Anda di halaman 1dari 21

BUKU MODUL

PROMOSI KESEHATAN

Penulis:

ROSINTAN M NAPITUPULU, AMdFt., MKM

FISIOTERAPI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perkenananNya penulis menyelesaikan
modul praktikum Promosi Kesehatan untuk Program Sarjana Terapan Fisioterapi UKI. Modul ini
disusun didasarkan pada rencana pembelajaran semester yang tim pengajar buat untuk semester
genap 2022/2023. Kegiatan praktikum Promosi Kesehatan ini merupakan pegangan bagi
mahasiswa dalam mencapai tujuan akhir dari matakuliah.
Matakuliah Promosi Kesehatan ini diberikan pada mahasiswa semester empat
dengan jumlah 2 sks yang dibagi antara teori dan praktikum. Modul pratikum ini terdiri
dari 3 kegiatan dimana modul 3 merupakan modul umum yang digunakan untuk
mengerjakan modul 2 dan 3. Setiap mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri untuk
mengikuti perkuliahan dengan menjadikan modul ini dalam pengerjaan tugas sebagai
dasar penilaian ketiga.
Setelah ke tiga modul dapat diselesaikan, diharapkan mahasiswa sudah mencapai
kompetensi yang diharapkan yang disampaikan dalam rencana pembelajaran semester.
Akhirnya penulis mengucapkan selamat belajar dan apabila ada yang tidak dimengerti
dapat bertanya langsung kepada tim dosen pengajar.

Februari, 2023

Penulis
PETUNJUK UMUM MODUL

Dosen dan Mahasiswa menggunakan modul ini untuk dapat melaksanakan


praktikum dalam rangka pencapaian kemampuan akhir. Adapun cara mempelajari modul
ini adalah:
A. Bagi mahasiswa
1. Pelajari modul secara berurutan sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester
2. Pelajari materi pokok secara mandiri sebelum memulai perkuliahan.
3. Perhatikan Kemampuan Akhir (KA) dari setiap materi dalam setiap kegiatan belajar,
supaya dapat mengetahui apa yang diharapkan setelah selesai mempelajari materi pokok.
4. Kerjakan setiap pertanyaan latihan pada setiap kegiatan belajar agar lebih mengerti dan
memahami materi yang diberikan dalam setiap kegiatan belajar kemudian bertanyalah
kepada instruktur atau dosen terkait jawaban pertanyaan.
5. Kerjakan setiap aktivitas pada setiap kegiatan belajar dan selalu komunikasikan dengan
dosen
6. Tulislah setiap kompetensi dan ketrampilan yang dicapai pada log book yang sudah
disediakan kampus.
B. Bagi Dosen/Instruktur:
1. Mampu memotivasi mahasiswa/pembaca untuk belajar secara mandiri, membaca
buku, berani mengemukakan pendapat.
2. Strategi pembelajaran yang di terapkan adalah Student Center Learning (SCL),
dimana dosen menjadi fasilitator dalam kelas. Dosen diharapkan memperhatikan
informasi dan petunjuk yang ada sehingga memungkinkan mahasiswa
mengeksplorasi kemampuan sebelum mendapatkan arahan dari dosen
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar isi......................................................................................................... ii
Modul 1 Masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal
a. Kemampuan Akhir....................................................................... 1
b. Tujuan Praktikum......................................................................... 1
c. Materi........................................................................................... 1
d. Peralatan yang Dibutuhkan.......................................................... 4
e. Aktivitas Praktikum..................................................................... 5
f. Pertanyaan Analisis Praktikum.................................................... 8
Modul 2 Masalah kesehatan pada kasus Neuromuskuler
a. Kemampuan Akhir....................................................................... 9
b. Tujuan Praktikum......................................................................... 9
c. Deskripsi Singkat......................................................................... 9
d. Peralatan yang Dibutuhkan.......................................................... 9
e. Aktivitas Praktikum..................................................................... 10
f. Rencana Evaluasi......................................................................... 12
g. Pertanyaan Analisis Praktikum.................................................... 14
Modul 3 Masalah kesehatan pada kasus Geriatri
A. Kemampuan Akhir....................................................................... 15
B. Tujuan Praktikum......................................................................... 15
C. Materi........................................................................................... 15
D. Peralatan yang Dibutuhkan.......................................................... 15
E. Aktivitas Praktikum..................................................................... 15
F. Pertanyaan Analisis Praktikum.................................................... 17
Modul 4 Pelaksanaan dan Pelaporan Penyuluhan Fisioterapi
A. Kemampuan Akhir....................................................................... 18
B. Tujuan Praktikum......................................................................... 18
C. Deskripsi Singkat......................................................................... 18
D. Peralatan yang Dibutuhkan.......................................................... 18
E. Aktivitas Praktikum..................................................................... 18
F. Pertanyaan Analisis Praktikum.................................................... 21
Referensi........................................................................................................ 22
Modul 1
MASALAH KESEHATAN PADA MUSKULOSKELETAL

A. Kemampuan Akhir
Mahasiswa mampu menganalisis masalah kesehatan pada kasus
Muskuloskeletal.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mencari masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal
yang berhubungan dengan gangguan gerak dan fungsi tubuh.
C. Materi
Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2003 kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap hal yang menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara.
Permasalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal memiliki ciri yang
spesifik pada gerak yaitu struktur atau jaringan yang bergerak disebut
tulang, tempat terjadi gerakan disebut sendi dan jaringan yang mengerakkan
disebut otot, serta persendian dan jaringan lunak.
Permasalahan sosial di masyarakat berbeda-beda, masyarakat yang
tinggal di perkotaan akan banyak memiliki permasalahan kesehatan yang
berhubungan dengan polusi udara, gaya hidup instan, trauma, dan lainnya
dari pada masyarakat yang ada di pedesaan. Masyarakat pedesaan akan
banyak memiliki masalah kematian ibu melahirkan dari pada masyarakat
perkotaan karena di pedesaan kesulitan akses layanan kesehatan dan sulitnya
transportasi.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah,
identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, dan perasaan persatuan yang diikat
oleh kesamaan (Soekanto, 2006). Max Weber (2014) menyatakan bahwa
masyarakat adalah struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. Konsep masyarakat itu
sendiri merupakan abstraksi dari sistem masyarakat yang didalamnya
mencakup hal-hal yang menjadi komponen sebuah sistem masyarakat itu
sendiri, yakni kategori sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok adat,
perkumpulan, adat istiadat, pranata sosial, dan lain sebagainya yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem masyarakat.
Berikut contoh masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal :
1. Nyeri otot (leher, bahu, pinggang, punggung, kaki dll)
2. Radang sendi (leher, bahu, jari tangan, lutut dll)
3. Kelainan tulang (skoliosis, kyphosis, lordosis)
4. Osteoporosis
5. Fraktur

Alur Pelaporan Masalah Kesehatan di Masyarakat


Setiap permasalahan kesehatan yang terjadi pada masyarakat wajib dilaporkan
untuk dilakukan pencatatan secara berkelanjutan. Mulai dari pencatatan
langsung ke masyarakat, dilanjutkan pelaporan secara berjenjang melalui
instansi pemerintah terkait. Berikut bagan dari alur pelaporan.

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


Adalah upaya kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Contoh:
posyandu balita, posyandu lansia, polindes, pos obat desa, pos gizi, pos
kesehatan kerja, dokter kecil, dan Posbindu PTM.

a. Posyandu Balita: Pelayanan kesehatan ibu dan anak


b. Posyandu Lansia: Adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia
di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
c. Polindes: Salah satu peranserta masyarakat yang menyediakan tempat
bersalin, pelayanan KIA dan KB di desa melalui kegiatan pemeriksaan
Bumil, nifas, ibu menyusui, memberikan pertolongan persalinan normal,
memberikan pelayanan KB, memberikan imunisasi, penyuluhan,
pelatihan dan pembinaan kader dan masyarakat
d. Pos Obat Desa: Salat satu peran masyarakat dalam pengobatan sederhana
terutama penyakit yang sering terjadi di masyarakat dan penyakit
endemik
e. Pos Gizi: Peranserta masyarakat dalam mempertahankan status gizi yang
baik melalui pemberian makan kepada keluarga miskin dan rawan gizi
f. Pos Kesehatan kerja: Sektor informal dikenal dengan Pos Upaya
Kesehatan kerja (Pos UKK), disektor formal dikenal dengan Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3).
g. Dokter kecil: Peranserta masyarakat melalui sekolah dimana siswa yang
memenuhi kriteria dan telah terlatih ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman,
keluarga, dan lingkungan
h. POSBINDU Penyakit Tidak Menular (PTM): Posbindu PTM merupakan
bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko
secara mandiri dan berkesinambungan.

D. Peralatan Yang dibutuhkan


a. Kertas dan alat tulis
b. Panduan wawancara
c. Alat perekam jika dibutuhkan
d. Membaca literasi mengenai masalah kesehatan (jurnal, KTIA)

E. Aktivitas Praktikum
Tabel 1 Panduan Wawancara Ganguan Gerak dan Fungsi
NO PERTANYAAN JAWABAN
Data diri
1 Nama AYUB SEPTIANUS JAFATA
2 Usia 28 tahun
3 Jenis Kelamin Laki laki
4 Pekerjaan Atlet tinju & mahasiswa
5 Kasus: Sunisitis pada atlet tinju

Definisi: Sinusitis adalah peradangan di


lapisan sinus yang umumnya
ditandai dengan pilek, hidung
tersumbat, dan nyeri di area wajah.
Kondisi ini bisa berlangsung dalam
hitungan minggu, bulan, atau
bahkan tahun.

Sinus merupakan rongga kecil yang


saling terhubung melalui saluran
udara di dalam tulang tengkorak.
Rongga kecil ini terletak di bagian
belakang tulang dahi (frontal),
bagian dalam struktur tulang pipi
(maxillary), kedua sisi batang hidung
(ethmoidal), dan belakang mata
(sphenoidalis).
Etiologi:
segala penyebab yang dapat
menimbulkan sumbatan pada ostium
sinus, mengganggu fungsi dan
pergerakan silia, serta mengganggu
kualitas dan kuantitas mukus sinus.
Etiologi non infeksi sinusitis antara
lain : Iritan : polusi udara, asap
Faktor Risiko:
rokok, bahan kimia.

Adanya kelainan struktur atau


bentuk dari saluran hidung, seperti
polip hidung atau penyimpangan
septum hidung. Masalah pernapasan
yang disebabkan oleh sensitivitas
terhadap obat-obatan jenis tertentu.
Pengidap asma, orang yang
mengidap asma lebih rentan
Patofisiologi: mengalami sinusitis kronis.

Patofisiologi sinusitis melibat faktor-


faktor seperti obstruksi jalur drainase
sinus (ostium sinus), gangguan
pergerakan silia, serta gangguan
keseimbangan jumlah dan kualitas
mukus.
Anatomi:

6 Pemeriksaan: L/TL Langsung

7 Problem Fisioterapi gerak dan fungsi:

A. Aktifitas sehari-hari/di rumah Sulit bernapas pada saat saat


tertentu, seperti di pagi hari sesaat
setelah bangun tidur dan pada saat
udara dingin
B. Aktifitas kerja/diluar rumah Sering menjadi penghalang pada saat
bernapas disaat melakukan aktifitas
fisik yang membuat pernafasan
dilakukan melalui rongga mulut

8 Perencanaan Solusi (problem fisioterapi)


Promosi kesehatan individu

A. Aktifitas sehari-hari Menjaga rongga hidung agar tetap


bersih dari polusi setiap saat,serta
pada saat aktivitas diluar(berlatih
memakai helm.

B. Aktifitas Kerja/Berlatih Menggunakan helm pelindung tinju


dengan terstandar yang memiliki
pengamat lebih pada bagian wajah.

A. Pertanyaan Analisis Praktikum


a. Apakah pertanyaan dapat dimengerti dan dijawab oleh responden?
b. Bagaimana kesanmu ketika mewawancarai responden?
c. Pertanyaan manakah yang sulit dijawab oleh responden?
d. Bagaimana menurutmu pengetahuan responden terhadap penyakitnya?
e. Apakah menurutmu tenaga fisioterapis berkewajiban memberikan promosi
kesehatan baik secara kelompok dan pribadi?
Modul II
MASALAH KESEHATAN PADA NEUROMUSKULER

F. Kemampuan Akhir
Mahasiswa mampu menganalisis masalah kesehatan pada kasus
Muskuloskeletal.
G. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mencari masalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal
yang berhubungan dengan gangguan gerak dan fungsi tubuh.
H. Materi
Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2003 kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap hal yang menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara.
Permasalah kesehatan pada kasus Muskuloskeletal memiliki ciri yang
spesifik pada gerak yaitu struktur atau jaringan yang bergerak disebut
tulang, tempat terjadi gerakan disebut sendi dan jaringan yang mengerakkan
disebut otot, serta persendian dan jaringan lunak.
Permasalahan sosial di masyarakat berbeda-beda, masyarakat yang
tinggal di perkotaan akan banyak memiliki permasalahan kesehatan yang
berhubungan dengan polusi udara, gaya hidup instan, trauma, dan lainnya
dari pada masyarakat yang ada di pedesaan. Masyarakat pedesaan akan
banyak memiliki masalah kematian ibu melahirkan dari pada masyarakat
perkotaan karena di pedesaan kesulitan akses layanan kesehatan dan sulitnya
transportasi.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah,
identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, dan perasaan persatuan yang diikat
oleh kesamaan (Soekanto, 2006). Max Weber (2014) menyatakan bahwa
masyarakat adalah struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. Konsep masyarakat itu
sendiri merupakan abstraksi dari sistem masyarakat yang didalamnya
mencakup hal-hal yang menjadi komponen sebuah sistem masyarakat itu
sendiri, yakni kategori sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok adat,
perkumpulan, adat istiadat, pranata sosial, dan lain sebagainya yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem masyarakat.
Berikut contoh masalah kesehatan pada kasus Neuromukuler :
1. Stroke
2. HNP
3. Bellpalsy

Alur Pelaporan Masalah Kesehatan di Masyarakat


Setiap permasalahan kesehatan yang terjadi pada masyarakat wajib dilaporkan
untuk dilakukan pencatatan secara berkelanjutan. Mulai dari pencatatan
langsung ke masyarakat, dilanjutkan pelaporan secara berjenjang melalui
instansi pemerintah terkait. Berikut bagan dari alur pelaporan.
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Adalah upaya kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Contoh:
posyandu balita, posyandu lansia, polindes, pos obat desa, pos gizi, pos
kesehatan kerja, dokter kecil, dan Posbindu PTM.

a. Posyandu Balita: Pelayanan kesehatan ibu dan anak


b. Posyandu Lansia: Adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia
di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
c. Polindes: Salah satu peranserta masyarakat yang menyediakan tempat
bersalin, pelayanan KIA dan KB di desa melalui kegiatan pemeriksaan
Bumil, nifas, ibu menyusui, memberikan pertolongan persalinan normal,
memberikan pelayanan KB, memberikan imunisasi, penyuluhan,
pelatihan dan pembinaan kader dan masyarakat
d. Pos Obat Desa: Salat satu peran masyarakat dalam pengobatan sederhana
terutama penyakit yang sering terjadi di masyarakat dan penyakit
endemik
e. Pos Gizi: Peranserta masyarakat dalam mempertahankan status gizi yang
baik melalui pemberian makan kepada keluarga miskin dan rawan gizi
f. Pos Kesehatan kerja: Sektor informal dikenal dengan Pos Upaya
Kesehatan kerja (Pos UKK), disektor formal dikenal dengan Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3).
g. Dokter kecil: Peranserta masyarakat melalui sekolah dimana siswa yang
memenuhi kriteria dan telah terlatih ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman,
keluarga, dan lingkungan
h. POSBINDU Penyakit Tidak Menular (PTM): Posbindu PTM merupakan
bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko
secara mandiri dan berkesinambungan.

I. Peralatan Yang dibutuhkan


a. Kertas dan alat tulis
b. Panduan wawancara
c. Alat perekam jika dibutuhkan
d. Membaca literasi mengenai masalah kesehatan (jurnal, KTIA)

J. Aktivitas Praktikum
Tabel 1 Panduan Wawancara Ganguan Gerak dan Fungsi
NO PERTANYAAN JAWABAN
Data diri
1 Nama
2 Usia
3 Jenis Kelamin
4 Pekerjaan
5 Kasus:
Definisi:

Etiologi:

Faktor Risiko:

Patofisiologi:
Anatomi:

6 Pemeriksaan: L/TL

7 Problem Fisioterapi gerak dan fungsi:

C. Aktifitas sehari-hari/di rumah

D. Aktifitas kerja/diluar rumah

8 Perencanaan Solusi (problem fisioterapi)


Promosi kesehatan individu

4. Aktifitas sehari-hari

5. Aktifitas Kerja

B. Pertanyaan Analisis Praktikum


a. Apakah pertanyaan dapat dimengerti dan dijawab oleh responden?
b. Bagaimana kesanmu ketika mewawancarai responden?
c. Pertanyaan manakah yang sulit dijawab oleh responden?
d. Bagaimana menurutmu pengetahuan responden terhadap penyakitnya?
e. Apakah menurutmu tenaga fisioterapis berkewajiban memberikan promosi
kesehatan baik secara kelompok dan pribadi?

MODUL III

PERAN FISIOTERAPIS DALAM KEGIATAN PROMOSI


KESEHATAN

Pendahuluan
Peran fisioterapis dalam kegiatan promosi pelayanan kesehatan adalah
sebagai pendidik masyarakat dalam masalah kesehatan. Fisioterapis
sebagai pendidik bertujuan untuk meningkatkan gaya hidup sehat dalam
masyarakat. Peran fisioterapis sebagai pendidik meliputi fasilitator
perubahan, kontraktor, organisator, dan evaluator.
1. Fasilitator perubahan
Tujuan fisioterapis sebagai pendidik adalah mempromosikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan
sesuatu yang integral. Fisioterapis sebagai pendidik secara bersamaan
berfungsi sebagai fasilitator perubahan. Pembelajaran merupakan
suatu intervensi yang dapat mempengaruhi perubahan. Penjelasan,
analisis, demonstrasi, praktik, pengajuan pertanyaan merupakan cara
efektif untuk memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran.
2. Kontraktor
Pembuatan kontrak merupakan cara yang dilakukan untuk
memfasilitasi pembelajaran. Kontrak informal atau formal dapat
menggambarkan dan mempromosikan obyektif pembelajaran.
3. Organisator
Pengaturan situasi pembelajaran, pengaturan bertahap materi
secara dari yang sederhana sampai kompleks, dan penentuan
prioritas pokok bahasan, merupakan peran fisioterapis sebagai
pendidik. Pengaturan materi pembelajaran dapat mengurangi
hambatan dalam pembelajaran.
4. Evaluator
Program pendidikan kesehatan dapat dipertanggunggugatkan
pada peserta didik atau pada konsumen layanan kesehatan.
Hal ini dapat dipenuhi melalui evaluasi hasil. Proses evaluasi
merupakan bagian integral dalam pembelajaran untuk menilai
keberhasilan dari tujuan yang telah dicapai.

LATIHAN

1. Tentukan: sasaran, metoda dalam promosi individu


2. Presentasikan
3. Mendemokan latihan pada sasaran penyuluhan
Referensi
1. Munadhir. (2017). Ekonomi Kesehatan. FKM UPRI Rahayu P. (2013). Makalah
Jamkesmas.
2. Efendi Ferry- Makhfudli. 2009 “Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan”. Jakarta: Salemba Medika
3. Setyawan, F. E. B., & Lestari, R. (2020). Challenges of Stay-At-Home Policy
Implementation During The Coronavirus (Covid-19) Pandemic In Indonesia. Jurnal
Administrasi Kesehatan.
4. Yekti Widodo(2017). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Terhadap
Perilaku Persalinan Di Pedesaan Daerah Angka Kematian Ibu Rendah dan Tinggi.
Jurnal Kesehatan Reprosuksi 8 (1) :77-78
5. Ida, B. P. Y. and Wayan, I. A. (2017) Dinamika Manusia dan Kebudayaan Indonesia dari
Masa ke Masa. Bali : Pustaka Larasan
6. Devy, S.R., 2014. Aspek Sosial Budaya Dalam Perilaku Kesehatan. Surabaya: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
7. Blum, Hendrik L. 1974. Planning for Health, Development and Aplication of Social
Changes Theory. New York: Human Sciences Press.
8. Saad, Julian M & Pochaska, James O., 2020. A philosophy of health: life as reality, health
as a universal value
9. Dahlgren, G. & Whitehead, M., 1991. Policies and Strategies to Promote Social Equity in
Health, Stockholm: Institute for Future Study
10. Prihatin Putri, Dewi Murdiyanti ; Racmawati, N. (2018). Buku Antropologi Kesehatan
Lengkap (pp. 1–163).
11. SARI, Nur Ighwana; BESRAL, Besral. Penggunaan mHealth Mampu Memperbaiki
Perilaku Kesehatan Pasien Penyakit Tidak Menular. Jurnal Biostatistik,
Kependudukan, dan Informatika Kesehatan, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 57-65, nov. 2020.
ISSN 2775-0574. Available at:
<https://journal.fkm.ui.ac.id/bikfokes/article/view/4090/1069>. Date accessed:
30 mar. 2021. doi:http://dx.doi.org/10.51181/bikfokes.v1i1.4090

Anda mungkin juga menyukai