 mg untuk
berat badan <12 kg dan 10 mg untuk berat badan ≥12 kg sebanyak 3 kali sehari
dengan dosis maksimum diazepam 7,5 mg/kali.
9) Pemberian obat rumat selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara
bertahap selama 1-2 bulan. Obat plihan: asam valproate 15-40 mg/kg/hari tiap 8-12
jam, atau fenobarbital 3-4 mg/kg/hari tiap 12-24 jam.
a) Hanya diberikan bila terdapat salah satu dari:
 Kejang lama >15 menit
 Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya hemiparesis, paresis todd, cerebral palsy retardasi mental,
hidrosefalus
 Kejang fokal
b) Dipertimbangkan bila:
 kejang berulang >2x dalam 24 jam
 kejang demam terjadi pada bayi<12 bulan
 kejang demam≥4x per tahun
10) Edukasi orang tua: jika anak kembali kejang:
 Tetap tenang dan tidak panic
 Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher
 Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan
muntahan atau lender di mulut atau di hidung. Walaupun kemungkinan lidah
tergigit jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut.
 Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
 Komperes menggunakan air hangat di kening, leher, ketiak, dan selangkangan.
 Berikan diazepam per rektal. Jangan berikan bila kejang telah berenti.
 Bawa ke puskesmas bila kejang ≥ 5 menit ≥ 1 kali.
11) Evaluasi perbaikan gejala/keluhan yang dialami pasien
12) Rapikan/bereskan alat
13) Petugas melakukan pencatatan ke dalam buku rekam medis dan register harian.

Anda mungkin juga menyukai