PROMOSI KESEHATAN
Penulis:
FISIOTERAPI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perkenananNya penulis menyelesaikan
modul praktikum Promosi Kesehatan untuk Program Sarjana Terapan Fisioterapi UKI. Modul ini
disusun didasarkan pada rencana pembelajaran semester yang tim pengajar buat untuk semester
genap 2022/2023. Kegiatan praktikum Promosi Kesehatan ini merupakan pegangan bagi
mahasiswa dalam mencapai tujuan akhir dari matakuliah.
Matakuliah Promosi Kesehatan ini diberikan pada mahasiswa semester empat
dengan jumlah 2 sks yang dibagi antara teori dan praktikum. Modul pratikum ini terdiri
dari 3 kegiatan dimana modul 3 merupakan modul umum yang digunakan untuk
mengerjakan modul 2 dan 3. Setiap mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri untuk
mengikuti perkuliahan dengan menjadikan modul ini dalam pengerjaan tugas sebagai
dasar penilaian ketiga.
Setelah ke tiga modul dapat diselesaikan, diharapkan mahasiswa sudah mencapai
kompetensi yang diharapkan yang disampaikan dalam rencana pembelajaran semester.
Akhirnya penulis mengucapkan selamat belajar dan apabila ada yang tidak dimengerti
dapat bertanya langsung kepada tim dosen pengajar.
Februari, 2023
Penulis
PETUNJUK UMUM MODUL
A. Kemampuan Akhir
Mahasiswa mampu menganalisis masalah kesehatan pada kasus
Muskuloskeletal.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mencari masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal
yang berhubungan dengan gangguan gerak dan fungsi tubuh.
C. Materi
Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2003 kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap hal yang menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara.
Permasalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal memiliki ciri yang
spesifik pada gerak yaitu struktur atau jaringan yang bergerak disebut
tulang, tempat terjadi gerakan disebut sendi dan jaringan yang mengerakkan
disebut otot, serta persendian dan jaringan lunak.
Permasalahan sosial di masyarakat berbeda-beda, masyarakat yang
tinggal di perkotaan akan banyak memiliki permasalahan kesehatan yang
berhubungan dengan polusi udara, gaya hidup instan, trauma, dan lainnya
dari pada masyarakat yang ada di pedesaan. Masyarakat pedesaan akan
banyak memiliki masalah kematian ibu melahirkan dari pada masyarakat
perkotaan karena di pedesaan kesulitan akses layanan kesehatan dan sulitnya
transportasi.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah,
identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, dan perasaan persatuan yang diikat
oleh kesamaan (Soekanto, 2006). Max Weber (2014) menyatakan bahwa
masyarakat adalah struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. Konsep masyarakat itu
sendiri merupakan abstraksi dari sistem masyarakat yang didalamnya
mencakup hal-hal yang menjadi komponen sebuah sistem masyarakat itu
sendiri, yakni kategori sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok adat,
perkumpulan, adat istiadat, pranata sosial, dan lain sebagainya yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem masyarakat.
Berikut contoh masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal :
1. Nyeri otot (leher, bahu, pinggang, punggung, kaki dll)
2. Radang sendi (leher, bahu, jari tangan, lutut dll)
3. Kelainan tulang (skoliosis, kyphosis, lordosis)
4. Osteoporosis
5. Fraktur
E. Aktivitas Praktikum
Tabel 1 Panduan Wawancara Ganguan Gerak dan Fungsi
NO PERTANYAAN JAWABAN
Data diri
1 Nama AYUB SEPTIANUS JAFATA
2 Usia 28 tahun
3 Jenis Kelamin Laki laki
4 Pekerjaan Atlet tinju & mahasiswa
5 Kasus: Sunisitis pada atlet tinju
F. Kemampuan Akhir
Mahasiswa mampu menganalisis masalah kesehatan pada kasus
Muskuloskeletal.
G. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mencari masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal
yang berhubungan dengan gangguan gerak dan fungsi tubuh.
H. Materi
Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2003 kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap hal yang menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara.
Permasalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal memiliki ciri yang
spesifik pada gerak yaitu struktur atau jaringan yang bergerak disebut
tulang, tempat terjadi gerakan disebut sendi dan jaringan yang mengerakkan
disebut otot, serta persendian dan jaringan lunak.
Permasalahan sosial di masyarakat berbeda-beda, masyarakat yang
tinggal di perkotaan akan banyak memiliki permasalahan kesehatan yang
berhubungan dengan polusi udara, gaya hidup instan, trauma, dan lainnya
dari pada masyarakat yang ada di pedesaan. Masyarakat pedesaan akan
banyak memiliki masalah kematian ibu melahirkan dari pada masyarakat
perkotaan karena di pedesaan kesulitan akses layanan kesehatan dan sulitnya
transportasi.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah,
identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, dan perasaan persatuan yang diikat
oleh kesamaan (Soekanto, 2006). Max Weber (2014) menyatakan bahwa
masyarakat adalah struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. Konsep masyarakat itu
sendiri merupakan abstraksi dari sistem masyarakat yang didalamnya
mencakup hal-hal yang menjadi komponen sebuah sistem masyarakat itu
sendiri, yakni kategori sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok adat,
perkumpulan, adat istiadat, pranata sosial, dan lain sebagainya yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem masyarakat.
Berikut contoh masalah kesehatan pada kasus Neuromukuler :
1. Stroke
2. HNP
3. Bellpalsy
J. Aktivitas Praktikum
Tabel 1 Panduan Wawancara Ganguan Gerak dan Fungsi
NO PERTANYAAN JAWABAN
Data diri
1 Nama
2 Usia
3 Jenis Kelamin
4 Pekerjaan
5 Kasus:
Definisi:
Etiologi:
Faktor Risiko:
Patofisiologi:
Anatomi:
6 Pemeriksaan: L/TL
4. Aktifitas sehari-hari
5. Aktifitas Kerja
MODUL III
Pendahuluan
Peran fisioterapis dalam kegiatan promosi pelayanan kesehatan adalah
sebagai pendidik masyarakat dalam masalah kesehatan. Fisioterapis
sebagai pendidik bertujuan untuk meningkatkan gaya hidup sehat dalam
masyarakat. Peran fisioterapis sebagai pendidik meliputi fasilitator
perubahan, kontraktor, organisator, dan evaluator.
1. Fasilitator perubahan
Tujuan fisioterapis sebagai pendidik adalah mempromosikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan
sesuatu yang integral. Fisioterapis sebagai pendidik secara bersamaan
berfungsi sebagai fasilitator perubahan. Pembelajaran merupakan
suatu intervensi yang dapat mempengaruhi perubahan. Penjelasan,
analisis, demonstrasi, praktik, pengajuan pertanyaan merupakan cara
efektif untuk memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran.
2. Kontraktor
Pembuatan kontrak merupakan cara yang dilakukan untuk
memfasilitasi pembelajaran. Kontrak informal atau formal dapat
menggambarkan dan mempromosikan obyektif pembelajaran.
3. Organisator
Pengaturan situasi pembelajaran, pengaturan bertahap materi
secara dari yang sederhana sampai kompleks, dan penentuan
prioritas pokok bahasan, merupakan peran fisioterapis sebagai
pendidik. Pengaturan materi pembelajaran dapat mengurangi
hambatan dalam pembelajaran.
4. Evaluator
Program pendidikan kesehatan dapat dipertanggunggugatkan
pada peserta didik atau pada konsumen layanan kesehatan.
Hal ini dapat dipenuhi melalui evaluasi hasil. Proses evaluasi
merupakan bagian integral dalam pembelajaran untuk menilai
keberhasilan dari tujuan yang telah dicapai.
LATIHAN